Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“TEORI AKUNTANSI KEUANGAN”


Scott, William R

Mata kuliah: Teori Akuntansi


Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Mahfudnurnajamuddin, SE., MM.

Disusun Oleh: Kelompok 2


Muh Rifai Arsyad (004604332022)
Amanda Putri Utami (001104332022)

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat,

karunia, dan bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai

Struktur dan Pelaku Pasar Modal Indonesia ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah ini

masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

kemampuan penulis, meskipun demikian kami berupaya untuk menyajikan

makalah ini dengan sebaik-baiknya. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat

diterima dan bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.

Makassar, 22 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Proses Go Public di Indonesia......................................................................3
B. Penawaran Umum........................................................................................4
C. Konsekuensi Go Public.................................................................................7
D. Delisting........................................................................................................8
E. Go-Private.....................................................................................................9
F. Mekanisme Perdagangan Efek Di Bursa Efek Indonesia...........................10
G. Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia...............................................11
H. Proses Transaksi........................................................................................13
I. Auto Rejection.............................................................................................15
J. Batas Auto Rejection.................................................................................16
K. Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal Indonesia....................................17
L. Instrumen Pasar Modal Indonesia..............................................................20
BAB III..................................................................................................................24
PENUTUP............................................................................................................24
A. Kesimpulan.................................................................................................24
B. Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal adalah tempat bagi perusahaan untuk mencari dana guna

membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu

usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara

menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya.

Suatu pasar modal memiliki struktur modal berkaitan dengan jumlah hutang dan

modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Struktur

modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang

kuat dan stabil.

Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat di bidang

pasar modal dan tersedianya dana dari para calon investor yang berminat

menginvestasikan modalnya, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

pertimbangan yang cukup penting. Hal ini terkait dengan resiko dan pendapatan

yang akan diterima. Dalam melihat struktur modal perusahaan, investor tidak

dapat dipisahkan dari informasi perusahaan berupa laporan keuangan yang

dikeluarkan setiap tahunnya.

Para investor akan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan

untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Dalam prosesnya tersebut

terdapat banyak peraturan dan pelaku yang ikut berpastisipasi di dalamnya.

Pemerintah pun membentuk Badan Pengawas Pasar Modal yang mengawasi

tiga lembaga yaitu Bursa Efek, LKP dan LPP. Ketiga lembaga tersebut yang

mengarahkan para pelaku kegiatan pasar modal dalam melakukan tugasnya

1
B. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia

2. Untuk mengetahui mengenai Otoritas Pasar Modal

3. Untuk mengetahui Fasilitator Pasar Modal, Pelaku Pasar Modal dan

Lembaga Penunjang Pasar Modal

4. Untuk mengetahui mengenai Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia

(BABMI).

5.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Go Public di Indonesia

Perusahaan memiliki bebagai alternatif sumber pendanaan, baik yang

berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari

dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan

perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat

berasal dari kreditur berupa utang maupun pendanaan yang bersifat penyertaan

dalam bentuk saham (equity).

Penawaran umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan

penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan

yang go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU

Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Suatu perusahaan yang

melakukan penawaran umum saham dapat memperoleh manfaat-manfaat

sebagai berikut:

1. Memperoleh dana murah dan basis pemodal yang sangat luas untuk

keperluan penambahan modal, yang tentunya dapat dimanfaatkan

perusahaan untuk keperluan pengembangan usaha, membiayai berbagai

rencana investasi termasuk proyek yang memiliki risiko tinggi.

2. Memberikan likuiditas dan nilai pasar terhadap kekayaan perusahaan

yang merupakan nilai ekonomis dari jerih payah para pendiri (founder).

Melalui mekanisme pasar sekunder, para pemegang saham pendiri setiap

saat bisa menjual sebagian atau seluruh sahamnya (likuiditas).

3. Mengangkat pandangan masyarakat umum (image) terhadap perusahaan

sehingga menjadi incaran para profesional sebagai tempat untuk bekerja.

3
Daya tarik para profesional maupun manajer perusahaan publik adalah

kelangsungan hidup lebih terjamin dan evaluasi jenjang karir yang lebih

obyektif. Di samping itu, proses suksesi manajemen perusahaan publik

akan berjalan lebih mudah dan lancar serta transparan. Apalagi ada

perusahaan yang menawarkan program ESOP (Employee Stock

Ownership Program) yaitu suatu program dalam bentuk pemberian

kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham perusahaan

misalnya melalui bonus tahunan yang dilakukan oleh perusahaan publik

piranti lunak komputer (software) Microsoft Corporation di AS.

4. Pemegang saham, khususnya individu akan cenderung menjadi

konsumen yang setia kepada produk perusahaan, karena adanya rasa

ikut memiliki perusahaan (sense of belonging).

5. Perusahaan publik menikmati secara Cuma-Cuma promosi melalui media

masa, terutama perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, likuid

dan pemilikan sahamnya terbesar luas serta kapitalisasi yang besar.

B. Penawaran Umum

Penawaran umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

1. Periode pasar perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh

penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk.

2. Penjatahan saham yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal

sesuai dengan jumlah efek yang tersedia.

3. Pencatatan efek di bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan

di Bursa.

Proses penawaran umum saham dikelompokkan menjadi 4 tahapan

4
1. Tahap Persiapan

Sesuai dengan ketentuan SK Menteri Keuangan No.

1199/KMK.013/1991, yang dapat melakukan penawaran umum adalah

emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam-

LK untuk menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat dan pernyataan

pendaftaran tersebut telah efektif. Dalam mengajukan pernyataan

pendaftaran emisi efek hal-hal yang harus di persiapkan emiten dalam

rangka go public adalah sebagai berikut:

a. Manajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go

public.

b. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para

pemegang saham dan perubahan anggaran dalam RUPS.

c. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk

membantu menyiapkan kelengkapan dokumen.

1) Penjamin emisi (underwriter), adalah pihak yang bertindak sebagai

penjamin dan membantu emiten dalam proses emisi.

2) Profesi penunjang, yang terdiri dari:

a) Akuntan publik (auditor independen), untuk melakukan audit atas

laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir.

b) Notaris, untuk melakukan perubahan anggaran dasar, membuat

akta perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga

notulen rapat.

c) Konsultan hukum, untuk memberi pendapat dari segi hukum.

d) Perusahaan penilai, untuk melakukan penilaian atas aktiva yang

dimiliki emiten.

5
3) Lembaga penunjang:

a) Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan

pemegang obligasi (untuk emisi obligasi)

b) Penanggung (Guarantor)

c) Biro administrasi efek

d) Tempat penetapan harta

d. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi

e. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek

f. Public Expose, Kepada masyarakat luas

g. Penanda-tanganan berbagai perjanjian emisi

h. Khusus penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat utang

i. Menyampaikan pernyataan beserta dokumen-dokumennya kepada

Bapepam-LK

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon

emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga

BAPEPAM-LK menyatakan pernyataan pendaftaran menjadi Efektif.

3. Tahap Penawaran Saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten

menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli

saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk.

4. Tahapan Pencatatan Bursa Efek

Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana selanjutnya saham

tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia.

6
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, pihak Bapepam-LK akan

menanggapi permohonan emisi tersebut dalam 30 (tiga puluh) hari kerja

setelah penyerahan berkas permohonan tersebut didaftarkan. Apabila hasil

evaluasi menunjukkan adanya kelengkapan dokumen, kecukupan dan

keterbukaan informasi, serta memenuhi dari segi aspek hukum, akuntansi,

keuangan dan manajemen maka pendaftaran dinyatakan efektif.

C. Konsekuensi Go Public

Perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan publik, pada dasarnya

harus siap dengan berbagai konsokuensi dan permasalahannya, yaitu memenuhi

ketentuan yang berlaku dalam perundang-undangan beserta aturan pelaksanaan

yang mengikutinya. Sebagaimana yang diwajibkan oleh keputusan menteri

keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990, perusahaan publik harus memenuhi

beberapa kesanggupan, yaitu:

1. Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure)

Indikator pasar modal yang sehat adalah transparansi atau keterbukaan.

Sebagai perusahaan publik yang sahamnya telah dimiliki oleh masyarakat

harus menyadari keerbukaan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, emiten harus memenuhi persyaratan disclosure dalam

berbagai aspek sesuai dengan kebutuhan pemegang saham dan masyarakat

serta peraturan yang berlaku.

2. Keharusan untuk mengikuti peraturan-peraturan pasar modal

mengenai kewajiban pelaporan.

Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di bursa, maka

emiten sebagai perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan secara rutin

maupun laporsn lain jika ada kejadian kepada Bapepam-LK dan BEI.

7
3. Gaya manajemen yang berubah dari informsasi ke formal.

Sebelum go public manajemen tidak mempunyai kewajiban untuk

menghasilkan laporan apapun, tetapi sesudah go public manajemen harus

mempunyai komunikasi dengan pihak luar, Misalnya Bapepam-LK, akuntan

publik, dan stakeholder.

4. Kewajiban membayar dividen.

Pemodal membeli saham karena mengungkapkan ada keuntungan dalam

hal ini didviden yang dibagi setiap periode. Manajemen menjual saham

dengan konsokuensi harus memenuhi tujuan pemerintah. Hal itu merupakan

kewajiban manajemen terhadap pemodal.

5. Senantisa berusaha untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan

perusahaan.

Selain kewajiban membayar dividen, manajemen harus menunjukkan

kemampuannya untuk bertahan dalam dunia persaingan. Dari segi lain,

manajemen senantisa bekerja keras untuk memenangkan persaingan. Hal itu

semua memerlukan dana. Jadi, manajemen harus mencapai titik Yang

optimal supaya dapat membagi dividen yang memadai di samping itu dapat

melakukan investasi secara fisik sesuai dengan lingkungan bisnis.

D. Delisting

Perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan public, pada dasarnya

harus siap dengan berbagai konsekuensi dan permasalahannya, yaitu

mememuhi ketemtuan yang berlaku dalam perundang-undangan beserta aturan

pelaksanaan yang mengikutinya, sebagaimana yang diwajibkan oleh keputusan

menteri keuangan Nomor 1548/KMK/.013/1990, perusahaan public harus

memenuhi beberapa kesanggupan, seperti yang dijelaskan diatas. Apabila

8
perusahaan public tidak memenuhi konsekuensi yang telah ditetapkan akibatnya

saham jadi kurang duminati oleh pemodal, sehingga frekuensi perdagangannya

sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada.

Banyak factor mengappa saham kurang diminati oleh pemodal, antara

lain buruknya kinerja fundamental emiten sehingga secara signifikan

mempengaruhi kelangsungan usaha. Misalnya emiten mengalami kerugian

beberapa tahun secara berturut-turut, hal tersebut tentu akan berdampak pada

return yang akan diterima oleh pemodal. Dalam hal ini adalah dividen yang

diterima oleh pemodal akan turun atau bahkan nol. Pada gilirannya daya tarik

emiten tersebut tidak ada, sehingga para pemodal dengan menginvestasikan

dana mereka pada saham tersebut, atau factor keterbukaan informasi

(information disclosure) factor keterbukaan ini penting, sebab meskipun

fundamental perusahaan baik, tetapi emiten kurang terbuka sehingga,

peminatnya tidak ada, factor lainnya yaitu apabila terjadi pada perusahaan go

public (emiten) tersebut bisa dihapus dari pencatatan dari bursa disebut delisting.

Delisting adalah tindakan mengeluarkan suatu saham yang tercatat di

bursa efek karena memenuhi criteria yang ditentukan oleh manajemen bursa

efek (forced delisting) atau permintaan emiten(voluntary delisting). Sehingga

saham tersebut tidak dapat diperdagangkan lagi dibursa efek tersebut.

E. Go-Private

Go-Private merupakan lawan dari go-public. Go-public merupakan suatu

proses suatu perusahaan tertutup berubah menjadi perusahaan public atau

perusahaan terbuka. Go-private merupakan, kebalikannya, yaitu proses suatu

perusahaan terbuka(public) berubah menjadi perusahaan tertutup. Langkah-

9
langkah yang dilakukan untuk melaksanakan proses go private suatu prusahaan

public adalah:

1. Delisting

2. Persetujuan bapepam-LK Untuk go private.

Kedua tahapan tersebut diatas tentunya harus disetujui oleh pemegang

saham independen didalam RUPS. Langkah pertama adalah delisting saham

dan bursa efek dimana perusahaan public tersebut tercatat . dengan

dilakukannya delisting, maka saham-saham perseroan tersebut sudah tidak

dapat lagi diperdagangkan lagi di bursa efek. Selanjutunya melalui persetujuan

Bapepam LK, Pemegang saham mayoritas harus membeli saham-saham yang

dimiliki oleh public dengan harga wajar. Dengan dibelinya kembali semua saham

yang dimiliki oleh public, maka jumlah pemegang saham menjadi kurang dari 100

pemegang saham, yang berarti tidak memenuhi syarat sebagai perusahaan

public. Selanjutnya setelah melalui persetujuan Bapepam-LK dsn menteri

kehakiman, maka perseroan tersebut berubah statsunya menjadi perusahaan

tertutup.

F. Mekanisme Perdagangan Efek Di Bursa Efek Indonesia

Perdagangan saham sebenarnya merupakan perdagangan biasa

sebagaimana jual beli barang dipasar pada umumnya . ada pembeli, penjual,

tawar menawar, penyerahan barang dan uang. Hanya saja bedanya bahwa

didalam perdagangan saham ini seseorang yang ingin membeli atau menjual

saham di bursa efek tidak dapat secara langsung mengadakan transaski jual beli

tersebut. Untuk melakukan jual beli investor harus melalui perusahaan efek

(broker atau pialang) yang juga anggota bursa yang selanjutnya akan bertindak

sebagai pembeli atau penjual.

10
Kegiatan transaksi tersebut dilakukan di bursa efek, yaitu sebuah pasar

yang terorganisir tempat para pialang (broker) melakukan transaksi jual beli

surat berharga dengan berbagai perangkat aturan yang ditetapkan bursa efek.

Kegiatan transaski perdagangan dilantai bursa dilakukan oleh perusahaan efek

melalui orang yang ditunjuk sebagai wakil perentara pedagang efek (WPPE).

Saat ini Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia.

Praktik perdagangan saham di Indonesia saat ini mengalami tahap

pertkembangan yang sangat pesat , hal ini untuk mengejar keterbelakangan

dengan pasar modal dunia khususnya di Negara-negara maju. Sebelum tahun

2002 praktik perdagangan saham di Indonesia masih sederhana dalam artian,

bahwa surat saham akan melekat pada diri pemilknya. Hal ini mengandung risiko

waktu yang ditanggung untuk penyelesaian transaksi akan lebih lama, jadi

menunjukkan adanya inefesiensi. Disamping itu, risiko kemungkinan terjadinya

hilang atau rusak sangat tinggi. Dipasar modal Negara lain, misalnya; kanada,

jerman, inggris, praktik, yangf lazim terjadi adalah saham yang diperdagangkan

tidak disertai penyerahan fisik. Dalam hal ini sertifikat saham berada di

custodian. Praktik yang lebih canggih lagi terjadi di perancis sama sekali

meniadakan secara fisik.

G. Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

(IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi,

Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar

saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa

hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

11
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated

Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang

digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah

digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.

Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman

52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated

Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang

digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah

digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.

Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman

52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saham, bukti right, waran, obligasi konversi adalah jenis-jenis efek yang

diperdagangkan di BEI. Transaksi Di BEI dilakukan pada hari-hari yang disebut

dengan Hari Bursa, yaitu:

Senin – Kamis Sesi I Jam 09.30 – 12.00 WIB

Sesi II Jam 13.30 – 16.00 WIB

Jum’at Sesi I Jam 09.30 – 11.30 WIB

Sesi II Jam 14.00 – 16.00 WIB

Sistem perdagangan efek otomatis di Bursa Efek Indonesia adalah JATS

(Jakarta Automated Trading System). Dilihat dari pembentukan harga efek yang

terjadi di pasar, pembagian pasar terdiri dari pasar reguler dan pasar negosiasi.

Pembentukan harga di pasar regular dilakukan dengan cara tawar menawar

12
(auction market) secara terus menerus berdasarkan kekuatan penawaran dan

permintaan. JATS akan menerima order jual dan beli. Order yang telah ma-suk

akan tersusun dalam antrian berdasarkan harga dan waktu terbaik (prioritas

harga dan waktu). Transaksi yang terjadi akan menentukan nilai indeks harga

saham yang bersangkut-an dan indeks harga saham gabungan. Pembentukan

harga efek di pasar negosiasi dilakukan dengan negosiasi antara pihak penjual

dan pihak pembeli (bukan lelang). Harga dari tran-saksi yang terjadi tidak akan

menentukan indeks harga saham meskipun transaksi tadi tetap harus

dimasukkan kedalam JATS.

H. Proses Transaksi

Dalam sistem pasar modal, tidak sembarangan orang yang dapat menjual

atau membeli saham, ada syarat-syarat tertentu untuk melakukan transaksi jual

beli saham. Berikut akan saya paparkan bagaimana gambaran umum proses

atau tata cara jual beli saham.

Langkah pertama untuk melakukan transaksi jual beli saham adalah

harus menjadi nasabah di Perusahaan Efek. Seseorang yang akan menjadi

investor harus terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah

satu pialang atau perusahaan efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah,

maka investor dapat melakukan kegiatan transaksi.

Langkah yang kedua adalah pesanan dari nasabah. Kegiatan jual beli

saham diawali dengan instruksi yang disampaikan invesror kepada pialang. Pada

tahap ini, perintah atau pesanan dapat dilakukan secara langsung di mana

invertor datang ke kantor pialang atau pesanan disampaikan melalui sarana

komunikasi seperti telepon, faks atau sarana komunikasi lainnya.

13
Ketiga yaitu, Pesanan Diteruskan ke Floor Trader. Setiap pesanan yang

masuk ke pialang selanjutnya akan diteruskan ke petugas pialang yang berada di

lantai bursa (floor trader).

Langkah Yang keempat adalah Pesanan Dimasukkan ke JATS. Floor

Trader akan memasukkan (meng-entry) semua pesanan yang diterimanya ke

dalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat lebih dari 400 terminal

JATS yang menjadi sarana entri pesanan dari nasabah. Seluruh pesanan yang

masuk ke sistem JATS dapat dipantau oleh floor trader, petugas di kantor

pialang, atau siapa saja yang memiliki/menyewa sistem informasi bursa. Dalam

tahap ini terdapat komunikasi aktif antara pihak pialang dengan investor agar

dapat terpenuhi tujuan pesanan yang disampaikan investor, untuk membeli

ataupun menjual. Pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader

melakukan beberapa perubahan pesanan, seperti perubahan harga penawaran,

dan sebagainya.

Langkah kelima yaitu Transaksi Terjadi (Matched). Pada tahap ini,

pesanan yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai

dan tercatat dalam sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (Matched),

dalam arti sebuah pesanan beli atau jual telah bertemu dengan harga yang

cocok. Pada tahap ini, pihak floor trader atau petugas di kantor pialang akan

memberikan informasi kepada investor bahwa pesanan yang disampaikan telah

dipenuhi.

Langkah terakhir atau keenam yaitu Penyelesaian transaksi (Settlement).

Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau

sering disebut Settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya

karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring,

14
pemindahbukuan, dan lain-lain, hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,

seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara

investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEJ,

proses penyelesaian transaksi berlangsung selama tiga hari bursa. Artinya, jikia

melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama tiga

hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T+3.

Itulah beberapa gambaran tentang proses bagaimana bertransaksi jual

beli saham. Jika keenam langkah tersebut tidak di laksanakan, maka seseorang

atau suatu badan perusahaan dianggap tidak melakukan kegiatan jual beli

saham di pasar modal.

I. Auto Rejection

Pergerakan saham baik yang naik maupun yang turun signifikan

berpotensi membuat saham tersebut terkena auto rejection. Auto rejection

ialah pembatasan maksimum dan minimum dari suatu kenaikan dan

penurunan harga saham sehingga perdagangan saham tetap dalam keadaan

wajar.

Ada dua kondisi yang terjadi jika saham tertentu mengalami auto

rejection. Pertama, saham dengan kenaikan harga yang signifikan akan

terkena auto rejection sehingga tidak akan ada lagi aktivitas penawaran jual

(offer) atas saham tersebut. Kedua, saham dengan penurunan harga yang

drastis juga akan terkena auto rejection sehingga aktivitas penawaran jual

(bid) juga terhenti.

Mekanisme auto rejection yang terbaru diterapkan oleh Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada Januari 2016 silam. Dalam surat keputusan Direksi BEI

nomor 00113/BEI.12-2016, BEI memberlakukan batas baru auto rejection atau

15
penolakan otomatis oleh Jakarta Automated Trading System (JATS). Melalui

regulasi tersebut, BEI menentukan batas tertentu bagi kenaikan dan penurunan

harga saham dalam sehari perdagangan. Jika melampaui batas tersebut, secara

otomotis aktivitas saham akan tertolak oleh sistem.

J. Batas Auto Rejection

Penerapan auto rejection terhadap saham tertentu tidak dilakukan

secara asal, tetapi ada batas-batas pergerakan tertentu yang menjadi

indikator apakah saham tersebut terkena auto rejection atau tidak. Berikut

adalah batas auto rejection yang diatur dalam JATS.

1. Batas 35%

Saham-saham dengan rentang harga mulai dari Rp50 hingga Rp200

mempunyai batas auto rejection sebesar 35%. Artinya, jika kenaikan

harga atau penurunan harga melampaui angka 35%, saham tersebut

akan dikenakan auto rejection.

2. Batas 25%

Saham-saham dengan rentang harga mulai dari Rp200 hingga

Rp5.000 mempunyai batas auto rejection sebesar 25%. Artinya, jika

kenaikan harga atau penurunan harga melampaui angka 35%, saham

tersebut akan dikenakan auto rejection.

3. Batas 20%

Saham-saham dengan rentang harga di atas Rp5.000 mempunyai

batas auto rejection sebesar 35%. Artinya, jika kenaikan harga atau

penurunan harga melampaui angka 20%, saham tersebut akan dikenakan

auto rejection.

4. Batas 50%

16
Saham yang ditawarkan dalam Initial Public Offering (IPO) mempunyai

pengecualian tersendiri. Harga saham tersebut diperbolehkan bergerak

naik atau turun hingga batas 50%. Artinya, jika di hari pertama

perdagangan saham tersebut mengalami pergerakan harga signifikan

hingga lebih dari 50%, secara otomatis auto rejection akan berlaku.

K. Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal Indonesia

Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial sangat luas, pasar modal

melibatkan banyak orang dan banyak lembaga. Masing-masing pihak

mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling menunjang

kepentingan pihak lain. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasart modal

Indonesia sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK.013/1990

tentang pasar modal, yaitu :

1. Badan Pengawas Pasar mOdal (Bapepam-LK)

a. Bapepam-LK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk :

b. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek

dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, efisien,

serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum.

c. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga

dan profesi-profesi penunjang yang terkait dalam pasar modal.

d. Memberi pendapat kepada menteri keuangan mengenai pasar modal

beserta kebijakan operasiolnalnya.

2. Pelaksana Bursa

Bursa efek menurut Kepres No. 53 adalah suatu tempat pertemuan

termasuk system elektronik tanpa tempat pertemuang yang terorganisir dan

17
digunakan untuk menyelengggarakan pertemuan penawaran jual-beli atau

perdagangan efek.

3. Perusahaan yang Go Public (Emiten)

Adalah pohak yang melakukan emisi atau yang melakukan emisi efek.

Emiten adalah pihak yang membutuhkan dana guna membelanjai operasi

manapun.

4. Perusahaan Efek

Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh ijin usaha

untuk beberapa kegiatans ebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang

efek, manajer invests atau penasihat investasi.

5. Lembaga Kliring dan penyelesaian penyimpanan

Untuk membantu segala proses administrasi serta penyimpanan efek

dalam hubungannya dengan perdagangan efek maka terdapat dua lembaga

yaitu Lembaga Kliring dan Penyelesaian Penyimpanan. Adalah suatu lembaga

yang menyelenggarakan kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa

efek, serta penyimpanan efek dalam penitipan untuk pihak lain.

6. Reksa Dana (Investment Fund)

Adalah pihak yang kegiatannya melakukan investasi, investasi kembali

(reinvestment) atau perdagangan efek. Reksa dana tertutup (closed end

investment fund) adalah reksa dana yang melakukan emisi saham tidak dapat

dijual kepada atau dibeli kembali oleh reksa dana yang bersangkutan.

7. Lembaga Penunjang Pasar Modal

18
Adalah tempat penitiapan harta, biro administrasi efek, wali amanatm atau

penanggung yan menyediakan jasanya. Tempat penitipan harta adalah pihak

yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan

pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai hak kepemilikan atas

harta tersebut.

Biro administrasi efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan

emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa melakukan pmebukuan, transfer

dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi sertifikasi atau

laporan tahunan emiten.

Wali amanat (trust agent) adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili

kepentingan seluruh pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penanggung

(guarantor) adalah pihak yang menanggung kembali jumlah pokok dan/atau

bunga emisi obligasi, atau sekuritas kredit dalam hal emiten cidera janji.

8. Profesi Penunjang Pasar Modal

Terdiri dari akuntan, notaris, perusahaan penilai (appraisal), dan konsultan

hokum. Akuntan adalah pihak yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi

dan pemeriksaan akuntan (auditing). Fungsi akuntan adalah memberi pendapat

atas kewajaran laporan keuangan emiten atau calon emiten.

Notaris adalah pejabat yang berwenang memberi, membuat akta otentik

sebagaimana dimaksud dalam staatsblad 1860 No. 3 tentang peraturan jabatan

notaris. Peran notaris adalah membuat perjanjian, penyusuanan anggaran

dasar dan perubahannya, perubahan pemilik modal, dan lainnya.

Penial (appraisal) adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani

laporan penilai yang berisi pendapat atas aktiva, yang disusun berdasrkan

pemeriksaan enurut keahlian penilai.

19
Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan

menandatangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama

konsultan hukum adalah melindungi pemodal atau calon pemodal dari segi

hukum. Tugasnya antara lain meneliti akta pendirian, ijin usaha, dan lainnya.

9. Pemodal (Investor)

Adalah pihak baik perorangan maupun lembaga yang menanamkan

modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal.

L. Instrumen Pasar Modal Indonesia

1. Saham Biasa (Common Stocks)

Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan. Saham biasa paling banyak digunakan oleh

masyarakat. Saham ini paling menarik bagi pemodal maupun emiten. Wujud

saham adalah lembaran kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas etrsebut. Jadi

sama dengan menabung di bank. Setiap kali kita menabung, maka kita akan

mendapatkan slip sebagai bukti. Bila kita membeli saham, maka kita akan

menerima kertas yang menjelaskan bahwa kita memiliki perusahaan penerbit

saham tersebut.

2. Saham Preferen (Preferred Stocks)

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan

antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan banyak pendapatan

tetap (seperti bunga obligasi) tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti

yang dikehendaki investor.

20
Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu

mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang

tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen.

Persamaan antara saham preferen dan obligasi terletak pada tiga hal yakni

ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku

(hidup) dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan

(convertible) dengan saham biasa. Oleh karena saham biasa diperdagangkan

berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka cara praktis saham

preferen dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dank

arena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar.

3. Obligasi (Bond)

Obligasi adalah surat berharga atua sertifikat yang berisi kontrak antara

pemberi dana (pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi surat obligasi

adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah

membeli utang perusahaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar

bunga atas obligasi tersebut pada tanggal yang telah ditentukan secara

periodic, dan pada akhirnya menebus nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo

dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang terutang.

