NAMA
NIM
PENDAHULUAN
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama, penduduk yang
dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara
yang berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak
langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara
tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah
hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional:
Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih banyak dan lebih diminati oleh masyarakat
dibandingkan produk dalam negeri, maka hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian
dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat suatu kebijakan perdagangan
internasional.
PEMBAHASAN
Untuk mengoptimalkan manfaat dan mengatasi tantangan dan dampak negatif dari
perdagangan internasional, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, antara
lain:
1|Perdagangan Internasional
pelindungan dan pengamanan perdagangan, pemberdayaan koperasi dan usaha mikro,
kecil, dan menengah, pengembangan ekspor, kerja sama perdagangan internasional,
sistem informasi perdagangan, tugas dan wewenang pemerintah di bidang
perdagangan, komite perdagangan nasional, pengawasan, dan penyidikan. Tujuan dari
undang-undang ini adalah untuk mewujudkan perdagangan yang berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, mandiri, dan seimbang, serta meningkatkan
daya saing produk dalam negeri.
3. Kebijakan Ekspor Nasional (KEN). Kebijakan ekspor nasional adalah kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia melalui
berbagai strategi, program, dan kegiatan yang terintegrasi dan terkoordinasi antara
pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha. Kebijakan ekspor nasional mencakup
aspek-aspek seperti peningkatan daya saing produk ekspor, pengembangan pasar
ekspor, fasilitasi perdagangan, pembiayaan ekspor, promosi ekspor, dan perlindungan
ekspor. Tujuan dari kebijakan ekspor nasional adalah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, mengurangi ketergantungan pada impor, menciptakan lapangan kerja, dan
meningkatkan devisa negara
1. Tarif
Tarif: Pembebanan pajak atau bea masuk terhadap barang impor untuk melindungi industri
dalam negeri.
• Bea Ekspor: Pajak untuk barang yang keluar dari custom area.
• Bea Transito: Pajak untuk barang transit yang tujuannya Negara lain.
• Bea Impor: Pajak untuk barang yang masuk ke custom area dengan Negara tersebut
sebagai tujuan terakhir.
2|Perdagangan Internasional
2. Infant-Industri
• Perlindungan tarif bagi industri dalam negeri yang sedang tumbuh untuk
meningkatkan efisiensi dan daya saing.
3. Diversifikasi
• Pembebanan tarif untuk mendorong diversifikasi produksi barang agar ekonomi
nasional lebih stabil.
4. Employment
• Tarif untuk meningkatkan produksi domestik dan menciptakan lapangan kerja
baru.
5. Kuota
• Pembatasan jumlah impor atau ekspor barang tertentu untuk mengatur aliran
barang internasional.
6. Larangan Ekspor
• Kebijakan melarang ekspor barang tertentu untuk melindungi lingkungan atau
kepentingan nasional.
7. Larangan Impor
• Kebijakan melarang impor barang tertentu untuk mendukung industri dalam
negeri.
8. Subsidi
• Dana tambahan dari pemerintah untuk mendukung produksi, ekspor, atau impor
barang tertentu.
9. Premi
• Kemudahan dan insentif untuk meningkatkan ekspor barang tertentu.
10. Dumping
• Penjualan barang ke luar negeri dengan harga di bawah biaya produksi atau
harga domestik.
3|Perdagangan Internasional
11. Anti Dumping Code
• Tindakan anti dumping oleh pemerintah dengan memberlakukan tarif impor
tambahan untuk melindungi industri dalam negeri dari praktik dumping.
KESIMPULAN
Perdagangan internasional merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan
ekonomi Indonesia, yang dapat memberikan manfaat dan tantangan bagi negara ini. Untuk
mengoptimalkan manfaat dan mengatasi tantangan dan dampak negatif dari perdagangan
internasional, pemerintah Indonesia perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat,
strategis, dan berkelanjutan, yang didasarkan pada kepentingan nasional, keseimbangan antara
hak dan kewajiban, serta kerja sama dan kompetisi yang sehat dengan negara-negara mitra.
Pemerintah Indonesia juga perlu melibatkan dan memberdayakan berbagai pemangku
kepentingan, seperti pelaku usaha, akademisi, masyarakat sipil, dan media massa, dalam
merumuskan, melaksanakan, dan mengawasi kebijakan-kebijakan perdagangan internasional.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
infrastruktur, dan teknologi, yang dapat mendukung kegiatan perdagangan internasional yang
efisien, efektif, dan berkelanjutan. Dengan demikian, perdagangan internasional dapat menjadi
salah satu motor penggerak pembangunan ekonomi Indonesia, yang berorientasi pada
kesejahteraan, keadilan, dan keberlanjutan.
4|Perdagangan Internasional
REFERENSI
5|Perdagangan Internasional