Anda di halaman 1dari 21

Road to GO Public

I N I TI AL P UBL I C OF F E R I NG
PT SA PTA SA R A NA S E JAHTER A
2018
Content
Background
5W+1H IPO
SWOT Analisys IPO Sapta
IPO Scheme Stage 1
Time Line for IPO Stage 1
Next Planning
Background
1. Opportunity to be an IFMS global company by Japan Group Company
2. Want to buy share 30% from existing owner
3. Japan investor will build new captive market to grab Japan global company in Indonesia
5W + 1H about IPO
What is IPO
Fahmi, 2011 – Kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat,
berdasarkan tata-cara yang diatur UU dan peraturan pelaksanaannya.
Hartono, 2002 – Penawaran saham di pasar perdana yang dilakukan oleh perusahaan yang
hendak Go-Public.
Zulbiadi Latief – IPO adalah Suatu bentuk usaha perusahaan dalam memperoleh dana segar dari
public (tanpa melalui kredit), dengan cara menawarkan sahamnya dengan harga tertentu.
Wikipedia – Bentuk penjualan pertama saham umum dari perusahaan kepada investor umum.
Investopedia – Waktu pertama kalinya saham dari perusahaan private ditawarkan ke publik.
Why Should IPO ?
Kenapa sebuah perusahaan dianjurkan untuk IPO, tujuannya adalah :
1. Sebagai sarana pendanaan jangka panjang
2. Memperoleh pendanaan yang berkelanjutan
3. Meningkatkan Value perusahaan
4. Meningkatkan image
Who’s able to do IPO ?
Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan pemerintah selama ini, termasuk
mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar pajak, dll
Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar yang menyangkut perputaran uang lebih
dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya Kapasitas produksi, aktualisasi pesanan yang
diterima, jumlah aset, nilai penjualan konkret, dll.
Perusahaan menunjukan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkrit yang diperlihatkan dalam bentuk
berbagai materi. Misalnya laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening dibank, dll.
Perusahaan harus Untung, Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Perusahaan taat membayar pajak,
Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang ( dibuktikan dengan blueprint perusahaan)
Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang akan go public, yaitu sebuah institusi legal yang
direstui Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal)
When is the best time
Kesiapan jajaran manajemen
Model bisnis yang matang
Struktur penawaran
Instrumen2 lain seperti laporan keuangan dan tim legal yang mumpuni
How to prepare IPO
1. Pembentukan Tim IPO Internal
2. Pertimbangan Awal
3. Penunjukan Profesional Eksternal
4. RUPS dan Perubahan Anggaran Dasar
5. Mempersiapkan Dokumen
1. Pembentukan Tim Internal
Proses go public memerlukan proses yang meliputi beberapa aspek, sehingga pembentukan tim
IPO yang kuat merupakan hal yang cukup penting. Tim internal sebaiknya terdiri dari orang-orang
yang menguasai aspek keuangan dan aspek legal. Tim ini akan bekerjasama dengan para
profesional yang ditunjuk perusahaan untuk membantu proses IPO, khususnya dalam
mempersiapkan dokumen prospektus.
2. Pertimbangan Awal
Beberapa hal berikut ini perlu dipertimbangkan pada tahap-tahap awal:
Berapa kisaran dana yang dibutuhkan perusahaan dari IPO? Hal ini perlu disinergikan dengan rencana bisnis perusahaan.
Berapa persentase kepemilikan publik maksimal yang diinginkan oleh para pemegang saham pendiri? Pada kebanyakan
perusahaan, pemegang saham pendiri menginginkan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali perusahaan. Di sisi lain, semakin
besar persentase kepemilikan publik, saham perusahaan akan cenderung lebih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sehingga
risiko likuiditas bagi investor akan lebih rendah.
Untuk suatu grup perusahaan yang memiliki banyak anak usaha dan terdiri dari beberapa lini bisnis, beberapa hal perlu dipertimbangkan:
◦ Perusahaan mana yang akan ditawarkan sahamnya kepada publik?
◦ Apakah perlu ada spin-off, merger, akuisisi, atau divestasi aset sebelum melakukan penawaran umum?

Semakin besar nilai perusahaan yang sahamnya dijual kepada publik, pada umumnya akan relatif lebih menarik minat investor.
Apakah terdapat ketentuan perijinan dalam peraturan, perjanjian atau hal-hal lainnya yang perlu ditindaklanjuti atau dilakukan
amandemen sebelum IPO?
Apakah terdapat permasalahan signifikan, misalnya permasalahan hukum yang dapat mengganggu kelangsungan usaha perusahaan dan
diperkirakan dapat mengganggu proses IPO?
Apakah perusahaan perlu melakukan perubahan atas susunan direksi dan/atau komisaris perusahaan?
3. Penunjukan Profesional Eksternal
Untuk membantu perusahaan dalam proses IPO, perusahaan perlu melakukan seleksi atas beberapa pihak sebagai
berikut:

Penjamin Emisi Efek (underwriter) yang akan membantu menawarkan saham perusahaan kepada investor;
Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan;
Konsultan Hukum yang akan melakukan pemeriksaan dari segi hukum dan memberikan pendapat hukum;
Notaris yang akan membantu dalam melakukan perubahan Anggaran Dasar, membuat akte-akte dan perjanjian-
perjanjian;
Penilai, apabila perusahaan memiliki aset tetap berupa tanah atau bangunan yang perlu dinilai oleh penilai independen;
Biro Administrasi Efek yang akan membantu melakukan administrasi kepemilikan saham perusahaan.
Seleksi yang dilakukan perusahaan sebaiknya mempertimbangkan rekam jejak dan reputasi para profesional tersebut
dalam membantu proses IPO pada perusahaan lainnya serta besarnya biaya yang diajukan masing-masing profesional.
Perusahaan juga perlu memastikan bahwa profesional yang ditunjuk adalah profesi penunjang pasar modal yang telah
terdaftar di OJK.
4. RUPS dan Perubahan Anggaran Dasar
Pada tahap persiapan ini, perusahaan mengadakan RUPS untuk memperoleh persetujuan go
public dari seluruh pemegang saham dan penetapan berapa jumlah saham yang akan ditawarkan
kepada publik. Perusahaan juga perlu melakukan perubahan Anggaran Dasar dari PT tertutup
menjadi PT terbuka. Selain itu, perusahaan juga perlu membentuk Sekretaris Perusahaan, Audit
Internal, dan Komite Audit, jika belum ada sebelumnya.
5. Mempersiapkan Dokumen
Untuk go public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, perusahaan terlebih dahulu
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK dan permohonan pencatatan saham kepada Bursa
Efek Indonesia, dengan mempersiapkan antara lain beberapa dokumen berikut ini:

Profil perusahaan, informasi tentang rencana IPO, underwriter, dan profesi penunjang;
Pendapat dan laporan pemeriksaan dari segi hukum dari Konsultan Hukum;
Laporan Keuangan yang diaudit Akuntan Publik;
Laporan Penilai (jika ada);
Anggaran Dasar perusahaan terbuka perusahaan yang telah disetujui Menteri Hukum dan HAM;
Prospektus, yang berisikan antara lain informasi yang terdapat pada dokumen a. sampai dengan e. di
atas;
Proyeksi keuangan
SWOT Analisis
Weakness
Strength
1. Belum pernah ada pengalaman dalam menghadapi konflik yang terjadi akibat
1. Pertumbuhan perusahaan positif perbedaan visi antar owner
2. Tim manajemen yang handal 2. Belum siap secara real dalam memanage layanan IFMS yang terintegrasi dan
3. SOP di semua lini bisnis sudah diterapkan ( ISO, OHSAS) matang. ( Smart Parking, smart building dsb)
4. Family group company, less conflict 3. SDM yang masih belum siap secara mental dan knowledge terkait perubahan dari
private company menjadi public company

SWOT
Threat
Opportunity
1. Competitor terdekat adalah PT ISS Indonesia dengan layanan yang lebih lengkap
1. Peluang untuk menggaet grup investor dari Jepang
dan professional ( 3,4 T revenue tahun 2017)
2. Mendapatkan Dana Segar jika dilempar ke pasar public
2. Regulasi pemerintah terkait Outsourcing
3. Belum ada perusahaan outsourcing yang sudah IPO di Indonesia
3. Chaos politik 2019 , demo buruh, demo pekerja dsb
4. Bidang usaha Non IFMS ( telco, infrastruktur dll) akan dikemanakan?
IPO Scheme Stage 1 ( Scenario by UOB)
1. Skemanya adalah kita akan dipersiapkan untuk IPO dengan melepas saham baru. UOB akan
mempersiapkan membuat nominee (pihak yang akan menyerap saham baru) misalnya A, B, C, D,
etc., dimana itu semua akan dikondisikan akan dikendalikan oleh founder (BHS, SC, AHH).
2. Kepemilikan nominee ini (akan banyak nominee) jumlahnya tidak ada yg lebih besar dari 5%
supaya ngga perlu didisclose. total saham yg diserap nominee ini sebesar 20%. Jadi dianggap
diserap oleh public 20%.
3. Dalam nominee ini kita juga bisa masukkan ESA (employee stock allocation), dimana karyawan
kita bisa kita berikan saham sesuai levelnya / masa kerjanya dll agar ada rasa kepemilikan.
Besarnya terserah founder.
4. Nanti 20% dari saham itu akan dibeli para nominee (dengan dana yg disediakan UOB) sebesar 50
milyar. Jadi nilai aset kita menjadi 250 milyar. Dana ini nantinya akan dikeluarkan lagi balik ke UOB
dengan skema yg udah disiapkan
5. Setelah proses ini berjalan, maka saham founder akan tetap 100%. Saham2 yg dimiliki atas nama
nominee akan tetap “sebetulnya” dimiliki oleh founder. (Ini menjawab concern founder
mengenai dilusi saham)
Persiapan IPO ( Scenario by UOB)
1. Bisnis outsourcing dan BMS yg akan di IPO kan
Alasan : Merupakan mayoritas dari pendapatan Sapta, dan sudah sangat matang untuk dijual ---
need confirmation from OJK if the other bussiness

2. Struktur pemegang saham yang hanya 3 orang dan keluarga


3. Manajemen dan pencatatan keuangan / akuntansi yg rapih. Tapi ini akan dirapihkan lagi sesuai
PSAK, dari pihak UOB akan menyiapkan akuntannya
3. Sudah profit selama 3 tahun terakhir
Persiapan IPO ( Scenario by UOB)
Kalau sudah IPO, misalnya kita ada investor dari luar negeri pajaknya akan jauh lebih murah ketika akan membeli saham kita (kalo ga salah
tadi 0.5%). Dimana kalo blm IPO pajaknya 30%.

1. Kita akan menunjuk 1 orang independent director (bisa direksi yg sekarang atau dari luar. Misalnya om SH)

2. Annual fee bursa kurang lebih 50-100 juta per tahun

3. Laporan keuangan per quarter yang disajikan paling lambat 1.5 bulan setelahnya

4. (Hanya) kalau ada transaksi yg materil yaitu minimal 20% baru perlu laporan ke bursa. Dan kalo 50% baru diadakan RUPS.

5. Jadi pelaporan / hal2 yang berkaitan dengan bursa tidak serumit yg kita kira
Time Line Standar for IPO
Next Planning

Anda mungkin juga menyukai