Anda di halaman 1dari 7

PASAR MODAL

TUGAS INDIVIDU TM 4

Disusun Oleh:
Adinda Naurah Illona
042011233063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
PENAWARAN UMUM ATAU GOING PUBLIC

Penawaran umum atau yang biasa disebut dengan go public merupakan perusahaan yang
menjualsebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

Penawaran umum mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


1. Periode pasar perdana, merupakan efek yang ditawarkan kepada pemodal oleh
penjamin emisimelalui para agen penjual yang ditunjuk.
2. Penjatahan saham, merupakan pengalkasian efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlahefek yang tersedia.
3. Pencatatan efek bursa, merupakan efek yang mulai diperdagangkan di bursa.

EMITEN

Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Emiten dapat berbentuk orang
perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi.

Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.

Fungsi Emiten
Fungsi utama emiten adalah memberikan penawaran surat berharga kepada publik. Emiten
juga bertanggung jawab mengelola dana publik tersebut sebaik mungkin. Bentuk pertanggung
jawaban ini pun dibuktikan melalui rilis laporan keuangan emiten per kuartal.

Syarat Menjadi Emiten


Tidak semua pelaku bisnis dapat menjadi emiten. Syarat menjadi emiten antara
lain adalah:
1. Menerbitkan sekuritas yang akan ditawarkan kepada investor.
2. Harus menjamin bahwa sekuritas yang ditawarkan bersifat legal. Hal ini
mensyaratkan pula bahwa pelaku bisnis haruslah tidak cacat secara hukum untuk
menerbitkan Efek dan mempunyai prestasi.
3. Memberi informasi sekuritas yang akurat.

SAHAM

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk
pendanaan perusahaan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

PERUSAHAAN PUBLIK

Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah jenis perseroan terbatas yang sahamnya
telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Perusahaan yang memiliki Tbk. di belakang nama perusahaan mereka adalah ciri perusahaan
publik. Berikut beberapa manfaat menjadi perusahaan Publik:
1. Memperoleh sumber pendanaan baru
2. Memberikan Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) untuk Pengembangan
Usaha
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan melalui
penerbitan saham baru.
4. Meningkatkan Nilai Perusahaan
5. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image)
Selain memiliki manfaat, menjadi perusahaan publik juga memiliki risiko yaitu sebagai
berikut:
1. Berbagi Kepemilikan
2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang Berlaku

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL TERKAIT


PENAWARAN UMUM

Lembaga Penunjang

Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian
Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada pegawai dan
masyarakat umum. Lembaga Penunjang ini terdiri dari Bank Kustodian, Biro Administrasi
Efek, Wali Amanat, dan Pemeringkat Efek.
1. Bank Kustodian adalah bank yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan untuk bertindak sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan
harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, serta mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya.
2. Biro Administrasi Efek adalah perseroan yang dapat menyelenggarakan kegiatan
usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan Efek sebagai Biro Administrasi Efek dan telah
mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
3. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek bersifat utang
atau sukuk untuk melakukan penuntutan baik di dalam maupun di luar pengadilan,
yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek bersifat utang atau sukuk tersebut
tanpa surat kuasa khusus.
Kegiatan Perwaliamanatan dilakukan oleh Bank Umum dan Pihak Lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan
usaha sebagai Wali Amanat. Bank Umum atau Pihak Lain wajib terlebih dahulu
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Adapun persyaratan dan tata cara pendaftaran
Wali Amanat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
4. Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi berbentuk Perseroan
Terbatas yang melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam
melaksanakan kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu
mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
Perusahaan Pemeringkat Efek wajib melakukan kegiatan pemeringkatan secara
independen, bebas dari pengaruh pihak yang memanfaatkan jasa Perusahaan
Pemeringkat Efek, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam pemberian
Peringkat. Perusahaan Pemeringkat Efek dapat melakukan pemeringkatan atas obyek
pemeringkatan sebagai berikut:
- Efek bersifat utang, Sukuk, Efek Beragun Aset atau Efek lain yang dapat
diperingkat;
- Pihak sebagai entitas (company rating), termasuk Reksa Dana dan Dana Investasi
Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib berdomisili dan
melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Selain itu, Perusahaan Pemeringkat
Efek juga wajib memiliki prosedur dan metodologi pemeringkatan yang dapat
dipertanggungjawabkan, sistematis, dan telah melalui tahapan pengujian serta
dilaksanakan secara konsisten dan bersifat transparan. Selanjutnya, Perusahaan
Pemeringkat Efek yang melakukan pemeringkatan atas permintaan Pihak tertentu,
wajib membuat perjanjian pemeringkatan dengan Pihak dimaksud.

Profesi Penunjang
Profesi Penunjang adalah pihak-pihak yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang
persyaratan dan tata cara pendaftarannya ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Profesi
Penunjang ini terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris, dan Profesi Lain.
1. Akuntan adalah pihak yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi,
menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi
pemerintah.
2. Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada
pihak lain dalam bentuk konsultasi, dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
3. Penilai adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan.
4. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan.
5. Profesi Lain adalah pihak jasa profesi lain yang dapat memberikan pendapat atau
penilaian sesuai dengan perkembangan pasar modal di masa mendatang dan terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan.

JENIS-JENIS AKSI KORPORASI

Corporate Action atau Aksi Korporasi adalah langkah atau tindakan yang diambil oleh sebuah
perusahaan terbuka yang berkaitan langsung dengan kepemilikan saham para investor.
Sehingga corporate action menjadi penting terutama bagi para pemegang saham karena juga
dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. Secara garis besar
corporate action dibagi menjadi dua, antara lain:
- Corporate Action yang berpengaruh pada jumlah saham beredar
- Corporate Action berupa restrukturisasi perusahaan

Terdapat beberapa macam corporate action yang diumumkan oleh BEI (Bursa Efek
Indonesia) , antara lain:
1. IPO (Initial Public Offering): IPO merupakan aksi dimana perusahaan terbuka
melakukan penawaran perdana saham kepada masyarakat umum.
2. Pembagian Dividen: Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan
kepada para pemegang saham. Dividen dapat dibagian dalam beberapa bentuk yaitu
Dividen Tunai yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai. Sedangkan
Dividen Saham yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk saham.
3. Stock Split: Stock Split mrupakan aksi dimana perusahaan memecah nilai nominal
saham menjadi pecahan yang lebih kecil sehingga jumlah saham beredar lebih
banyak. Tujuan dari stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas saham di bursa
karena harga saham secara nominal menjadi lebih terjangkau bagi banyak orang.
4. Reverse Stock Split: Reverse Stock Split merupakan aksi perusahaan menggabungkan
nilai nomina saham menjadi pecahan yang lebih besar sehingga jumlah saham beredar
lebih sedikit. Tujuan Reverse Stock Split adalah untuk menggabungkan nilai agar
harga saham secara nominal tidak terlalu kecil. Hal ini cenderung merupakan
sentimen negatif, karena setelah RSS biasanya harga saham menjadi turun.
5. Right Issue: Right issue adalah penerbitan saham baru dimana pemegang saham lama
akan mendapatkan hak untuk membeli saham baru dalam jumlah tertentu. Dari
penerbitan saham baru tersebut, perusahaan berpotensi mendapatkan dana segar untuk
perluasan usahanya.
6. Merger dan Akuisisi: Merger adalah proses penggabungan antara dua atau lebih
perusahaan dan hanya ada satu perusahaan yang dipertahankan. Sedangkan akuisisi
tetap mempertahankan eksistensi kedua perusahaan. Jadi, tidak ada perusahaan yang
hilang, keduanya tetap berdiri sebagai badan hukum yang terpisah. Yang berubah
hanyalah pemegang sahamnya.
7. Saham Bonus: Saham bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma (bonus)
kepada para pemegang saham. Saham Bonus diberikan dari agio dalam laporan
keuangan, dimana agio ini didapat dari selisih harga nominal saham dengan harga
penawaran saham pada saat IPO atau pada saat right issue.
8. BuyBack Saham: Pembelian kembali saham (shares buyback) terjadi ketika suatu
perseroan membeli kembali saham yang telah dimiliki oleh para pemegang sahamnya.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya jumlah saham yang dipegang oleh pemegang
saham dan beredar di umum. Salah satu tujuannya adalah untuk mengubah komposisi
kepemilikan dan struktur kendali perseroan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai