2. Berikut ini manakah yang merupakan fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi …
a. Mengalokasikan sumber daya organisasi
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna
c. Mengotomatisasi semua pembuatan keputusan
d. Mengurangi kebutuhan untuk mengidentifikasi strategi dan posisi strategi
Pembahasan:
Fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi yaitu:
3. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai pengertian cukai yaitu…
a. Pungutan atas barang-barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean
berdasarkan harga/nilai barang itu atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukan
b. Pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah
ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu
c. Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah secara langsung nyata kepada kelompok atau
golongan pembayar (Retribusi)
d. Pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai
atau benda lain
Pembahasan :
Cukai sebagai pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu
yang mempunyai sifat atau karakteristik sesuai dengan undang-undang merupakan
penerimaan negara guna mewujudkan kesejahteraan, keadilan, dan keseimbangan.
5. Situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau lebih,
mengorbankan/kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh
aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil merupakan
konsep dari
a. Opportunity cost
b. Pecking order theory
c. Trade off
d. Efisiensi
Pembahasan :
Penjelasan oleh Elistia (2017:1) bahwa trade off adalah situasi dimana seseorang
harus membuat keputusan terhadap dua hal atau lebih, mengorbankan/ kehilangan
suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain dengan kualitas
yang berbeda sebagai pilihan yang diambil.
6. PT Silih Berganti mempunyai data perusahaan (dalam ribuan rupiah) sebagai berikut.
Kas Rp21.727
Piutang Rp31.932
Persediaan Rp18.789
Liabilitas lancar Rp28.576
Ekuitas Rp356.98
Rata-rata biaya operasi per hari Rp1.500
Berapa nilai quick ratio perusahaan tersebut?
a. 253,25%
b. 253,52%
c. 253,55%
d. 253,35,69%
Pembahasan :
Quick ratio = (Kas + Piutang + Persediaan ) / Liabilitas lancar * 100%
Quick ratio = (Rp21.727 + Rp31.932 + Rp18.789) / Rp28.576 * 100%
= (Rp72.448,00) / Rp28.576 *100%
= 2,535274356 * 100%
= 253,5274356% → 253,52%
7. Dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan auditor
adalah…
a. Untuk memeriksa laporan keuangan untuk menentukan apakah laporan
keuangan memberikan gambaran yang benar atas prosedur dan catatan
keuangan sesuai dengan prosedur, peraturan dan regulasi.
b. Mengarahkan audit ke wilayah yang diprediksi mengandung risiko kesalahan
penyajian akibat adanya kecurangan.
c. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan
(fraud) atau kesalahan (error), sehingga memungkinkan auditor untuk
menyatakan opini terkait apakah laporan keuangan yang disajikan, dalam
seluruh hal bersifat material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku
d. Memberikan kepada auditor akses ke semua informasi yang dianggap relevan
oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan sehingga laporan
keuangan yang disajikan benar adanya.
Pembahasan :
Tujuan keseluruhan auditor ketika melaksanakan audit sesuai ISA 200 yaitu
- Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan sebagai
suatu keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kekurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan opini atas laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
- Menerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan mengkomunikasikannya
(sebagaimana yang diisyaratkan oleh SPA) berdasarkan temuan auditor.
8. Akuntabilitas publik yang harus dilakukan organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi, salah satunya adalah policy accountability. Yang dimaksud dengan
policy accountability adalah....
a. Akuntabilitas terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan dan
wewenang
b. Akuntabilitas terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah pusat
maupun daerah atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas
c. Akuntabilitas terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik
d. Akuntabilitas terkait pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan
murah
Pembahasan :
Akuntabilitas Kebijakan (policy accountability) terkait dengan pertanggungjawaban
lembaga publik atas kebijakan-kebijakan yang diambil. Lembaga-lembaga publik
hendaknya dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah ditetapkan
dengan mempertimbangkan dampak masa depan. Dalam membuat kebijakan
harus dipertimbangkan apa tujuan kebijakan tersebut, mengapa kebijakan itu
diambil, siapa sasarannya, pemangku kepentingan (stakeholders) mana yang akan
terpengaruh dan memperoleh manfaat dan dampak (negatif) atas kebijakan tersebut.
10. ASC tidak menggunakan sistem biaya standar. Pada bulan Desember 2020, dalam
total biaya produksi terdapat Rp550.000.000 yang diatribusikan kepada normal
spoilage Rp325.000.000 dan abnormal spoilage Rp175.000.000. Bagaimana
perlakuan terhadap spoilage ini?
a. Biaya periode Rp550.000.000
b. Biaya persediaan Rp550.000.000
c. Biaya periode Rp325.000.000 dan biaya persediaan Rp175.000.000
d. Biaya periode Rp175.000.000 dan biaya persediaan Rp325.000.000
Pembahasan :
Kerusakan normal (normal spoilage) adalah kerusakan yang melekat dalam proses
produksi tertentu yang tetap saja terjadi meskipun operasi telah berlangsung secara
efisien. Manajemen memutuskan bahwa tingkat kerusakan yang dianggap normal
bergantung pada proses produksi. Tingkat kerusakan normal dihitung dengan
membagi unit kerusakan normal dengan total unit yang baik yang telah selesai,
bukan total unit aktual yang dimulai dalam produksi. Kerusakan abnormal
(abnormal spoilage) adalah kerusakan yang tidak melekat dalam proses produksi
tertentu dan tidak akan terjadi pada kondisi operasi yang efisien. Kerusakan
abnormal umumnya dianggap sebagai hal yang dapat dihindari dan dapat
dikendalikan.
12. International Framework for Assurance Engagement describes five elements that all
assurance engagements must have, except…
a. Subject matter
b. A written assurance report
c. Responsible party
d. Neutrality
pembahasan :
The five elements of an assurance engagement
- A three-party relationship, involving: the practitioner, a responsible party and
intended users.
- Appropriate subject matter.
- Suitable criteria.
- Sufficient, appropriate evidence to support the conclusion.
- A conclusion contained within a written report.
14. Manakah pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan Electronic Data Interchange
(EDI) dan keuntungan dari EDI…
a. Framework akuntansi untuk memodelkan resources, events, dan agents
yang penting dalam suatu organisasi dan membuat garis
hubungan/keterkaitan diantara ketiganya. Framework ini mengklasifikasi
entitas ke dalam tiga kategori, yaitu: sumber daya (resource) yang didapat
dan digunakan oleh organisasi, kegiatan (event) bisnis yang dilakukan
organisasi, dan pelaku (agent) yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
b. Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik
melalui jaringan komputer. Keuntungannya adalah waktu pemesanan yang
singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang
cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat
dilakukan secara elektronik.
c. Memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi
komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem
komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy,
faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
d. Transfer data terstruktur dengan format standar yang telah disetujui yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik.
Pembahasan :
Pengertian EDI adalah metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara
elektronik melalui jaringan komputer. Tujuan diberlakukan EDI adalah agar dapat
membantu para pelaku bisnis untuk mengolah suatu dokumen dengan pihak lain
dengan akurat, cepat serta efisien dalam penyelesaiannya. Keuntungan EDI :
● Penghematan Biaya: Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI,
perusahaan tidak memerlukan biaya kertas, biaya penyimpanan dokumen dan
biaya pengiriman dokumen.
● Kecepatan: Dengan EDI, leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1
menit.
● Keakuratan: EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena
tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan
ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan
cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
● Keamanan: Penggunaan enkripsi dokumen yang membuat dokumen hampir
tidak bisa dipalsukan.
● Integrasi: Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap
unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya
sehingga proses menjadi lebih efisien.