Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) III

PENGUKURAN BIDANG DAN PENILAIAN TANAH

di Dusun Kaliabu, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman,


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

DISUSUN OLEH KELOMPOK : 37

ANGGOTA :

NAMA NIT
1. MOHAMMAD KHILYATUL AULIA 21303749
2. BASILIA WAY 21303932
3. MUHAMMAD RIZKI ANUGERAH 21303842
4. MELISA FADHILAH 21303645
5. HANAN ELBAR 21303881

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN
NASIONAL
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) III
PENGUKURAN BIDANG DAN PENILAIAN TANAH
SEMESTER III PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

di Dusun Kaliabu, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman,


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Disusun oleh :
Kelompok : 37

NAMA NIT
1. MOHAMMAD KHILYATUL AULIA 21303926
2. BASILIA WAY 21303932
3. MUHAMMAD RIZKI ANUGERAH 21303645
4. MELISA FADHILAH 21303645
5. HANAN ELBAR 21303881

Telah disetujui dan dilaksanakan responsi pada tanggal Senin, 06 Maret 2023
sebagai salah satu persyaratan Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan III Pengukuran
Bidang dan Penilaian Tanah pada Program Studi Diploma IV Pertanahan Semester
III Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Dosen Penguji Responsi,

Vida Andriani, S.T., M.T


NIP. 19710122 199703 2 00 1

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan III Pengukuran Bidang dan Penilaian
Tanah di Padukuhan Kaliabu, Kalurahan Banyuraden, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Laporan ini dapat terselesaikan dengan baik meskipun masih terdapat banyak
kekurangan. Penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban
praktikan atas pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan di
Kalurahan Banyuraden, Padukuhan Kaliabu, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.pada tanggal 20 Januari – 30 Januari 2023.
Selama pelaksanaan PKL III Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah ini, banyak
pihak yang terlibat dan ikut serta untuk membantu praktikan sehingga kegiatan ini dapat
terlaksana dengan baik. Oleh karenanya, pada kesempatan ini praktikan ingin
mempersembahkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Vida Andriani, S.T., M.T. selaku Instruktur Laporan dan Responsi Teknis pada
kegiatan PKL III Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah, yang telah mengawasi,
membimbing, dan memberikan arahan teknis selama pelaksanaan kegiatan PKL;

2. Bapak Rakhmat Riyadi, S.Si., M.Si. selaku penanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan penyiapan PKL serta memberikan arahan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas panitia penyiapan PKL pada umumnya;

3. Bapak Susilo Widyantoro, S.T.,M.Sc. selaku Koordinator Bidang Pengukuran


Kalurahan Banyuraden;

4. Bapak Sudibyanung, S.Si.T.,M.Sc. selaku Koordinator Bidang Penilaian Tanah


Kalurahan Banyuraden;

5. Ibu Wahyuni, S.H., M.Eng. selaku Koordinator Bidang Pemetaan/GIS Kalurahan


Banyuraden;

6. Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional;

7. Bapak Dr. Raden Deden Dani Saleh, S.Sos. selaku Ketua Program Studi Diploma 4
Pertanahan sekaligus sebagai Ketua Pelaksana PKL III Pengukuran Bidang dan
Penilaian Tanah;

8. Bapak Ir. Sudarisman selaku Kepala Desa Banyuraden beserta seluruh jajaran dan staf

ii
Kalurahan Banyuraden sebagai penyedia lokasi PKL III Pengukuran Bidang dan
Penilaian Tanah;

9. Bapak Parjuli selaku Kepala Dukuh Kaliabu yang menjadi fasilitator pada pelaksanaan
PKL di Padukuhan Kaliabu, Kalurahan Banyuraden;

10. Bapak Pujisumanto selaku ketua RT 03 yang telah mendampingi Kelompok 37 secara
langsung dalam proses pengukuran, penunjukan batas dan pengumpulan data
lapangan;

11. Rekan-rekan dari Kelompok 36 sampai Kelompok 43 yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam pemetaan Dusun Kaliabu lengkap;

12. Orang tua praktikan atas doa restu yang selalu menyertai praktikan selama
pelaksanaan PKL;

13. Seluruh masyarakat Padukuhan Kaliabu dan pemilik bidang tanah yang telah
kooperatif dalam memberikan data dan informasi yang diperlukan;

14. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah berkontribusi
aktif, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelaksanaan kegiatan
PKL III Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Semoga laporan ini dapat dipahami pembaca dan dapat
memberikan wawasan baru mengenai pengukuran bidang tanah dan penilaian tanah bagi
pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis.
Yogyakarta, 30 Januari 2023

Praktikan

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ viii
DOKUMENTASI ................................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................... 1
C. Manfaat Hasil PKL ....................................................................................................... 2
D. Dasar, Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................... 3
E. Peserta dan Instruktur ................................................................................................. 4
F. Alat dan bahan .............................................................................................................. 4
BAB II DASAR TEORI........................................................................................................... 6
A. Pengukuran dan Pemetaan Kadastral ........................................................................ 6
B. Penilaian Tanah .......................................................................................................... 14
C. Pengumpulan Data Yuridis........................................................................................ 17
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN.............................................................................. 19
A. Pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah ........................................ 19
B. Pelaksanaan Pengumpulan Data Yuridis ................................................................. 23
C. Pelaksanaan Penilaian Bidang Tanah....................................................................... 23
D. Responsi Lapangan ..................................................................................................... 25
E. Output Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ............................................................... 25
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................... 26
A. Faktor yang mendukung Keberhasilan Kegiatan .................................................... 26
B. Faktor yang menjadi Kendala Kegiatan................................................................... 27
C. Upaya untuk mengatasi Kendala Kegiatan .............................................................. 29
D. Analisis Data................................................................................................................ 31
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 46
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 46

iv
B. Saran ............................................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 48
LAMPIRAN............................................................................................................................ 48

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Sampel Nilai Tanah RT 03 Padukuhan Kaliabu 37
Tabel 2. Data GeoKKP RT 03 Padukuhan Kaliabu 50
Tabel 3. Indikator dan Skoring Variabel Penilaian Bidang Tanah 53
Tabel 4. Data Variabel Penilaian Tanah 55

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pengukuran dengan Metode Trilaterasi 6


Gambar 2. 2 Pengukuran Metode Polar 7
Gambar 2. 3 Pengukuran Metode Kombinasi 8
Gambar 4. 1 Jumlah bidang Tanah Wilayah Kerja Kelompok 37 Padukuhan Kaliabu 32
Gambar 4. 2 Penggunaan Tanah wilayah Kerja Kelompok 37 Padukuhan Kaliabu 32
Gambar 4. 3 Unduh Persil KKP 33
Gambar 4. 4 Hasil Ukur Kelompok 3 34
Gambar 4. 5 Hasil Plotting Antara Bidang Hasil Ukur dan Unduh KKP 35
Gambar 4. 6 Gambar Bidang Tanah Setelah Pengukuran dan Pemetaan Lengkap 36
Gambar 4. 7 Bidang Tanah Milik Risty Prasetyawati 38
Gambar 4. 8 Bidang Tanah Milik Ponidi 38
Gambar 4. 9 Bidang Tanah Milik Septiana Pradina 39

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Ukur 59
Lampiran 2. Gambar Kartir 62
Lampiran 3. Peta Bidang Tanah 64
Lampiran 4. Peta Pendaftaran 65

DOKUMENTASI

Dokumentasi 1 66
Dokumentasi 2 67
Dokumentasi 3 68

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah untuk
Tahun Akademik 2022/2023 ini dilaksanakan pada beberapa Padukuhan terpilih. PKL
Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah ini pada dasarnya adalah melakukan
pengukuran serta pemetaan bidang tanah secara lengkap dengan menyajikan informasi
nilai masing-masing bidang tanah yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan
kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan pertanahan. Dengan demikian
data yang perlu dikumpulkan adalah meliputi data fisik wilayah maupun data transaksi
jual beli pada pasar tanah di masyarakat.
Pada PKL Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah ini diharapkan agar Taruna
mampu melakukan Pengukuran serta Pemetaan secara lengkap semua bidang tanah di
lokasi PKL serta memberikan informasi nilai tanahnya. Dalam hal ini produk akhir
adalah berupa peta bidang tanah secara lengkap dan peta nilai tanah, yang isinya berupa
kumpulan informasi nilai tanah dari masing-masing bidang yang ada. Untuk peta-peta
tersebut dibuat pada format kertas ukuran A-0 untuk Wilayah Desa, yang merupakan
gabungan dari masing-masing kelompok/regu kerja dengan skala peta menyesuaikan
luas wilayahnya.
Semua hasil kegiatan PKL yang dilakukan baik berupa peta-peta maupun deskripsi
wilayah harus sudah selesai dalam bentuk softcopy sebelum hari terakhir pelaksanaan
PKL di lapangan.

B. Maksud dan Tujuan


Tujuan Praktik Kerja Lapangan III Pengukuran Lapangan dan Penilaian Tanah
adalah untuk membekali taruna semester III gambaran umum pekerjaan kadaster yang
dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN serta berbagai kebutuhan pekerjaan yang
berubah dari waktu ke waktu. Kemudian, dapat menjadi cara bagi taruna untuk belajar
secara kontekstual sehingga mereka dapat melakukan tugas survei, memetakan bidang
tanah, dan mengumpulkan data nilai setiap bidang tanah.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah |1


Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan III Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah,
yaitu mampu memberikan pemahaman lebih lanjut kepada taruna dalam melaksanakan
pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadastral serta penilaian tanah, secara garis besar,
tujuan tersebut yaitu:
1. Taruna mampu mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pengukuran, seperti
perencanaan kerja, penyiapan peta kerja, dan persiapan lainnya;
2. Taruna mampu melaksanakan kegiatan pengukuran bidang-bidang tanah dengan
menggunakan berbagai metode dan alat ukur yang tersedia;
3. Taruna mampu melakukan kegiatan pengukuran bidang tanah, menuangkan hasil
pengukuran tersebut ke dalam DI 107, menerapkan asas Kontradiktur Delimitasi
yang merupakan bagian penting dalam pembuatan Gambar Ukur atau DI 107, dan
mampu memetakan hasil pengukuran tersebut ke dalam peta digital tanah yang
standar serta membuat peta dasar pendaftaran;
4. Taruna mampu melakukan penentuan sampel bidang tanah dari data transaksi dan
penawaran untuk kepentingan penilaian bidang tanah;
5. Taruna mampu mengumpulkan data variabel untuk kepentingan penilaian tanah dan
menyajikan informasi mengenai nilai tanah;
6. Taruna mampu mengintegrasikan pengetahuannya dalam teori semasa kuliah
dengan praktiknya di lapangan;
7. PKL III merupakan ajang persiapan bagi para taruna untuk mengabdikan dirinya
kepada masyarakat secara profesional di masa mendatang. Dimana informasi
tentang permasalahan pengukuran pemetaan dan penilaian tanah dianalisis oleh
taruna guna menciptakan suatu solusi alternatif kepada pemerintah desa mengenai
usaha dalam meningkatkan kesejahteraannya.

C. Manfaat Hasil PKL


1. Bagi Lembaga
Untuk memberikan produk hasil PKL yang berupa peta persil yang beerbasis
tematik serta peta zona nilai tanah perbidang.
2. Bagi Taruna
Untuk memberikan pembelajaran secara kontekstual agar taruna mampu
melakukan pengukuran serta pemetaan bidang-bidang tanah serta membuat
informasi mengenai nilai tanah masing-masing bidang tersebut.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 2


3. Bagi Masyarakat
Untuk mengetahui bahwa bidang tanah yang telah berpindah kepemilikan serta
memberikan informasi kepada warga terhadap kepemilikan, penguasaan bidang
tanah yang lama atas yang baru.
4. Bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman
Untuk memperbaharui informasi di kantor pertanahan serta untuk mencerminkan
kondisi lapangan saat ini.

D. Dasar, Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Dasar Pelaksanaan
Dasar Pelaksanaan kegiatan PKL III D-IV Pertanahan ini berdasarkan pada
kurikulum Program Studi Diploma IV Semester III Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional. Atas dasar tersebut, Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
menindaklanjuti dengan mengeluarkan Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional dengan nomor 125/SK-800.35/XI/2023 tanggal 17 Januari 2023 tentang
Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) III Pengukuran Bidang dan Penilaian
Bidang Tanah Taruna Semester III Program Studi Diploma IV Pertanahan Sekolah
Tinggi Pertanahan Nasional tahun akademik 2022/2023.
2. Waktu
Waktu dan Praktik Kerja Lapangan III Pengukuran, Pemetaan Bidang Tanah, dan
Penilaian Tanah Semester III dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 20 Januari
2023 hingga 30 Januari 2023.
3. Tempat Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan III pengukuran, Pemetaan
Bidang Tanah dan Penilaian Tanah Semester III Program Studi Diploma IV Pertanahan
Tahun Akademik 2022/2023 dilaksanakan di Kalurahan Banyuraden Kapanewon
Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kalurahan Banyuraden terbagi menjadi 8 wilayah, yaitu terdiri dari Padukuhan
Banyumeneng, Padukuhan Kanoman, Padukuhan Dukuh , Padukuhan Somodaran,
Padukuhan Kaliabu, Padukuhan Dowangan, Padukuhan Sukunan, Padukuhan
Modinan. Praktikan kelompok 37 mendapat tugas di Wilayah Padukuhan Kaliabu yang
berlokasi di RT 3/RW 13 Dusun Kaliabu, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 3


E. Peserta dan Instruktur
Peserta PKL III Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah adalah Taruna Diploma
IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Semester III yang berjumlah 326
orang, dengan 80 orang adalah Taruna Tugas Belajar dan 246 Taruna Jalur Umum.
Peserta PKL terbagi ke dalam 65 kelompok dengan rincian 13 kelompok berlokasi di
Padukuhan Banyumeneng, 6 kelompok berlokasi di Padukuhan Kanoman, 9 kelompok
berlokasi di Padukuhan Dukuh, 6 kelompok berlokasi di Padukuhan Somodaran, 9
kelompok berlokasi di Padukuhan Kaliabu, 6 Kelompok berlokasi di Padukuhan
Dowangan, 6 Kelompok berlokasi di Padukuhan Sukunan, dan 10 kelompok berlokasi
Padukuhan Modinan. Dari masing-masing kelompok terdiri dari 5 Taruna dan Taruni
tingkat 2 dan 3 Taruna. Praktikan kelompok 37 terdiri dari 5 orang terdiri atas 3 taruna
dan 2 taruni, yaitu :
1. Mohammad Khilyatul Aulia 21303926
2. Basilia Way 21303932
3. Muhammad Rizki Anugerah 21303842
4. Melisa Fadhilah 21303645
5. Hanan Elbar *) 21303881
*) ketua kelompok
Asisten Instruktur, Koordinator, dan Koordinator Kelompok pada Praktik Kerja
Lapangan III Pengukuran Bidang dan Penilaian Bidang tanah terdiri dari 31 orang,
dengan rincian sebagai berikut:
a. Asisten Instruktur berjumlah 18 orang.
b. Koordinator Padukuhan dan Penilaian berjumlah 13 orang (dalam 8 wilayah),
c. Koordinator Kelompok berjumlah 65 orang.
F. Alat dan bahan
1. Alat-alat yang diperlukan yaitu berupa:
a. GNSS CORS merk SMART TB 5 dengan nomor seri 107 (R) (1 unit);
b. Total Station (TS) merek Horizon dengan nomor seri 195506 (1 unit);
c. Pita Ukur
d. Statif dengan nomor seri 221, 2021, 2112 (3 unit);
e. Prisma Reflektor dengan nomor seri 019, 280, 2107 (3 unit);
f. Meet band (2 unit);
g. Payung (2);
h. Paku Payung (10 biji);

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 4


i. Formulir Isian DI 103 (Formulir Isian Data Lapangan);
j. Formulir Isian DI 107A (Formulir Gambar Ukur Sistematis);
k. Formulir/Tabel Isian Variabel Penilaian Tanah;
l. Perangkat Personal Computer (PC)/Laptop dan Mouse;
m. Perangkat Lunak/Software Microsoft Office Excel;
n. Perangkat Lunak/Software ArcMap (ArcGIS);
o. Fieldboard (2 buah)
p. Alat tulis
2. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu berupa:
a. Peta kerja hasil unduhan dari GeoKKP Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman;
b. Peta foto Kalurahan Banyuraden;
c. Formulir penilaian bidang tanah yang berisi 17 variabel;
d. Formulir data fisik dan yuridis;

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 5


BAB II
DASAR TEORI

A. Pengukuran dan Pemetaan Kadastral


Pengukuran dan pemetaan kadastral adalah pekerjaan pengukuran dan pemetaan
dalam rangka proses pendaftaran tanah. Pengukuran dan pemetaan mempunyai aspek
legalitas sehingga hasil pengukuran dan pemetaan merupakan dokumen penting bagi
instansi terkait yaitu Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Kegiatan dalam
pengukuran dan pemetaan kadastral yaitu dalam bentuk memastikan posisi, ukuran,
bentuk, luas, dan letak dari bidang tanah beserta detail situasi di sekitarnya dengan
menggunakan metode alat alat ukur tertentu. Kemudian dilanjutkan dengan
penggambaran pada media tertentu dan penempatan bidang tanah hasil pengukuran
tersebut ke dalam peta dasar pendaftaran dalam rangka pendaftaran tanah. (Syaifullah
A dan Kusmiarto,2014). Adapun beberapa metode yang digunakan dalam kegiatan
pengukuran dan kadastral, yaitu :
1. Metode Pengukuran Terestris, Metode Pengukuran Fotogrametris, Metode
Pengukuran Ekstra Terestris,
a. Metode Pengukuran Terestris
1) Pengukuran dengan Metode Trilaterasi
Metoda trilaterasi pada prinsipnya mengikatkan titik detail / titik batas
dari 2 (dua) titik ikat/titik tetap yang sudah diketahui posisinya sebelumnya
sehingga bidang tanah dapat digambarkan dengan baik dan benar. Pada
gambar 1 titik A dan B adalah titik-titik tetap yang sudah ada.

Gambar 2.1 Pengukuran dengan Metode Trilaterasi

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 6


2) Pengukuran Metode Polar
Metoda Polar Metoda ini paling banyak digunakan dalam praktik,
terutama untuk pengukuran bidang tanah/detail yang cukup luas maupun
detail yang tidak beraturan bentuknya. Alat yang digunakan pada metode ini
adalah Theodolite/Total Station. Penentuan posisi titik dengan metoda polar
dilakukan dengan cara Azimuth dan Jarak. Pengukuran azimuth titik detail
dilakukan dari titik dasar teknik yang telah ada dan telah diketahui
koordinatnya. Apabila detail yang akan diukur tidak tersedia titik dasar teknik
nya maka harus dibuatkan minimal 2 (dua) buah titik ikat dengan
menggunakan pengukuran ekstraterestrial. Apabila lokasi yang akan diukur
mencakup wilayah yang agak luas atau detail bidang tanahnya sulit
diidentifikasi dari titik dasar teknik, maka dibuat berupa poligon bantu yang
diikatkan pada titik dasar teknik yang ada. Pengukuran jarak mendatar
dilakukan dengan menggunakan pita ukur atau EDM. Jarak dibaca minimal 2
kali Pengukuran azimuth dilakukan 2 (dua) seri biasa dan luar biasa.

Gambar 2.2 Pengukuran Metode Polar

Sudut dan Jarak Metoda ini sama dengan pengukuran azimuth dan jarak,
hanya data yang didapat berupa sudut titik-titik detail yang diukur dari titik
dasar teknik ataupun dari titik poligon bantu (titik perapatan) yang telah
diketahui koordinatnya. Sedangkan pengukuran jarak datar dan pengukuran
detail yang tidak dapat diamati dilakukan dengan pita ukur atau EDM. Detail
bangunan yang ingin digambarkan pada peta dilaksanakan dengan cara
terrestris. Pengukuran jarak mendatar dilakukan dengan menggunakan pita
ukur atau EDM. Jarak dibaca minimal 2 kali. Pengukuran sudut dilakukan 2
(dua) seri biasa dan luar biasa.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 7


3) Pengukuran Metode Kombinasi

Gambar 2.3 Pengukuran Metode Kombinasi


Gabungan Metode untuk mempermudah pengukuran perhitungan dan
penggambaran data detail yang diukur harus memperhatikan berbagai metode
dimaksud.
b. Metode Pengukuran Fotogrametris
Pengukuran bidang tanah dengan metode fotogrametris untuk
pendaftaran tanah adalah identifikasi bidang-bidang tanah dengan
menggunakan blow-up atau peta foro yang merupakan hasil pemetaan
fotogrametris. Metode ini biasanya dilaksanakan untuk daerah terbuka.
1) Penggunaan Blow up foto udara
Blow up foto udara merupakan perbesaran dari pada foto udara dengan
skala pendekatan. Blow up foto udara bukan merupakan peta. Pengukuran
bidang tanah dilaksanakan dengan cara terrestris atau plotting digital
sedangkan blow up hanya digunakan sebagai sket bidang tanah dan untuk
mencantumkan data ukuran-ukuran sebagai pelengkap Gambar Ukur.
2) Penggunaan Peta Foto
Peta foto adalah peta yang menggambarkan detail lapangan dari citra
foto dengan skala tertentu. Peta foto sudah melalui proses pemetaan
fotogrametri oleh karena itu ukuran-ukuran pada peta foto sudah benar,
dengan demikian detail-detail yang ada di peta foto dan dapat diidentifikasi
di lapangan mempunyai posisi sudah benar di peta.
Apabila terdapat titik-titik batas yang tidak dapat diidentifikasi misalnya
terhalang atau tertutup pohon sehingga sulit untuk menentukan posisinya pada

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 8


peta foto, maka dilakukan pengukuran tambahan (suplesi) dengan cara
mengikatkan pada detail-detail terdekat yang kelihatan sehingga titik batas
tersebut dapat ditentukan di peta.
Pengukuran di lapangan pada prinsipnya tidak diperlukan. Salah satu
atau beberapa sisi bidang tanah dapat diukur di lapangan untuk pengecekan
atau memastikan bahwa titik batas yang diidentifikasi telah benar. Hasil
ukuran tersebut dicantumkan pada sisi-sisi yang sesuai di peta foto.
c. Metode Ekstra Terestris
Metode pengamatan satelit sering disebut dengan metode ekstra terestris
karena pengukuran tetap dilakukan dengan mendatangi lokasi pengukuran
namun menggunakan media satelit positioning yang berada di luar angkasa.
Pengukuran Kerangka Dasar Pemetaan dan Pengukuran Detil dapat
menggunakan metode RTK maupun NTRIP COORS.
2. Pembuatan Gambar Ukur
Untuk menjamin kepastian hukum terhadap data fisik pendaftaran tanah, perlu
dilakukan pengukuran bidang tanah dan dibuat dokumennya. Dokumen tempat
mencantumkan data pengukuran rincikan bidang-bidang tanah dan situasi sekitarnya
serta pengikatan terhadap obyek-obyek tetap dan titik-titik kontrol adalah Gambar
Ukur (GU), atau yang lazim disebut Daftar Isian 107. Mengingat bahwa dokumen
ini merupakan data otentik hasil pengukuran dan mempunyai kekuatan bukti data
fisik pendaftaran tanah, maka perlu dibuat dan dipelihara dengan sebaik-baiknya
mengikuti peraturan yang ada.
Secara teknis, saat ini diberlakukan 2 peraturan dalam pembuatan GU, yaitu : (1)
Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 (PMNA/KBPN 3/97) tentang Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran
Tanah, beserta Petunjuk Teknisnya; dan (2) Standar Gambar Ukur dan Surat Ukur
yang dikeluarkan oleh Direktorat Pengukuran dan Pemetaan BPN pada tahun 2001.
Dalam beberapa hal yang sifatnya sangat teknis, ternyata kedua peraturan ini
terdapat perbedaan.
Menurut Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 (PMNA/KBPN 3/97), Gambar Ukur adalah dokumen tempat
mencantumkan gambar suatu bidang tanah atau lebih dan situasi sekitarnya serta
data hasil pengukuran bidang tanah baik berupa jarak, sudut, asimut ataupun sudut

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 9


jurusan. Selain dari data tersebut, dicantumkan juga keterangan-keterangan lain yang
mendukung / memudahkan dalam penatasahaan Gambar Ukur.
Dalam pengukuran kadastral, yaitu pengukuran untuk mendapatkan kepastian
letak batas bidang tanah, terdapat 2 mekanisme pengukuran yaitu :
1) Pengukuran bidang tanah secara sistematik adalah proses pemastian letak
batas bidang-bidang tanah yang terletak dalam satu atau beberapa
desa/kelurahan atau bagian dari desa/kelurahan atau lebih dalam rangka
penyelenggaraan pendaftaran tanah secara sistematik.
2) Pengukuran bidang tanah secara sporadik adalah proses pemastian letak batas
satu atau beberapa bidang tanah berdasarkan permohonan pemegang haknya
atau calon pemegang hak baru yang letaknya saling berbatasan atau terpencar-
pencar dalam satu desa/kelurahan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran
tanah secara sporadik.
Memperhatikan terdapat 2 mekanisme pengukuran dalam rangka pendaftaran
tanah, maka terdapat 2 format Gambar Ukur yaitu :
1) Gambar Ukur pendaftaran tanah sistematik, atau disebut D.I. 107
2) Gambar Ukur pendaftaran tanah sporadik, atau disebut D.I. 107 A
Tata cara pengisian Gambar Ukur antara pendaftaran tanah sistematik dan
pendaftaran tanah sporadik itu berbeda. Berikut kami jelaskan tata cara pengisian
masing-masing gambar ukur:
1) Tata Cara Pengisian Gambar Ukur Pendaftaran Tanah Sistematik (D.I. 107)
Halaman 1
• Tahun
Diisi tahun pembuatan gambar ukur
• Nomor
Diisi sama dengan NIB, apabila memuat beberapa bidang tanah maka
semua NIB bidang tanah tersebut ditulis sebagai nomor Gambar Ukur.
• Lokasi
Nomor Peta Pendaftaran : (diisi sesuai letak lokasi Gambar Ukur).
Jika bidang-bidang tanah pada Gambar Ukur menempati beberapa
lembar Peta Pendaftaran, maka masing-masing nomor lembar peta
dituliskan pada Gambar Ukur. Tujuan dari pencantuman nomor
lembar Peta Pendaftaran ini adalah untuk memudahkan pencarian

