Anda di halaman 1dari 11

Analisa Modal atau Aset dan Strategi Nafkah (Livelihood Strategy)

“Modal Keuangan (Financial Capital)”

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Bimo Satrio Wicaksono 21303873


2. Hanan Elbar 21303881
3. Luhur Qalbi Zhorgy 21303887
4. Tomi Sadewa 21303909

Dosen Pembimbing :

Dr. Dwi Wulan Pujiriyani, S.Ant., M.Hum

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN

YOGYAKARTA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kepada penyusun berupa kesehatan dan kesempatan sehingga penyusun mampu
menyelesaikan Tugas Sosiologi Agraria dan Pemberdayaan Masyarakat yang membahas
mengenai Analisa Modal atau Aset dan Strategi Nafkah (Livelihood Strategy) “Modal
Keuangan (Financial Capital)” ini. Tugas ini dibuat untuk memenuhi penilaian dari mata
kuliah Sosiologi Agraria dan Pemberdayaan Masyarakat. Tugas Sosiologi Agraria dan
Pemberdayaan Masyarakat yang membahas mengenai Analisa Modal atau Aset dan Strategi
Nafkah (Livelihood Strategy) “Modal Keuangan (Financial Capital)” ini sudah penulis
laksanakan dengan baik berdasarkan literatur dari berbagai jurnal yang ada.

Tujuan utama dari Tugas Sosiologi Agraria dan Pemberdayaan Masyarakat yang
membahas mengenai mengenai Analisa Modal atau Aset dan Strategi Nafkah (Livelihood
Strategy) “Modal Keuangan (Financial Capital)” ini adalah agar taruna memahami tentang
modal keuangan finansial. Dengan selesainya penyusunan tugas ini kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Dwi Wulan Pujiriyani, S.Ant., M.Hum yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan tugas ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Sosiologi Agraria dan


Pemberdayaan Masyarakat yang membahas mengenai Analisa Modal atau Aset dan Strategi
Nafkah (Livelihood Strategy) “Modal Keuangan (Financial Capital)” ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dan perbaikan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai mestinya.

Yogyakarta, 22 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii

I. PENGANTAR .......................................................................................................................... 1

II. PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1

1. Pengertian Modal Keuangan (Financial Capital)....................................................... 1

2. Contoh Modal Keuangan (Financial Capital) ............................................................ 2

3. Pengaruh Modal Keuangan (Financial Capital) dalam Pelapisan Sosial .............. 4

4. Karakteristik Modal Keuangan (Financial Capital) dalam Tipologi Masyarakat

Agraris dan Masyarakat Industri .................................................................................. 5

III. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 8

ii
Analisa Modal atau Aset dan Strategi Nafkah (Livelihood Strategy)

“Modal Keuangan (Financial Capital)”

