a. Tujuan
Hal-hal yang harus dicapai dalam pasar modal ini ada dapat dilihat dalam fungsi pasar modal seperti yang ada
dibawah ini :
- Menciptakan pasar secara terus menerus bagi sekuritas yang telah ditawarkan kepadanya masyarakat
(sekuritas yang telah dimiliki umum).
- Menciptakan harga yang wajar bagi sekuritas yang bersangkutan melalui mekanisme penawaran dan
permintaan.
- Membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.
- Sebagai sumber dana jangka panjang
- Sebagai alat untuk melakukan divestasi
- Sarana dalam menciptakan tenaga kerja karna dapat mendorong dan berkembangnya industri pada
penciptaan lapangan kerja baru
- Sarana dalam peningkatan produksi, adanya tambahan modal dari pasar modal membuat produktivitas
perusahaan dapat meningkat.
- Dapat dijadikan indikator ekonomi suatu Negara.
- Menambah dan memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah
3. Peran Pasar Modal
Dalam perekonomian Indonesia, pasar modal juga mempunyai peranan antara lain :
Lembaga penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian pasar modal dan
bertugas melakukan pelayanan kepada pegawai dan masyarakat umum. Lembaga penunjang ini terdiri dari biro
administrasi efek, bank kustodian, wali amanat dan pemeringkat efek.
Biro Administrasi Efek (BAE) adalah lembaga penunjang pasar modal yang membantu mengadministrasikan
efek, baik pada pasar perdana maupun pasar sekunder. Bentuk pelayanan yang diberikan BAE antara lain dalam
bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan efek.
Biro Administrasi Efek merupakan perseroan yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan
kontrak dengan emiten untuk pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek
sebagai Biro Administrasi Efek dan telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
B. Bank Kustodian
Bank kustodian adalah bank yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk bertindak
sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima deviden, bunga dan hak - hak lain, menyelesaikan transaksi efek, serta mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya. Persyaratan dan tata cara pemberian persetujuan bagi bank umum sebagai
kustodian diatur peraturan pemerintah.
C. Wali Amanat
Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang atau sukuk untuk
melakukan penuntutan baik di dalam maupun di luar pengadilan, yang berkaitan dengan kepentingan
pemegang efek bersifat utang atau sukuk tersebut tanpa surat kuasa khusus.
Kegiatan perwaliamanatan dilakukan oleh bank umum dan pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai wali amanat. Bank umum atau pihak lain
wajib terlebih dahulu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Adapun persyaratan dan tata cara pendaftaran wali
amanat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
D. Pemeringkat Efek
Perusahaan pemeringkat efek adalah penasihat investasi berbentuk perseroan terbatas yang melakukan
kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan
pemeringkat efek wajib terlebih dahulu mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
Perusahaan pemeringkat efek wajib melakukan kegiatan pemeringkatan secara bebas dari pengaruh pihak yang
memanfaatkan jasa perusahaan pemeringkat efek, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
pemberian peringkat. Perusahaan pemeringkat efek dapat melakukan pemeringkatan atas obyek
pemeringkatan sebagai berikut :
1. Efek bersifat utang, sukuk, efek beragun aset, atau efek lain yang dapat diperingkat.
2. Sebagai pihak entitas (company rating), termasuk reksa dana dan dana investasi real estate berbentuk
kontrak investasi kolektif.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan pemeringkat efek wajib berdomisili dan melakukan kegiatan
operasional di Indonesia. Selain itu, perusahaan pemeringkat efek juga wajib memiliki prosedur dan
metodologi pemeringkatan yang dapat dipertanggungjawabkan, sistematis, dan telah melalui tahapan
pengujian serta dilaksanakan secara konsisten dan bersifat transparan. Selanjutnya, perusahaan pemeringkat
efek yang melakukan atas permintaan pihak tertentu, wajib membuat perjanjian pemeringkatan dengan pihak
dimaksud.
5. Instrumen/Produk-Produk Pasar Modal
Indeks saham berjangka, merupakan produk turunan (derivatif) dari sebuah indeks saham, ditransaksikan di
bursa berjangka. Indeks saham berjangka menggunakan angka indeks saham sebagai underlying assets, dan
ditransaksikan dengan sebuah kontrak standar pada sebuah bursa berjangka. Kontrak standar ini, yang di
Indonesia disebut kontrak berjangka, mengatur banyak termasuk didalamnya adalah kebutuhan margin, nilai
poin, jatuh tempo kontrak, hari dan jam perdagangan, dan lain-lain.