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 10


bidang tanah yang dimaksud pada Gambar Ukur pada sistem
koordinat nasional.
Nomor Foto Udara : (diisi apabila yang digunakan untuk Gambar
Ukur adalah blow up foto udara)
Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kotamadya : (diisi
sesuai dengan lokasi bidang tanah yang diukur berada). Hal ini sangat
diperlukan mengingat pembukuan Gambar Ukur dibuat untuk setiap
desa.
• Keterangan Pengukur
Pengukur / Badan Hukum : (diisi nama-nama pengukur untuk
masing-masing bidang tanah). Untuk pengukuran yang dilaksanakan
oleh pengukur swasta perlu dicantumkan badan hukumnya.
Diperkenankan mengisi nama pengukur yang berbeda untuk bidang
tanah yang bersebelahan asalkan masih dalam satu kegiatan/proyek
pengukuran.
Tanggal Pengukuran : (diisi dengan tanggal saat pengukuran).
Diperkenankan untuk mengisi tanggal yang berbeda untuk bidang-
bidang tanah yang bersebelahan asalkan masih dalam satu
kegiatan/proyek pengukuran.
Tanda Tangan : (diisi tanda tangan pengukur)
• Keterangan : (diisi untuk bidang tanah yang diukur ulang). Contoh :
bidang tanah dengan NIB : 13.01.11.12.00453 merupakan bidang
tanah yang diukur kembali. Dengan demikian harus dilihat Gambar
Ukur yang lama untuk dilakukan pembatalan.
• Sket Lokasi : (digambarkan lokasi bidang tanah terhadap situasi yang
lebih umum dikenal di sekitar lokasi, seperti : jalan utama, tempat
ibadah, sungai, jembatan, pasar, kantor desa, dan sebagainya.
Halaman 2
• Halaman 2 digunakan untuk menggambar bidang tanah dan situasi
sekitarnya, dan angka-angka pengukurannya, beserta simbolisasi
kartografi.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 11


• Situasi sekeliling bidang tanah, seperti jalan, sungai, bidang tanah
yang bersebelahan, titik ikat (titik dasar teknik) yang digunakan harus
digambar.
• Catatan ukuran lapangan dicantumkan pada Gambar Ukur, seperti :
jarak sisi bidang tanah, jarak diagonal bidang, jarak pengikatan, sudut,
ataupun asimut.
• Ukuran/ketebalan penulisan angka, paling kecil 1,5 mm / 0,2 mm.
• Jika pengukuran bidang tanah menggunakan foto udara / peta foto atau
peralatan digital maka halaman 2 ini dikosongkan, hanya sket lokasi
yang digambarkan dan dibubuhi tulisan “lihat lampiran Gambar
Ukur”.
2) Tata Cara Pengisian Gambar Ukur Pendaftaran Tanah Sporadik (D.I. 107 A)
Halaman 1
• Tahun : (diisi tahun pembuatan Gambar Ukur)
• Nomor : (diisi sama deng nomor d.i. 302)
• Lokasi : (diisi sama seperti pengisian d.i. 107)
• Keterangan pemohon : (diisi nama pemohon dan tanda tangan
pemohon).
• Keterangan pengukur : (diisi sama seperti pengisian d.i. 107)
• Persetujuan batas bidang tanah : (diisi nama pemilik bidang tanah
yang bersebelahan sesuai dengan letak bidang tanahnya), sebelah
Utara, Timur, Selatan dan Barat. Pada kolom tandatangan dibubuhkan
tandatangannya.
• Sket lokasi : (diisi sama seperti pengisian d.i. 107)
Halaman 2
(diisi sama seperti pengisian d.i. 107)
Halaman 3
(merupakan halaman kartiran / penggambaran halus bidang-bidang tanah)
Halaman 4
(dapat dikatakan halaman sebagai halaman cadangan apabila diperlukan).
Halaman ini biasa digunakan jika jumlah bidang tanah yang tercantum di
Gambar Ukur meliputi beberapa bidang tanah, sehingga baris “Persetujuan

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 12


Batas Bidang Tanah” pada halaman 1 tidak mencukupi. Dengan demikian
halaman 4 digunakan sebagai tabulasi “Persetujuan Batas Bidang Tanah”.
3. Pembuatan Peta Bidang Tanah Digital
Penggambaran bidang tanah dan pembuatan peta digital dilakukan dengan
menggunakan bantuan aplikasi Autocad Map dan aplikasi standarisasi dari
Kementerian Agraria/ BPN seluruh bidang-bidang tanah digambarkan sesuai dusun
masing-masing dalam sistem koordinat TM 3° dan divalidasi sehingga sesuai standar
spasial Kementerian Agraria/BPN. Hasil dari penggambaran bidang-bidang tanah
per dusun digabungkan menjadi peta satu desa dengan proses edge matching dengan
koordinasi masing-masing tim.
Pengkartiran Bidang tanah dilakukan dengan menggunakan aplikasi GeoKKP
sehingga dapat menghasilkan data spasial sesuai standar dari kementerian Agraria
dan Tata Ruang. Pengkartiran Bidang Tanah dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut;
a. Tampilkan Peta Foto atau Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) yang sudah
mempunyai ketelitian geometrik yang standar;
b. Gambarkan bidang tanah dengan menggunakan metode trilaterasi atau polar jika
data-datanya berupa jarak dan sudut, apabila data berupa titik koordinat hasil
pengolahan data jarak dan sudut atau hasil pengukuran ekstra terestris dapat
dilakukan import koordinat titik dengan menggunakan menu yang terdapat di
GeoKKP;
c. Memastikan posisi dan bentuk bidang tanah dengan melihat kesesuaiannya diatas
CSRT/Peta Foto;
d. Gambarkan seluruh bidang tanah yang sesuai dengan lokasi pengukuran.;
e. Berikan Nomor Urut Bidang (NUB) sebagai identitas unik bidang tanah dan kunci
utama untuk menghubungkan peta dengan data atributnya. Dengan ketentuan 2
digit pertama adalah no desa 2 digit berikutnya adalah no dusun dan 5 digit No
bidang. Contoh 01.01.00034;
f. Menyimpan hasil pekerjaan dan mencetak Peta Dasar Pendaftaran dan Peta
Bidang Tanah dengan menggunakan menu GeoKKP;
4. Avenza Maps
Avenza maps merupakan salah satu aplikasi berbasis peta yang dapat diakses
melalui smartphone. Penggunaan smartphone berbasis Android dalam pelaksanaan
survey lapangan merupakan hal yang sudah sering dilakukan. Beberapa aplikasi

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 13


pemetaan seperti CarryMap, Map Plus, GoogleMap, Waze dan GPS Tracker adalah
sebagian dari banyak aplikasi yang umum digunakan pada berbagai platform
Android maupun iOS Apple. Berbagai aplikasi tersebut tentu mempunyai
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Avenza Maps (Offline Mapping) yang dikembangkan Avenza System Inc
merupakan salah satu pilihan yang menarik dengan fitur yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan penggunaan GPS pada smartphone. Seperti : pembacaan
posisi koordinat, fitur navigasi menuju lokasi koordinat, fitur perekaman jejak,
menggambar dan menghitung jarak, perhitungan luas area polygon, menambahkan
informasi foto dengan label geotangging dan sebagainya. Urutan langkah untuk
menambahkan peta kerja, sebagai berikut:
a. Mengisi alamat email dan password kemudian ketok tombol “REGISTER”;
b. Untuk menambahkan peta kerja, ketuk tanda “+”. Kemudian muncul
notifikasi yang berisi pilihan dan ketuk “Download or Import Maps”;
c. Membuka halaman Add Map yang menunjukkan sumber pilihan dari peta
yang akan digunakan. Saat ini kita akan mencoba menggunakan peta dasar
yang sebelumnya telah dibuat dalam format PDF Georeferencing
menggunakan ArcMAP. File tersebut telah disimpan terlebih dahulu pada
device storage smartphone. Sehingga pada halaman ini kita menambahkan
peta dengan cara ketuk pilihan From Device Storage;
d. Pada notifikasi di android akan tampil untuk memberikan akses aplikasi
Avenza Maps terhadap galeri foto, media serta files yang ada pada media
penyimpanan. Klik Allow;
e. Setelah itu, menentukan lokasi penyimpanan peta yang akan dimasukkan
pada aplikasi Avenza Maps. Dalam hal ini, file tersebut berada di folder
DOCUMENTS dan pilih nama file yang akan dimasukkan;
f. Pada nama file yang dipilih dan proses berjalan secara otomatis;
g. Setelah dokumen file pada peta yang dimasukkan sudah benar serta memiliki
atribut georeference maka peta tersebut akan tampil.
B. Penilaian Tanah
Penilaian adalah suatu kegiatan menilai (memberikan opini) terhadap suatu aset
yang berupa barang atau jasa dengan didasari atas suatu kombinasi antara ilmu
pengetahuan yang dipadu dengan suatu seni untuk memperkirakan besaran nilai atas

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 14


suatu interest yang melekat pada barang atau jasa sesuai tujuan tertentu, waktu
tertentu dan tidak meninggalkan pula karakteristik aset tersebut. Penilaian tanah atau
disebut properti/aset merupakan hasil estimasi yang didasarkan pada perbandingan
antara properti subjek (properti yang akan dinilai) dengan properti pembanding yang
identic, sejenis dan berkarakteristik serupa, yang telah terjual atau sedang terjadi
penawaran jual-beli.
Pendekatan perbandingan data pasar adalah bahwa nilai pasar suatu properti/aset
adalah terkait langsung dengan harga properti pembanding pada pasar kompetitif.
Analisis dengan pendekatan perbandingan data pasar fokus pada perbedaan
perbedaan atribut yang melekat dalam kedua properti/aset tersebut, yaitu properti
subjek dengan properti pembanding. Estimasi derajat perbedaan dan persamaan
antara properti yang dinilai dengan properti pembanding berdasarkan beberapa
parameter antara lain hak kepemilikan, jangka waktu pembiayaan/angsuran, kondisi
penjualan, pengeluaran yang harus dilakukan setelah pembelian, kondisi pasar,
lokasi, karakteristik fisik, karakteristik ekonomi, peruntukan (zoning), komponen
nilai bukan real properti. (Sudibyanung dan Dewi R. Asih, 2019).
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu properti
dibedakan ke dalam 4 faktor, yaitu: faktor permintaan dan penawaran, faktor fisik
properti tersebut, faktor lokasi dan perletakan, dan faktor kebangsaan/politik,
penjelasan dari faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Faktor Permintaan dan Penawaran
Jika penawaran properti di pasaran tetap sedangkan permintaan bertambah, maka
nilai properti akan naik. Sebaliknya, jika permintaan adalah tetap sedangkan
penawaran bertambah, maka nilai properti dapat menjadi turun. Ada beberapa sebab
yang dapat mengubah permintaan dan penawaran properti di pasaran, yaitu:
a. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat merupakan faktor yang penting dalam menentukan corak
permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan pendapatan cenderung selalu
menimbulkan perubahan terhadap permintaan.
b. Jumlah penduduk
Pertambahan jumlah penduduk tidak secara otomatis akan menambah jumlah
permintaan. Biasanya pertambahan penduduk akan diikuti oleh perkembangan
dalam kesempatan kerja. Perkembangan kesempatan kerja akan meningkatkan
jumlah orang yang menerima pendapatan dan akhirnya menambah daya beli atau

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 15


konsumsi di masyarakat. Pertambahan daya beli inilah yang akan meningkatkan
permintaan.
c. Citarasa Masyarakat
Citarasa sangatlah berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Sebagai contoh,
pada era tahun 1960an relatif sedikit orang yang mengkonsumsi produk dari
Negara Jepang, masyarakat lebih banyak mengkonsumsi produk dari Eropa atau
Amerika. Tetapi mulai tahun 1970 an suasana ini cenderung berubah, masyarakat
lebih banyak mengkonsumsi produk dari Negara Jepang daripada negara di Eropa
atau Amerika, misalnya mobil.
d. Ekspektasi Masa Depan
Perubahan-perubahan yang sekiranya akan menguntungkan di masa yang akan
datang, akan mengakibatkan orang berlomba-lomba untuk berusaha
mengkonsumsi terhadap barang tersebut, minimal sebagai investasi. Sebagai
contoh bidang tanah, orang cenderung mengkonsumsi bidang tanah karena salah
satu dari sifat atau karakteristik bidang tanah adalah tidak pernah terdepresiasi.
Sehingga masyarakat berpikir bahwa minimal jaminan keselamatan modalnya
akan lebih terjamin atau bahkan sangat besar pula kemungkinan untuk
menghasilkan keuntungan yang relatif besar.
2. Faktor-faktor Fisik Properti
Jenis dan kegunaan properti, sebagai contoh nilai suatu properti untuk pertanian
akan memiliki nilai jual yang berbeda dengan nilai properti yang akan digunakan
untuk industri. Ukuran dan bentuk akan lebih menarik dan menambah nilai jual suatu
properti, semakin luas lahan maka akan semakin baik nilai properti tersebut, desain
dan konstruksi bangunan akan sangat mempengaruhi nilai jual suatu properti.
Di dalam faktor fisik terdapat beberapa komponen yang dianggap sesuai seperti
lahan properti, fasilitas suatu bangunan, kualitas konstruksi dan luas tanah. Faktor
fisik properti adalah faktor-faktor yang dapat dilihat, diraba dan dirasakan yang
melekat pada properti tersebut. Kelayakan secara fisik misal yaitu
mempertimbangkan ukuran tanah dalam arti proporsi, bentuk tanah, luas tanah,
elevasi, dan kontur tanah. Sebagai contoh tidak memungkinkan membangun bandar
udara pada tanah dengan kontur yang curam.
3. Faktor Perletakan dan Lokasi Properti
Perletakan adalah kondisi properti dalam letak yang strategis, strategis disini yaitu
tempatnya tidak terlalu tinggi atau rendah, letak di tengah, di pojok, letak terhadap

