Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Islamic Worldview dan Islamization Of Knowledge


Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah “Akuntansi Syariah”

Dosen Pengampu :
Ahmad Mukhlisuddin, S.E.I, M.E
Disusun Oleh :
1. Elok Ulya Z.A
2. Mina Musdalifah

PROGRAM STUDY : PERBANKAN SYARIAH


INSTITUT KH ABDUL CHALIM
MOJOKERTO
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
Latar Belakang.....................................................................................................3
Rumusan Masalah................................................................................................5
Tujuan Permasalahn.............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
Pengertian Worldview..........................................................................................6
Elemen Worldview...............................................................................................7
Pengertian Worldview Islam................................................................................8
Perbandingan Antara Worldview dan Islamic Worldview...................................9
Pengertian Islamization Of Knowledge.............................................................10
Definisi dan Prinsip Islamization Of Knowledge...........................................10
Langkah-langkah Metodelogi Islamisasi Ilmu Pengetahuan..........................12
Ide dan Gagasan al-Faruqi al-Attas Terhadap Kontribusi Islamic Worldview
Untuk Perkembangan Akuntansi........................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
Kesimpulan.........................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Worldview masih menjadi hal menarik dalam perkembangan


zaman. Karena segala aktifitas selalu didasari dengan asumsi dasar,
bahkan fenomena mengenai keilmuan baik secara duniawi maupun islami
dapat diberi penjelasan melaluinya. Pandangan hidup adalah suatu konsep
yang dapat digunakan untuk menggambarkan pandangan manusia secara
umum tanpa melihat bangsa atau agama. Menurut Ninian Smart
mengartikan Worldview adalah kekuatan manusia dalam merespon,
menerima dan mengaplikasikan potensi dalam dirinya untuk di fungsikan
sebagai motor kehidupan.
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar tentu
memiliki cara pandang hidup yang beracuan pada nilai-nilai keislaman.
Menurut al-Maududi, worldview islam adalah Islami Nazariyat (Islamic
Vision) yang berarti pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan
Tuhan (Syahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan
manusia didunia. Sebab syahadah adalah pernyataan moral yang
mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupannya secara
menyeluruh.
Adanya konsep worldview islam tidak terlepas dalam bidang
keilmuan yang disebut dengan islamisasi pengetahuan. konsep islamisasi
ilmu pengetahuan didakwahkan oleh al-faruqi berkisaran pada usahanya
dalam memfokuskan ilmu agar dapat selaras dengan prinsip-prinsip islam.
Maka dari itu, pada makalh ini kami akan membahas mengenai
worldview, worldview islam dan islamisasi pengetauan.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Worldview ?
2. Apa saja elemen-elemen Worldview ?
3. Apa yang dimaksud dengan Islamic Worldview ?
4. Apa perbedaan antara Worldview dan Islamic Worldview ?
5. Apa yang dimaksud Islamization of knowledge ?
6. Jelaskan ide dan gagasan Al-Faruqi Al-attas terhadap kontribusi
Islamic Worldview untuk perkembangan akuntansi syariah ?
C. Tujuan Permasalahan
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan permasalahn
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Worldview.
2. Untuk mengetahui elemen-elemen Worldview.
3. Untuk mengetahui pengertian Islamic Worldview.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara Worldview dan Islamic
Worldview.
5. Untuk mengetahui pengertian Knowledge of islamization.
6. Untuk mengetahui ide dan gagasan Al-Faruqi Al-attas terhadap
kontribusi Islamic Worldview untuk perkembangan akuntansi
syariah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Worldview
Worldview atau Worldlook, sepadan dengan istilah jerman
weltanschauung dan istilah arab al-tashwwur, secara umum bearti “
Pandangan tentang dunia, pengertian tentang realitas sebagai suatu
keseluruhan, pandangan umum tentang kosmos”.1 Worldview secara luas
adalah segala sesuatu didalam diri manusia yang difungsikan sebagai
penggerak atau pengendalian dalam kehidupan mereka dalam berbagai
aspek.
Karena pandangan hidup adalah suatu konsep yang dapat di gunakan
untuk menggambarkan pandangan manusia secara umum tampa melihat
bangsa atau agama, maka beberapa definisi Worldview yang
menggambarkan luas atau sempit nya spektrum dapat di kemukakan di
sini. Menurut Ninian Smart mengartikan Worldview adalah kekuatan
manusia dalam merespon, menerima dan mengaplikasikan potensi dalam
dirinya untuk di fungsikan sebagai motor kehidupan.2 Lebih luas dari
Smart, Prof. Alparslan mengartikan Woldview sebagai asas bagi setiap
perilaku manusia, termaksud aktivitas – aktivitas ilmiah dan teknologi. 3
Setiap aktivitas manusia dapat di jadikan redupsi menjadi pandangan
hidup.

2
Ninian Smart, Worldfiew, Crosscultural Explorations Of Human Belief, (New York : Charles
Sribner’s Sons, n.d.) hlm. 1-2.
3
Alparslan Acikgence, “The Framework For A History Of Islamic Philosophy” , al-Shajarah, Journal
Of The International Institute Of Islamic Thought and Civlization, vol.1.Nos. 1 & 2, (Kuala Lumpur :
ISTAC, 1996), hlm. 6.

5
B. Elemen Worldview
Worldview atau pandangan hidup mempunya karakteristik tersendiri
yang di tentukan oleh beberapa elemen yang menjadi asas atau tiang
penyokongnya. Karena pandangan hidup mempunyai karakteristik
tersendiri, maka pandangan hidup satu orang dengan pandangan hidup
orang lain akan berbeda. Demikian pula perbedaan definisi Worldview
juka akan mempengaruhi penentuan elemen yang berada di dalamnya. Di
sisni akan di bagi pandangan eleman Woldview menjadi pemikiran Barat
dan pemikiran Muslim. Menurut Thomas suatu pandangan hidup di
tentukan oleh pemahaman individu terhadap enam bidang pembahasan
yaitu : 1) Tuhan, 2) Ilmu, 3) Realitas, 4) Diri, 5) Etika, dan 6) Masyarakat.4
Seperti yang di sebutkan oleh Thomas di atas bahwa elemen pandangan
hidup merupakan suatu sistem yang integral, yang dimana satu konsep
akan berkaitan dengan konsep lainnya secara sistemik.
Maka dapat di artikan kepercayaan individu terhadap ada atau tidak
adanya tuhan akan berkaitan secara konseptual dengan pandangan individu
tersebut terhadap ilmu, realitas, diri, etika dan masyarakat. Namun berbeda
dengan Ninian Smart yang mengkaji Woldview kedalam kontek
kepercayaan atau agama. Elemen pandangan hidup di tentukan oleh
elemen agama dan kepercayaan masyarakat itu sendiri. Ada enam elemen
pandangan hidup menurut Ninian Smart, yaitu : 1) Doktrin, 2) Mitodologi,
3) Etika, 4) Ritus, 5) Pengalaman, dan 6) Masyarakat.5

4
Thomas F. Wall, Thinking... , hlm. 16
5
Ninian Smart, Worldview ... , hlm. 8-9

6
Sedangkan cendekiawan muslim tidak banyak yang menggambarkan
elemen pandangan hidup secara terperinci. Seperti Sheykh Atit al-Zayn
yang mengajukan karakteristik pandangan hidup islam dengan pandangan
hidup lainnya. Karakteristik itu di bagi menjadi tiga, yaitu : 1) Berasal dari
wahyu Alloh, 2) Berdasarkan konsep ( din ) yang tidak terpisah dari
negara, dan 3) Kesatuan antara spiritual dan material. 6 Sayyid Qutd juga
mendefinisikan bahwa pandangan hidup islam itu menyeluruh dan tidak
mempunyai elemen atau bagian ( juz’ ). Ia adalah keseluruhannya sisi yang
sempurna. Bahkan pandangan hidup islam bukan ciptaan manusia, akal
manusia tidak dapat menciptakannya, karena ia berasal dari Alloh.7

C. Pengertian Worldview Islam


Menurut al-Maududi, worldview islam adalah Islami Nazariyat
(Islamic Vision) yang berarti pandangan hidup yang dimulai dari komsep
keesaan Tuhan (Syahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan
kehidupan manusia didunia. Sebab syahadah adalah pernyataan moral
yang mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupannya
secara menyeluruh. 8Dari definisi worldview islam menurut al-Maududi
bahwa segala kegiatan atau aktivitas manusia diarahkan oleh kekuasaan
tuhan yang berimplikasi pada politik.

6
Shaykh Athif al-Zayn, al-Islam ... , hlm. 11-12.
7
M. Sayyid Qutb, al-Tashawwur al-Islami wa Muqawamatuhu, (Cairo : al-Babi al-Halabi, 1962).
8
Abu al-A’la Maududi, The Frocess Of Islamic Revolution, (Lahore, 1967), hlm. 14 & 41.

7
Sedangkan menurut Naquib al-attas menagrtikan istilah worldview
islam dengan Ru’yah al-islam li al-wujud yang berarti pandangan islam
tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang
menjelaskan hakikat wujud; oleh karena apa yang dipancarkan islam
adalah wujud yang total, maka worldview islam berati pandangan islam
tentang wujud.9 Dapat dismpulkan Naqiub memaknai worldview secara
metafisis (supranatural) dan epistemologis (keilmuan) sehingga dijadikan
cara pandang.
D. Perbandingan Antara Worldview dan Islamic Worldview
Menurut Naquib,10 islam memandang realitas sebagai sesuatu yang
ada bukan sesuatu yang menjadi sebagai mana yang di pahami barat,
sehingga objek epistemologisnya menjadi tetap, jelas dan pasti, bukan
relatif dan sekeptis. Dengan konsep bahwa realitas adalah “ menjadi “,
pemikiran barat menjadi tidak mengenal objektivitas melainkan
relativitas yang berujung pada skeptisme sehingga mungkin bukan
pengetahuan tetapi pendapat atau opini. Sedangkan menurut islam,
pandangan hidup dengan konsep realitas merupakan sesuatu yang ada,
realitas menjadi sesuatau yang satu, tetap dan mutlak, begitu pula dengan
kebenaran, kebenaran hanya satu dan semua nilai-nilai islam bergantung
kepadanya.11

9
S. M. N. al-Attas, Prolegomena to The Metaphysics Of Islam An Exposition Of The Fundamental
Element Of The Worldview Of Islam. (Kuala Lumpur : ISTAC. 1995), hlm. 2.
10
Naquib, Islam dan Skularisme, hlm.120; Naquib, Islam The Concep Of Religion and The
Fondetion Of Ethics and Moraliti, (Kuala Lumpur : Abim, 1971), hlm. 50-51.
11
Dr. H. A. Khudori Soleh M. Ag, Filsafat Islam, 2016, hlm. 247.

8
E. Pengertian Islamization Of Knowledge
1. Definisi dan Prinsip Islamization Of Knowledge
Kemajuan ilmu modern telah membawa dampak yang luar biasa,akan
tetapi di sisi lain juga ilmu modern dapat memberikan dampak yang
negatif karena nilai-nilai ilmu modern (Barat) memisahkan diri dengan
12
nilai-nilai agama. Ismail al-Faruqi menyatakan bahwa islam itu tidak
menentang terhadap ilmu modern dan teknologi, Islam itu mendasari pada
paradikma yang lalu ataupun modern.
Dalam proses islamisasi ilmu pengetahuan, Ismail al-Faruqi melalui
pendekatan pada Al-Qur’an, di antaranya ialah ideasional, aksiologikal,
dan nilai keindahan. Al-Faruqi juga mengatakan tentang ide islamisasi
ilmu pengetahuan itu berkaitan erat dengan konsep tauhit, yang pada
dasarnya tauhid itu mengandung lima prinsip dasar, yaitu :
a. Dualisme : maksudnya, realitas derdiri dari dua jenis yang umum
Tuhan dan bukan Tuhan; Kholik dan Makhluk.
b. Ideasionalitas : maksudnya, hubungan antara dua tatanan realitas ini
bersifat ideasional yang titik acuannya dalam diri manusia adalah pada
kekuatan pemahaman.
c. Teologi : maksudnya, dunia tidak di ciptakan secara kebetulan, dunia
diciptakan dalam kondisi sempurna, dunia merupakan kosmos ciptaan
yang teratur bukan kekacauan, di dalamnya kehendak pencipta selalu
terjadi.
d. Kemampuan manusia dan pengolahan alam : maksudnya, karena
segalanya di ciptakan untuk suatu tujuan, maka realisasi tujuan itu
harus terjadi dalam ruang dan waktu.

12
Zuhdiyah, Islamisasi Ilmu Ismail Raji al-Faruqi, Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016, hlm. 1.

9
e. Tanggung jawab dan penilaian : maksudnya, jika manusia
berkewajiban mengubah dirinya, masyarakat dan lingkungannya, agar
selaras dengan pola tuhan, dan mampu berbuat demikian, dan jika
seluruh obyek tindaknnya dapat di bentuk dan dapat menerima
tindakannya serta mewujudkan maksudnya, maka ia bertanggung
jawab.13

Dari segi peristilahannya al-faruqi mengartikan islamisasi ilmu


pengetahuan yang dalam bahasa arab ismaliatu al ma’rifah yang bermakna
bahwa segala disiplin ilmu (baik kontenporer maupun tradisi islam) harus
di islamkan.14 Jadi menurut al-Faruqi sendiri, Ilmu pengetahuan baik itu
modern maupun klasik keduanya harus di islamkan. Al-Faruqi
mendefinisan Islamisasi Ilmu Pengetahuan sebagai usaha untuk
mengacukan kembali ilmu, yaitu untuk mendefinisan kembali, menyususn
ulang data, memikir kembali kesimpulan dan tafsiran, membentuk kembali
tujuan, dan melakukannya secara membolehkan disiplin itu memperkaya
visi dan perjuangan Islam.15
Dari sini dapat disimpulkan bahwa Islam juga punya andil yang
sangat signifikan dalam bidang pengetahuan dan didalam menanamkan
semangat rasional dan ilmiah, yang kemudian telah dimodifikasi kembali
agar selaras dangan pola kebudayaan dan peradaban Barat. Pemahaman
dan pandangan hidup ( selanjutnya di sebut Worldview) Barat ini menular
dinegara islam setelah berlangsungnya penjajahan dimana banyak negara
islam di jajah oleh bangsa Barat.

13
Holilulloh Andi, Jurnal The Islamization Of Knowledge : Telaah Pemikiran Nidlah Guessoum dan
Ismail al-Faruqi, Citra Ilmu, Edisi 32 Vol. XVII, Oktober 2020. Hlm.58.
14
Rosnani Hashim, Gagasan Islamisasi, hlm. 36.
15
Ismail Raji’ a-Faruqi, Islamization, hlm. 30.

10
2. Langkah-langkah Metodelogi Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Dalam menjalankan proses islamisasi pengetahuan ini, al-faruqi
merumuskan rencana kerja dengan lima tujuan yaitu ; Pertama,
penguasaan displin ilmu modern; Kedua, penguasaan khazanah warisan
islam; Ketiga, membangun relevansi islam dengan masing-masing disiplin
ilmu modern; Keempat, memadukan nilai-nilai dan khazanah warisan
islam secara kreatif dengan ilmu-ilmu modern; Kelima, pengarahan aliran
pemikiran islam kejalan-jalan yang mencapai pemenuhan pola rencana
Allah.

F. Ide dan Gagasan al-Faruqi al-Attas Terhadap Kontribusi Islamic


Worldview Untuk Perkembangan Akuntansi.
Dalam pandangan al-attas secara umum islamisasi merupakan proses
pembebasan manusia dari tradisi magis, metologis, animisme, nasional-
kultural, dan paham sekuler, kemudian memasukkan unsur-unsur konsep
dasar islam kedalam setiap disiplin. Bagi al-attas, proses tersebut dimulai
dari purifikasi ilmu dari unsur-unsur metologi, magis, fanatismisme
kultural serta aksioma dalam bangunan ilmu pengetahuan modern dan
kemudian dilanjutkan denga memasukkan konsep-konsep kunci dalam
islam kesetiap cabang ilmu pengetahuan yang sudah di purifikasi.
Sedangkan menurut al-faruqi secara umum konsep islamisasi ilmu
yang didakwahkan oleh al-faruqi berkisaran pada usahanya dalam
memfokuskan ilmu agar dapat selaras dengan prinsip-prinsip islam.
Menurutnya, seluruh disiplin harus ditata ulang hingga menunjukkan
relevansinya dengan islam yang dasarnya tauhid. Perlu di ketahui bahwa
al-Faruqi telah memanfaatkan tulisan-tulisan al-Attas secara mendalam
dan menyeluruh sehingga memberikan inspirasi untuk menulis risalah
“The Islamization Of Knowledge”. Risalah yang di terbitkan oleh IIIT
(International Institute Of Islamic Thought) dan sekarang menjadi terkenal
setelah seminar pertamama mengenai Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang di
adakan oleh Universitas Islam di Islamabad, pakistan dan IIIT pada januari
1982.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan :
1. Pengertian Worldview atau Worldlook, sepadan dengan istilah jerman
weltanschauung dan istilah arab al-tashwwur, secara umum bearti “
Pandangan tentang dunia, pengertian tentang realitas sebagai suatu
keseluruhan, pandangan umum tentang kosmos”. Worldview secara
luas adalah segala sesuatu didalam diri manusia yang difungsikan
sebagai penggerak atau pengendalian dalam kehidupan mereka dalam
berbagai aspek.
2. Elemen-elemen :
a. Menurut Thomas suatu pandangan hidup di tentukan oleh
pemahaman individu terhadap enam bidang pembahasan yaitu : 1)
Tuhan, 2) Ilmu, 3) Realitas, 4) Diri, 5) Etika, dan 6) Masyarakat.
Seperti yang di sebutkan oleh Thomas di atas bahwa elemen
pandangan hidup merupakan suatu sistem yang integral, yang
dimana satu konsep akan berkaitan dengan konsep lainnya secara
sistemik.
b. Ada enam elemen pandangan hidup menurut Ninian Smart, yaitu :
1) Doktrin, 2) Mitodologi, 3) Etika, 4) Ritus, 5) Pengalaman, dan
6) Masyarakat
c. Sedangkan cendekiawan muslim tidak banyak yang
menggambarkan elemen pandangan hidup secara terperinci. Seperti
Sheykh Atit al-Zayn yang mengajukan karakteristik pandangan
hidup islam dengan pandangan hidup lainnya. Karakteristik itu di
bagi menjadi tiga, yaitu : 1) Berasal dari wahyu Alloh, 2)
Berdasarkan konsep ( din ) yang tidak terpisah dari negara, dan 3)
Kesatuan antara spiritual dan material. Sayyid Qutd juga
mendefinisikan bahwa pandangan hidup islam itu menyeluruh dan

