Anda di halaman 1dari 14

SOAL EVALUASI TENGAH SEMESTER (ETS)

Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Dosen pengampu: Dr. Sri Mulyantini, S.E., M.M.

Disusun oleh:
Edo Satria, S.Ak., Ak.
(2210121038)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2022
SOAL KASUS
1. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
a) Proses Go Publik
Initial Public Offering atau go public atau penawan umum perdana
merupakan istilah hukum yang ditujukan bagi kegiatan suatu emiten untuk
menawarkan dan akhirnya menjual efek-efek yang diterbitkannya dalam
bentuk saham atau efeknya kepada masyarakat secara luas, dengan tujuan
untuk pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yakni pendanaan yang
bersifat penyertaan dalam bentuk saham. Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan
kepada pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang
ditunjuk, Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal
sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia, dan Pencatatan Efek di Bursa, yaitu
saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pembiayaan baik di


dalam maupun di luar perusahaan. Alternatif pembiayaan dari dalam
perusahaan, biasanya menggunakan akumulasi keuntungan perusahaan.
Namun, dimungkinkan untuk memperoleh alternatif pembiayaan dari luar
perusahaan kreditur melalui utang, pembiayaan lain atau penerbitan surat
utang dan sebagai pembiayaan ekuitas. Pembiayaan ekuitas biasanya
dilakukan dengan cara menjual saham perusahaan kepada publik, atau sering
disebut dengan IPO.
Penawaran Umum atau Go Publik adalah penawaran saham atau surat
berharga lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang go publik)
untuk penjualan saham atau surat berharga kepada masyarakat sesuai dengan
Undang-Undang Pasar Modal dan tata cara yang diatur dalam Undang-
Undang ini. Penawaran umum meliputi kegiatan berikut:
i. Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal
oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk.
ii. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal
sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia.
iii. Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan
di Bursa.
Sebagaimana penjelasan mengenai proses Go Publik suatu perusahaan,
maka salah satu perusahaan yang telah Go Publik adalah PT. Gojek Tokopedia
Tbk., (GOTO) merupakan perusahaan induk yang bergerak di bidang layanan
digital, dengan 14 anak perusahaan di Indonesia dan beberapa negara lainnya.
Perusahaan menyediakan layanan transportasi on-demand (Gojek), e-
commerce (Tokopedia), dan layanan keuangan (GoTo Financial).
Ketika saya akan membeli saham PT. Gojek Tokopedia Tbk., (GOTO)
ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan saya dalam mempelajari
prospektus yang ditawarkan yang meliputi:

i. Sumber Dana
Sebagai pembeli harus menggetahui sumber pendanaan yang
diperoleh oleh perusahaan Go Publik tersebut, karena ketika
perusahaan sudah Go Publik, segala Informasi keuangan diumumkan
di dalam Bursa.
ii. Competitive Advantage
Sebagai pembeli harus mengetahui competitive advantages
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pengembangan usaha di masa
yang akan datang.
iii. Merger atau akuisisi perusahaan
Harus mengetahui pengembangan usaha dari perusahaan
tersebut melalui merger atau akuisisi.
iv. Going Concern
Sebagai pembeli harus mengetahui kemampuan perusahaan
dalam going concern.
v. Company Image
Harus mengetahui bagaimana cara perusahaan dalam
membangun image yang baik dan bagaimana perusahaan tersebut akan
selalu mendapat perhatian media dan komunitas keuangan.
vi. Company Value
Sebagai pembeli harus bisa menganalisa perusahaan publik
yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat dapat diperoleh
valuasi terhadap nilai perusahaan.

b) Keputusan Peningkatan Keuntungan dan Menjaga Likuiditas


Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan
perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat
jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Riyanto
menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan untuk segera memenuhi kewajiban
financialnya. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat
dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva
lancar dan hutang lancar.

Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan suatu


perusahaan, maka dapat dinilai keuntungan perusahaan yang bersangkutan
melalui data keuangan yang diperoleh dan kemudian data tersebut dianalisis.
Dengan hasil analisis tersebut, maka dapat diketahui secara jelas mengenai
gambaran kondisi PT. Gojek Tokopedia Tbk.
Berdasarkan berbagai teori dan hasil perhitungan kinerja keuangan PT.
Gojek Tokopedia Tbk., tahun 2021, maka analisis laporan keuangan yang
dapat disimpulkan adalah sebagai berikut.

a. Rasio likuiditas yang diproksikan dengancurrent ratio menunjukkan


bahwa kinerjakeuangan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk., tahun 2021
bernilai baik.
b. Rasio solvabilitas yang diproksikandengan debt to equity ratio
menunjukkanbahwa kinerja keuangan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk.,
tahun 2021 bernilai baik.
c. Rasio aktivitas yang diproksikan dengantotal assets turnover
menunjukkan bahwakinerja keuangan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk.,
tahun 2021 perluditingkatkan.
d. Rasio profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset
menunjukkanbahwa kinerja keuangan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk.,
tahun 2021 juga perlu ditingkatkan.
e. Rasio pertumbuhan laba yang diproksikandengan sales growth
menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk.,
tahun 2021 bernilai baik.

Likuiditas merupakan istilah dimana kemampuan bank untuk


memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo. Jika bank
memiliki sejumlah alat pembayaran pada saat tertentu, ini disebut sebagai
kekuatan membayar. Namun, memiliki kekuatan membayar tidak selalu
berarti memiliki kemampuan likuiditas.
Untuk menjaga likuiditas supaya selalu berada dalam posisi aman,
ada beberapa strategi yang dilakukan oleh bank, seperti :
a. Memperpanjang jatuh tempo semua kewajiban bank. Hal ini perlu
dilakukan kecuali tingkat bunga cenderung menurun.
b. Melakukan diversifikasi sumber dana bank
c. Menjaga keseimbangan jangka waktu aset dan kewajiban
d. Memperbaiki posisi likuiditas. Caranya adalah mengalihkan aset yang
kurang marketable menjadi lebih marketable.

c) Sektor Keuangan (Perbankan)


Saat ini, bank tidak hanya mengandalkan pendapatan bunga kredit,
atau biasa disebut pendapatan bunga kredit, tetapi juga untuk meningkatkan
keuntungan, bank harus cerdas atau cermat, berusaha mencari sumber atau
produk eksternal dari bisnis perkreditan, seperti layanan perbankan yang
merupakan pilar keuntungan bank. Seiring dengan pendapatan komisi,
pendapatan tumbuh dan kinerja ekonomi membaik, hal ini tercermin dari
peningkatan perubahan laba atas aset.
Hampir semua bank kini sudah memiliki fasilitas yang disebut nasabah
prioritas. Sesuai dengan namanya, nasabah prioritas ditujukan kepada mereka
yang menginginkan prioritas dalam pelayanan. Dengan kata lain, fasilitas ini
menyasar nasabah yang ingin mendapatkan pelayanan utama. Hal ini
merupakan salah satu cara bagi perbankan untuk meningkatkan perndapatan
selain pendapatan lainnya.
Kepercayaan adalah kunci utama dan prioritas dunia perbankan, dan
terwujudnya kepercayaan dan kepuasan nasabah mendukung pembentukan
reputasi bank dari waktu ke waktu. Kepuasan nasabah berfungsi sebagai
mediator parsial pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
Kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan
nasabah. Apabila nasabah memiliki kepercayaan pada sebuah bank maka
kepercayaan tersebut akan mempengaruhi kepuasan nasabah, kepuasan
nasabah tersebut selanjutnya akan berdampak pada meningkatnya loyalitas
nasabah.
Sebagaiamna dalam sebuah penelitian “Kepuasan Nasabah Sebagai
Mediator Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah” dengan
populasi sebanyak 342 responden yang merupakan nasabah beberapa bank
umum di Jakarta terlibat dalam penelitian ini. Instrumen dalam penelitian ini
skala kepuasan nasabah, skala kepercayaan dan skala loyalitas nasabah.
Dengan menggunakan analisis jalur dan diolah dengan program software
JASP versi 12.2 penelitian ini menemukan bahwa pengaruh tidak langsung
kepercayaan terhadap loyalitas nasabah terhadap kepuasan nasabah diperoleh
koefisien sebesar 0.377 dan p<0.05, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan
nasabah. Semakin tinggi kepercayaan nasabah akan meningkatkan kepuasan
nasabah yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas nasabah.

2. Manajemen Modal Kerja Dan Strategy Pengelolaan Modal Kerja


a) Strategi Pengelolaan Modal Kerja Perusahaan Manufaktur
Manajemen modal kerja merupakan kegiatan yang mencakup semua
fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek
perusahaan. Tujuan utama manajemen modal kerja adalah untuk mempelajari
dan menjaga keseimbangan yang optimal di antara masing-masing komponen
dari modal kerja sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan profitabilitas.
Paper ini bertujuan untuk melakukan kajian dan telaah teoretis terhadap
peranan manajemen modal kerja dalam upaya meningkatkan profitabilitas.

Corporate Finance Institute, manufaktur adalah sebuah badan usaha


atau perusahaan yang memproduksi barang jadi dari bahan baku mentah
dengan menggunakan alat, peralatan, mesin produksi, dan sebagainya dalam
skala produksi yang besar. Untuk mengelola Modal Kerja pada perusahaan
manufaktur maka saya akan menerapkan beberapa strategi untuk menunjang
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Modal kerja perusahaan adalah uang dalam bentuk tunai dan juga
aktiva yang dapat diuangkan dengan mudah, guna membiayai aktivitas
operasional sehari-hari pada sebuah perusahaan. Dengan mengetahui
informasi mengenai modal kerja secara akurat, maka Anda bisa membuat
perencanaan dan mengelola bisnis secara tepat. Selain itu, juga bisa
mempermudah untuk menentukan keputusan investasi.
Berikut 6 strategi mengatur dan mengelola perputaran modal kerja
perusahaan manufaktur beserta penjelasan (alasan):
i. Melakukan Penghitungan Terhadap Modal Kerja.
Hal pertama dan yang paling penting yang harus dilakukan
adalah dengan cara menghitung modal kerja yang masih dimiliki atau
yang sudah dikeluarkan. Maka akan diketahu nilai angka yang tepat.
ii. Mengelola Tagihan-Tagihan Perusahaan.
Megelola berabagi tagihan yang dimiliki perusahaan dan
membayarkan tepat pada jatuh tempo. Hal seperti ini harus dilakukan
untuk menghindarkan perusahaan dari terjadinya kerugian secara
finansial.
iii. Menahan Diri untuk Tidak Terburu-buru Membeli Aktiva Tetap.
Jika perusahaann belum stabil. Maka didiperkenankan untuk
membeli aktiva tetap (gedung baru atau mesin baru), dengan sistem
hutang jangka pendek.

iv. Mengelola Perputaran Kas .


Pada internal organisasi perusahaan, sangat penting untuk tetap
menjaga agar pemasukan kas masih tetap balance atau seimbang.
Karena, income harus selalu dikelola dengn sebaik mungkin.
v. Tetap Konsisten dengan Produk.
Memproduksi produk sesuai kapasitas yang tepat sehingga
barang yang diproduksi dan yang dijual sesuai sehingga modal kerja
tidak mengalami hambatan karena faktor ini.
vi. Melunasi Segala Hutang-Hutang Jangka Pendek.
Jika memilik hutang kepada pihak tertentu dalam bentuk
hutang jangka pendek untuk menambah permodalan perusahaan. Maka
usahakan untuk segera melunasinya pada saat menjelang tanggal jatuh
temponya sudah sangat dekat.

b) Permasalahan Dalam Pengelolaan Modal Kerja


Permasalahan utama dalam manajemen modal kerja ini adalah : (1)
tingkat optimal dari investasi pada aktiva lancar, (2) Struktur pembiayaan
jangka panjang dan jangka pendek yang digunakan dalam mendukung
investasi aktiva lancar tersebut (Van Horne & Wachowicz, 1997).
Modal kerja adalah kekayaan atau aset yang dibutuhkan perusahaan
untuk operasi sehari-hari dan yang selalu berputar selama periode waktu
tertentu. Perubahan modal kerja selama jangka waktu tertentu biasanya
menjadi masalah, karena peningkatan aktiva lancar dan penurunan utang
jangka pendek dianggap sangat baik jika hasil dari hasil perusahaan, dapat
dianggap kurang baik jika bekerja. modal berasal dari hutang jangka panjang.
Untuk mengetahui perubahan modal kerja dapat dilakukan dengan
membandingkan dua neraca dua tahun berturut-turut kemudian
mempertimbangkan perubahan penurunan peningkatan modal kerja.
c) Model Manajemen Modal Kerja

d) Penjelasan Model
i. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan
keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat
berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva
lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke
bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang
relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja
bruto (gross working capital). Berdasarkan konsep tersebut di atas
dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah
dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak
mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari
pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek.
Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas
keamanan atau margin of safety yang baik atau tingkat keamanan para
kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar
belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik sekaligus
belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi
perusahaan pada periode berikutnya.
ii. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara
aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja
merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benarbenar dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu
likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net
working capital). Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan
tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar dan
menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta
menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan
jaminan aktiva lancar.
iii. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi
dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha
pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana
yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang
menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada
pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada
periode-periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya
bangunan, mesin-mesin, alatalat kantor dan aktiva tetap lainnya yang
disebut future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah
dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini
sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya
adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan, dan
aktiva tetap sebesar penyusutan pada periode tersebut.
Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari
piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal
kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
Keterangan :
i. Penyusutan setiap tahun sebesar 10% untuk gedung, mesin dan
kendaraan.
ii. Penjualan secara kredit dengan profit margin sebesar 35%
3. Time Value of Money & Discounted Cash Flow Valuation

a) Contoh Kasus
Bank BCA menetapkan suku bunga 6% untuk kredit korporasi &
Mandiri menetapkan 4% pertahun. Estimasi Pinjaman adalah 100 Juta.
Diasumsikan jangka waktu kredit 12 bulan.

Rumus Bunga Per bulan:


(Pokok pinjaman x Suku bunga x Total waktu kredit) : Jumlah bulan
dalam jangka waktu kredit.

Perhitungan Bank BCA:


Pokok pinjaman per bulan = Rp100 juta : 12 = Rp8.333.333
Bunga per tahun = Rp100 juta x 6% = Rp6.000.000
Bunga per bulan = Rp 6 juta : 12 = Rp500.000

Dengan demikian, cicilan per bulan yang wajib dibayarkan adalah:


Rp8.333.333 + Rp500.000 = Rp8.833.000

Perhitungan Bank Mandiri:


Pokok pinjaman per bulan = Rp100 juta : 12 = Rp8.333.333
Bunga per tahun = Rp100 juta x 4% = Rp4.000.000
Bunga per bulan = Rp 4 juta : 12 = Rp333.333

Dengan demikian, cicilan per bulan yang wajib dibayarkan adalah:


Rp8.333.333 + Rp333.333 = Rp8.666.666

Sebagaimana perhitungan di atas, maka saya lebih memilih meminjam di


Bank Mandiri, karena beban bunga yang lebih rendah, sehingga selisih 2%
tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentigan perusahaan dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan.

b) Evaluasi 2 Bisnis
Present value adalah nilai sekarang dari kas/uang yang akan diterima di
masa depan. Kas/uang yang seharusnya diperoleh dimasa depan didiskon
menggunakan suatu tingkat diskon tertentu untuk menghasilkan nilai sekarang.
Semakin besar tingkat diskon, maka akan semakin kecil nilai sekarang dari
kas/uang.
Studi kasus
Bisnis Pertama: Properti
Bisnis Kedua: FnB (Restaurant)
Dalam hal ini saya ingin mengembangkan bisnis property saya. Saya
ingin membangun sebuah gedung baru di 2 tahun mendatang. Setelah
dihitung-hitung, ternyata saya membutuhkan total 600 miliar. Jika saya
menempatkan anggaran pembangunan di bank dengan bunga (rate of turn) 2%

per tahun. Supaya dapat menentukan PV untuk uang yang akan kita miliki 2
tahun kemudian adalah dengan menggunakan perhitungan dibawah ini:

PV = FV/(1+r)^n = Rp600M / (1+0,02)^2 = Rp600M / (1.0404) = Rp576M

Jadi, dengan menempatkan 2% pertahunnya, dalam jangka 2 tahun saya blum


bisa untuk memiliki dana pembangunan sebesar 600 miliar. Oleh karena itu
rate of turn nya harus melebihi dari 2%. Jadi, dengan menempatkan 2%
pertahunnya, dalam jangka 2 tahun saya blum bisa untuk memiliki dana
pembangunan sebesar 600 miliar. Oleh karena itu rate of turn nya harus
melebihi dari 2%. Deposito di bank merupakan salah satu bagian dari ROA
(Return of Aset). ROA adalah perbandingan antara pendapatan bersih (net
income) dengan rata-rata aktiva (average assets). Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rumus yang digunakan adalah:

ROA = Laba Bersih/Total Activa


Estimasi perhitungan supaya dalam 2 tahun bisa mendapatkan 600M adalah
katakanlah tahun ini mendapat laba bersih sebesar Rp75.000.000.000,
sedangkan total aset pada akhir tahun mencapai Rp600.000.000.000
Cara menghitung ROA yakni membagi laba Rp100.000.000.000
tersebut dengan total aset Rp750.000.000.000, hingga akhirnya mendapat
angka 0,125. Kalikan nilai tersebut dengan 100 dan bulatkan hingga dua angka
setelah koma.
Maka, kamu akan mendapatkan nilai ROA perusahaanmu sebesar
12,5%. Angka ini menunjukkan kepadamu bahwa untuk setiap rupiah dalam
aset yang dimiliki oleh perusahaanmu, bisnismu memperoleh keuntungan
dalam persentase tersebut.

4. Risk And Return Dalam Keputusan Investasi

Tahun Mandiri (BMRI) BRI (BBRI)


2017 8.000 3.640
2018 7.375 3.660
2019 7.675 4.400
2020 6.325 4.170
2021 7,025 4.110

Expected Return 5876,405 3996


Jawaban A Rp5.452 Rp4.067

Standar Deviasi 44.641.246 446.120


Jawaban B 11.160.311 111.530
3340,70523 333,9610756

Koefisien Variance 0,568494723 0,083573843


Jawaban C 56,85% 8,36%

Berdasarkan hasil perhitungan antara dua saham di atas sebagai Investor saya
akan memilih berinvestasi di Saha Mandiri krena pegembalian Expected Return yang
tinggi, dengan risiko perhitungn standa deviasi yang hampir sama. Orientasi saya
terhadap return yang tinggi dikarena saya memiliki profil risiko yang agresif.
DAFTAR PUSTAKA

Andari, R. (n.d.). Manajemen Keuangan. Direktori File UPI.


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/RINI_A
NDARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/Bab_4__Modal_Kerja

BRI. (2020). BRI AR 2020 - Laporan Tahunan [Website]. Bank BRI. Retrieved Oktober Jumat,
2022, from BRI AR 2020 - Laporan Tahunan

BRI. (2021). BRI AR 2021 - Laporan Tahunan [Website]. Bank BRI. Retrieved Oktober Jumat,
2022, from https://bri.co.id/en/report

Dewi, U. (2016, Oktober). ANALISIS PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP


EFISIENSI DAN KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PT INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO). Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Entrepreneurship, Vol. 10(No. 2), 91-103. Retrieved November Jumat, 2022, from
https://media.neliti.com/media/publications/163064-ID-analisis-pengaruh-tingkat-
likuiditas-ter.pdf

Fajar, D. A. (2021). Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time
Dalam Perspektif Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1436, 1-6.
Retrieved November Jumat, 2022, from http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie

Ginting, M. C. (2018, Juli – Desember). PERANAN MODAL KERJA DALAM


MENINGKATKAN PROFITABILITAS. Jurnal Manajemen, Volume 4(Nomor 2).
Retrieved November Jumat, 2022, from http://ejournal.lmiimedan.net

Mandiri. (2020). Laporan Tahunan 2020 [Website]. Bank Mandiri. Retrieved Oktober Kamis,
2022, from https://bankmandiri.co.id/web/ir/annual-reports

Mandiri. (2021). Laporan Tahunan 2021 [Website]. Bank Mandiri. Retrieved Oktober Kamis,
2022, from https://bankmandiri.co.id/web/ir/annual-reports

Putri, S. K., & Harun, E. (2022, April - September). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
SEBAGAI BUKTI PENGUKURAN KINERJA PADA PT GOTO GOJEK
TOKOPEDIA TBK TAHUN 2021. Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis,
Vol. 3 No. 1(E-ISSN 2723-6951). https://doi.org/10.36490/value.v3i1.359
Utama, A. P., & Murti, T. R. (2021, Juli). Kepuasan Nasabah Sebagai Mediator Pengaruh
Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah. IKRA-ITH Ekonomika, Vol. 4 No. 2, 79.
https://journals.upi-yai.ac.id

Anda mungkin juga menyukai