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 16


daerah perkotaan, cara pencapaian ke lokasi mudah di akses, dan waktu tempuh ke
lokasi yang efisien. Faktor properti memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai
suatu properti. Misalnya Dua buah properti dengan bentuk fisik yang sama dengan
lokasi berbeda memiliki nilai properti yang berbeda pula. Semakin jauh dari pusat
kota maka nilainya akan semakin rendah, dikarenakan kota merupakan pusat segala
aktivitas kehidupan manusia.
Fleksibilitas suatu lokasi merupakan sejauh mana suatu bisnis dapat bereaksi
terhadap situasi ekonomi yang berubah karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan
dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang bersifat capital
intensive, maka suatu perusahaan haruslah benar-benar mempertimbangkan dan
menyeleksi lokasi yang responsif terhadap perubahan-perubahan ekonomi,
demografis, budaya, dan persaingan di masa mendatang.(Tjiptono, 2011)
4. Faktor Politik/Kenegaraan
Faktor politik berkaitan dengan ketentuan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah dalam bidang pengembangan atau penggunaan tanah.penyediaan
fasilitas dan pelayanan oleh pemerintah mempengaruhi pola penggunaan tanah,
misalnya fasilitas keamanan, kesehatan, pendidikan, jaringan transportasi, peraturan
perpajakan dan lain-lain. Adanya strategi zoning dan perencanaan kota, adanya
kebijakan ekonomi, sosial dan politik dari Negara. Maka akan mempengaruhi
penilaian terhadap suatu properti.
C. Pengumpulan Data Yuridis
Menyikapi akan profesionalitas dalam rangka memahami masalah kepastian akan
hak atas tanah dan ruang dari segi pemilikan, penguasaan, pemanfaatan dan
penggunaan tanah pada suatu kawasan atau daerah tertentu maka dibutuhkan
pengumpulan data yuridis melalui pembelajaran praktik kerja lapangan bagi para
taruna dan taruni.
Kepastian yang dimaksud adalah legalitas yang dimiliki subjek hak atas objek
yang dikuasainya atau dimilikinya, dalam rangka untuk memberikan jaminan bagi
kepastian hukum. Dengan mengetahui data-data dimaksud yang meliputi pemilikan,
penguasaan, pemanfaatan dan penggunaan tanah di lapangan maka akan diketahui
perbuatan dan peristiwa hukum yang telah terjadi dilapangan berikut permasalahan-
permasalah yang dihadapi subjek hak atas objek tanah, sehingga dengan demikian
berdasarkan data-data tersebut dapat diambil suatu solusi yang akan disampaikan

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 17


kepada Lembaga yang berkompeten untuk untuk mengeksekusi sebagai bentuk
penyelesaiannya.
Kepastian dimaksud disini adalah kepastian hukum sebagai perlindungan kepada
pemilik atau yang menguasai tanah dan juga dari segi penggunaan dan pemanfaatan
tanah, hal ini agar apa yang dimiliki dan atau dikuasai berikut penggunaannya tidak
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku atau dapat juga sebagai perlindungan
terjadinya sengketa antar anggota masyarakat dengan masyarakat, masyarakat
dengan badan hukum atau bahkan antara anggota masyarakat sendiri dengan
keluarganya.
Bahwa kepastian hukum telah secara jelas sebagai tujuan mengapa data tanah
pemilikan tanah perlu didaftar dan diberikan alat bukti, mengingat tugas negara
sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 19 Undang-undang Pokok Agraria
(UUPA) yang implementasi pelaksanaan sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan
pemerintah No. 24 tahun 1997 yang dapat kami salin sebagai berikut :
Pasal 3 Pendaftaran tanah bertujuan :
a. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada
pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun, dan hak-hak
lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai
pemegang hak yang bersangkutan.
b. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berekepentingan
termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang
diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar.
Mengingat pemanfaatan tanah dan penggunaan tanah harus sesuai dengan
permohonan dan tidak bertentangan dengan rencana tata ruang wilayah yang telah
ditetapkan oleh pemerintah setempat, sehingga mengapa dalam pelaksanaan praktik
ini dimasukan juga sebagai salah satu pengumpulan data adalah penggunaan tanah
pada saat praktik dengan Rencana Tata Ruang Wilayah pada Desa Banyumeneng.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 18


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah


Berikut merupakan tahapan yang kami laksanakan dalam melakukan pengukuran
dan pemetaan bidang tanah :
1. Pembuatan Peta Kerja
Peta kerja merupakan acuan untuk melaksanakan kegiatan pengukuran. Dalam
pelaksanaan PKL III taruna wajib memiliki peta kerja sebagai patokan kegiatan
pengukuran dan pemetaan. Dimana terdapat pemetaan bidang yang telah terukir dan
terpetakan di KKP sehingga nampak dengan jelas dimanakah lokasi bidang-bidang
tanah yang belum terpetakan. Pembuatan peta kerja disusun dengan langkah sebagai
berikut :
a) Pembuatan peta kerja dilakukan dengan menyiapkan CSRT atau peta foto hasil
pengolahan foto udara. Dalam pembuatan peta kerja di Padukuhan Kaliabu
yang digunakan adalah citra resolusi spasial. Kemudian melakukan
transformasi koordinat pada CSRT ke dalam sistem proyeksi TM3 0.
b) Melakukan overlay data shp peta pendaftaran hasil download dari data spasial
KKP (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) diatas CSRT. Dari hasil overlay
tersebut didapatkan area yang belum memiliki bidang tanah dan area yang
belum memiliki bidang tanah adalah “area yang belum bersertifikat”. Namun
ada kemungkinan sudah terdapat sertifikat di area tersebut akan tetapi sertifikat
tersebut belum terpetakan. Untuk itu perlu dicek lagi di lapangan terhadap
kondisi seluruh bidang tanah yang ada di peta kerja berkaitan dengan posisi,
bentuk geometri, luas maupun informasi yuridis terkait bidang-bidang tanah
tersebut tanpa terkecuali. Terhadap area yang terdapat peta bidang tanah dapat
dilakukan deliniasi atau memanfaatkan data-data spasial bidang tanah lainnya
seperti peta PBB.
c) Untuk melengkapi peta dengan atribut pemilik tanah, dilakukan proses join
data spasial dan data atribut di ArcGis, sehingga peta kerja yang didapatkan
memiliki informasi pemilik tanah dengan melakukan proses labeling. Jika
diperlukan, peta kerja dapat dicetak untuk membantu proses identifikasi

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 19


bidang tanah di lapangan, untuk itu diperlukan proses layout menggunakan
aplikasi ArcGis.
2. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan merupakan kegiatan survei dalam memahami segala jenis
informasi tentang lahan yang berada di Dusun Kaliabu, Kecamatan Gamping,
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 21 Januari
2023. Kegiatan orientasi lapangan ini dimaksudkan untuk memahami gambaran
wilayah; mendapatkan informasi letak bidang tanah; dan memahami permasalahan
untuk dianalisis kemudian. Dengan bantuan Bapak Kepala Dukuh Kaliabu yaitu
Bapak Parjuli serta Bapak Pendamping kelompok 37 selaku ketua RT 03 yaitu Bapak
Pujisumanto kami dapat melakukan orientasi lapangan untuk mengetahui kondisi
nyata di lapangan.
3. Mengidentifikasi bidang-bidang tanah yang akan diukur
Melakukan identifikasi semua bidang baik bidang-bidang belum terukur dan
terpetakan maupun yang sudah melalui peta kerja dengan bantuan aplikasi Avenza
Map. Selain itu mengidentifikasi bidang yang telah tersertipikat dan bidang yang
dahulu telah terukur dan terpetakan namun belum tersertipikat. Kegiatan
Pengukuran dan Pemetaan dilakukan dengan memprioritaskan bidang-bidang yang
belum terukur dan terpetakan di KKP.
4. Kegiatan pengukuran batas bidang tanah
Pada hari kedua sampai hari kelima, kami melaksanakan pengukuran bidang
tanah dengan prioritas utama bidang belum terpetakan terutama pada bidang tanah
yang teridentifikasi GAP/OVERLAP. Metode yang kami gunakan yaitu metode
terestris menggunakan Pita Ukur. Proses pelaksanaan pengukuran kami dapat kami
jabarkan sebagai berikut:
a) Dengan menggunakan bantuan aplikasi Avenza Map menandai patok/batas
bidang tanah yang akan diukur dengan petunjuk dari petugas penunjuk batas.
Serta melakukan penomoran NUB dimana bidang tanah sebagai identitas
bidang tanah tersebut ditandai di Avenza Map.
b) Dengan menggunakan metode pengukuran terestris dengan pita ukur
melakukan pengukuran batas bidang tanah.
c) Pengukuran dilakukan terutama untuk bidang-bidang tanah yang belum
terpetakan, dan bidang-bidang yang belum divalidasi, untuk bidang tanah yang

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 20


sudah ada di peta KKP namun belum terpetakan dengan benar posisinya
dilakukan reposisi dengan menggunakan pita ukur.
5. Memverifikasi Data Hasil Pengukuran
Dalam melaksanakan pengukuran kami dibantu oleh masyarakat yang
bersangkutan dengan bidang tanah tersebut untuk menunjukkan batas bidang. Selain
itu kami juga meminta izin kepada pemilik bidang tanah yang tanahnya telah
tersertipikat untuk memperlihatkan sertifikatnya guna memverifikasi data hasil
pengukuran dan juga meminta data yuridis kepada pemilik bidang tanah.
Untuk selanjutnya, setiap malam kami konsultasi dengan para asisten instruktur,
yaitu Bu Jihan Maulia dan Bu Dyah Puteri Ramadanningrum untuk memverifikasi
data hasil pengukuran di lapangan.
6. Pengisian atau Pembuatan Gambar Ukur (DI 107)
DI 107 atau Gambar Ukur merupakan gambar bidang tanah yang diukur terutama
untuk bidang tanah yang belum bersertifikat. Penggambaran bidang tanah dan
batasnya dilaksanakan pada halaman kedua Gambar Ukur dengan mistar dan
Drawing pen ukuran 0.2. Kami juga meminta tanda tangan kepada pemilik bidang
tanah, tetangga yang berbatasan dan penunjuk batas sebagai keabsahan dari gambar
ukur dan untuk jalan desa kami meminta tanda tangan kepada Ketua RT 03 Kaliabu.
7. Collecting data antar kelompok
Padukuhan Kaliabu yang terdiri dari 9 RT merupakan wilayah kerja dari
kelompok 35 sampai 43. Pada awal mula pembuatan peta kerja, telah ditentukan pula
pembagian wilayah kerja dari 9 kelompok, yaitu:
RT 1 : Kelompok 35
RT 2 : Kelompok 36
RT 3 : Kelompok 37
RT 4 : Kelompok 38
RT 5 : Kelompok 39
RT 6 : Kelompok 40
RT 7 : Kelompok 41
RT 8 : Kelompok 42
RT 9 : Kelompok 43
Maka dari itu, setiap malam setelah selesai pengukuran dilaksanakan collecting
data oleh Koordinator Dukuh, yaitu Taqi Syauqi Naufal supaya dijadikan satu data

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 21


pengukuran sekaligus memeriksa bidang tanah overlap dan gap untuk selanjutnya
diserahkan kepada Asisten Instruktur yaitu Bu Dyah Putri Ramadanningrum.
8. Pembuatan Peta Digital Bidang Tanah
Peta Bidang Tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada
lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik (pasal 1
ayat 6).
Dari definisi tersebut jelas dimaksudkan bahwa setiap data hasil pengukuran
bidang tanah baik yang dilaksanakan secara sistematik maupun sporadik harus
dibuatkan peta bidang tanahnya. Peta bidang tanah ini selain merupakan bagian
(lampiran) DI 201 B pada pendaftaran tanah sporadik dan DI 201C pada pendaftaran
tanah sistematik, yang digunakan sebagai salah satu data fisik pada pengumuman,
juga dapat digunakan untuk melengkapi peta pendaftaran yang telah tersedia.
Pembuatan peta bidang tanah adalah berdasarkan data gambar ukur baik itu
dilakukan dengan cara pengukuran terrestrial atau dengan cara identifikasi pada peta
foto. Oleh karena itu pembuatan peta bidang sebenarnya adalah salinan/kutipan dari
manuskrip (kartiran) sehingga bentuk dan ukuran luasnya dianggap relatif benar.
Dalam pembuatan peta digital bidang tanah ini, kami menggunakan software
AutoCAD yang sudah terintegrasi dengan GeoKKP.
9. Pemetaan Bidang Tanah
Pada tahap ini setelah semua bidang tanah telah terukur dan collecting data
selesai, 9 kelompok dari Padukuhan Kaliabu ini berkoordinasi dalam penyatuan data
gambar tanah Padukuhan Kaliabu. Hal ini dilakukan supaya pemberian Nomor Ukur
Bidang pada bidang tanah jelas dan sistematis serta menghindari kerancuan di
dalamnya.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 22


B. Pelaksanaan Pengumpulan Data Yuridis
Pengumpulan data yuridis merupakan kegiatan yang dilaksanakan melalui
pengumpulan, pemeriksaan dan penyelidikan riwayat kepemilikan bidang tanah dengan
tujuan tertentu. Pengumpulan data yuridis diutamakan untuk bidang tanah yang belum
terpetakan di Padukuhan Kaliabu. Dalam pengumpulan data yuridis kami mencari
informasi mengenai subyek hak dari masing- masing bidang tanah yang ada di
Padukuhan Kaliabu. Bapak Pujisumanto selaku Ketua RT 03 Padukuhan Kaliabu
adalah pihak yang membantu kami dalam pengumpulan informasi subyek hak.
Kami juga melakukan kegiatan wawancara dengan pemilik tanah untuk menelusur
asal penguasaan tanah atau pemilikan tanah. Wawancara dilakukan dengan mendatangi
pemilik bidang tanah yang menguasai/memiliki. Kegiatan wawancara ini juga
mencakup asal pensertipikatan apakah melalui program pendaftaran sistematis atau
sporadik. Kami juga meminta data NIK pemilik bidang tanah yang menguasai/memiliki
bidang tanah.
C. Pelaksanaan Penilaian Bidang Tanah
Penilaian bidang tanah dengan pendekatan perbandingan data pasar merupakan
hasil perkiraan suatu nilai yang didasarkan pada perbandingan antara properti subjek
(properti yang akan dinilai) dengan properti pembanding yang identik, sejenis, dan
berkarakteristik kurang lebih serupa yang di dalamnya terjadi jual-beli. Konsep dasar
pendekatan perbandingan data pasar bahwa nilai pasar suatu properti/aset adalah terkait
langsung dengan harga properti pembanding pada pasar kompetitif. Analisis dengan
pendekatan perbandingan data pasar fokus pada perbedaan-perbedaan atribut yang
melekat dalam kedua properti/aset tersebut, yaitu properti subjek dengan properti
pembanding. Estimasi derajat perbedaan dan persamaan antara properti yang dinilai
dengan properti pembanding berdasarkan beberapa parameter antara lain hak
kepemilikan, jangka waktu pembiayaan/angsuran, kondisi penjualan, pengeluaran yang
harus dilakukan setelah pembelian, kondisi pasar, lokasi, karakteristik fisik,
karakteristik ekonomi, peruntukan (zoning), komponen nilai bukan real properti.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses penilaian ini adalah:
1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dengan menulis pada maupun pada Google form
langsung yang kemudian terintegrasi menjadi spreadsheet. Sumber-sumber data
dapat dihimpun dari:

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 23


● Broker;
● Developer;
● Iklan, surat kabar, majalah, papan pengumuman;
● Langsung tinjau ke lokasi;
● Arsip hasil penilaian;
● Investor;
● Wawancara dengan masyarakat sekitar.
2. Tahap Analisa Data
Data yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini, yaitu:
● Data tersebut diperoleh dari transaksi jual beli tanpa paksaan;
● Data transaksi jual beli yang belum lama berlangsung;
● Data jual beli tersebut harus punya kesamaan dalam hal peruntukan,
bentuk tanah, lokasi yang sejenis, sifat-sifat fisik dan sosial, ukuran/luas,
cara jual beli.
3. Tahap Penyesuaian
Penyesuaian untuk perbedaan yang ada, berdasarkan pada waktu, lokasi dan
lainnya. Adapun 17 indikator yang mempengaruhi penyesuaian antara lain
sebagai berikut :
1. Bentuk bidang
2. Aksesibilitas
3. Penggunaan Tanah
4. Lebar Jalan
5. Perletakan Tanah
6. Elevasi Bidang terhadap Jalan
7. Status Bidang dalam Pola Ruang
8. Status Tanah
9. Kemiringan Bidang
10. Street Level Bidang Tanah terhadap Jalan
11. Letak Bidang Tanah Area Level Terdekat terhadap Jalan
12. Kualitas Jalan terdekat dengan Bidang Tanah
13. Jumlah Fasilitas Umum dan Utilitas Umum dalam Radius < 500
meter dari Bidang Tanah
14. Jumlah Utilitas Umum <500 meter dari Bidang Tanah
15. Jarak Bidang terhadap Sumber-sumber Bencana

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 24


16. Luas
17. Lebar Depan
Terdapat beberapa karakteristik aset yang relatif sama, maka dari itu nilai
pasar yang didapat pun akan cenderung relatif sama. Atas dasar tersebut, jika
terdapat properti/aset yang serupa dengan aset lain yang terdapat jual-beli, maka
nilai aset yang dinilai dapat dinilai dengan cara membandingkan kekurangan
dan kelebihan dari masing-masing properti dengan cara pembobotan.
D. Responsi Lapangan
Setelah semua kegiatan lapangan dan pengolahan data tuntas terlaksanakan,
selanjutnya praktikan mempersiapkan diri untuk mengikuti responsi lapangan yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 01 Februari 2023. Kami melakukan 2 kali responsi yaitu
dengan Instruktur yaitu Ibu Vida Andriani, S.T., M.T. dan Asisten Instruktur yaitu Ibu
Jihan Maulia di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Responsi ini dimaksudkan
sebagai bentuk pertanggungjawaban praktikan terhadap berbagai kegiatan yang telah
dilaksanakan selama PKL. Adapun aspek yang dinilai seperti pengetahuan praktikan
mengenai susunan perangkat kalurahan setempat, pemahaman mengenai lingkungan
sekitar, kemampuan analisis masalah dan merancang solusi terhadap masalah,
partisipasi aktif praktikan dalam PKL, kegiatan sehari-hari praktikan serta rasa toleransi
praktikan terhadap adanya perbedaan pendapat dalam berdiskusi.
E. Output Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan III Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah
oleh Kelompok 37 di RT 03 Padukuhan Kaliabu, Kalurahan Banyuraden menghasilkan:
1. Terukurnya 85 bidang tanah secara tuntas (100%) di wilayah RT 03 Padukuhan
Kaliabu dengan Rincian 69 bidang tanah, 14 jalan, 1 rel kereta, dan 1 parit;
2. 3 (tiga) lembar dokumen Gambar Ukur (DI 107) yang memuat seluruh bidang
tanah yang terukur oleh kelompok 37 di wilayah RT 03 Padukuhan Kaliabu;
3. Tabel excel atribut pemetaan bidang tanah yang memuat informasi dari 85 bidang
tanah yang telah terukur;
4. Tabel excel penilaian bidang tanah yang memuat 17 variabel penilaian terhadap
85 bidang tanah yang telah terukur;

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 25


BAB IV
PEMBAHASAN

A. Faktor yang mendukung Keberhasilan Kegiatan


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) III Pengukuran Bidang dan Penilaian
Tanah tahun 2023 memberikan banyak pengalaman dan menambah penguasaan
pengetahuan praktis yang cukup berarti bagi praktikan. Meskipun hanya dengan
waktu 11 hari dan berpacu dengan target yang harus diselesaikan, akhirnya
pelaksanaan PKL ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Kelancaran dan
kesuksesan dalam PKL ini tak terlepas dari berbagai hal yang mendukung
berhasilnya pelaksanaan kegiatan ini. Hal-hal tersebut secara garis besar dapat
dikelompokan menjadi hal teknis dan non teknis.
Secara teknis, keberhasilan pelaksanaan PKL didukung dengan keberadaan
alat ukur yang digunakan dalam kondisi baik dan dapat berfungsi sesuai dengan
fungsinya. Alat ukur yang berfungsi dengan baik tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap waktu penyelesaian pekerjaan dan kualitas hasil ukur yang
dihasilkan. Kondisi tersebut juga didukung dengan kondisi lapangan tempat
praktikan pengukuran yang relatif landai. Bidang-bidang tanah yang diukur pada
wilayah RT 03 juga bisa dikatakan relatif tidak terlalu luas dan tanda batas bidang
tanahnya masih terawat dengan baik dan teridentifikasi dengan jelas sehingga
memudahkan praktikan dalam melaksanakan survei dan pengukuran bidang
tanah. Faktor teknis lainnya yang mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan
lancar adalah keberadaan peta dusun yang merupakan produk dari Taruna/i
Tingkat 4 mahasiswa MBKM. Peta inilah yang praktikan jadikan acuan, selain
peta kerja yang telah dibagikan, untuk membantu mengidentifikasi posisi objek
bidang tanah dan juga sebagai acuan informasi pemilik bidang tanah yang akan
diukur maupun informasi mengenai tetangga yang bersebelahan.
Adapun faktor non teknis yang mendukung berhasilnya pelaksanaan kegiatan
ini seperti koordinasi dan kerja sama tim yang baik antar anggota kelompok
maupun antar kelompok yang bertugas di Pedukuhan Kaliabu. Dengan adanya
koordinasi yang baik, pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih terorganisir dan juga
rotasi/peredaran alat ukur dalam wilayah kerja 1 dusun menjadi lebih efektif dan
merata, sesuai dengan tingkat kesulitan pengukuran yang dihadapi masing-masing

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 26


kelompok. Kekompakkan dari tim yang bertugas di Pedukuhan Kaliabu juga
memberikan semangat tersendiri bagi praktikan untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam rangka menyelesaikan pengukuran sistematis di Pedukuhan Kaliabu
Kelompok yang solid dibuktikan dengan koordinasi, kekompakan, kepercayaan
untuk menjalin kerja sama yang selalu bersinergi, pembagian tugas yang baik
sesama anggota kelompok, menjunjung tinggi rasa tanggung jawab dari masing-
masing anggota kelompok dalam menyelesaikan target yang telah dibebankan
untuk masing-masing anggota kelompok, saling membantu dan bekerjasama
mengerjakan tugas, komunikasi satu sama lain yang selalu dilakukan untuk saling
bertukar informasi, serta saling memberikan semangat satu sama lain.
Semangat ini juga tak lepas dari keberadaan Bapak Pujisumanto yang
senantiasa mendampingi praktikan dengan tulus pada saat pengambilan data di
lapangan dan juga keramahan warga masyarakat padukuhan Kaliabu yang begitu
kooperatifnya dalam memberikan informasi terkait pengumpulan data fisik
maupun data penilaian tanah. Semua hal tersebut memberikan dorongan lebih
kepada praktikan untuk dapat menuntaskan pekerjaan dalam PKL III dengan
sebaik-baiknya.
B. Faktor yang menjadi Kendala Kegiatan
Terlepas dari hal-hal yang mendukung keberhasilan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) III ini, terdapat pula hal-hal yang menjadi kendala selama
pelaksanaan kegiatan, namun tidak terlalu berarti dampaknya bagi praktikan.
1. Beberapa warga yang tidak memperbolehkan memperlihatkan Data
NIK nya dikarenakan beberapa faktor salah satunya Data tersebut
bersifat privasi dan tidak bisa diberikan oleh sembarang orang.
2. Jarak antara bidang-bidang tanah milik warga RT 03 Dukuh Kaliabu
yang berdekatan dikarenakan mayoritas di dalam lingkup RT 03 dukuh
Kaliabu non pertanian sehingga susah untuk diukur.
3. Keterbatasan kendaraan saat melaksanakan survey ke lapangan
disebabkan karena tidak sesuai jumlah kendaraan dengan jumlah
anggota kelompok.
4. Kesulitan menemukan batas bidang tanah dikarenakan kurang jelasnya
tanda batas antara bidang tanah dengan tetangga bersebelahan serta ada
pemilik tanah dan keberadaannya yang sulit untuk diidentifikasi,

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 27


disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pemilik bidang tanah tersebut
telah meninggal dunia dan ada beberapa pemilik tanah yang tidak
tinggal di lokasi RT 03 Dukuh Kaliabu hanya ada tanah nya saja di
wilayah tersebut.
5. Beberapa warga yang belum tahu kerjasama PKL dan Padukuhan
sehingga timbul kebingungan antar warga dan anggota kelompok saat
mensurvei.
6. Ketidakpahaman kepemilikan bidang oleh pak RT nya di karenakan
pemindahan hak tanpa sepengetahuan RT serta kurangnya saksi
disebabkan transaksi di bawah tangan atau pemindahan hak antar
sesama keluarga dan kerabat terdapat perbedaan nama pada bidang
tanah di lapangan dengan nama pada peta kerja.
Faktor lainnya yang menjadi kendala di lapangan adalah kurangnya informasi
yang diperoleh mengenai bidang tanah seperti pemilik tanah dan keberadaannya
yang sulit untuk diidentifikasi, terutama untuk obyek tanah yang pemilik hak atas
tanah nya berada diluar Padukuhan Kaliabu. Hal tersebut terkait dengan
pengumpulan data fisik, pemenuhan asas Contradicture Delimitatie.
Ketersediaan informasi mengenai data transaksi dan penawaran yang
tergolong transaksi wajar juga agak sulit diperoleh karena memang agak jarang
terjadi transaksi atau penawaran. Sekalipun ada, transaksi tersebut biasanya antar
anggota keluarga yang memiliki kedekatan sehingga kemungkinan transaksi yang
dilaksanakan tidak sesuai/di bawah harga pasar sehingga belum bisa
mencerminkan harga transaksi wajar untuk kepentingan data pembanding
penilaian tanah.
Adapun kendala non teknis terkait dengan perintah atau informasi yang
diberikan dari basecamp Instruktur yang sewaktu-waktu bisa berubah dengan
cepat. Informasi awal yang diberikan, praktikan ditugaskan untuk berfokus pada
bidang-bidang yang belum terpetakan saja, namun beberapa hari dalam
pelaksanaannya, terdapat perubahan informasi lagi yang memerintahkan
praktikan untuk mengukur kembali secara sistematis lengkap. Setelah
dikumpulkan di basecamp Instruktur, kembali disepakati untuk menerapkan
sistem pekerjaan yang berfokus pada bidang yang belum terpetakan dahulu, baru
setelahnya pengukuran sistematis.
Selain hal tersebut, terdapat juga kendala pada saat proses pengolahan data dan

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 28


pemetaan, yaitu minimnya ketersediaan informasi mengenai standarisasi untuk
beberapa data, seperti tata cara pembubuhan Nama Pemilik, NUB, dan Luas pada
bidang di AutoCAD dan ketentuan penggunaan layer standar untuk data NUB.
Pemberian informasi mengenai hal tersebut terkesan mendadak bagi praktikan
sehingga sedikit menghambat pada proses penyatuan peta karena harus
mengulang dan mengoreksi kembali sesuai dengan ketentuan standarisasi yang
baru saja diberikan.
C. Upaya Untuk Mengatasi Kendala Kegiatan
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi hambatan-
hambatan dalam kegiatan PKL ini, memang dalam pelaksanaan PKL III ini
terdapat beberapa kendala, namun tidak berlalu berarti bagi praktikan sehingga
tidak berdampak serius. Selain itu, dari kendala yang ada juga masih bisa
diupayakan alternatif atau solusi agar pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan
dengan lancar. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat persiapan
dan perencanaan yang lebih baik dengan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan kedepannya STPN bekerja sama dengan Kantor Pertanahan
setempat untuk memberikan data yang dibutuhkan, meminta bantuan
pihak desa dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam
melaksanakan kegiatan PKL sehingga mendapatkan hasil yang
berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Mempersiapkan kegiatan PKL dengan baik, matang, dan detail sehingga
tidak terjadi miskomunikasi, menjalin komunikasi yang baik dengan
semua pihak, baik anggota kelompok, pendamping, dan pihak lain yang
berperan dalam prose kegitan PKL ini, dan saling mendengar serta mau
menerima masukan atau pendapat dari semua pihak. Selain itu, bekerja
sesuai dengan kebutuhan, dan saling menghargai satu sama lain, percaya
satu sama lain.
3. Membuat target pencapaian tiap harinya, dan merancang kegiatan apa
saja yang akan dilakukan ketika pelaksanaan PKL, yaitu apa yang
dibutuhkan dan dipersiapkan terlebih dahulu.
4. Untuk pelaksanaan kegiatan penilaian tanah, sebaiknya dilakukan
survey dan obsevasi awal terlebih dulu untuk menentukan metode
penilaian yang cocok untuk digunakan pada lokasi PKL, kemudian

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 29


metode dan teknis tersebut dijadikan patokan baku yang jelas dan tidak
berubah-ubah, agar hasil penilaian dapat diproses segera dan tidak
tertunda-tunda.
5. Alternatif solusi yang bisa dilaksanakan ketika menemui kesulitan
dalam melakukan identifikasi batas bidang tanah adalah dengan mencari
tetangga berbatas bidang tanah untuk menunjukkan batas bidang tanah
yang ada yang berbatasan dengan bidang tanah dimaksud, apabila
tetangga berbatasan bidang tidak juga berada pada lokasi maka bisa
dilakukan penunjukan oleh perangkat kalurahan yang menjadi wakil
dari pemilik bidang tanah dengan menggambarkan batas bidang
sementara pada gambar ukur serta pada gambar peta bidang nantinya.
Kemudian tetap dilakukan upaya untuk mencari batas bidang tanah yang
dimaksud pada lain waktu dengan maksimal.
6. Apabila terdapat perbedaan nama pada bidang tanah di lapangan dengan
nama pada peta kerja maka informasi tentang pemilik bidang tanah yang
berada di lapangan baik dengan menemui langsung pemilik maupun
melalui keterangan perangkat desa menjadi dasar untuk pembaharuan
dan perbaikan database. Keterangan lain yang diperlukan dari pemohon
apabila tidak dapat langsung didapatkan di lapangan maka alternatif
penyelesaiannya adalah dengan mencari sumber data sekunder dari
ketua RT, tetangga lingkungan dan perangkat lain yang mengetahui,
bahkan juga bisa mengambil database kependudukan kalurahan bila
diperlukan.
Faktor yang menunjang untuk keberhasilan kegiatan PKL III ini harus
didukung dari berbagai pihak pendukung demi kelancaran pelaksanaan kegiatan
PKL antara lain dari pihak Pemerintah desa dan masyarakat yang tanggap serta
membantu demi terlaksanakannya PKL III Pengukuran, Pemetaan dan Penilaian
Tanah dengan memberikan informasi yang jelas terkait bidang tanah, subyek hak,
proses perolehan tanahnya, dan kisaran besaran nilai tanah yang ada di daerah RT
03 Padukuhan Kaliabu.
Terkait dengan ketersedian data transaksi atau data penawaran untuk data
pembanding dalam penilaian tanah, praktikan terus berupaya melakukan
komunikasi aktif dengan warga sekitar untuk memperoleh data yang akurat dan
sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang sama juga praktikan lakukan untuk

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 30


meminimalisir kendala akibat informasi atau perintah yang berubah dengan cepat
dan minimnya ketersediaan informasi mengenai standarisasi untuk beberapa data.
Praktikan selalu berusaha untuk selalu ”up to date” terhadap penyebaran
informasi dengan memantau group chat setiap saat dan juga berkoordinasi dengan
kelompok lainnya sehingga tidak ada informasi yang tertinggal. Upaya-upaya
tersebut praktikan rasa sudah cukup efektif untuk mengatasi berbagai kendala
yang praktikan alami.
Selain itu, dalam menghadapi hambatan dan kendala dalam kegiatan PKL III
dengan melakukan pekerjaan sesuai pembagian blok wilayah pekerjaan dan
mengejar target harian yang telah diselesaikan dengan melakukan monitor setiap
kegiatan mulai dari adanya timeline penyelesaian tiap pekerjaan pengukuran,
pemetaan dan pencarian data penilaian tanah. progress pekerjaan yang direport
atau dilaporkan setiap hari dan melaksanakan evaluasi pada akhir kegiatan setiap
hari serta berkoordinasi dengan instruktur supaya kegiatan tidak terjadi hambatan
dan kendala agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan efisien.
D. Analisis Data
1. Data Fisik
Wilayah Kerja kelompok 37 di RT 03 Padukuhan Kaliabu terdiri dari 85
bidang tanah termasuk jalan dan parit. Setelah dianalisis terdapat 13 bidang tanah
belum bersertifikat dan belum terpetakan dan 72 bidang tanah sudah telah
terpetakan, yang apabila ditelaah lagi terdapat 72 bidang telah tersertipikat dan
terpetakan, serta 13 bidang telah terukur dan terpetakan namun belum
tersertipikat.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 31


Gambar 4. 1 Jumlah bidang Tanah Wilayah Kerja Kelompok 37 Dusun
Kaliabu
Teridentifikasi total 85 bidang tanah yang telah diukur di Padukuhan Kaliabu,
terdapat 70 bidang tanah yang digunakan sebagai pemukiman (non-pertanian),
kemudian terdapat 13 bidang tanah yang penggunaannya sebagai jalan dan 2
bidang tanah sebagai saluran/selokan/parit. Di RT 3 tidak ada sama sekali tanah
pertanian. Sedangkan tanah non pertanian terdiri dari lahan yang didirikan rumah
tinggal serta tidak terdapat fasilitas umum di RT 3.

Gambar 4. 2 Penggunaan Tanah wilayah Kerja Kelompok 37 RT 3


Padukuhan Kaliabu

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 32


Gambar 4. 3 Unduh Persil KKP

Gambar di atas merupakan pemetaan bidang tanah di RT 3 Padukuhan Kaliabu


wilayah kerja kelompok 37 yang telah terukur dan terpetakan di KKP termasuk
juga telah tersertipikat. Sebagian besar diantaranya merupakan hasil produk hasil
produk taruna/i STPN semester 7 dalam program MBKM serta kerjasama antara
kantor pertanahan kabupaten Sleman. Namun ada juga bidang tanah yang
kemudian disertipikatkan secara sporadik oleh pemilik tanah. Bidang tanah
tersebut digolongkan sebagai tanah K4 karena hendak dilakukan pengukuran
ulang oleh Kelompok 37 sehingga dilakukan pengukuran secara sistematis.
Supaya memastikan bentuk dan luas yang lebih tepat sesuai keadaannya pada
Tahun 2023 ini.
Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 33
Gambar 4. 4 Hasil Ukur Kelompok 3

Berikut merupakan bidang tanah hasil ukur bidang tanah pada area kerja
kelompok 37 RT 3 Padukuhan Kaliabu. Tentu saja dengan panduan Bapak
Pembimbing kelompok 37 dalam menunjukkan batas bidang tanah di RT 3
Padukuhan Kaliabu. Pengukuran yang dilakukan dengan metode kombinasi,
pengukuran terestris dan ekstra terestrial. Tahapan berikutnya yaitu melakukan
tumpang tindih dengan bidang tanah hasil Unduh KKP untuk memastikan
perubahan pada hasil ukuran sebelumnya.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 34


Gambar 4. 5 Hasil Plotting Antara Bidang Hasil Ukur dan Unduh KKP

Gambar di atas merupakan hasil Overlay bidang pengukuran dan bidang hasil
unduh persil di KKP. Nampak pada gambar bahwa semua bidang tanah lama
bergeser hasil ukurannya dan tidak sesuai dengan data unduh persil. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa terjadi pergeseran dalam
pengukuran. Seperti bergesernya tanda batas, kurang tepatnya penunjukan batas
bidang tanah, serta faktor kurangnya akurasi saat pengukuran sehingga terjadi
kesalahan dalam penghitungan luas bidang tanah.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 35


Gambar 4. 6 Gambar Bidang Tanah Setelah Pengukuran dan Pemetaan Lengkap

Gambar di atas merupakan Hasil akhir peta wilayah Kerja Kelompok 37


Padukuhan Kaliabu Kalurahan Banyuraden dimana telah dilaksanakan
penyesuaian bidang berupa reposisi bidang tanah baru diukur terhadap bidang
tanah ukuran sebelumnya. Berikut merupakan perbandingan luas tertulis di hasil
pengukuran sebelumnya dengan luas peta hasil pengukuran oleh Kelompok 37.
Dapat dikatakan bahwa 100% bidang tanah hasil ukuran baru memiliki luas
tertulis yang tidak sama dengan luas peta.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 36


2. Data Penilaian Tanah
Data penilaian tanah dilakukan dengan pengambilan data di Lapangan dengan
melakukan penilaian bidang dengan 17 variabel bidang tanah. Variabel digunakan
untuk mendapatkan data penilaian tanah dengan cara memberikan skor terhadap
setiap bidang tanah yang akan di nilai. Bersamaan dengan survei batas Padukuhan
Kaliabu dilakukan juga survey pengambilan sampel atau data pembanding yang
akan digunakan untuk melakukan penilaian tanah di Padukuhan Kaliabu. Dengan
demikian dilakukan pengamatan data dengan wawancara pemilik tanah dan juga
Ketua RT 03 Padukuhan Kaliabu dan melakukan pengamatan keadaan fisik oleh
penilai. Penilaian yang dilakukan di Padukuhan Kaliabu dilakukan dengan
mempertimbangkan jumlah skor dan bobot pada setiap bidang tanah yang akan
dinilai.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan terdapat 3 data sampel transaksi jual
beli di tahun 2022 yang kami dapatkan sumbernya dari Ketua RT 03 Padukuhan
Kaliabu. Adapun data sampel transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data Sampel Nilai Tanah RT 03 Padukuhan Kaliabu

NUB NIB Nama Nilai Luas Harga


Pemilik Transaksi (M2) Tanah
(per M2)

15130300021 05888 Risty Rp. 291 Rp.


Prasetyawati 2.000.000 582.000.000

15130300028 07127 Ponidi Rp. 225 Rp.


3.000.000 675.000.000

15130300031 07130 Septiana Rp. 105 Rp.


Pradina 2.500.000 262.500.000

Pada bidang tanah milik Risty Prasetyawati, berupa sebidang tanah yang
diatasnya berdiri bangunan. Harga tanah tersebut per meter persegi adalah Rp.
2.000.000 (dua juta rupiah) dengan luas 291 meter persegi. Letak bidang tanah
tersebut berada di samping rel kereta api milik PT. KAI Indonesia. Sehingga
ketika ada kereta api lewat, suara bisingnya terdengar. Transaksi jual beli tanah
tersebut terjadi pada Bulan Juli 2022. Berikut kami lampirkan dokumentasi
bidang tanah milik Risty Prasetyawati.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 37


Gambar 4.7 Bidang Tanah Milik Risty Prasetyawati.
Pada bidang tanah milik Ponidi, berupa bidang tanah yang dikaplingkan dan
sudah diberi pondasi oleh pemilik tanah sebelumnya. Harga tanah tersebut, per
meter persegi adalah Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) dengan luas 225 meter
persegi. Transaksi jual beli tanah tersebut terjadi pada Bulan Februari 2022.
Berikut kami lampirkan dokumentasi bidang tanah milik Ponidi.

Gambar 4.8 Bidang Tanah Milik Ponidi


Pada bidang tanah milik Septiana Pradina, berupa bidang tanah kosong. Harga
tanah tersebut per meter persegi adalah Rp. 2.500.000 (dua setengah juta rupiah)
dengan luas 105 meter persegi. Transaksi jual beli tanah tersebut terjadi pada
Bulan April 2022. Bidang tanah tersebut pada saat ini sedang dibangun karena
akan dibangun rumah diatasnya. Berikut kami lampirkan dokumentasi bidang
tanah milik Septiana Pradina.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 38


Gambar 4.9 Bidang Tanah Milik Septiana Pradina
3. Data Yuridis
Pada pengumpulan data yuridis ini, maka sumber data yang dibutuhkan dari
para anggota masyarakat yang menguasai tanah meliputi Subjek Hak dan Objek
Hak. Data yuridis yang kami kumpulkan sejumlah 7, yaitu:
1. Giyo Heri Yadi
A. Subjek Hak
1) Nama : Giyo Heri Yadi
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan : Buruh
4) NIK :-
B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Rel Kereta Api
2) Timur : Risty Prasetyawati
3) Selatan : Wagimin Pujiraharjo
4) Barat : Jalan Desa
5) Luas : 715 M2
b. Penggunaan Tanah
Bidang tanah milik Giyo Heri Yadi digunakan
sebagai Rumah
c. Status Tanah
Status Tanah milik Giyo Heri Yadi tersebut
adalah Hak Milik karena memiliki Sertifikat.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 39


d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Bukti pemilikan tanah bidang tanah milik Giyo
Heri Yadi ini adalah Sertifikat, namun
e. Perubahan Penggunaan Tanah
Bidang tanah milik Giyo Heri Yadi tidak
mengalami perubahan bidang tanah
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Bidang tanah milik Giyo Heri Yadi tidak
mengalami problematika pemilikan dan
penguasaan tanah.
g. Keterangan
-
2. NySuwarni
A. Subjek Hak
1) Nama : NySuwarni
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
4) NIK : 3404014806550001
B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Wartoko
2) Timur : Jalan
3) Selatan : Jalan
4) Barat : Paulus Yuliantoro
5) Luas : 101 M2
b. Penggunaan Tanah
Bidang tanah milik NySuwarni digunakan
sebagai rumah.
c. Status Tanah
Status tanah milik NySuwarni belum memiliki
sertifikat.
d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Tidak ada bukti pemilikan tanah
e. Perubahan Penggunaan Tanah

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 40


Tidak ada perubahan penggunaan tanah
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Tidak ada problematika pemilikan dan
penguasaan tanah.
g. Keterangan
-
3. Wartoko
A. Subjek Hak
1) Nama : Wartoko
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan : Kepolisian RI (POLRI)
4) NIK : 3404011102190002
B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Parjiman
2) Timur : Sukarno
3) Selatan : Jalan
4) Barat : Jalan
5) Luas : 76 M2
b. Penggunaan Tanah
Penggunaan tanah milik Wartoko adalah sebagai
Rumah (Kos-kosan)
c. Status Tanah
Status tanah milik Wartoko adalah belum
memiliki sertifikat
d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Tidak ada bukti pemilikan tanah dikarenakan
dalam peta masih berbentuk tanah induk (milik
orangtua)
e. Perubahan Penggunaan Tanah
Tidak ada perubahan penggunaan tanah.
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Tidak ada problematika pemilikan dan
penguasaan tanah.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 41


g. Keterangan
-
4. Wariyo
A. Subjek Hak
1) Nama : Wariyo
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
4) NIK : 3404011212580010
B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Lanjar
2) Timur : Jalan
3) Selatan : Wartoko
4) Barat : Paulus Yuliantoro
5) Luas : 67 M2
b. Penggunaan Tanah
Sebidang tanah milik Wariyo digunakan sebagai
rumah
c. Status Tanah
Status tanah milik Wariyo adalah belum memiliki
sertifikat
d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Tidak ada bukti pemilikan tanah dikarenakan
dalam peta masih berbentuk tanah induk (milik
orangtua)
e. Perubahan Penggunaan Tanah
Tidak ada perubahan penggunaan tanah
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Tidak ada problematika pemilikan dan
penguasaan tanah
g. Keterangan
-
5. Herwan Effendi
A. Subjek Hak

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 42


1) Nama : Herwan Effendi
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan : Karyawan Swasta
4) NIK : 3404011510760001
B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Puji Sumanto
2) Timur : Sukiman
3) Selatan : Parjiman
4) Barat : Jalan
5) Luas : 67 M2
b. Penggunaan Tanah
Sebidang tanah milik Herwan Effendi digunakan
sebagai rumah.
c. Status Tanah
Status tanah milik Herwan Effendi adalah belum
bersertifikat.
d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Tidak ada bukti pemilikan tanah dikarenakan
dalam peta masih berbentuk tanah induk (milik
orangtua)
e. Perubahan Penggunaan Tanah
Tidak ada perubahan penggunaan tanah
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Tidak ada problematika pemilikan dan
penguasaan tanah
g. Keterangan
-
6. Parjiman
A. Subjek Hak
1) Nama : Parjiman
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan : Belum/Tidak Bekerja
4) NIK : 3404011212490002

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 43


B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Herwan Effendi
2) Timur : Harjo Mujiono
3) Selatan : Wartoko
4) Barat : Jalan
5) Luas : 69 M2
b. Penggunaan Tanah
Sebidang tanah milik Parjiman digunakan
sebagai Rumah
c. Status Tanah
Status tanah milik Parjiman adalah belum
memiliki sertifikat
d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Tidak ada bukti pemilikan tanah dikarenakan
dalam peta masih berbentuk tanah induk (milik
orangtua)
e. Perubahan Penggunaan Tanah
Tidak ada perubahan penggunaan tanah
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Tidak ada problematika pemilikan dan
penguasaan tanah
g. Keterangan
-
7. Rusmi
A. Subjek Hak
1) Nama : Rusmi
2) Alamat : RT 03 RW 13, Kaliabu
3) Pekerjaan :-
4) NIK :-
B. Objek Hak
a. Batas dan luas bidang tanah
1) Utara : Suyati
2) Timur : Suminarsih

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 44


3) Selatan : Jalan
4) Barat : Marwoto
5) Luas : 143 M2
b. Penggunaan Tanah
Sebidang tanah milik Rusmi digunakan sebagai
rumah
c. Status Tanah
Status tanah milik Rusmi adalah hak milik karena
telah bersertifikat
d. Bukti Pemilikan Tanah/Penguasaan Tanah
Tidak ada bukti pemilikan tanah dikarenakan
dalam peta masih berbentuk tanah induk (milik
orangtua)
e. Perubahan Penggunaan Tanah
Tidak ada perubahan penggunaan tanah
f. Problematika Pemilikan dan Penguasaan Tanah
Tidak ada problematika pemilikan dan
penguasaan tanah.
g. Keterangan
-

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 45


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) III Pengukuran Bidang dan
Penilaian Tanah tahun 2023 telah dilaksanakan di Padukuhan Kaliabu, Kalurahan
Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
menghasilkan banyak pengalaman dan menambah pengetahuan serta wawasan praktikan.
Kegiatan ini dirancang agar praktikan mendapat gambaran mengenai pekerjaan
pengukuran dan pemetaan serta penilaian tanah yang nantinya akan menjadi pekerjaan
yang akan dijalankan di masa depan.
Dari hasil kegiatan PKL diperoleh hasil berupa 85 (delapan puluh lima) bidang
tanah yang telah terukur di wilayah RT 03 RW 13, dihasilkan 3 (tiga) lembar dokumen
Gambar Ukur (DI 107A) dan informasi pada tabel excel yang memuat data atribut
pengukuran dan pemetaan bidang yang telah diukur. Terdapat informasi penilaian dalam
bentuk excel yang memuat 17 (tujuh belas) variabel penilaian terhadap 85 (delapan puluh
lima) bidang tanah yang telah terukur. Sebagai output kegiatan PKL, dihasilkan 3 (Tiga)
lembat Peta Bidang Tanah (PBT) dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Selain itu
ditemukan bahwa hampir sebagian tanah yang ada di Dukuh Kaliabu sudah terdaftar
dalam KKP, hanya sebagian kecil yang belum terdaftar.
Pada proses pengukuran dan pemetaannya diambil alih oleh pihak ketiga dan
setelah dilakukan pengecekan dengan pengukuran ulang secara sistematis dan
menyeluruh di tahun 2022, terdapat beberapa perubahan, baik itu perubahan secara
geometri (bentuk) maupun perubahan luas. Kedepannya praktikan berharap agar data
fisik yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman dapat disesuaikan
kembali/diperbaharui sesuai dengan perubahan dan kondisi eksisting yang ada di
lapangan.
B. Saran
Terdapat beberapa saran dan masukan mengenai kegiatan PKL III Pengukuran
Bidang dan Penilaian Tanah agar kedepannya dalam pelaksanaan PKL dapat
dilaksanakan lebih baik. Adapun saran yang diberikan yaitu sebagai berikut :

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 46


1. Bagi pelaksana Kegiatan PKL
● Praktikan yang melaksanakan PKL sebaiknya menyiapkan materi dan
pemahaman terkait kegiatan pengukuran, pemetaan bidang dan penilaian
tanah, dan mempersiapkan persiapan lebih matang agar hasil yang
didapatkan maksimal dan mencapai target tepat waktu;
● Praktikan yang melakukan pengukuran bidang dan penilaian bidang di
lapangan langsung, diharapkan lebih aktif lagi dalam berkomunikasi
dengan masyarakat, karena komunikasi mempengaruhi hasil yang akan di
dapat di lapangan.

2. Bagi Tim Panitia Pelaksana PKL


● Tim Panitia Pelaksana PKL diharapkan dalam membuat ketentuan
mengenai PKL diharapkan dipertimbangkan lebih matang agar tidak
terdapat perubahan-perubahan ketika dilaksanakan praktik. Dan
koordinasi yang dilakukan sesame tim pelaksana lebih diterapkan agar
perintah yang diberikan menjadi satu arah tujuan yang sama. Seperti
perintah untuk memprioritaskan pengukuran bidang yang belum
terpetakan atau dilakukan pengukuran secara menyeluruh;
● Tim Panitia Pelaksana PKL diharapkan memberikan solusi yang bersifat
membangun agar supaya praktikan tidak kebingungan dalam
menentukan sikap dalam kegiatan PKL maupun cara yang akan
dikerjakan.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 47


DAFTAR PUSTAKA

Panduan Praktik Kerja Lapangan Pengukuran Bidang dan Penilaian Tanah Taruna Program
Studi Diploma IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional tahun akademik
2021/2022.

Suhartanto, M,A. (2021). ‘Modul Praktik Kerja Lapangan III: Materi Pengukuran dan
Pemetaan Bidang Tanah’, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional .

Syaifullah, A., & Kusmiarto. (2014). ‘Survey Kadastral: Modul I-IX’, Sekolah Tinggi
Pertanahan Nasional .

Sudibyanung., & Dewi, A.R., (2019). ‘Modeul Praktik Penilaian Tanah’, Sekolah Tinggi
Pertanahan Nasional.

Suhattanto, M,A., & Sudibyanung., (2019) ‘Modul Praktik Kerja Lapangan III Pemgukuran
Bidang dan Penilaian Tanah, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

Sudibyanung., & Dewi, A.R., & Christine., R,V., (2020) ‘Buku Ajar Dasar-dasaar Penilaian
Asset dan Properti: Konsepsi Nilai’, STPN Press.

Suprianto, A., & Effendi, H., (2020). ‘Panduan Lapangan Pemetaan berbasis Android
menggunakan Avenza Maps’, Balai besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem
Hotan Dipterokarpa.

Pratama, A., & Suharno, Syaifullah A., (2020). ‘Teknik-teknik Pengukuran dan Pemetaan
Kadastral pada Program PTSL di Kantah Lombok Timur’, Jurnal Tunas Agraria, Vol.3
No.2. hal. 77-85.

Sujono, B., (2011). ‘Penilaian asset dalam Sektor Properti’. Universitas Diponegoro
Semarang, Vol. 11. No.1. hal. 37-38.

Sigit, F.F., (2018). ‘Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Properti pada Perumahan
berkonsep Cluster’, Universitas Sumatra Utara.

Saprudin., & Mahmud, U., (2019) ‘Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tanah sebagai
dasar penilaian’, Jurnal Ilmiah Manajemen FORKAMMA, Vol.3. no.1. hal.35.

