MAKALAH
DISUSUN OLEH:
NIM : 11920521928
LOKAL : D/SEMESTER 3
Desi Andriani
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB : PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
PEMBAHASAN
PSAK no.21 menyatakan bahwa ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam
perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi
mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan
perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
1
Fitriyati Is, Kamaliah,dkk, Capital, Physical, Financial, Intelecctual,Roe, Volume 22, 3 September
2014, hlm.51
1
Litge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital)
Jadi yang tercatat disebelah debit dari neraca disebut “model kongkret” dan
yang tercatat disebelah kredit disebut “modal abstrak”2.
2
Ardi Prawiro, Dasar Manajemn Keuangan, (Jawa Barat; Universitas gunadarma, 2016) hlm.82-83
2
gambaran modal, yaiu neraca disatu pihak menunjukkan modal menurut
bentuknya (sebelah debit) dan dilain pihak menurut sumbernya dan asalnya
(sebelah kredit). Modal menunjukkan bentuknya ialah apa yang disebut modal
aktif, sedangkan modal yang menunjukkan sumbernya atau asalnya ialah apa
yang disebut modal pasif.
Modal aktif ialah modal yang tertera disebelah debit dari neraca, yang
menggambarkan bentuk-bentuk yang mana seluruh dana yang diperoleh
perusahaan ditanamkan, sedangkan modal pasif ialah modal yang tertera
disebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dana yang
diperoleh.
3
Ibid., hlm.84.
3
Model yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Metode
pembelanjaan dengan menggunakan dana atau modal yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan
dengan kekuatan sendiri disebut pembelanjaan dari dalam perusahaan atau
internal financing dalam artian yang luas.
a. Laba ditahan
4
1. Cadangan untuk stabilisasi
2. Alasan untuk ekspansi
3. Cadangan untuk memperbaiki struktur finansial
Makin besar cadangan yang disediakan berarti makin besar sumber intern
dari dana yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.
b. Depresiasi
4
Ibid., hlm.87.
5
Dana yang berasal dari sumber eksternal adalah dana yang berasal
dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam
perusahaan. Modal yang berasal dari para kreditur merupakan utang bagi
perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari para kreditur
dia disebut modal asing. Metode pembelajaran dengan menggunakan
modal asing disebut pembelajaran asing atau pembelajaran dengan utang.
Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam
perusahaan merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam
perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam perusahaan Tersebut
akan menjadi modal sendiri. Metode pembelanjaan dengan menggunakan
Dana yang berasal dari pemilik atau calon pemilik tersebut disebut
pembelanjaan sendiri (Equity financing) dengan demikian maka pada
dasarnya dana yang berasal dari sumber eksternal adalah terdiri dari modal
asing dan modal sendiri.
Modal asing :
6
Modal Sendiri :
1. Tabungan
Sebagai sumber daya dari penawaran modal adalah penciptaan atau kreasi
uang atau kredit oleh bank yang dapat menciptakan uang tidak hanya bank
sirkulasi tetapi juga bank-bank dagang dengan menciptakan uang giral.
7
3. itensifikasi penggunaan uang
Modal sendiri pada dasarmya adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas
merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri
selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalamerusahaan itu
sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri didalam perusahaan.
Modal sendiri berasal dari sumber intern ialah modal yang berasal dari
pemiilik perusahaan. Adapun modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern
ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Modal yang berasal dari pemilik perusahaan menurut Riyanto (2015: 240-
244) berbagai macam bentuknya. Menurut bentuk hukum dari masing-masing
perusahaan yang bersangkutan. Dalam PT, modal yang berasal dari pemilik
ialah modal saham; dalam Firma ialah modal dari anggota Firma; dalam CV,
adalah modal yang berasal dari anggota bekerja dan anggota diam/komanditer;
dari perusahaan perseorangan ialah modal yang berasal dari pemiliknya dan
pada koperasi ialah simpanan-simpanan pokok dan wajib yang berasal dari
para anggotanya. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT), terdiri dari:
(1) Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu
PT. Bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan
8
sahamnya “akan tetap tertanam” di dalam perusahaan tersebut selama
hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan
penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat
menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis dari modal saham adalah saham
biasa (common stock), saham preferen (preferred stock), dan saham
kumulatif preferen (cummulative preferred stock).
(2) Cadangan
Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari
keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang
lampau atau dari tahun yang berjalan (reserve that are surplus). Tidak
semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang
termasuk dalam modal sendiri ialah antara lain:D
a) Cadangan ekspansi
b) Cadangan modal kerja
c) Cadangan selisih kurs
d) Cadangan yang menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak
diduga sebelumnya (cadangan umum).
Adapun cadangan yang tidak termasuk dalam modal sendiri antara lain
ialah cadangan depresiasi, cadangan piutang ragu-ragu, dan cadangan yang
bersifat utang (cadangan untuk pensiun pegawai, cadangan untuk
membayar pajak). Untuk cadangan depresiasi, sekarang banyak digunakan
istilah “akumulasi depresiasi” (accumulated depreciation).
Di dalam PT sering pul terdapat apa yang disebut “cadangan
rahasia” dan “cadangan diam”. Cadangan rahasia adalah cadangan yang
besar jumlahnya tidak nampak dalam neraca dan besar jumlahnya tidak
mudah diketahui. Cadangan diam pada prinsipnya tidak berbeda dengan
cadangan rahasia, yaitu yang besar jumlahnya tidak nampak atau tidak
tercantum dalam neraca, tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan di
dalam perusahaan. Cadangan rahasia dan diam pada prinsipnya dapat
dibentuk dengan cara:
(1) Mengadakan penilaian yang lebih rendah pos-pos aktiva daripada
nilai yang sebenarnya.
9
(2) Mengadakan penilaian yang lebih tinggi pos-pos utang daripada nilai
yang sebenarnya
10
(2015: 227-240), banyak penulis dalam bidang pembelanjaan yang membagi
modal asing atau utang dalam 3 golongan, yaitu:
1. Modal Asing/Utang Jangka Pendek (Short Term Debt)
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa modal asing (utang atau kredit) jangka
pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu
kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun
jenis-jenis daripada modal asing (utang atau kredit) jangka pendek yang
terutama adalah:
a. Kredit Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan dengan batas plafon tertentu di mana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai
dengan kebutuhannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang
telah diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih
dari jumlah tersebut.Perusahaan hanya akan mengambil kredit rekening
koran dalam hal-hal yang perlu saja, misalnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan akan modal perusahaan atau modal kerja pada top
fluktuasi sebagai akibat dari gelombang konjungtur atau musim.
11
barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya
lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima
barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli
memberikan “kredit pembeli” kepada penjual/pemasok bahan mentah
atau barang dagangan.
d. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan “surat
pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat
promes/notes payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat
dijual atau diuangkan pada bank. Daripadanya diperoleh uang sebesar
apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan bunga
sampai hari jatuhnya
Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang mengeluarkan surat
utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai diuangkannya
sampai saat di mana utang tersebut harus dibayar. Bagi bank atau pihak
yang membeli promes tersebut (pembeli kredit), surat utang tersebut
merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables), dan bagi pihak
yang mengeluarkan surat utang, surat tersebut merupakan utang wesel
(notes payables). 5
5
Ardi Prawiro, Ibid,.92-94
12
dan cara ini adalah ciri khas dari pembelanjaan dengan “intermediate term
debt”. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah:
a. Term Loan
“Term loan” adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan
kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan
angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amortization payments),
misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau
setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang,
perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.
b. Leasing
Bentuk lain dari “intermediate term debt” adalah “leasing”. Apabila kita
tidak ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan “service”
dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh “hak penggunaan” atas suatu
aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik dengan cara mengadakan
kontrak “leasing” untuk aktiva tersebut.
Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan
“services” dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti
halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan “services” dan hak
milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertai dengan
hak milik. Lebih khususnya, “lease” adalah persetujuan atas dasar kontrak
di mana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee)
untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama suatu periode tertentu.
Hak milik atas aktiva tersebut tetap pada “lessor”. Kadang-kadang lessee
juga diberi kesempatan untuk membeli aktiva tersebut. Dengan demikian
“leasing” harus dianggap sama dengan “debt financing”.
13
jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang
jangka panjang antara lain:
a. Pinjaman Obligasi (Bonds Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang
panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang
mempunyai nominal tertentu. Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya
didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka
waktu penggunaannya di dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari
aktiva tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut.
14
dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup
tagihannya.
2.2. Efrsiensi
6
Karl E. Case dan Ray C. Fair, Prinsip-prinsip Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, jilid 1) hlm. 18
7
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 5
15
Selain pengertian tersebut di atas, ada beberapa ahli mendefinisikan efisiensi
berbeda-beda diantaranya adalah:
Mulyamah (1987)
“Pengertian efisiensi ialah suatu ukuran dalam membandingkan suatu
rencana penggunaan input atau masukan dengan penggunaan yang
sebenarnya atau penggunaan yang telah terealisasikan.”
P. Hasibuan (1984)
“Efisiensi diartikan sebagai perbandingan yang terbaik antara input
(masukan) dengan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber
yang digunakan), seperti juga hasil optimal yang diperoleh dengan
penggunaan sumber yang terbatas. Atau dapat dikatakan sebagai hubungan
antara apa yang telah diselesaikan.”
Kamus Besar Ekonomi (2003)
“Efisiensi merupakan hubungan atau perbandingan antara keluaran
(output) atau hasil barang dan jasa yang dihasilkan dengan masukan (input)
yang langka dalam satuan unit kerja atau ketetapan cara (usaha, kerja) dalam
melakukan sesuatu (tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya).”
Dari pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kata efisiensi
memiliki arti perbandingan antara sumber yang digunakan dengan hasil yang
diperoleh. Semakin sedikit sumber daya yang digunakan untuk mencapai
sesuatu yang telah direncanakan maka artinya semakin efisien.
a. Mencapai suatu hasil atau tujuan yang sesuai dengan apa yang
diharapkan.
8
https://www.kanal.web.id/pengertian-efisiensi-tujuan-jenis-dan-contohnya
diakses tgll 23 oktober 2020
16
b. Mengurangi dan menghemat penggunaan sumber daya dalam
melakukan kegiatan.
c. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki sehingga tidak
ada yang dibuang percuma.
d. Untuk meningkatkan kinerja satuan unit kerja sehingga output-nya
semakin optimal.
e. Agar mengoptimalkan keuntungan atau laba yang mungkin didapatkan.
f. Tujuan utama dari efisiensi adalah untuk mendapatkan efisiensi yang
optimal artinya adalah perbandingan terbaik antara sumber daya yang
dikorbankan dengan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang
diharapkan.
2. jenis efisiensi
a. Efisiensi Optimal
Efisiensi optimal merupakan perbandingan terbaik antara pengorbanan
yang dilakukan dengan hasil yang didapatkan yang sesuai dengan yang
diharapkan. Dilihat dari segi hasil, contoh efisiensi optimal adalah
seorang manajer bisa mencapai suatu output (produktivitas, performance)
yang lebih tinggi dibandingkan dengan masukan-masukan (tenaga kerja,
uang, waktu, dan bahan) yang digunakan.
b. Efisiensi dengan Tolak Ukur
Efisiensi dengan tolak ukur merupakan perbandingan antara hasil
minimum yang telah ditentukan sebelumnya dengan hasil nyata yang
dicapai. Artinya dapat dikatakan efisien apabila hasil nyata lebih besar
dari angka minimum hasil yang ditentukan sebelumnya.
c. Efisiensi dengan Titik Impas
Efisiensi dengan titik impas merupakan jenis efisiensi yang sering
digunakan pada berbagai bidang usaha, dimana titik impas (break even
point) merupakan titik batas antara usaha yang efisien dan tidak efisien.
Suatu usaha atau bisnis bisa dikatakan efisien apabila titik impasnya
diketahui dan bisnis atau usaha tersebut menghasilkan lebih dari titik
impas tersebut.
17
3. Unsur Efisiensi
a. Unsur kegiatan
Dapat dikatakan efisien apabila suatu tindakan dengan usaha tersebut
mampu memberikan hasil yang maksimal.
b. Unsur hasil
Dapat dikatakan efisien apabila suatu hasil pekerjaan tersebut dapat
dicapai dengan usaha (waktu, biaya, metode kerja) yang se minimal
mungkin.
18
konsumen lewat pasar. Pasar yang dimaksud bera pasar barang, pasar uang
dan pasar modal, pasar tenaga kerja dan pasar perdagangan internasional.9
1. Pendapatan Nasional
2. Neraca Pembayaran
3. Penganguran
4. Inflasi
5. Kebijakan Fiskal/Moneter
4. Teori Harga
5. Teori Produksi
6. Struktur Pasar.
9
Raden Andi Sularso, Murdijanto Purbangkoro,dkk, Aplikasi dalam Ekonomi Manajerial,
Sidoarjo: Zifarama Jawara, 2017), hlm.2-3
10
Puspa Dewi, Ekonomi Manajerial, (Yogyakarta: Deepublish, 2018) hlm.1-2
19
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Modal adalah sebagai barang atau uang , yang bersama-sama faktor
produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Dalam
arti yang lebih luas, menurut pandangan ekonomi non-Marxian modal
mengacu kepada asset yang dimiliki oleh seseorang sebagai kekayaan
(wealth) yang tidak segera dikonsumsi melainkan disimpan atau dipakai
untuk menghasilkan barang/jasa baru (investasi). Artinya modal dapat
berwujud barang dan uang. Tidak setiap jumlah uang dapat disebut modal.
Sejumlah uang akan menjadi modal apabila uang tersebut ditanam atau
diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu kembalian (rate of return
3.2. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis memohon maaf apabila materi yang kami sajikan banyak terdapat
kesalahan baik dari segi isi , teknis penulis , maupun sumber pengambilan
materi. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah diwaktu yang akan datang
20
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Henry faizal. 2008. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Case, Karl E. dan Ray C. Fair, jilid 1. Prinsip-prinsip Ekonomi, Jakarta:
Erlangga.
Dewi ,Puspa. Ekonomi Manajerial. 2018.Yogyakarta: Deepublish
https://www.kanal.web.id/pengertian-efisiensi-tujuan-jenis-dan-contohnya
diakses tgl 23 oktober 2020
21