Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miftachul Fauzi

NIM : 041928309
Tugas 3 Hukum Bisnis
1. Sebanyak 699 perusahaan telah go public (Initial Public Offering/IPO) di BEI pada 10 Agustus 2020.
Direktur Utama (Dirut) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, angka ini menurutnya
dinilai tinggi karena terjadi di tengah pandemi covid-19. Angka ini pun menjadikan Indonesia negara
yang unggul atas perusahaan yang go public pada 2020 ini. “Di tengah pandemi per 10 Agustus ini total
ada 699 perusahaan yang listing di BEI. Kalau dibandingkan di Asean kita unggul,” ujar Inarno dalam
diskusi secara virtual, Kamis (13/8). Sementara itu, geliat investasi di pasar saham pun terlihat dari
pertumbuhan investor di pasar modal secara signifikan. Hingga sejauh ini terdapat total 3 juta investor di
pasar modal baik untuk saham, reksadana, dan obligasi. Angka ini menunjukan kenaikan sebesar 22%
bila dibandingkan 2019 lalu. “Investor tumbuh dengan kenaikan 22% dibandingkan 2019. Hingga kini
sudah mencapai 3 juta investor di pasar modal secara total baik saham, reksadana, dan
obligasi,”jelasnya.
Pihaknya pun memastikan meski tengah pandemi covid-19 kegiatan sosialisasi dan edukasi investasi di
pasar modal tetap dilakukan secara virtual. BEI pun masih melakukan sosialisasi untuk perusahaan
yang tengah melakukan proses go public.
Sumber:https://mediaindonesia.com/ekonomi/336320/699-perusahaan-go-public-di-tengah-pandemi
covid-19

m
er as
a. syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah Perusahaan yang ingin go public adalah:

co
1) Pembentukan tim IPO internal

eH w
Pembentukan tim IPO yang kuat merupakan hal yang cukup penting. Tim ini akan bekerjasama
dengan para profesional yang ditunjuk perusahaan untuk membantu proses IPO, khususnya

o.
rs e
dalam mempersiapkan dokumen prospektus. Maka sebaiknya tim internal ini terdiri dari orang-
ou urc
orang yang menguasai aspek keuangan dan legal.
2) Pertimbangkan beberapa hal penting
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan perusahaan untuk siap go public, di antaranya:
o

a) Berapa kisaran dana yang dibutuhkan perusahaan dari IPO?;


aC s

b) Berapa persentase kepemilikan publik maksimal yang diinginkan oleh para pemegang saham
v i y re

pendiri? Sebab semakin besar persentase kepemilikan publik, saham perusahaan akan
cenderung lebih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sehingga risiko likuiditas bagi
investor akan lebih rendah;
c) Untuk suatu grup perusahaan yang memiliki banyak anak usaha dan terdiri dari beberapa lini
ed d

bisnis, beberapa hal perlu dipertimbangkan, misalnya perusahaan mana yang akan
ar stu

ditawarkan sahamnya kepada publik dan apakah perlu ada spin-off, merger, akuisisi, atau
divestasi aset sebelum melakukan penawaran umum?;
d) Apakah terdapat ketentuan perizinan dalam peraturan, perjanjian atau hal-hal lainnya yang
sh is

perlu ditindaklanjuti atau dilakukan amandemen sebelum IPO?;


e) Apakah terdapat permasalahan signifikan, misalnya permasalahan hukum yang dapat
Th

mengganggu kelangsungan usaha perusahaan dan diperkirakan dapat mengganggu proses


IPO?;
f) Apakah perusahaan perlu melakukan perubahan atas susunan direksi dan/atau komisaris
perusahaan?
3) Tunjuk profesional eksternal
Selain menyiapkan tim internal, profesional eksternal juga harus dilibatkan dalam persiapan go
public. Beberapa pihak yang terlibat adalah:
a) Penjamin Emisi Efek (underwriter) yang akan membantu menawarkan saham perusahaan
kepada investor
b) Seorang akuntan, terutama Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas laporan
keuangan perusahaan
c) Konsultan Hukum yang akan melakukan pemeriksaan dari segi hukum dan memberikan
pendapat hukum
This study source was downloaded by 100000836338981 from CourseHero.com on 12-06-2021 02:06:12 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/94362985/Miftachul-Fauzi-041928309-T3-EKMA4316-52docx/
d) Notaris yang akan membantu dalam melakukan perubahan Anggaran Dasar, membuat akta-
akta dan perjanjian-perjanjian
e) Penilai, apabila perusahaan memiliki aset tetap berupa tanah atau bangunan yang perlu
dinilai oleh penilai independen
f) Biro Administrasi Efek yang akan membantu melakukan administrasi kepemilikan saham
perusahaan.
4) Mengadakan RUPS dan mengubah Anggaran Dasar
Dalam tahap persiapan, perusahaan perlu mengadakan RUPS untuk memperoleh persetujuan
go public dari seluruh pemegang saham dan penetapan berapa jumlah saham yang akan
ditawarkan kepada publik. Perusahaan juga perlu melakukan perubahan Anggaran Dasar dari
PT tertutup menjadi PT terbuka.
5) Menyiapkan dokumen-dokumen terkait
Ada beberapa dokumen yang harus disiapkan perusahaan untuk kelengkapan mengajukan
Pernyataan Pendaftaran kepada OJK dan permohonan pencatatan saham kepada Bursa Efek
Indonesia, yakni:
a) Profil perusahaan, informasi tentang rencana IPO, underwriter, dan profesi penunjang.
b) Pendapat dan laporan pemeriksaan dari segi hukum dari Konsultan Hukum.
c) Laporan Keuangan yang diaudit Akuntan Publik.
d) Laporan Penilai (jika ada).

m
er as
e) Anggaran Dasar perusahaan terbuka perusahaan yang telah disetujui Menteri Hukum dan

co
HAM.

eH w
f) Prospektus, berisikan antara lain informasi yang terdapat pada dokumen-dokumen yang
telah disiapkan.

o.
g) Proyeksi keuangan.
rs e
ou urc
b. manfaat yang diperoleh oleh 699 perusahaan setelah mereka gopublic:
1) Meningkatkan nilai perusahaan (company value)
Dengan menjadi perusahaan go publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia,
o

setiap saat publik dapat memiliki data pergerakan nilai perusahaan. Dengan kata lain, kondisi
aC s

keuangan perusahaan bisa diakses oleh publik.


v i y re

2) Meningkatkan citra perusahaan


Jika saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, informasi tentang perusahaan akan sering
diliput oleh media, penyedia data, dan analis di perusahaan sekuritas. Publikasi secara cuma-
cuma tersebut akan meningkatkan citra perusahaan serta meningkatkan eksposur pengenalan
ed d

atas produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini tentu dapat menciptakan peluang dan
ar stu

pelanggan baru bagi perusahaan.


3) Menumbuhkan loyalitas karyawan perusahaan
Apabila saham perusahaan diperdagangkan di Bursa, karyawan bisa mendapatkan insentif,
sh is

misalnya berupa saham. Dengan melibatkan karyawan dalam proses pertumbuhan perusahaan
melalui proses go public, maka rasa memiliki karyawan akan meningkat. Keterlibatan tersebut
Th

juga bisa meningkatkan profesionalisme dan kinerja karyawan. Sebab, kinerja yang baik akan
menyumbang keuntungan bagi perusahaan dan tentu diri mereka sendiri.
4) Mempertahankan kelangsungan usaha
Perpecahan dalam keluarga pendiri perusahaan sering kali jadi salah satu pemicu bangkrutnya
suatu perusahaan. Namun dengan menjadi perusahaan go publik akan menjadikan setiap pihak
dalam keluarga dapat memiliki saham perusahaan dalam porsinya masing-masing. Pemegang
saham pendiri juga dapat memercayakan pengelolaan perusahaan kepada pihak profesional
yang kompeten dan dapat dengan mudah mengawasi perusahaan. Pengawasan ini dilakukan
melalui laporan keuangan atau keterbukaan informasi perusahaan yang diwajibkan oleh otoritas
sehingga masalah klise yang sering dihadapi oleh perusahaan ini bisa dihindari.
5) Insentif pajak
Merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak
Badan
This study source Dalam
was downloaded Negeri Yangfrom
by 100000836338981 Berbentuk Perseroan
CourseHero.com on 12-06-2021Terbuka, perusahaan
02:06:12 GMT -06:00 yang sudah go public

https://www.coursehero.com/file/94362985/Miftachul-Fauzi-041928309-T3-EKMA4316-52docx/
memiliki keuntungan. Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka bisa
mendapat penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 5 persen lebih rendah dari tarif PPh
Wajib Pajak badan dalam negeri, sepanjang 40 persen sahamnya tercatat dan diperdagangkan di
Bursa dan memiliki minimal 300 pemegang saham.

2. MA Denda AQUA Rp 13,8 Miliar karena Terbukti Monopoli Usaha


Pada 19 Desember 2017, KPPU memutuskan AQUA melanggar Pasal 15 ayat (3) huruf b dan
Pasal 19 huruf a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. KPPU memutuskan AQUA
menghukum Terlapor I denda sebesar Rp 13,8 miliar dan Terlapor II denda sebesar Rp 6,2 miliar.
Dalam pertimbangannya, KPPU menyatakan tindakan anti persaingan itu terjadi pada tahun 2016.
Yaitu di wilayah jangkauan distribusi satu pemasaran Terlapor II dalam pemasaran produk yang
meliputi Cikampek, Cikarang, Bekasi, Babelan, Pulo Gadung, Sunter, Prumpung, Kiwi, Lemah
Abang, Rawagirang, Cibubur, dan Cimanggis.
KPPU menilai pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah Produk Air Minum dalam Kemasan
(AMDK) Air Mineral di wilayah distribusi atau pemasaran Terlapor II pada 2016. Adapun bentuk
tindakan antipersaingan yang terjadi adalah adanya degradasi kepada subdistributor karena
menjual produk Le Mineral. Atas putusan itu, AQUA tidak terima dan mengajukan banding ke
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Pada 7 Mei 2019, PN Jaksel memutuskan
mengabulkan permohonan keberatan dari Para Pemohon Keberatan untuk sebagian. PN Jaksel

m
er as
membatalkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) No 22/KPPU-I/2016 tertanggal

co
19 Desember 2017 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Para Pemohon

eH w
Keberatan. Atas vonis itu, giliran KPPU yang tidak terima dan mengajukan kasasi. Gayung
bersambut permohonan KPPU dikabulkan MA.

o.
rs e
(Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4801904/ma-denda-aqua-rp-138-miliar-karena-terbukti-
ou urc
monopoli-usaha)
a. Analisis terhadap pasal yang dilangggar
Berdasarkan kasus diatas ada beberapa pasal yang dilanggar oleh AQUA berdasarkan Undang-
o

undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
aC s

Persaingan Usaha Tidak Sehat. Yang pertama adalah pasal 15 ayat (3) huruf b yang berbunyi
v i y re

‘Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas
barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha pemasok yang
menerima barang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok tidak akan membeli barang dan
atau jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku
ed d

usaha’. Yang kedua adalah pasal 19 huruf a yang berbunyi ‘Pelaku usaha dilarang melakukan
ar stu

satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa
menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang
sh is

sama pada pasar bersangkutan’ dan huruf b yang berbunyi ‘Pelaku usaha dilarang melakukan
satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat
Th

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa
menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan
hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu’.

This study source was downloaded by 100000836338981 from CourseHero.com on 12-06-2021 02:06:12 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/94362985/Miftachul-Fauzi-041928309-T3-EKMA4316-52docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai