GO PUBLIC
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan memiliki berbagai alternative sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan umumnya
dengan menggunakan laba yang ditahanperusahaan, sedangkan pendanaan dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa utang maupun pendanaan yang bersifat
peyertaan dalam bentuk saham. Pendanan melalui penyertaan umumnya dilakukan dengan
menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public. Untuk
go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai
dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi persyaratan yang
ditetapkan Bapepam.
Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh
Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
Setelah suatu perusahaan memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan oleh undang-
undang untuk menjadi perusahaan terbuka, maka proses go public ini dilakukan, barulah
perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka. Penawaran umum atau go public adalah
kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang
go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan
Peraturan Dan Pelaksanaannya.
Pasar modal di Indonesia dikelola oleh pihak Bursa Efek, yaitu Pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek. Namun dalam praktek pelaksanaannya memperjualbelikan efek
suatu perusahaan di pasar modal tidaklah semudah yang difikirkan. Untuk dapat mencatatkan
(listing) nama perusahaan di bursa efek harus melewati beberapa tahapan atau proses yang
agak rumit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perusahaan Go Publik.
1. Pengertian Go Publik.
Pada hakekatnya go public secara terjemahannya adalah proses perusahaan yang “go
public atau pergi ke masyarakat”, artinya perusahaan itu memasyarakatkan dirinya yaitu
dengan jalan memberikan sarana bagi masyarakat untuk masuk dalam perusahaannya,
yaitu dengan menerima penyertaan masyarakat dalam usahanya, baik dalam pemilikan
maupun dalam penetapan kebijakan pengelolaan.
Go public merupakan salah satu cara badan usaha untuk memperoleh dana yaitu
dengan cara menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas saham dengan
pembayaran. Badan usaha dapat go public dengan cara menjual saham baru yang berasal
dari modal dasar maupun saham lama yang berasal dari modal yang sudah disetor
( Sumantoro, 1990 : 64 ).
Arti dari go public yang sering kita dengar adalah istilah yang dipakai oleh suatu
perusahaan yang mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan tersebut dengan cara
membeli saham. Go public adalah gaya baru menjadi investor sebuah perusahaan tanpa
bersusah payah membangun perusahaan dari dari nol. Perusahaan terkenal yang baru saja
go public adalah Facebook. Facebook mulai go public semenjak awal 2012 dengan
kisaran $38 per saham.
Proses Go Public
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya
dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari
luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau
dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam
bentuk saham (equity).
Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual
saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go publik,
perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan
persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran
saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk
menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar
Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin
Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah Efek yang tersedia;
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.
Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:
Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal
perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten
melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar
yaitu:
Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham.
Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan
penjaminan atas penerbitanan.
Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.
Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta
perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-
notulen rapat
.
Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK
menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
Tujuan Dilakukannya Go Public
Ada dua hal secara garis besar yang melatarbekangi perusahaan melakukan go
public. Dua hal tersebut berkaitan dengan aspek finansial maupun nonfinansial.
Aspek Finansial : Perusahaan melakukan go public untuk refinancing atau
restrukturasi permodalan, yaitu meningkatkan permodalan, memperbaiki
struktur keuangan perusahaan (Debt Equity Ratio), mengurangi Cost Of Fund,
dan merupakan sumber pendanaan Jangka Panjang.
Aspek nonfinansial : perusahaan melakukan go public untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat, meningkatkan profesionalisme, dalam rangka
pemasaran perusahaan melalui ekspansi bisnis atau perluasan usaha, investasi
baru dan mengambil alih usaha lain.
Tahap Pencatatan Efek di BEI.
IPO (Initial Public Offering) atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan
penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go
public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
1. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,
umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang,
pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan
yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme
penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada
masyarakat atau sering dikenal dengan go public.
2. Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan
dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta
memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perusahaan untuk mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara salah satunya
dengan melakukan penawaran umum atau biasa disebut dengan go public. go public
merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.
Pertama kali di sini berarti bahwa pihak penerbit pertama kalinya melakukan penjualan
saham atau obligasi. Transaksi penawaran umum penjualan saham pertama kalinya terjadi
pada pasar perdana (primary market). Pasar perdana adalah penawaran saham dari
perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan
oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder
(Secondary Market).
Untuk dapat menetapkan harga saham perdana biasanya dilakukan oleh emiten dan
underwriter. Walaupun emiten dan underwriter secara bersama – sama mengadakan
kesepakatan dalam menentukan harga saham perdana, namun sebenarnya mereka masing –
masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Sebagai pihak yang membutuhkan dana,
emiten menginginkan harga perdana yang tinggi. Dilain pihak underwriter sebagai penjamin
emisi berusaha untuk meminimalkan resiko yang ditanggungnya. Dalam tipe penjaminan full
comitment , pihak underwriter akan membeli saham yang tidak terjual di pasar perdana.
Keadaan ini membuat underwriter tidak berkeinginan untuk membeli saham yang tidak laku
terjual.
Tahapan lain yang perlu dilakukan oleh emiten sebelum go public adalah pihak
emiten harus terlebih dahulu membuat prospektus perusahaan yaitu informasi mengenai
perusahaan secara mendetail secara ringkas yang diumumkan di media massa. Prospektus ini
berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada calon investor,
sehingga dengan adanya informasi maka investor bisa mengetahui prospek perusahaan di
masa mendatang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten
(tandellin, 2001) dalam (Hari guntoro, 2005 ).
DAFTAR PUSTAKA.
Irawan. Keuntungan dan Kerugian Perusahaan Go
Public. http://www.wealthindonesia.com/stock-market/keuntungan-dan-kerugian-perusahaan-
go-public.html. diakses tanggal 06 Juni 2013