Anda di halaman 1dari 15

INVESTASI

1
 Diartikan juga sebagai penanaman modal
 Definisi : sebagai pengeluaran penanaman modal
atau perusahaan untuk membeli barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan produksi barang dan jasa yang
tersedia dalam perekonomian
 Contoh : pembelian mesin dan peralatan produksi,
pengeluaran untuk mendirikan bangunan kantor
dan pabrik

2
Peranan Modal Dalam Pembangunan
 Pelaksanaan pembangunan ekonomi membutuhkan
modal yang berasal dari dalam negeri (tabungan
pemerintah dan tabungan swasta) dan luar negeri
(investasi asing).
 Faktor yang mempengaruhi :
a. Return yang akan diterima
b. Resiko yang berkaitan dengan :
keamanan
kepastian hukum
peraturan perpajakan
peraturan investasi dalam negeri
 Fungsi modal dalam negeri :
a. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
b. Pembangunan Ekonomi
c. Untuk stabilitas makro ekonomi dalam kaitannya
dengan kecukupan cadangan devisa.
Fungsi modal asing
 Modal asing adalah modal untuk
pelengkap/tambahan dalam
pembangunan, bukan modal utama dalam
pembangunan

5
 Faktor penentu investasi :
a. Tingkat keuntungan yang diramalkan
b. Suku bunga
c. Ramalan kondisi ekonomi di masa depan
d. Kemajuan teknologi
e. Tingkat pendapatan nasional
f. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
( tercermin pada nilai deviden )

6
 Pelaku ekonomi akan melakukan investasi bila
tingkat pengembalian modal dari investasi yang
dilakukan, yaitu persentase keuntungan yang akan
diperoleh sebelum dikurangi bunga uang yang
dibayar, lebih besar dari tingkat bunga.
 Marginal Eficiency of Investment , yaitu suatu
kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat
pengembalian modal dan jumlah modal yang
diinvestasikan

7
Masalah Kebijakan Investasi
di Indonesia
 Kebijakan investasi tidak dapat berdiri sendiri, efektivitas
tergantung banyak faktor lain di luar wilayah kebijakan
investasi
 Masalah :
a. Buruknya daya saing Indonesia
b. Iklim investasi
c. Stabilitas politik dan ekonomi
d. Kondisi infrastruktur
e. Regulasi dan perpajakan
f. birokrasi
g. Konsistensi dan kepastian hukum
h. Masalah Good Governance
8
 Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006
 Paket kebijakan yang berisi langkah konkret untuk
memperbaiki iklim investasi. Pemerintah
diharapkan konsisten melaksanakan paket tersebut
sehingga mampu mendorong investasi dan memicu
pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen.
 Langkah tersebut, meliputi
- upaya memperkuat kelembagaan pelayanan
investasi dan sinkronisasi peraturan pusat dan
daerah,
- kepabeanan dan cukai,
- perpajakan,
- ketenagakerjaan,
- usaha kecil, menengah dan koperasi.

9
 Salah satu tindakan pemerintah dalam memperbaiki
iklim investasi adalah menyederhanakan proses
pembentukan perusahaan dan izin usaha. Keluaran
yang diharapkan dari tindakan itu ialah berkurangnya
waktu yang dibutuhkan secara bertahap dari rata-
rata 150 hari menjadi 30 hari.

 Pembenahan perpajakan dalam paket tersebut


terkait dengan target menyelesaikan amandemen
tiga undang-undang (UU), yakni UU Ketentuan
Umum Perpajakan, UU Pajak Penghasilan, serta UU
Pajak Pertambahan Nilai.

10
Paket Kebijakan Perbaikan Iklim
Investasi
1. Bidang Umum.
Kebijakan yang diluncurkan:
a. Memperkuat kelembagaan pelayanan investasi.
b. Sinkronisasi Peraturan pusat dan daerah.
c. Kejelasan ketentuan mengenai kewajiban amdal.

11
2. Bidang Kepabeanan dan Cukai.
Kebijakan yang diluncurkan:
a. Percepatan arus barang.
b. Pengembangan peranan kawasan berikat.
c. Pemberantasan penyelundupan.
d. Debirokratisasi di bidang cukai.

12
3. Bidang Perpajakan
Kebijakan yang diluncurkan:
a. Insentif perpajakan untuk investasi.
b. Melaksanakan system “selft assessment” secara
konsisten.
c. Revisi pajak pertambahan nilai untuk
mempromosikan ekspor.
d. Melindungi hak wajib pajak.
e. Mempromosikan transparansi dan “disclosure.”

13
4. Bidang Ketenagakerjaan
Kebijakan yang diluncurkan:
a. Menciptakan iklim hubungan industrial yang
mendukung perluasan lapangan tenaga kerja.
b. Perlindungan dan penempatan TKI di luar negeri.
c. Penyelesaian berbagai perselisihan hubungan
industrial secara cepat, murah, dan berkeadilan.
d. Mempercepat proses penerbitan perizinan
ketenagakerjaan.
e. Penciptaan pasar tenaga kerja fleksibel dan produktif.
f. Terobosan paradigma pembangunan transmigrasi
dalam rangka perluasan lapangan kerja.

14
5. Bidang Usaha Kecil, menengah, dan
koperasi.
Kebijakan pemberdayaan usaha kecil,
menengah, dan koperasi diwujudkan dengan
pemberian kemudahan akses modal untuk
usaha kecil.

15

Anda mungkin juga menyukai