Dibuat oleh:
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan Mbkm ini dengan
baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil riset mengenai “Desa Lumpur dengan Sistem
Informasi Geografis Berbasis Web” Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan
dukungan berbagai pihak diantaranya.
1. Bapak Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional, atas ketulusan dan dedikasinya dalam memberikan dorongan dan semangat,
serta inspirasi untuk penyusunan laporan;
2. Bapak Dr. Asep Heri S.H.,M.H., QRMP selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Gresik beserta seluruh seluruh jajarannya yang telah bersedia membantu memberikan
bimbingan dan arahannya selama kegiatan MBKM ini kami laksanakan;
3. Bapak Dr. Raden Deden Dani Saleh, S.Sos, M.Si. Kaprodi D-IV Pertanahan Sekolah
Tinggi Pertanahan Nasional;
4. Ibu Trsinanti Widi Rineksi, ST., M.MG., M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing
MBKM
5. Ibu Rizki Ameliah, S.STP Selaku Lurah Kelurahan Lumpur beserta semua pegawai
yang membantu kami selama melakukan wawancara di lapangan.
6. Rekan-rekan yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang
telah diberikan. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami.
Gresik, Maret 2023
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................viii
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah .................................................... 9
Tabel 2. Time Schedule Kegiatan......................................................................................... 15
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Logbook ........................................................................................................... 38
Lampiran 2. Peta Sebaran UMKM ....................................................................................... 41
Lampiran 3. Tampilan screenshoot hasil Story Maps .......................................................... 42
Lampiran 4. Video Dokumenter ........................................................................................... 46
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan ..................................................................................... 47
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dijalankan dengan
sebagai bentuk kemerdekaan bagi Taruna untuk mengembangkan diri sesuai dengan
minat, bakat, dan kompetensinya. Kegiatan MBKM khususnya dalam rangka
membangun desa ini merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar
kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi
dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi
desa/daerah dan memberikan solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan ini
diharapkan dapat mengasah softskill dan hardskill, kerjasama tim lintas
disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola
program pembangunan di wilayah pedesaan. Kegiatan MBKM dalam rangka
membangun desa ini merupakan upaya pemberdayaan potensi desa untuk
peningkatan kesejahteraan, ketenteraman, kenyamanan, kesehatan masyarakat desa.
Desa mempunyai peran yang strategis dalam menopang pembangunan dan
perekonomian nasional. Salah satu akses untuk meningkatkan perekonomian yang
berbasis potensi daerah adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Dalam
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah, bahwa UMKM bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional
berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan berbasis potensi daerah,
berorientasi pasar, meningkatkan daya saing usaha. UMKM juga berperan dalam
menyukseskan pembangunan daerah, menciptakan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
UMKM di Indonesia sejak tahun 1998 menjadi awal sadarnya pemerintah
bahwa hanya sektor inilah yang mampu bertahan ketika terjadi krisis ekonomi.
Pengalaman yang terjadi pada saat itu, membuat Indonesia mempertahankan dan
1
mendorong pengembangan UMKM di setiap daerah. (Suci, 2017) menjelaskan
bahwa terdapat potensi yang dapat dikembangkan pada UMKM, terlihat dari
penyerapan tenaga kerja dan sumbangannya terhadap PDB, yaitu 99,45% merupakan
penyerapan tenaga kerja dan 30% merupakan sumbangannya terhadap PDB. Dapat
dikatakan UMKM memberikan sumbangan perekonomian yang penting bagi
Indonesia. Hal ini, membuat setiap pemimpin daerah perlu mewujudkan
pengembangan UMKM di daerahnya untuk mencapai target ekonomi yang semakin
baik. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di indonesia terhadap
pembangunan ekonomi sangatlah besar, hal ini tercermin dalam penyerapan tenaga
kerja yang sangat besar. Karena sektor ini dapat menampung tenaga kerja yang tidak
dapat diterima di Usaha berskala besar. Dalam mewujudkan dan meningkatka n
efisiensi dan efektivitas UMKM yang mandiri dan berkembang, diperlukan media
pendukung yang nantinya dapat berguna sebagai alat informasi mengenai UMKM
(Fadhila dan Cahyono, 2017). Dalam hal ini pemanfaatan Teknologi Sistem
Informasi sangat diutamakan agar tidak tertinggal dengan industri lain. Dukunga n
yang diperlukan oleh industri UMKM adalah bantuan peningkatan kemampuan untuk
memperoleh akses pasar, permodalan, serta teknologi (Tedjasuksmana, 2015).
Di Indonesia, UMKM adalah kelompok usaha yang jumlahnya paling banyak.
UMKM mempunyai karakteristik berdasarkan skala usahanya, yang melekat pada
aktivitas usaha ataupun perilaku pengusahanya dalam menjalankan bisnisnya. Bank
Dunia menggolongkan UMKM ke dalam 3 golongan, sebagai berikut: 1) Mikro,
yakni usaha dengan tenaga kerja 10 orang; 2) Kecil, yakni usaha dengan tenaga kerja
30 orang; 3) Menengah, yakni usaha dengan tenaga kerja sampai dengan 300 orang.
Selain itu, UMKM menurut perspektif usahanya dikelompokkan menjadi 4, yakni: 1)
Sektor Informal, misalnya pedagang kecil di pinggir jalan; 2) Sektor Mikro
merupakan pengrajin, dengan jiwa kewirausahaan yang terbatas dalam
pengembangan usahanya; 3) Sektor Kecil Dinamis merupakan usahawan yang
mempunyai kemampuan lebih dalam bekerjasama baik impor maupun ekspor; 4)
Sektor Fast Moving Enterprise merupakan usaha yang mempunyai kecakapan dalam
2
bertransformasi menjadi lebih besar. Karakteristik UMKM menurut aspek komoditas
yang dihasilkan adalah: 1) standar kualitas belum ada; 2) keterbatasan pada desain
produknya; 3) keterbatasan jenis produk; 4) keterbatasan kapasitas dan daftar harga
produk; 5) belum ada standar penggunaan bahan baku; 6) ketidaksempurnaan dan
tidak adanya jaminan pada keberlanjutan produk.
Kerjasama antara UMKM dan bank komersial adalah salah satu kerja sama
yang saling menguntungkan. Keuntungan tersebut tidak hanya dirasakan oleh
keduanya, melainkan dirasakan juga oleh masyarakat dan pemerintah yang
disebabkan karena masyarakat mempunyai lapangan kerja yang lebih luas, dan
pemerintah dapat mencapai kinerja ekonomi lebih baik melalui peningkatan PDB.
Untuk mendukung tercapainya manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah, maka
sinergi tersebut harus tetap sesuai prinsip kehati-hatian (Alifiana dan Susanti, 2018).
UMKM yang ada di Desa Lumpur ini berkembang pesat karena pusat oleh-
oleh khas Gresik terletak di kawasan tersebut. Banyak toko-toko pusat oleh-oleh yang
menjadi distributor dari pelaku UMKM tersebar di pinggir jalan-jalan kawasan Desa
Lumpur. Namun, tidak banyak yang mengetahui dimana letak produksi tangan
pertama suatu produk tersebut, sehingga para pelaku UMKM dan Ciri khas suatu
produk dari pelaku UMKM jarang dikenali oleh masyarakat. Tidak sedikit pula yang
produk UMKM nya belum didaftarkan di kantor kelurahan dan Dinas Koperasi
dengan berbagai alasan. Sehingga bantuan-bantuan yang diterima tidak merata.
Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM yaitu pengelompokkan
suatu UMKM yang terdapat di suatu wilayah yang berkaitan dengan letak geografis
wilayah UMKM. Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat bantu
utama yang bersifat interaktif, menarik dan menantang di dalam usaha untuk
meningkatkan pemahaman, pembelajaran dan pendidikan mengenai ide atau konsep
lokasi, ruang, kependudukan dan unsur geografis yang terdapat di atas permukaan
bumi (Eddy Prahasta, 2014).
Maka dari itu, pemetaan UMKM dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)
dibuat untuk menyajikan informasi seputar UMKM yang ada di Desa Lumpur. Sistem
3
Informasi Geografis akan menampilkan titik lokasi usaha serta, kegiatan usaha, data-
data usaha seperti nama usaha, produk usaha, kegiatan usaha, jenis usaha, keterangan
usaha, dan alamat usaha dalam bentuk visual (Abdullah, 2018). Dengan adanya GIS
masyarakat lebih mudah dalam melihat persebaran UMKM karena dilengkapi dengan
tampilan grafis (Maita dan Nurhikmah, 2018). Sistem informasi berbasis cloud
computing dapat menjadi solusi bagi para pelaku usaha khususnya UMKM untuk
dapat berubah dari konvensional ke penerapan teknologi untuk dapat bersaing diera
globalisasi (Warjiyono, 2017). Sehingga Pemetaan UMKM di Desa Lumpur dengan
Sistem Informasi Geografis Berbasis Web diharapkan mampu membantu masyarakat
untuk dengan mudah mendapatkan informasi, profil, produk UMKM dengan sajian
dalam bentuk peta.
Dilakukannya pemetaan sistem informasi yang dapat memetakan sebaran para
pelaku industri UMKM yang dapat memberikan visualisasi geografis. Visualisasi
tersebut dapat membantu terutama Dinas Koperasi dan UMKM di Kelurahan Lumpur
untuk mengelola informasi UMKM serta membantu pelaku industri UMKM dalam
meningkatkan kualitas pemasaran dan komunikasi dengan masyarakat sebagai
konsumen, juga memudahkan monitoring serta evaluasi terhadap UMKM oleh
pemerintah.
B. Tujuan
Selanjutnya, tujuan dari pemetaan UMKM ini adalah untuk menunjang serta
meningkatkan kualitas pemasaran produk-produk UMKM dan informasi tentang
letak lokasi UMKM agar mempermudah inventarisasi data UMKM yang dituangkan
dalam bentuk sistem informasi geografis berbasis web menggunakan ArcGis online
dengan fitur story maps, serta dapat menjadi bahan pertimbangan dan perencanaan
untuk proyek pemberdayaan masyarakat kepada seksi penataan dan pemberdayaan.
4
C. Manfaat
Manfaat dari kegiatan pemetaan UMKM ini adalah sebagai sarana informasi
bagi masyarakat dan pihak kelurahan, selain itu juga untuk membantu memasarkan
produk agar lebih dikenal luas, membantu pemerintah desa dalam menginventarisasi
data UMKM yang ada di Kelurahan Lumpur secara digital, serta membantu para
investor sebagai bahan informasi dalam memahami potensi UMKM dan juga
menjadi acuan dalam berinvestasi di Kelurahan Lumpur.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM MBKM TEMATIK/MEMBANGUN DESA
6
sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan
Selat Madura dan Kota Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, serta sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Lamongan.
2. Keadaan Alam
Pada umumnya Ketinggian tempat di Wilayah Kabupaten Gresik
berada pada 0 – 500 m diatas permukaan laut (dpl) pada elevasi terendah
terdapat di daerah sekitar muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong.
Distribusi wilayah di Kabupaten Gresik berdasarkan ketinggian dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Wilayah dengan ketinggian 0 – 10 mdpl seluas 92.843,00 ha atau sekitar
79,08% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Gresik.
b. Wilayah dengan ketinggian 10 – 20 mdpl mempunyai luas 18.246,00 ha
atau sekitar 15,54 %.
c. Ketinggian diatas 20 mdpl mempunyai luas 6.318,00 ha atau sekitar 5,38%.
Kondisi topografi pada Kabupaten Gresik bervariasi pada kemiringan
0 – 2%, 3 – 15%, dan 16 – 40% serta lebih dari 40 %. Sebagian besar
mempunyai kemiringan 0 - 2% mempunyai luas 94.613,00 ha atau sekitar
80,59 %, sedangkan wilayah yang mempunyai kemiringan lebih dari 40 %
lebih sedikit 1.072,23 ha atau sekitar 0,91 %.
Keadaan permukaan air tanah di Wilayah Kabupaten Gresik pada
umumnya relatif dalam, hanya daerah-daerah tertentu di sekitar sungai atau
rawa-rawa saja yang mempunyai permukaan air tanah agak dangkal. Pola
aliran sungai di Kabupaten Gresik memperlihatkan wilayah Gresik
merupakan daerah muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong dan juga
dilalui oleh Kali Surabaya di Wilayah Selatan. Sungai-sungai ini memiliki
sifat aliran dan kandungan unsur hara yang berbeda. Sungai Bengawan Solo
mempunyai debit air yang cukup tinggi dengan membawa sedimen lebih
banyak dibandingkan dengan Kali Lamong, sehingga pendangkalan di Sungai
7
Bengawan Solo lebih cepat. Dengan adanya peristiwa tersebut mengakibatka n
timbulnya tanah-tanah oloran yang seringkali oleh penduduk dimanfaatkan
untuk lahan perikanan. Selain dialiri oleh sungai-sungai tersebut diatas
keadaan hidrologi Kabupaten Gresik juga ditentukan oleh adanya waduk,
embung, mata air, pompa air dan sumur bor.
Seperti halnya kondisi Jawa Timur lainnya, di wilayah Kabupaten
Gresik mempunyai kondisi iklim yang hampir sama. Iklim Kabupaten Gresik
termasuk tropis dengan temperatur rata-rata 28,5°C dan kelembaban udara
rata-rata 2.245 mm per tahun. Temperatur minimum terjadi pada bulan Juli
sedangkan temperatur tertinggi terjadi pada bulan Oktober. Radiasi matahari
terbesar 84 % terjadi pada bulan Maret, kecepatan angin berkisar antara 4-6
per detik dengan arah rata-rata ke Selatan. Iklim daerah Kabupaten Gresik
dibedakan menjadi:
a. musim kering terjadi pada bulan Juni sampai dengan Bulan September;
b. musim penghujan basah terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan
Maret;
c. musim peralihan dari musim kemarau sampai musim penghujan terjadi
pada bulan Oktober dan November; dan
d. musim peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau terjadi pada
bulan April dan Mei.
3. Penggunaan Lahan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Luas wilayah menurut jenis
penggunaan tanah tahun 2013 adalah sebagai berikut:
8
Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah
Wringinanom
2306,60 1457,25 2367,60 - - 130,20
Driyorejo
1639,59 2174,99 1052,06 - - 5129,72
Kedamean
3346,40 762,50 2245,20 - - 6595,30
Menganti
2828,45 1087,76 2544,61 10,72 - 399,81
Cerme
2386,00 683,50 47,30 3584,30 - 471,50
Benjeng
3918,24 544,00 1069,80 187,00 - 397,89
Balongpanggang
4089,89 582,19 1219,05 9,50 - 487,18
Duduksampeyan
1565,08 217,14 62,50 5168,80 - 415,89
Kebomas
186,00 470,00 808,00 591,00 - 951,00
9
Gresik
- 438,36 10,50 - - 105,43
Manyar
356,21 1257,05 962,30 5833,11 - 1133,82
Bungah
977,95 387,78 1638,73 3507,96 - 1431,02
Sidayu
1156,50 187,83 1068,42 1850,91 - 449,72
Dukun
2349,51 400,92 1477,98 - 1391,21 289,63
Panceng
1545,00 128,50 3163,70 44,40 1012,00 365,50
Ujungpangkah
1068,03 112,29 3112,32 3964,46 - 1225,20
Sangkapura
1906,00 1871,00 4238,00 39,00 1758,00 2125,00
Tambak
1295,00 564,48 2249,14 - 944,64 2817,01
Gresik
32920,45 13327,54 29337,21 24791,16 5105,85 24920,82
Sumber: Data Badan Pusat Statistik Berdasarkan Luas Wilayah dan Jenis
Penggunaan Tanah
Peta rencana pola ruang Kabupaten Gresik sebagaimana pada gambar berikut:
10
4. Demografi
Penduduk Kabupaten Gresik berdasarkan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Gresik mencatat penduduk Kabupaten Gresik pada
tahun 2021 sejumlah 1.314.895 jiwa yang terdiri atas 660.624 penduduk laki-
laki dan 654.271 penduduk perempuan.
11
Gambar 2. Lokasi Kelurahan Lumpur
Sumber Google Map 2023
12
Kelurahan Lumpur juga memiliki makanan khas menarik yang menjadi
produk unggulan seperti berbagai olahan ikan, udang, telur ikan yang di masak
dengan berbagai resep yang dijadikan sebagai macam-macam kerupuk. Selain olahan
telur ikan warga Kelurahan Lumpur juga memproduksi opak mini sebagai UMKM.
13
BAB III
METODE PELAKSANAAN MBKM TEMATIK/MEMBANGUN DESA
A. Tahap Persiapan
1. Koordinasi dengan pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik terutama dengan
seksi survey dan pemetaan dan seksi penataan dan pemberdayaan.
2. Menentukan lokasi desa yang dituju. Berdasarkan hasil diskusi dan koordinasi,
kelurahan yang dipilih untuk menjadi objek Pemetaan UMKM adalah Kelurahan
Lumpur.
3. Membuat time schedule kegiatan.
14
Tabel 2. Time Schedule Kegiatan
15
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengumpulan data dan informasi di Kantor Kelurahan Lumpur dan website
Kelurahan Lumpur seputar profil desa dan UMKM yang ada di Kelurahan
Lumpur.
2. Membuat list daftar UMKM apa saja yang ada di Kelurahan Lumpur untuk
melaksanakan wawancara.
3. Melakukan wawancara dengan pemilik UMKM.
4. Mengambil dokumentasi saat melakukan wawancara.
5. Pengolahan hasil lapangan dalam bentuk Story Maps yang berisi tentang sekilas
profil desa, informasi UMKM dan Peta UMKM.
C. Tahap Pengolahan Data (Studio)
1. Mengambil titik-titik koordinat letak UMKM menggunakan Aplikasi
Coordinator.
16
Gambar 4. Hasil input koordinat pada AutoCAD
3. Hasil dari Input lokasi UMKM di masukan ke aplikasi ArcGis untuk pengolahan.
17
Gambar 6. Hasil input lokasi UMKM pada penyimpanan ArcGis
18
4. Identifikasi lokasi UMKM dengan memberikan simbol saat pembuatan peta.
5. Export hasil pembuat peta dalam bentuk gambar dan dimasukkan ke dalam
StoryMaps.
19
6. Kemudian login pada website ArcGis Online hingga muncul laman awal pilih
tambahkan layer dari file.
20
7. Lalu muncul tampilan file yang akan kita upload.
21
8. Setelah itu, simpan file, klik pada menu simpan, pilih simpan sebagai, isi nama
penyimpanan lalu, pilih simpan.
22
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI MBKM TEMATIK/MEMBANGUN DESA
Gambar 14. Koordinasi dengan pihak Kantah Kab. Gresik dengan Lurah Lumpur
23
jenis UMKM yang ada di Kelurahan Lumpur, Peta Sebaran UMKM dan pembuatan
website terkait dengan fitur story maps, video dokumenter, video profil desa.
Jenis UMKM yang pertama yaitu Brand Al-Barokah, Al Barokah ini menjual
makanan ringan yaitu “Opak Mini” yang berbahan dasar tepung dan bawang putih.
Usaha ini sudah berjalan mulai tahun 2003 hingga saat ini dan status UMKM ini
sudah terdaftar di dinas koperasi dan kantor kelurahan. Mengenai hak atas tanah,
status hak atas tanah dari usaha ini sudah terdaftar menjadi Hak Milik.
Yang ke-dua adalah Brand Mr. Udangku, brand ini menjual Udang Nugget
dan Udang Geprek yang tentunya berbahan dasar udang. Usaha ini baru berjalan pada
akhir tahun 2021 sampai saat ini. Status UMKM ini masih belum terdaftar di dinas
koperasi dan kantor kelurahan yang rencananya akan didaftarkan oleh pemilik usaha
tersebut. Kemudian, perihal hak atas tanah dari usaha ini statusnya belum terdaftar.
24
Gambar 16. Produk UMKM Nugget Udang Mr. Udangku
Selanjutnya, yang ke-tiga adalah Brand Hj. Nik. Brand ini menjual berbagai
macam kerupuk yaitu Kerupuk kupan, kerupuk kerang, dan kerupuk kentang yang
berbahan dasar tepung. Usaha ini sudah berjalan selama 30 tahun sampai saat ini.
Status UMKM ini masih belum terdaftar di dinas koperasi dan kantor kelurahan.
Mengenai hak atas tanah, status hak atas tanah dari usaha ini sudah terdaftar menjadi
Hak Milik.
25
Gambar 18. Produk UMKM Kerupuk ADINDA
Yang ke-lima, yaitu Brand Rahma Seafood yang menjual telur ikan frozen.
Usaha ini sudah berjalan kurang lebih selama 6 tahun. Status UMKM ini masih belum
terdaftar di dinas koperasi dan kantor kelurahan dan sudah ada rencana untuk
didaftarkan. Mengenai hak atas tanah, status hak atas tanah dari usaha ini sudah
terdaftar menjadi Hak Milik.
Yang ke-enam, adalah Brand Roso Utomo yang menjual jenang, otak-otak,
dan pudak. Bahan dasar dari produk UMKM ini yaitu santan. Usaha ini sudah berjalan
selama kurang lebih 40 tahun. Status UMKM ini sudah terdaftar di dinas koperasi
dan kantor kelurahan. Kemudian, mengenai hak atas tanah, status hak atas tanah dari
usaha ini milik PT. KAI.
26
Gambar 20. Produk UMKM Otak-Otak Roso Utomo
Selanjutnya brand ke-tujuh yaitu brand Barokah Jaya yang menjual berbagai
macam kerupuk, dendeng sapi, dan kue. Produk yang paling menonjol dari UMKM
ini yaitu dendeng sapi dengan bahan dasar tepung dan sapi. Usaha ini sudah berjalan
kurang lebih selama 9 tahun. Status UMKM ini masih belum terdaftar di dinas
koperasi dan kantor kelurahan yang rencananya akan didaftarkan oleh pemilik usaha
tersebut. Mengenai hak atas tanah, status hak atas tanah dari usaha ini sudah terdaftar
menjadi Hak Milik.
27
Brand yang ke-delapan yaitu KYZFA yang menjual hijab premium yang
diproduksi sendiri dengan bahan dasar kain. Usaha ini sudah berjalan selama 4 tahun.
Kemudian status UMKM ini sudah terdaftar di dinas koperasi dan kantor kelurahan.
Mengenai hak atas tanah, status hak atas tanah dari usaha ini sudah terdaftar menjadi
Hak Milik.
Peta ini menampilkan titik lokasi usaha yang diambil dengan koordinat serta
menggunakan peta tematik pertanahan dan ruang dan dilengkapi atribut data-data
usaha seperti nama usaha, produk usaha, jenis usaha, umur usaha, terdaftar dan
tidaknya di dinas koperasi dan kantor kelurahan setempat, serta terdaftar atau
tidaknya hak atas tanah usaha tersebut.
28
Gambar 23. Peta Sebaran UMKM Kelurahan Lumpur
29
E. Video Dokumenter (Terlampir)
Video ini diambil sebagai salah satu output pilihan dari hasil kegiatan
MBKM. Video dokumenter ini diambil saat kegiatan pengambilan data di lapangan,
seperti pada saat melakukan wawancara kepada pelaku usaha dan video dokumenter
ini juga menerangkan serta menggambarkan keadaan di Kelurahan Lumpur, baik dari
aktivitas masyarakat, keadaan lingkungan, dan fasilitas yang ada di Kelurahan
Lumpur.
30
Adapun nilai-nilai yang dapat diambil, yaitu nilai Kewirausahaan dan
Kebangsaan. Nilai Kewirausahaan meliputi: Mandiri, kreatif, berani mengambil resiko
dengan pertimbangan, berorientasi pada tindakan yang dilakukan, serta memiliki
motivasi yang kuat untuk mencapai suatu kesuksesan, karena memiliki sifat tersebut kita
dapat lebih termotivasi dan terdorong untuk mengikuti perkembangan zaman. Nilai
Kebangsaan juga harus diterapkan oleh setiap individu maupun berbangsa, seperti mau
maju dan bekerja keras, belajar, integritas yang tinggi, mengembangkan ide dengan
nilai-nilai kebaikan, dan menjalankan aksi nyata. Dengan memiliki karakter
Kewirausahaan dan juga Kebangsaan, maka akan mampu membawa perekonomian di
indonesia menjadi lebih baik.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di Indonesia peran UMKM dianggap sebagai cara yang efektif dalam mengatasi
kemiskinan dan menjadi katup pengaman perekonomian nasional serta dinamisator
pertumbuhan ekonomi. Selain menjadi sektor usaha terhadap pembangunan nasional,
UMKM juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja, sehingga sangat
membantu dalam upaya mengurangi angka pengangguran, di Kabupaten Gresik, UMKM
yang terdapat di Kelurahan Lumpur ialah makanan khas.
32
dinas koperasi dan Kantor Kelurahan Lumpur Mengelola dan mengawasi usaha yang ada
dengan mengetahui sebaran UMKM.
5.2 Saran
Saran kepada pemerintah agar melakukan pendataan ulang tentang UMKM yang
berada di Kelurahan Lumpur dikarenakan masih banyak UMKM yang belum terdaftar di
Kantor Kelurahan. Pemerintah bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat-masyara kat
terkait pentingnya mendaftarkan UMKM mereka ke Dinas Koperasi atau Kantor Kelurahan
agar pemerintah bisa membantu UMKM-UMKM mereka dan itu bisa membantu masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan. Permasalahan yang lain seperti pemasaran juga perlu
diselesaikan, pelaku UMKM harus diberikan pengetahuan dan informasi terkait bagaimana
cara agar UMKM mereka bisa berjalan dengan baik, membuat makanan-makanan khas
lainnya yang kreatif dan menarik bagi konsumen.
33
BAB VI
REFLEKSI DIRI
Selain itu, kami mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman baru yang diperoleh
dari pembelajaran sewaktu berada di kampus. Kami belajar bagaimana mempersiapkan
sebuah pertemuan untuk bersosialisasi dengan pegawai Kelurahan dan Masyarakat yang
mempunyai usaha UMKM. Selain itu melatih kesabaran kami dalam menghadapi masyarakat
atau pegawai kelurahan dengan karakter yang berbeda-beda. Manajemen waktu menjadi hal
yang sangat penting agar segala hal yang telah direncanakan berjalan sesuai target yang
diharapkan.
34
Disamping kemampuan teknis, kami dapat meningkatkan softskill dalam
berkomunikasi dan berkoordinasi baik sesama rekan angkatan maupun pihak Kantor
Pertanahan. Selain komunikasi, juga kami berlatih bagaimana cara survive untuk hidup
bersama meski dengan berbagai keterbatasan yang ada. Selain itu kegiatan ini menambah
Pengalaman nyata dan menjadi refleksi diri untuk perbaikan kualitas diri pada masa yang
akan datang sehingga dapat dijadikan sebagai bekal ketika memasuki dunia kerja dan ketika
berhadapan secara langsung dengan masyarakat sudah tidak ragu ataupun malu.
35
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah
Abdullah BA. (2018). Sistem Informasi Geografis Sebaran UMKM Di Kota Cimahi. In:
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia., p 1.7-7-1.7-12
Alifiana, M. A., & Susanti, N. (2018). Analisis dan perancangan sistem informasi pemetaan
umkm berdasar potensi risiko berbasis GIS. Sendi_U, 289–294.
Fadhila, A., Cahyono, B. (2017). Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil
Menengah ( UMKM ) Di Kabupaten Blitar. 6(2), 2–7.
Maita, Nurhikmah. 2018. Aplikasi pemetaan penyebaran industri kecil dan menengah di
pekanbaru berbasis android 1,2. J. Ilm. Rekayasa dan Manaj. Sist. Inf. 4: 60–66.
Suci, Y. R., Tinggi, S., & Ekonomi, I. (2017). PERKEMBANGAN UMKM ( USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH ) DI INDONESIA. 6(1), 51–58.
36
LAMPIRAN
37
Lampiran 1. Logbook
Nama : RAHMAN FALIH HALIDY
NIT : 19283273
38
Nama : ASTRID ZULHAIPA
NIT : 19283288
39
Nama : BURHANUDDIN R.
NIT : 19283291
40
Lampiran 2. Peta Sebaran UMKM
41
Lampiran 3. Tampilan screenshoot hasil Story Maps
42
43
44
45
Lampiran 4. Video Dokumenter
Video dokumenter dapat diakses melalui link
https://drive.google.com/drive/folders/1oBd1KnCtMSsvdpY2F9elu7y6wARLJTJ7?usp=sha
ring
46
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi 1
47
Dokumentasi 2
Dokumentasi 3
48
Dokumentasi 4
49
Dokumentasi 5
Dokumentasi 6
50
Dokumentasi 7
Dokumentasi 8
51
Dokumentasi 9
52