Anda di halaman 1dari 18

GO PUBLIC DAN MEKANISME PERDAGANGAN EFEK

DOSEN PENGAMPU :

A. Muara Arumbarkah, S.E,. M.M

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Intan Nur Ilham ( 02220200190 )

Masita Amalia ( 02220200061 )

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR

Pasar modal merupakan bagian integral dari sistem keuangan global yang
memfasilitasi aliran modal antara berbagai pemangku kepentingan ekonomi, termasuk
perusahaan, investor, dan lembaga keuangan. Dalam lingkungan pasar modal, salah satu
langkah penting yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengakses sumber daya
keuangan tambahan adalah dengan melakukan "Go Public" atau Initial Public Offering
(IPO). Go public adalah suatu proses di mana sebuah perusahaan swasta pertama kali
menawarkan sahamnya kepada publik melalui bursa efek, sehingga saham perusahaan
dapat diperdagangkan secara terbuka.
Makalah ini bertujuan untuk mendalami konsep Go public dan mekanisme
perdagangan efek, serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan
perusahaan dalam melakukan Go public. Kami akan menjelajahi bagaimana Go public
berfungsi sebagai sumber dana tambahan bagi perusahaan, memungkinkan likuiditas
saham, dan menghadirkan tantangan serta manfaat yang signifikan. Selain itu, kami
akan memeriksa mekanisme perdagangan efek di bursa efek, termasuk peran pialang
saham, peraturan pasar modal, dan bagaimana harga saham ditentukan.
Makalah ini juga akan menyajikan studi kasus yang menggambarkan proses Go
public oleh perusahaan tertentu, memberikan wawasan praktis tentang bagaimana
langkah-langkah tersebut diimplementasikan dalam dunia nyata. Kami akan
menganalisis keputusan perusahaan untuk melakukan Go public, implikasi dari langkah
tersebut, dan rekomendasi yang mungkin untuk perusahaan lain yang
mempertimbangkan langkah serupa.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
dinamika Go public dan mekanisme perdagangan efek. Ini akan membantu perusahaan
dalam membuat keputusan strategis yang cerdas sehubungan dengan akses ke pasar
modal, serta membantu investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami
proses ini dengan lebih baik.
Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk menjelajahi topik yang
penting ini dan berharap makalah ini akan memberikan wawasan berharga bagi
pembaca. Selanjutnya, kami akan memulai perjalanan kita menuju pemahaman yang
lebih dalam tentang Go public dan mekanisme perdagangan efek.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
BAB 1.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. TUJUAN.....................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................5
GO PUBLIC (IPO)........................................................................................................5
A. Definisi Go Public......................................................................................................5
B. Tujuan Go Public.......................................................................................................6
C. Proses Go Public........................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................8
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK............................................................................8
A. Pasar Premier dan Pasar Sekunder............................................................................8
B. Mekanisme Perdagangan di Bursa Efek......................................................................9
BAB IV......................................................................................................................11
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN GO PUBLIC........................................11
A. Faktor Internal Perusahaan......................................................................................11
B. Faktor Eksternal.......................................................................................................12
BAB V.......................................................................................................................14
KEUNTUNGAN DAN RISIKO PUBLIC..........................................................................14
A. Keuntungan.............................................................................................................14
B. Tantangan Go Public................................................................................................15
BAB VI......................................................................................................................17
KESIMPULAN...........................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, perusahaan
perusahaan di seluruh dunia berusaha untuk mengoptimalkan sumber daya dan
meningkatkan pertumbuhan mereka. Salah satu aspek yang krusial dalam upaya ini
adalah akses ke modal yang memadai. Modal digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti pengembangan produk, ekspansi bisnis, penelitian dan pengembangan, serta
pengurangan utang. Bagi perusahaan, modal adalah darah kehidupan yang
memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang.
Salah satu cara yang umum digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan
akses ke modal adalah dengan melakukan Go Public atau Initial Public Offering (IPO).
Go public adalah proses di mana perusahaan swasta menjual sahamnya kepada publik
melalui pasar saham. Dengan melakukan Go public, perusahaan dapat mengumpulkan
dana tambahan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan bisnis mereka. Proses ini
juga memberikan perusahaan visibilitas yang lebih besar, karena saham mereka
diperdagangkan di bursa efek, yang dapat meningkatkan reputasi dan citra perusahaan.
Namun, proses Go public tidak semudah yang terlihat. Ini melibatkan
serangkaian langkah dan persyaratan ketat yang harus dipenuhi perusahaan. Selain itu,
setelah saham diperdagangkan di pasar sekunder, perusahaan harus memahami
mekanisme perdagangan efek, bagaimana harga saham ditentukan, dan bagaimana
mereka harus berinteraksi dengan pasar dan investor.
Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang konsep Go public dan
mekanisme perdagangan efek sangat penting bagi perusahaan, investor, dan semua
pemangku kepentingan terkait. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk membuat
keputusan yang lebih informasi dan mengelola proses Go public dengan lebih baik,
serta memahami bagaimana perdagangan saham berlangsung setelah perusahaan telah
menjadi perusahaan terbuka.
Makalah ini akan menyelidiki lebih lanjut konsep Go public, tujuan dari proses
ini, prosesnya, mekanisme perdagangan efek yang terkait, dan faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan Go public. Dalam hal ini, pemahaman yang lebih baik tentang
topik ini akan membantu perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan strategi
keuangan mereka dengan lebih bijak, serta membantu investor dalam membuat
keputusan investasi yang lebih cerdas.

