Banyak alasan yang dikemukakan mengapa kita mengadakan pendugaan terhadap ukuran
populasi ini atas dasar ukuran sampel, antara lain dilihat dari sudut pertimbangan biaya, serta
keterbatasan waktu untuk mengadakan perhitungan terhadap seluruh populasi.
• Seorang manajer produksi ingin mengetahui apakah proses produksi yang baru memang
lebih baik dari proses produksi yang lama dengan cara mengadakan pengamatan
terhadap sampel hasil produksi
• Seorang manajer pemasaran ingin mengetahui kemampuan masyarakat untuk membeli
barang yang ditawarkan dengan mengadakan pengamatan terhadap tingkat penghasilan
masyarakat secara sampel
• Seorang pengusaha real estate ingin mengetahui tentang kemampuan masyarakat
terhadap pembelian rumah yang akan dibangun di suatu daerah. Untuk itu diperlukan
data penghasilan dan pengeluaran masyarakat.
Kebutuhan akan informasi-informasi di atas tidaklah mudah dipenuhi tanpa digunakan metode
sampel yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengadakan pendugaan terhadap parameter.
Informasi tersebut tidak perlu terinci sekali, sehingga cukup dipenuhi dengan mengadakan
pendugaan secara statistik.
1
Cara pendugaan yang didasarkan pada satu nilai ini, tidak memungkinkan kita untuk
mengukur derajat kepercayaan kita terhadap ketelitian pendugaan yang telah kita
lakukan.
b. Pendugaan interval atau interval estimation
Adalah suatu pendugaan terhadap parameter berdasarkan suatu interval, di dalam
interval mana kita harapkan dengan keyakinan tertentu parameter itu akan terletak.
Hasil dari pendugaan interval ini diharapkan akan lebih obyektif. Pendugaan interval
akan memberikan kita nilai parameter dalam suatu interval dan bukan nilai tunggal.
Pendugaan interval ini merupakan interval keyakinan atau interval kepercayaan atau
confidence limit / interval dan dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut:
Nilai C berada kisaran 0 – 1. Apabila nilainya mendekati 1, maka akan semakin baik
interval keyakinannya. Misalkan nilai C = 0,95 atau interval keyakinannya 95%. Dapat
diartikan bahwa sekitar 95% dari interval yang disusun akan mengandung parameter
yang sama dengan yang diduga. Apabila nilai C = 0,99 berarti juga bahwa 99% dari
interval yang disusun akan mengandung parameter yang sama dengan yang diduga.
Jadi, semakin besar interval keyakinan, maka akan semakin yakin bahwa nilai
parameter akan sama dengan nilai dugaannya. Oleh sebab itu, apabila nilai C semakin
rendah, maka keyakinan bahwa interval tersebut mengandung parameter yang sama
dengan yang diduga juga semakin kecil.
Dalam jangka Panjang, jika pendugaan itu dilakukan berulang-ulang dengan cara
yang sama, maka parameter populasi akan tercakup dalam interval yang berkaitan
95% dari keseluruhan waktu atau dalam jangka Panjang kita akan mentolerir
kesalahan duga (error of estimate) sebesar 5%. Hal tersebut dapat digambarkan
dalam diagram berikut:
2
Dari diagram di atas jelas bahwa interval keyakinan (confidence interval) dibatasi
oleh batas keyakinan bawah (lower confidence level) dan batas keyakinan atas (upper
confidence level).
Dengan interval keyakinan 95%, maka masing-masing batas keyakinan atas maupun
bawah = 2,5% (0,0250). Koefisien Z dapat dicari pada tabel luas daerah kurva normal
untuk luas daerah kurva (0,5000 – 0,0250 = 0,4750) nilai z = 1,96, maka parameter akan
terletak antara 𝑥̅ – 1,96 𝜎𝑥̅ dan 𝑥̅ + 1,96 𝜎𝑥̅
Tingkat Nilai
C/2 Nilai Z
Keyakinan Terdekat
0,99 0,4950 0,4951 2,58
0,98 0,4900 0,4901 2,33
0,95 0,4750 0,4750 1,96
0,90 0,4500 0,4505 1,65
0,85 0,4250 0,4251 1,44
0,80 0,4000 0,3997 1,28
3
Dimana:
𝑥̅ = rata-rata sampel
𝑧 = tabel Z sesuai dengan confidence level
𝜎 = standar deviasi populasi
𝑛 = jumlah sampel
Rumus ini berlaku bagi sampel besar (n > 30) berasal dari populasi yang tidak
terbatas (infinite population) atau populasi yang terbatas (finite population)
pengambilan sampel dengan pemulihan.
Apabila standar deviasi populasi (σ) tidak diketahui, maka dapat dipergunakan
standar deviasi sampel, sehingga rumus diatas menjadi sebagai berikut:
𝑠 𝑠
𝑥̅ − 𝑧 < 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑧
√𝑛 √𝑛
s = standar deviasi sampel
sedang untuk populasi (N) yang terbatas dan pengambilan sampel tanpa pemulihan,
bila sampel yang digunakan (n) = 5% atau lebih dari N, maka digunakan rumus
dengan faktor koreksi sebagai berikut:
𝑠 𝑁−𝑛 𝑠 𝑁−𝑛
𝑥̅ − 𝑧 × √ < 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑧 × √
𝑛 𝑁−1 √𝑛 𝑁−1
Dimana:
𝑁−𝑛
√ = faktor koreksi
𝑁−1
Contoh soal:
4
pengeluaran semua wisatawan konstan sebesar $100, maka dengan interval keyakinan
sebesar 95%, buatlah pendugaan rata-rata pengeluaran para wisatawan asing yang
berkunjung ke Yogyakarta.
Jawab:
𝜎
𝜎𝑥̅ = x √𝑁−𝑛 = (100/10) x (400/499) = 10 x 0,895 = 8,95
√𝑛 𝑁−1
Jadi parameter μ akan terletak
6
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝑥⁄𝑛 (1− 𝑥⁄𝑛) 𝑥⁄𝑛 (1− 𝑥⁄𝑛)
x/n – z √ < P < x/n + z √
𝑛 𝑛
contoh soal:
Suatu penelitian dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi negeri terhadap
ketepatan waktu pembayaran SPP dari mahasiswa. Dari 100 orang mahasiswa
yang diteliti ternyata 30 orang tidak melakukan pembayaran SPP tepat waktu.
Dengan menggunakan interval keyakinan 95%, tentukan pendugaan interval
proporsi dari mahasiswa yang melakukan pembayaran tidak tepat waktu.
𝑁−𝑛
√ = faktor koreksi
𝑁−1
0,30 – 1,96 (0,046 x 0,895) < P < 0,30 + 1,96 (0,046 x 0,895)
7
umumnya jika sampel kecil pendugaan parameter dilakukan dengan distribusi t yang
variabelnya sudah distandarkan sebagai:
𝑥− 𝜇
𝑡=
𝜎/√𝑛
Pada dasarnya distribusi t menyerupai distribusi normal. Perbedannya terletak pada
σ yang umumnya tidak diketahui. Sedang pada distribusi t, pengubahan dilakukan
dengan menggunakan σ yang dihitung sebagai sampel. Tabel t tidak disusun menurut
besarnya sampel n, melainkan menurut derajat kebebasan (degree of freedom) yang
dirumuskan dengan n-1.
8
100−16 84
√ = √99 = 0,92
100−1
Jadi, pengeluaran rata-rata yang sebenarnya dari wisatawan asing yang tinggal di
Jogja antara $ 450,93 - $ 549,07
3) Pendugaan parameter proporsi
𝑥⁄𝑛 (1− 𝑥⁄𝑛) 𝑥⁄𝑛 (1− 𝑥⁄𝑛)
x/n – t √ < P < x/n + t √
𝑛 𝑛
car aini sebenarnya kurang sesuai dengan distribusi t, namun demikian hasilnya
dianggap lebih baik daripada distribusi z. beberapa ahli bahkan cenderung untuk
mengganti varians proporsi dengan cara memaksimalkan x/n (1 – x/n), jika x/n =
1/2 , maka x/n (1 – x/n) = ¼. Dengan demikian rumusnya menjadi
1/4 1/4
x/n – t √ < P < x/n + t √
𝑛 𝑛
contoh:
penelitian terhadap sampel sebanyak 16 mahasiswa ternyata 4 diantaranya
mempunyai kendaraan sendiri. Dengan interval keyakinan 95%, tentukan
proporsi mahasiswa yang memiliki kendaraan sendiri.
n = 16, x = 4, x/n = 0,25, t0,025, df = 15 = 2,131
jawaban:
0,25 – 2,131 x √0,1875/16 < P < 0,25 + 2,131 x √0,1875/16
0,25 – 2,131 x 0,108 < P < 0,25 2,131 x 0,108
0,25 – 0,23 < P < 0,25 + 0,23
0,02 < P < 0,48
c. Pendugaan interval untuk perbedaan dua rata-rata dan dua proporsi
1) Pendugaan parameter μ1 – μ2 , Jika σ1 dan σ2 Diketahui
(𝑥̅ 1 – 𝑥̅ 2) – z (σ𝑥̅ 1 – 𝑥̅ 2) < μ1 – μ2) < (𝑥̅ 1- 𝑥̅ 2) + z (σ𝑥̅ 1-𝑥̅ 2)
Dimana:
𝜎12 𝜎22
σ𝑥̅ 1 – 𝑥̅ 2 = √ +
𝑛1 𝑛2
contoh:
Upah mingguan karyawan perusahaan asing dari 90 orang karyawan rata-rata Rp
100.000,00 dan σ1 = Rp 9.000,00; sedangkan upah karyawan dari perusahaan
9
nasional dari 90 orang karyawan rata-rata Rp 50.000,00 dan σ2 = Rp 5.000,00.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, buatlah pendugaan interval antara
μ 1 – μ 2.
Jawab:
𝜎12 𝜎22
σ𝑥̅ 1 – 𝑥̅ 2 =√ +
𝑛1 𝑛2
81 25
= √90 + 90 = √106/90 = 1,18 (dalam ribuan rupiah)
(100 – 50) – 1,96 (1,18) < μ1 – μ2 < (100 – 50) + 1,96 (1,18)
50 – 2,31 < μ1 – μ2 < 50 + 2,31
47,69 < μ1 – μ2 < 51,18
Jadi, dengan interval keyakinan 95%, selisih rata-rata upah mingguan karyawan
perusahaan asing dan nasional antara Rp 47.690,00 sampai dengan Rp 51.180,00.
112+682 1 1
s𝑥̅ 1 – 𝑥̅ 2 = √ × √ + = 3,32
16 9 9
(40 - 32) – 2,12 (3,32) < μ1 – μ2 < (40 - 32) + 2,12 (3,32)
0,96 < μ1 – μ2 < 15,04
10
Dengan interval keyakinan 95%, kita harapkan perbedaan antara penghasilan
pedagang kaki lima di jalan solo dan jalan malioboro adalah antara Rp 960,00 – Rp
15.040,00.
Contoh soal:
Dari sampel nasabah sebanyak 120 orang di kota A, sebanyak 90 orang di
antaranya adalah pengusaha besar dan 120 orang nasabah bank di kota B, 60 orang
diantaranya adalah pengusaha besar. Dengan tingkat keyakinan 95%, buatlah
pendugaan interval P1 – P2, jika P1 = proporsi nasabah pengusaha besar di kota A
dan P2 = proporsi nasabah pengusaha besar di kota B.
Jawaban:
n1 = n2 = 120, x1/n2 = 90/120 = 0,75, x2/n2 = 60/120 = 0,50, z0,025 = 1,96
(0,75)(0,25) (0,50)(0,50) 0,1875 0,25
sp1-p2 =√ + =√ +
120 120 120 120
(0,75 – 0,50) – 1,96 (0,06) < P1 - P2 < (0,75 – 0,50) + 1,96 (0,06)
0,25 – 0,1176 < P1 - P2 < 0,25 + 0,1176
Dengan interval keyakinan 95%, kita harapkan interval antara 0,13 atau 13%
sampai 0,37 atau 37% merupakan selisih proporsi nasabah bank di kota A dan B
yang terdiri dari pengusaha besar
11
Dalam teori telah sampel telah dijelaskan bahwa jika n besar, maka distribusi
sampling akan menyerupai kurva normal.
Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa jika suatu random sampel cukup
besar, dengan interval keyakinan 95% deviasi standar populasi akan terletak dalam
jarak
s – Z σs < σ < s + Z σs
𝒔
dimana: σs =
√𝟐𝒏
𝒔 𝒔
atau persamaannya menjadi s – Z <σ<s+Z
√𝟐𝒏 √𝟐𝒏
contoh soal:
sampel sebesar 8 menunjukkan deviasi standar = 3. Dengan interval keyakinan 95%,
tentukan interval σ.
Jawaban:
Diketahui: n = 8, s = 3, z0,025 1,96
3 3
3 – 1,96 < σ < 3 + 1,96
√2(8) √2(8)
3 – 1,47 < σ < 3 + 1,47
1,53 < σ < 4,47
Dengan interval keyakinan 95% kita harapkan σ akan terletak antara 1,53 dan 4,47
𝜀 𝜀
z= atau 𝑧 =
𝑠 𝜎 ⁄√𝑛
𝜀 = error = penyimpangan
s = standar deviasi sampel
12
Dari rumus diatas selanjutnya ditentukan besarnya sampel (n) sebagai berikut:
𝑧 × 𝜎2
n=[ ]
𝜀
n = besarnya sampel
z = nilai z yang besarnya ditentukan oleh interval keyakinan
σ = standar deviasi populasi
ε = besarnya kesalahan yang diharapkan
contoh:
Jika σ populasi normal diketahui sebesar 10 dan jika kita ingin interval keyakinan 95%
yang mencakup parameter tidak melebihi 10 lebarnya, berapa besar sampel yang kita
ambil?
Jawaban:
ε = 5, σ = 10, z0,025 = 1,96
1,96 × 102
n=[ ] = 15,36 atau 16
5
𝜀 𝑃 (1−𝑃)
𝑧= [ ] atau √ 𝑛
= ε /z
𝑃 (1−𝑃)
√
𝑛
𝑧 2 𝑃 (1−𝑃
𝑛= 𝜀2
13
Apabila P tidak diketahui, maka (1-P) kita ganti dengan ¼, yaitu nilai maksimum
untuk P(1-P).
Contoh:
Perusahaan penjualan alat-alat kosmetik ingin menduga proporsi konsumen yang
menyukai produknya. Dalam proses pendugaan ini pengusaha ingin agar selisih
dugaannya tidak melebihi 2% dari parameternya, sedang interval kepercayaannya
95%. Berapa besar sampel bagi pendugaan proporsi populasi ini?
Jawaban:
1
1,962 (4) 0,9604
𝑛= 0,022
=
0,0004
= 2.401
Contoh:
PT LG Elektronik menghasilkan produk TV terbaru berupa layer datar yang
dilengkapi berbagai fasilitas pada tahun 2017. Untuk mencoba apakah produk ini
disukai konsumen atau tidak, perusahaan tersebut melakukan survei di beberapa
kota besar. Apakah dengan tingkat keyakinan 95% dan kesalahan penarikan sampel
sebesar 3%, berapa jumlah sampel yang harus diwawancarai?
Jawab
1
1,962 (4) 0,9604
𝑛= 0,032
=
0,0009
= 1.068
14