I. PENGANTAR
Modal menggambarkan segala hal yang memberikan nilai atau manfaat
kepada pemiliknya, itu arti modal dalam arti luas. Biasanya, modal adalah lebih
sering dikaitkan dengan uang tunai yang digunakan untuk tujuan produktif atau
investasi. Secara umum, modal adalah komponen penting dalam menjalankan
bisnis sehari-hari dan membiayai pertumbuhannya di masa depan. Modal usaha
dapat berasal dari operasi bisnis atau diperoleh dari utang atau pembiayaan
ekuitas (Shaid, 2022).
Dalam dunia bisnis mulai dari skala kecil hingga skala besar modal itu sangat
diperlukan, sebab tanpa adanya modal bisnis tidak akan jalan seperti yang
diinginkan. Sehingga dapat di artikan bahwa modal merupakan suatu aset utama
dalam menjalankan bisnis misal untuk penyediaan bahan baku, modal digunakan
untuk melakukan proses produksi dan lain-lain (Shaid, 2022).
Ada berbagai macam modal yang digunakan untuk keberlangsungan hidup
atau livelihood capital. Terdapat 5 modal yang menunjang keberlangsungan
hidup yaitu pertama modal keuangan yang mana pada modal keuangan, uang
menjadi modal utama penghidupannya; Kedua modal alam pada modal ini alam
menjadi pemeran utama untuk penghidupannya; Ketiga modal fisik, pada modal
fisik barang buatan manusia yang menjadi modal utamanya; Keempat modal
manusia, pada modal ini manusialah yang menjadi modalnya seperti halnya
pengetahuan manusia itu sendiri dan; Kelima modal sosial, pada modal sosial
yang menjadi modal utamanya adalah ikatan antara masyarakat itu sendiri. Pada
penjelasan tersebut dapat di disimpulkan bahwa modal itu tidak hanya dari uang
saja tapi dari berbagai macam hal yang ada di masyarakat itu sendiri baik individu
maupun kelompok.
Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan mengenai Analisis Modal Keuangan
(Financial Capital) dimana rumusan masalahnya, yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan Modal Keuangan (Financial Capital)?
2. Apa saja contoh dari Modal Keuangan (Financial Capital)?
3. Bagaimana pengaruh Modal Keuangan (Financial Capital) dalam Struktur
Pelapisan Sosial?
4. Bagaimana Karakteristik Modal Keuangan (Financial Capital) dalam
Tipologi Masyarakat Agraris dan Masyarakat Industri?
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Modal Keuangan (Financial Capital)
Modal keuangan adalah modal yang merujuk pada sumber daya
ekonomi yang dalam artian hal ini adalah uang baik yang individu,
perusahaan, dan pemerintah miliki untuk membiayai kebutuhan mereka. Di
negara Ghana modal keuangan merupakan elemen penting dari
pembangunan kapasitas untuk pengembangan pariwisata (Akudugu, 2011).
Selain itu modal keuangan didefinisikan sebagai kekayaan finansial yang

1
digunakan terutama untuk memulai atau mempertahankan suatu bisnis
(Nasrudin, 2019).
Modal keuangan atau modal finansial (financial capital) merujuk pada
sumber daya ekonomi. Dalam hal uang individu maupun perusahaan berguna
untuk membiayai kebutuhan mereka. Individu menggunakan untuk membeli
barang kebutuhan atau perlengkapan. Perusahaan menggunakannya untuk
membeli bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan. Modal memiliki dua
karakteristik utama yaitu memiliki nilai moneter dan menyediakan aliran
manfaat masa depan (Nasrudin, 2019).
Dari sudut pandang ekonomi, istilah modal atau capital adalah konsep
yang memiliki definisi berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunannya
dan pemikiran yang dianut. Pada awal perkembangannya, modal hanya
sampai ditinjau sampai modal merupakan segala sesuatu yang bisa dilihat,
disentuh dan digunakan untuk menyongsong kegiatan operasional
perusahaan atau suatu organisasi.
Modal keuangan atau modal finansial adalah sumber daya ekonomi
dalam hal ini yaitu dalam bentuk uang, pemilik atau perusahaan atau
pemerintah yang dipunyai guna membiayai semua kebutuhannya. Namun,
tidak setiap semua jumlah uang disebut sebagai modal. Sejumlah akan disebut
sebagai modal apabila uang tersebut ditanam diivestasikan dengan tujuan
akan ada pengembalian atau rate of return. Modal finansial dalam arti tersebut
berpijak pada investasi itu sendiri yang bisa berupa alat-alat finansial seperti
deposito, stok barang, surat saham yang mencerminkan hak atas sarana
produksi dan sebagainya.
Menurut Ekowati, Modal finansial adalah dana yang diperoleh dari
sumber-sumber yang diberikan oleh pemberi pinjaman (investor) atau dana
yang disetor oleh pemilik untuk membeli peralatan modal riil untuk
memproduksi barang. Lalu pendapat lain juga mengartikan modal kerja
finansial adalah sebagai modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu
pendek. Secara klasik, modal finansial diartikan sebagai hal yang digunakan
untuk memproduksi barang lebih lanjut. Hal tersebut didasari karena untuk
menjalankan suatu aktivitas, suatu perusahaan atau organisasi pasti
membutuhkan dana (modal finansial) yang bisa berasal dari dana pribadi
(equity) ataupun pinjaman (loan).
Dalam perjalananya, untuk melangsungkan aktivitas suatu perusahaan
atau organisasi tidak akan bisa lepas dari kebutuhan modal untuk menjamin
kelangsungan operasionalnya. Apabila dikaitkan dengan dengan kinerja
perusahaan dan sumber pendanaan dari perusahaan, modal finansial adalah
jumlah pinjaman yang tertnaman di perusahaan. Apabila dilihat dari sudut
pandang kreditor, modal finansial merupakan jumlah pinjaman yang tertanam
di perusahaan yang apabila semakin baik kinerja perusahaan di mata kreditor
maka semakin tinggi tingkat kepercayaan kreditor untuk meminjamkan danya
kepada perusahaan tersebut. Perngertian kredit menurut Undang-Undang No.
7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu “Kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

2
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.” Selain dari sudut pandang kreditor, modal
finansial bisa juga dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Pemegang
saham pasti akan lebih memilih menanamkan investasinya kepada
perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik.
Dari berbagai pengertian dan penjelasan modal keuangan di atas,
dapat kami artikan bahwa yang dimaksud dengan modal keuangan adalah
sumber-sumber keuangan yang dapat digunakan serta dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan penghidupan. Modal finansial yang digunakan bisa berupa
uang tunai, tabungan ataupun akses dan pinjaman
2. Contoh Modal Keuangan (Financial Capital)
Melihat dari pengertian dari Modal Keuangan (Finansial Capital) yaitu
sumber-sumber keuangan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan
masyarakat dalam mencapai tujuan penghidupan mereka, maka akan kami
jabarkan beberapa contoh dari Modal Keuangan :
a. Penghasilan
Penghasilan adalah sejumlah uang yang didapatkan pada jangka
waktu tertentu setelah dikurangi dengan biaya dan komponen
lainnya. Penghasilan dapat timbul melalui peristiwa-peristiwa
ekonomi seperti penjualan barang dan penjualan jasa (Budiartha,
2008).
b. Pengeluaran
Menurut Kamus Glosarium Bank Indonesia, pengertian
pengeluaran adalah pembayaran yang dilakukan saat ini untuk
kewajiban pada masa akan datang dalam rangka memperoleh
beberapa keuntungan; jika dilakukan untuk meningkatkan aktiva
tetap, pengeluaran itu disebut pengeluaran modal; jika dilakukan
untuk biaya operasi, pengeluaran itu disebut pengeluaran
operasional; biaya tunai tersebut untuk mendapatkan barang, jasa,
atau hasil usaha.
c. Tabungan
Tabungan adalah suatu simpanan uang yang berasal dari
pendapatan yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari
maupun kepentingan lainnya. Menabung artinya sama dengan
kegiatan meningkatkan kehidupan finansial demi membangun
kekayaan. Tetapi sebelum memutuskan untuk menabung, maka
harus dipikirkan dengan jelas tujuan dari menabung agar bisa tetap
konsisten untuk menjalankan kegiatan tersebut (Wikipedia, 2022).
d. Modal Saham
Modal saham adalah modal yang terdapat dalam pada perusahaan
dengan bentuk Perseroan Terbatas yang diperolah dengan cara
menerbitkan dan menempatkan saham-saham tersebut kepada
pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Seperti utang,
ekuitas memiliki konsekuensi kepemilikan pada perusahaan.
Perusahaan dapat memperoleh modal saham dengan menerbitkan
saham perdana. Atau, alternatifnya adalah dari mitra, pemodal
ventura, atau angel investor.

3
e. Utang Piutang
Menurut KUH Perdata, Utang Piutang atau pinjaman adalah
transaksi antara dua pihak, yang satu menyerahkan uangnya
kepada yang lain secara suka rela untuk dikembalikan lagi
kepadanya oleh pihak kedua dengan hal yang serupa, atau
seseorang menyerahkan uang kepada pihak lain untuk
dimanfaatkan dan kemudian orang ini mengembalikannya sebagai
penganti (Basuki, 2019).
f. Bantuan Sosial
Bantuan sosial merupakan pemberian bantuan yang sifatnya tidak
secara terus menerus dan selektif dalam bentuk uang/barang
kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat (Pemprov DKI Jakarta, 2014).
3. Pengaruh Modal Keuangan (Financial Capital) dalam Struktur Pelapisan
Sosial
Setelah melihat penjelas dan contoh-contoh yang telah dipaparkan
sebelumnya, bisa dikatakan bahwa sumber daya modal merupakan salah satu
unsur penentu kemajuan ekonomi suatu negara. Sumber daya modal
khususnya modal finansial merupakan jawaban yang paling klasik dalam
menghadapi masalah perekonomian. Modal finansial yang kuat bisa
memberikan kekuatan finansial yang kuat juga, akibatnya dalam melanjutkan
kegiatan pembangunan bisa terus dilanjutkan.
Dalam sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), modal finansial
berperan cukup signifikan untuk meningkatkan kinerja suatu UMKM. Dalam
masa modern ini, modal yang berasal dari pinjaman adalah hal yang utama
untuk menentukan kinerja UMKM. Banyak UMKM yang bangkrut disebabkan
oleh kurangnya akses terhadap keuangan. Pengaruh kredit mikro pada
UMKM dan masyarakat kecil bisa dilihat dari penelitian Mamudu Abunga
Akudugu terhadap petani wanita di Ghana (2011) yang membuktikkan bahwa
bantuan modal keuangan dari pemerintah berkontribusi pada aset modal yang
digunakan oleh petani perempuan untuk mengembangkan mata
pencahariannya. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa sekitar 73 persen
petani perempuan penerima bantuan modal merasakan peningkatan
pendapatan dan hanya 14 persen dari petani wanita penerima bantuan yang
tidak mencatatkan peningkatan pendapatan mereka. Selain itu juga, sebanyak
77 persen petani perempuan penerima bantuan modal yang diwawancarai
menunjukkan adanya peningkatan akses terhadap perawatan kesehatan yang
berkualitas. Demikian pula, 87 persen petani perempuan penerima manfaat
yang diwawancarai menyatakan akses pendidikan yang lebih baik dan hanya
3 persen diantaranya tidak mengalami perubahan akses pendidikan serat ada
10 persen dari mereka yang melaporkan akses yang memburuk terhadap
pendidikan. Dari hasil penelitian oleh Mamudu tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemberian bantuan modal terhadap petani wanita dapat memberikan
banyak peningkatan mulai dari peningkatan pendapatan, akses kesehatan dan
akses pendidikan. Lebih lanjut lagi ia menyebutkan bahwa peningkatan
tersebut juga penting untuk pencapaian tentang pemberdayaan gender, dan
pengurangan kelaparan ekstrim serta kemiskinan.