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 48


LAMPIRAN

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 49


Tabel 2. Data GeoKKP RT 03 Padukuhan Kaliabu

NUB NIB TIPEHAK LUAS_PETA PEMILIK_AK


15130300033 07131 Hak Milik 534471 KASWADI
15130300039 09216 Kosong 0 NYSUWARNI
15130300040 02161 Hak Milik 451931 WARTOKO
15130300042 02161 Hak Milik 451931 PAWIRO DIKROMO
15130300041 02161 Hak Milik 451931 WARIYO
15130300047 02161 Hak Milik 451931 PARJIMAN
15130300060 04257 Hak Milik 75271 PRATIWI YULI ASTANTI
15130300069 00260 Hak Milik 269282 SUMINARSIH
15130300078 07577 Hak Milik 417172 EVAN HANDRIYANTO
15130300071 07580 Hak Milik 110623 PINTO WIDARMONO
15130300019 07942 Hak Milik 312863 TUKIJO MULYO REJO
15130300017 07583 Hak Milik 157783 SUDIYONO ALIAS HADIMARSONO
15130300030 07129 Hak Milik 10767 RIZKY ADIARSA
15130300031 07130 Hak Milik 105219 SEPTIANA PRADINA
15130300058 04040 Hak Milik 142631 MARISKA MARLIA DWI PURNAMAWATI
15130300048 02162 Hak Milik 201166 WARTOKO
15130300021 05888 Hak Milik 290805 RISTY PRASETYAWATI
15130300020 08935 Kosong 0
15130300037 04185 Hak Milik 326854 PAULUS YULIANTORO
15130300036 08934 Kosong 0
15130300006 08946 Kosong 0
15130300009 08933 Kosong 0
15130300016 03880 Hak Milik 30758 SUMINI
15130300057 04041 Hak Milik 144813 SAPTO EKO HARIYANTO
15130300032 08956 Kosong 0
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ KEMENTERIAN PEKERJAAN
15130300083 05522 Hak Pakai 13719904
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
15130300076 07578 Hak Milik 332155 SUGIYANTI

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 50


15130300045 02161 Hak Milik 451931 PAWIRO DIKROMO
15130300062 08953 Kosong 0
15130300077 08936 Kosong 0
15130300010 01561 Hak Milik 342446 SARJU LUSIMAN
15130300067 01615 Hak Milik 147217 MARWOTO
15130300044 08940 Kosong 0
15130300061 08952 Kosong 0
15130300052 08951 Kosong 0
15130300022 08958 Kosong 0
15130300074 08955 Kosong 0
15130300026 05259 Hak Milik 1085704 SUTIYAH
15130300025 05258 Hak Milik 980248 MARJOKO
15130300024 05257 Hak Milik 892309 SUTIJAH
15130300007 08948 Kosong 0
15130300008 07585 Hak Milik 203107 SURATI
15130300018 07582 Hak Milik 126929 TALITHA FAUZIAH
15130300073 08937 Kosong 0
15130300072 07581 Hak Milik 557045 SUHARTATI
15130300075 07579 Hak Milik 193151 YOGA LEASARA SETIAWAN
15130300079 00259 Hak Milik 268121 AGUS SUPRIYANTO
15130300082 05675 Hak Milik 237302 NYRAJINEM
15130300080 00763 Hak Milik 172535 TOPAWIRO
15130300081 00761 Hak Milik 1456604 SISWODIHARJO ALIAS SLAMET
15130300001 09331 Kosong 0
15130300056 00309 Hak Milik 1000058 DJIMOHADIWIYONO ALIAS BONIYEM
15130300005 07584 Hak Milik 198038 NGADIRAH
15130300004 05057 Hak Milik 225264 DALIMAN
15130300038 09151 Kosong 0
15130300011 01562 Hak Milik 121943 SAMPONO
15130300068 01614 Hak Milik 143201 RUSMI
15130300070 01613 Hak Milik 190757 SUYATI

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 51


15130300014 03882 Hak Milik 506282 SUMINI
15130300015 03881 Hak Milik 141329 MOERTEDJO
15130300050 02277 Hak Milik 11522 SUKARNO
15130300035 04186 Hak Milik 242546 CAECILIA UMIN WAHYUNINGSIH
15130300043 06320 Hak Milik 263998 LANJAR
15130300002 06357 Hak Milik 714693 GIYO HERI YADI
15130300003 06657 Hak Milik 276667 WAGIMIN PUJIRAHARJO
15130300023 05674 Hak Milik 171339 SURYANTI
15130300064 04256 Hak Milik 162799 ERNA FITRIANI
15130300059 04254 Hak Milik 74944 PRATIWI YULI ASTANTI
15130300065 08954 Kosong 0
15130300063 04253 Hak Milik 144763 DWI NINGSIH
15130300012 08949 Kosong 0
15130300013 03207 Hak Milik 431844 SUMARDI MUMPRAT
15130300055 02273 Hak Milik 138286 BOIYEM
15130300066 02122 Hak Milik 135615 ARIF MUHAMMAD
15130300054 02274 Hak Milik 122651 PUJO SUYAMTO
15130300053 02275 Hak Milik 123337 SUKIMAN
15130300046 02161 Hak Milik 451931 HERWAN EFFENDI
15130300051 02276 Hak Milik 251938 HARJO MUJIONO
15130300027 05260 Hak Milik 57682 SUTILAH
15130300029 07128 Hak Milik 10731 AGUSTINUS AGUS PRASETYO
15130300028 07127 Hak Milik 225456 PONIDI
15130300049 0
15130300034 Parit 0
15130300085 Parit 0
15130300084 0

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 52


Tabel 3. Indikator dan Skoring Variabel Penilaian Bidang Tanah

No Kode Variabel Keterangan


1 X1 Bentuk bidang 0 = bentuk lain
1 = Proposional segiempat
2 X2 Aksesibilitas 1 = kurang baik (jika dalam radius >1 km terdapat fasilitas publik/ pendidikan/
kesehatan/ hiburan/ religi/ bisnis)
2 = sedang (jika dalam radius 0,5-1 km terdapat fasilitas-fasilitas tsb)
3 = baik (jika dalam radius 0,5-1 km terdapat fasilitas-fasilitas tsb)
3 X3 Penggunaan tanah 0 = penggunaan tanah pertanian
1 = penggunaan tanah non pertanian
4 X4 Lebar Jalan 1 = 0-3 m
2 = 3.1 -6 m
3 = >6 m
5 X5 Perletakan tanah 0 = kurang strategis (pinggir sungai/ tanah hook, dsb)
1 = strategis (tengah permukiman)
6 X6 Elevasi bidang terhadap jalan 1 = >1 m di bawah permukaan jalan
2 = < 1 m di bawah permukaan jalan
7 X7 Status bidang dalam pola ruang 0 = tidak sesuai RTRW
1 = sesuai RTRW
8 X8 Status tanah 0 = selain hak milik
1 = hak milik
9 X9 Kemiringan bidang 1 = >40
2 = 16 – 40
3 = 0 -15
10 X10 Street level bidang tanah terhadap jalan 1 = setapak
(arteri, kolektor, lokal, dan setapak) 2 = local
3 = kolektor
4 = arteri

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 53


11 X11 Letak bidang tanah area level terdekat 1 = >1000 m
terhadap jalan (arteri, kolektor, lokal, atau 2 = 500 – 1000 m
setapak) 3 = 0 – 500 m
12 X12 Kualitas jalan (aspal, diperkeras, tanah) 1 = tanah
terdekat dengan bidang tanah 2 = diperkeras
3 = aspal
13 X13 Jumlah fasilitas umum dalam radius < 500 1 = 1-2
m dari bidang tanah 2 = >3
14 X14 Jumlah utilitas umum dalam radius < 500 1 = 1-2
m dari bidang tanah 2 = >3
15 X15 Jarak bidang terhadap sumber-sumber 1 = 0 – 500m
bencana 2 = 500 – 1000m
3 = >1000m
16 X16 Luas bidang
17 X17 Lebar depan

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 54


Tabel 4. Data Variabel Penilaian Tanah

NUB NAMA PEMILIK X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17

- PARIT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15130300001 REL KERETA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15130300002 GIYO HERI YADI 1 2 1 2 0 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 715 3.24
WAGIMIN
15130300003 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 277 3.39
PUJIRAHARJO
15130300004 DALIMAN 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 225 3.21
15130300005 NGADIRAH 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 198 2.33
15130300006 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15130300007 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15130300008 SURATI 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 203 2.10
15130300009 SURATI 0 2 1 2 1 3 1 0 3 2 3 3 2 2 3 465 2.10
15130300010 SARJU LUSIMAN 0 2 1 2 0 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 342 3.20
15130300011 SAMPONO 1 3 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 122 3.20
15130300012 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUMARDI
15130300013 1 3 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 432 3.20
MUMPRAT
15130300014 SUMINI 0 2 1 1 1 4 1 1 3 2 3 2 2 2 3 506 2.10
15130300015 MOERTEDJO 1 2 1 2 1 3 1 1 3 1 3 2 2 2 3 141 3.20
15130300016 SUMINI 0 2 1 1 1 4 1 1 3 2 3 2 2 2 3 308 2.10
SUDIYONO ALIAS
15130300017 1 2 1 1 0 3 1 1 2 1 3 1 2 2 3 158 2.13
HADIMARSONO
15130300018 TALITHA FAUZIAH 1 2 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 127 1.63
TUKIJO MULYO
15130300019 1 2 1 1 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 313 1.81
REJO
15130300020 BONIKEM 0 2 1 2 1 3 1 0 3 2 3 2 2 2 3 463 1.89
RISTY
15130300021 1 2 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 291 1,92
PRASETYAWATI

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 55


15130300022 - 1 2 1 2 1 3 1 0 3 2 3 3 2 2 3 34
15130300023 SURYANTI 1 2 1 2 0 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 171 3.24
15130300024 SUTIJAH 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 892 3.24
15130300025 MARJOKO 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 980 3.24
15130300026 SUTIYAH 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 1086 3.24
15130300027 SUTILAH 1 2 1 1 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 577 1.85
15130300028 PONIDI 1 2 1 2 0 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 225 3,49
AGUSTINUS AGUS
15130300029 1 2 1 1 1 3 1 1 3 2 3 1 2 2 3 107 3.48
PRASETYO
15130300030 RIZKY ADIARSA 1 2 1 1 1 3 1 1 3 2 3 1 2 2 3 108 3.48
15130300031 SEPTIANA PRADINA 1 2 1 2 0 3 1 1 3 2 3 1 2 2 3 105 3,46
15130300032 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15130300033 KASWADI 0 2 1 1 1 3 1 1 3 2 3 1 2 2 3 534 3.48
15130300034 PARIT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CAECILIA UMIN
15130300035 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 243 3.10
WAHYUNINGSIH
15130300036 LANJAR 1 3 1 2 1 3 1 0 3 2 3 2 2 2 3 599 3.10
PAULUS
15130300037 1 3 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 323 3.33
YULIANTORO
15130300038 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
15130300039 NYSUWARNI 0 3 1 2 1 3 1 0 3 2 3 2 2 2 3 101 3.33
15130300040 WARTOKO 0 3 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 76 3.33
15130300041 WARIYO 1 3 1 1 1 3 1 0 3 1 3 1 2 2 3 67 1.70
15130300042 LANJAR 1 3 1 1 1 3 1 0 3 1 3 1 2 2 3 127 2.72
15130300043 LANJAR 1 2 1 2 1 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 142 2.72
15130300044 - 1 2 1 2 1 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 41 2.72
15130300045 PUJISUMANTO 1 2 1 1 1 3 1 0 3 1 3 1 2 2 3 117 1.70
15130300046 HERWAN EFENDI 1 3 1 1 1 3 1 0 3 1 3 1 2 2 3 68 1.70
15130300047 PARJIMAN 1 3 1 1 1 3 1 0 3 1 3 1 2 2 3 69 1.70
15130300048 WARTOKO 1 3 1 1 1 3 1 0 3 1 3 1 2 2 3 194 1.70

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 56


15130300049 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
15130300050 SUKARNO 1 3 1 2 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 120 3.33
15130300051 HARJO MUJIONO 0 3 1 2 0 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 252 3.33
15130300052 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
15130300053 SUKIMAN 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 123 1.50
15130300054 PUJO SUYAMTO 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 123 1.50
15130300055 BOIYEM 1 3 1 1 0 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 138 1.50
DJIMOHADIWIYONO
15130300056 1 3 1 2 0 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 1000 3.33
ALIAS BONIYEM
SAPTO EKO
15130300057 1 3 1 2 0 1 1 1 3 2 3 3 2 2 3 145 3.33
HARIYANTO
MARISKA MARLIA
15130300058 DWI 1 3 1 2 0 1 1 1 3 2 3 3 2 2 3 143 3.33
PURNAMAWATI
PRATIWI YULI
15130300059 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 2 2 3 75 2.04
ASTANTI
PRATIWI YULI
15130300060 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 75 3.33
ASTANTI
15130300061 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
15130300062 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
15130300063 DWI NINGSIH 1 3 1 2 0 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 145 3.33
15130300064 ERNA FITRIANI 1 3 1 2 0 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 163 3.33
15130300065 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
15130300066 ARIF MUHAMMAD 0 2 1 2 0 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 136 3.33
15130300067 MARWOTO 1 3 1 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 157 3.33
15130300068 RUSMI 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 143 3.33
15130300069 SUMINARSIH 0 3 1 2 0 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 302 3.33
15130300070 SUYATI 0 3 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 3 191 1.90
15130300071 PINTO WIDARMONO 0 2 1 1 0 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 111 2.15
15130300072 SUHARTATI 0 2 1 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 557 2.15
15130300073 SUHARTATI 0 2 1 1 0 1 1 0 3 2 3 1 2 2 3 205 2.15

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 57


15130300074 JALAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00
YOGA LEASARA
15130300075 1 2 1 2 0 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 193 3.33
SETIAWAN
15130300076 SUGIYANTI 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 2 3 332 2.15
15130300077 SUTIYAH 0 2 1 2 1 3 1 0 3 2 3 3 2 2 3 243 3.24
EVAN
15130300078 1 2 1 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 417 3.33
HANDRIYANTO
15130300079 AGUS SUPRIYANTO 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 268 3.33
15130300080 TOPAWIRO 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 173 3.33
SISWODIHARJO
15130300081 1 2 1 2 0 1 1 1 3 2 3 3 2 2 3 1457 3.24
ALIAS SLAMET
15130300082 NYRAJINEM 1 2 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 238 3.24
PEMERINTAH
REPUBLIK
INDONESIA CQ
KEMENTERIAN
15130300083
PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN
RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 58


Lampiran 1. Gambar Ukur

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 59


Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 60
Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 61
Lampiran 2. Gambar Kartir

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 62


Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 63
Lampiran 3. Peta Bidang Tanah

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 64


Lampiran 4. Peta Pendaftaran

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 65


Dokumentasi 1

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 66


Dokumentasi 2

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 67


Dokumentasi 3

Laporan PKL III Pengukuran dan Penilaian Tanah | 68

Anda mungkin juga menyukai