Anda di halaman 1dari 18

KEWIRAUSAHAAN KONSTRUKSI

Wirausaha Era Disrupsi

Dosen Pengampu: Irfauzi Firman Hidayat


Wirausaha Era Disrupsi
PROCESS & STRATEGY

Bisnis adalah serangkaian aktifitas yang bertujuan untuk


memperoleh keuntungan finansial. Dalam menjalankan aktifitas
bisnis butuh proses dan strategi yang menghormati koridor etika
moral. Modal utama untuk menapaki jejak berbisnis adalah kemauan
keras dan kemampuan cerdas yang dimliki. Produk bisnis bisa berupa
barang dan atau jasa.

Sumber = https://www.tommcifle.com/bisnis-adalah-soal-proses-dan-strategi/
Disrupsi
Menurut KBBI, arti kata disrupsi adalah suatu hal yang tercabut dari akarnya,
dapat dikatakan bahwa disrupsi merupakan suatu fenomena di mana terdapat
sejumlah perubahan atau lompatan yang besar yang keluar dari tatanan yang
lama, dan mengubah sistem yang lama menjadi sebuah sistem baru.

Secara garis besar, disrupsi adalah kondisi di mana terjadinya inovasi yang
menyebabkan perubahan secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem
yang baru. Dalam bidang bisnis, hal ini tentunya merupakan tantangan yang
cukup berat di mana perusahaan harus melakukan inovasi secara terus-menerus
agar dapat tetap relevan dengan perubahan zaman.

Referensi: https://greatdayhr.com/id-id/blog/disrupsi-adalah/
DISRUPTION ERA
The concept of disruption is about competitive response; it is not a theory of growth.
It’s adjacent to growth. But it’s not about growth (Clayton M. Christensen, 1977)

Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar
baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan
teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan
cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar
yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama.

Referensi: https://digitalfinger.id/apa-arti-sebenarnya-dari-disruptif-istilah-trend-di-dunia-bisnis-saat-ini/
Penyebab Terjadinya Disrupsi
Disrupsi bukan sekedar inovasi dan perubahan, lebih dari itu, disrupsi adalah untuk
menunjukan adanya perubahan fundamental secara besar-besaran yang dapat
mengubah semua tatanan
1. Perkembangan teknologi digital sangat pesat dan telah meluas
2. Kehadiran jaringan internet mampu dengan mudah berbagi informasi secara aktual tanpa ada
batasan tertentu.
3. Revolusi industri 4.0, yang ditandai penggunaan Internet of Thing (IoT). terjadinya perubahan
yang revolusioner.
4. Revolusi Industri 4.0 ini serba digital dan pemanfaatan Artificial Intelligence atau kecerdasan
buatan secara masif di berbagai bidang kehidupan manusia, terutama dalam bidang
ekonomi.
Dampak disrupsi terhadap bisnis

Era disrupsi memiliki dampak yang cukup signifikan terutama bagi dunia bisnis.
Perubahan teknologi ke arah yang semakin canggih di satu sisi membawa
kemudahan-kemudahan baru bagi masyarakat dalam menjalankan bisnisnya.

Namun, di sisi lain teknologi juga memaksa perusahaan-perusahaan yang telah


mapan harus bisa beradaptasi terhadap perkembangan zaman.

Salah satu dampak yang paling signifikan adalah kalahnya perusahaan-perusahaan


yang belum melakukan transformasi digital dengan perusahaan-perusahaan baru
yang lebih relevan. Contohnya seperti bisnis retail, media cetak, taksi konvensional,
dan sebagainya.
METHOD DISRUPTION ERA

CREATIVITY AUTOMATION
IMAGINATION INNOVATION
DIGITAL TECHNOLOGY
EMOTION
ETHICS
HOLISTIC HUMAN
ERA DISRUPSI

DISRUPTION = INOVASI = ANCAMAN BAGI ‘INCUMBENT’


OWNING ECONOMY TOWARD
SHARING ECONOMY

OWNING ECONOMY: Model bisnis mengisyaratkan


pemilikan usaha secara perorangan (pribadi-pribadi),
karenanya semua hal harus diselenggarakan secara
mandiri. Berbagai investasi ditanggung sendiri dan
bila untung juga dinikmati sendiri.
SHARING ECONOMY: Model yang bekerja dengan mengkolaborasikan
aset-asset yang menganggur (idle asset) dari banyak orang. Dengan
model bisnis nonkonvensional ditambah teknologi berbasis platform,
model ini membuat banyak pihak yang terhubung bisa menikmati
ekonomi lebih bagus.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/23/070203126/dari-sharing-economy-ke-cooperative-economy
GROWTH & MARKETING

