Anda di halaman 1dari 18

INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Pasar Modal
Dosen Pengampu: Dr. Rani Sri Agustina, S.H., M.H.

Oleh:

Kelompok 1 Kelas 5 A

Fina Suthia Zahara (1111190151)

Safira Anggraini (1111190211)

Sifa Aulia Febriyanti (1111190101)

Bimo Martha Wisuna Putro (1111160157)

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah berjudul “Initial Public
Offering (IPO)” sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Hukum Pasar
Modal yang diampu oleh ibu Dr. Rani Sri Agustina, S.H., M.H.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini.
Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Serang, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Intial Public Offering (IPO)..................................................................................5
2.2 Mekanisme IPO Sesuai Kaidah Pasar Modal.......................................................8
2.3 Pihak dan Lembaga Terkait dalam IPO.............................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal (capital market) menjadi sumber pembiayaan yang


sangat dibutuhkan oleh pelaku usahayang memerlukan tambahan modal,
juga sebagai alternatif pembiayaan bagi masyarakat investor. Andrew M.
Chisholm memberikan definisi bahwa capital markets are places where
those uho require additionalfunfu seek out others who wish to inuest their
excess. Di Indonesia, pengertian pasar modal dapat dilihat pada pasar l
Angka 13 undang-undang Nomor 8 rahun l995 tentang pasar Modal
(selanjutnya disebut UUPM), bahwa pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkan, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar modal sebagaimana pasar pada
umumnya adalah suatu tempat untuk bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Yang
membedakannya dengan pasar lainnya adalah pada objek yang
diperjualbelikan. Kalau pada pasar lainnya yang diperdangangkan adalah
sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan sehari- hari, tetapi yang
diperjualbelikan dipasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek
(surat berharga).
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendi M. Fakhrudin menerangkan
bahwa: “Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan
jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
maupun modal sendiri. Instrument keuangan yang diperjual belikan
dipasar modal seperti saham, obligasi, warrant, right, obligasi konvertibel,
dan berbagai produk turunan seperti opsi (put atau call)”.
Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian
yang besar terhadap pasar modal karena memiliki perananan strategis bagi
penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Untuk membangun pasar

3
modal, banyak peraturan yang dirombak, bermunculan lembaga-lembaga
profesi dan penunjang serta semakin banyaknya investor asing mengepung
pasar modal Indonesia.
Setiap perusahaan yang didirikan dengan harapan bahwa
perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usahanya,
berkembang dengan pesat dan dapat eksis untuk jangka waktu yang
panjang. Namun banyak perusahaan besar semakin menyadari bahwa
persaingan bisnis semakin ketat, oleh karena itu mereka perlu memperluas
pasar. Tetapi sering kali perusahaan dihadapkan pada masalah kekurangan
modal serta manajemen yang lemah dari perusahaan. Untuk memecahkan
masalah yang dihadapi, go public merupakan jalan keluar, yaitu dengan
melakukan penawaran saham perdana kepada publik (Initial Public
Offering atau IPO). Initial Public Offering merupakan suatu peristiwa
penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan (emiten) kepada
masyarakat umum (investor) untuk pertama kalinya (Sunariyah, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan IPO?


2. Bagaimana mekanisme IPO dilakukan sesuai kaidah pasar modal?
3. Siapa pihak atau lembaga yang terkait dalam proses IPO?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan IPO.


2. Untuk mengetahui mekanisme IPO yang dilakukan sesuai kaidah pasar
modal.
3. Untuk mengetahi pihak atau lembaga yang terkait dalam proses IPO.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Intial Public Offering (IPO)

Kebutuhan akan penambahan modal semakin besar seiring dengan


perkembangan perusahaan. Hal ini akan mendorong manajemen untuk
memilih salah satu dari alternatif – alternatif pembiayaan yang dapat
digunakan. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan,
yang berasal dari dalam yaitu laba ditahan dan akumulasi penyusutan
aktiva tetap, maupun dari luar perusahaan melalui penambahan jumlah
kepemilikan saham dengan penerbitan saham baru. Pasar modal
memberikan solusi bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan melalui
penawaran sebagian saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut
Intial Public Offering (IPO) atau go public. Proses ini juga sekaligus
menjadikan perusahaan bertransformasi dari perusahaan tertutup menjadi
suatu perusahaan terbuka yang akan dikelola lebih baik, lebih professional
dan transparan.
Berdasarkan Pasal 1 angka 15 Undang-undang Pasar Modal
penawaran umum ialah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh
Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur dalam Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Dalam
Bahasa Indonesia yang baku arti dari IPO atau penawaran umum perdana
bisa diterjemahkan sebagai berikut: adalah proses perusahaan yang go
public atau pergi ke masyarakat artinya perusahaan itu memasyarakatkan
dirinya yaitu dengan jalan memberikan sarana untuk masyarakat masuk
dalam perusahaannya, dengan menerima penyertaan masyarakat dalam
uasahanya, baik dalam pemilikan ataupun penetapan perusahaan.
Terdapat banyak manfaat bagi perusahaan yang melakukan
penawaran umum atau initial public offering (IPO) atau biasa disebut go
public. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh sumber pendanaan baru

5
Dengan menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan pada
perusahaan akan lebih mudah diselesaikan, yaitu:
a. Perolehan dana melalui hasil penjualan sebagian saham kepada
public melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public
Offering/IPO).
b. Mempermudah akses kepada perbankan. Dengan menjadi
perusahaan public yang sahamnya diperdagangkan di Bursa,
kalangan perbankan akan dapat lebih mengenal dan percaya kepada
perusahaan.
c. Mempermudah akses perusahaan untuk masuk ke pasar uang
melalui penerbitan surat utang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
2. Memberikan Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) untuk
Pengembangan Usaha
Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh
banyak competitive advantages untuk pengembangan usaha di masa
yang akan datang, yaitu antara lain:
a. Melalui penjualan saham kepada publik perusahaan berkesempatan
untuk mengajak para partner kerjanya seperti pemasok (supplier)
dan pembeli (buyer) untuk turut menjadi pemegang saham
perusahaan.
b. Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan dituntut oleh
banyak pihak untuk dapat selalu meningkatkan kualitas kerja
operasionalnya, seperti dalam hal pelayanan kepada pelanggan
ataupun kepada para stakeholders lainnya, sistem pelaporan, dan
aspek pengawasan. Dengan demikian akan tercipta suatu kondisi
yang senantiasa memacu perusahaan dan seluruh karyawannya
untuk dapat selalu memberikan hasil yang terbaik kepada para
stakeholdersnya.
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiyaan
melalui penerbitan saham baru.

6
Perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa,
pembiayaan untuk merger atau akuisisi dapat lebih mudah dilakukan
yaitu melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan merger
atau akuisisi tersebut.
4. Peningkatan Kemampuan Going Concern
Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk
tetap dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi
yang dapat mengakibatkan bangkrutnya perusahaan, seperti terjadinya
kegagalan pembayaran utang kepada pihak ketiga, perpecahan di
antara para pemegang saham pendiri, atau bahkan karena adanya
perubahan dinamika pasar yang dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di bidang usahanya.
5. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image)
Perusahaan go public akan selalu mendapat perhatian media dan
komunitas keuangan, hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan
tersebut untuk mendapat publikasi secara cuma-cuma, sehingga dapat
meningkatkan citranya.
6. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)
Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di
Bursa, setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan.
Setiap peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya
akan mempunyai dampak terhadap harga saham di Bursa, yang pada
akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Selain banyaknya manfaat yang didapatkan oleh perusahaan yang


melakukan IPO, terdapat juga beberapa konsekuensi, diantaranya:

1. Berbagi Kepemilikan
Berbagi kepemilikan saham dengan pihak lain, sehingga persentase
kepemilikan perusahaan akan berkurang.
2. Harus mematuhi seluruh peraturan pasar modal yang berlaku.

7
2.2 Mekanisme IPO Sesuai Kaidah Pasar Modal

Perusahaan yang membutuhkan dana atau emiten dapat menjual


surat berharganya di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan
oleh perusahaan kemudian dijual di pasar perdana (primary market). Pasar
perdana merupakan tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk
pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum
(Samsul, 2006). Penawaran umum atau pertama kali disebut dengan IPO
(Initial Public Offering), dan perusahaan yang melakukan IPO disebut
sebagai perusahaan Go Public.
Penawaran umum awal ini telah mengubah status perusahaan dari
perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka (Tbk.). Harga saham pada
pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan
Go Public (emiten). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar
diperdagangkan di pasar sekunder (Secondary Market) Pasar Perdana
adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka
waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana
ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan
analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana,
perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas
barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga
digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan
usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah
penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan
yang dilakukan melalui agen penjualan. Pasar perdana merupakan pasar
pertama kali satu perusahaan atau calon emiten melakukan penjualan
sahamnya kepada masyarakat (public).
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham
diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar
perdana,
8
dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah izin emisi diberikan
maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya pasar
sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat.
Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai
tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Pasar
Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli
atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah terlaksananya
penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu
investor kepada investor lainnya. Pasar sekunder atau juga dikenal dengan
istilah secondary market adalah merupakan pasar keuangan yang
digunakan untuk memperdagangkan sekuriti yang telah diterbitkan dalam
penawaran umum perdana.
Pada saat perusahaan membutuhkan tambahan modal, perusahaan
dapat melakukan penerbitan sekuritas seperti saham (stock), obligasi
(bond) dan sekuritas lainnya. Initial public offering (IPO) merupakan
kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum
penjualan saham perdana (Ang, 1997). Sedangkan menurut jogiyanto
(2000), IPO merupakan penawaran saham untuk pertama kalinya.
Selanjutnya saham yang ditawarkan atau dijual kepada masyarakat, maka
saham tersebut biasanya dicatatkan di suatu bursa efek tertentu sehingga
transaksi jual beli selanjutnya dapat berlangsung di bursa efek tersebut.
Transaksi di bursa efek sesudah pasar perdana ini disebut pasar sekunder
(secondary market) Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dalam proses IPO, calon emiten harus
melewati beberapa tahapan (Sri Retno 2008) yaitu sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan yang paling panjang
diantara tahapan yang lain, kegiatan yang dilakukan tahapan ini
merupakan persiapan sebelum mendaftar ke Bapepam (Badan
Pengawas Pasar Modal). Dalam tahapan ini, RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham) merupakan langkah awal untuk

9
mendapatkan persetujuan dari pemegang saham mengenai
rencana go public. Anggaran dasar perseroan juga harus diubah
sesuai dengan anggaran dasar publik. Kegiatan lain dalam
tahap ini adalah penunjukan penjamin pelaksana emisi (lead
underwriter) serta lembaga dan profesi pasar modal, yaitu
akuntan publik, konsultan hukum, penilai, Biro Administrasi
Efek (BAE), notaris, security printer serta prospectus printer.
2. Tahap Pemasaran
Pada tahap ini, Bapepam akan melakukan penelitian tentang
keabsahan dokumen, keterbukaan seluruh aspek legal,
akuntansi, keuangan dan manajemen. Langkah selanjutnya
adalah pernyataan pendaftaran yang diajukan ke bapepam
sampai pernyataan pendaftaran yang efektif, maka langkah-
langkah lain yang harus dilakukan adalah:
1) Due diligence meeting
Due diligence meeting adalah pertemuan dengar pendapat
antara calon emiten dengan underwriter, baik lead
underwriter maupun underwriter. Dalam hal ini juga
mengandung unsure pendidikan, yaitu mendidik emiten
untuk dapat menghadapi pertanyaan yang nantinya diajukan
oleh calon investor.
2) Public expose dan roadshow
Public expose merupakan tindakan pemasaran kepada
masyarakat pemodal dengan mengadakan pertemuan untuk
mempresentasikan kinerja perusahaan, prospek usaha,
resiko, dan sebagainya sehingga timbul daya tarik dari para
pemodal untuk membeli saham yang ditawarkan.
Rangkaian public expose yang diadakan berkesinambungan
dari satu lokasi ke lokasi yang lain disebut roadshow,
khususnya penawaran saham kepada investor asing.
didalam public

10
expose/roadshow ini calon emiten dapat menyebarkan info
memo dan prospectus awal.
3) Book building
Di dalam proses roadshow, para pemodal akan menyatakan
minat mereka atas saham yang ditawarkan. Didalam
roadshow / public expose dinyatakan suatu kisaran harga
saham sehingga para pemodal akan menyatakan kesediaan
mereka untuk membelinya. Proses mengumpulkan jumlah-
jumlah saham yang diminati oleh pemodal inilah yang
disebut book building.
4) Penentuan harga perdana
Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah penentuan
harga final harga perdana saham, yang dilakukan antara
lead underwriter dan calon emiten.
a. Tahap Penawaran umum
Pada tahap ini calon emiten menerbitkan prospectus
ringkas di dua media cetak yang berbahasa Indonesia,
yang dilanjutkan dengan penyebaran prospectus
lengkap final, penyebaran FPPS (Formulir Pemesanan
Pembeli Saham), menerima pembayaran, melakukan
penjatahan, refund dan akhirnya penyerahan Surat
Kolektif Saham (SKS) bagi yang mendapat jatahnya.
b. Tahap Perdagangan Sekunder
Tahap ini meliputi tahapan melakukan pendaftaran ke
bursa efek untuk mencatatkan sahamnya sesuai dengan
kelanjutan perjanjian pendahuluan pencatatan yang
telah disetujui. Setelah tercatat maka saham dapat
diperdagangkan dilantai bursa.

11
2.3 Pihak dan Lembaga Terkait dalam IPO

Pentingnya perencanaan dan persiapan IPO akan memberi hasil


yang lebih baik. Perusahaan yang melakukan IPO membutuhkan
bimbingan dan arahan dari profesional untuk melaksanakannya.
Perusahaan harus meminta beberapa lembaga dan para profesional untuk
membantu dan mendukung serta masing-masing mempunyai peranan
penting yang akan bertugas sesuai profesi dan bidangnya masing-masing
untuk kepentingan perusahaan.
Adapun pihak-pihak yang terkait dalam persiapan IPO suatu
perusahaan telah ditentukan dan diatur dalam Undang-undang Pasar
Modal. Diantaranya yaitu profesi penunjang pasar modal. Profesi tersebut
antara lain adalah:
1. Akuntan publik
Pihak yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi,
menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi
perusahaan atau instansi pemerintah.
2. Konsultan hukum
Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan
pendapat hukum kepada pihak lain dalam bentuk konsultasi,
dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
3. Notaris
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta
otentik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
4. Penilai
Pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Sedangkan lembaga penunjang pasar modal antara lain adalah:

1. Bank Kustodian adalah bank yang mendapatkan persetujuan


dari Otoritas Jasa Keuangan untuk bertindak sebagai pihak
yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang
berkaitan
12
dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, serta
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
2. Biro administrasi efek adalah perseroan yang dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan kontrak dengan
Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan Efek sebagai Biro Administrasi Efek
dan telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
3. Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan
pemegang Efek bersifat utang atau sukuk untuk melakukan
penuntutan baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang
berkaitan dengan kepentingan pemegang efek bersifat utang
atau sukuk tersebut tanpa surat kuasa khusus. Kegiatan Perwali
amanatan dilakukan oleh Bank Umum dan Pihak Lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk dapat
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat. Bank
Umum atau Pihak Lain wajib terlebih dahulu terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan. Adapun persyaratan dan tata cara
pendaftaran Wali Amanat diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.

Adapun pihak lain yang pasti ada didalam IPO itu sendiri selain
emiten (dalam hal ini adalah Perusahaan yg akan melakukan IPO),
penjamin emisi (underwriter), masih terdapat pihak lain atau profesi lain.
Profesi lain adalah pihak jasa profesi lain yang dapat memberikan
pendapat atau penilaian sesuai dengan perkembangan pasar modal di masa
mendatang dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Pihak atau Profesi lain
diantaranya yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Lembaga Kliring dan
Penjaminan (LKP), Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keputusan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public


merupakan keputusan yang tidak tanpa perhitungan karena perusahaan
dihadapkan pada beberapa konsekuensi yang menguntungkan (benefits)
maupun yang merugikan (cost). Ada tiga mekanisme IPO yang berlaku
secara internasional, yakni lelang (auction), harga penawaran tetap (fixed-
price offerings), dan book building. Dari tiga mekanisme tersebut, book
building merupakan mekanisme yang paling umum digunakan di era
modern. Adapun pihak yang terkait dalam proses go public adalah
lembaga dan profesi penunjang pasar modal. Dengan melakukan go
public, perusahaan dapat menikmati berbagai manfaat, baik finansial
maupun nonfinansial.

3.2 Saran

Masing-masing mekanisme tentunya berkaitan dengan effort dari


perusahaan agar proses IPO yang dilaksanakan bisa berjalan dengan
gemilang dan tujuan perusahaan untuk meningkatkan kekuatan modalnya
bisa tercapai. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi Initial Public
Offering (IPO), sangat penting juga untuk mempertimbangkan Emiten
yang diajak bekerjasama agar mekanisme IPO bisa berjalan dengan lancar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dinta, Ratu dan Nono Supriatna. 2019. Pengaruh Initial Public Offering (IPO)
Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
Universitas Pendidikan Indonesia. Vol. 7, no. 1.
https://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/download/15376/9427.

Harahap, Agus Salim. 2011. Proses Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal
Indonesia.
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/770. Diakses
pada 3 September 2021.

Retnowati, Eka. 2013. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing


Saham Pada Penawaran Umum Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Wira, Desmond. Pengertian IPO (Initial Public Offering).


https://juruscuan.com/saham/396-pengertian-ipo-initial-public-offering.
Diakses pada 2 September 2021.

https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Information/ForCompany/Panduan-
Go-Public. Diakses pada 2 September 2021.

iii
NOTULENSI

1. Pertanyaan dari Rainaldi Nurdiansyah


Berapa modal awal untuk perusahaan kecil dan menengah untuk bergabung
ke IPO?
Jawaban: Fina Suthia Zahara
Perusahaan yang diklasifikasikan sebagai perusahaan kecil adalah perusahaan
yang memiliki aset maksimal Rp 50 miliar. Sedangkan perusahaan menengah
dikelompokkan dari perusahaan yang memiliki kisaran aset Rp 50 miliar - Rp
250 miliar. Dalam aturan ini disebutkan bahwa perusahaan yang ingin
menjadi calon emiten boleh mencatatkan kerugian saat perusahaan ini tercatat
di bursa. Tetapi, calon emiten ini wajib telah membukukan pendapatan usaha
pada tahun buku terakhir. Maksimal kerugian ini bisa sampai 6 tahun setelah
perusahaan dicatatkan dengan catatan perusahaan ini bisa memberikan
proyeksi laba ke depan dan memberikan perkembangan perusahaan dari
waktu ke waktu.
2. Pertanyaan dari Tabina Rafa
Bagaimana mencari informasi perusahaan baru IPO?
Jawaban: Sifa Aulia Febriyanti
Lewat prospektus, dokumen sekitar 135, isi prospektus:
 Info ringkas perusahaan
 Info penjamin emisi dan perusahaan terkait
 Kegiatan usaha dan prospek usaha perusahaan
 Info penawaran saham umum perdana (IPO)
 Rencana penggunaan dana dari IPO
 Struktur permodalan dan pemegang saham
 Entitas anak
 Data keuangan penting
 Risiko usaha
 Kebijakan dividen
Pelajari bisnis dari Laporan Tahunan/Laporan Keuangan

iv
3. Pertanyaan dari Neng Fitriyani Kenapa
Perusahaan Melakukan IPO?

Jawaban: Safira Anggraini dan Bimo Martha


Alasan yang paling penting adalah beberapa manfaat berikut:
 Mengakses pendanaan dalam jangka panjang
Ini adalah alasan utama untuk IPO. Pemodalan dari pasar modal bisa
dimanfaatkan untuk membiayai ekspansi agar perusahaan makin
tumbuh, untuk membayar utang, atau investasi/akuisisi lainnya.
 Memperbaiki tata kelola perusahaan
Tata kelola perusahaan makin baik artinya administrasi, evaluasi, dan
penilain berjalan lancar. Dengan IPO perusahaan dipantau oleh publik
dan regulator.
 Meningkatkan citra perusahaan
Menjadi perusahaan terbuka ada harapan perusahaan lebih sering
diliput oleh media, baik cetak atau online. Tanpa mengeluarkan biaya
relasi publik yang besar, citra perusahaan, produknya, kinerjanya, bisa
diungkap ke publik sehingga perusahaan makin dikenal.
 Insentif pajak khusus
Untuk perusahaan terbuka yang 40% sahamnya tercatat dan
diperdagangkan di bursa akan perusahaan mendapat insentif pajak 5%
lebih rendah dari tarif pajak Pph Wajib Pajak Badan dalam negeri.
 Meningkatkan nilai perusahaan
Ini adalah manfaat lain yang diincar investor inti perusahaan itu. Bila
sebelumnya nilai perusahaan hanya menjadi milik investor, pasca IPO
nilainya bisa dibayar mahal oleh publik jika perusahaan dianggap
bagus dan punya prospek. Investor inti bisa cashing out atau exit dari
investasinya di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai