Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NIA NUR AINI

NIM : 11920521975
KELAS :D
JUR / SMT : EI / 7
MATKUL : PASAR UANG DAN MODAL SYARIAH

SYARAT DAN PROSES GO PUBLIK PERUSAHAAN

A. Pengertian Go Publik
Go public merupakan salah satu cara perusahaan mendapatkan tambahan dana dalam
rangka pengembangan dana yang diperoleh oleh perusahaan. Biasanya, selain go public
digunakan untuk keperluan ekspansi, juga digunakan untuk pelunasan hutang yang dimiliki
perusahaan. Go public berguna untuk memperkuat modal kerja perusahaan.
Dalam laman resmi Otoritas Jasa Keuangan, go public merupakan sebuah langkah
penjualan saham yang dilakukan sebuah perusahaan. Jadi, semua perusahaan tertutup punya
kesempatan untuk menjadi perusahaan terbuka dengan menjual sebagian saham kepada
publik. Hal ini dilakukan guna membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki
perusahaan tersebut (menanamkan modal) dan mencatatkan sahamnya sebagai bursa.
Di Indonesia, sebuah perusahaan Go Public harus mencatatkan sahamnya di PT Bursa
Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini pun umumnya akan memiliki tambahan kata ‘Tbk’
pada namanya.
Dengan menjadi Go Public atau IPO (Initial Publik Offering), perusahaan bisa
mendapatkan pendanaan untuk mendukung aktivitas usaha. Namun lebih dari itu, ada
berbagai manfaat lain yang bisa didapatkan perusahaan dengan menjadi IPO, yang juga tidak
luput dari konsekuensinya.

B. Manfaat Go Publik
Manfaat Perusahaan Melakukan Go Public:
1. Mendapatkan Pendanaan Tak Terbatas
Manfaat pertama adalah datangnya pendanaan dari sumber tak terbatas untuk
perusahaan. Dana tersebut kemudian dapat digunakan sebagai modal untuk
mengembangkan perusahaan, baik untuk modal kerja maupun ekspansi bisnis.
Pendanaan ini berasal dari penawaran saham yang dilakukan perusahaan kepada
publik, melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO. Dengan cara ini, perusahaan
dapat memperoleh dana dalam jumlah besar dengan cost of fund yang relatif lebih rendah
jika dibandingkan dengan mendapatkan dana dari perbankan. Tidak sampai di situ saja, di
masa mendatang, perusahaan juga dapat melakukan Secondary Offering sehingga dapat
memiliki akses dana tanpa batas melalui global fund manager.
2. Mempermudah Akses Kepada Perbankan
Ketika melakukan IPO, perbankan akan lebih mengenal dan percaya pada
perusahaan. Kemudian, hal ini dapat mempermudah proses pemberian pinjaman baru
oleh bank kepada perusahaan tersebut. Tingkat bunga pun kemungkinan akan lebih
rendah. Sebab, credit risk perusahaan terbuka umumnya lebih kecil dibandingkan dengan
credit risk perusahaan tertutup.
3. Mempermudah Akses Masuk ke Pasar Uang
Dengan menjadi IPO, perusahaan jadi lebih mudah masuk ke pasar uang melalui
penerbitan surat utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi seperti ini
diyakini menarik di mata investor. Ketika sudah mampu menarik perhatian investor dan
juga kepercayaan publik, perusahaan dapat memiliki kesempatan untuk menerbitkan surat
utang dengan tingkat bunga yang lebih bersaing di masa mendatang.
4. Memberikan Manfaat Kompetitif bagi Perusahaan
Melalui penawaran saham kepada publik, perusahaan memiliki kesempatan untuk
mengajak partner usaha menjadi pemegang saham perusahaan. Jadi, hubungan
perusahaan dengan partner tidak hanya sebatas bisnis semata, tetapi juga berkembang
menjadi hubungan dengan loyalitas yang tinggi dalam dunia bisnis. Selain itu,
perusahaan juga memiliki dorongan untuk terus meningkatkan kualitasnya dalam hal apa
pun, seperti pelayanan pada pelanggan, performa operasional yang menjadi lebih baik,
dan sebagainya.
5. Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain
Perusahaan yang sudah Go Public, dapat lebih mudah melakukan akuisisi
perusahaan lain melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan akuisisi tersebut.
Dengan begitu, pengembangan usaha dapat berjalan lebih cepat.
6. Meningkatkan Kemampuan Going Concern
Going Concern adalah kemampuan untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi
apapun, termasuk kondisi yang dapat mengakibatkan bangkrutnya usaha, seperti
terjadinya perubahan pasar yang dapat memengaruhi jalannya usaha atau perpecahan di
antara para pemegang saham.
Dengan menjadi perusahaan Go Public, kemampuan Going Concern ini
meningkat sehingga dapat mempertahankan jalannya usaha. Contohnya pada perusahaan
yang dimiliki keluarga. Dengan menjadi Go Public, anggota keluarga yang menjadi
pemegang saham dapat menjual sahamnya ketika terjadi perpecahan di antara mereka.
Situasi ini menghindarkan mereka dari keputusan melakukan likuidasi perusahaan.
7. Meningkatkan Citra Perusahaan
Menjadi Go Public, artinya perusahaan akan mendapatkan perhatian media dan
komunitas. Hal ini memberikan manfaat berupa publikasi gratis, yang dapat
meningkatkan citra perusahaan.
8. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Dengan menawarkan sahamnya di Bursa, publik akan mendapatkan valuasi dari
nilai perusahaan setiap saat. Peningkatan performa dan keuangan perusahaan akan
memberikan dampak pada harga saham perusahaan tersebut di bursa sehingga nilainya
akan meningkat secara keseluruhan.1

C. Syarat Go Publik Perusahaan


Menurut Undang-undang nomor 8 tahun 1998 (Pasal 1 angka 22 UUPM), tentang pasar
modal disebutkan syarat perusahaan dapat menjadi go publik yaitu:
- Saham perseroan sekurang-kurangnya dimiliki 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp 3 miliar.

1
https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/perusahaan-go-public , diakses pada tanggal 6 Des 2022, pikul
17.35
- Perseroan berbentuk bank laporan keuangannya harus mencatatkan laba tiga tahun
berturut-turut.
- Perseroan non bank laporan keuangannya harus mencatatkan laba selama dua tahun
berturut-turut. Laporan keuangan yang disajikan juga harus diperiksa atau diaudit oleh
akuntan publik yang terdaftar di pasar modal dengan pendapat wajar tanpa syarat.

D. Proses Perusahaan Go Publik


a. Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen
Pada tahap awal, perusahaan perlu membentuk tim internal, menunjuk underwriter
dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal yang akan membantu perusahaan
melakukan persiapan go public, meminta persetujuan RUPS dan merubah Anggaran
Dasar, serta mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk disampaikan
kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK. Dokumen-dokumen tersebut terdiri dari yaitu:
- Profil perusahaan
- Laporan keuangan
- Opini hokum
- Proyeksi keuangan
b. Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia & Penyampaian
Pernyataan Pendaftaran ke OJK
Untuk menjadi perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia, perusahaan perlu mengajukan permohonan untuk mencatatkan
saham, dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan, antara lain profil
perusahaan, laporan keuangan, opini hukum, proyeksi keuangan, dll.
Perusahaan juga perlu menyampaikan permohonan pendaftaran saham untuk
dititipkan secara kolektif (scripless) di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Bursa
Efek Indonesia akan melakukan penelaahan atas permohonan yang diajukan perusahaan
dan akan mengundang perusahaan beserta underwriter dan profesi penunjang untuk
mempresentasikan profil perusahaan, rencana bisnis dan rencana penawaran umum yang
akan dilakukan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan usaha perusahaan, Bursa
Efek Indonesia juga akan melakukan kunjungan ke perusahaan serta meminta penjelasan
lainnya yang relevan dengan rencana IPO perusahaan. Apabila perusahaan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan, dalam waktu maksimal 10 Hari Bursa setelah
dokumen lengkap, Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan prinsip berupa
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham kepada perusahaan.
Bersamaan dengan pengajuan permohonan untuk mencatatkan saham di Bursa
Efek Indonesia, perusahaan juga menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya kepada OJK untuk melakukan penawaran umum saham. Dokumen
pendukung yang diperlukan antara lain adalah prospektus.
Dalam melakukan penelaahan, OJK dapat meminta perubahan atau tambahan
informasi kepada perusahaan untuk memastikan bahwa semua fakta material tentang
penawaran saham, kondisi keuangan dan kegiatan usaha perusahaan diungkapkan kepada
publik melalui prospektus.
Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan
penawaran awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu ijin dari OJK. Perusahaan
juga dapat melakukan public expose jika ijin publikasi telah dikeluarkan OJK. OJK akan
memberikan pernyataan efektif setelah perusahaan menyampaikan informasi mengenai
harga penawaran umum saham dan keterbukaan informasi lainnya. Apabila Pernyataan
Pendaftaran perusahaan telah dinyatakan efektif oleh OJK, perusahaan mempublikasikan
perbaikan/tambahan informasi prospektus ringkas di surat kabar serta menyediakan
prospektus bagi publik atau calon pembeli saham, serta melakukan penawaran umum.
c. Penawaran Umum Saham kepada Publik
Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari kerja.
Dalam hal permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan
(over-subscribe), maka perlu dilakukan penjatahan. Uang pesanan investor yang pesanan
sahamnya tidak dipenuhi harus dikembalikan (refund) kepada investor setelah
penjatahan. Distribusi saham akan dilakukan kepada investor pembeli saham secara
elektronik melalui KSEI (tidak dalam bentuk sertifikat).
d. Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa disertai
dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh OJK,
dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan.
Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan mengumumkan
pencatatan saham perusahaan dan kode saham (ticker code) perusahaan untuk keperluan
perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan dikenal investor secara luas dalam
melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Setelah saham tercatat di Bursa, investor akan dapat memperjualbelikan saham
perusahaan kepada investor lain melaui broker atau Perusahaan Efek yang menjadi
Anggota Bursa terdaftar di Bursa Efek Indonesia.2

2
https://www.linovhr.com/perusahaan-go-public/ , diakses pada tanggl 6 Des 2022, pukul 20.08

Anda mungkin juga menyukai