GROWTH MARKETINGRKETING
• Motivating: think big • Market penetration
• Starting: start small • Reach their markets/customers
• Stabilizing: action now! • Market development
• Spreading: move fast • Product development
• Freedom: continuous improvement • New product/diversification
MARKETING • Mergers and acquisitions
• Market segmentation
Mergers and acquisitions
Merger adalah penggabungan dua perusahaan, dan kemudian membentuk badan
hukum baru di bawah bendera satu nama perusahaan.
Contoh Merger:
1. Merger bank syariah BUMN
Merger bank syariah BUMN adalah salah satu merger besar di Tanah Air. Tiga bank syariah
merger per 1 Februari 2021 dan berganti nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Bank syariah BUMN yang melebur tersebut, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank
BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Hasil merger bank syariah ini akan memiliki
aset sebesar Rp 245,7 triliun. Sedangkan modal intinya Rp 20,4 triliun.

Dengan jumlah tersebut, BSI menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Sedangkan
disandingkan dengan bank umum, BSI berada di peringkat 7 bank terbesar di Indonesia
dari sisi aset.
Selanjutnya di tahun 2025, targetnya menjadi pemain global. Target tembus 10 besar
bank syariah dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
2. Gojek Tokopedia Merger
Contoh kasus merger lainnya, yaitu merger Gojek Tokopedia. Merger ini
melahirkan GoTo, perusahaan baru hasil ‘perkawinan’ tersebut.

Nilai valuasi GoTo mencapai USD 17 miliar atau sekira Rp 243,1 triliun (asumsi
kurs tengah BI Rp 14.300 per USD). Menjadikannya raksasa teknologi dengan
valuasi terbesar di Asia Tenggara dan startup valuasi terbesar ke-12 di dunia.

GoTo hasil Gojek Tokopedia merger masuk dalam pipeline IPO 2022 di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Mengincar dana USD 1 miliar atau Rp 14,34 triliun dan
sudah menunjuk dua underwriter, yaitu PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo
Premier Sekuritas.
3. Indosat Tri Merger
Merger Indosat Tri menjadi contoh perusahaan yang merger berikutnya. PT
Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia melebur dan mengusung
nama baru Indosat Ooredoo Hutchison sebagai operator seluler.

Ooredoo Hutchison Asia Pte Ltd membeli 1,76 miliar saham Indosat seharga
Rp 6.460 per saham. Nilai transaksi pembelian saham tersebut sekitar Rp 11,37
triliun.
Sumber: CNBC, Detik, Tempo
Jenis-Jenis Mergers
1. Merger Konglomerasi
Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang terlibat dalam kegiatan bisnis
yang berbeda
2. Merger Kongenerik/Merger Ekstensi Produk
Penggabungan dari dua atau lebih perusahaan yang beroperasi di pasar yang
sama dengan cara berbeda
3. Merger Perluasan Pasar
Penggabungan perusahaan yang menjual produk sama, tetapi pasarnya berbeda
4. Merger Horizontal
Penggabungan perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sama.
Biasanya merupakan pesaing yang menawarkan produk atau layanan sejenis
5. Merger Vertikal
Penggabungan dua perusahaan yang memiliki tingkat berbeda dalam rantai
pasokan industri yang sama. Biasanya pemain bisnis utama dengan perusahaan
distributor atau pemasok yang bekerja sama dengannya.
Akuisisi adalah satu perusahaan membeli perusahaan yang lain secara langsung. Perusahaan
yang mengambilalih inilah sebagai pemilik barunya.
Akuisisi terjadi ketika satu perusahaan mengambilalih semua keputusan manajemen operasional
perusahaan lain. Akuisisi membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar, karena umumnya membeli
atau akuisisi saham perusahaan mayoritas

1. Akuisisi Aset
Akuisisi aset adalah satu perusahaan secara langsung mengakuisisi aset perusahaan lain.
Perusahaan yang akan diambilalih asetnya harus mendapat persetujuan dari para pemegang
saham.
Biasanya akuisisi aset terjadi karena perusahaan yang diakuisisi mengalami kebangkrutan.
Perusahaan lain menawar berbagai aset dari perusahaan tersebut.

2. Akuisisi Manajemen
Akuisisi manajemen adalah petinggi eksekutif perusahaan membeli saham pengendali di
perusahaan lain, menjadi milik pribadi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai