Kegiatan ekspor dan impor diberlakukan oleh perusahaan atau negara. Ekspor dapat
membantu meningkatkan pendapatan, sedangkan impor membantu mendapatkan barang atau
jasa yang tidak tersedia di dalam negeri. Mengutip dari buku Hukum Ekspor Impor (2014) karya
Adrian Sutedi, ekspor merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan dengan mengeluarkan
barang dari negara tertentu dan mengirimkannya ke negara lain. Sedangkan impor adalah
aktivitas perdagangan yang dilakukan dengan memasukkan barang dari negara lain ke negara
sendiri. Antara ekspor dan impor, keduanya sama-sama bisa dilakukan oleh perusahaan,
perseorangan ataupun negara. Dua kegiatan perdagangan internasional ini memiliki serangkaian
kebijakan yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh pihak yang terlibat di dalamnya. Hal ini
dilakukan supaya tujuan dari pembuatan kebijakan tersebut bisa tercapai.
Dalam buku Ekonomi Internasional (2017) karya Nazaruddin Malik, disebutkan jika tujuan
dari kebijakan perdagangan internasional ialah:
- Melindungi kepentingan industri dan produksi dalam negeri
- Melindungi kondisi ekonokmi nasional dan menghindarkannya dari pengaruh buruk
Melindungi lapangan pekerjaan Menjaga nilai tukar agar tetap stabil
- Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi Menjaga keseimbangan neraca pembayaran
internasional
Kebijakan perdagangan internasional bidang ekspor
Kebijakan ini bisa mempengaruhi secara langsung ataupun tidak, terhadap transaksi
atau kelancaran usaha, struktur dan komposisi. Kebijakan tersebut di antaranya:
- Pemberian subsidi ekspor. Subsidi diberikan untuk meningkatkan atau memajukan
ekspor. Subsidi ini bisa dalam bentuk pembebasan pajak, pemberian fasilitas,
pengurangan biaya produksi atau lainnya. Tujuan subsidi ini ialah supaya produk ekspor
bisa memiliki daya saing di negara tujuan.
- Penetapan prosedur ekspor. Sebelum melakukan ekspor, tentu eksportir (pihak yang
melakukan ekspor) harus melakukan beberapa prosedur tertentu. Pemerintah
memberlakukan kebijakan yang setidaknya bisa mempermudah alur ekspor.
- Dumping. Menurut Para Ahli Dumping Adalah kebijakan penetapan harga barang ekspor
lebih murah dibanding di dalam negeri. Dengan arti lain, dumping merupakan kebijakan
menjual hasil produksi di luar negeri lebih rendah dari di dalam negeri. Biasanya
kebijakan ini diterapkan apabila pemerintah dapat mengendalikan harga barang di dalam
negeri terlebih dahulu.
- Larangan ekspor. Merupakan kebijakan pelarangan untuk mengekspor barang tertentu
ke luar negeri. Alasan pelarangan ini bisa karena ekonomi, politik, sosial ataupun budaya.
Contohnya larangan ekspor minyak bumi, barang bersejarah, kayu ataupun lainnya.
Diskriminasi harga Artinya barang ekspor ditetapkan dengan harga yang berbeda untuk
tiap negara. Biasanya hal ini dilakukan sesusai dengan perjanjian. Misalnya negara A
mengekspor pakaian ke negara B dengan harga murah, sedangkan pakaian yang diekspor
negara A ke negara C tergolong relatif mahal.
- Politik dagang bebas. Pemerintah memberikan kebijakan untuk bebas melakukan
kegiatan ekspor atau impor. Kebebasan ini diharapkan nantinya bisa membawa beberapa
keuntungan, contohnya mendapat barang produksi berkualitas tinggi atau barang yang
harganya lebih murah.
Kebijakan perdagangan internasional bidang impor
Kebijakan perdagangan internasional secara impor, yaitu :
- Pemberlakuan kuota. Pemerintah menetapkan kuota impor dalam jangka waktu
tertentu. Tujuannya supaya tidak mengganggu kegiatan produksi dalam negeri. Namun,
apabila suatu negara telah menetapkan kebijakan politik dagang bebas, pemberlakuan
kuota tidak bisa dilakukan karena bisa mengganggu perdagangan internasional.
- Pemberian subsidi. Beberapa barang impor bisa jadi lebih murah dibanding barang
produksi dalam negeri. Maka dari itu, pemerintah memberikan subsidi supaya harga
barang dalam negeri bisa jauh lebih murah. Subsidi ini diberikan kepada produsen,
misalnya dengan pengurangan biaya produksi.
- Larangan impor. Kebijakan pelarangan impor berlaku untuk beberapa barang yang
dianggap bisa membahayakan lingkungan masyarakatnya. Contoh impor senjata berapi.
Selain itu, larangan impor ini juga sering diberlakukan untuk menghemat devisa.
- Tarif. Penetapan tarif dilakukan pada barang impor, bisa jadi lebih murah atau mahal.
Jika harga barang impor lebih mahal, hal ini bisa mendorong masyarakat untuk lebih
memilih memakai produk dalam negeri. Sedangkan untuk negara penganut politik
dagang bebas, biasanya cenderung memberi harga impor lebih murah atau sama dengan
barang dalam negeri
Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/21/131212369/kebijakan-
perdagangan-internasional-bidang-ekspor-dan-impor?page=all
4. Persyaratan investasi langsung: Untuk investor asing yang ingin berinvestasi langsung
di Indonesia, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Ini termasuk mematuhi
Daftar Negatif Investasi, yang menguraikan sektor-sektor yang ditutup atau dibatasi
untuk investasi asing, dan mematuhi batas maksimum kepemilikan asing untuk setiap
sektor.
Dengan memenuhi persyaratan ini, investor dapat memanfaatkan populasi Indonesia yang besar,
sumber daya alam yang melimpah, dan peluang investasi yang menjanjikan.