Anda di halaman 1dari 14

AYAT TENTANG MODAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Tafsir Ekonomi
Dosen Pengampu
Bayu Fermadi, Lc, M.Hum

Disusun Oleh:

Adela Putri Annisa (21401139)


MH An’im Falakhuddin (21401151)
Lu’lu’atul Maghfiroh (21401097)

EKONOMI SYARIAH C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, nikmat hidayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
makalah tafsir ekonomi dengan judul “AYAT TENTANG MODAL”
Penyusunan makalah ini insyaAllah telah kami kerjakan dengan sebaik mungkin dengan
dukungan dari banyak pihak, sehingga dapat memudahkan kami dalam penyusunannya.
Untuk itu kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya untuk Bapak Bayu
Fermadi.,Lc. M.Hum yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Akan tetapi tidak lepas dari semua ini, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan baik dari segi penyusunan maupun dari
aspek-aspek lainnya. Maka dari itu kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat dan menginspirasi bagi pembaca.

Kediri, 05 november 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………….…… 2

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG................................................................................. 3

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................. 3

C. TUJUAN MASALAH ................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal ........................................................................................ 4

B. Fungsi-Fungsi Modal .................................................................................. 6

C. Macam-Macam Modal ............................................................................... 6

D. Ayat-Ayat Tentang Modal ....................................................................... 10

E. Modal Dalam Perspektif Islam ................................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 12

B. SARAN ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Modal dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang bernilai dalam
pandangan syar'i, dimana aktivitas manusia ikut berperan serta dalam usaha
produksinya dengan tujuan pengembangan. Istilah modal tidak harus dibatasi pada
harta-harta ribawi saja, tetapi ia juga meliputi semua jenis harta yang bernilai yang
terakumulasi selama proses aktivitas perusahaan dan pengontrolan perkembangan pada
periode-periode lain.
Dalam zaman modern seperti ini, banyak praktik-praktik bisnis yang tidak sesuai
dengan ajaran islam. Pengembangan modal yang dilakukan oleh pembisnis di era ini
seringkali menggunakan cara-cara yang bertentangan Dengan syari’at, hal tersebut
Menyebabkan kerugian yang dialami olehsebagian besar pihak dan menguntungkan
sebagain kecil lainnya.
Dengan melihat fenomena pengembangan modal yang jelas melanggaraturan
islam yang terjadi saat ini. Islam menawarkan solusi dengan konsep pengembangan
modal yang benar dan tidak merugikan diri sendiri maupunorang lain. Dalam berbisnis
secara islami, modal atau harta harusdikembangkan dengan memperhatkan cara
perolehan dan pengguanaannyadengan menimbang aspek hokum halal atau haram. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Ibnu Jauzi jika mengumpulkan harta halal jauh lebih
utama, dengansyarat, maksud dan tujuan pengembangan harta atau modal tersebut
benar danlurus.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari modal?


2. Apa saja fungsi-fingsi modal?
3. Apa saja macam-macam modal?
4. Bagaimana penafsiran ayat al qur’an tentang modal?
5. Bagaimana modal dalam prespektif islam?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk memahami dan mampu menjelaskan pengertian dari modal


2. Untuk memahami dan mampu menjelaskan fungsi-fingsi modal

3
3. Untuk memahami dan mampu menjelaskan macam-macam modal
4. Untuk memahami dan mampu menjelaskan penafsiran ayat al qur’an tentang
modal
5. Umtuk mengetahui modal dalam prespektif islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal

Secara bahasa (arab) modal atau harta disebut al-amal (mufrad tunggal), atau al-
amwal (jamak). Secara harfiah, al-mal (harta) adalah segala sesuatu yang engkau punya.
Adapun dalam istilah syar’i, harta diartikan sebagai segala sesuatu yang dimanfaatkan
dalam perkara yang legal menurut syara‟ (hukum islam), seperti bisnis, pinjaman, konsumsi
dan hibah (pemberian).1
Pengertian modal dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang bernilai
dalam pandangan syar’i, dimana aktivitas manusia ikut berperan serta dalam usaha
produksinya dengan tujuan pengembangan. Istilah modaltidak harus dibatasi pada harta-
harta ribawi saja, tetapi ia juga meliputi semua jenis harta yang bernilai yang terakumulasi
selama proses aktivitas perusahaan dan pengontrolan perkembangan pada periodeperiode
lain.
Modal memiliki banyak arti yang berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan
akunting. Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan
finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis.
Modal dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan uang yang dipakai
sebagai pokok (induk) untuk berdagang; harta benda (uang, barang) yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan dan sebagainya.2
Sedangkan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan seperti
peningkatan produksi baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara
kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau peningkatan mutu hasil produksi. Dan untuk
keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.3
Memang perlu diakui, bahwa sistem dalam ekonomi Islam modal itu harus terus
berkembang, dalam arti tidak boleh stagnan, apalagi sampai terjadi idle (menganggur).
Artinya, hendaknya modal harus berputar. Islam dengan system sendiri, didalam upaya

1
An-Nabhani, Taqyuddin,Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, (Surabaya: Risalah
Gusti. 1996)., h. 41
2
Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997),
Edisis Ke-2, Cet. Ke-X, h. 661
3
M. Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Kepraktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), H. 160

5
memanfaatkan dan mengembangkan modal, menekankan tetap memikirkan kepentingan
orang lain. Oleh karena itu, dalam kaitanya dalam penggunaan jasa keuangan misalnya,
islam menempuh cara bagi hasil dengan untuk dibagi dan rugi ditanggung bersama. Dengan
sisitem semacam ini modal dan bisnis akan terus terselamatkan, tanpa merugikan pihak
manapun.

B. Fungsi-Fungsi Modal

Secara tradisional, fungsi modal modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili
kepentingan pemilik dalam suatu perusahan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan
sebagai kekayaan bersih (net worth), yaitu selisih antara nilai buku dari aktiva dikurangi
dari nilai buku kewajiban. Pemegam saham menempatkan modal pada Bank dengan
harapan memperoleh hasil dimasa yang akan datang. Sebagai salah satu unsur utama dalam
penyelenggaraan bank, modal bank menurut jonson seperti dikutip Zainul arifin,
mempunyai tiga fungsi yaitu:4
1. Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya.
Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap terhadap kegagalan atau
kerugian bank dan dan perlindungan terhadap kepentingan para deposan.
2. Sebagai dasar bagi penepatan atas maksimum pemberian kredit. Hal ini merupakan
pertimbangan operasional bagi banksentral sebagai regulator untuk membatasi
jumblah pemberian kredit terhadap setiap individu nasabah bank.
3. Modal juga menjadi dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi
tingkat kemampuan bank secara relatif dalam menghasilkan keuntungan. Tingka
keuntungan bagi para investor diperkirakan dengan membandingkan keutuhan bersih-
bersih dengan ekuitas. Para partisipan pasar membanding.

C. Macam-Macam Modal

1. Modal Sendiri
Modal sendiri atau sering disebut equity yaitu modal yang berasal dari setoran
pemilik (modal saham, agio saham) dan hasil operasi perusahaan itu sendiri (laba dan
cadangan-cadangan). Modal ini yang digunakan untuk menanggung keseluruhan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan dan yang secara hukum akan menjadi jaminan bagi
kreditor. Modal sendiri yang berasal dari sumber intern dan ekstern. Modal yang berasal

4
Rustam Efendi, Produksi dalam Islam, Magistra insania Press dengan MSI UII, Yogyakarta, hlm. 86

6
dari sumber intern yaitu dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Sedangkan yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang bersal dari milik
peruusahaan.
Menurut bentuk hukum dari masing-masing perusahaan yang bersangkutan
adalah: (Riyanto, 2010:240)
a. Dalam PT modal yang berasal dari pemilik ialah modal saham.
b. Firma adalah modal dari anggota yang berasal dari anggota firma.
c. CV. adalah modal dari anggota bekerja dan anggota diam/komanditer.
d. Perusahaan perorangan adalah modal yang berasal dari pemiliknya.
e. Koperasi adalah modal yang berasal dari simpan pinjam pokok dan simpanan wajib
yang berasal dari para anggota.
Modal sendiri didalam suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas
(PT) terdiri dari: (Riyanto, 2010:240).
1. Modal saham.
2. Cadangan.
3. Keuntungan.