Pada umumnya, instrument ini memberikan bunga yang tetap secara periodik.

Bila bunga dalam system ekonomi menurun, nilai obligasi naik, begitu

sebaliknya.

4. Obligasi Konversi (Convertible Bond)

Obligasi konversi memiliki keunikan yaitu bisa ditukar dengan saham biasa.

Pada obligasi ini selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.

21
Obligasi konversi ini sudah ada di pasar modal Indonesia menjelang akhir tahun

1990 dan menunjukkan aktivitas yang meningkat sejak tahun 1992.

5. Right

Right merupakan surat berharga yang memberikan gak bagi pemodal

unruk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Right merupakan produk

derivative atau turunana dari saham. Kebijakan untuk melakukan right issue

merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar, guna

menambah modal perusahaan. Sebab dengan pengeluaran saham baru itu,

berarti pemodal harus mengeluarkan uang untuk membeli right. Kemudian uang

ini akan masuk ke modal perusahaan. Karena merupakan hak, makaa investor

tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen

saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.

6. Waran

Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain misalnya

obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinya di

konversi oleh pemegang saham. Namun, setelah obligasi atau saham yang

disertai waran memasuki pasar, baik obligasi, saham, maupun waran dapat di

perdagangkan secara terpisah.

7. Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu alternative investasi bagi masyarakat

pemodal khususnya pemodal kecild an pemodal yang tidak memiliki banyak

waktu dan keahlianunruk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa dana

dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang

memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukam investasi, namun

hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

22
8. Efek Derivatif

Efek derivative merupakan efek turunan dari efek utama baik yang bersifat

penyertaan maupun utang. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang

nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja asset lain. Aset lain ini

disebut dengan underlying assets.

Lebih khusus, derivative merupakan kontrak finansial antara dua orang

atau lebih pihak-pihak gunak memenugi janji untuk membeli atau menjual asset

atau komoditas yang dijadikan sebagai objek yang diperdagangkan pada waktu

dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan

pihak pembeli.

9. Efek Syariah

Sesuai dengan keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep. 208/BL/2010

tentang daftar efek syariah, instrument pasar modal berbass syariah yang terbit

sampai dengan saat ini adalah saham syariah, sukuk/obligasi syariah unit

penyertaan kontrak investasi, kolektif reksadana syariah, surat berharga syariah

Negara.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Go Public atau sering disebut juga Penawaran Umum adalah kegiatan

penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat

(publik). Dengan menawarkan saham kepada publik, maka perusahaan

tersebut akan tercatat di bursa menjadi perusahaan publik / terbuka

berdasarkan tata cara yang di atur oleh UU Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya.

2. Perdagangan saham sebenarnya merupakan perdagangan biasa

sebagaimana jual beli barang dipasar pada umumnya . ada pembeli,

penjual, tawar menawar, penyerahan barang dan uang. Hanya saja

bedanya bahwa didalam perdagangan saham ini seseorang yang ingin

membeli atau menjual saham di bursa efek tidak dapat secara langsung

mengadakan transaski jual beli tersebut. Untuk melakukan jual beli

investor harus melalui perusahaan efek (broker atau pialang) yang juga

anggota bursa yang selanjutnya akan bertindak sebagai pembeli atau

penjual. Kegiatan transaksi tersebut dilakukan di bursa efek

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba membuat makalah

dengan baik, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan,

agar semakin lengkap dan sempurnanya, kami menerima saran dan kritik yang

membangun agar menambah ilmu pengetahuan kita dan demi perbaikan ke

depannya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Budi Untung, 2011, Hukum Bisnis Pasar Modal, Yogyakarta, CV. Andi Offset.

Juhaya, 2013, Pasar Modal Syariah, Bandung, CV. Pustaka Setia.

https://id.scribd.com/doc/313420054/Bab-III-Go-Public-Dan-Mekanisme-
Perdagangan

25

Anda mungkin juga menyukai