Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan :

1. apa alasan investor asing melakukan investasi di negara tujuan ?


- Upah Buruh Murah
Negara berkembang kebanyakan memiliki tenaga kerja yang sangat melimpah dengan
tingkat upah yang jauh lebih murah dibandingkan dengan upah buruh untuk pekerja di negara
maju. Sehingga, dengan menanamkan modal dinegara berkembang maka para investor dapat
mengembangkan modalnya atau usahanya dengan ongkos atau biaya yang murah.
- Dekat dengan Sumber Bahan Mentah
Bahan mentah menjadi faktor utama dalam proses produksi. Negara maju memiliki
bahan mentah yang sangat terbatas, sedangkan negara berkembang memiliki bahan mentah
yang belum dieksploitasi. Sehingga dengan dekat dari bahan mentah akan lebih sedikit untuk
memakan waktu dan biaya dalam menjalankan bisnis tersebut.
- Menemukan Pasar Yang Baru
Negara berkembang merupakan pasar yang sangat efektif untuk memasarkan hasil
produksi dari negara-negara maju. Dengan adanya pasar baru maka akan membawa
keuntungan tersendiri bagi negara penanam modal asing. jumlah penduduk yang besar dan
damai serta adaptif secara dinamis pada kemajuan merupakan salah satu potensi yang
menjadi daya Tarik bagi investor.
- Royalti dan Alih Teknologi
Kedua belah pihak akan saling diuntungkan. Teknologi yang awalnya dikuasai oleh
negara maju dan pada perkembangannya dimanfaatkan oleh negara berkembang dan negara
terbelakang. Proses ini disebut dengan Transfer of Technology. Negara maju melakukan TOT
tersebut untuk melakukan sosialisasi budaya teknologi dan sekaligus untuk meningkatkan
keuntungan finansial. Sedangkan negara berkembang berkenan menerima transfomrasi untuk
mempercepat pembangunan.
- Penjualan Bahan Baku dan Suku Cadang
Investor asing juga dapat memperoleh keuntungan dari penjualan bahan baku. Negara
berkembang belum dapat memproduksi bahan baku yang memadai menjadi barang jadi.
Penanaman modal asing memperoleh keuntungan dari penjualan suku cadang (spare part).
Investasi yang paling besar adalah industry otomotif.
- Insentif Lain (Tax Holiday)
Tax holiday (pembebasan pajak). Tax holiday menimbulkan pro dan kontra. Tahun
1970 diberlakukan, 1980 di cabut. Tax holiday dihilangkan karena yang menikmati lebih
kepada perusahaan besar, sedangkan pengusaha kecil yang jumlahnya banyak malah
memikul beban tax. Tax holiday juga dianggap bukan salah satu peralatan yang ampun untuk
menarik minat para investor memasuki industry.
Tax holiday adalah pemberlakukan insentif pajak, biasnaya oleh negara berkembang
atau negara-negara yang sednag berada dalam fase transisi perekonomian, dengan tujuan
menarik investasi asing. gunanya untuk menarik investor asing. salah satu bentuknya adalah
pengurangan tarif pajak penghasilan bagi perusahaan dengan modal baru dalam jangka waktu
tertentu.
Manfaat tax holiday  membuka lapangan kerja baru, dengan banyaknya investor
yang datang maka akan menciptakan lapangan kerja bagus. Peningkatan jumlah penanaman
modal dari investor. Dengan adanya investor asing, maka perusahaan yang diinvestori
cenderung akan mampu untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
Contoh : saat ini Pasal 31A UU PPh yang mengatur pemberian fasilitas perpajakan
kepada Wajib Pajak yang melakukan penanaman modal di bidang usaha tertentu dan/atau di
daerah tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional berupa :
a. Pengurangan penghasilan neto paling tinggi 30% dari jumlah penanaman yang
dilakukan
b. Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat
c. kompensasi kerugian yang lebih lama, tetapi tidak lebih dari 10 tahun
d. pengenaan Pajak Penghasilan atas deviden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
sebesar 10%, kecuali apabila tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku menetapkan
lebih rendah.
Contoh : Filipina membolehkan 100% kepemilikan asing dalam sektor usaha energi
baru dan terbarukan (energi hijau). Tujuannya untuk mempercapt transisi energi dan
mengatasi ancaman perubahan iklim. Bentuknya berupa tax holiday selama 7 tahun dan
setelahnya diberikan tarif PPh badan khusus sebesar 10% dan terdapat pula pembebasan bea
masuk atas impor barang yang diperlukan untuk proyek energi terbarukan selama 10 tahun.
(DDTC.co.id).
- Status khusus negara-negara tertentu dalam perdagangan internasional
Misalnya di negara berkemabng yang mendapatkan status GSP (Generalized System
of Preferences dari negara maju. GSP adalah sebuah sistem tarif impor di negara-negara
maju, yang dikhususkan bagi berbagai produk yang berasal dari negara-negara berkembang
(Developing Countries) dan terbelakang (Least-Developed Countries) menurut Pratomo,
2004). Tujuannya adalah mampu meningkatkan devisa dari negara berkemabng melalui
peningkatan ekspor, hal ini diharapkan meningkatkan daya saing produk sehingga mampu
bersaing dan nantinya mampu meningkatkan hasil produksinya. Tujuan utama konsep ini
adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi negara berkembang melalui pendekatan
khsusu untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka. Indonesia menikmati tahun
1981 padahal GSP AS telah muali diberikan sejak 1976. Beberapa produk yang diberikan
contohnya kayu, ban ridal, pertanian, perikanan, instrument music, sarung tangan, porselen,
ban, produk minyak sawit, perhiasa dan alas kaki. Perikanan hingga mencapai 0% sehingga
memperoleh pendapatan yang cukup besar. 1
MENURUT SUKIRNO (2002)  Faktor yang menentukan investasi yang
ditanamkan di sebuah negara :

1
Rajagukguk, Erman. 2019. Hukum Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN). Depok. PT Raja Grafindo Persada. Hlm 1-26
a. Tingkat Bunga  menentukan jenis investasi yang akan memberikan keuntungan
kepada investor. Investor akan menanamkan modalnya jika pengambilan modal dari modal
yang ditanamkan (return of investment) yaitu berupa presentase keuntungan netto yang
diterima lebih besar dari pada tingkat bunganya.
b. Tingkat Keuntungan Investasi yang diramalkan akan diperoleh  ramalan tentang
keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran kepada investor mengenai jenis usaha
yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan dan besarnya investasi yang harus
dilakukan untuk memenuhi tambahan barang modal yang diperlukan.
c. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya  dengan ebrtambahnya
pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli
masyarakat juga meningkat, total aggregate demand meningkat yang pada akhirnya akan
mendorong tumbuhnya investasi lain.
d. Keuntugan yang diperoleh oleh perusahaan  semakin besar keuntungan
perusahaan, maka akan mendorong para investor untuk menyediakan sebagian dari
keuntungan yang diperoleh untuk investasi baru.
e. situasi politik  kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan bagi
investor terutama para investor asing. mengingat investasi memerlukan jangka waktu yang
relative lama untuk memperoleh Kembali modal yang ditanam dan emmperoleh keuntungan
sehingga stabilitas politik sangat diharapkan oleh para investor.
f. kemajuan teknologi  adanya inovasi atau kemajuan teknologi baru, maka akan
semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin
tinggi tingkat investasi yang dicapai.
g. kemudahan yang diberikan pemerintah  tersedianya berbagai sarana prasarana,
seperti jalan raya, listrik dan sistem komunikasi akan mendorong para investor untuk
menanamkan modalnya di suatu negara. Bentuk keringanan di dalam perpajakan (tax
holiday) dan perizinan akan meningkatkan investor menanamkan modalnya.
2. apa alasan dari negara misalnya indonesia (house country) menerima penanaman
model secara langsung yang dilakukan oleh investor asing?
Yang paling nyata adalah untuk meningkatkan pendapatan negara melalui pajak yang
dikenakan kepada para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan house
country.
Membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana, banyak membuka lapangan
kerja baru sehingga menurunkan angka pengangguran, membuka transfer teknologi, adanya
kemungkinan untuk membuka jalur kerjasama antara investor dengan UMKM sehingga
pertumbuhan ekonomi akan meningkat hingga adanya peluang untuk memasarkan produknya
kepada internasional.
a. membiayai pembangunan nasional  aliran uang hasil investasi dapat
menggerakan roda perekonomian dan meningkatkan pendapatan negara. Salah satu cara
untuk menggerakkan Kembali perekonomian nasioanl adalah kebijakan dengan mengundang
agar masuknya investasi di Indoneisia. Contohnya KPBU (Kerjasaman Pemerintah dengan
Badan Usaha) melalui Perpres Nomor 38 Tahun 2015.
b. investasi asing untuk peningkatan ekspor  ekspor yang dikenal sebagai
efficiency-seeking investment. Terdapat penelitian pada (Safitriani, 2014) dimana
mngemukakan bahwasannya peningkatan yang terjadi pada Foreign Direct Investment akan
memberikan dampak positifterhadap kinerja ekspor Indoneisa. Apabila terjadi suatu
peningkatan ekspor maka terjadi peningkatan peningkatan pula dalam investasi asing. dengan
kata lain bahwasannya peningkatan investasi langsung akan memberikan peningkatan atas
ekspor indoneisa melalui adanya akumulasi modal, teknologi serta manajemen dan strategi
pemasaran yang dipraktikan oleh perusahaan multinasional sebagai investo asing. 2
c. ivestasi asing mengurangi praktik rent-seeking  mengurangi praktik rent-seeking.
untuk dapat menarik investasi asing yang berorientasi ekspor, pemerintah akan berupaya
keras untuk membuat iklim investasi Indonesia menjadi lebih kondusif dengan aturan
perizinan yang lebih sederhana dan transparan sehingga dapat mengurangi praktik rent-
seeking.
d. investasi asing membantu penyerapan tenaga kerja  menciptakan lapangan kerja.
Namun, bergantung pada banyak hal salah satunya yaitu jenis dari investasi asingnya.
Terlebih yang berfokus pada pengutamaan padat modal ketimbang padat karya. Peran
pemerintah sangat penting untuk memfasilitasi masuknya greenfield investment di sektor
baru yang padat karya. Pemerintah terlalu fokus dengan kebijakan investment attraction
dibandingkan dengan investment retention.
e. Spillover dan multiplier effects investasi asing  yang berorientasi ekspor uumnya
memiliki comparative advantage di bidang teknologi yang membuat produk barang dan jasa
yang dihasilakn menjadi kompeten dalma pasar global. Ivesatsi asing berperan dalam
menghubungkan industry local ke dalam global value chain sehingga memeprcepat uapay
ekspansi ke pasar global. Dapat pula memperkenalkan pelaku usaha di negara penerima
dengan proses bisnis, sistem, praktik manajemen dan know-how yang baru sehingga melalui
interaksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas dan produktivitas dari
pelaku usaha nasional. 3
3. apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi investor dalam menentukan atau
memutuskan melakukan investasi di negara tuan rumah?
a. Suku bunga  karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman
bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor unruk meminjam
modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
b. pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara  PDRB (pendapatan
nasional perkapita) merupakan cerimanan dari daya belu masyarakat atau pasar. Semakin
tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan
nasional per kapita atau PDRB perkapita) maka akan makin menarik negara atau daerah
tersebut untuk berinvestasi.
c. kondisi sarana dan prasarana  investasi sangat membutuhkan sarana dan
prasarana sebagai pendukung, seperti halnya trasnportasi (jalan, terminal, Pelabuhan, bandar
2
Bintoro, Clarissa Sasti. 2022. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Asing Langsung Di
Indonesia. Vol 1. Hlm 560
3
Rajagukguk, Erman. 2019. Hukum Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN). Depok. PT Raja Grafindo Persada. Hlm 1-26
udara, dll), komunikasi (jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana
dan sarana pos, utilitas (air bersih, listrik, dll), pembuangan limbah, dll.
d. birokrasi perijinan  karena birokrasi yang Panjang memperbesar biaya bagi
investor. Birokrasi yang Panjang akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat,
sedangkan bagi pengusaha waktu adalah uang. Birokrasi yang Panjang akan emmbuka
peluang bagi oknum aparat pemerintahan untuk menarik suap dari para pengusaha dalam
rangka memperpendek birokrasi tersebut.
e. kualitas sumberdaya manusia teknologi yang digunakan oleh para pengusaha
makin lama semakin modern, sehingga dibutuhkannya kualitas SDM yang memadai.
f. peraturan dan undang-undang kenegakerjaan  menyangkut peraturan tentang
pemutusan hubungan kerja (PHJ), Upah Minimum, kontrak kerja, dll.
g. stabilitas politik dan keamanan  menjamin kelangsungan investasinya untuk
jangka Panjang.
h. faktor-faktor sosial budaya  selera masyarakat terhadap makanan. Misalnya
orang jawa pedalaman lebih suka makanan manis, sementara masyarakat jawa pesisiran lebih
senang masakan yang asin. 4

4
Nugroho SBM. Evaluasi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Indonesia dan Implikasi
Kebijakannya. Vol 2. 2008. Hlm 19

Anda mungkin juga menyukai