Anda di halaman 1dari 11

DEPARTEMEN OLIMPIADE A+

PEMBINAAN PERLOMBAAN NAO & VIRAL

1. Penerapan performance management system di sektor publik menuntut organisasi


publik untuk berperilaku lebih strategis misalnya dengan menetapkan visi dan misi
organisasi. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang menjadi kendala dalam
implementasi PSPM adalah....
a. Pelayanan cenderung terdesentralisasi
b. Pandangan tradisional dari staff mengenai pemberian pelayanan
c. Tidak memadainya standar nasional
d. Tidak adanya system insentif yang jelas dan motivasi untuk meningkatkan
kinerja.
Pembahasan :
Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam implementasi PSPM diantaranya
(Adcroff dan Wilis, 2005):
- Tidak memadainya standar nasional
- Pandangan tradisional dari staff mengenai pemberian pelayanan
- Tidak adanya system insentif yang jelas dan motivasi untuk meningkatkan
kinerja.
- Pelayanan cenderung tersentralisasi

2. Berikut ini manakah yang merupakan fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi …
a. Mengalokasikan sumber daya organisasi
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna
c. Mengotomatisasi semua pembuatan keputusan
d. Mengurangi kebutuhan untuk mengidentifikasi strategi dan posisi strategi
Pembahasan:
Fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi yaitu:

- Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data


tersebut secara efektif dan efisien.
- Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang
berkaitan dengan aktivitas bisnis.
- Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-jurnal
yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal
terjadinya transaksi.
- Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan
perusahaan.
- Sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu
kecurangan.

3. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai pengertian cukai yaitu…
a. Pungutan atas barang-barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean
berdasarkan harga/nilai barang itu atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukan
b. Pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu yang sudah
ditetapkan untuk masing-masing jenis barang tertentu
c. Pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah secara langsung nyata kepada kelompok atau
golongan pembayar (Retribusi)
d. Pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan menggunakan benda materai
atau benda lain
Pembahasan :
Cukai sebagai pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu
yang mempunyai sifat atau karakteristik sesuai dengan undang-undang merupakan
penerimaan negara guna mewujudkan kesejahteraan, keadilan, dan keseimbangan.

4. Cerita kejanggalan laporan keuangan 2018 dari emiten penerbangan PT Garuda


Indonesia Tbk (GIAA) makin panjang. Sebab manajemen Garuda Indonesia
mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$ 239.940.000, yang diantaranya
sebesar US$ 28.000.000 merupakan bagian dari bagi hasil yang didapat dari Sriwijaya
Air. Padahal uang itu masih dalam bentuk piutang, namun diakui perusahaan masuk
dalam pendapatan. Lalu apakah piutang garuda ini bisa menjadi pendapatan?
a. Bisa
b. Tidak bisa
c. harus menjadi beban
d. Masih dicatat di akun piutang
Pembahasan :
Pendapatan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
yang menegaskan bahwa pendapatan bisa diakui ketika hak tagihnya sudah ada.

5. Situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau lebih,
mengorbankan/kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh
aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil merupakan
konsep dari
a. Opportunity cost
b. Pecking order theory
c. Trade off
d. Efisiensi
Pembahasan :
Penjelasan oleh Elistia (2017:1) bahwa trade off adalah situasi dimana seseorang
harus membuat keputusan terhadap dua hal atau lebih, mengorbankan/ kehilangan
suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain dengan kualitas
yang berbeda sebagai pilihan yang diambil.

6. PT Silih Berganti mempunyai data perusahaan (dalam ribuan rupiah) sebagai berikut.
Kas Rp21.727
Piutang Rp31.932
Persediaan Rp18.789
Liabilitas lancar Rp28.576
Ekuitas Rp356.98
Rata-rata biaya operasi per hari Rp1.500
Berapa nilai quick ratio perusahaan tersebut?
a. 253,25%
b. 253,52%
c. 253,55%
d. 253,35,69%
Pembahasan :
Quick ratio = (Kas + Piutang + Persediaan ) / Liabilitas lancar * 100%
Quick ratio = (Rp21.727 + Rp31.932 + Rp18.789) / Rp28.576 * 100%
= (Rp72.448,00) / Rp28.576 *100%
= 2,535274356 * 100%
= 253,5274356% → 253,52%

7. Dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan auditor
adalah…
a. Untuk memeriksa laporan keuangan untuk menentukan apakah laporan
keuangan memberikan gambaran yang benar atas prosedur dan catatan
keuangan sesuai dengan prosedur, peraturan dan regulasi.
b. Mengarahkan audit ke wilayah yang diprediksi mengandung risiko kesalahan
penyajian akibat adanya kecurangan.
c. Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan
(fraud) atau kesalahan (error), sehingga memungkinkan auditor untuk
menyatakan opini terkait apakah laporan keuangan yang disajikan, dalam
seluruh hal bersifat material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku
d. Memberikan kepada auditor akses ke semua informasi yang dianggap relevan
oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan sehingga laporan
keuangan yang disajikan benar adanya.
Pembahasan :
Tujuan keseluruhan auditor ketika melaksanakan audit sesuai ISA 200 yaitu
- Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan sebagai
suatu keseluruhan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kekurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor
untuk menyatakan opini atas laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
- Menerbitkan laporan tentang laporan keuangan dan mengkomunikasikannya
(sebagaimana yang diisyaratkan oleh SPA) berdasarkan temuan auditor.

8. Akuntabilitas publik yang harus dilakukan organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi, salah satunya adalah policy accountability. Yang dimaksud dengan
policy accountability adalah....
a. Akuntabilitas terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan dan
wewenang
b. Akuntabilitas terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah pusat
maupun daerah atas kebijakan yang diambil oleh pemerintah terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas
c. Akuntabilitas terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik
d. Akuntabilitas terkait pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan
murah
Pembahasan :
Akuntabilitas Kebijakan (policy accountability) terkait dengan pertanggungjawaban
lembaga publik atas kebijakan-kebijakan yang diambil. Lembaga-lembaga publik
hendaknya dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah ditetapkan
dengan mempertimbangkan dampak masa depan. Dalam membuat kebijakan
harus dipertimbangkan apa tujuan kebijakan tersebut, mengapa kebijakan itu
diambil, siapa sasarannya, pemangku kepentingan (stakeholders) mana yang akan
terpengaruh dan memperoleh manfaat dan dampak (negatif) atas kebijakan tersebut.

9. Manakah pernyataan-pernyataan dibawah ini yang benar …


a. Lebih mudah untuk menambahkan pengendalian pada sebuah sistem yang telah
didesain daripada memasukkannya ke dalam tahapan desain awal
b. Kerangka manajemen risiko perusahaan COSO memiliki lingkup yang sempit
dan terbatas pada pengendalian keuangan
c. Kerangka terintegrasi pengendalian internal COSO telah diterima secara
luas sebagai otoritas dalam pengendalian internal
d. Foreign Corrupt Practices Act tidak berpengaruh pada sistem pengendalian
akuntansi internal.
Pembahasan :
Kerangka konseptual pengendalian internal (COSO) sekarang telah menjadi standar
di seluruh dunia untuk membangun pengendalian internal. The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission’s didirikan pada tahun
1985. Misi utama dari COSO adalah “Memperbaiki/meningkatkan kualitas laporan
keuangan entitas melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan
corporate governance.” Komponen-komponen pengendalian internal menurut COSO
antara lain:
1. A control environment (lingkungan pengendalian).
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas
nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
2. Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan
resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut.
3. Control activities (kegiatan pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan
dan prosedur untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi perusahaan.
4. Information and communication (informasi dan komunikasi).
Sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh
karyawan perusahaan dari atas hingga bawah.
5. Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi
kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and
ke dewan komisaris.

10. ASC tidak menggunakan sistem biaya standar. Pada bulan Desember 2020, dalam
total biaya produksi terdapat Rp550.000.000 yang diatribusikan kepada normal
spoilage Rp325.000.000 dan abnormal spoilage Rp175.000.000. Bagaimana
perlakuan terhadap spoilage ini?
a. Biaya periode Rp550.000.000
b. Biaya persediaan Rp550.000.000
c. Biaya periode Rp325.000.000 dan biaya persediaan Rp175.000.000
d. Biaya periode Rp175.000.000 dan biaya persediaan Rp325.000.000
Pembahasan :
Kerusakan normal (normal spoilage) adalah kerusakan yang melekat dalam proses
produksi tertentu yang tetap saja terjadi meskipun operasi telah berlangsung secara
efisien. Manajemen memutuskan bahwa tingkat kerusakan yang dianggap normal
bergantung pada proses produksi. Tingkat kerusakan normal dihitung dengan
membagi unit kerusakan normal dengan total unit yang baik yang telah selesai,
bukan total unit aktual yang dimulai dalam produksi. Kerusakan abnormal
(abnormal spoilage) adalah kerusakan yang tidak melekat dalam proses produksi
tertentu dan tidak akan terjadi pada kondisi operasi yang efisien. Kerusakan
abnormal umumnya dianggap sebagai hal yang dapat dihindari dan dapat
dikendalikan.

11. Manakah pernyataan berikut yang tepat untuk nilai wajar?


a. harga yang akan dikeluarkan untuk membeli aset atau harga yang diterima saat
memperoleh liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran
b. harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran
c. nilai suatu aset dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
d. nilai di mana suatu aset diperoleh atau suatu kewajiban diselesaikan antara
pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar
(arm’s length transaction)
Pembahasan :
Pengertian nilai wajar (fair value) menurut PSAK 68 atau IFRS 13 adalah harga
yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yg akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.

12. International Framework for Assurance Engagement describes five elements that all
assurance engagements must have, except…
a. Subject matter
b. A written assurance report
c. Responsible party
d. Neutrality
pembahasan :
The five elements of an assurance engagement
- A three-party relationship, involving: the practitioner, a responsible party and
intended users.
- Appropriate subject matter.
- Suitable criteria.
- Sufficient, appropriate evidence to support the conclusion.
- A conclusion contained within a written report.

13. Manajemen bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraannya tanpa memandang


dampak yang ditimbulkan terhadap stakeholder, sehingga sering kali terjadi benturan
kepentingan. Hal tersebut merupakan salah satu contoh hambatan untuk menghasilkan
laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan pada bagian....
a. Konsistensi
b. Materialitas
c. Daya banding
d. Objektivitas
Pembahasan :
Hambatan untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan
dapat diandalkan :
1. Objektivitas
Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja
yang telah dicapai manajemen selama periode tertentu kepada pihak eksternal yang
menjadi stakeholders organisasi. Seringkali terjadi benturan masalah objektivitas
laporan kinerja yang disebabkan adanya benturan kepentingan antara kepentingan
manajemen dengan kepentingan stakeholders. Manajemen tidak selalu bertindak
untuk stakeholders, namun seringkali ia bertindak untuk memaksimumkan
kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memandang bahaya
yang ditimbulkan terhadap stakeholders yang lain, seperti karyawan, investor,
kreditur dan masyarakat.
2. Konsistensi
Konsistensi mengacu kepada penggunaan metode baru atau teknik akuntansi yang
sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode
waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode
akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi memiliki orientasi
jangka panjang (going concern), sedangkan laporan keuangan hanya melaporkan
kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses
evaluasi kinerja organisasi, maka organisasi itu perlu konsisten dalam menerapkan
metode akuntansinya.
3. Daya Banding
Laporan keuangan pemerintah hendaknya dapat diperbandingkan antar periode
waktu dan dengan instansi yang sejenis. Daya banding berarti laporan keuangan
dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lainnya
yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektivitas, karena semakin
objektivitas suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya
dengan dasar yang sama dan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya
banding juga terkait dengan konsistensi. Adanya beberapa alternative dalam
penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya aspek daya
banding ini.
4. Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, social, politik, untuk menghindari tertundanya
pengambiln keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan
keuangan terkait dengan lama waktu yang dibutuhkan organisasi untuk
menghasilkan laporan keuangan. Semakin cepat waktu penyajian laporan keuangan,
maka akan semakin baik untuk pengambilan keputusan. Permasalahannya semakin
banyak informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut.
Laporan keuangan mungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk
pengambilan keputusan meskipun disajikan lebih awal.
5. Ekonomis dalam penyajian laporan
Penyajian informasi membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan keuangan
tersebut.
6. Materialitas
Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika
informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
Penentuan materialitas memang bersifat pertimbangan subjektif, namun
pertimbangan tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi. Pertimbangan
yang digunakan merupakan pertimbangan professional judgment yang mendasarkan
pada teknik tertentu.

14. Manakah pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan Electronic Data Interchange
(EDI) dan keuntungan dari EDI…
a. Framework akuntansi untuk memodelkan resources, events, dan agents
yang penting dalam suatu organisasi dan membuat garis
hubungan/keterkaitan diantara ketiganya. Framework ini mengklasifikasi
entitas ke dalam tiga kategori, yaitu: sumber daya (resource) yang didapat
dan digunakan oleh organisasi, kegiatan (event) bisnis yang dilakukan
organisasi, dan pelaku (agent) yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
b. Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik
melalui jaringan komputer. Keuntungannya adalah waktu pemesanan yang
singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang
cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat
dilakukan secara elektronik.
c. Memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi
komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem
komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy,
faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
d. Transfer data terstruktur dengan format standar yang telah disetujui yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik.
Pembahasan :
Pengertian EDI adalah metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara
elektronik melalui jaringan komputer. Tujuan diberlakukan EDI adalah agar dapat
membantu para pelaku bisnis untuk mengolah suatu dokumen dengan pihak lain
dengan akurat, cepat serta efisien dalam penyelesaiannya. Keuntungan EDI :
● Penghematan Biaya: Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI,
perusahaan tidak memerlukan biaya kertas, biaya penyimpanan dokumen dan
biaya pengiriman dokumen.
● Kecepatan: Dengan EDI, leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1
menit.
● Keakuratan: EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena
tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan
ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan
cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
● Keamanan: Penggunaan enkripsi dokumen yang membuat dokumen hampir
tidak bisa dipalsukan.
● Integrasi: Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap
unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya
sehingga proses menjadi lebih efisien.

15. Below, choose the correct answer 4 management functions


a. Directing, Planning, Organizing, Controlling
b. Organizing, Directing, Planning, Authorized
c. Controlling,Planning, Organizing, Accountability
d. Authorized, Directing, Controlling, Planning
Pembahasan :
Management process/functions involve 4 basic activities;
1. Planning and Decision Making: Determining Courses of Action,
2. Organizing: Coordinating Activities and Resources,
3. Leading: Managing, Motivating and Directing People,
4. Controlling: Monitoring and Evaluating activities.

Anda mungkin juga menyukai