id
digilib.uns.ac.id
Diajukan oleh:
Puspito
NIM: S 4109061
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Puspito
NIM
: S 4109061
Puspito
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jadikan..
Motivasi diri sebagai bahan bakarmu
Percaya diri sebagai gas penggerakmu
Tahu diri sebagai rem kendalimu
(Solikhin Abu Izzuddin)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PADA KINERJA PERUSAHAAN
DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI PEMODERASI
(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI)
Puspito
S4109061
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan
terhadap kinerja perusahaan dengan struktur modal sebagai pemoderasi : studi pada
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Struktur kepemilikan
dalam penelitian ini dikategorikan menjadi struktur kepemilikan manajerial dan
struktur kepemilikan eksternal.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
bergerak di bidang makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, dengan periode
penelitian 2005-2009. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan
menghasilkan 85 sampel perusahaan dalam tahun pengamatan. Alat analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Penelitian ini menemukan bahwa variabel Struktur Kepemilikan Manajerial
dan variabel Struktur Kepemilikan Eksternal tidak berpengaruh terhadap variabel
Kinerja Perusahaan. Sedangkan untuk variabel pemoderasi yaitu struktur modal
memperkuat pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap kinerja
perusahaan. Selanjutnya variabel pemoderasi struktur modal memperlemah pengaruh
antara struktur kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan.
Kata Kunci : struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan eksternal,
struktur modal dan kinerja perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
THE EFFECT OF OWNERSHIP STRUCTURE ON THE COMPANY
PERFORMANCE WITH CAPITAL STRUCTURE
AS MODERATING VARIABLE
(A Study on Food and Beverage Companies Listed in IDX)
Puspito
S4109061
This research aims to find out the effect of ownership structure on the
company performance with capital structure as moderating variable: a study on food
and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange. The ownership
structure in this research is categorized into managerial and external.
Population used in this research is the companies operating in food and
beverages that are listed in Indonesia Stock Exchange in 2005-2009. The sampling
technique is purposive sampling, obtaining 85 companies sample in observation
time. The data analysis instrument used is a multiple linear regression.
This research shows that the Managerial and External Ownership Structure
variables do not affect Company Performance variable. Meanwhile the moderating
variable, capital structure, strengthens the effect between the managerial ownership
structure and the company performance. The capital structure attenuates the effect
between the external ownership structure and the company performance.
Keywords: managerial ownership structure, external ownership structure, capital
structure, and company performance
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
tugas
tesis
dengan
judul
PENGARUH
STRUKTUR
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta,
April 2011
Penulis
(Puspito)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
PERNYATAAN ........................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xiv
11
15
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis ......................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 31
A. Objek Penelitian ............................................................................ 31
B. Sumber Data ................................................................................... 31
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................
31
33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel III.1
Tabel IV.1
Tabel IV.2
Tabel IV.3
Tabel IV.4
Tabel IV.5
Tabel IV.6
Tabel IV.7
Tabel IV.8
Tabel IV.9
Tabel IV.10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
konflik antara pemilik perusahaan sebagai prinsipal dan manajer selaku agent.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan merupakan pihak yang
menyediakan dana dan fasilitas operasional perusahaan. Sedangkan manajer
merupakan pihak yang mengelola dana dan fasilitas yang disediakan oleh
prinsipal dengan kemampuan profesionalnya. Dengan adanya perbedaan
posisi, jelas akan menghadirkan bentuk kepentingan-kepentingan yang bertolak
belakang diantara kedua belah pihak.
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa pemegang saham
mempunyai kepentingan untuk mengamankan dana yang diinvestasikan serta
mendapatkan keuntungan dari dana yang diinvestasikan tersebut, sedangkan
manajer sebagai pihak agent berkepentingan terhadap gaji dan bentuk-bentuk
kompensasi yang lain sebagai imbalan terhadap pengelolaan perusahaan yang
telah dilakukannya.
Adam Smith dalam Jensen dan Meckling (1976) pada kenyataannya,
manajer akan lebih mengutamakan kepentingan untuk mencapai tingkatan gaji
dan kompensasi yang tinggi dibanding berusaha untuk memaksimalkan
kemakmuran pemilik perusahaan. Salah satu tindakan manajer adalah dengan
membebankan biaya-biaya untuk kepentingan manajer di luar usaha untuk
memaksimalkan kemakmuran pemilik terhadap perusahaan sehingga akan
membawa dampak penurunan dividen yang akan diperoleh perusahaan.
Kondisi ini merupakan bentuk adanya agency conflict. Agency conflict
merupakan hal yang merugikan bagi pencapaian tujuan dari masing-masing
pihak. Kondisi ini menuntut adanya suatu bentuk tindakan berupa suatu
commit to user
mekanisme yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan dari kedua
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pihak. Mekanisme ini akan menimbulkan adanya bentuk biaya baru yang
disebut agency cost.
Perusahaan meningkatkan kepemilikan manajerial dapat digunakan untuk
mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga
bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Dengan meningkatkan
persentase kepemilikan, manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan
bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pada
kepemilikan yang menyebar, masalah keagenan terjadi antara pihak
manajemen dengan pemegang saham. Hal ini menyebabkan kekuasaan
pemegang saham menyerahkan kepada manajer. Sebagai konsekuensinya,
manajer menuntut kompensasi yang tinggi sehingga meningkatkan biaya
keagenan. Pada kondisi ini, konflik keagenan di atasi dengan meningkatkan
kepemilikan manajerial.
Sementara itu pemegang saham dari kalangan publik memiliki
karakteristik dengan tujuan investasi. Adapun tujuan investasi tersebut
biasanya hanya berupaya memperoleh capital gain dan deviden. Namun dalam
kenyataanya sering terjadi konflik kepentingan antara pemegang saham
pengendali atau pengelola perusahaan dengan pemegang saham publik.
Konflik antara pengelola perusahaan dengan pemegang saham telah
menjadi bidang studi yang menarik perhatian para peneliti (Himmelberg,
Hubbard dan Palia, 1999). Ketika pemegang saham kesulitan memonitor
pengelola perusahaan, maka aset perusahaan dapat saja digunakan untuk
kepentingan pengelola daripada memaksimalkan kemakmuran pemegang
commit to user
saham. Hal ini menunjukan bahwa cara untuk mengatasi hal tersebut adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan memberikan sebagaian kepemilikan pada pengelola. Cara ini akan turut
pula membantu memecahkan masalah moral hazard dengan melakukan
menyelaraskan antara kepentingan pengelola dengan kepentingan pemegang
saham.
Namun kebanyakan pengelola perusahaan merupakan pemegang saham
pengendali yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Hutcheson dan
Sharpe (1998) mengemukakan apabila pemegang saham pengendali lebih
tertarik pada keuntungan jangka pendek perusahaan maka hal tersebut dapat
saja membahayakan nilai perusahaan yang pada akhirnya akan merugikan
pemegang saham minoritas atau publik. Hal ini menunjukan bahwa pemegang
saham pengendali memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja
perusahaan. Demlesetz dan Lehn (1995) menemukan adanya hubungan linier
yang searah antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan. Sementara
itu Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan
manajerial dari suatu perusahaan maka akan semakin meningkat pula kinerja
perusahaan tersebut.
Pemegang saham publik, meskipun merupakan pemegang saham
minoritas dalam suatu perusahaan juga memiliki kepentingan terhadap
perusahaan. Perusahaan saham publik ini berupaya untuk memonitor perilaku
pengelola perusahaan dalam menjalankan perusahaannya, bahkan menuntut
adanya good corporate governance dari suatu perusahaan. Short dan Keasey
(1999) menemukan bahwa prosentase pemegang saham publik yang besar akan
turut pula meningkatkan nilai perusahaan karena adanya campur tangan agar
commit to user
suatu perusahaan menerapkan pengelolaan perusahaan yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan
menentukan
penggunaan
hutang
untuk
membiayai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
besar oleh manajemen, membutuhkan hutang yang lebih banyak karena insider
dengan mudah mempertahankan kontrol efektifnya jika kepemilikan mereka
tidak digantikan. Mohd et al. (1998) menemukan bahwa struktur kepemilikan
saham mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif dengan
debt ratio.
Dengan mencermati hasil-hasil dari penelitian terdahulu, dapat diketahui
bahwa penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur secara
keseluruhan. Hal ini menjadi dasar bahwa penelitian dengan tema ini masih
perlu untuk dikaji kembali, terutama jika diterapkan pada perusahaanperusahaan dengan bidang yang lebih spesifik. Bertolak dari uraian di atas
maka perlu adanya penelitian mengenai Pengaruh Struktur Kepemilikan Pada
Kinerja Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Pemoderasi : Studi Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI.
B.
PERMASALAHAN PENELITIAN
Dari uraian mengenai latar belakang, dapat dirumuskan pokok permasalahan
2.
3.
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
C.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
D.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dasar
acuan
dalam
penilaian
perusahaan
untuk
membeli,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A.
LANDASAN TEORI
1.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
besarnya dengan biaya yang kecil, karena manajemen tidak menyukai adanya
resiko (risk averse). Jensen dan Meckling (1976) agency conflict akan terjadi
jika proporsi kepemilikan manajemen atas saham perusahaan kurang dari
100%. Kondisi ini akan menimbulkan kecenderungan manajemen untuk
bertindak mementingkan kepentingan sendiri dan tidak berdasarkan
maksimalisasi kemakmuran principal lagi.
Konflik kepentingan, dapat mendasari orang bertindak untuk memenuhi
kepentingannya terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan orang lain. Hal
ini juga berlaku dalam manajemen perusahaan. Dalam agency theory menurut
Weston dan Copeland (1992) sangat sulit untuk mempercayai bahwa
manajemen (agent) akan selalu bertindak berdasarkan kepentingan pemegang
saham (principal), sehingga diperlukan monitoring dari pemegang saham.
Jensen (1986) agency problem timbul karena orang cenderung untuk
mementingkan dirinya sendiri dan konflik akan timbul ketika beberapa
kepentingan yang berbeda bertemu dalam aktivitas bersama. Konflik
menciptakan masalah (agency cost) sehingga masing-masing pihak akan
berusaha untuk mengurangi besarnya agency cost yang terjadi.
Penyebab lain terjadinya agency conflict menurut Fama (1980) adalah
bagian substantif dari kekayaan manajemen didalam specific human capital
perusahaan, yang membuat manajemen non diversifiable dan manajer akan
terancam reputasinya apabila kemampuan menghasilkan earning yang negatif
dan atau bahkan menuju arah kebangkrutan perusahaan. Pengertian agency
cost menurut Jensen dan Meckling (1976) merupakan tindakan-tindakan yang
commit to user
menjadi cost bagi principal untuk melakukan monitoring dan pengawasan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
positif termasuk biaya perilaku pada agent, pengeluaran atas adanya perikatan
dengan agent, dan sisa kerugian residual dari adanya perikatan tersebut.
Untuk mengurangi adanya agency conflict yang mendorong timbulnya
agency cost maka salah satu alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan
adalah dengan meningkatkan pendanaan perusahaan dengan hutang.
Peningkatan hutang ini akan menurunkan penggunaan free cash flow yang
ada perusahaan.
Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan teori keagenan yang
menjelaskan bahwa kepentingan manajemen dan pemegang saham seringkali
bertentangan, sehingga bisa terjadi konflik diantara keduanya. Hal tersebut
disebabkan
manajer
mengutamakan
kepentingan
pribadi,
sebaliknya
STRUKTUR KEPEMILIKAN.
Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat
commit to user
diminimumkan
dengan
suatu
mekanisme
pengawasan
yang
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keagenan
dan
pendekatan
informasi
asimetri.
Menurut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepemilikan
ketidakseimbangan
sebagai
informasi
suatu
antara
cara
insiders
untuk
dan
mengurangi
outsiders
melalui
dan
Vishny
(1997)
pemilik
perusahaan
yang
persentasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perlunya
managerial
ownership.
Program
managerial
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepemilikan
sangat
penting
dalam
menentukan
nilai
STRUKTUR MODAL
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan
struktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan investasi dan
kebijakan deviden dipegang konstan. Dengan kata lain seandainya perusahaan
mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang (atau sebaliknya).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Model Miller
Model ini memasukkan unsur pajak yang terdiri dari pajak
perusahaan, pajak pribadi atas penghasilan saham dan pajak pribadi dari
penghasilan hutang (Husnan, 2000). Pada dasarnya model ini ingin
menunjukkan bagaimana leverage mempengaruhi nilai perusahaan
apabila memperhitungkan pajak pribadi dan pajak perusahaan. Teori ini
menunjukkan
bahwa
adanya
pajak
pribadi
menutupi
beberapa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengalami
kesulitan
keuangan,
bahkan
terancam
mengalami
kreditur,
untuk
menghindarinya
maka
harus
dilakukan
hutang
yang
akan
perusahaan
mendanai
merupakan
operasional
tindakan
manajemen
perusahaan
dengan
menggunakan modal yang berasal dari hutang. Hal ini berkaitan erat dengan
struktur modal yang dipilih perusahaan. Struktur modal adalah perimbangan
commit to user
antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri. Pemilik perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
teori
pecking
order
manajer
keuangan
tidak
tidak
memperdulikan
berapa
besar
tingkat
keuntungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
KINERJA PERUSAHAAN
Kinerja perusahaan adalah hasil kegiatan operasional perusahaan.
Kegiatan operasional di dalam laporan keuangan ditunjukan oleh pencapaian
laba bersih. Laba merupakan selisih antara revenue dengan expenses.
Sehingga
manajer
dalam
mengelola
perusahaan
akan
berusaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B.
PENELITIAN TERDAHULU
Hasil penelitian Chen dan Steiner (1999) hubungan antara kebijakan
hutang dengan kepemilikan, hutang memiliki hubungan kausal terbalik dengan
kepemilikan manajerial. Hubungan kausalitas ini menunjukkan hubungan
commit to user
substitusi antara kebijakan hutang dengan kepemilikan manajerial dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C.
KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk memperjelas penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti perlu
menyusun kerangka pemikiran mengenai konsepsi tahap-tahap penelitian
secara teoritis. Kerangka pemikiran yang berupa skema sederhana ini
menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan
dalam penelitian. Skema kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai
berikut:
STRUKTUR
MODAL
STRUKTUR
KEPEMILIKAN
MANAJERIAL
KINERJA
PERUSAHAAN
STRUKTUR
KEPEMILIKAN
EKSTERNAL
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
1.
2.
3.
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
D.
HIPOTESIS
Berdasarkan temuan-temuan penelitian terdahulu seperti Ping dan Hsien
(2008) hasil menunjukkan terbalik "berbentuk U" hubungan antara
kepemilikan insider dan kinerja perusahaan. Kelembagaan Pemerintah
kepemilikan dan kepemilikan perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UKM. Tingkat kepemilikan inside yang tinggi dapat menciptakan kondisi yang
kondusif bagi kubu manajerial. Akibatnya, akan mengurangi kemampuan
pemilik di pihak luar untuk memantau dan mengontrol perilaku kepemimpinan
perusahaan, yang mengurangi nilai perusahaan. Randoy dan Goel (2003)
menemukan bahwa tingkat kepemilikan insider yang tinggi memiliki dampak
positif pada kinerja perusahaan pada perusahaan pendiri yang dipimpin, tetapi
efek performa negatif dalam perusahaan non-pendiri.
Hasil penelitian Ping (2004) hubungan antara struktur kepemilikan dan
kinerja perusahaan : suatu analisis dari perusahaan terdaftar di heilongjiang,
secara empiris terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara struktur
kepemilikan dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian Syafruddin (2006)
pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada kinerja: faktor ketidakpastian
lingkungan sebagai pemoderasi. Penelitian ini memberikan bukti bahwa
variabel struktur kepemilikan oleh manajer tidak berpengaruh terhadap kinerja,
tetapi untuk variabel struktur kepemilikan dari pihak luar memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja.
Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
H1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa
variabel
kontekstual
merupakan
variabel
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepemilikan dari pihak luar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja.
Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
H3
struktur
H4
struktur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
OBJEK PENELITIAN
Obyek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur makanan dan
minuman yang terdaftar pada BEI.
B.
SUMBER DATA
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
tahun 2005 sampai tahun 2009. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah laporan laba rugi dan neraca.
C.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan manufaktur
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
2.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
Perusahaanperusahaan
tersebut
telah
menyampaikan
laporan
Tahun
Tabel III.1
Populasi dan Sampel
Populasi Perusahaan
Makanan dan Minuman
Sampel
2005
2006
2007
2008
2009
19
19
19
19
19
17
17
17
17
17
Jumlah
95
85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
D.
digilib.uns.ac.id
E.
2.
LabaBersih
TotalEkuit as
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SKM =
b.
SKE =
3.
PemegangSahamPublik
PemegangSahamSelainPublik
SM =
F.
Debt
Equity
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai p>0,05 maka data berdistribusi
normal.
H.
(disebut
model
yang
mengandung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
itu sendiri tidak bias. Ghozali (2005) dalam Permadi (2007) menerangkan
cara mendeteksi gangguan heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola
diagram pencar residual. Ada dua keputusan, yaitu sebagai berikut.
a. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur,
maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b. Jika diagram pencar tidak membentuk pola-pola atau acak serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat
dikatakan regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
I.
PENGUJIAN HIPOTESIS
1.
Uji t
Nilai t digunakan untuk mengetahui signifikansi secara parsial pengaruh
masing-masing variabel independent terhadap variabel dependen. Jika nilai
probalitas (p value) < 0,05 maka Ho ditolak berarti terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p value)>0,05 maka Ho
diterima berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
2.
Uji F
Nilai f digunakan untuk mnegetahui signifikansi secara bersama-sama
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika nilai probabilitas (p value) < 0,05 maka Ho ditolak berarti terdapat
commit to user
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel indepeden
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terhadap variabel dependen dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p value) >
0,05 maka Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara varibael independen dan variabel dependen.
3.
Uji R2
Koefisien determinasi adalah nilai yang menujukan proporsi pengaruh
variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien
determinasi dinyatakan dalam prosentase. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar keterikatan atau keeratan untuk variabel dependen
yaitu Y dari variabel dependennya. Koefisien korelasi berganda biasanya
diberi simbol R2. Nilai koefisiensi determinasi majemuk (R2) berkisar 0 R2
1 , jika semakain mendekati maka model semakin baik, dan jika R2 = 1
berati variabel independen berpengaruh sempurna terhadap veriabel
dependen, tetapi jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh
sempurna terhadap variabel dependen. R2 yang digunakan adalah yang telah
memperhitungkan jumlah variabel independen dalam suatu model regresi
atau disebut R2 yang telah disesuiakan (Adjusted-R2). Adjusted-R2 diperoleh
dengan rumus sebagai berikut Gujarati (1991):
Adjusted R2 = 1-(1-R2)
n -1
n-k
Keteranagan:
Adjusted R2 = koefisien determinasi disesuiakan,
R = koefisien determinasi,
N = jumlah sampel pengamatan, dan
K = jumlah variable.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan
pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan
menggunakan teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Sesuai dengan perumusan
masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan bahwa tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh struktur kepemilikan terhadap
kinerja perusahaan dan struktur modal memoderasi hubungan antara struktur
kepemilikan terhadap kinerja perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI. Hipotesis masih bersifat sementara yang memerlukan pengujian secara empiris.
Pengujian hipotesis menggunakan uji Regresi Linier Berganda dan diproses dengan
menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00 for Windows.
A. Deskripsi Data
Pada sub bab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai data
Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Eksternal, Struktur
Modal, dan Return On Equity. Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel IV.2.
Tabel dibawah ini memberikan informasi secara ringkas mengenai nilai rata-rata,
median, standar deviasi, serta nilai maksimum dan minimum dari data yang
menjadi obyek penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.1
Deskripsi Statistik
Minimum Maximum
-21,640
5,300
0,020
3,670
0,210
0,970
-0,217
635,411
N
ROE
85
SKE
85
SKM
85
SM
85
Valid N (listwise) 85
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)
Mean
0,00141
0,42059
0,77788
9,02686
Std. Deviation
2,502383
0,696136
0,202438
68,971670
Dari tabel IV.1 tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Return On
Equity yaitu sebesar 0,00141. Nilai Return On Equity terkecil dicapai oleh PT.
Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk, yaitu sebesar -21,640 pada tahun 2006.
Sedangkan nilai Return On Equity terbesar dicapai oleh PT. Sekar Laut Tbk, yaitu
sebesar 5,300 pada tahun 2005.
Variabel Struktur Kepemilikan Eksternal memiliki nilai rata-rata sebesar
0,42059. Nilai Struktur Kepemilikan Eksternal terkecil dicapai oleh PT. Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk, yaitu sebesar 0,020 pada tahun 2006.
Sedangkan nilai
Struktur Kepemilikan Eksternal terbesar dicapai oleh PT. Ultra Jaya Milk Industry
& Traiding Company Tbk, yaitu sebesar 3,670 pada tahun 2006.
Variabel Struktur Kepemilikan Manajerial memiliki nilai rata-rata
sebesar 0,77788. Nilai Struktur Kepemilikan Manajerial terkecil dicapai oleh PT.
Ultra Jaya Milk Industry & Traiding Company Tbk, yaitu sebesar 0,210 pada
tahun 2006. Sedangkan nilai Struktur Kepemilikan Manajerial terbesar dicapai
oleh PT. Ultra Jaya Milk Industry & Traiding Company Tbk, yaitu sebesar 0,970
pada tahun 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.3
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Unstandardized Residual
N
83
Normal Parametera,b
Mean
0,0000000
Std. Deviation
1,01371749
Most Extreme
Absolute
0,080
Differences
Positive
0,080
Negative
-0,036
Kolmogorov-Smirnov Z
0,726
Asym. Sig. (2-tailed)
0,667
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)
Tabel IV.4
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Unstandardized Residual
N
83
a,b
Normal Parameter
Mean
0,0000000
Std. Deviation
1,01163913
Most Extreme
Absolute
0,079
Differences
Positive
0,079
Negative
-0,058
Kolmogorov-Smirnov Z
0,721
Asym. Sig. (2-tailed) commit to user
0,676
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada hubungan yang
sempurna atau hubungan yang hampir sempurna diantara variabel bebas pada
model regresi. Cara yang digunakan untuk mendeteksi gejala ada tidaknya
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF). Untuk mengetahui ada tidakanya multikolinearitas dengan
mendasarkan pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance lebih besar
dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas
dalam penelitian ini. Sebaliknya apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan
nilai VIF lebih besar dari 10 maka terdapat multikolinearitas.
Model persamaan regresi digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen yaitu SKM dan SKE terhadap variabel dependen yaitu ROE. Pada
model persamaan ini diperoleh nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF) sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1)
digilib.uns.ac.id
Variabel
SKM
Tabel IV.5
Hasil Statistik Uji Multikolinearitas
Tolerance
VIF
Kesimpulan
0,217
4,618
SKE
0,217
4,618 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 3)
Dari tabel IV.5 tersebut terlihat bahwa nilai tolerance untuk semua
variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai
kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terdapat gejala multikolinearitas.
2)
0,985
0,748
1,015
1,337
MODERAT
0,747
1,339 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 4)
Dari tabel IV.6 tersebut dapat dilihat nilai tolerance untuk semua
variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai
kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terdapat gejala multikolinearitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3)
digilib.uns.ac.id
Variabel
SKE
LNSM
Tabel IV.7
Hasil Statistik Uji Multikolinearitas
Tolerance
VIF
Kesimpulan
0,987
0,684
1,013
1,462
MODERAT
0,689
1,452 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 5)
Dari tabel IV.7 tersebut dapat dilihat nilai tolerance untuk semua
variabel independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai
kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terdapat gejala multikolinearitas.
b.
Uji Autokorelasi.
Untuk mendeteksi ada tidakanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai
Durbin Watson. Jika hasil penelitian menunjukan angka D-W berada di antara
-2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi (Santosa, 2001) dalam Erwestri
(2007).
1)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2)
digilib.uns.ac.id
Uji Heterokedastisitas
Asumsi ini adalah varian residual yang bersifat homokedastis atau
perpustakaan.uns.ac.id
1)
digilib.uns.ac.id
-2
-3
-2
-1
Dari gambar IV. 1 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas
dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari gambar IV. 2 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas
dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
3)
Dari gambar IV. 3 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas
dan titik-titik menyebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
T
-3,755
-1,715
0,061
Sig.
0,000
0,090
0,951
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel dependen yaitu sebesar 85% tidak dapat dijelaskan oleh persamaan
regresi atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model
analisis.
2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
antara
struktur
kepemilikan
manajerial
terhadap
kinerja
perusahaan.
Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.9
Hasil Analisis Regresi
Variabel
Koefisien
Std.Error
-3,145
(konstanta)
0,466
1,998
SKM
0,564
0,294
LNSM
0,078
0,004
MODERAT
0,002
R Square
: 0,400
Adjusted R Square
: 0,377
Std. Error of The Estimate : 1,032786
F
: 17,520
F ( Sig. )
: 0,000
Variabel Dependen
: LNROE
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 4)
T
-6,744
3,542
3,790
2,014
Sig.
0,000
0,001
0,000
0,047
Hasil uji regresi dari tabel IV.9 menunjukkan bahwa dari 3 variabel
bebas memberikan nilai koefisien regresi positif. Dalam hal ini nilai koefisien
dari masing-masing variabel tidak dapat diinterpretasi sebagai elastisitas
mengingat variabel persamaan regresinya bukan dalam bentuk logaritma
(Gujarati, 2003). Uji parsial dalam penelitian ini hanya dilihat dari tandanya
saja. Secara parsial (uji t) semua variabel bebas signifikan mempengaruhi
variabel dependennya (Kinerja Perusahaan). Secara keseluruhan model ini
nampak sudah baik karena nilai uji F nya adalah signifikan dengan probabilitas
commit to user
0,000.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang terjadi antara pemegang saham dan kreditur, sehingga pihak manajerial
memiliki tanggung jawab yang lebih untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Struktur kepemilikan manajerial menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk
menyelamatkan perusahaan.
3.
antara
struktur
kepemilikan
perusahaan.
commit to user
manajerial
terhadap
kinerja
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.10
Hasil Analisis Regresi
Variabel
Koefisien
Std.Error
-1,349
(konstanta)
0,157
-0,625
SKE
0,163
0,280
LNSM
0,081
0,138
MODERAT
0,065
R Square
: 0,402
Adjusted R Square
: 0,379
Std. Error of The Estimate : 1,030668
F
: 17,700
F ( Sig. )
: 0,000
Variabel Dependen
: LNROE
Sumber : Hasil olahan data (lampiran 5)
T
-8,596
-3,831
3,458
2,107
Sig.
0,000
0,000
0,001
0,038
Hasil uji regresi dari tabel IV.10 menunjukkan bahwa dari 3 variabel
bebas terdapat 1 varibel yang memberikan nilai koefisien regresi negatif yaitu
variabel Struktur Kepemilikan Eksternal. Sedangkan variabel Struktur Modal
dan Variabel Moderate memberikan tanda yang positif. Uji parsial dalam
penelitian ini hanya dilihat dari tandanya saja. Secara parsial (uji t) semua
variabel bebas signifikan mempengaruhi variabel dependennya (Kinerja
Perusahaan). Secara keseluruhan model ini nampak sudah baik karena nilai uji F
nya adalah signifikan dengan probabilitas 0,000.
Hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh nilai koefisien determinasi
atau nilai yang menunjukan proporsi pengaruh variabel independen yang dapat
menjelaskan variabel dependen sebesar 0,150 atau 15%, yang berarti bahwa
variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh variabel Struktur
commit to user
Kepemilikan Manajerial hanya sebesar 15%, sedangkan setelah moderasi nilai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pengujian Hipotesis
1.
Hipotesis Pertama
Dari Tabel IV.8 model pertama, diketahui bahwa nilai thitung dari
commit to user
variabel SKM memiliki probability significancy (0,951) > 0,05 (=5%) maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hipotesis Kedua
Dari Tabel IV.8 model pertama, diketahui bahwa nilai thitung dari
variabel SKE memiliki probability significancy (0,090) > 0,05 (=5%) maka
Ho diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel SKE tidak ada
pengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan Struktur Kepemilikan Eksternal mempunyai pengaruh
positif pada Kinerja Perusahaan adalah ditolak.
3.
Hipotesis Ketiga
Dari Tabel IV.9, diketahui bahwa interaksi (SKM*SM) memberikan
nilai probability significancy sebesar 0,047 < 0,5 (=5%), sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Struktur Modal merupakan variabel pemoderasi,
yang memperkuat pengaruh antara Struktur Kepemilikan Manajerial terhadap
Kinerja Perusahaan. Sedangkan hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh
nilai koefisien determinasi sebesar 0,150 atau 15%, dan setelah moderasi nilai
koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,377 atau 37,7%, yang berarti
setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh
Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, dan Variabel Moderasi
(SKM*SM) sebesar 37,7%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
Struktur Modal memperkuat pengaruh antara Struktur Kepemilikan
commit to user
Manajerial terhadap Kinerja Perusahaan adalah diterima.
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Hipotesis Keempat
Dari Tabel IV.10, diketahui bahwa interaksi (SKE*SM) memberikan
nilai probability significancy sebesar 0,038 < 0,5 (=5%), sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Struktur Modal merupakan variabel pemoderasi,
yang memperlemah pengaruh antara Struktur Kepemilikan Eksternal terhadap
Kinerja Perusahaan. Sedangkan hasil uji regresi sebelum moderasi diperoleh
nilai koefisien determinasi sebesar 0,150 atau 15%, setelah moderasi nilai
koefisien determinasinya meningkat sebesar 0,379 atau 37,9%, yang berarti
setelah moderasi variasi variabel Kinerja Perusahaan dapat diterangkan oleh
Struktur Kepemilikan Eksternal, Struktur Modal, dan Variabel Moderasi
(SKE*SM) sebesar 37,9%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
Struktur Modal memperkuat pengaruh antara Struktur Kepemilikan Eksternal
terhadap Kinerja Perusahaan adalah ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ping (2004), Ping dan Hsien (2008), Joshua dan Nicholas (2006). Dalam konteks
teori agensi, para manajer top merupakan agen yang mengelola kegiatan bisnis
organisasi atas nama pemilik perusahaan sehingga para pemilik menginginkan
agar para agen (manajemen perusahaan) mencapai sasaran. Selain itu sasaran
sering kali dibelokan para agen sehingga sasaran hanya merupakan kepentingan
para agen sendiri, akibatnya hal ini akan meningkatkan kinerja atau menurunkan
kinerja. Namun dalam teori tersebut tidak sesuai dengan apa yang menjadi hasil
penelitian ini.
Dari hasil perhitungan uji t variabel Struktur Kepemilikan Eksternal
memiliki probability significancy (0,090) > 0,05 (=5%), sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel Struktur Kepemilikan Eksternal tidak berpengaruh
terhadap variabel Kinerja Perusahaan. Akan tetapi variabel Struktur Kepemilikan
Eksternal tetap memiliki pengaruh terhadap variabel Kinerja Perusahaan apabila
diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu koefesien
regresinya menunjukan tanda negatif. Penelitian ini tidak mendukung penelitian
yang dilakukan sebelumnya oleh Syafruddin (2006), dan Maman (2006).
Argumentasi yang di nyatakan oleh Hart (1983), bahwa monitoring merupakan
salah satu alat untuk memotivasi manajemen agar bertindak sesuai dengan
kepentingan para pemilik, selain itu kepemilikan luar yang terkonsentrasi akan
meningkatkan
kinerja
perusahaan
dengan
demikian
bahwa
konsentrasi
kepemilikan luar yang tinggi akan meningkatkan manfaat cost monitoring yang
juga semakin tinggi yang selanjutnya akan meningkatkan utility pemilik yaitu
dalam bentuk semakin meningkatnya nilai perusahaan atau kinerja perusahaan.
commit to user
Namun dalam argumentasi tersebut tidak sependapat dengan hasil penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan tentang
Berdasarkan hasil analisis data ternyata tidak ada pengaruh antara struktur
kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Syafruddin (2006), namun hasil
tersebut tidak mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ping
(2004), Ping dan Hsien (2008), Joshua dan Nicholas (2006).
2.
Berdasarkan hasil analisis data ternyata tidak ada pengaruh antara struktur
kepemilikan eksternal terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Syafruddin (2006),
dan Maman (2006).
3.
Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan antara
variabel moderasi (interaksi SKM dan SM) terhadap kinerja perusahaan, yang
berarti bahwa variabel struktur modal merupakan variabel pemoderasi, yang
memperkuat pengaruh antara struktur kepemilikan manajerial terhadap
kinerja perusahaan.
4.
Berdasarkan hasil analisis data ternyata ada pengaruh yang signifikan antara
commit to user
variabel moderasi (interaksi SKE dan SM) terhadap kinerja perusahaan, yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B.
KETERBATASAN
Penelitian yang dilakukan ini juga mempunyai beberapa keterbatasan.
1.
2.
C.
SARAN
1.
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para
manajer khususnya di bidang keuangan pada perusahaan manufaktur
makanan dan minuman, dengan bercermin dari tahun periode pengamatan
yaitu 2005-2009, maka dengan variabel moderasi (struktur modal) atau dalam
penggunaan utang dalam perusahaan akan mempengaruhi hubungan struktur
kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini akan menjadi pertimbangan
bagi pihak-pihak yang mempunyai otoritas untuk meregulasi seberapa besar
commit to user
seharusnya kepemilikan suatu perusahaan yang seharusnya ditawarkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor
dalam melakukan invetasi saham dengan melihat kondisi perusahaan melalui
Struktur Kepemilikan (seberapa besar tingkat kepemilikan manajerial dan
publik), Struktur Modal (seberapa besar hutang yang digunakan untuk
membiayai perusahaan) dan Kinerja Perusahaan (ROE).
3.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user