Anda di halaman 1dari 2

Nama : Roro Yuniar Zubaidah

Nim : 18330091

Kelas : Statistik A

Suatu pabrik obat mengklaim bahwa tablet yang dijual kepasar memiliki potensi dosis 100
mg. Apakah saudara percaya? Jika 100% percaya maka tidak ada tindakan statistik apapun
yang dilakukan, jika ragu bahwa tidak sepenuhnya benar maka kita bisa melakukan
penaksiran dengan selang kepercayaan pada tingkat kepercayaan (1-α ¿ %

Tentukan 95% selang kepercayaan dari contoh di atas bila diketahui standard deviasi populasi
σ =2.0

Jawab :

Diketahui :

x̅ = 100 mg

n = 10

σ = 2.0

Z = 95% ?

σ
E=Z
√n
σ σ
x̅ - Z α ≤ μ≤ x̅ + Z α
2 √n 2 √n

σ 2,0
E=Z
√n
= 1,96 [ ]
√ 10
= 1,239

100 – 1,239 ≤ μ≤ 100 + 1,239

98,761 ≤ μ≤ 101,239

Jadi, dengan taraf signifikan 95% dapat disimpulkan bahwa rata – rata tablet yang dijual ke
pasar memiliki potensi dosis diantara 98,761 dan 101,239

Diskusi
Bagaimana kita mengetahui bahwa standard deviasi bobot tablet yang berada pada
kemasan tablet tanpa mengukur bobot tiap – tiap tablet ?

Harga parameter dapat diestimasikan dengan 3 cara yaitu :

1. Point estimation (pendugaan titik), merupakan pendugaan nilai populasi atas dasar
satu nilai dari sampel dengan suatu pendugaan terhadap parameter berdasarkan suatu
interval
2. Interval estimation (pendugaan interval), merupakan interval antara dua statistic yang
dengan probabilitas tertentu memuat nilai yang sebenernya dari parameterity.
Contohnya, untuk menduga interval μ harus didapatkan nilai statistic L dan N
sehingga P (L ≤ μ ≤ N) = (1 – α) dengan kepercayaan (1 – α) dan μ (rataan populasi).
Jika α = 0,1 diperoleh selang kepercayaan 90% statistic industri.
3. Confidence interval (selang kepercayaan), merupkan ukuran yang menunjukan nilai
parameter yang asli berada. Selang kepercayaan 90% artinya mempercayai bahwa
90% sampel yang diambil memuat nilai parameter aslinya.

Mengapa standard deviasi pada contoh terdahulu berbeda dengan standard deviasi
populasi ?

Dasar perhitungan standar deviasi adalah dengan mengurangi setiap nilai dengan rata – rata
kelompok data tersebut. Namun cara seperti itu tidak bisa lagi digunakan karena hasilnya
akan selalu menjadi 0. Oleh karena itu, solusi agar nilainya tidak menjadi 0 adalah dengan
mengkuadratkan setiap pengurangan nilai dan rata – rata dan dilakukan penjumlahan. Dalam
penerapannya, nilai tersebut biasa untuk menduga standar deviasi. Oleh sebab itu, agar tidak
biasa dalam menduga standar deviasi, maka n sebagai pembagi kuadrat diganti dengan 1 –α.

Anda mungkin juga menyukai