12
tidak mempunyai elemen atau bagian ( juz’ ). Ia adalah
keseluruhannya sisi yang sempurna. Bahkan pandangan hidup
islam bukan ciptaan manusia, akal manusia tidak dapat
menciptakannya, karena ia berasal dari Alloh.
3. Pengertian worldview islam : Menurut al-Maududi, worldview adalah
Islami Nazariyat (Islamic Vision) yang berarti pandangan hidup yang
dimulai dari komsep keesaan Tuhan (Syahadah) yang berimplikasi
pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia didunia.
4. Menurut Naquib, islam memandang realitas sebagai sesuatu yang ada
bukan sesuatu yang menjadi sebagai mana yang di pahami barat,
sehingga objek epistemologisnya menjadi tetap, jelas dan pasti, bukan
relatif dan sekeptis. Dengan konsep bahwa realitas adalah “ menjadi “,
pemikiran barat menjadi tidak mengenal objektivitas melainkan
relativitas yang berujung pada skeptisme sehingga mungkin bukan
pengetahuan tetapi pendapat atau opini. Sedangkan menurut islam,
pandangan hidup dengan konsep realitas merupakan sesuatu yang ada,
realitas menjadi sesuatau yang satu, tetap dan mutlak, begitu pula
dengan kebenaran, kebenaran hanya satu dan semua nilai-nilai islam
bergantung kepadanya.
5. Islamization of knowledge : Dari segi peristilahannya al-faruqi
mengartikan islamisasi ilmu pengetahuan yang dalam bahasa arab
ismaliatu al ma’rifah yang bermakna bahwa segala disiplin ilmu (baik
kontenporer maupun tradisi islam) harus di islamkan. Jadi menurut al-
Faruqi sendiri, Ilmu pengetahuan baik itu modern maupun klasik
keduanya harus di islamkan. Al-Faruqi mendefinisan Islamisasi Ilmu
Pengetahuan sebagai usaha untuk mengacukan kembali ilmu, yaitu
untuk mendefinisan kembali, menyususn ulang data, memikir kembali
kesimpulan dan tafsiran, membentuk kembali tujuan, dan
melakukannya secara membolehkan disiplin itu memperkaya visi dan
perjuangan Islam.

13
6. Akuntansi sebagai ilmu yang dibawa dari peradaban barat, menurut al-
faruqi dan al-attas bahwa segala ilmu yang dibawa oleh barat harus
diislamisasikan dengan cara-cara yang telah dijelaskan diatas. Namun
menurut pandangan meraka bahwa ilmu yang dibawa oleh barat tidak
sepenuhnya tidak benar, melainkan dengan cara memasukkan unsur-
unsur islam kedalamnya agar ilmu dapat dikatan benar.

14
15

Anda mungkin juga menyukai