Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

POTENSI KEUNTUNGAN DARI MERGERNYA

TIKTOK DENGAN TOKOPEDIA

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Karto Sitanggang (2115310124)

Muhammad Ikhsan Nur Fadilah (2115310399)

Oksi Kartini (2015310209)

PROGRAM STUDI MANAJMEN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN


KATA PENGANTAR

1
DAFTAR ISI

2
BAB 1

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan global atas penguasaan pasar semakin ketat adanya, terutama pada
sektor perdagangan berbasis teknologi digital yang dimana informasi dapat dengan
mudahnya untuk diterima oleh para penggunanya di seluruh penjuru dunia.
Terutama pada penyediaan media (platform) yang dapat mempertemukan antara
penjual dan pembeli dapat berinteraksi tanpa harus bertemu secara langsung. Marketplace
merupakan platform yang mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi jual beli.
Di Indonesia tentunya tren mengenai belanja secara online melalui marketplace
sudah umum adanya. Tren belanja online sudah marak terjadi hampir sekitar 2 (dua)
dekade terakhir.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1.Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengambarkan potensi
keuntungan dari merger nya raksasa media sosial tiktok dengan salah satu platform
jual beli online (marketplace) asal negara Indonesia yaitu Tokopedia.
1.2.2.Tujuan
Tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Perubahan Organisasi tentang observasi/pengamatan pada
organisasi/perusahaan yang sudah pernah bertransformasi (merger, akuisisi, dll),
analisa dan diskusikan bagaimana proses transformasi, apa kendalanya, apa strategi
yg dilakukan, dan bagaimana hasil transformasinya.

3
BAB 2

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Merger dan Akusisi
Menurut Tampubolon (2013) merger merupakan kombinasi dari dua atau lebih
korporasi menjadi satu korporasi; dimana korporasi yang mengakuisisi (acquiring
company) yang tetap mempunyai identitas.
Menurut UU tentang Perseroan terbatas pasal 1 ayat 9, Merger adalah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang
menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri
berakhir karena hukum. Menurut UU tentang perseroan terbatas pasal 1 ayat 11, Akuisisi
atau pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau
orang perseorangan untuk mengambilalih saham Perseroan yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut
Pengertian Akuisisi menurut PSAK ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan )
No.2 Paragraf 08 tahun 1999, merupakan suatu penggabungan suatu usaha yang dimana
salah perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh suatu kendali atas aktiva neto
dan mendapatkan kendali atas operasi perusahaan yang di akuisisi, dengan memberikan
aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
Akuisisi ialah penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor
membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi sehingga pengendalian manajemen
perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua
perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri
sendiri (Sudana, 2011). Akuisisi ialah transaksi yang terjadi antara dua pihak, di mana
salah satu pihak, sebagai pembeli pada akhirnya mendapatkan dan menjadi pemilik
sebagian besar atau seluruh kekayaan dari pihak lain, sebagai penjual (Summer N. Levine
(dalam Zaenuddin, 2020)).
2.2. Alasan Akusisi
Menurut Daryanto (2017) bahwa alasan perusahaan melakukan akuisisi ialah untuk
memperbaiki sistem manajemen perseroan yang terakuisisi. Selain itu, secara umum alasan
akuisisi tersebut adalah :
1. Akuisisi bertujuan menambah sinergi