B. TUJUAN
1. Menjelaskan Konsep Go Public: Makalah ini akan menjelaskan konsep Go public
secara rinci, termasuk definisi, tujuan, dan manfaatnya bagi perusahaan.
BAB II
GO PUBLIC (IPO)

A. Definisi Go Public
Go public merupakan salah satu cara perusahaan mendapatkan tambahan dana
dalam rangka pengembangan dana yang diperoleh oleh perusahaan. Biasanya, selain go
public digunakan untuk keperluan ekspansi, juga digunakan untuk pelunasan hutang
yang dimiliki perusahaan. Go public berguna untuk memperkuat modal kerja
perusahaan.
Dalam laman resmi Otoritas Jasa Keuangan, go public merupakan sebuah
langkah penjualan saham yang dilakukan sebuah perusahaan. Jadi, semua perusahaan
tertutup punya kesempatan untuk menjadi perusahaan terbuka dengan menjual sebagian
saham kepada publik. Hal ini dilakukan guna membuka peluang bagi masyarakat untuk
memiliki perusahaan tersebut (menanamkan modal) dan mencatatkan sahamnya sebagai
bursa.
Go public adalah proses di mana perusahaan swasta (private company)
mengeluarkan sahamnya untuk pertama kalinya ke pasar saham (stock market) dan
menjualnya kepada investor umum. Hal ini juga dikenal sebagai Initial Public Offering
(IPO). Dalam proses Go public, perusahaan yang sebelumnya tidak terdaftar di bursa
efek memutuskan untuk menjadi perusahaan terbuka (public company), yang berarti
saham-sahamnya dapat diperdagangkan di pasar saham kepada siapa pun yang
memenuhi persyaratan.

Definisi Go public mencakup beberapa poin penting:

1. Perusahaan Swasta:
Sebelum melakukan Go public, perusahaan adalah entitas swasta, yang berarti
kepemilikan sahamnya terbatas pada sejumlah terbatas pemegang saham internal,
seperti pendiri, investor awal, atau keluarga tertentu.

2. Pasar Saham:
Saat melakukan Go public, perusahaan memasukkan sahamnya ke pasar saham,
yang dapat berupa bursa efek tertentu. Ini berarti saham-saham perusahaan akan
diperdagangkan di bursa efek dan dapat dibeli atau dijual oleh investor di pasar terbuka.

3. Investor Umum:
Saat Go public, perusahaan membuka kesempatan bagi investor individu,
institusi keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membeli sahamnya. Ini
berarti saham-sahamnya tidak lagi terbatas pada pemilik atau pemegang saham internal.

4. Penawaran Saham:
Selama proses Go public, perusahaan mengeluarkan saham baru atau saham
yang telah ada untuk dijual kepada publik melalui penawaran saham awal (IPO). Harga
saham biasanya ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar.
5.Transparansi dan Pengawasan:
Setelah Go public, perusahaan diharuskan untuk memberikan laporan keuangan
reguler, pengungkapan informasi, dan mematuhi peraturan yang berlaku dari otoritas
keuangan dan pasar saham. Hal ini memberikan tingkat transparansi yang lebih besar
kepada investor dan pemangku kepentingan.

Tujuan utama dari Go public adalah untuk mendapatkan akses ke modal tambahan yang
dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pengembangan bisnis, investasi dalam
proyek-proyek baru, pembayaran utang, atau akuisisi perusahaan lain. Selain itu, Go
public juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan visibilitas perusahaan dan
meningkatkan likuiditas saham bagi pemegang saham awal. Namun, proses ini juga
berarti perusahaan harus memenuhi persyaratan regulasi yang ketat dan memberikan
pengungkapan finansial yang tepat kepada publik.

B. Tujuan Go Public
Go public atau IPO adalah langkah yang signifikan bagi perusahaan, dan ada
beberapa tujuan utama yang mendorong perusahaan untuk memilih untuk melakukan
proses ini. Beberapa tujuan tersebut meliputi:

a. Akses ke Modal Tambahan:


Salah satu alasan utama perusahaan memutuskan untuk melakukan Go public
adalah. untuk mendapatkan akses ke modal tambahan. Dengan menjual saham kepada
publik, perusahaan dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk berbagai
keperluan, seperti ekspansi bisnis, investasi dalam penelitian dan pengembangan,
pengurangan utang, atau akuisisi perusahaan lain. Modal tambahan ini dapat menjadi
kunci untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.

b. Meningkatkan Visibilitas:
Go public juga membantu meningkatkan visibilitas perusahaan. Ketika
perusahaan menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek,
ia menjadi lebih mudah diakses oleh analis keuangan, media, dan investor. Ini dapat
meningkatkan pemahaman tentang bisnis perusahaan, model bisnisnya, dan potensi
pertumbuhannya. Meningkatnya visibilitas dapat membantu perusahaan dalam
menarik minat investor potensial dan mitra bisnis.

c. Likuiditas untuk Pemegang Saham Awal:


Bagi pemegang saham awal, pendiri perusahaan, atau investor awal, Go public
memberikan kesempatan untuk mengubah kepemilikan mereka dalam perusahaan
menjadi uang tunai. Sebelum Go public, kepemilikan mereka mungkin lebih sulit dijual
atau diperdagangkan. Dengan adanya perdagangan saham di bursa efek, mereka dapat
menjual saham mereka dengan lebih mudah dan meningkatkan likuiditas investasi
mereka.
Jadi, tujuan utama dari Go public adalah untuk mendapatkan akses ke modal
tambahan, meningkatkan visibilitas perusahaan, dan memberikan likuiditas kepada
pemegang saham awal. Namun, proses ini juga memiliki konsekuensi dan persyaratan
yang perlu dipertimbangkan dengan cermat oleh perusahaan sebelum memutuskan
untuk melakukannya.

C. Proses Go Public
Proses Go public adalah serangkaian langkah yang perusahaan harus lalui untuk
menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya dapat diperdagangkan di pasar saham.
Tahapan-tahapan dalam proses Go public meliputi:

a. Penyusunan Prospektus:
Langkah awal dalam proses Go public adalah menyusun prospektus. Prospektus
adalah dokumen yang berisi informasi rinci tentang perusahaan, termasuk sejarah
perusahaan, struktur kepemilikan, laporan keuangan, strategi bisnis, risiko, dan
informasi lain yang relevan. Prospektus ini akan digunakan untuk memberikan
pemahaman yang jelas kepada calon investor tentang perusahaan dan penawaran
sahamnya.

b. Pengajuan ke Bursa Efek:


Setelah prospektus disiapkan, perusahaan harus mengajukan permohonan
kepada bursa efek tertentu agar sahamnya dapat terdaftar dan diperdagangkan di bursa
tersebut. Proses persetujuan oleh bursa efek akan melibatkan peninjauan dan evaluasi
dokumen-dokumen yang diserahkan oleh perusahaan.

c. Penawaran Saham:
Setelah mendapatkan persetujuan dari bursa efek dan otoritas regulasi yang
berlaku, perusahaan dapat melaksanakan penawaran saham awal (IPO). Dalam IPO,
perusahaan akan menjual sejumlah saham kepada investor melalui proses penawaran
yang dapat melibatkan pialang saham atau perantara keuangan.

d. Pemantauan Pasar:
Setelah saham-sahamnya diperdagangkan di bursa efek, perusahaan harus secara
aktif memantau kinerja sahamnya. Ini melibatkan pemantauan harga saham, volume
perdagangan, dan faktor-faktor pasar lainnya yang dapat memengaruhi nilai saham
perusahaan. Perusahaan juga harus mematuhi peraturan pasar saham dan mengikuti
peraturan keuangan yang berlaku.

Proses Go public adalah langkah penting yang memungkinkan perusahaan untuk


mengakses modal tambahan dan meningkatkan visibilitasnya di pasar. Namun, proses
ini juga melibatkan biaya dan kewajiban yang signifikan, seperti pematuhan regulasi
pasar modal dan pengungkapan informasi finansial yang transparan kepada publik. Oleh
karena itu, perusahaan harus merencanakan dan mempersiapkan diri dengan baik
sebelum memutuskan untuk melakukan Go public.
BAB III
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK

A. Pasar Premier dan Pasar Sekunder


1. Pasar Primer:
Pasar primer adalah tempat di mana aset keuangan yang baru diterbitkan
atau dibuat untuk pertama kalinya dapat dibeli dan dijual. Pasar ini adalah tahap
awal dalam siklus kehidupan keuangan suatu aset.
Pasar primer adalah pasar di mana saham-saham baru pertama kali dikeluarkan
dan dijual kepada investor. Ini adalah tahap awal dalam proses Go public atau IPO.
Dalam pasar primer, perusahaan yang sebelumnya adalah perusahaan swasta
memutuskan untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya kepada publik untuk
pertama kalinya. Ini dilakukan melalui penawaran saham awal (IPO).

 Karakteristik Pasar Primer:

a. Penawaran Saham Baru:


Dalam pasar primer, perusahaan menjual saham saham baru yang diterbitkan
khusus untuk IPO. Ini berarti investor membeli saham langsung dari perusahaan,
dan perusahaan mendapatkan dana dari penjualan ini.

b. Harga Penawaran Awal:


Harga saham dalam pasar primer biasanya ditentukan oleh perusahaan
berdasarkan penilaian internal dan konsultasi dengan bank investasi yang
bertindak sebagai penjamin emisi (underwriter). Harga ini disebut harga
penawaran awal (initial offering price) dan merupakan harga yang ditawarkan
kepada investor selama IPO.

c. Investor Umum:
Investor dalam pasar primer dapat terdiri dari berbagai kelompok, termasuk
investor individu, institusi keuangan, dan perusahaan lain yang ingin
berinvestasi dalam perusahaan yang melakukan IPO.

2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah tempat di mana aset keuangan yang telah diterbitkan
di pasar primer dapat diperdagangkan di antara investor. Di pasar sekunder, investor
membeli dan menjual aset yang telah ada, seperti saham atau obligasi, tanpa
melibatkan perusahaan yang menerbitkannya.
Pasar sekunder adalah pasar di mana saham-saham yang telah dikeluarkan
dan dibeli di pasar primer diperdagangkan antara investor. Ini adalah pasar tempat
saham-saham yang sudah ada diperdagangkan setelah IPO. Pasar sekunder
merupakan pasar yang lebih umum dikenal oleh masyarakat karena melibatkan
perdagangan saham di bursa efek.
 Karakteristik Pasar Sekunder

a. Perdagangan Saham yang Ada


Di pasar sekunder, investor membeli dan menjual saham-saham yang telah
diterbitkan sebelumnya dan telah diperdagangkan di pasar primer. Investor tidak
membeli saham langsung dari perusahaan, tetapi dari investor lain yang ingin
menjual sahamnya.

b. Harga Pasar
Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh penawaran dan permintaan di
pasar. Harga ini dapat berfluktuasi sepanjang hari berdasarkan aktivitas
perdagangan, berita, kinerja perusahaan, dan faktor-faktor pasar lainnya.

c. Akses Terbuka
Pasar sekunder memiliki akses yang lebih terbuka dan lebih mudah diakses
oleh investor individu melalui pialang saham atau platform perdagangan online.
Investor dapat membeli dan menjual saham dengan lebih mudah daripada dalam
pasar primer.

Dalam konteks Go public, pasar primer adalah tahap awal di mana perusahaan
pertama kali melepas sahamnya kepada publik melalui IPO, sementara pasar
sekunder adalah tempat saham-saham tersebut diperdagangkan setelah IPO, dan
investor dapat membeli atau menjual saham-saham tersebut sesuai dengan
kebutuhan mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan antara kedua
pasar ini, investor dan perusahaan dapat membuat keputusan investasi yang lebih
cerdas dan melibatkan diri dalam perdagangan saham yang efisien.

B. Mekanisme Perdagangan di Bursa Efek

Bagian ini akan menjelaskan bagaimana mekanisme perdagangan efek bekerja di bursa
efek, tempat saham-saham diperdagangkan setelah proses Go public atau IPO telah
selesai. Mekanisme perdagangan di bursa efek melibatkan beberapa komponen utama:

a. Pialang Saham (Stock Brokers):


Pialang saham adalah perantara yang memungkinkan investor untuk membeli
dan menjual saham di bursa efek. Mereka adalah entitas atau individu yang terdaftar dan
diatur oleh otoritas keuangan dan memiliki akses langsung ke bursa efek. Pialang saham
membantu investor dalam mengeksekusi perdagangan, memberikan nasihat investasi,
dan memberikan akses ke informasi pasar.

b. Sistem Perdagangan:
Bursa efek memiliki sistem perdagangan yang sangat terstruktur yang
memfasilitasi pembelian dan penjualan saham. Sistem ini sering berupa platform
perdagangan elektronik yang memungkinkan investor untuk memasukkan pesanan beli
atau jual. Sistem ini mencocokkan pesanan dari pembeli dan penjual untuk menentukan
harga perdagangan yang sesuai.

c. Harga Saham (Stock Price):


Harga saham di bursa efek adalah harga yang ditawarkan oleh penjual dan
diterima oleh pembeli. Harga ini ditentukan oleh mekanisme penawaran dan
permintaan. Jika ada banyak pembeli yang ingin membeli saham suatu perusahaan,
harga saham cenderung naik, sedangkan jika ada banyak penjual, harga cenderung
turun.

d. Indeks dan Monitoring:


Bursa efek sering memiliki indeks yang mencerminkan kinerja saham yang
terdaftar di bursa tersebut. Indeks ini dapat mencakup sekelompok saham tertentu atau
seluruh bursa efek. Contoh indeks terkenal termasuk S&P 500 dan Dow Jones Industrial
Average di Amerika Serikat. Indeks ini digunakan sebagai indikator pasar saham secara
keseluruhan.

e. Pialang Saham Online:


Selain pialang saham tradisional, banyak investor sekarang dapat
memperdagangkan saham secara online melalui platform perdagangan online. Ini
memungkinkan investor untuk memantau harga saham secara real-time, memasukkan
pesanan secara langsung, dan mengelola portofolio mereka dengan lebih mudah.

f. Peraturan Pasar Modal:


Setiap bursa efek diatur oleh peraturan pasar modal yang ditetapkan oleh otoritas
regulasi keuangan. Peraturan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelaporan
keuangan, transparansi informasi, perdagangan insider, dan banyak lagi. Perusahaan
yang terdaftar di bursa efek harus mematuhi aturan ini untuk menjaga integritas pasar.

Dalam bursa efek, investor dapat melakukan transaksi saham dengan berbagai
metode, termasuk pesanan pasar, pesanan limit, pesanan stop, dan lainnya. Mekanisme
perdagangan yang efisien dan teratur sangat penting dalam menjaga integritas dan
likuiditas pasar saham.Pemahaman yang baik tentang mekanisme perdagangan di bursa
efek adalah kunci bagi investor untuk membuat keputusan yang cerdas dan mengelola
portofolio saham mereka dengan baik. Ini juga membantu perusahaan yang sudah
melakukan Go public untuk memahami bagaimana saham mereka diperdagangkan di
pasar sekunder.
BAB IV
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN GO PUBLIC

A. Faktor Internal Perusahaan


Faktor-faktor ini berkaitan dengan kondisi dan kebutuhan internal perusahaan itu
sendiri, dan dapat memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan Go
public. Beberapa faktor internal perusahaan yang relevan meliputi:

a. Kebutuhan Modal (Capital Needs):


Salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan perusahaan untuk
melakukan Go public adalah kebutuhan modal. Jika perusahaan memerlukan dana
tambahan untuk mengembangkan produk baru, memasuki pasar baru, atau mengurangi
utang, maka Go public bisa menjadi sumber dana yang signifikan. Keputusan ini juga
terkait dengan pertimbangan berapa banyak saham yang akan dikeluarkan dan seberapa
besar persentase kepemilikan yang akan dilepas kepada investor publik.

b. Pertumbuhan Perusahaan (Company Growth):


Pertumbuhan perusahaan adalah faktor penting lainnya. Jika perusahaan
berencana untuk memperluas operasi dan bisnisnya secara signifikan, maka sumber
daya tambahan dalam bentuk modal dapat diperlukan. Melalui Go public, perusahaan
dapat mengakses dana yang diperlukan untuk pertumbuhan ini.

c. Kepemilikan Saham (Ownership Structure):


Struktur kepemilikan saham juga memainkan peran. Jika sebagian besar saham
perusahaan dimiliki oleh pendiri, investor awal, atau keluarga tertentu, mereka mungkin
ingin memperoleh likuiditas atau mengurangi risiko dengan melepaskan sebagian saham
melalui Go public. Selain itu, perubahan struktur kepemilikan saham juga dapat
memengaruhi kekuatan pengendalian dalam perusahaan.

d. Strategi Jangka Panjang (Long-Term Strategy):


Keputusan Go public juga terkait dengan strategi jangka panjang perusahaan.
Perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana IPO akan memengaruhi rencana
jangka panjang mereka. Misalnya, apakah menjadi perusahaan terbuka akan
memungkinkan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka
panjang mereka.

e. Kondisi Keuangan (Financial Condition):


Kondisi keuangan perusahaan saat ini juga memainkan peran. Perusahaan perlu
memastikan bahwa mereka memiliki performa keuangan yang kuat atau cukup menarik
bagi investor potensial. Kinerja keuangan yang buruk atau masalah keuangan dapat
mempersulit proses Go public.
f. Strategi Exit (Exit Strategy):
Bagi investor awal atau pemegang saham sebelum Go public, strategi keluar
mereka dapat memengaruhi keputusan perusahaan. Jika investor awal ingin melepas
saham mereka, Go public dapat memberikan jalur likuiditas bagi mereka.

Keputusan untuk melakukan Go public adalah keputusan strategis yang


kompleks dan harus mempertimbangkan semua faktor ini dengan baik. Faktor-faktor
internal perusahaan ini akan memainkan peran penting dalam membantu perusahaan
merencanakan dan melaksanakan proses Go public dengan sukses.

B. Faktor Eksternal

a. Kondisi Pasar Saham (Stock Market Conditions):


Keputusan untuk melakukan Go public sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar
saham saat itu. Jika pasar saham sedang dalam kondisi baik, dengan investor yang
antusias dan harga saham yang tinggi, perusahaan mungkin lebih cenderung untuk
meluncurkan IPO. Sebaliknya, jika pasar saham sedang tidak stabil atau mengalami
penurunan, perusahaan mungkin harus menunda atau meninjau kembali rencana Go
public.

b. Kondisi Industri (Industry Conditions):


Kondisi dalam industri di mana perusahaan beroperasi juga merupakan faktor
eksternal penting. Industri yang sedang berkembang atau sangat diminati oleh investor
mungkin akan menciptakan peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk Go public.
Selain itu, tren industri, persaingan, dan potensi pertumbuhan juga memengaruhi
keputusan ini.

c. Regulasi Pasar Modal (Market Regulations):


Peraturan dan regulasi pasar modal yang berlaku di negara tempat perusahaan
beroperasi dapat memengaruhi proses Go public. Perusahaan harus memastikan bahwa
mereka mematuhi semua persyaratan regulasi, termasuk persyaratan pelaporan
keuangan, transparansi informasi, dan peraturan mengenai IPO.

d. Kondisi Ekonomi (Economic Conditions):


Kondisi ekonomi makroekonomi, seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan
pertumbuhan ekonomi, dapat memengaruhi keputusan Go public. Perusahaan harus
mempertimbangkan bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi permintaan
investor terhadap saham mereka.

e. Persaingan dan Penilaian Pasar (Market Valuation):


Perusahaan juga harus mempertimbangkan persaingan dari perusahaan sejenis
yang telah melakukan Go public atau yang berencana melakukannya. Selain itu,
penilaian pasar terhadap perusahaan sejenis dapat memengaruhi harga saham yang
ditawarkan dalam IPO.
Keputusan Go public adalah keputusan strategis yang harus mempertimbangkan
faktor-faktor eksternal yang kompleks ini. Faktor-faktor ini dapat berdampak signifikan
pada kesuksesan dan hasil dari proses Go public, dan perusahaan harus memahaminya
dengan baik sebelum memutuskan untuk melakukan langkah ini.
BAB V
KEUNTUNGAN DAN RISIKO PUBLIC

A. Keuntungan

a. Akses ke Modal Tambahan:


Salah satu keuntungan utama Go public adalah perusahaan dapat mengumpulkan
dana tambahan dari penawaran saham awal (IPO). Dengan menjual saham kepada
investor publik, perusahaan dapat mendapatkan sumber dana yang signifikan yang dapat
digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk ekspansi bisnis, investasi dalam penelitian
dan pengembangan, pengurangan utang, atau akuisisi perusahaan lain.

b. Likuiditas Saham
Saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek menjadi likuid, yang
berarti pemegang saham dapat dengan mudah membeli atau menjual saham mereka di
pasar sekunder. Ini memberikan fleksibilitas kepada pemegang saham untuk mengubah
kepemilikan mereka menjadi uang tunai jika dibutuhkan.

c. Meningkatkan Visibilitas dan Citra


Go public juga membantu meningkatkan visibilitas perusahaan. Perusahaan
yang terdaftar di bursa efek menjadi lebih dikenal oleh investor, analis keuangan, mitra
bisnis, dan masyarakat umum. Ini dapat memberikan citra yang lebih baik dan
meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan.

d. Kemampuan untuk Menawarkan Insentif kepada Karyawan


Saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek dapat digunakan sebagai
insentif untuk karyawan melalui program saham karyawan. Ini dapat membantu
perusahaan dalam memotivasi dan mempertahankan bakat yang berharga.

e. Akses ke Pasar Modal yang Lebih Besar:


Perusahaan yang melakukan Go public memiliki akses ke pasar modal yang
lebih besar, yang dapat membantu dalam meningkatkan likuiditas saham dan
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dana dengan lebih efisien di masa
depan.

f. Diversifikasi Pemegang Saham


Dengan melakukan Go public, kepemilikan saham perusahaan dapat lebih
terdiversifikasi di antara berbagai pemegang saham individu dan institusi. Ini dapat
mengurangi risiko kepemilikan terpusat dan memberikan stabilitas bagi perusahaan.

g. Pengakuan Nilai (Valuation):


Terdaftar di bursa efek dapat memberikan pengakuan nilai yang lebih baik
kepada perusahaan. Harga saham yang diperdagangkan di pasar sekunder
mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai perusahaan. Ini dapat membantu dalam
menilai nilai perusahaan secara lebih objektif.

Keuntungan-keuntungan ini dapat menjadi alasan kuat bagi perusahaan untuk


mempertimbangkan Go public sebagai bagian dari strategi pertumbuhan dan
pengembangan mereka. Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko dan
tantangan yang terkait dengan Go public sebelum membuat keputusan ini.

B. Tantangan Go Public

a. Biaya dan Kompleksitas


Proses Go public melibatkan biaya yang tinggi, termasuk biaya hukum, biaya
penjamin emisi (underwriting fees), biaya audit, dan biaya lainnya yang terkait dengan
persiapan dan pelaksanaan IPO. Selain itu, persyaratan regulasi yang ketat dan
kompleks juga dapat meningkatkan kompleksitas proses ini.

b. Pengungkapan Finansial yang Tinggi:


Perusahaan yang terdaftar di bursa efek harus memberikan pengungkapan
finansial yang lebih besar dan lebih transparan kepada publik. Ini termasuk publikasi
laporan keuangan reguler dan pengungkapan informasi bisnis yang signifikan.
Pengungkapan ini dapat mengharuskan perusahaan untuk membagikan informasi yang
sebelumnya mungkin dirasa sangat rahasia.

c. Tekanan Kinerja Kuartalan:


Setelah menjadi perusahaan terbuka, perusahaan harus berkinerja dengan baik
secara kuartalan dan memenuhi ekspektasi investor. Tekanan untuk mencapai target
keuangan dan kinerja dapat tinggi, dan perusahaan perlu berfokus pada pertumbuhan
bisnis dan pencapaian hasil yang stabil.

d. Volatilitas Saham
Saham perusahaan yang diperdagangkan di pasar sekunder dapat mengalami
volatilitas yang tinggi. Ini dapat membuat harga saham naik turun secara signifikan,
yang dapat memengaruhi persepsi investor dan nilai pasar perusahaan.

e. Pengendalian Kepemilikan:
Go public dapat mengakibatkan perubahan dalam struktur kepemilikan saham
perusahaan. Pendiri dan pemegang saham awal mungkin harus melepas sebagian besar
kepemilikan mereka, yang dapat memengaruhi pengendalian dalam perusahaan.

f. Paparan Hukum:
Perusahaan yang terdaftar di bursa efek memiliki paparan hukum yang lebih
besar. Mereka harus mematuhi peraturan pasar modal yang ketat dan dapat menghadapi
risiko hukum jika melanggar peraturan tersebut.
g. Tekanan untuk Kinerja Jangka Pendek
Pasar saham sering memberikan perhatian pada kinerja jangka pendek, yang
dapat menyebabkan perusahaan fokus terlalu banyak pada hasil kuartalan atau tahunan
daripada pada strategi jangka panjang.

Tantangan-tantangan ini tidak boleh diabaikan, dan perusahaan harus


merencanakan dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan Go public. Ini
melibatkan penelitian, perencanaan, dan pengembangan strategi yang matang untuk
mengatasi tantangan-tantangan ini sambil memanfaatkan keuntungan menjadi
perusahaan terbuka.
BAB VI
KESIMPULAN

1. Ringkasan Temuan: Kesimpulan dimulai dengan merangkum temuan utama yang


telah dibahas dalam makalah. Ini termasuk keuntungan dan tantangan yang terkait
dengan Go public, mekanisme perdagangan saham, faktor internal dan eksternal yang
memengaruhi keputusan perusahaan, dan aspek-aspek lain yang telah dianalisis.

2. Pentingnya Go Public: Bagian ini bisa menjelaskan mengapa Go public adalah


langkah strategis yang penting bagi banyak perusahaan. Ini dapat melibatkan penekanan
pada akses ke modal, likuiditas saham, atau peningkatan visibilitas yang diperoleh oleh
perusahaan yang melakukan Go public.

3. Tantangan yang Harus Dihadapi: Selanjutnya, kesimpulan bisa merinci tantangan


yang harus diatasi oleh perusahaan yang ingin Go public. Ini dapat termasuk biaya dan
kompleksitas proses, persyaratan regulasi, atau tekanan untuk kinerja jangka pendek.

4. Rekomendasi atau Pemikiran Akhir: Kesimpulan juga bisa mencakup rekomendasi


atau pemikiran akhir berdasarkan temuan dalam makalah. Ini bisa berupa nasihat
kepada perusahaan yang berencana Go public, investor yang tertarik dengan saham
perusahaan yang melakukan Go public, atau pihak-pihak yang terlibat dalam pasar
modal.

5. Implikasi Lebih Lanjut: Bagian kesimpulan dapat menyentuh implikasi lebih lanjut
dari topik yang telah dibahas. Ini bisa melibatkan diskusi tentang tren pasar saham,
perubahan dalam peraturan pasar modal, atau dampak Go public terhadap ekonomi dan
industri.

6. Penyimpulan: Kesimpulan harus menghasilkan kesimpulan yang jelas dan kuat yang
mengingatkan pembaca tentang poin-poin kunci dalam makalah. Ini adalah tempat yang
tepat untuk memberikan pernyataan penutup yang kuat yang meninggalkan kesan yang
baik pada pembaca.

Anda mungkin juga menyukai