Peraturan perdagangan indeks saham berjangka memang sangat berbeda dengan peraturan dalam perdagangan
saham. Sifat perdagangan indeks saham berjangka adalah margin trading, jadi dibutuhkan sejumlah dana
jaminan untuk bisa bertransaksi dan dana jaminan ini wajib dipelihara jika ingin terus bertransaksi.
6. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal
Dilihat dari waktu transaksinya, pembagian jenis pasar terbagi menjadi 2 yaitu Pasar Perdana (primer) dan Pasar
Sekunder. Transaksi di pasar perdana adalah transaksi ketika pertama kali surat berharga dijual ke masyarakat.
Sedangkan transaksi di pasar sekunder terjadi ketika saham atau obligasi sudah dicatatkan di bursa.
A. Pasar Perdana
Pasar perdana merupakan pasar di mana saham diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia. Di sini, biasanya saham pertama kali ditawarkan oleh emiten melalui underwriter kepada
investor dengan mekanisme Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering – IPO).
B. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana setelah perusahaan melepas sahamnya. Transaksi jual beli
saham di pasar sekunder dilangsungkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah tercatat di bursa saham, artinya
saham perusahaan tersebut bisa bebas ditransaksikan oleh publik, sesuai banyaknya permintaan dan
penawaran.
Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar Perdana Pasar Sekunder
Pemesanan dilakukan melalui agen penjual Pemesanan dilakukan melalui anggota bursa
A. Dividen
Dividen adalah semacam pembagian keuntungan yang diberikan suatu perusahaan kepada para pemegang
sahamnya. Besarnya dividen bervariasi tergantung besarnya pendapatan perusahaan tersebut. Misalnya pada
tahun 2008 perusahaan X membagikan dividen sebesar Rp 200,- (setelah dipotong pajak penghasilan. Sebagai
catatan pajak dividen saat ini adalah 15% nanti pada tahun 2009 akan menjadi 10%). Jika Anda memiliki 10 lot
saham perusahaan X (1 lot=500 lembar saham), maka keuntungan Anda=10x500x200=Rp 1.000.000,-
B. Capital Gain
Sedangkan Capital Gain adalah keuntungan dari selisih jual beli saham. Misalnya Anda membeli 10 lot saham
perusahaan X seharga Rp 1000 per saham. Kemudian bulan depan Anda menjualnya seharga Rp 1200,- Maka
keuntungan Anda adalah = 10x500x(1200-1000)=Rp 1.000.000,-
Peransuransian
1. Pengertian Asuransi
Kata asuransi berasal dari kata insurance artinya pertanggungan. asuransi adalah suatu
perjanjian antara tertanggung atau nasabah dengan penanggung atau perusahaan asuransi.
pihak penanggung bersedia untuk menanggung sejumlah kerugian yang mungkin terjadi dimasa
yang akan datang sesudah tertanggung menyepakati suatu pembayaran uang yang disebut
dengan premi. premi adalah uang yang dikeluarkan oleh tertanggung sebagai suatu imbalan
kepada penanggung
2. Fungsi Asuransi
Fungsi utama asuransi yaitu sebagai mekanisme dalam pengalihan/transfer resiko atau risk transfer
mechanisme, yakni untuk mengalihkan resiko dari satu pihak yaitu dari tertanggung kepada pihak lain
yakni penangung.
3. Peran Asuransi
Sebagai lembaga sosial dalam masyarakat muslim, asuransi syariah idealnya menjadi lembaga yang
merepresentasikan nilai dan norma-norma masyarakat muslim dalam interaksi di bidang jaminan sosial yang
memang mempunyai perbedaan mendasar dengan lembaga sosial mayarakat lain, tidak hanya sebatas
penyelarasan akadnya semata. Sebab sebuah lembaga baru dapat berperan sebagai institusi sosial yang ideal
manakala sekurang-kurangnya telah memerankan tiga fungsi utama. Yaitu memberi pedoman tingkah laku
kepada masyarakat dalam menghadapi masalah-masalah sosial; menjaga keutuhan masyarakat; dan memberi
pegangan dalam sistem pengendalian sosial. Sebagaimana sering dikemukakan bahwa asuransi syariah itu
landasan utamanya adalah tolong-menolong dalam kebaikan (ta'âwanu 'alal birri wat taqwa).
4. Tujuan Asuransi