4
Salah satu alasan melakukan akuisisi adalah untuk menambah sinergi dari
perusahaan-perusahaan yang bergabung kepemilikannya dari akibat akuisisi tersebut.
Maksud dalam sinergi adalah nilai tambah atau keuntungan yang diperoleh
perusahaan yang terlibat dalam akuisisi.
2. Akuisisi bertujuan memperluas pasar
Akuisisi dapat bertujuan untuk memperluas pasar bagi produk yang dihasilkan karena
disetiap perusahaan yang terlibat memiliki akuisisi pangsa pasar sendiri. Namun,
tujuan ini tidak otomatis dilakukannya akuisisi, karena terdapat praktik atau kendala
lain.
3. Akuisisi bertujuan melindungi pasar
Ketika perusahaan hendak diakuisisi merupakan salah satu pesaing bisnis, maka
tujuannya untuk melindungi pasar, dimana mampu mengisihkan pesaing bisnis yang
terakuisisi.
4. Akuisisi bertujuan untuk mengakuisisi produk
Dalam pengembangan usaha untuk menghasilkan produk baru, maka dapta dilakukan
dengan akuisisi perusahaan lain yang sedang menghasilkan produk yang dikehendaki,
setelah dilakukan akuisisi produk yang mampu untuk dikembangkan lebih lanjut.
5. Akuisisi bertujuan untuk memperkuat bisnis inti
Dalam memperkuat bisnis inti, perusahaan perlu melalukan akuisisi atas perusahaan
lain yang bergerak di bisnis inti yang sama. Agar akuisisi tersebut mampu untuk
bisnis inti dari perusahaan yang mengambil alih menjadi semakin besar dan kuat.
6. Akuisisi bertujuan untuk mendapatkan dasar berpihak di luar negeri
Untuk mengembangkan perusahaan keluar negeri, salah satu strateginya adalah
mengakuisisi perusahaan di luar negeri.
2.3. Online Shoping
Menurut Mujiyana & Elissa (2013) : Belanja online (online shopping ) adalah
proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari
seorang penjual secara interaktif dan real-time tanpa suatu media perantara melalui
Internet.
Menurut Sari (2015) : Online shopping atau belanja online via internet, adalah
suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet, atau
layanan jual-beli secara online tanpa harus bertatap muka dengan penjual atau pihak
pembeli secara langsung.
2.4. E-Commerce

5
Menurut Loudon (1998) : E-Commerce ialah suatu proses yang dilakukan
konsumen dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan
ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang
dilakukan.
2.5. Marketplace
Marketplace merupakan media online berbasis internet (web-based) tempat
melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat
mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga
memperoleh sesuai harga pasar (Putra, Nyoto, & Pratiwi, 2017).
2.6. Social Commerce
Social commerce sendiri merupakan sebuah kegiatan jual beli yang dilakukan
menggunakan media sosial.
Dalam Bigcommerce juga dijelaskan, bahwa social commerce merupakan proses
jual beli produk secara langsung, melalui platform media sosial.
Berbeda dengan media sosial yang hanya dimanfaatkan sebagai bentuk pemasaran
saja, dalam social commerce calon konsumen bisa langsung melakukan pembayaran pada
platform tersebut.
2.7. GMV (gross merchandise value)
GMV adalah akumulasi nilai pembelian dari pengguna melalui situs atau aplikasi
dalam periode tertentu.
2.8. Tokopedia
Tokopedia merupakan mobile apps marketplace asal Negara Indonesia yang dibuat
oleh PT. Tokopedia, diluncurkan pertama kali pada tahun 2014. Tokopedia didirikan oleh,
William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison.
Pada tahun 2021 Gojek dan Tokopedia secara resmi bergabung dan membentuk
Grup GoTo (PT. Gojek Tokopedia Tbk.) : ekosistem digital pertama yang unik dan
melayani keseharian jutaan orang di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.
2.9. Tiktok
Tiktok merupakan platform media sosial yang diproduksi oleh ByteDance Ltd yang
berkantor pusat di Beijing, China. ByteDance mempercepat globalisasi dengan
meluncurkan produk video pendek globalnya, TikTok. Produk ini cepat naik daun di pasar
seperti Asia Tenggara, menandakan peluang baru bagi perusahaan. ByteDance
mengakuisisi Musical.ly pada November 2017 dan kemudian menggabungkannya dengan
TikTok. Saat ini, platform TikTok, yang tersedia di luar China, telah menjadi tujuan utama
untuk video mobile berformat pendek di seluruh dunia.

