K
FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
Insentif pajak adalah kebijakan pemerintah yang diberikan kepada investor atau
perusahaan untuk mendorong investasi dalam suatu negara. Insentif pajak sering
digunakan oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk menarik investasi
asing maupun domestik.
Insentif investasi memiliki pro dan kontra di kalangan masyarakat dan para ahli. Di satu
sisi, insentif investasi dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan daya saing
Indonesia dalam menarik modal asing maupun lokal, terutama di tengah persaingan
global yang semakin ketat. Namun di sisi lain, insentif investasi juga menimbulkan
beberapa masalah dan tantangan.
PRO dan KONTRA
Insentif Investasi
PRO KONTRA
1. Dapat menimbulkan distorsi atau
ketidakadilan dalam perekonomian
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2. Dapat mengurangi penerimaan negara dari
2. Menarik investor domestik asing
sektor pajak
3. Meningkatkan inovasi dan riset
3. Dapat menimbulkan moral hazard atau
perilaku oportunistik dari investor
FASILITAS PAJAK DALAM
UUPPH DAN UUPM
FASILITAS PAJAK
DALAM UUPPH
Peraturan mengenai fasilitas pajak UUPPh dimulai sejak tahun 1995 yang diawali
dengan pasal 31A UUPPh yang berisi mengenai
penyusutan dan amortisasi yang dipercepat
kompensasi kerugian lebih lama maksimal 10 tahun
pengurangan PPh pasal 26 atas deviden
bagi investor yang menanam modal dalam industri pionir dapat diberikan
pembebasan atau pengurangan PPh badan dalam jumlah dan waktu tertentu
yang diatur lebih lanjut dengan PMK
atas penanaman modal yang sedang berlangsung, jika investor ingin mengganti
mesin/barang modal dapat diberikan pembebasan keringan bea masuk
berdasarkan PMK
investor mendapatkan kemudahan perizinan untuk hak atas tanah, pelayanna
keimigrasian hingga perizinan impor
HUBUNGAN ANTARA UUPPH DAN
UUPM DALAM PEMBERIAN
FASILITAS PPh
Banyak yang beranggapan bahwa UU PPh dan UUPM merupakan suatu dualism
pengaturan fasilitas perpajakan. Namun nyatanya kedua jenis UU ini mengatur sesuai
dengan bidang nya masing masing dan tidak bersenggolan satu sama lain. Namun
harus diakui bahwa ranah yang paling tepat dan kompeten untuk mengatur fasilitas
pajak adalah UUPPh. Karena secara sistematis hukum perpajakan yang diatur dalam
berbagai peraturan perundang undangan harus dianggap sebagai suatu kesatuan
sistem yang integral dan saling terkait, sambil menunggu harmonisasi kedua UU untuk
tujuan merangsang investor dan memperbaiki serta meningkatkan daya saing iklim
investasi nasional kedua pengaturan fasilitas pajak dapat dianggap sebagai saling
melengkapi dan tetap berlaku.
Fasilitas Pajak Penghasilan Bagi Wajib
Pajak Yang Menanamkan Modal Pada
Bidang Tertentu atau Daerah Tertentu
1.Fasilitas PPh yang diberikan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri
Perseroan terbatas; atau
Koperasi, baik yang baru berdiri maupun yang telah ada, yang melakukan
penanaman modal baik untuk :
Penanaman modal baru, maupun
Perluasan dari usaha yang telah ada, pada bidang usaha tertentu
atau pada bidang tertentu dan daerah tertentu.
2. Bidang-bidang Usaha Tertentu adalah bidang usaha di sektor kegiatan
ekonomi yang mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional.
Daerah-daerah tertentu adalah daerah yang secara ekonomis mempunyai
potensi yang layak dikembangkan.
Fasilitas Pembebasan
atau Pengurangan PPh
Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh) di Indonesia, terdapat
beberapa fasilitas pembebasan atau pengurangan PPh yang dapat diberikan
kepada WP, yaitu :
• Industri Farmasi Produksi Vaksin dan/atau Obat atas perolehan bahan baku
vaksin dan/atau obat untuk penanganan COVID-19