Karakteristik modal sendiri:


a. Modal sendiri tertarik kepentingan komunitas, lelandaran dan keselamatan
perusahaan.
b. Kekuasaan modal modal sendiri dapat mempengaruhi politik perusahaan.
c. Mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran bunga kepada modal asing.
d. Penggunaan modal sendiri didalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas
atau tidak tentu lamanya.5
Kelebihan modal sendiri adalah:
a. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi
beban perusahaan;
b. Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal;
c. Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama;

5
Rahayu, F. (2014), ANALISIS STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS PADA KOPERASI AMANAH
GURU-GURU KECAMATAN TAMBANG, Riau, hal 12.

7
d. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik
akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau
mengalihkan ke pihak lain.

Kekurangan modal sendiri adalah:


a. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat
tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas;
b. Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan
prospek usahanya ;
c. Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri
motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.6

2. Modal Asing

Modal asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan, modal tersebut
merupakan hutang yang harus dibayar kembali pada waktunya. Misalnya : modal yang
diperoleh dari pinjaman bank baik swasta atau tidak, pinjaman dari lembaga keuangan
syariah, dan pinjaman dari non lembaga keuangan syariah , dan atas penggunaan
sumber dana ini perusahaan harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi
beban tetap bagi perusahaan.7
Karakteristik modal asing:
a. Modal yang memperhatikan kepentingan kreditur.
b. Tidak memiliki pengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan.
c. Modal asing menuntut adanya pembayaran bunga tetap, tanpa memandang adanya
keuntungan atau kerugian perusahaan.
d. Sifatnya hanya sementara turut bekerja sama dengan perusahaan.

6
Normayana(2018), PENGARUH MODAL DAN PENJUALAN PRODUK TERHADAP PERTUMBUHAN
PENDAPATAN KOPERASI KONSUMEN SYARIAH ARRAHMAH BANJARMASIN, Banjarmasin, hal 19-
20.
7
Rahayu, F. (2014), ANALISIS STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS PADA KOPERASI AMANAH
GURU-GURU KECAMATAN TAMBANG, Riau, hal 14.

8
Modal asing terbagi dalam 3 golongan yaitu:
a. Modal asing/utang jangka pendek (short-term debt) yaitu modal asing yang jangka
waktunya pendek, yaitu kurang dari 1 tahun.
b. Modal asing/utang jangka menengah (intermediate – term debt) yaitu modal asing
yang jangka waktunya antara 1 sampai 10 tahun.
c. Modal asing/utang jangka panjang (long-term debt) yaitu modal asing yang
jangka panjang waktunya lebih dari 10 tahun.

Kelebihan modal pinjaman adalah:8


a. Jumlahnya tidak terbatas.
Artinya perusahaan dapat mengajukan modal pinjaman ke berbagai sumber. Selama
dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit ;
b. Motivasi usaha tinggi.
Pada modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini disebabkan
karena adanya beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu,
perusahaan juga berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang
memberi pinjaman agar tidak tercemar.

Kekurangan modal pinjaman adalah:


a. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
Seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, materai dan asuransi;
b. Harus dikembalikan.
Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati;
c. Beban moral.
3. Modal Patungan

Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha
dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan
menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa
orang (yang berperan sebagai mitra usaha). Kelebihan modal campuran adalah dapat
mengatur komposisi modal yang seimbang.

8
Normayana(2018), PENGARUH MODAL DAN PENJUALAN PRODUK TERHADAP PERTUMBUHAN
PENDAPATAN KOPERASI KONSUMEN SYARIAH ARRAHMAH BANJARMASIN, Banjarmasin, hal 19-20.

9
D. Ayat-Ayat Tentang Modal

Setiap orang yang akan memulai sebuah usaha memerlukan modal untuk kelancaran
usahanya. Tanpa modal, sebuah unit bisnis mungkin tidak dapat
berjalanmdanmberkembang.Karenamitu, modal adalahmhalmyangmsangat penting untuk
keperluan suatu bisnis baik itu dalam skala kecil, menengah maupun besar. Pentingya
modal dalam kehidupan manusia ditujukan pada QS. Ali Imran ayat 14
َ ‫ض ِّة َو ْال َخ ْي ِّل و ْال ُم‬
َ‫سو َمة‬ َّ ‫ب َو ْال ِّف‬ َ ‫سآءِّ َو ْال َبنِّيْنَ َو ْالقَنَطِّ ي ِّْر ْال ُمقَن‬
ِّ ‫ط َر ِّة مِّ نَ الذَّ َه‬ َ ِّ‫ت مِّ نَ الن‬ َّ ‫اس حُبُ ال‬
ِّ ‫ش َه َو‬ ِّ َّ‫ُز ِّينَ لِّلن‬
ِّ َ ‫ث قلىذَلِّكَ َمت َ ُع ْال َحيَ َوةِّ الدُّ ْنيَا صلى َوهللاُ عِّندَهُ ُح ْس ُن ْال َمأ‬
‫ب‬ ِّ ‫َو ْاْل َ ْنعَ ِّم َو ْال َح ْر‬

Artinya: “dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan
disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Pada ayat ini dapat kita ketahui bahwa dijadikan indah bagi manusia kecintaan
kepada harta. Yang mana bentuk harta ini berupa emas, perak, binatang ternak, sawah,
ladang dan lain-lain, yang semua itu merupakan sesuatu yang diinginkan dan dicintai
oleh manusia. Kecintaan kepada materi (wanita, anak-anak, harta benda) merupakan sifat
dasar manusia karena berkaitan dengan kebutuhan, hanya saja kita tidak boleh terlalu
menuruti hawa nafsu dalam memenuhi kebutuhan dunia sehingga melupakan kehidupan
akhirat. Harta benda merupakan kebutuhan lahir manusia.
Jadi harta disini merupakan modal bagi kita untuk mencari keuntungan, namun
tidak boleh berlebihan yang menyebabkan lalai terhadap perintah-Nya. Maka jadikanlah
sebagai modal untuk kesejahteraan dunia serta akhirat.9
Dalam agama islam modal disebut dengan kata "Ras al-Mal". Allah swt berfirman dalam
(QS al-Baqarah ayat 279)
ْ ُ ‫س ا َ ْم َوا ِّل ُك ٖۚ ْم ََل ت َْظ ِّل ُم ْونَ َو ََل ت‬
َ‫ظلَ ُم ْون‬ ُ ‫س ْول ِّٖۚه َوا ِّْن ت ُ ْبت ُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُء ْو‬
ُ ‫ّٰللا َو َر‬ ٍ ‫فَا ِّْن لَّ ْم ت َ ْفعَلُ ْوا فَأْذَنُ ْوا بِّ َح ْر‬
ِّ ‫ب ِّمنَ ه‬
Artinya: Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan
Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu
tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan).
Ras al-Mal menurut bahasa ialah pokok harta maupun laba tanpa tambahan.
Modal juga dapat menjadi bagian terpenting dalam sebuah proses produksi, modal juga
mempunyai kedudukan yang sangat tinggi sebagai proses dalam pengembangandalam

9
Idri, H. 2016. Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi. Jakarta: Prenadamedia.

10
sebuah perusahaan. Hal tersebut dapat di capai dalam sebuah proses produksi yang dapat
memberikan atau menghasilkan keuntungan dan laba dalam waktu yang akan datang bagi
pengusaha.

E. Modal Dalam Perspektif Islam

Modal Dalam Perspektif Ekonomi Islam Modal dalam konsep ekonomi Islam berarti
semua harta yang bernilai dalam pandangan syar‟i, dimana aktivitas manusia ikut berperan
serta dalam usaha produksinya dengan tujuan pengembangan. Uang merupakan modal
serta salah satu faktor produksi yang penting, tetapi bukan yang terpenting kare na manusia
menduduki tempat di atas modal yang disusul oleh sumber daya alam. Pandangan ini
berbeda dengan pandangan sementara pelaku ekonomi modern yang memandang uang
segala sesuatu, sehingga tidak jarang manusia atau sumber daya alam dianiaya atau
ditelantarkan.10
Modal dalam sistem ekonomi Islam diharuskan terus berkembang agar sirkulasi uang
tidak berhenti. Dikarenakan jika uang atau modal terhenti maka harta itu tidak akan
mendatangkan manfaat bagi orang lain, namun seandainya jika uang diinvestasikan dan
digunakan untuk melakukan bisnis maka uang tersebut akan mendatangkan manfaat bagi
orang lain, termasuk diantaranya jika ada bisnis yang berjalan maka akan bisa menyerap
tenaga kerja.11
Ekonomi Islam dalam konsep pengembangan modal memberikan ketentuanketentuan
yang jelas dan terarah, antara lain konsep pengembangan modal yang ditawarkan adalah
dengan menyerahkannya pada tiap individu sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Dengan catatan segala bentuk pengembangan yang akan dilakukan, harus memenuhi
ketentuan-ketentuan syariah yang ada sebagaimana yang diatur dalam syariah muamalat.
Dengan demikian, adanya pengembangan modal usaha yang dilakukan sesuai dengan
sistem ekonomi Islam, diharapkan akan tercipta kondisi perekonomian masyarakat yang
kondusif bagi pengembangan produksi.12

10
Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam. (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 122.
11
Aswad, Kontribusi Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun dengan Pemikiran Ekonomi Modern
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 112
12
Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2005), hlm. 57

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Modal dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang bernilai dalam pandangan
syar’i, dimana aktivitas manusia ikut berperan se rta dalam usaha produksinya dengan
tujuan pengembangan. Istilah modaltidak harus dibatasi pada harta-harta ribawi saja, tetapi
ia juga meliputi semua jenis harta yang bernilai yang terakumulasi selama proses aktivitas
perusahaan dan pengontrolan perkembangan pada periodeperiode lain.
Fungsi-Fungsi Modal yaitu sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan
kerugian lainnya, Sebagai dasar bagi penepatan atas maksimum pemberian kredit dan
menjadi dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat
kemampuan bank secara relatif dalam menghasilkan keuntungan.
Macam-Macam Modal
1. Modal Sendiri
2. Modal Asing
3. Modal Patungan

B. SARAN

Kami selaku penyusun makalah sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak
kesalahan/kekurangan.Untuk itu kami mohon maaf sebasar- besarnya jika ada salah
kata.penulisan ataupunyang lainya.kami akan sangat bertarimakasih apabila ada saran agar
kedepanya kami dapat menjadi lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

An-Nabhani, Taqyuddin,Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, (Surabaya:


Risalah Gusti. 1996).
Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1997), Edisis Ke-2, Cet. Ke-X,
M. Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Kepraktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
Rustam Efendi, Produksi dalam Islam, Magistra insania Press dengan MSI UII, Yogyakarta
Rahayu, F. (2014), ANALISIS STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS PADA
KOPERASI AMANAH GURU-GURU KECAMATAN TAMBANG, Riau,
Normayana(2018), PENGARUH MODAL DAN PENJUALAN PRODUK TERHADAP
PERTUMBUHAN PENDAPATAN KOPERASI KONSUMEN SYARIAH ARRAHMAH
BANJARMASIN, Banjarmasin,.
Normayana(2018), PENGARUH MODAL DAN PENJUALAN PRODUK TERHADAP
PERTUMBUHAN PENDAPATAN KOPERASI KONSUMEN SYARIAH
ARRAHMAH BANJARMASIN, Banjarmasin,.
Idri, H. 2016. Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi. Jakarta: Prenadamedia Suhendi, Hendi,
Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2005),

13

Anda mungkin juga menyukai