Oleh:
Kelompok 3
1. IFNI AWALLIYAH (11920521956)
DOSEN PEMBIMBING
NURYANTI, S.E., M.E.Sy
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan penulis kesempatan
serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sumber
hukum dan dalil hulum Alquran ” pada waktu yang telah ditentukan untuk memenuhi tugas
mata EKONOMI ISLAM 2.
Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam yakni Nabi
Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada NURYANTI,S.E.,M.E.Sy
selaku pembimbing dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah mengarahkan dan mendukung dalam pembuatan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis menyampaikan
permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
dan dapat digunakan dengan semestinya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Konsep Worldview sebagai landasan paradigma berfikir dan berperilaku..................2
2.2 Pengaruh Worldview dalam pembentukan perilaku.....................................................3
2.3 Worldview dan pembe4ntukan disiplin ilmu………...………….................................4
2.4 Jenis Worldview...........................................................................................................7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia memandang dan menyikapi apa yang terdapat dalam alam semesta
bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi
berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya.
Luasnya pandangan manusia tergantung pada Faktor dominan yang mempengaruhinya.
Cara pandang yang bersumber pada kebudayaan yang memiliki akan terbatas pada
bidang-bidang tertentu dalam kebudayaan itu, begitu juga dengan cara pandang (
worldview) yang berasal dari agama dan kepercayaan akan mencakup bidang-bidang
yang menjadi bagian konsep kepercayaan agama tersebut. Ada yang hanya terbatas pada
kekinian, dunia fisik, dan yang menjangkau dunia metafisika atau alam diluar kehidupan
dunia.
Sistem nilai budaya merupakan pandangan hidup karena sistem nilai merupakan
pedoman hidup yang dianut sebagian besar masyarakat. Pandangan hidup mencerminkan
diri seseorang karena mencerminkan cita-cita dan aspirasinya. Orang beragama dalam
arti umum dapat dikatakan bahwa bagi mereka tidak terdapat Worldview lain di samping
pandangan hidup agamanya, karena arti dan penilaian terakhir tentang hidup atau dunia
tidak dapat dilepaskan dari kepercayaan kepada Tuhan dan hal-hal yang terkait yang
menjadi isi ortodoksi agama yang bersangkutan. Kendati demikian, pada tataran
Individual pernyataan itu harus di relativasi kan, karena worldview terbentuk oleh
Khazanah pengalaman pengetahuan kodrati maupun adikodrati. karena itu, Penganut
Agama tertentu, amat mungkin memiliki worldview yang tidak seluruhnya sesuai dengan
ortodoksi agamanya, dan dalam arti ini dia menjadi unsur kritis dalam komunitas
agamanya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ini,mendasari rancangan dalam membangun kehidupan dalam segala
aspeknya.hubungan ini(worldview dalam kerangka dan paradigma keilmuan
seseorang)muncul disebabkan dominasi paradigma ilmu pengetahuan barat sekuler
yang digunakan dalam bermacam kegiatan dan aktifitas keilmuan saat ini. 3
3
tentang bagaimana memperlakukan sesama dan mengeksploitasi alam, tentang perilaku
ekonomi, dan seterusnya (Chapra, 1991). Dalam lingkup yang lebih besar, setiap
kepercayaan, bangsa, kebudayaan atau peradaban mempunyai Worldview masing-
masing. Maka dapat dipahami bahwa Worldview adalah tolok ukur untuk membedakan
antara satu peradaban dengan peradaban lainnya. Worldview seringkali diartikan
sebagai pandangan hidup atau prinsip hidup manusia. Worldview terbentuk dari adanya
akumulasi pengetahuan dalam fikiran seseorang, baik berupa konsep-konsep maupun
sikap mental yang berkembang dalam diri seseorang.
Selanjutnya menurut Zarkasyi (2005),Ilmu pengetahuan yang diperoleh
seseorang itu terdiri dari ide-ide, kepercayaan, aspirasi dan lain sebagainya yang
kesemuanya membentuk suatu totalitas konsep yang saling berkaitan dan
terorganisasikan dalam suatu jaringan (network) dalam pikiran kita. Jaringan ini
membentuk struktur berfikir yang koheren dan dapat disebut suatu keseluruhan yang
saling berhubungan. keseluruhan konsep yang saling berhubungan inilah yang
membentuk pandangan hidup seseorang. Dengan demikian dapat dipahami bila
worldview memainkan peran penting dalam menentukan arah sistem sosial, termasuk
sistem keilmuan. Dalam proses pembentukannya tersebut ia bekerja secara gradual dan
simultan dengan perkembangan realitas dunia. Kenyataan sejarah membuktikan bahwa
sekalipun dalam suatu masa terdapat beberapa paradigma pandangan dunia, namun
pada hakekatnya hanya ada satu pandangan yang dominan. Dominansi itu akan semakin
kuat dengan bertambahnya waktu berbarengan dengan semakin kokohnya visi dan
bentuknya(Muqorobin, 2000:101).5
Pengaruh Worldview dalam pembentukan perilaku
- worldview mengacu pada keranka ide dan keyakinan yang membentuk gambaran
global dimana seorang individu , komunitas,atau budaya menafsirkan dunia dan
berinteraksi dengan itu ,membahas persepsi atau paradigma seseorang tentang
kehidupan didunia.
Worldview → Nilai → Perilaku
- Factor-faktor yang mempengaruhi worldview: kepercayaan, Pendidikan, teknologi,
lingkungan, factor lain (budaya)
- Internalisasi worldview:→ masuk ke individu /society secara alami melalui
aktivitas yand dipengaruhi budaya, teknologi dan pengetahuan.
Sistemik →masuk kedalam individu /society melalui proses Pendidikan (bidang
ilmiah).
5 https://studylibid.com/doc/906364/peran-epistemologi-dan-worldview-dalam
4
Kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok akan
memiliki worldview (pandangan dunia) yang dimana setiap kepercayaan, bangsa,
peradaban bahkan setiap orang memiliki worldview masing-masing, dengan
mengambil worldview tertentu tatanan kehidupan manusia mengalami perbedaan satu
dengan yang lainnya. Munculnya worldview di pengaruhi bebrapa faktor, adapun faktor
dominannya adalah sistem kepercayaan, kebudayaan, agama, filsafat, tatanan nilai dan
masih banyak lagi.
Terminology beberapa ahli Barat menjelaskan worldview adalah kepercayaan,
perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor
bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral (Ninian
Smart). Worldview adalahsistim kepercayaan dasar yang integral tentang diri kita,
realitas, dan pengertian eksistensi (An integrated system of basic beliefs about the
nature of yourself, reality, and the meaning of existence) (Thomas F
Wall). Worldview adalah asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas
ilmiyah dan teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan
hidupnya, dan dengan begitu aktifitasnya dapat direduksi kedalam pandangan hidup
(Prof.Alparslan). Setiap aktivitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan
hidupnya, dan dalam pengertian itu maka aktivitas manusia dapat direduksi menjadi
pandangan hidup. (The foundation of all human conduct, including scientific and
technological activities. Every human activity is ultimately traceable to its worldview
and as such it is reducible to that worldview)
Dari ketiga devinisi tersebut terdapat tiga poin besar yang ada
dalam worldview yaitu satu, worldview adalah motor perubahan sosial. Dua, asas bagi
pemahaman realitas, dan tiga, asas bagi aktifitas ilmiah. Elemen
pembentuk worldview Barat menurut Thomas F Wall adalah kepercayaan kepada
Tuhan, konsep ilmu, konsep realitas, konsep diri, konsep etika, dan masyarakat.
Sedangkan menurut Ninian Smart unsur yang membentuk worldview adalah doktrin,
mitologi, konsep etika, ritus, pengalaman dan kemasyarakatan.
Dalam terminology Islam worldview dimaknai sebagai al-tasawwur al-
Islami oleh Sayyid Qutb , Al-Mabda’ al-Islami oleh Syaikh ‘Atif al-Zayn, Islam
Nazariyyat oleh al-Mawdudi, dan ru’yat al-Islam lil Wujud oleh Syed Mohammad
Naquib al-Attas. Pertama, Al-tasawwur al-Islami adalah akumulasi dari keyakinan asasi
yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim, yang memberigambaran khusus
tentang wujud dan apa-apa yang terdapat di sebalik itu. Kedua, Al-Mabda’ al-
Islami. Al-Mabda’ adalah aqidah fikriyyah (kepercayaan yang rasional) yang
berdasarkan pada akal, sebab setiap Muslim wajib beriman kepada, hakekat wujud
Allah, kenabian Muhammad SAW,al-Qur’an, hal-hal yang ghaib. Yang di maksud Al
Islami adalah agama Islam sebagai Din yang diturunkan melalui Nabi Muhammad
SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya dan
lainnya.Ketiga,Islami Nazariyat adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep
keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan
manusia di dunia. Sebab shahadah adalah pernyataan moral yang mendorong manusia
untuk melaksanakannya.Keempat, ru’yaat al-Islam lil-wujud (pandangan Islam tentang
wujud) adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata
hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud; oleh karena apa yang dipancarkan Islam
adalah wujud yang total.
5
Setiap worldview memiliki elemen atau unsuryang membentuk, sehingga ia
dapat secara kuat di jadikan sebagai pandagan hidup. Adapun Unsur
pembentuk worldview Islam menurut Shaykh Atif al-Zayn adalah konsep wahyu,
konsep Din-daulah, kesatuan spiritual dan material. Sedang Sayyid Qutb menjebarkan
unsur pembentuknya adalah suatu keseluruhan, dipisahkan oleh elemen, atau bagian
(juz'), dan menurut Naquib Al-Attas unusr pembentuknya antara lain yaitu konsep
tentang hakekat Tuhan, konsep Wahyu (al-Qur’an), konsep penciptaan, konsep jiwa,
konsep ilmu, konsep Din,konsep kebebasan, nilai dan kebajikan, konsepkebahagiaan.
Devinisi tersebut melahirkan gejolak luar biasa yang melahirkan gerakan
orientalisme dan scularism, yang memisahkan antara Barat dan timur (Islam). Untuk
melihat lebih jelas perbedaan tersebut maka hal yang dilakukan adalah membandingkan
kedua pandagan antara worldview Islam dan Barat. Perbedaan tersebut diambil
berdasarkan asas, pendekatan, sifat, makna realitas dan kebenaran, obyek kajian, dan
elemen-elemen yang menyusunnya.
Worldview Barat berisi; Satu, asasnya menggunakan tumpuan berfikir yang
sumbernya berdasarkan rasio manusiadan spekulasi filosofis. Dua, pendekatan yang
diambil adalah dengan metode pendekatan dichotomy, dimana pendekatan ini
membagikan atas dua kelompok yang saling bertentangan. Tiga, hasil kajian
kebenarannya bersifat rasionalitas, terbuka dan selalu berubah. Empat, pemaknaan
realitas dan kebenaran mempertimangkan pandangan sosial, kultural, empirisisme
pengetahuan, dan rasionalitas manusia. Lima, objek kajian berupatata nilai yang ada di
masyarakat. Enam, Elemen-elemen pandangan hidup diambil berdasaragama, moralitas,
filsafat, politik, kebebasan, persamaan, dan individualisme. Dari ke enam hal tersebut
maka worldview Barat menempatkan agama sebagai salah satu elemen dari peradaban.
Berbeda dengan worldview Islam dimana; pertama, asasnya menggunakan
tumpuan brifikir berdasarkan wahyu, hadith, akal, pengalaman, dan
intuisi. Dua, pendekatan yang diambil adalah dengan pendekatan Tawhidi. Tiga, hasil
kajian kebenarannya bersifat otentisitas dan finalitas. Empat, pemaknaan realitas dan
kebenaran mempertimbangkan kajian metafisi yang berasaskan wahyu. Lima, Objek
kajian berupa invisible (tak kelihatan; tak terlihat) dan visible (kelihatan sekali, terang
jelas dan nyata) ‘Ālam al-Mulk & ‘Ālam al-Syahādah. Enam, Elemen-elemen
pandangan hidup diambil berdasar konsep Tuhan, konsep wahyu, penciptaan, manusia,
ilmu, agama, kebebasan, nilai dan moralitas. Dari keenam hal tersebut
maka worldview Islam menempatkan Agama sebagai asas seluruh elemen peradaban.
Barat yang menempatkan agama sebagai salah satu elemen dari peradapan
maka Worldviewnya menghasilkan grakan pluralism, liberalism, nihilisme, anti-
otoritas, anti worldview, equality, empiric, dan relativism.Telah kita
ketahui worldview gerakan Barat dapat mengkaburkan kebenaran dan ajaran,
sehingga worldview Barat dapat masuk kedalam tatanan worldview Islam adapun
tatanan dari hasil gesekan tersebut menghasilkan gerakan yang berupa kesamaan
agama, feminisme, gerakan gender, kritis terhadap otoritas ulama dan ilmu-ilmu dalam
Islam, kritis terhadap al-Qur’an, hermeneutika, HAM, dan dekonstruksi/anti syariah.
Dengan worldview Islam yang menempatkan agama sebagai asas seluruh
elemen peradaban, salah satunya akan mewujudkan tradisi intelektual Islam. Dimana
tradisi intelektual dalam Islam mengiringi munculnya disiplin ilmu-ilmu misalnya ilmu-
ilmu fikih, kalam, hadits, faraidh, falak dan lain sebagainya. al-Suffah di Madinah
6
adalah Salah satu bukti sejarah akan adanya masyarakat ilmuwan atau kelompok belajar
atau sekolah yang menggunakan tradisi Islam sebagai pandagan
hidupilmiyah.Framework yang dipakai pada awal lahirnya tradisi keilmuan sudah tentu
adalah kerangka konsep keilmuan Islam (Islamic conceptual scheme). Indikasi adanya
kerangka koseptual ini adalah usaha-usaha para ilmuan untuk menemukan beberapa
isltilah teknis keilmuan yang canggih.
Berlanjut pada padangan dunia Islam berpuasat pada aqidah tauhid, dimana ini
adalah salah satu dari tujuh karekteristik pandagan hidup Islam menurut Sayyid Qutb
yaitu; Rabbanniyyah (bersumbe rdari Allah),bersifat tahabat (konstan),
bersifat shumul (konprehensif), tawazun (seimbang), ijabiyyah (positif), waqi’iyyah (pr
akmatis), Tauhid (keesaan). Bertumpu dan berpusat artinya dijadikan tempat berpijakan
berpumpu dalam menjalani kehidupan. Konsep Tuhan dalam Islam adalah sentral dan
tidak sama dengan konsep yang terdapat dalam tradisi keagamaan lainnya. Karakteristik
ini menjadi karekteristik yang mendasar dari pandagan hidup Islam dimana pernyataan
bahwa Tuahan itu adalah Esa dan segala sesuatu diciptakanNya. Karena itu tidak ada
penguasa selain Dia, tidak ada legislator selain Dia, tidak ada siapapun yang mengatur
kehidupan manusia dan hubungannya dengan dunia dan dengan manusia serta mkhluk
hidup lainnya kecuali Allah. Petunjuk undang-undang dan semua sistem kehidupan,
norma atau nilai yang mengatur hubungan antara manusia berasal dari padaNya. 6
6 https://www.kompasiana.com/minten_ayu_larassati/54f4afa67455137b2b6c8d98/worldview-dan-konsep-
ilmu-islami
7
alasan , dan sering kali muncul dari ajaran seorang pemikir yang berpengaruh. Istilah
"filsafat" berasal dari bahasa Yunani , tetapi semua peradaban dunia telah ditemukan
memiliki pandangan dunia filosofis di dalamnya. Sebuah contoh modern adalah
postmodernis yang menentang narasi besar dari sekolah sebelumnya yang mendukung
pluralisme , dan relativisme epistemologis dan moral .
4. Keagamaan
Beberapa simbol-simbol agama dalam rangka jarum jam dari atas: Yudaisme , Kristen ,
Islam , Baha'i Faith , Hindu , Taoisme , Buddhisme , Sikhisme , Slavia Neopaganism ,
politeisme Celtic , kekafiran (Jerman paganisme) , Neopaganism Semit , Wicca ,
Kemetism (paganisme Mesir) , Hellenisme (paganisme Yunani) , neopaganisme Italia-
Romawi .Sebuah agama adalah sistem dari perilaku dan praktek , yang berhubungan
dengan supranatural , transendental , atau spiritual elemen, tetapi definisi yang tepat
diperdebatkan. Pandangan-dunia religius adalah pandangan yang didasarkan pada agama,
baik agama yang terorganisir atau sesuatu yang kurang terkodifikasi . Jadi pengikut
agama Ibrahim (misalnya Kristen , Islam , Yudaisme , dll.), Akan cenderung memiliki
seperangkat keyakinan dan praktik dari kitab suci mereka.bahwa mereka percaya
diberikan kepada nabi mereka dari Tuhan , dan interpretasi mereka atas kitab suci itu
akan menentukan pandangan dunia mereka. 7
7 https://en.m.wikipedia.org/wiki/Worldview
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Konsep worldview sebagai landasan paradigma berpikir dan berperilaku yaitu
manusia dapat menjawab pertanyaan tentang hakikat kehidupan di dunia, menjadi
basis atau prinsip dalam menjalani hidup (bagaimana? untuk Apa? selanjutnya?).
Dalam Islam sendiri pertanyaan mendasar Seperti di atas disebut Uqdatul Kubro.
Uqdatul Kubro secara bahasa memiliki arti simpulan besar.
b. Pengaruh Worldview dalam pembentukan perilaku
- worldview mengacu pada keranka ide dan keyakinan yang membentuk gambaran
global dimana seorang individu , komunitas,atau budaya menafsirkan dunia dan
berinteraksi dengan itu ,membahas persepsi atau paradigma seseorang tentang
kehidupan didunia.
Worldview → Nilai → Prilaku
- Factor-faktor yang mempengaruhi worldview: kepercayaan,
Pendidikan,teknologi,lingkungan,factor lain (budaya)
- Internalisasi worldview:→ masuk ke individu /society secara alami melalui
aktivitas yand dipengaruhi budaya,teknologi dan pengetahuan.
Sistemik → masuk kedalam individu /society melalui proses Pendidikan (bidang
ilmiah).
c. Islamic Worldview dapat digunakan sebagai frame-work kajian berbagai disiplin ilmu
dalam Islam. Seluruh disiplin ilmu dlm Islam, termasuk filsafat, merupakan produk
dari Islamic worldview. Worldview memiliki peran sebagai cara pandang terhadap
segala sesuatu dan secara epistemologi dapat berfungsi sebagai framework dalam
meng-kaji segala sesuatu. Tujuan dan nilai hidup sangat ditentukan oleh worldview
masing-masing orang.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwasanya makalah ini terdapat
banyak kekurangan. Dan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar nantinya bisa dijadikan pembelajaran untuk kedepannya.
Sebelumnya penulis mengharapkan terimakasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://studylibid.com/doc/906364/peran-epistemologi-dan-worldview-dalam
10