A. PENGERTIAN
Tax holiday adalah pemberian insentif pajak yang sering digunakan oleh
negara-negara berkembang atau negara-negara yang sedang melakukan transisi
perekonomian dengan tujuan untuk menarik investasi asing langsung.
Adapun David Holland dan Richard J. Van dalam tulisannya yang
berjudul Income Tax Incentive for Investment menyebutkan bahwa tax holiday
diberikan kepada perusahaan investor.
Tax holiday juga bisa diartikan sebagai program insentif pemerintah yang
ditujukan kepada pengusaha kena pajak dengan mengurangi ataupun membebaskan
pengenaan pajak. Pengertian lainnya yaitu tax holiday adalah fasilitas pajak yang
berlaku untuk perusahaan baru berdiri yang diberikan kebebasan untuk pembayaran
pajak penghasilan bedan pada periode tertentu.
a. pengurangan penghasilan neto paling tinggi sebesar 30% dari jumlah penanaman
modal yang dilakukan,
b. penyusutan dan amortisasi yang dipercepat,
c. kompensasi kerugian paling lama 10 tahun,
d. serta pengenaan PPh Pasal 26 atas dividen sebesar 10%, kecuali apabila tarif
yang ditetapkan P3B lebih rendah.
E. SYARAT MENDAPATKAN TAX HOLIDAY
1. Merupakan Industri Pionir yang Sudah Berstatus Sebagai Badan Hukum
Indonesia
Penerima merupakan wajib pajak (WP) baru dan merupakan bagian dari
industri pionir. Industri pionir yang dimaksud disini seperti industri kereta api,
pesawat terbang, logam, minyak bumi ataupun industri yang mampu memperkenalkan
teknologi baru. Industri pionir ini juga mempunyai keterkaitan yang luas dan
mempunyai nilai strategis dalam ekonomi nasional.
2. Penanaman Modal Baru
Wajib pajak yang berhak mendapatkan tax holiday adalah wajib pajak yang
menanamkan modal baru yang belum pernah diterbitkan keputusan tentang pemberian
ataupun pemberitahuan mengenai penolakan pengurangan pajak penghasilan (PPh)
badan dan keputusan-keputusan lainnya. Keputusan-keputusan yang dimaksud disini
adalah:
Pemberian fasilitas pajak penghasilan (PPh) untuk penanaman modal bidang
usaha tertentu yang tertuang dalam pasal 31A UU PPh.
Pemberitahuan tentang pemberian pengurangan penghasilan neto atas
penanaman modal baru atau perluasan usaha berdasarkan Pasal 29A Peraturan
Pemerintah tentang penghitungan penghasilan kena pajak dan pelunasan pajak
penghasilan dalam tahun berjalan.
Keputusan tentang pemberian pajak penghasilan (PPh) pada Kawasan
Ekonomi Khusus berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Fasilitas dan
Kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus.
a. seperti industri logam dasar hulu, seperti besi baja dan bukan besi baja
b. Industri kimia dasar organik dan anorganik; industri pemurnian dan
pengilangan minyak dan gas;
c. Industri bahan baku utama farmasi; industri pembuatan komponen alat
elektronik dan telematika;
d. Industri komponen robot;
e. Industri pembuatan mesin dan komponen utama mesin;
f. Industri kendaraan bermotor;
g. Industri ekonomi digital yang mencakup pengolahan data
Dan industri lain yang diatur dalam PMK No. 130/PMK.010/2020.
G. PERHITUNGAN TAX HOLIDAY
Penghitungan tax holiday ini dilakukan dengan cara pemotongan ataupun
pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan yang ternyata juga dibedakan jangka
waktu penerapannya tergantung dengan nilai modal, yaitu:
5 tahun bagi penanam modal baru dengan nilai paling sedikit Rp 500 miliar
rupiah dan kurang dari Rp 1 triliun rupiah
7 tahun bagi penanam modal baru dengan nilai paling sedikit Rp 1 triliun
rupiah dan kurang dari Rp 5 triliun rupiah
10 tahun bagi penanam modal baru dengan nilai rencana penanaman modal
paling sedikit Rp 5 triliun rupiah dan kurang dari Rp 15 triliun rupiah
15 tahun bagi penanam modal baru dengan nilai rencana paling sedikit Rp 15
triliun rupiah dan kurang dari Rp 30 triliun rupiah
20 tahun bagi penanam modal baru dengan nilai rencana penanaman modal
minimal Rp 30 triliun rupiah
H. KELEBIHAN dan KEKURANGAN
Penerapan tax holiday di negara berkembang seperti di Indonesia ternyata ada
kelebihan dan kekurangannya. Beberapa kelebihan yang dirasakan antara lain:
1. Bisa Meningkatkan Pendapatan Negara
Penerapan tax holiday dalam jangka menengah dan jangka panjang bisa
meningkatkan pendapatan atau penghasilan negara. Ini dikarenakan jumlah modal
yang ditanamkan oleh investor jumlahnya cukup besar.
2. Tersedia Banyak Lapangan Pekerjaan
Kelebihan dari pemberian fasilitas pajak ini salah satunya yaitu tersedia
banyak lapangan pekerjaan. Semakin banyak investor yang menanamkan modal untuk
membangun usaha maka bisa mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan
tersedianya banyak lapangan pekerjaan. Artinya kebijakan tax holiday ini bisa
menyerap banyak tenaga kerja.
3. Bisa Menarik Banyak Investor
Dibuatnya kebijakan tax holiday bukan tanpa tujuan. Dimana pemerintah
membuat kebijakan ini dengan tujuan untuk menarik banyak investor. Semakin
banyak investor yang mau menanamkan modal di Indonesia maka keuntungan yang
akan diperoleh juga semakin banyak.
Selain ketiga kelebihan tersebut, kebijakan tax holiday juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
1. Bisa Mengurangi Pendapatan Negara
Kebijakan tax holiday tidak hanya bisa meningkatkan pendapatan negara
tetapi juga bisa mengurangi pendapatan negara. Ini dikarenakan pendapatan negara
dari sektor pajak seperti pajak penghasilan badan (PPh Badan). Selain itu, kebijakan
ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dengan hanya melakukan penanaman modal
pada pemberian tax holiday saja. jika kebijakan tersebut sudah tidak diberlakukan lagi
maka akan mengalihkannya ke negara lainnya.
2. Hanya Ditujukan Kepada Investor dengan Modal Besar
3. Kebijakan tax holiday ini bisa dibilang kurang efektif meski memiliki tujuan
untuk menarik banyak investor. Dikatakan kurang efektif karena kebijakan ini
hanya terbatas pada investor dengan modal besar saja. Ini berarti kebijakan tax
holiday tidak mencakup para investor dengan modal rendah maupun sedang.
Informasi tambahan
Wajib pajak yang menerima fasilitas tax holiday memiliki kewajiban untuk membuat
laporan pajak dan juga membuat laporan penggunaan dana yang dimiliki di perbankan
Indonesia. Selain itu, wajib pajak juga memiliki kewajiban untuk menyertakan
laporan realisasi penanaman modal yang sebelumnya sudah diaudit.
Tidak hanya itu saja, penerima tax holiday juga harus menerima koreksi fiskal apabila
transaksi yang dilaporkan ternyata tidak sesuai dengan ketentuan dirjen pajak, adapun
fasilitas pajak ini sudah diatur dalam UU Nomor 36 tahun 2008 yang diberikan dalam
bentuk, sebagai berikut:
Kompensasi kerugian yang tidak lebih dari sepuluh tahun.
Dipercepatnya penyusutan dan juga amortisasi.
Pengurangan penghasilan neto hingga 30% sehingga beban pajak
penghasilan menjadi berkurang.
Pengenaan tarif pajak final untuk dividen sebesar 10% sesuai dengan
pajak penghasilan (PPh) pasal 26.
I. KESIMPULAN
Pada dasarnya tax holiday adalah kebijakan yang banyak dilakukan oleh
negara-negara berkembang dengan tujuan menarik investor. Adanya penerapan
tax holiday dan banyaknya investor yang mau menanamkan modalnya tentu akan
memberikan banyak manfaat bagi negara, seperti meningkatnya pendapatan
negara, tersedianya lapangan pekerjaan, dan membantu pertumbuhan ekonomi.