6
ByteDance didirikan pada tahun 2012 oleh tim yang dipimpin oleh Yiming Zhang
dan Rubo Liang, yang melihat peluang di pasar internet seluler yang saat itu masih baru,
dan bercita-cita untuk membangun platform yang dapat memperkaya kehidupan orang.
2.10.Tiktok Shop

7
BAB 3

3. PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Singkat Kemunculan Online Marketplace di Dunia
 Belanja elektronik ditemukan oleh seorang penemu Inggris bernama Michael Aldrich.
Pada tahun 1979, ia menemukan bentuk paling awal dari e-commerce yang
memungkinkan pemrosesan transaksi online antara bisnis dan pelanggan, serta antara
bisnis dan bisnis. Sistem menghubungkan TV domestik yang dimodifikasi ke
komputer pemrosesan transaksi real-time melalui saluran telepon domestik.
 Penemuan browser web pertama, yaitu World Wide Web pada tahun 1990 adalah
pendukung utama kedua belanja online. Tanpa internet yang saling terhubung, tidak
akan ada pasar online sama sekali. Kami berutang penemuan luar biasa yang disebut
'WWW' kepada Tim Berners Lee. Pria itu adalah alasan utama mengapa jutaan orang
memiliki akses ke internet yang menampung banyak platform e-commerce.
 Setelah pembentukan dua platform yang sangat penting ini, perluasan belanja online
baru saja terjadi. Pada tahun 1994, Netscape mengembangkan protokol keamanan
internet berbasis enkripsi yang disebut SSL – atau Secure Sockets Layer.

SSL menyulitkan atau tidak mungkin pertukaran informasi di internet disadap. Saat
membeli sesuatu secara online, Anda diminta untuk mengirim detail sensitif langsung
ke toko online. Ini berarti Anda mengirim informasi pribadi seperti detail kartu kredit,
router, ke server. SSL memastikan data Anda tidak disimpan oleh server bengkok pada
transmisi.

Oleh karena itu SSL selalu diperlukan untuk semua transaksi keuangan online.

 Pada tahun 1995 online Marketplace pertama didirikan. Online Marketplace tersebut
adalah Amazon.com, bisa dibilang pasar online terbesar yang diluncurkan oleh Jeff
Bezos — orang terkaya di dunia pada 2019 dengan perkiraan kekayaan bersih $ 115
miliar.
 Pada tahun yang sama Ebay muncul untuk menyaingi Amazon.com. Ebay merupakan
perusahaan asal negara Amerika yang bertempat di San Jose, California didirikan oleh
Pierre Omidyar.
 Tanpa dukungan ekosistem gateway pembayaran yang baik belanja online tidak ada
berjalan mulus. Pada 1998, PayPal mendapat ayunan penuh di ceruk sistem

8
pembayaran online; cepat menjadi sukses Ken Howery, Max Levchin, Luke Nosek,
Yu Pan, Peter Thiel, Elon Musk.
 Pada tahun 1999 Alibaba.com turut meramaikan persaingan antar Marketplace.
Alibaba.com merupakan perusahaan tenknologi asal negara Cina, didirikan oleh Jack
Ma.
 Pada pergantian abad ke-21 pada tahun 2000, Google meluncurkan Adwords, layanan
periklanan yang memungkinkan penjual untuk menempatkan iklan di hasil pencarian
Google yang terkait dengan preferensi pencarian pemirsa. Dengan kata lain, Google
menghubungkan penjual dengan pembeli dalam skala yang lebih besar.
 Ide halus namun besar lainnya mengubah dunia belanja online selamanya. Pada tahun
2004, Shopify, layanan etalase online terkemuka memungkinkan penjual bermodal
rendah untuk mendirikan toko online. Shopify adalah untuk toko online seperti
WordPress untuk situs web.In 2006,
 PayPal meluncurkan cara baru bagi orang untuk menukar uang dan membeli barang
yang mereka inginkan secara online langsung dari ponsel mereka.
 Pada tahun 2020, jelas terlihat bahwa seluruh internet sekarang menjadi pusat
perbelanjaan virtual. Dengan orang-orang yang memilih untuk melakukan
perdagangan di Instagram, Whatsapp, dan Facebook, aman untuk mengatakan bahwa
kita berada di era belanja online.
Sumber : www.odmworld.com
 Pada tahun 2021, Tiktok sebagai platform media sosial resmi meluncurkan fitur baru
yaitu Tiktok Shop – menghadirkan penjualan secara live di platform Tiktok, yang
dimana penjual dapat berinteraksi dengan sang pembeli secara real time.

