Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PROSEDUR DAN PERSYARATAN EMISI SAHAM


(GO PUBLIC)

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Uang dan Pasar Modal
Dosen : Haryadi Mujianto, S.E., M.M., M.Si.,

Disusun oleh :
1178020134 MAULANA SIDIK
1178020136 MEGA MEILIA
1178020146 MUHAMMAD ALBYAN
1178020148 MUHAMMAD FAUZI HAWARI

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
KATA PENGATAR

Puji serta Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang


mana atas segala rahmat, berkat serta karunia-Nya, tugas membuat makalah
mengenai Prosedur Dan Persyaratan Emisi Saham (GO PUBLIC) ini dapat
terselesaikan. Tidak lupa sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi kita,
Nabi besar, Nabi penutup segala Nabi yakni Nabi Muhammad Shallahu’alaihi
Wassallam. Semoga kita semua mendapat syafaat dihari akhir nanti. Aamiin.
Tugas ini kami buat tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Pasar Uang dan Pasar Modal, selain dari itu juga tugas ini
bertujuan untuk menambah wawasan dan kelimuan para penyusun maupun
pembaca mengenai prosedur dan persyaratan emisi saham, dan mungkin dengan
adanya makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mencari info-info
terkait.
Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam segala bentuk, baik itu dalam bentuk materi ataupun moril.
Terutama kami sangat berterima kasih sekali kepada dosen pengampu mata kuliah
Pasar Modal dan Pasar Uang yakni Bapak Haryadi Mujianto, S.E., M.M., M.Si.,
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat berfikir lebih dalam lagi
mengenai judul dari makalah ini.
Tidak lupa juga kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan, kami sadari bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna oleh karenanya kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat kami harapkan untuk dapat memperbaikinya dikemudian
hari.

Bandung, November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................5
1.3. TUJUAN..............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1. Pengertian Go-Public..........................................................................................6
2.2. Persyaratan Go Public.........................................................................................7
2.3. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum......................................................9
2.4. Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek Jakarta...............................................10
2.5. Prosedur Emisi..................................................................................................16
BAB III...........................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1. KESIMPULAN..................................................................................................18
3.2. SARAN...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam
perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan.
Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur
berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang,
maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity).
Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual
saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public.
Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan
penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau
penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan
BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan
penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan
yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan
Pelaksanaannya.
.

iv
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Apa pengertian dari Go Public?
1.2.2. Bagaimana Persyaratan Penawaran Umum (Go public)?
1.2.3. Bagaimana Tahap-tahap Penawaran Umum (Go Public)?
1.2.4. Bagaimana Proses Pecatatan Efek di Bursa Efek Indonesia?
1.2.5. Bagaimana Prosedur Emisi?

1.3. TUJUAN
Tujuan utama dalam penulisan karya tulis ilmiah (KTI) ini, ialah agar kami
dapat mengetahui, memahami dan dapat menjelaskan kembali apa yang telah
kami susun dalam makalah ini. Terutama pada materi prosedur dan persyaratan
emisi saham (Go Public) yang menjadi judul dalam makalah ini

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Go-Public


Go public adalah salah satu istilah yang digunakan di pasar modal pada
saat perusahaan memasuki masa proses akan masuk di bursa efek. Go public dapat
diartikan sebagai proses perusahaan menjadi milik masyarakat secara umum.
Artinya perusahaan itu menawarkan diri untuk dimiliki sahamnya oleh
masyarakat. Kepemilikan masyarakat dalam hal saham ini dilakukan dengan cara
penjualan saham di bursa efek.
Di Indonesia pengertian go public merupakan proses edukasi, sedang di
negara yang sudah maju go public sudah merupakan hubungan simbiosis
mutualisme dimana ada hubungan timbal balik antara perusahaan yang
membutuhkan modal untuk meningkatkan kegiatan usahanya, sedang bagi
pemodal go public merupakan kesempatan untuk menanamkan modalnya dengan
prospek hasil dan ikut menentukan kebijaksanaan pengelolaan perusahaan
tersebut. Dalam tingkat yang lebih maju lagi bahkan di mungkinkan go public
dikaitkan dengan prospek usaha, persaingan pasar dan sebagainya.
Go public sering disamakan dengan go public internasional (Munir
Fuadi,2001:4). Memang kedua istilah itu sulit untuk dipisahkan di dalam pasar
modal. Perusahaan yang telah go public, beberapa sahamnya telah dimiliki oleh
masyarakat baik masyarakat lokal maupun internasional. Bila saham perusahaan
itu dimiliki oleh masyarakat indonesia sendiri berarti perusahaan tersebut sudah
tingkat nasional. Go internasional sangat banyak manfaatnya bagi perkembangan
dunia perekonomian antara lain (Munir Fuadi,2001:4):
1. Mengembangkan potensi ekonomi dalam negeri
2. Mempromosikan industri dalam negeri
3. Memperluas pasar ataumencari pasar baru.
4. Diversifikasi internasional
5. Meningkatkan jaringan internasional.\

vi
2.2. Persyaratan Go Public
Berdasarkan perundang-undangan dalam Surat Keputusan Menteri
Keuangan masing-masing nomor : 430/KMK.011/1982; 755/KMK.011/1982;
76/KMK.011/1983 masing-masing mengatur tentang syarat-syarat go publik
sebagai berikut (Sumantoro,1988:66) :
a. Pernyataan Emisi Saham
1. Perusahaan berbadan hukum yang bentuknya Perseroan Terbatas
2. Perusahaan berkedudukan di indonesia
3. Mempunyai modal dasar
4. Dalam 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh laba
dengan pertandingan laba bersih tahun terakhir dan modal sendiri
sekurang-kurangnya 10 %.
5. Laporan keuangan telah diperiksa oleh akuntan publik untuk 2 tahun buku
terakhir dengan persyaratan pendapat setuju untuk tahun terakhir.
b. Pernyataan Penerbitan Obligasi Bagi Badan Usaha Selain Bank Dan
Lembaga Keuangan Non-Bank.
1. Badan usaha tersebut harus merupakan Badan Hukum Perdata,selain bank
dan lembaga keuangan non-bank, yang didirikan berdasarkan hukum
Indonesia yang kegiatan usahanya terutama bertujuan mencari
keuntungan dan badan lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
2. Bertempat kedudukan di indonesia.
3. Mempunyai modal dasar sesuai dengan perundang-undangan.
4. Dalam 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh laba
dengan ketentuan perbandingan antara laba bersih tahun terakhir dan
modal sendiri sekurang-kurangnya
5. Laporan keuangan telah diperiksa oleh akuntan publik / direktorat akuntan
negara untuk 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut dengan
pernyataan pendapat setuju untuk tahun terakhir.
c. Persyaratan Penerbitan Obligasi Bagi Bank Dan Lembaga Keuangan Non-
Bank

vii
1. Badan usaha adalah Bank sebagaimana dimaksud dalam UU Pokok
Perbankan.
2. Berkedudukan di indonesia.
3. Mempunyai modal dasar sebagaimana di atur dalam perundang-undangan.
4. Dalam 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut memperoleh laba
dengan ketentuan perbandingan antara laba bersih tahun terakhir dan
modal sendiri sekurang-kurangnya 10 %.
5. Laporan keuangan telah diperiksa oleh akuntan publik / direktorat akuntan
negara untuk 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut dengan
pernyataan pendapat setuju untuk tahun terakhir.
d. Ketentuan Pokok Lainnya Untuk Penertiban Obligasi
1. Untuk bank harus melampirkan rekomendasi dari Bank Indonesia
mengenai jumlah obligasi yang dapat diterbitkan, sedangkan untuk
lembaga keuangan non-bank melampirkan rekomendasi dari unit
Departemen Keuangan yang membidanginya.
2. Setiap penawaran obligasi di jamin dengan kekayaan milik emiten dan
apabila dipandang perlu dengan jaminandari guarantor guna meluasi
kembali pinjaman pokok.
3. Yang dapat bertindak sabagai guarantor adalah dan / lembaga keuangan
bukan bank termaksud yang telah mendapat persetujuan Menteri
Keuangan, setelah mendengar pendapat dari direksi Bank Indonesia.
4. Emiten yang mengeluarkan obligasi wajib mengadakan “akta perjanjian
trust”dengan trustee yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan. Khususnya untuk bank persetujuan tersebut diberikan setelah
mendengar pendapat dari Direksi Bank Indonesia. Akta perjanjian trust
harus dibuat secara otentik dihadapan notaris,yang memuat secara rinci
segala hak serta kewajiban emiten pemegang obligasi dan trustee.
5. Trustee adalah bank atau lembaga keuangan bukan bank atau badan /
lembaga lainnya yang berkedudukan di indonesia, yang bertindak selaku
badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para
pemegang obligasi.

viii
6. Obligasi-obligasi tersebut dapat diperdagangkan baik di bursa maupun di
luar bursa, jumlah obligasi yang diperdagangkan di bursa dan di luar bursa
ditetapkan oleh bursa ketuaBapepam.

2.3. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum


a. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersisapkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap
yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta
persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.
Selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga
dan profesi penunjang pasar yaitu:
1. Penjamin emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
terlibat membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan
yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokument, membantu menyiapkan prospectus, dan memberikan
penjamin atas penerbitan.
2. Akuntan publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
3. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.
4. Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
5. Notari suntuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta
perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-
notulen rapat.
b. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung
calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar

ix
Modal hingga Bapepam menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi
efektif.
c. Tahap Penawaran Saham
Tahap ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten
menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli
saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa
penewaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan di bursa efek. Di Indonesia, saham dapat di cantumkan di
Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), atau dicatat di kedua
bursa tersebut.

2.4. Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek Jakarta


a. Efek yang dapat dicatat di Bursa Efek Indonesia ialah sebagai berikut:
1. Saham : Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded
Fund/ETF): ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat
diartikan sebagai Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa. ETF
merupakan Kontrak Investasi Kolektif, yaitu Unit Penyertaannya
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa seperti saham. Sebagaimana
halnya reksa dana konvensional, dalam ETF terdapat pula Manajer
Investasi, Bank Kustodian. Salah satu jenis ETF yang akan dikembangkan
di pasar modal Indonesia adalah Reksa Dana Indeks. Indeks yang
dijadikan underlying adalah Indeks LQ45.
3. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) : Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas

x
Efek Utama yang dititipkan secara kolektif pada Bank Kustodian yang
telah mendapat persetujuan Bapepam
4. Obligasi : Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang
dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan
untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan
melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak
pembeli obligasi tersebut
5. Sukuk: sukuk adalah sertifikat bernilai sama dengan bagian atau
seluruhnya dari kepemilikan harta berwujud untuk mendapatkan hasil dan
jasa di dalam kepemlikan aset dari proyek tertentu atau aktivitas investasi
khusus. Sertifikat ini berlaku setelah menerima nilai sukuk, saat jatuh
tempo, dengan menerima dana sepenuhnya sesuai dengan tujuan sukuk
tersebut. Pengertian ini sejalan dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-130/BL/2006 Tahun 2006
Peraturan No. IX.A.13 tentang sukuk.
6. Efek Beragun Aset (EBA) : adalah efek (surat berharga) ( yang terdiri
sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga
komersial seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit
pemilikan rumah, kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin
pemerintah, dan arus kas. Dalam prosesnya, kreditor awal (originator)
mengalihkan aset keuangannya kepada para pemegang EBA.

b. Persyaratan Pencatatan Efek Di BEI


1. Persyaratan Pencatatan Saham adalah sebagai berikut:
a) Badan hukum Calon Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan
Terbatas (PT).
b) Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam dan LK telah
menjadi efektif.
c) Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari
jajaran anggota Dewan Komisaris, memiliki Direktur tidak terafiliasi,
memiliki Komite Audit atau menyampaikan pernyataan untuk

xi
membentuk Komite Audit paling lambat 6 bulan setelah tercatat,
memiliki Sekretaris Perusahaan.
d) Nilai nominal saham sekurang-kurangnya Rp100.
e) Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang
diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
f) Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
g) Khusus calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri
pabrikan, memiliki sertifikat AMDAL dan tidak dalam masalah
pencemaran lingkungan dan calon Perusahaan Tercatat yang bergerak
dalam industri kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabelling
(ramah lingkungan).
h) Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial
didasarkan pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum
mengajukan permohonan pencatatan.
2. Persyaratan Pencatatan SPEI adalah sebagai berikut:
a) Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam dan
LK telah menjadi efektif.
b) Permohonan pencatatan SPEI di Bursa hanya dapat diajukan
oleh Perusahaan Sponsor yang bersangkutan, Perseroan atau
Konsultan Hukum yang terdaftar di Bapepam dan LK yang diberi
kuasa untuk mewakili Perusahaan Sponsor.
c) Surat pernyataan dari Direksi Perusahaan Sponsor, yang
menyatakan mengenai:
1) Pemegang SPEI memiliki hak-hak yang sebanding dengan hak-
hak yang dimiliki oleh pemegang saham Perusahaan Sponsor
termasuk hak suara dalam RUPS Perusahaan Sponsor.
2) Penggunaan hak suara di dalam RUPS sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan di atas, hanya dapat dilakukan oleh Pemegang
SPEI dengan memberikan proxy suaranya kepada Bank
Kustodian.

xii
3) Hak pemegang SPEI untuk menukar SPEI menjadi Efek
Perusahaan Sponsor dan hak pemegang Efek Perusahaan Sponsor
untuk menukar Efek yang dimilikinya menjadi SPEI.
4) Prosedur penukaran SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau
penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI.
i) Memiliki Nilai Kapitalisasi SPEI sekurang-kurangnya Rp250
miliar.
j) Jumlah pemegang SPEI paling sedikit dimiliki oleh 300 pemodal
yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek.
k) Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian untuk
bertindak atas nama Perusahaan Sponsor dalam penyelenggaraan
fungsi antara lain:
1) Sebagai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.4 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan dengan menunjuk
sekurang-kurangnya 1 orang pejabat Bank Kustodian.
2) Melaksanakan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI dan
atau konversi dari SPEI menjadi Efek Utama.
3) Mewakili kepentingan Pemegang SPEI dalam hal Perusahaan
Sponsor melakukan RUPS.
4) Menyampaikan permohonan kepada Bursa untuk melakukan
penyesuaian atas jumlah SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor
melakukan tindakan korporasi yang mengakibatkan
penambahan dan atau pengurangan jumlah Efek Perusahaan
Sponsor.
5) Menerbitkan daftar Pemegang SPEI dalam rangka
pendistribusian dividen atau hak lain yang diperoleh setiap
Efek Utama kepada setiap pemilik SPEI.
6) Menyampaikan kepada Bursa jadwal-jadwal tindakan korporasi
yang dilakukan oleh Perusahaan Sponsor termasuk penentuan

xiii
harga teoritis sebagai akibat rencana pelaksanaan tindakan
korporasi tersebut, jika ada.
7) Menyediakan sarana penitipan Efek Utama.
8) Melakukan administrasi data terkini atas kepemilikan SPEI.
9) Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa setiap
penukaran SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau
penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI, selambat-
lambatnya pada Hari Bursa berikutnya setelah terjadinya
penukaran tersebut.
10) Harga perdana SPEI pada saat dicatatkan sekurang-kurangnya
Rp1.000,-.
11) Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara
substansi telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha
utama (core business) yang sama sekurang-kurangnya selama
36 bulan berturut-turut.
12) Membukukan laba usaha sekurang-kurangnya pada 3 tahun
buku terakhir berturut-turut yang menunjukkan pertumbuhan.
13) Laporan Keuangan Perusahaan Sponsor telah diaudit sekurang-
kurangnya 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan
Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan
Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh
pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
14) Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki
Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) sekurang-
kurangnya setara dengan Rp250 miliar.
3. Persyaratan Pencatatan ETF adalah sebagai berikut:
a) Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa yang
disampaikan kepada Bapepam dan LK telah menjadi efektif.
b) Nilai awal Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa sekurang-kurangnya

xiv
sebesar Rp5 miliar dan maksimum adalah sebesar nilai Unit
Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
sebagaimana tertuang dalam Prospektus.
4. Persyaratan Pencatatan Obligasi dan Sukuk adalah sebagai berikut:
a) Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek;
b) Berbentuk Badan Hukum;
c) Telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun;
d) Ekuitas sekurang-kurangnya Rp20 miliar;
e) Menghasilkan laba usaha untuk 1 tahun terakhir;
f) Pernyataan Pendaftaran telah Efektif;
g) Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di
Bapepam untuk periode 3 tahun terakhir berturut-turut dengan
sekurang-kurangnya memperoleh pendapat Wajar Dengan
Pengecualian (WDP);
h) Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang
terdaftar di Bapepam sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).
5. Persyaratan Pencatatan EBA adalah sebagai berikut:
a) Pernyataan Pendaftaran telah Efektif dari Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK).
b) Laporan Keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
(KIKEBA) terakhir telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di
Bapepam dan LK dengan sekurang-kurangnya memperoleh pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
c) Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang
terdaftar di Bapepam dan LK sekurang-kurangnya BBB- (investment
grade).
d) Permohonan Pencatatan disampaikan oleh Manajer Investasi. Proses
evaluasi calon Emisi didasarkan pada kinerja Perusahaan selama 3
tahun terakhir, termasuk kepatuhan dan pemenuhan kewajiban
Perusahaan Tercatat bila sudah pernah menerbitkan Obligasi atau
Sukuk sebelumnya. Bursa akan melakukan proses Perjanjian

xv
Pendahuluan Pencatatan Efek (PPPE) selambat-lambatnya 10 Hari
Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan atau informasi secara
lengkap. Perusahaan Tercatat yang telah mendapatkan Efektif, wajib
menyampaikan permohonan pencatatan Obligasi / Sukuk / EBA
selambat-lambatnya 8 Hari Bursa dan membayar Biaya Pencatatan
Awal selambat-lambatnya 3 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.
Bursa akan mengumumkan pencatatan 1 Hari Bursa sebelum tanggal
pencatatan.

2.5. Prosedur Emisi


Prosedur dan persyaratan dimaksud adalah mulai dari persyaratan emisi
sampai ke tangan investor. Kemudian dilanjutkan dengan penjualan dan
pembelian saham dan obligasi dipasar perdana (Primer) sampai dipasar sekunder.
Prosedur dan persyaratan emisi harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan
yang telah ditetapkan, mulai dari masa tahap persiapan sampai akhrinya berakhir
emisi. Adapaun prosedur dan tahapan emisi adalah sebagai berikut :
a. Tahapan Emisi
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan penjualan saham atau obligasi di pasar modal,
maka tahap pertama bagi perusahaan yang hendak mencari modal dipasar
modal adalh melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Didalam
RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham akan dibicarakan antara lain :
a) Tujuan mencari modal di pasar modal.
b) Jenis modal yang di inginkan.
c) Jumlah modal yang dibutuhkan.
d) Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan emisi.

2. Penyampaian Letter of Intent

xvi
Hasil rapat yang telah disetujui dalam RUPS dituangkan dalam surat.
Kemudian diajukan ke BAPEPAM sebagai wujud hendak menerbitkan
efek di pasar modal. Penyampaian Letter of Intent meliputi :
a) Pernyataan untuk emisi
b) Jenis efek
c) Nominal efek
d) Waktu emisi
e) Tujuan dan penggunaan dana emisi
f) Data-data mengenai perusahaan
g) Nama dan alamat bank yang menjadi relasi, notaris, akuntan, dan
penasehat hukum.
3. Penyampaian pernyataan pendaftaran
Penyampaian pendaftaran memuat informasi-informasi antara lain :
a) Data tentang menejemen dan komisaris
b) Data tentang struktur modal
c) Kegiatan usaha emiten
d) Rencana emisi
e) Penjamin pelaksanaan emisi
4. Evaluasi oleh BAPEPAM
Evaluasi oleh BAPEPAM meliputi kelengkapan dokumen harus ada dan
dikatakan lengkap antara lain meliputi :
a) Pernyataan pendaftaran
b) Anggaran dasar perusahaan
c) Laporan keuangan
d) Jenis surat perjanjian yang telah dibuat dengan penjamin emisi,
dealer, wali amanat, penanggung dan perjanjian lainnya.
e) Surat pendapat dari segi hokum
f) Laporan dari perusahaan penilai
g) Jadwal waktu emisi dari penjamin emisi
h) Laporan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh penjamin emisi
i) Surat pernyataan dari akuntan (Comfort Letter)

xvii
j) Surat pernyataan dari menjemen
k) Draf prospectus
Melakukan penelaahan terhadap seluruh dokumen yang diajukan
tujuannya adalah untuk melihat kesesuaian yang ada pada masing-masing
dokumen. Khusus untuk prospektus penelaahan haruslah meliputi
kelengkapan informasi yang akan diberikan kepada masyarakat umum.
5. Dengar pendapat terbuka
Maka langkah selanjutnya adalah mengadakan debat terbuka, debat
terbuka di ikuti oleh :
a) BAPEPAM
b) Perusahaan yang bersangkutan
c) Serta lembaga-lembaga terkait lainnya.
b. Persyaratan Emisi
Izin registrasi dan listing diberikan oleh BAPEPAM setelah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah registrasi di
BAPEPAM, emiten harus listing dibursa paling lambat 90 hari setelah izin
registrasi dilakukan.

xviii
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Go public adalah salah satu istilah yang digunakan di pasar modal pada
saat perusahaan memasuki masa proses akan masuk di bursa efek. Go public dapat
diartikan proses perusahaan menjadi milik masyarakat secara umum. Artinya
perusahaan itu menawarkan diri untuk dimiliki sahamnya oleh masyarakat.
Kepemilikan masyarakat dalam hal saham ini dilakukan dengan cara penjualan
saham di bursa efek. Adapun tahapan dari penawaran umum (Go Public) adalah
sebagai berikut :
a. Tahapan persiapan
b. Tahap pengajuan pernyataan pendaftaran
c. Tahap penawaran saham
d. Tahap pencatatan saham di bursa efek

3.2. SARAN
Sebagai penutup penyusun menyadari akan keterbatasan ilmu dan
ketidaksempurnaan akan isi dari makalah ini, oleh karenanya kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan sekali dari para pembaca semuanya
Dan semoga makalah ini bisa menjadi sebuah bahan bacaan bagi semua
pihak dan segala ilmu yang terkandung didalamnya dapat di pahami dengan baik
dan tentunya dapat di implementsikan oleh pembaca sekalian dalam kehidupan
sehari-hari

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Supriyadi. 2009. Pasar Modal Syariah Di Indonesia Menggagas Pasar


Modal Syariah dari Aspek Praktik. Kudus:STAIN Kudus.
Totok Budisantoso,dkk. 2011 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Rajawali Pers
Haryadi, Mujianto. 2016. Prosedur dan Persyaratan Emisi Saham (Go Public).
http://haryadimujianto.blogspot.com/2016/08/tasks.html diakses pada
hari Rabu tanggal 20 November 2019 pukul 17.31 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai