Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI KEUANGAN, PEMBELANJAAN

DAN MODAL

Oleh :

Kelompok 10

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan paper yang
berjudul “Fungsi Keuangan, Pembelanjaan, dan Modal” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Disamping itu, paper ini juga disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan
pembacanya mengenai fungsi keuangan, pembelanjaan dan juga modal.

Sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, banyak kendala yang kami hadapi
dalam penyusunan paper ini, akan tetapi berkat bantuan-NYA serta bantuan dari berbagai
pihak, paper ini dapat kami selesaikan walaupun tidak luput dari berbagai kekurangan. Kami
menyadari, bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, bahasa,
maupun penyusunannya. Dengan itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembacanya guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi
dimasa mendatang. semoga paper ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Jimbaran, 7 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Keuangan............................................................................................................2
2.2 Pembelanjaan..................................................................................................................3
2.2.1 Penggunaan Dana....................................................................................................3
2.3 Modal...............................................................................................................................7
2.3.1 Sumber-sumber modal............................................................................................7
2.3.2 Cara pemenuhan modal..........................................................................................9
2.3.3 Manfaat Modal.......................................................................................................10
BAB III
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam kegiatan usaha
perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan, unsur-unsur yang perlu diperhatikan adalah
seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk
menjalankan dan mengembangkan usahanya guna memenuhi kebutuhan. Fungsi keuangan ini
sangat erat kaitannya dengan perusahaan. Keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan
pengelolaan dana (pembelanjaan aktif) dan pengelolaan sumber-sumber dana (pengelolaan
pasif). Semakin tepat atau efisiennya pengalokasian dana ke berbagai aktiva, maka semakin
besar pula kesempatan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Salah satu syarat agar
suatu perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik dan lancar yaitu dengan
tersedianya dana yang cukup (tidak lebih dan tidak kurang). Agar kebutuhan dana selalu
cukup dan terpenuhi, maka diperlukan adanya pengelolaan, penentuan, dan pengecekan
terhadap sumber-sumber dana.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian fungsi keuangan?
 Apa yang dimaksud dengan pembelanjaan?
 Apa yang dimaksud dengan modal?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini yaitu untuk memudahkan pembacanya dalam
mengetahui pentingnya fungsi keuangan terhadap suatu perusahaan, mengetahui apa yang
dimaksud dengan pembelanjaan, serta modal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Keuangan


Fungsi keuangan merupakan gambaran tugas-tugas yang dilakukan uang dalam upaya
meningkatkan kelancaran kegiatan ekonomi dan mempunyai tugas menjelaskan dampak
penggunaan uang terhadap stabilitas dan perkembangan ekonomi.

Dalam perekonomian modern, para ekonom telah menemukan bahwa uang memiliki
tiga fungsi penting, yaitu:

1. Melancarkan aktivitas pertukaran (tukar menukar)


Ini merupakan fungsi uang yang paling penting. Sejak penggunaan uang sebagai
perantara dalam tukar menukar, masyarakat telah banyak merasakan bahwa uang
sangat memudahkan kegiatan perdagangan. Penggunaan uang tidak hanya untuk
tukar menukar tetapi dengan adanya uang perdagangan menjadi lebih lancar serta
dapat memberi kesempatan untuk masyarakat dalam berspesialisasi (suatu bentuk
pembagian kerja di mana individu atau perusahaan mengarahkan upaya produktif
mereka pada sejumblah kegiatan yang terbatas). Dalam jangka panjang, spesialisasi
akan meningkatkan produktivitas, dimana peningkatan ini dapat meningkatkan
pendapatan dan pengeluaran masyarakat (pertumbuhan ekonomi).
2. Sebagai alat untuk menentukan nilai
Dalam perekonomian terdapat ribuan jenis komoditi (barang) dari satu periode ke
periode berikutnya. Harga berbagai jenis barang akan mengalami perubahan, dan
tingkat perubahan harga yang dialami setiap barang pastinya akan berbeda-beda.
Maka dari itu, uang dapat digunakan sebagai alat penentu nilai suatu barang. Sebagai
contoh, tahun ini harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, terlihat dari sulitnya masyarakat
mendapatkan bahan bakar karena harganya yang relatif mahal dan semakin langka.
3. Sebagai sarana penyimpanan kekayaan
Kemajuan ekonomi di berbagai negara meningkatkan pendapatan masyarakat dan
sebagian kecil dari mereka akan mengalami peningkatan kekayaan yang sangat pesat.

2
Peningkatan kekayaan ini dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk
seperti peningkatan kepemilikan tanah, rumah dan aset tetap.

2.2 Pembelanjaan
Menurut Dra. Murti Sumarni, M.M. dalam bukunya beliau menjelaskan pengertian
pembelanjaan yang artinya seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk
mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan, menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Berdasarkan hal tersebut,
fungsi pembelanjaan dalam suatu perusahaan meliputi :

1. Fungsi pengalokasian dana (budgeting)


Meliputi perencanaan hingga pengalokasian anggaran biaya agar efisien dan efektif.
2. Fungsi keseluruhan kebutuhan dana

Suatu perusahaan dapat secara internal memenuhi kebutuhan dananya yakni dengan
menggunakan keuntungan yang tidak dibagikan (keuntungan yang ditahan) serta dapat pula
menggunakan penyusutan aktiva tetap (pembelanjaan intensif). Selain itu, perusahaan juga
dapat menggunakan sumber dari luar perusahaan (sumber eksternal) yang sumber dananya
berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik, penjualan obligasi, atau penerbitan
saham baru. Pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni pembelanjaan aktif dan
pembelanjaan pasif.

1. Pembelanjaan aktif, merupakan kegiatan perusahaan dalam menggunakan dana


seefisien mungkin.
2. Pembelanjaan pasif, merupakan upaya perusahaan untuk memperoleh dana guna
membiayai usahanya. Pembelanjaan pasif dibagi menjadi dua yakni :
1) Kuantitatif (jumlah) : penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan
2) Kualitatif (macam) : penentuan jenis atau macam modal yang akan digunakan

Adapun tujuan dari pembelanjaan adalah :

1. Menggunakan dana seefisien mungkin


2. Mendistribusikan laba perusahaan kepada yang berhak
3. Mendapatkan bahkan menaikkan tambahan dana suatu perusahaan

2.2.1 Penggunaan Dana


Umumnya, penggunaan dana dibagi menjadi 2 yaitu :

3
1. Penggunaan dana jangka pendek
Penggunaan dana jangka pendek menyangkut pembelanjaan aktif, yaitu penggunaan
dana tertuang kedalam besarnya modal kerja yang tertanam dalam aktiva lancar.
Aktiva lancar merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu
dapat diubah menjadi uang dalam jangka waktu perputaran kegiatan operasional atau
singkatnya aktiva lancar adalah kekayaan yang tingkat likuiditasnya tinggi. Aktiva
lancar dibagi menjadi 4, yaitu :
1) Kas
Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid dimana
dapat berupa uang tunai ataupun cek yang dapat diuangkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Aliran kas menunjukkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehari-hari. Aliran kas masuk (penerimaan kas)
berhubungan dengan masalah penjualan barang dan jasa perusahaan baik
yang bersifat kredit ataupun tunai maupun penjualan dan pembelian saham
perusahaan. Sedangkan aliran kas keluar (pengeluaran kas) bisa berbentuk
pengeluaran untuk membayar gaji karyawan, pembayaran listrik, dan
sebagainya.
Besarnya kas dalam bentuk uang tunai agar tidak mengganggu kelancaran
perusahaan tidak dapat ditetapkan secara jelas, namun umumnya suatu
perusahaan akan menyediakan uang tunai sebesar 5% hingga 10% dari
total aktiva lancar perusahaan tersebut. Jika perusahaan mengalami
kelebihan kas, maka perusahaan akan menanggung kerugian seperti :
a) Merusak nama perusahaan dimata para kreditur bank
b) Adanya kas tunai yang menganggur karena melebihi kapasitas
yang dibutuhkan
c) Adanya biaya modal yang harus dibayar jika dana yang diperoleh
perusahaan berasal dari pinjaman bank
d) Dana yang menganggur tidak dapat dialokasikan pada kegiatan
yang lebih produktif

Jika perusahaan mengalami kekurangan dana tunai, maka akan


mengakibatkan :

a) Terganggunya kelancaran roses produksi karena keterlambatan


pembelian bahan baku, membayar listrik, gaji, dan sebagainya

4
b) Produktivitas perusahaan akan mengalami penurunan karena
berkurangnya kemampuan dalam membeli bahan-bahan atau hal-
hal lain yang menyangkut proses produksi
c) Hilangnya pasar yang sudah dikuasai karena kurangnya barang
yang dibutuhkan konsumen sehingga konsumen akan membeli
produk dari perusahaan lain

2) Piutang
Piutang terjadi karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam
menjual barang hasil produksi. Penjualan kredit ini dilakukan untuk
meningkatkan langganan baru serta mempertahankan langganan lama, dan
juga bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan.

3) Persediaan barang
Persediaan barang berkaitan dengan proses produksi perusahaan sehingga
jumlah persediaan selalu bertambah sesuai dengan perputaran yang ada di
bagian produksi. Pengelolaan persediaan yang salah akan mengakibatkan
beberapa masalah, yaitu :
a) Beban bunga tinggi jika dana yang dipakai merupakan dana kredit
dari bank
b) Jika penyimpanan barang persediannya besar, maka perusahaan
akan menanggung beban resiko kerusakan yang besar juga
c) Menanggung beban penurunan kualitas terhadap barang persediaan
yang kurang tahan lama atau cepat rusak
d) Semakin besar barang yang disimpan, biaya penyimpanannya akan
semakin tinggi

4) Surat berharga
Surat berharga ada akibat dari adanya pengalihan alokasi kas tunai yang
menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat
berharga lainnya yang dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan
bunga tertentu yang dapat menambah pendapatan perusahaan. Keuntungan
yang diperoleh dengan merealokasikan dana kas tunai kedalam bentuk
surat-surat berharga adalah bertambahnya pendapatan dari bunga sertifikat

5
dan kemudahannya dalam menjual kembali sertifikat tersebut jika
sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan dana.

2. Penggunaan dana jangka panjang


Penggunaan dana jangka panjang berarti kita memperhatikan jumlah uang yang
tertanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap tersebut bisa berupa tanah, bangunan,
peralatan, dan mesin.
1) Tanah, merupakan kekayaan perusahaan yang mempunyai jangka waktu
penggunaannya tidak terbilang karena nilainya tidak menyusut atau relatif
tepat dari waktu ke waktu
2) Bangunan, merupakan kekayaan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan
untuk memperlancar kegiatan manajerial maupun operasional perusahaan dan
mempunyai batas waktu penggunaan yang cukup lama
3) Peralatan dan mesin, aktiva tetap ini sangat penting peranannya dalam proses
produksi karena secara langsung akan mempengaruhi laba perusahaan dari
volume penjualan yang dapat dihasilkan oleh bagian produksi

Penilaian uang dapat diperhitungkan dengan dua konsep, yaitu :


1) Nilai uang sekarang (Present Value)
Merupakan nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah uang pada
akhir periode dengan tingkat bunga tertentu
2) Nilai majemuk (Compound Value)
Merupakan nilai hasil pengumpulan uang awal periode penilaian di masa yang
akan datang dengan jumlah bunga yang diterima selama periode tersebut

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari sejumlah modal yang


digunakan disebut dengan Rentabilitas. Jadi, semakin tinggi rentabilitas dari suatu
perusahaan maka kemampuan perusahaan tersebut juga pasti tinggi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penurunan dan peningkatan rentabilitas perusahaan, meliputi :

1. Usaha yang dipilih


2. Pengalaman perusahaan itu sendiri atau pesaing
Dengan adanya pengalaman yang didapat selama mengembangkan usahanya,
perusahaan dapat memilah hal yang menguntungkan ataupun merugikan
perusahannya

6
yang kemudian dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan
selanjutnya.
3. Manajemen usaha
Menyangkut segala usaha yang ada diperusahaan baik manajemen bahan materialnya,
SDM, ataupun pengelolaan dana perusahaan.
4. Kesempatan yang ada
Jika perusahaan dapat membaca peluang bisnis yang ada, maka perusahaan tersebut
akan lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan
kemampuan sumber dananya saja.

2.3 Modal
Modal merupakan salah satu hal terpenting dalam keberlangsungan suatu
perusahaan. Secara garis besar, modal diartikan sebagai sekumpulan uang atau barang
yang dapat digunakan sebagai dasar dalam memulai suatu usaha. Modal juga berarti
suatu barang yang dihasilkan oleh alam dan manusia untuk membantu memproduksi
barang lain sehingga mampu memenuhi kebutuhan dimasa mendatang dan
mendatangkan keuntungan. Setiap bentuk perusahaan tentu membutuhkan modal
dalam menjalankan usahanya, baik berupa uang, sarana dan prasarana, pengetahuan
dan keterampilan, serta dapat mengelola jalannya perusahaan dengan baik. Bambang
Riyanto berpendapat bahwa modal adalah suatu hasil produksi yang bisa
dimanfaatkan kembali untuk diproduksi selanjutnya. Dalam prosesnya, modal akan
lebih fokus pada nilai, daya beli atau kekuasaan menggunakan yang terdapat dalam
barang-barang modal.

2.3.1 Sumber-sumber modal


a. Sumber modal menurut asalnya
1. Sumber intern
Sumber intern atau sering juga disebut sebagai kekayaan sendiri karena berasal
dari dalam perusahaan. Sumber intern yang utama dalam sebuah perusahaan
adalah laba yang ditahan dan akumulasi penyusutan. Umumnya, penahanan laba
bertujuan untuk menambah modal cadangan, menjadi modal investasi lanjutan,
dan memperbaiki struktur finansial (membantu membayar hutang perusahaan).
Sumber intern bisa berasal dari penjualan saham dan simpanan anggota

7
(koperasi). Sumber intern atau kekayaan sendiri memiliki ciri yakni terikat secara
permanen dengan suatu perusahaan.

8
Kelebihan sumber modal intern (kekayaan sendiri) :
1) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memerlukan waktu lama
2) Tidak ada bunga dan biaya administrasi lainnya sehingga meringankan beban
perusahaan
3) Tidak ada kewajiban untuk mengambalikan modal
4) Tidak tergantung pada pihak lain

Kelemahan sumber modal intern (kekayaan sendiri) :

1) Jumlahnya terbatas
2) Kurangnya motivasi, karena pemilik usaha menggunakan modal sendiri dalam
menjalaknkan usahanya menyebabkan motivasi usahanya lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan modal asing.

2. Sumber ekstern

Sumber ini sering disebut dengan kekayaan asing karena berasal dari pihak luar
seperti kreditur yang biasanya berupa pinjaman jangka panjang ataupun pendek.
Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman dengan jangka waktu maksimal satu tahun,
sedangkan pinjaman jangka panjang atau kredit jangka panjang adalah pinjaman
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Adapun ciri dari sumber ekstern atau
kekayaan asing adalah tidak terikat permanen dengan sebuah perusahaan melainkan
hanya terikat sementara waktu dan sewaktu-waktu dapat dikembalikan kepada
pemilik modal (yang meminjamkan). Bank adalah salah satu contoh sumber kekayaan
asing (sumber ekstern).

Kelebihan sumber modal ekstern (kekayaan asing) :


1) Jumlahnya tidak terbatas
2) Motivasi usahanya tinggi

Kekurangan sumber modal ekstern (kekayaan asing) :

1. Wajib dikembalikan dalam waktu yang telah disepakati


2. Menjadi beban moral perusahaan, karena jika perusahaan mengalami kerugian
maka akan menjadi beban moral yang mewajibkan perusahaan harus
mengembalikan modal tersebut
3. Dikenakan biaya administrasi (bunga)

9
b. Sumber modal berdasarkan wujudnya
1. Modal konkret (aktif)
Modal konkret (aktif) adalah jenis modal yang dapat dilihat secara kasat mata dan
berwujud. Contohnya seperti bahan baku, gedung atau tempat usaha, kendaraan,
mesin, uang, dan sebagainya.
2. Modal abstrak (pasif)
Modal abstrak (pasif) adalah jenis modal yang tidak dapat dilihat wujudnya secara
kasat mata dan nilainya susah ditakar langsung. Contohnya seperti hak cipta, skill,
ilmu pengetahuan, koneksi usaha, media sosial, dan sebagainya.
c. Sumber modal berdasarkan sifatnya
1. Modal tetap (fix capital)
Merupakan modal yang dapat digunakan untuk beberapa kali produksi dalam
jangka waktu yang panjang dan berulang. Contohnya seperti tanah, gedung,
mesin, kendaraan, dan sebagainya.
2. Modal lancar (variable capital)
Merupakan modal yang habis terpakai dalam satu kali produksi. Contohnya
seperti bahan baku, bahan bakar, dan sebagainya.
d. Sumber modal menurut cara terjadinya
1. Tabungan
Merupakan pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Tabugan dapat digunakan
untuk keperluan konsumsi dan juga investasi. Tabungan yang digunakan untuk
konsumsi tidak dapat memperbesar dana modal, sedangkan tabungan yang
digunakan utuk investasi akan memperbesar dana modal.
2. Intensifikasi penggunaan uang
Cara ini dilakukan oleh bank dengan meminjamkan kembali uang-uang yang
dipercayakan atau disimpan oleh masyarakat di bank.

2.3.2 Cara pemenuhan modal


a. Secara umum ada 2 cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal,
yaitu:
1) Berdasarkan kebutuhan masing-masing aset secara individual, dikatakan
menggunakan sistem pembelanjaan partiil yang dalam proses pemenuhan
kebutuhan dana didasarkan pada perputaran dan waktu yang terkait dengan aset

10
2) individu. Sistem ini menggunakan prinsip bahwa kebutuhan sesuai dengan jumlah
dana dan durasi kebutuhan.
3) Mempertimbangkan semua kebutuhan dana sebagai satu kesatuan atau kelompok,
dan bukan secara individual. Sistem ini juga dikenal sebagai sistem pembelanjaan
total. Pemenuhan kebutuhan dana didasarkan pada sirkulasi dana yang
diinvestasikan dalam kelompok aset atau seluruh aset sebagai satu kesatuan.
b. Pemenuhan kebutuhan dana ditinjau dari sudut likuiditas dan rentabilitas :
1) Likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh obligasi atau kewajiban
yang harus dilunasi dalam waktu singkat. Suatu perusahaan dikatakan likuid jika
memiliki alat pembayaran berupa aktiva lancar yang melebihi seluruh
kewajibannya. Dari segi likuiditas, pedoman pembelanjaan dibagi menjadi dua
yakni :
- Kebutuhan dana permanen (modal konstan) yang pada prinsipnya harus dibiayai
dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
- Jumlah dana yang dibutuhkan berubah-bah jumlahnya (modal variabel)
2) Rentabilitas ekonomi merupakan salah satu teknik untuk mengukur dan
mengevaluasi produktivitas modal usaha yang digunakan oleh perusahaan.
Rentabilitas ekonomi juga digunakan sebagai acuan prinsip pengelolaan usaha
yang efektif dan efisien. Selain itu, rentabilitas ekonomi juga dikatakan sebagai
alat ukur yang efektif untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya
penyimpangan yang dapat mengganggu kinerja perusahaan. Secara sederhana,
rentabilitas adalah teknik untuk mengevaluasi keuangan dengan membandingkan
laba operasi, modal perusahaan, baik modal sendiri (ekuitas) maupun modal asing
dan dinyatakan dalam persentase.

2.3.3 Manfaat Modal


1. Sebagai penyedia bahan produksi

2. Sebagai simpanan

3. Untuk membayar gaji karyawan

4. untuk meningkatkan kepercayaan pihak lain

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber-sumber dana yang
dibutuhkan bagi perusahaan, mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh baik itu dari
sumber intern ataupun ekstern. Hal ini bertujuan agar dana dalam perusahaan dapat terpenuhi
secara cukup. Pembelanjaan merupakan suatu transaksi yang berkaitan dengan penggunaan
dana yang tujuannya untuk mendapatkan laba agar dapat digunakan kembali dalam proses
produksi selanjutnya. Sumber-sumber modal dapat dikategorikan menjadi tiga yakni sumber
modal menurut asalnya, sumber modal berdasarkan wujudnya dan sumber modal berdasarkan
sifatnya. Secara umum, pemenuhan modal dikelompokkan menjadi dua yaitu berdasarkan
kebutuhan masing-masing aset secara individual dan mempertimbangkan semua kebutuhan
dana sebagai satu kesatuan (kelompok). Manfaat modal diantaranya adalah sebagai simpanan,
sebagai penyedia bahan produksi, dan untuk membayar gaji karyawan. Setelah sumber dana
dapat diperoleh, maka tugas selanjutnya dari bagian keuangan adalah mengatur penggunaan
dana yang telah diperoleh dengan baik dan seefisien mungkin baik itu dari sumber intern
ataupun sumber ekstren. Semua itu dilakukan agar dana perusahaan dapat terpenuhi dan
disamping itu jugaa dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap
sumber-sumber dana.

3.2 Saran
Agar dapat mengetahui fungsi keuangan, pembelanjaan, dan modal, kita perlu
mengetahui ilmu ekonomi yang mempelajarinya karena akan sangat bermanfaat untuk kita
sebagai pemilik perusahaan agar keuangan perusahaan berjalan dengan lancar tanpa adanya
hambatan sehingga mampu beroperasi dengan maksimal dan memenuhi kebutuhan
konsumen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta

Gitosudormo, Indriyo. Pengantar Bisnis.Yogyakarta

Sumarni, Murti & Soeprihanto, John. 1998. Pengantar Bisnis (Dasar – Dasar Ekonomi
Perusahaan): Perusahaan Dalam Sistem Sosial. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai