Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

MATERI
PENDANAAN JANGKA MENENGAH DAN JANGKA
PANJANG
DOSEN PENGAMPUH
UMMU KALZUM,S.E.,M.M

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
VIRNA ADRIATI (202202222)
JOHAN NUR WAHID (202202204)
MUDI RAHMAN (202202213)
NUR AMALIA (202202224)
SYARAH HASETIA (202202174)

MANAJEMEN E
PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIRA BHAKTI MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang

telah melimpahkan Rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah MANAJAMEN

KEUANGAN dengan judul: PENDANAAN JANGKA MENENGAH DAN

JANGKA PANJANG.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga

makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami

miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap

semoga makalah ini dapat memberikan maanfaat bagi perkembangan dunia

pendidikan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………….………………………………....2
DAFTAR ISI……………………….........…………………….………………….3
BAB I PENDAHULUAN………..……….…………………..………………......4
A. Latar belakang……......……….…………………………………………...4
B. Rumusan masalah.…………….…………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN………..……….……………………..…...……………5
A. Pengertian Pasar Modal..................….................................…….…………5

B. Faktor Mempengaruhi Pasar Modal…………………………....

…………..6

C. Jenis-jenis Pasar Modal…………...…………………………..…..…….....9

D. Manfaat Pasar

Modal..................................................................................12

E. Produk Pasar Modal…………………………………………..…..………

12

BAB III PENUTUP……………………………....…………………...

………....22

A. Kesimpulan……………………………………………..………………..22

DAFTAR PUSTAKA…………………………….……..………………..……...23
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pasar Modal?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Pasar Modal?

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Pasar Modal?

4. Apa manfaat dari Pasar Modal?

5. Produk apa saja yang termasuk dalam Pasar Modal?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik

yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan

swasta (Husnan, 2003).Pada dasarnya pasar modal hampir sama dengan

pasar-pasar lain. Untuk setiap pembeli yang berhasil, selalu harus ada

penjual yang berhasil. Jika jumlah orang yang ingin membeli lebih banyak

dibandingkan dengan orang yang ingin menjual, harga akan menjadi

semakin tinggi dan bila tidak ada seorangpun yang membeli dan banyak

yang mau menjual maka harga akan jatuh. Yang membedakan pasar modal

dengan pasar lain adalah komoditas yang diperdagangkan. Pasar modal

dapat dikatakan sebagai pasar abstract, karena yang diperjual belikan

adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam

investasi lebih dari satu tahun.

Menurut Usman (1990:62), umumnya surat-surat berharga yang

diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga

bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga

yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga

yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat
juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari

perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari

perusahaan.Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem

keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank

komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta

keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar

modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna

memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat

berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek

(Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas,

maka

jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi

perusahaan

dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada

masyarakat.

B. Faktor Mempengaruhi Pasar Modal

Faktot yang mempengaruhi perkembangan pasar modal sebagai berikut:

1. Supply Sekuritas

Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yg bersedia

menerbitkan sekuritas di pasar modal. Jika terdapat jumlah

perusahaan yg cukup banyak di suatu negara dan memerlukan dana

yg bisa diinvestasikan dengan menguntungkan maka semakin

berhasilnya negara tersebut untuk membentuk pasar modal. Jika


perusahaan perusahaan tersebut ada, tentunya mereka harus

bersedia memenuhi persyaratan full disclosure (mengungkapkan

kondisi perusahaan) yg dituntut oleh pasar modal. Tanpa adanya

persyaratan tersebut tentunya negara akan kesusahan untuk

membentuk pasar modal.

2. Demand akan Sekuritas

Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yg

memiliki jumlah dana yg cukup besar untuk dipergunakan membeli

sekuritas sekuritas yg ditawarkan. Calon calon pembeli sekuritas

tersebut mungkin dari individu, perusahaan non keuangan, maupun

lembaga lembaga keuangan. Di negara miskin susah untuk

menyelenggarakan pasar modal, karena ditakutkan akan minimnya

minat untuk menginvestasikan uangnya di bidang pasar modal,

sehingga nantinya akan berpengaruh pula pada perusahaan yg

menerbitkan sahamnya, akan berdampak pula ke negara tersebut.

Tentunya negara harus benar benar peka dalam kondisi tersebut.

Sehubungan dengan faktor ini, maka income per capita suatu

negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya

demand akan sekuritas. Walaupun, ada ketertarikan asing untuk

menanamkan modalnya di negara tersebut, tetapi income per

capita lah yg menjadi pengaruh besar kecilnya demand.

3. Kondisi Politik dan Ekonomi


Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan

sekuritas. Kondisi politik yg stabil akan ikut membantu

pertumbuhan ekonomi dan akan menarik minat investor lokal

maupun asing yg pada akhirnya mempengaruhi supply dan

demand.

4. Masalah Hukum dan Pengaturan

Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi

yg disediakan oleh perusahaan perusahaan yg menerbitkan

sekuritas. Kebenaran informasi menjadi sangat penting, disamping

kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan yg melindungi

pemodal dari informasi yg tidak benar dan menyesatkan menjadi

mutlak diperlukan. Justru pada aspek inilah sering di negara2

lemah dan menjadikan kerugian bagi investor maupun perusahaan.

5. Keberadaan Lembaga yg Mengatur dan Mengawasi Kegiatan

Pasar Modal

Kegiatan di pasar modal pada dasarnya merupakan kegiatan yg

dilakukan oleh pemilik dana dan pihak yg memerlukan dana secara

langsung (artinya tidak ada perantara keuangan yg mengambil alih

resiko investasi). Dengan demikian maka peran informasi yg dapat


diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya menjadi sangat

penting. Disamping itu transaksi harus dapat dilakukan dengan

efisien dan dapat diandalkan. diperlukan berbagai lembaga dan

profesi yg menjamin persyaratan persyaratan tersebut. contohnya

adalah BAPEPAM di negara Indonesia sebagai lembaga yg

mengatur dan mengawasi pasar modal, dan banyak lembaga2 yg

lain.

C. Jenis-jenis Pasar Modal

Umumnya penjualan instrumen pasar modal dilakukan sesuai dengan jenis

ataupun bentuk pasar modal di mana instrumen tersebut diperjual-belikan.

Jenis-jenis pasar modal menurut Sunariyah (2011:12) adalah sebagai

berikut :

1. Pasar perdana

Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang

menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang

ditetapkan oleh pihak sebelum saham tersebut diperdagangkan di

pasar sekunder. Penawaran umum di pasar perdana sering disebut

dengan istilah go public. Dengan go public, perusahaan

mendapatkan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

Pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada

masyarakat atau investor melalui penawaran umum disebut dengan

emiten. Ketika menjalani proses penawaran umum, perusahaan


dibantu oleh beberapa pihak yaitu lembaga profesi penunjang agar

penawaran umum tersebut berlangsung lancar dan memenuhi

berbagai ketentuan yang ada. Tahap penerbitan saham terbagi

menjadi empat tahap diantaranya :

a. Persiapan, di tahap ini perusahaan terlebih dahulu

melakukan RUPS untuk meminta persetujuan para

pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.

Setelah itu emiten menunjuk penjamin emisi, serta lembaga

profesi penunjang pasar modal, seperti akuntan publik,

konsultan hukum, penilai, dan notaris.

b. Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, pada tahap ini

perusahaan menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM

hingga pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif.

c. Penawaran Umum (Pasar Perdana), pada tahap ini

merupakan tahap utama, karena pada waktu inilah emiten

menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor

dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual

yang ditunjuk. Masa penawaran umum sekurang-kurangnya

tiga hari kerja (yaitu, masa di mana masyarakat mengisi

formulir pemesanan dan penyerahan uang untuk diserahkan

kepada agen penjual). Pencatatan Saham di Bursa Efek,

tahap ini merupakan puncak dari pelaksanaan penawaran

umum saham. Setelah saham tercatat di Bursa Efek


Indonesia, selanjutnya saham dapat diperjual-belikan,

proses jual-beli saham di Bursa Efek disebut dengan istilah

Pasar Sekunder

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah

melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder

di mana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas,

setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di

pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara

pembeli dan penjual. Dalam perdagangan saham pada dasarnya

tidak ada batasan minimal dana dalam pembelian saham. Batasan

dalam perdagangan saham adalah batasan jumlah lembar saham.

Satuan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia adalah 100

saham. Dengan kata lain, satu lot sama dengan 100 lembar saham.

Transaksi efek diawali dengan order (pesana) pada saham tertentu

dengan harga tertentu. Pesanan tersebut dapat disampaikan baik

secara tertulis maupun telepon dan disampaikan kepada petugas di

perusahaan efek. Perdagangan di bursa bukanlah transaksi cash and

carry, artinya ketika transaksi terpenuhi penjual maupun pembeli

tidak dapat langsung memiliki haknya. Dengan kata lain,

diperlukan sejumlah waktu untuk menyelesaikan transaksi yang

telah terjadi. Penyelesaian transaksi difasilitasi oleh dua lembaga

lain yaitu lembaga kliring dan penjamin (LKP) dan lembaga


penyimpan dan penyelesaian (LPP). Kedua lembaga tersebut akan

mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelesaian

transaksi. Penyelesaian transaksi saham membutuhkan waktu

selama tiga hari kerja. Istilah ini dikenal dengan istilah T+3.

Transaksi yang dilakukan investor tidak tergantung pada waktu

penyelesaian. Investor dapat melakukan transaksi jual beli secara

berulang tanpa menunggu waktu penyelesaian. Karena semua

transaksi yang terjadi di Bursa Efek indonesia dicatat secara

elektronik kepada LKP dan LPP untuk diselesaikan.

D. Manfaat Pasar Modal

Menurut Hadi (2013:14) sebagai wadah yang terorganisir berdasarkan

undang-undang untuk mempertemukan antara investor sebagai pihak yang

surplus dana untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan jangka

panjang, pasar modal memberikan manfaat antara lain :

a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia

usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara

optimal.

b. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan

resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas,

dan diversifikasi investasi.


c. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan

mempunya prospek,keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan

iklim usaha baru.

d. Menciptakan lapangan kerja dan profesi yang menarik

e. Memberikan akses control social.

f. menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.

E. Produk Pasar Modal

Produk- produk apa saja yang termasuk dalam pasar modal adalah sebagai

berikut :

a. Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan

bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana

(manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.

Melalui reksa dana ini nasihat investasi yang baik, jangan menaruh

semua telur di dalam satu keranjang, bisa dilaksanakan. Pada

prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan investasi

yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan

di pasar modal dan pasar uang.

Membeli reksa dana tidak ubahnya menabung. Bedanya surat

tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan, sedangkan reksa

dana dapat diperjualbelikan. Keuntungan investasi reksa dana

dapat datang dari tiga sumber yaitu diveden/bunga, capital gain,

dan peningkatan nilai aktiva bersih (NAB). Untuk mendapatkan


dividen, pemodal harus memilih reksa dana yang memiliki sasaran

pendapatan. Setiap prospektus reksa dana akan mencantumkan

sasaran saat penawaran.

Adapun sasaran reksa dana di antaranya adalah pendapatan,

pertumbuhan, dan keseimbangan. Keputusan untuk memilih saham

yang memberikan dividen/bunga ada di tangan manajer investasi.

Manajer investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau

tidak dividen/bunga yang diperolehnya kepada pemodal. Jika

prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga akan

didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan

mendapatkan dividen/bunga.

Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki

sasaranpertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga

saham atau diskon obligasi yang menjadi portofolio reksa dana.

Manajer investasi harus berhasil membeli saham pada saat harga

rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi. Selanjutnya manajer

investasi akan mendistribusikan pada pemodal. Meski demikian,

pendapatan dari capital gain tergantung kebijakan manajer

investasi. Bila manajer investasi dalam prospektusnya

menerangkan akan mendistribusikan capital gain, maka dalam

waktu tertentu pemegang reksa dana akan mendapat distribusi

capital gain. Ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan

capital gain ini, tapi menambahkannya pada nilai aktiva bersih.


Nilai aktiva bersih adalah perbandingan antara total nilai investasi

yang dilakukan manajer investasi dengan total volume reksa dana

yang diterbitkan.

b. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda

penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu

perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik

perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham

tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh

dengan kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan

keuntungan yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan berarti

keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi tergantung

pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan

penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada

kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati

keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar tersebut

menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada

pemegang saham sebagai deviden.

Setiap tahun perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan.

Dalam laporan keuangan tersebut dapat dilihat besarnya laba

perusahaan pada tahun yang bersangkutan. Laba yang diperoleh ini

akan dialokasikan untuk dua kepentingan dibagikan sebagai


deviden dan laba ditahan yang digunakan untuk pengembangan

usaha. Pemegan saham harus bersedia menahan atau memegang

saham yang dibeli dalam waktu yang relatif lama (setidaknya satu

tahun) untuk mendapatkan deviden. Dalam kurun waktu tersebut

emiten sudah wajib menerbitkan laporan keuangan dan

membagikan deviden. Meskipun demikian bisa juga tidak perlu

terlalu lama menahan saham. Ini dapat terjadi kalau kita melakukan

pembelian saham menjelang emiten membayar deviden. Dengan

kepemilikan saham, pemegang saham juga dapat memperoleh

capital gain.

Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual di atas

harga beli. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk

mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli saat harga

turun dan menjual saat harga naik.

c. Saham Preferen

Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan

saham biasa. Artinya di samping memiliki karakteristik seperti

obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik

obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap

seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan

pilihan tertentu atas hak pembagian deviden. Ada pembeli saham

preferen yang menghendaki penerimaan deviden yang besarnya


tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam

pembagian deviden, dan lain sebagainya.

Saham preferen memiliki karakteristik saham biasa sebab tidak

selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti

yang dikehendaki pemegangnya. Jika suatu ketika emiten

mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak

menerima pembayaran deviden yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh

keistimewaan alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan

yang lebih pasti. Bahkan ada kemungkinan keuntungan tersebut

lebih besar dari suku bunga deposito apabila perusahaan penerbit

mampu menghasilkan diveden yang dapat disesuaikan dengan suku

bunga.

Pemegang saham preferen memang tidak menanggung risiko

sebesar pemegang saham biasa, namun risiko pemegang saham

preferen lebih besar jika dibandingkan pemegang obligasi. Ada dua

alasan, pertama dalam situasi di mana emiten dinyatakan pailit dan

melakukan likuidasi, hak pemegang saham preferen dalam

pembayaran hasil likuidasi urutannya ada di bawah pemegang

obligasi. Kedua, pemegang obligasi lebih terjamin dalam hal

penerimaan pengahasilan. Dalam keadaan bagaimana pun emiten

obligasi harus membayar bunga obligasi. Saham preferen yang

memberikan dividen tetap memiliki harga yang tidak akan


berubah. Sekalipun perusahaan penerbitnya bisa mencetak laba

yang besar. Dengan demikian, pemegang saham preferen yang

memberikan dividen tetap tidak akan mendapatkan penghasilan

dari capital gain.

d. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi

adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas

tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang

menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki.obligasi sama persis

dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat

diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap,

yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap

pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan

kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara

harga penjualan dengan harga pembelian. Kesulitan untuk

menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya

memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi

sangat tergantung dari perkembangan suku bunga. Bila suku bunga

bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi

akan menderita kerugian.

Disamping mengahadapi risiko perkembangan suku bunga yang

sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko


kapabilitas (capability risk), yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo.

Sebelum obligasi ditawarkan di pasar, terlebih dulu dibuat

peringkat (rating) oleh badan yang berwenang. Rating tersebut

disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari

semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan

seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini

ditunjukkan dengan kemampuannya untuk membayar bunga dan

melunasi pokok pinjaman.

Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi.

Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,

misalnya memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan

memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value). Hanya saja

obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar dengan

saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan

untuk melakukan konversi. Misalnya setiap obligasi konversi bisa

dikonversi menjadi 3 saham biasa setelah 1 januari 2005 dengan

harga konversi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya

memberikan penghasilan optimal sebab obligasi konversi bisa

digunakan sebagai obligasi atau saham. Bila suku bunga yang

ditawarkan obligasi konversi lebih tinggi dari suku bunga bank

atau perusahaan tidak membagikan deviden yang besar, maka

pemegang
obligasi konversi tidak perlu mengonversikan obligasi

konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil mendapatkan laba

yang tinggi sehingga mampu membagi deviden yang lebih besar

daripada bunga obligasi konversi, pemegang obligasi konversi

lebih baik mengonversi obligasinya menjadi saham guna

mendapatkan dividen.Imbalan yang dapat diperoleh pemegang

obligasi konversi dapat terdiri dari bunga (bila mempertahankan

sebagai obligasi), deviden (bila melakukan konversi), capital gain

(bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih tinggi dari

harga perolehannya, atau mendapat diskon saat membeli. Capital

gain juga bisa didapat jika pemegang obligasi konversi melakukan

konversi, kemudian berhasil menjual saham tersebut di atas harga

perolehannya).Risiko yang dihadapi pemegang obligasi konversi

adalah kesalahan di dalam mengambil keputusan konversi, antara

lain :

 Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal

menggunakan haknya menukar obligasi konversi menjadi

saham, dan ternyata kondisi menunjukkan suku bunga bank

cenderung naik

 Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga

tidak membagikan dividen. Dengan demikian pemodal

menghadapi risiko tidak mendapatkan kesempatan untuk


memperoleh suku bunga. Seandainya ia tidak menggunakan

haknya, maka ia akan memperoleh kesempatan itu.

e. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan

harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan

dengan surat berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham.

Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi

oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang

disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran

dapat diperdagangkan secara terpisah.

Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran

dapat diperjualbelikan. Selain itu waran dapat ditukar dengan

saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya

memberikan penghasilan ganda, terutama waran yang menyertai

obligasi. Karena di samping akan mendapatkan bunga obligasi

kelak

setelah waran dikonversi menjadi saham akan mendapatkan

dividen dan capital gain.

Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran

yang menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi otomatis


pemodal akan mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini disertai

waran yang bisa dikonversi menjadi saham di waktu-waktu

mendatang, itu tidak mempengaruhi hak pemodal atas bunga

obligasi. Suku bunga obligasi yang disertai waran biasanya lebih

rendah dari suku bunga bank.

Kalau pemodal ingin medapatkan dividen, terlebih dulu ia

menggunakan waran untuk membeli saham. Untuk mendapatkan

deviden, ia harus bersedia menahan saham dalam waktu relatif

lama. Capital gain bisa didapat bila pemegang obligasi yang

disertai waran menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari

harga ketika perolehannya. Capital gain juga bisa didapat jika

pemegang obligasi yang disertai waran mendapatkan diskon pada

saat melakukan pembelian. Pada saat jatuh tempo ia akan

mendapatkan pelunasan sebesar harga pari. Capital gain juga bisa

didapat bila setelah melakukan konversi menjadi saham biasa,

pemodal bisa menjual sahamnya di atas harga perolehan.

f. Right Issue

Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru

yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor

tidak terikat untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus

atau deviden saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.

Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi

ini karena kemampuannya memberikan penghasilan yang sama


dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih rendah.

Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham

lama. Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk

membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya

otomatis pemodal telah

melakukan pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan

yang akan didapat oleh pembeli right issue adalah sama dengan

membeli saham, yaitu dividen dan capital gain.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1. https://feb.unila.ac.id/wp-content/uploads/BAB-II-ANALISIS-

KINERJA-PERDAGANGAN-SAHAM-DAN-

PENGARUHNYA-TERHADAP-HARGA-SAHAM-SEKTOR-

INDUSTRI-PROPERTI-YANG-TERDAFTAR-DI-BURSA-

EFEK-INDONESIA-BEI.pdf

2. https://id.scribd.com/doc/218031579/Faktor-Yang-

Mempengaruhi-Pasar-Modal

3. https://repository.stei.ac.id/8881/3/BAB%202.pdf

4. https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/pasar-

modal.pdf

Anda mungkin juga menyukai