Anda di halaman 1dari 20

Perusahaan Go Publik

Pengertian dari perusahaan go public adalah perusahaan yang menjual saham kepada public
dan siap dinilai secara terbuka oleh public. Tujuan utamanya adalah untuk mencari tambahan
modal saham tersebut.

1. Pengertian Perusahaan Go Public

Pada hakekatnya Go Public secara terjemahannya adalah proses perusahaan yang “Go Public
atau pergi ke masyarakat”, artinya perusahaan itu memasyarakatkan dirinya yaitu dengan
jalanmemberikan sarana bagi masyarakat untuk masuk dalam perusahaannya, yaitu dengan
menerimapenyertaan masyarakat dalam usahanya, baik dalam pemilikan maupun dalam
penetapan kebijakan pengelolaan. Drs. Peter Salim mendefinisikan istilah go-public sebagai
berikut “Go Public adalah menawarkan sahamatau obligasi untuk di jual kepada umum untuk
pertama kalinya”.

Go Public atau penawaran umum saham adalah kegiatan penawaran saham yang
dilakukanoleh perusahaan/emiten untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat
berdasarkan tata carayang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Dalam
istilah pasar modal, gopublic sering disebut sebagai IPO (initial public offering), yaitu
penawaran pasar perdana kepada masyarakat. Perusahaan memiliki berbagai alternatif
sumber pendanaan, baik yang berasal daridalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif
pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya denganmenggunakan laba yang ditahan
perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur
berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun
pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity).

Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham


perusahaan kepadamasyarakat atau sering dikenal dengan Go Public.Menurut Drs. Peter
Salim dalam “The Contemporary English-Indonesia Dictionary” edisikedua 1986
mendefinisikan istilah Go Public sebagai berikut “Go-public adalah menawarkan saham atau
obligasi untuk di jual kepada umum untuk pertama kalinya.”Go Public berarti menjual saham
perusahaan ke para investor dan membiarkan saham terse-but diperdagangkan di pasar
saham. Pengertian Go Public Go Public adalah istilah yang dipakai oleh perusahaan yang
mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan tersebut dengan cara membeli saham.

Apa itu IPO?

IPO merupakan singkatan dari Initial Public Offering alias Penawaran Umum Perdana.

Apa maksudnya?

Bila perusahaan mulai bisa menjual sahamnya ke masyarakat via pasar modal. Nama
perusahaan jadi tercatat di pasar modal. (kalau Indonesia ada di Bursa Efek Indonesia)
Tujuan mengapa sebuah perusahaan go public ?

1. Untuk mendapatkan ekspansi dana


2. Meningkatkan share holder value perusahaan.
3. Melepaskan sahamnya kepada public agar mendapat keuntungan (divestasi).

1) Untuk mendapatkan dana ekspansi atau perluasan atau diversifikasi usaha dengan
tujuan memperbaiki struktur modal perusahaan. Ketika akan melakukan ekspansi atau
perluasan cabang perusahaan maka perusahaan tersebut tentu membutuhkan bantuan modal
dan juga dana. Go Public akan menjadi alternative perusahaan untuk mendapatkan dana
tersebut. Perusahaan akan mendapatkan tambahan dan melalui investor atau masyarakat yang
berminat akan saham yang ditwarkan.

2) Meningkatkan share holder value perusahaan. Nilai perusahaan Go Public akan


menaikan nilai perusahaan. Nilai tersebut akan tampak pada bagaimana perusahaan
melakukan tawar-menawar. Jika perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan yang memiliki
prospek yang besar maka nilai saham akan tinggi begitu pula sebaiknya.

3) Melepaskan sahamnya kepada public agar mendapat keuntungan (divestasi). Seperti


yang diketahui sebelumnya bahwa pengertian dari perusahaan Go Public adalah perusahaan
yang menjual saham dan siap dinilai secara terbuka oleh masyarakat. Hal ini tidak hanya
bertujuan untuk mencari modal dan keuntungan bagi perusahaan saja, namun pemilik saham
lama juga dapat menjual saham yang dimiliki kepada masyarakat dan mentunaikannya.

Manfaat go public bagi perusahaan

Terdapat banyak keuntungan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum atau initial
public offering (IPO) atau biasa disebut Go Public.

 Membuka Akses Perusahaan terhadap Sarana Pendanaan Jangka Panjang


 Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)
 Meningkatkan Image Perusahaan
 Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Perusahaan
 Kemampuan untuk Mempertahankan Kelangsungan Usaha
 Insentif Pajak

(a) Membuka Akses Perusahaan terhadap Sarana Pendanaan Jangka


Panjang

Alasan ini merupakan pertimbangan yang paling utama bagi perusahaan untuk Go
Public dan menjadi perusahaan publik. Pemodalan yang diperoleh dari pasar modal
dapat digunakan untuk meningkatkan modal kerja dalam rangka membiayai
pertumbuhan perusahaan, untuk membayar utang, untuk melakukan investasi, atau
melakukan akuisisi. Go Public juga akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan
sehingga perusahaan memiliki struktur pemodalan yang optimal. Setelah menjadi
perusahaan publik, perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal untuk memperoleh
pendanaan selanjutnya, antara lain melalui penawaran umum terbatas yang
penawarannya dibatasi hanya kepada investor yang telah memiliki saham perusahaan,
atau melalui secondary offering dan private placement. Perusahaan juga akan lebih
mudah untuk menarik strategic investor untuk ikut berinvestasi pada saham
perusahaan. Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di
Bursa, kalangan perbankan atau institusi keuangan lainnya akan dapat lebih mengenal
dan percaya kepada perusahaan. Setiap saat perbankan dapat mengetahui kondisi
keuangan perusahaan melalui berbagai keterbukaan informasi yang diumumkan
perusahaan melalui Bursa. Dengan kondisi demikian, tidak hanya proses pemberian
pinjaman yang relatif akan lebih mudah dibandingkan pemberian pinjaman kepada
perusahaan yang belum dikenal, namun tingkat bunga yang dikenakan juga
dimungkinkan akan lebih rendah mengingat credit risk perusahaan terbuka yang
relatif lebih kecil dibandingkan credit risk pada perusahaan tertutup. Selain itu,
dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, akan
mempermudah akses perusahaan untuk menerbitkan surat utang, baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Pada umumnya, investor pembeli surat utang akan lebih
menyukai jika perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut telah dikenal dan
memiliki citra yang baik dalam dunia keuangan. Kondisi demikian tentunya tidak
hanya akan sangat membantu mempermudah penerbitan surat utang, tetapi juga
memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan surat utang dengan tingkat bunga yang
lebih bersaing

(b) Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)

Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek


Indonesia, setiap saat publik dapat memperoleh data pergerakan nilai perusahaan.
Setiap peningkatan kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya akan
mempunyai dampak terhadap harga saham di Bursa, yang pada akhirnya akan
meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Apabila pemegang saham pendiri
membutuhkan dana untuk keperluan usahanya yang lain, divestasi dapat dilakukan
melalui Bursa Efek Indonesia dengan nilai yang optimal. Perdagangan saham yang
aktif di Bursa Efek Indonesia akan menciptakan harga yang dapat menjadi acuan
pemegang saham dalam melakukan transaksi.

(c) Meningkatkan Image Perusahaan

Dengan pencatatan saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, informasi dan berita
tentang perusahaan akan sering diliput oleh media, penyedia data dan analis di
perusahaan sekuritas. Publikasi secara cuma-cuma tersebut akan meningkatkan image
perusahaan serta meningkatkan eksposur pengenalan atas produk-produk yang
dihasilkan perusahaan. Hal ini akan menciptakan peluangpeluang baru dan pelanggan
baru dalam bisnis perusahaan.

(d) Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Perusahaan

Apabila saham perusahaan dapat diperdagangkan di Bursa, karyawan akan senang


hati mendapatkan insentif berupa saham. Dengan lebih melibatkan karyawan dalam
proses pertumbuhan perusahaan, diharapkan dapat menimbulkan rasa memiliki, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja karyawan. Selain itu,
program kepemilikan saham oleh karyawan melalui pemberian saham atau opsi
saham oleh perusahaan, juga merupakan strategi untuk dapat mempertahankan
karyawan kunci, tanpa mengeluarkan biaya tunai. Karyawan dapat menjual saham
insentif yang diperoleh dari perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia.

(e) Kemampuan untuk Mempertahankan Kelangsungan Usaha

Salah satu permasalahan yang menjadi pemicu kejatuhan bisnis yang dikelola suatu
keluarga adalah perpecahan dalam keluarga tersebut. Dengan menjadi perusahaan
publik, setiap pihak dalam keluarga dapat memiliki saham perusahaan dalam porsinya
masing-masing dan sewaktu-waktu dapat melakukan penjualan atau pembelian
melalui Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham pendiri juga dapat mempercayakan
pengelolaan perusahaan kepada pihak profesional yang kompeten dan dapat dengan
mudah mengawasi perusahaan melalui laporan keuangan atau keterbukaan informasi
perusahaan yang diwajibkan oleh otoritas. Dalam hal terjadi kesulitan keuangan dan
kegagalan pembayaran utang kepada kreditur yang kemudian memerlukan
restrukturisasi utang, debt to equity swap dapat menjadi alternatif jalan keluar bagi
kedua belah pihak. Kreditur yang memperoleh saham dari konversi utang, dapat
menjual saham tersebut melalui mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia. Hal demikian sulit dilakukan jika debitur merupakan perusahaan tertutup.

(f) Insentif Pajak

Untuk mendorong perusahaan melakukan Go Public, pemerintah memberikan insentif


pajak melalui penerbitan peraturan pemerintah yang terakhir diubah dalam Peraturan
Pemerintah No. 56 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
77 Tahun 2013 Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan
Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka. Wajib Pajak badan dalam negeri
yang berbentuk Perseroan Terbuka yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak
Penghasilan (PPh) sebesar 5% lebih rendah dari tarif PPh Wajib Pajak badan dalam
negeri, sepanjang 40% sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa dan memiliki
minimal 300 pemegang saham.

3. Syarat-syarat Perusahaan Go Public

Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang menjadi perusahaan


terbuka tanpa lewat proses penawaran umum. Perusahaan terbuka diketahui dengan
penambahan kata “Tbk” di belakang nama perusahaan. Misalnya : PT Telkom Tbk Sebuah
perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat umum atau lebih tepatnya menarik
modal tambahan dari publik untuk tujuan pengembangan perusahaan. Misalkan : PT Mulia
Tekhnik Makmur tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat mengambil langkah
mencari modal usaha lagi dalam jumlah besar dengan menerbitkan saham dan menjualnya
kepada publik. Strategi ini dikenal dengan istilah “Go Public”. Untuk menjadi perusahaan
publik tentu saja ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara lain secara garis besar adalah
sebagai berikut : Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan
pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar pajak, dll.

1. Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relative cukup besar yang menyangkut
perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya kapasitas
produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah asset, nilai penjualan konkret, dll.

2. Perusahaan menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkret yang


diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi.

 Laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening di bank, dll.


 Perusahaan harus UNTUNG.
 Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
 Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan
sumber daya manusia.
 Perusahaan taat membayar pajak.
 Mempunyai reputasi yang baik, serta bermasa depan cemerlang.
 Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang akan Go Public, yaitu
sebuah institusi legal yang direstui Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)

Syarat Perusahaan Go Publik:

1. Punya struktur yang jelas dan orang-orang andal

Contoh, perusahaan punya underwriter alias penjamin emisi efek, konsultan hukum,
akuntan publik, penilai independen, biro administrasi efek, dan notaris.

2. Perusahaan harus sudah laba

Perusahaan yang ingin go public. Untung harus diperoleh minimal sejak dua tahun terakhir.
Bila belum untung juga masih punya kesempatan untuk melantai di BEI sih. Namun,
perusahaan tersebut bakal dicatatkan di papan pengembangan, bukan papan utama.

3. Punya aset nyata (tangible assets)

Keuntungan IPO dan go public

 Jika perusahaan masuk ke lantai bursa tentu menjadi kebanggaan tersendiri karena
kesempatan mereka makin berkembang lebih besar.
 Dari segi finansial, perusahaan tersebut bakal dapat keuntungan dari pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2015, perusahaan seperti ini bisa
mendapatkan penurunan Pajak Penghasilan alias PPh sebesar lima persen lebih rendah
daripada PPh Wajib Pajak badan dalam negeri umumnya.
ProsesGoPublic

1) Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen


Underwriter adalah seseorang yang bertugas untuk melakukan seleksi terhadap
calon nasabah yang mengajukan diri untuk mendapatkan manfaat asuransi,
misalnya asuransi jiwa, asuransi kesehatan, maupun produk lainnya. Pelaku yang
melakukan seleksi tersebut adalah agen atau bagian-bagian internal dari suatu
perusahaan asuransi.
Fungsi lainnya dari seorang underwriter adalah menentukan hasil akhir apakah
calon nasabah tersebut pantas mendapatkan manfaat asuransi atau sebaliknya. Tak
heran jika underwriter memiliki proses yang sangat panjang.

perusahaan perlu membentuk tim internal, menunjuk underwriter dan lembaga


serta profesi penunjang pasar modal yang akan membantu perusahaan melakukan persiapan
go public, meminta persetujuan RUPS dan merubah Anggaran Dasar, serta mempersiapkan
dokumen-dokumen yang diperlukan untuk disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan
OJK.

2) Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia

Perusahaan juga perlu menyampaikan permohonan pendaftaran saham untuk


dititipkan secara kolektif (scripless) di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). BEI
melakukan penelaahan dan mengundang perusahaan beserta underwriter dan profesi
penunjang untuk mempresentasikan profil perusahaan, rencana bisnis dan rencana penawaran
umum yang akan dilakukan dan melakukan kunjungan ke perusahaan serta meminta
penjelasan lainnya yang relevan dengan rencana IPO perusahaan. Apabila perusahaan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan, dalam waktu maksimal 10 Hari Bursa setelah
dokumen lengkap, BEI akan memberikan persetujuan prinsip berupa Perjanjian Pendahuluan
Pencatatan Saham kepada perusahaan.

3) Bersamaan dengan pengajuan permohonan untuk mencatatkan saham di BEI


perusahaan juga menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya
kepada OJK untuk melakukan penawaran umum saham. Dokumen pendukung yang
diperlukan antara lain adalah prospektus.
4) Penawaran Umum Saham kepada Publik

Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari kerja.
Dalam hal permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan (over-
subscribe), maka perlu dilakukan penjatahan. Uang pesanan investor yang pesanan sahamnya
tidak dipenuhi harus dikembalikan (refund) kepada investor setelah penjatahan. Distribusi
saham akan dilakukan kepada investor pembeli saham secara elektronik melalui KSEI (tidak
dalam bentuk sertifikat).

5.Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa disertai


dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh OJK,
dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan. BEI akan
memberikan persetujuan dan mengumumkan pencatatan saham perusahaan dan kode saham
(ticker code) perusahaan untuk keperluan perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan
dikenal investor secara luas dalam melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek
Indonesia. Setelah saham tercatat di Bursa, investor akan dapat memperjualbelikan saham
perusahaan kepada investor lain melaui broker atau Perusahaan Efek yang menjadi Anggota
Bursa terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delisting
 Delisting adalah penghapusan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah delisting, saham tidak bisa ditransaksikan di BEI. Status perusahaan yang
telah delisting biasanya tetap menjadi perusahaan publik tapi sahamnya tidak tercatat
di BEI..

Perusahaan yang sahamnya sudah delisting, tidak lagi memiliki kewajiban sebagai
perusahaan tercatat. Kendati demikian, perusahaan tersebut diperbolehkan untuk kembali
mencatatkan sahamnya di BEI sesuai ketentuan yang berlaku (relisting). Relisting bisa
dilakukan enam bulan usai delisting efektif

Ada dua jenis delisting, yaitu:

1. Voluntary Delisting (Delisting Sukarela) yaitu emiten sendiri yang mengajukan


delisting karena alasan tertentu. Misalnya karena kehendak pengendali baru, akibat
merger, atau alasan lainnya. Delisting sukarela biasanya dipandang positif. Pemegang
saham tidak perlu khawatir, karena ada kewajiban untuk menyerap saham di publik pada
harga yang wajar. Biasanya harganya cenderung lebih tinggi daripada harga pasar
2. Forced Delisting (Delisting Paksa) yaitu delisting yang dilakukan oleh otoritas bursa
(BEI) berdasar aturan yang berlaku. Misalnya karena saham sudah disuspensi dua tahun
berturut-turut karena tidak menyampaikan laporan keuangan, keberlangsungan bisnis
perusahaan dipertanyakan dan tidak ada penjelasan, dan alasan lainnya. Biasanya
perusahaan yang sahamnya didelisting paksa adalah perusahaan yang bermasalah.
Investor saham yang memiliki saham yang delisting paksa biasanya dirugikan.

Penghapusan Pencatatan (Delisting) terjadi apabila saham yang tercatat di Bursa


mengalami penurunan kriteria sehingga tidak memenuhi persyaratan pencatatan, maka saham
tersebut dapat dikeluarkan dari pencatatan di Bursa. Tindakan penghapusan pencatatan saham
dari daftar saham yang tercatat di bursa juga dapat dilakukan atas permohonan pihak emiten
sendiri atau disebut voluntary delisting.

Delisting saham oleh Bursa. Bursa akan menghapus pencatatan saham apabila perusahaan
sekurang-kurangnya mengalami satu kondisi berikut:
a. Kelangsungan hidupnya tidak terjamin atau tidak dapat menunjukkan adanya
pemulihan yang memadai.
b. Saham di suspense di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, serta hanya diperdagangkan
di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Go Private
adalah Perubahan status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup.

Mengapa perusahaan memilih Go-Private?

1. Karena Force Delisting (Penghapusan paksa)

Biasanya perusahaan yang kena Delisting adalah perusahaan yang memiliki catatan
kerja keuangan yang buruk, kemampuan profit rendah, ancaman terkena likuidasi,
mempunyai masalah keuangan yang berkepanjangan.

2. Karena Voluntari Delisting( Keluar secara suka rela)

Karena keinginan sendiri karena bisa saja alasannya sbb:

 Perusahaannya sangat sehat, likuid dan mampu menghasilkan profit yang


berkesinambungan, jadi krn sdh sehat naka perusahaan memilih Go-Prifat.
Daftar Perusahaan BUMN Persero dan Tbk di Indonesia

Badan Usaha Milik Negara atau perusahaan BUMN adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki negara lewat penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan negara. Badan Usaha Milik Negara atau perusahaan BUMN adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara lewat penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara. aftar perusahaan BUMN mana aja sih yang
kamu tahu? Terus perusahaan mana aja yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI)?

Daftar perusahaan BUMN, termasuk yang berstatus perusahaan terbuka itu ada
banyak jumlahnya. Apalagi ditambah dengan BUMN yang belum go public, tentunya makin
banyak jumlahnya.

Mengacu pada informasi yang dibeberkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Pemerintah Indonesia saat ini mengelola sebanyak 115 perusahaan BUMN. Dalam
daftar perusahaan BUMN tersebut, masuk juga perusahaan BUMN yang berstatus perusahaan
terbuka.

Berikut ini daftar perusahaan BUMN yang ada di Indonesia,Yakni :

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia

PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia

Lembaga Kantor Berita Nasional Antara

Badan Urusan Logistik (Bulog)

Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI)

Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo)

Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I

Perum Jasa Tirta II

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav


Indonesia

Perum Perhutani

Perum Perikanan Indonesia

Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas)

Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)

Produksi Film Negara (PFN)


Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)

Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD)

PT Adhi Karya, Tbk.

PT Amarta Karya

PT Angkasa Pura I

PT Angkasa Pura II

Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri)

PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry

PT Asuransi Jasa Indonesia

PT Asuransi Jiwasraya

PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo)

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia

PT Balai Pustaka

PT Bank Mandiri, Tbk.

PT Bank Negara Indonesia, Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

PT Bank Tabungan Negara, Tbk.

PT Barata Indonesia

PT Berdikari

PT Bhanda Ghara Reksa

PT Bina Karya

PT Bio Farma

PT Biro Klasifikasi Indonesia

PT Boma Bisma Indra

PT Brantas Abipraya

PT Dahana
PT Danareksa

PT Dirgantara Indonesia

PT Djakarta Lloyd

PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari

PT Dok dan Perkapalan Surabaya

PT Energy Management Indonesia

PT Garam

PT Garuda Indonesia, Tbk.

PT Hotel Indonesia Natour

PT Hutama Karya

PT Iglas

PT Inalum

PT Indah Karya

PT Indofarma, Tbk.

PT Indra Karya

PT Industri Kapal Indonesia

PT Industri Nuklir Indonesia

PT Industri Sandang Nusantara

PT Industri Kereta Api (Inka)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti)

PT Istaka Karya

PT Jasa Marga,Tbk.

PT Kawasan Berikat Nusantara

PT Kawasan Industri Makassar

PT Kawasan Industri Medan

PT Kawasan Industri Wijayakusuma

PT Kereta Api Indonesia


PT Kertas Kraft Aceh

PT Kertas Leces

PT Kimia Farma, Tbk.

PT Kliring Berjangka Indonesia

PT Krakatau Steel, Tbk.

PT Len Industri

PT Merpati Nusantara Airlines

PT PANN Multi Finance

PT PDI Pulau Batam

PT Pegadaian

PT Pelabuhan Indonesia I

PT Pelabuhan Indonesia II

PT Pelabuhan Indonesia III

PT Pelabuhan Indonesia IV

PT Pelayaran Nasional Indonesia

PT Pembangunan Perumahan, Tbk.

PT Perikanan Nusantara

PT Perkebunan Nusantara III

PT Permodalan Nasional Madani

PT Pertamina

PT Pertani

PT Perusahaan Gas Negara, Tbk.

PT Perusahaan Pengelola Aset

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia

PT Pindad

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)

PT Pos Indonesia
PT Primissima

PT Pupuk Indonesia

PT Rajawali Nusantara Indonesia

PT Reasuransi Indonesia Utama

PT Sang Hyang Seri

PT Sarinah

PT Semen Baturaja, Tbk.

PT Semen Indonesia, Tbk.

PT Semen Kupang

PT Sucofindo

PT Survai Udara Penas

PT Surveyor Indonesia

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko

PT Taspen

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT Varuna Tirta Prakasya

PT Virama Karya

PT Waskita Karya, Tbk.

PT Wijaya Karya, Tbk.

PT Yodya Karya.

Daftar perusahaan BUMN berdasarkan sektor usaha

Di bawah ini daftar perusahaan BUMN yang dikelompokkan menurut sektor usaha yang
dijalankan.

Daftar perusahaan BUMN sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan

PT Perkebunan Nusantara III


PT Rajawali Nusantara Indonesia

Perum Perikanan Indonesia

PT Perikanan Nusantara

Perum Perhutani

PT Sang Hyang Seri (Persero)

PT Pertani (Persero)

PT Berdikari (Persero)

Sektor pertambangan dan penggalianPerusahaan BUMN

PT Pertamina (Persero)

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor industri pengolahan

PT Garam (Persero)

PT Pupuk Indonesia (Persero)

PT Bio Farma (Persero)

PT Kimia Farma (Persero), Tbk.

PT Indofarma (Persero), Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero), Tbk.

PT Semen Baturaja (Persero), Tbk.

PT Semen Kupang (Persero)

PT Pal Indonesia (Persero)

PT Industri Kapal Indonesia (Persero)

PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)

Perum Percetakan Negara Republik Indonesia

Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

PT Balai Pustaka (Persero)


PT Primissima (Persero)

PT Boma Bisma Indra (Persero)

PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.

PT Barata Indonesia (Persero)

PT Industri Kereta Api (Persero)

PT Industri Nuklir Indonesia (Persero)

PT Pindad (Persero)

PT Dahana (Persero)

PT Dirgantara Indonesia (Persero)

PT LEN Indusri (Persero)

PT Kertas Leces (Persero)

PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

PT Iglas (Persero)

PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara
dingin

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor pengelolaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan
dan daur ulang sampah, dan aktivasi remediasi

Perum Jasa Tirta I

Perum Jasa Tirta II

Daftar perusahaan BUMN sektor konstruksi

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

PT Hutama Karya (Persero)

PT Istaka Karya (Persero)


PT Amarta Karya (Persero)

PT Adhi Karya (Persero), Tbk.

PT Waskita Karya (Persero), Tbk.

PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.

PT Brantas Abipraya (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan
perawatan mobil dan sepeda motor

Perum Bulog

PT Sarinah (Persero)

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor pengangkutan dan pergudangan

PT Pos Indonesia (Persero)

PT Djakarta Lloyd (Persero)

PT Jasa Marga (Persero), Tbk.

PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Perum Damri

Perum PPD

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)

PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.


PT Angkasa Pura II (Persero)

Perum LPPNPI

PT Angkasa Pura I (Persero)

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan


minum

PT Hotel Indonesia Natour (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor informasi dan komunikasi

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.

Perum Produksi Film Negara

Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor aktivitas keuangan dan asuransi

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)

PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

PT Bank Negara Indonesia (Persero). Tbk.

PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.

PT Jasa Raharja (Persero)

PT Asabri (Persero)

PT Taspen (Persero)

PT PANN (Persero)

Perum Jaminan Kredit Indonesia

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)


PT Danareksa (Persero)

PT Permodalan Nasional Madani (Persero)

PT Pegadaian (Persero)

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)

PT Kliring Berjangka Indonesia

Daftar perusahaan BUMN sektor real estat

PT TWC BPRB (Persero)

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)

Perum Perumnas

PT PDIP Batam (Persero)

PT Kawasan Industri Medan (Persero)

PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero)

PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)

PT Kawasan Industri Makassar (Persero)

Daftar perusahaan BUMN sektor aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis

PT Energy Management Indonesia (Persero)

PT Yodya Karya (Persero)

PT Bina Karya (Persero)

PT Indra Karya (Persero)

PT Virama Karya (Persero)

PT Indah Karya (Persero)

PT Sucofindo (Persero)

PT Survai Udara Penas (Persero)

PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

PT Surveyor Indonesia
Daftar perusahaan BUMN yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
sahamnya bisa dibeli siapa saja

Dari daftar perusahaan BUMN di atas, kamu pasti tahu beberapa perusahaan yang berstatus
sebagai perusahaan terbuka. Status perusahaan terbuka biasanya terwakili oleh penyematan
Tbk. di belakang nama perusahaan tersebut.

Berikut ini adalah daftar perusahaan BUMN yang menyandang status Tbk. dan sahamnya
bebas kamu beli.

Perusahaan BUMN

PT Adhi Karya (Persero), Tbk.

PT Aneka Tambang (Persero), Tbk.

PT Bank BNI (Persero), Tbk.

PT Bank BRI (Persero), Tbk.

PT Bank BTN (Persero), Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

PT Indofarma (Persero), Tbk.

PT Jasa Marga (Persero), Tbk.

PT Kimia Farma (Persero), Tbk.

PT Krakatau Steel (Persero), Tbk.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk.

PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk.

PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk

PT Semen Baturaja (Persero), Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero), Tbk.

PT Timah (Persero), Tbk.

PT Telkom (Persero), Tbk

PT Waskita Karya (Persero), Tbk.

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Anda mungkin juga menyukai