3.2. Sejarah Singkat Perkembangan Marketplace di Indonesia


Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kita berbelanja dan berdagang.
Salah satu fenomena yang paling mencolok dalam era digital adalah munculnya
marketplace atau pasar daring. Di Indonesia, perkembangan marketplace telah mengalami
perjalanan yang menarik, memainkan peran penting dalam transformasi perdagangan di
negara ini.
 Awal Mula: Kehadiran KASKUS Networks dan Pada awal 2000-an, Indonesia
mengenal Kaskus, sebuah forum daring yang berfungsi sebagai platform bagi
pengguna untuk membeli dan menjual barang. Meskipun bukan marketplace
konvensional, Kaskus memberikan ruang bagi pengguna untuk bertransaksi secara

9
online. Pada saat yang sama, Multiply, sebuah platform jejaring sosial yang juga
menawarkan fitur toko online, mulai mendapatkan popularitas.
 Tren E-commerce: Lahirnya PT Tokopedia dan Bukalapak Pada tahun 2009, dua
perusahaan rintisan yang telah menjadi ikon e-commerce Indonesia lahir: Tokopedia
dan Bukalapak. Kedua platform ini menawarkan model bisnis marketplace yang
memungkinkan penjual dan pembeli untuk berinteraksi dan melakukan transaksi
secara online. Melalui upaya mereka dalam membangun kepercayaan dan kenyamanan
bagi pengguna, Tokopedia dan Bukalapak telah berhasil memperluas pangsa pasar
mereka dan menjadi pemimpin dalam industri ini.
 Eksistensi Gojek dan Shopee e-commerce Selain Tokopedia dan Bukalapak, dua
platform lain yang memiliki peran penting dalam perkembangan e-commerce di
Indonesia adalah Gojek dan Shopee. Gojek, awalnya dikenal sebagai layanan
transportasi ojek online, telah memperluas layanannya ke berbagai bidang, termasuk
pembelian dan pengiriman barang melalui GoMart dan GoSend. Sementara itu,
Shopee, yang diluncurkan pada tahun 2015, telah berhasil memperoleh popularitas
yang besar dengan strategi pemasaran yang agresif, diskon menarik, dan pengalaman
berbelanja yang menyenangkan.
 Dominasi Lazada dan Blibli.com Selain platform-platform yang telah disebutkan
sebelumnya, Lazada dan Blibli juga berperan penting dalam perkembangan
marketplace di Indonesia. Lazada, yang merupakan bagian dari Alibaba Group, telah
menawarkan berbagai produk elektronik, fashion, dan barang konsumen lainnya
dengan kehadiran yang kuat di pasar Indonesia. Blibli, di sisi lain, memiliki portofolio
produk yang luas dan juga telah meluncurkan fitur seperti BlibliPay untuk memperluas
layanannya di sektor pembayaran digital.

Perkembangan marketplace di Indonesia telah mengalami perjalanan yang menarik


seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Dengan inovasi
terus-menerus, investasi dalam keamanan dan kenyamanan pengguna, serta ekspansi ke
berbagai sektor bisnis, marketplace di Indonesia terus berperan dalam mempercepat
pertumbuhan e-commerce dan mendorong transformasi perdagangan dalam era digital.

Sumber : (4) Sejarah Perkembangan Marketplace di Indonesia: Transformasi


Perdagangan dalam Era Digital | LinkedIn - Wastika Somantri

10
3.3. 5 Marketplace Dengan Jumlah Pengunjung Terbanyak Di Indonesia 2023
Berdasarkan data SimilarWeb, Shopee merupakan e-commerce dengan jumlah
kunjungan situs terbanyak di Indonesia pada kuartal I 2023. Selama periode Januari-Maret
tahun ini, situs Shopee meraih rata-rata 157,9 juta kunjungan per bulan, jauh melampaui
para pesaingnya.
Dalam periode sama, situs Tokopedia meraih rata-rata 117 juta kunjungan, situs
Lazada 83,2 juta kunjungan, situs BliBli 25,4 juta kunjungan, dan situs Bukalapak 18,1
juta kunjungan per bulan.
Jika dilihat tren bulanannya, kunjungan ke 5 situs e-commerce tersebut cenderung
menurun pada Januari-Februari 2023. Namun, pada Maret 2023 trennya naik lagi
bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Sepanjang Maret 2023, jumlah kunjungan ke situs Shopee naik sekitar 10%
dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Kunjungan ke situs Tokopedia juga naik sekitar 6% (mom), pengunjung situs
Lazada meningkat 13% (mom), dan pengunjung situs Blibli tumbuh 5% (mom).
Tren berbeda hanya terjadi pada Bukalapak. Pada Maret 2023 kunjungan ke situs
Bukalapak masih sama seperti bulan sebelumnya.
Adapun Ketua Dewan Pembina Asosiasi E-Commerce Indonesia, Rudiantara,
menilai e-commerce masih menjadi penopang ekonomi digital dalam negeri pada 2023.
"Lebih dari setengah ekonomi digital berasal dari e-commerce. Bahkan, tahun ini
diperkirakan (transaksi) e-commerce bisa mencapai Rp600 triliun sampai Rp700 triliun,

11
untuk semua jenis e-commerce," kata Rudiantara, dilansir Antara, Senin (23/1/2023).

12
3.4. Platform Sosial Media Terbesar di Dunia 2023
15 Platform media sosial memiliki setidaknya 400 juta pengguna aktif pada Juli 2023:
1. Facebook memiliki 3.030 miliar pengguna aktif bulanan
2. Potensi jangkauan iklan YouTube adalah 2,491 miliar (a)
3. WhatsApp memiliki setidaknya 2 miliar pengguna aktif bulanan
4. Instagram memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan
5. WeChat (termasuk Weixin 微信) memiliki 1.327 miliar pengguna aktif bulanan
6. Iklan TikTok berpotensi menjangkau 1.218 miliar orang dewasa di atas usia 18 tahun
setiap bulan(a)
7. Potensi jangkauan iklan Facebook Messenger adalah 1.036 milyar(a)
8. Telegram memiliki 800 juta pengguna aktif bulanan
9. Snapchat memiliki 750 juta pengguna aktif bulanan
10. Douyin (抖音) memiliki 743 juta (c) pengguna aktif bulanan
11. Kuaishou (快手) memiliki 673 juta pengguna aktif bulanan
12. Potensi jangkauan iklan X (Twitter) yang dilaporkan adalah 666 juta(a) pada Juli
2023, tetapi data jangkauan iklan yang dipublikasikan platform saat ini tunduk pada
fluktuasi yang signifikan, bahkan dari hari ke hari
13. Sina Weibo (新浪微博) memiliki 599 juta pengguna aktif bulanan
14. QQ (腾讯 QQ) memiliki 571 juta pengguna aktif bulanan.
15. Pinterest memiliki 465 juta pengguna aktif bulanan

Sumber : Global Social Media Statistics — DataReportal – Global Digital Insights

3.5. Statistik Media Sosial Tiktok


Rekapitulasi negara pengguna Tiktok April 2023
1. Amerika Serikat memiliki 116.5 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
2. Indonesia memiliki 113,0 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
3. Brasil memiliki 84.1 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
4. Meksiko memiliki 62.4 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
5. Federasi Rusia memiliki 51.2 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
6. Vietnam memiliki 50.6 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
7. Filipina memiliki 41.4 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
8. Thailand memiliki 41.1 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
9. Turki memiliki 31.0 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas
10. Arab Saudi memiliki 28.4 juta pengguna TikTok aktif berusia 18 tahun ke atas

13
Sumber : TikTok Users, Stats, Data, Trends, and More — DataReportal – Global Digital
Insights

3.6. Penguasaan Pasar E-Commerce Indonesia


Pada September atau sebelum TikTok mengumumkan berinvestasi di Tokopedia,
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa 56% pasar e-commerce
dikuasai oleh pemain asing dari sisi pendapatan.
Rincian porsi transaksi bruto atau GMV (Gross Momentum Value) e-commerce di
Indonesia tahun lalu berdasarkan data Momentum Works sebagai berikut: Shopee 36%
atau sekitar US$ 18,7 miliar Tokopedia 35% atau setara US$ 18,1 miliar Lazada 10% atau
sekitar US$ 5,19 miliar Bukalapak 10% atau setara US$ 5,19 miliar TikTok 5% atau
sekitar US$ 2,6 miliar Blibli 4% atau setara US$ 2,1 miliar Hal itu menunjukkan bahwa
pasar e-commerce Indonesia dikuasai oleh perusahaan Singapura yakni Lazada dan
Shopee.
Kini Tokopedia diambil alih oleh TikTok.
Sumber : TikTok Akuisisi Tokopedia, Pasar E-commerce RI Makin Dikuasai Asing? Halaman
2 - E-commerce Katadata.co.id

3.7. Kronologi Mergernya Tokopedia dan Tiktok


1. Penutupan Tiktok Shop
KOMPAS.com - Layanan transaksi TikTok Shop di Indonesia resmi ditutup sejak
Rabu (4/10/2023), mulai pukul 17.00 WIB. Penutupan TikTok Shop telah
disampaikan langsung pihak TikTok Indonesia ke pengguna dan penjual (seller).
“Kami tidak akan lagi memfasilitasi layanan transaksi e-commerce di TikTok Shop
Indonesia mulai tanggal 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB,” kata TikTok Indonesia
melalui e-mail tersebut. Sejak resmi ditutup, menu TikTok Shop sudah tidak lagi
ditemukan. Walhasil, pengguna tak bisa lagi berbelanja di TikTok melalui TikTok
Shop. Begitu pula dengan penjual, tak lagi bisa lagi bertransaksi di TikTok
Shop,seperti sebelumnya.
Penutupan TikTok Shop dilakukan setelah revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020
rampung dan diundangkan dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023. Aturan ini
berlaku efektif mulai 26 September 2023. Peraturan tersebut secara umum mengatur
tentang perizinan, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam
perdagangan melalui sistem elektronik. Di Permendag Nomor 31 Tahun 2023, TikTok
dengan layanan TikTok Shop masuk dalam kategori Penyelenggara Perdagangan

14
Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) atau platform yang menyediakan sarana
komunikasi elektronik untuk transaksi perdagangan. Berdasarkan aturan tersebut,
PPMSE dikategorisasikan berdasar beberapa model bisnis, salah satunya social
commerce. Sebagai informasi, social commerce merupakan platform yang
menggabungkan layanan media sosial dan e-commerce. Jika dilihat di TikTok, model
social commerce itu hadir melalui menu “Shop” alias TikTok Shop. Keberadaan
TikTok Shop membuat pengguna tak hanya bisa melihat konten dan berinteraksi
dengan pengguna lain di TikTok. Akan tetapi, pengguna juga bisa berbelanja produk-
produk yang dijajakan penjual di TikTok secara langsung melalui layanan TikTok
Shop. Lewat Permendag Nomor 31 Tahun 2023, ruang gerak PPMSE dengan model
bisnis social commerce seperti TikTok Shop itu dibatasi. Pada pasal 21 ayat (3),
disebutkan bahwa PPMSE seperti TikTok Shop dilarang untuk memfasilitasi transaksi
perdagangan pada sistem elektroniknya.
Bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut: PPMSE dengan model bisnis Social-
Commerce dilarang memfasilitasi transaksi pembayaran pada Sistem Elektroniknya.
Aturan dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023 itulah yang menjadi dasar layanan
TikTok Shop ditutup. Berdasar aturan itu, TikTok Shop dilarang memfasilitasi
transaksi perdagangan lagi, hanya boleh mewadahi aktivitas promosi. Hal itu juga
dikatakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. “Social commerce itu hanya boleh
memfasilitasi promosi barang/jasa, tidak boleh transaksi langsung, bayar langsung,
enggak boleh lagi," kata Zulkifli. Lihat Foto Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat
konferensi pers di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (28/9/2023).
(KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu) Zulkifli menjelaskan, layanan social
commerce nantinya diibaratkan seperti televisi, yang mana hanya bisa
mempromosikan barang atau jasa, tetapi tidak bisa melakukan transaksi perdagangan
secara langsung. "Dia hanya boleh promosi, seperti TV ya, iklan boleh, tapi enggak
bisa jualan, enggak bisa terima uang, jadi dia semacam platform digital. Tugasnya
mempromosikan," tambahnya.
Sumber : Duduk Perkara TikTok Shop Tutup di Indonesia, Bukan Cuma soal
Larangan Transaksi (kompas.com)
2. GoTo dan TikTok Sepakati Kemitraan Strategis E-Commerce untuk Mendorong
Kemajuan UMKM Indonesia

Jakarta, 11 Desember 2023 - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“Grup GoTo” atau
“Perseroan”, BEI: GOTO), ekosistem digital terbesar Indonesia, dan TikTok, platform

15
entertainment global terdepan, pada hari ini mengumumkan kemitraan strategis untuk
memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada
pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.
Sebagai bagian dari kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok
Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan
memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi
TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.

Sumber : GoTo dan TikTok Sepakati Kemitraan Strategis E-Commerce untuk


Mendorong Kemajuan UMKM Indonesia (gotocompany.com)

3. TikTok menggunakan kemitraan baru untuk menyalakan kembali ambisi e-


commerce-nya di Indonesia

Ketika TikTok meluncurkan langkah strategisnya pada hari Senin, dikatakan


rencananya adalah untuk menginvestasikan US $ 1,5 miliar dalam unit GoTo
Indonesia, yang bertujuan untuk menyelamatkan bisnis belanjanya menyusul
tantangan peraturan di negara ini. Dalam sebuah surat kepada investor, GoTo
mengungkapkan bahwa TikTok akan mengamankan 75,01% saham pengendali di
Tokopedia, unit e-commerce dalam payung GoTo.
Sebagai bagian dari transaksi ini, Tokopedia akan mengakuisisi bisnis TikTok Shop
di Indonesia senilai US$340 juta, memperluas jejaknya di lanskap e-commerce
Indonesia yang dinamis. "Sebagai bagian dari perjanjian, bisnis Tokopedia dan
TikTok Shop Indonesia akan digabungkan di bawah entitas PT Tokopedia yang ada,
di mana TikTok akan mengambil saham pengendali. Fitur belanja dalam aplikasi
TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh entitas yang diperbesar,"
bunyi pernyataan GoTo
Pengaturan ini akan memungkinkan TikTok dan GoTo untuk melayani konsumen
dan UMKM Indonesia secara komprehensif. "GoTo akan mendapatkan keuntungan
dari pertumbuhan entitas yang diperbesar dan akan tetap menjadi mitra ekosistem
bagi Tokopedia melalui layanan keuangan digitalnya melalui GoTo Financial dan
layanan on-demand melalui Gojek. GoTo juga akan menerima aliran pendapatan
berkelanjutan dari Tokopedia yang sepadan dengan skala dan pertumbuhannya," kata

GoTo.

16
Sumber : What has TikTok Shop just done to e-commerce in Indonesia?
(techhq.com)
3.8. Potensi Keuntungan dari mergenya Tokopedia dan Tiktok
 Dilihat dari tujuan Akuisi sebuah perusahaan untuk memperluas pasar. Tiktok merupakan
sosial media terbesar ke 6 dengan jangkauan penyebaran informasi hingga 1.218 miliar
orang dewasa di atas usia 18 tahun setiap bulan dan 113,0 juta pengguna TikTok aktif
berusia 18 tahun ke atas di Indoneisa. Ini merupakan potensi menambah keuntungan bagi
Tokopedia untuk bisa mendapat jangkau pasar yang lebih luas, yang dimana Tokopedia
sendiri sudah memiliki 117 juta pengunjung rata-rata perbulan.
 Disisi lain Akuisi saham Tokpedia sebesar 75,01% dari GOTO oleh Tiktok menambah
dasar berpihak di luar negeri. Mengingat bahwa Tiktok merupakan sosial media asal negara
Cina.
 Akuisisi Tiktok Shop Indonesia oleh Tokopedia senilai US$340 juta merupakan langkah
strategis lainya yang menguntungkan kedua belah pihak. Tiktok Shop Indonesia kembali
bisa dibuka dan dioperasikan dibawah naungan PT. Tokopedia. Hal ini memperkuat posisi
Tiktok Shop dan Tokopedia dalam bersaing degan E-Commerce lainya. Yang artinya
sinergi menjadi bertambah antara Tokopedia dan Tiktok.

3.9.

17
BAB 4

4. KESIMPULAN
Dari sinergi antara Tiktok dan Tokopedia menambah peluang besar bagi kedua perusahaan
untuk memperluas pasar dan menambah kekuatan posisi perusahaan dalam menghadapi
persaingan pasar di Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

 Akuisisi : Pengertian Lengkap, Tujuan dan Contohnya (harmony.co.id)


 05.2 bab 2.pdf (uii.ac.id)
 Analisis Pengaruh Rekomendasi Produk Dari Official Marketplace Terhadap Keputusan
Pembelian Online Menggunakan Model Signaling Theory (unair.ac.id)
 Laporan Keberlanjutan GoTo tahun 2022
 https://www.bytedance.com/en/
 https://www.odmworld.com/blog/brief-history-of-online-shopping/
 Online Shop : Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, Manfaat dan Jenisnya (portal-
uang.com)
 (4) Sejarah Perkembangan Marketplace di Indonesia: Transformasi Perdagangan dalam Era
Digital | LinkedIn
 TikTok kenalkan fitur TikTok Shop bareng Nagita Slavina - ANTARA News
 10 E-Commerce dengan Pengunjung Terbanyak Kuartal I 2022 (katadata.co.id)
 Global Social Media Statistics — DataReportal – Global Digital Insights
 TikTok Users, Stats, Data, Trends, and More — DataReportal – Global Digital Insights
 Social Commerce Adalah Media Untuk Melakukan Aktivitas Jual Beli (majoo.id)
 Blibli - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 TikTok Akuisisi Tokopedia, Pasar E-commerce RI Makin Dikuasai Asing? Halaman 2 - E-
commerce Katadata.co.id
 Duduk Perkara TikTok Shop Tutup di Indonesia, Bukan Cuma soal Larangan Transaksi
(kompas.com)

19

Anda mungkin juga menyukai