4
Contoh lain bisa dilihat dari penelitian Ika Apriwiyanti pada industri
keripik pisang di Lampung (2019), yang menunjukkan hal yang positif pula.
Berdasarkan penelitian tersebut, setelah memperoleh pinjaman modal dan
pengadaan teknologi banyak usaha keripik pisang yang bisa melakukan
perluasan usaha atau membuka cabang. Kondisi perekonomian usaha keripik
pisang semakin meningkat dan lebih memenuhi kebutuhan hidup dari
sebelum menerima pinjaman. Ditambah lagi modal finansial berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja UMKM. Dengan demikian para pelaku
UMKM harus benar-benar paham mengenai seluk beluk pengelolaan modal
finansial. Disamping itu, pengetahuan mengenai seluk-beluk pengajuan dana
pinjaman dari lembaga keuangan juga harus diketahui.
Dari contoh-contoh tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa modal
finansial mempunyai peran yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi.
Selain itu akses UMKM terhadap lembaga keuangan penyedia kredit mikro
terhadap UMKM juga mempunyai peran yang sangat vital terhadap
kelangsungan hidup UMKM. Oleh karena itu, pemerintah juga harus
senantiasa memberikan bantuan seperti pinjaman dana kepada para pelaku
UMKM dan bantuan tersebut harus dipastikan tepat sasaran dan bisa
dipertanggungjawabkan dalam penggunaannya oleh para pelaku UMKM
penerima bantuan dana sehingga bantuan dana dari pemerintah dapat
dipergunakan secara efisien.
Dibandingkan dengan usaha besar, Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) memiliki banyak perbedaan. Mulai dari posisi pasar, gaya
managerial, jumlah karyawan, kemampuan keuangan, bentuk organisasi,
kemampuan keuangan, bentuk organisasi dan kapabilitas staff. Beberapa
perbedaan tersebut menimbulkan beberapa kelemahan UMKM dibandingkan
dengan perusahaan besar. Dalam hal dana, kurangnya dana untuk membeli
produk atau bahan baku, membeli peralatan, sewa, promosi dan arus kas yang
tidak merata merupakan kelemahan yang umumnya ada di UMKM. Ditambah
lagi peraturan pemerintah atau kebijakan yang tumpang tinggi (over regulation)
dan inkonsistensi menyebabkan ketidakpastian berusaha dan ketidakpastian
hukum serta birokrasi yang tidak efisien menyebabkan ekonomi biaya tinggi
yang berujung pada terhambatnya perkembangan UMKM.
4. Karakteristik Modal Keuangan (Financial Capital) dalam Tipologi
Masyarakat Agraris dan Masyarakat Industri
Masyarakat agraris meruapakan masyarkat yang ekonominya
didasarkan pada produksi dan pemeliharaan tanaman dan tanah pertanian
(Ratuwalu, 2016) . sedangkan masyarakat industri adalah sebuah masyarakat
yang didorong oleh penggunaan teknologi untuk memproduksi barang dalam
jumlah besar di pabrik-pabrik. Kemampuan produksi yang besar ini terjadi
karena penemuan sumber-suber enerhi eksternal seperti listrik dan bahan
bakar fosil.
Di era pemerintahan Jokowi, dana yng dibutuhkan untuk
menggerkakkan ekonomi rakyat adalah Rp 6.000 triiun. Pemerintahan Jokowi
sadar bahwa APBN tidak mampu mendanai keseluruhan, sehingga
pemerintah masih membutuhkan bantuan dari tangan-tangan swasta dari luar
negeri. Persoalan yang muncul adalah bagaimana dana-dana tersebut

5
disalurkan ? kepada masyarakat agraris atau masyarakat industri ? Bahan-
bahan seperti semen, besi, beton, aspal, bank dan sebagainya yang dibutuhkan
oleh infrastruktur merupakan jelas-jelas berkaitan dengan masyarakat industri
yang umumnya tinggal di perkotaan (Dharmawan, 2007).
Di masyarakat agraris umumnya modal finansial digunakan dalam kegiatan
pertanian seperti kegiatan penanaman, pemeliharaan, dan panen yang berasal
dari tabungan dan hutang.

Gambar alur penggunaan sumberdaya finansial masyarakat agraris

Output dari kegiatan masyarkat agraris adalah penghdupan


berkelanjutan yang dihasilakan dari akumulasi kelima aset livelihood. Jika ada
ditemukan masyarakat agraris yang miskin, umumnya hal tersebut ditandai
dengan keterbatasan akses masyarakat pada aset-aset yang ada termasuk aset
finansial.
Sedangkan pada masyarakat industri yang umumnya bekerja sebagai
buruh dan tinggal perkotaan memiliki pendapatan yang berbeda-beda. Pada
masyarakat industri biasanya semakin tinggi golongan tingkat pendapat maka
semakin tinggi pula selisih anatar pendapatan dan pengeluaran
rumahtangganya. Pada rumahtangga lapisan bawah memiliki kapasitas
menabung yang cukup rendah dibandingkan dengan laspisan rumahtangga
atas. Semakin tingginya kapasitas menabung rumahtangga tersebut itulah
yang membangun kekuatan modal finansial pada rumahtangga masyarakat
industri. Oleh karena itulah semakin tinggu lapisan maka modal finansial
semakin terlihat efeknya (Kurniawan, 2014).

6
III. KESIMPULAN
Modal keuangam atau modal finansial merupakan sumber daya ekonomi yang
dimiliki perusahaan atau suatu organisasi yang digunakan untuk melanjutkan
aktivitasnya. dalam prosesnya, untuk melangsungkan kegiatannya suatu
perusahaan atau organisasi tidak akan lepas dari kebutuhan modal untuk
menjamin kelangsungan operasinalnya. modal keuangan bisa berupa uang tunai,
deposito dan stok barang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Akudugu, M. A. (2011). Rural banks’ financial capital and livelihoods development of


women farmers in Ghana. Journal of Enterprising Communities: People and Places in the
Global Economy, 5(4), 248–264. https://doi.org/10.1108/17506201111177307

Ali, J., & Mujahidin, M. (2021). Pengaruh Pemberian Kredit terhadap Return On Asset pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Pondok Aren Periode Tahun 2010-
2019. Jurnal Neraca Peradaban, 1(1), 14–20. https://doi.org/10.55182/jnp.v1i1.29

Basuki, K. (2019). Pinjaman. ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal Online
Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta, 53(9), 1689–1699. www.journal.uta45jakarta.ac.id

Budiartha, K. (2008). Penghasilan Versi Akuntansi, Pajak dan Ekonomi. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Bisnis, 3(1), 1–11.

Dharmawan, A. H. (2007). Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi


Nafkah (Livelihood Strategy) Mazhab Bogor. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi,
Dan Ekologi Manusia, 1(2), 169–192.

Kurniawan. (2014). Faktor yang mempengaruhi akses keuangan pinjaman usaha mikro kecil
dan memengah (UMKM) di Kabupaten Brebes. Jounal & Proceding FEB Universitas
Soedirman, 4(2014), 611–621.

Nasrudin, A. (2019). Modal Keuangan. Cerdasco. https://cerdasco.com/modal-keuangan/

Pemprov DKI Jakarta. (2014). Bantuan Sosial Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 32 Tahun 2011. Jakarta.Bpk.Go.Id.

Pramaishella, N. A. (2017). Pengaruh Modal, Dukungan Pemerintah, dan Kompetensi


Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal
Akuntansi, 1(1), 1–27.

Ratuwalu, B. (2016). Transisi masyarakat agraris menuju masyarakat industrial Indonesia.


Journal of Industrial Engineering, 1(2), 1–9. http://e-
journal.president.ac.id/presunivojs/index.php/journalofIndustrialEngineerin/article/vie
w/343

Shaid, J. N. (2022). Apa Itu Modal: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya bagi Perusahaan Artikel ini
telah tayang di Kompas.com dengan judul “Apa Itu Modal: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
bagi Perusahaan”, Klik untuk baca: Penulis : Nur Jamal Shaid Editor : Nur Jamal Shaid Do.
Kompas.Com. https://money.kompas.com/read/2022/02/26/133656526/apa-itu-modal-
pengertian-jenis-dan-manfaatnya-bagi-perusahaan?page=all.

Wikipedia. (2022). Tabungan. Wikipedia Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan

Anda mungkin juga menyukai