Disusun oleh:
Fadlan Teguh AL-Muhararan
2009651
Lokasi Magang:
ATR/BPN Kabupaten Bandung
i
2 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT., karena berkat karunianya penulis dapat
menyusun laporan ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Laporan akhir ini
penulis beri judul “Pemetaan Tematik Pertanahan Dan Ruang (PTPR) Desa
Cangkuang,Kabupaten Bandung”. Tujuan penulis menulis proposal ini untuk memperoleh
kelulusan dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Studi Sruvei Pemetaan
dan Informasi Geografis. Dalam penyusunan Laporan akhir ini penulis tidak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Nanin Trianawati Sugito, S.T, M.T. selaku Ketua Program Studi Survei Pemetaan
dan Informasi Geografis.
2. Ibu Asri Ria Affriani, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing ATR/BPN Kabupaten
Bandung
3. Bapak Ridwan Solihin selaku Mentor Pembimbing Lapangan ATR/BPN Kabupaten
Bandung.
4. Kepada seseorang dengan NIM 2007243 yang telah memberikan semangat dan
menemani selama proses pengerjaan Laporan Akhir Magang.
5. Kepada kedua orang tua saya yang selalu mendukung dari awal magang hingga
selesainya magang ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan penulis, agar
kedepannya dapat menulis laporan dengan lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi penulis.
Penulis
4 Januari 2023
ii
3 DAFTAR ISI
iii
5.3 Manfaat Yang Diperoleh..................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 23
4 DAFTAR GAMBAR
5 DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Nama Petugas Staff Lapangan ............................................................................ 13
Tabel 3. 2 Jadwal Pelaksanaan PTPR .................................................................................. 14
Tabel 3. 3 Target PTPR ........................................................................................................ 15
6 DAFTAR BAGAN
Bagan 3. 1 ............................................................................................................................ 16
7 DAFTAR LAMPIRAN
iv
8 BAB 1
9 PENDAHULUAN
1
Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) merupakan peta yang
memuat batas fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) dan informasi tematik lainnya, yang
dilengkapi dengan unsur-unsur geografis (seperti sungai, jalan, dan batas
administrasi), termasuk data ketinggian (tiga dimensi/3D) berupa DEM.” Informasi
yang akan ditampilkan dalam peta tematik ini berisikan informasi berupa foto
bangunan/tanah, data Kepemilikan, data Penguasaan dan status Penggunaan dari
bidang tanah atau bangunan tersebut Sehubungan dengan percepatan pendaftaran
bidang tanah untuk membentuk Indonesia lengkap terdaftar 2025, diperlukan
mekanisme integrasi pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
dengan kegiatan Pemetaan Peta Tematik Pertanahan dan ruang (PTPR).
PTPR ini merupakan proses akuisisi data sebagai acuan untuk menentukan
status bidang tanah baik secara subjek maupun objek.Kegiatan PTPR dilaksanakan
pada Areal Penggunaan Lain (APL), tetapi khusus terkait AoI (Area of Interest)
dalam cakupan kawasan yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) dapat
dilaksanakan di dalam kawasan hutan sesuai dengan AoI yang ditetapkan oleh pihak
yang berwenang (BAPPENAS, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan
yang lainnya).
2
Penulis diminta untuk membuat “Peta Tematik Pertanahan dan Ruang” yang
akan digunakan sebagai informasi mengenai kepemilikan bidang tanah dan kondisi
tanah di Desa Cangkuang,Kecamatan Cangkuang,Kabupaten Bandung. Desa
Cangkuang memiliki luas 2.369.939 Ha dengan target 3.000 bidang dalam kurun
waktu 3 (tiga) bulan dari 11 Oktober sampai dengan 15 Desember 2022.
1) Mahasiswa dapat memperoleh ilmu baru dan wawasan yang lebih luas di lingkup
kerja yang berkaitan dengan bidang sistem informasi geospasial dan kadastral;
2) Mahasiswa dapat meningkatkan keahlian baik soft skills ataupun hard skills di
lingkungan kerja;
3) Mahasiswa dapat meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan
mahasiswa dalam bidang geospasial;
4) Memetakan seluruh bidang tanah berdasarkan kenampakan fisik di lapangan
(visible boundary), tanpa dilakukan penetapan batas dilapangan.
5) Menginventarisasi data berupa penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah melalui sensus,
6) Mahasiswa dapat menghasilkan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang Desa
Cangkuang,Kecamatan Cangkuang,Kabupaten Bandung.
7) Mahasiswa dapat memenuhi capaian target PTPR
3
10 BAB 2
Ketika masa penjajahan Belanda digantikan oleh Jepang pada 1942, tidak
diadakan perombakan besar atas peraturan pertanahan. Kadasteral Dient, misalnya,
masih tetap di bawah Departemen Kehakiman, hanya namanya diganti menjadi
4
Jawatan Pendaftaran Tanah dan kantornya bernama Kantor Pendaftaran Tanah.
Namun demikian, pada masa penjajahan Jepang dikeluarkan peraturan yang
melarang pemindahan hak atas benda tetap/ tanah (Osamu Sierei Nomor 2 Tahun
1942). Penguasaan tanah partikelir juga dihapuskan oleh pemerintahan Dai Nippon.
5
disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960. Dengan berlakunya UUPA
tersebut, untuk pertama kalinya pengaturan tanah di Indonesia menggunakan produk
hukum nasional yang bersumber dari hukum adat. Dengan ini pula Agrarische Wet
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. Tahun 1960 ini menandai berakhirnya
dualisme hukum agraria di Indonesia.
Pada 1972, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 145 Tahun 1969
dicabut dan diganti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 88 Tahun 1972,
yang menyebutkan penyatuan instansi Agraria di daerah. Di tingkat provinsi,
dibentuk Kantor Direktorat Agraria Provinsi, sedangkan di tingkat kabupaten/kota
dibentuk Kantor Sub Direktorat Agraria Kabupaten/ Kotamadya.
Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah karena saat itu terbit Keputusan
Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional. Sejalan dengan
meningkatnya pembangunan nasional yang menjadi tema sentral proyek ekonomi –
politik Orde Baru, kebutuhan akan tanah juga makin meningkat. Persoalan yang
6
dihadapi Direktorat Jenderal Agraria bertambah berat dan rumit. Untuk mengatasi
hal tersebut, status Direktorat Jenderal Agraria ditingkatkan menjadi Lembaga
Pemerintah Non Departemen dengan nama Badan Pertanahan Nasional. Dengan
lahirnya Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tersebut, Badan Pertanahan
Nasional bertanggung jawab langsung kepada Presiden
Pada 1999 terbit Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999 tentang
Perubahan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988. Kepala Badan Pertanahan
Nasional dirangkap oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Pelaksanaan
pengelolaan pertanahan sehari-harinya dilaksanakan Wakil Kepala Badan
Pertanahan Nasional.
7
Pada 11 April 2006 terbit Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang
Badan Pertanahan Nasional yang menguatkan kelembagaan Badan Pertanahan
Nasional, di mana tugas yang diemban BPN RI juga menjadi semakin luas. BPN RI
bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, dengan
fungsi:
Pada 2 Oktober 2013 terbit Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 tentang Badan
Pertanahan Nasional yang mengatur fungsi Badan Pertanahan Nasional sebagai
berikut:
8
6. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan
dan pengendalian kebijakan pertanahan;
7. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum dan penetapan hak tanah
instansi;
8. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan
penanganan sengketa dan perkara pertanahan;
9. pengawasan dan pembinaan fungsional atas pelaksanaan tugas di bidang
pertanahan;
10. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan
berkelanjutan dan informasi di bidang pertanahan;
11. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;
12. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;
13. pelaksanaan pembinaan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
sumber daya manusia di bidang pertanahan; dan
14. penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pertanahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(Direktorat Jenderal
Penataan Ruang, 2003)
1. Sekretariat Jenderal;
2. Direktorat Jenderal Tata Ruang;
3. Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang;
4. Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah;
5. Direktorat Jenderal Penataan Agraria;
6. Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan;
7. Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang;
8. Direktorat Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan;
9
9. Inspektorat Jenderal;
10. Staf Ahli Bidang Hukum Agraria dan Masyarakat Adat;
11. Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi;
12. Staf Ahli Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah;
13. Staf Ahli Bidang Pengembangan Kawasan; dan
14. Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi.
10
Termanfaatkan, dan Pelepasan Sebagian; Penanganan Sengketa, Perkara, Konflik
dan Kejahatan Pertanahan:
1) PTSL
PTSL adalah program sertifikat tanah gratis yang disediakan oleh BPN
teruntuk objek pendaftaran tanah yang belum terdaftar dalam suatu wilayah
desa/kelurahan.
2) PTPR
Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) merupakan peta yang
memuat batas fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) dan informasi tematik
lainnya, yang dilengkapi dengan unsur-unsur geografis (seperti sungai, jalan,
dan batas administrasi), termasuk data ketinggian (tiga dimensi/3D) berupa
DEM
3) Rutin
Program rutin yang dilakukan oleh BPN adalah sertifikasi tanah dan
pemeliharaan data agar tetap sesuai dengan aturan pertanahan.
4) P4T
Program IP4T yaitu inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah. Pendataan program IP4T ini dilaksanakan berdasarkan
program yang ada di seluruh Badan Pertanahan Nasional di Indonesia.
5) Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
peningkatan transformasi digital, pengelolaan pemanfaatan pengendalian
tanah dan ruang yang berkualitas, penyelesaian sengketa dan konflik
pertanahan serta digitalisasi data pertanahan.(Ruang, n.d.)
11
12 BAB 3
13 PELAKSANAAN MAGANG
12
Tabel 3. 1 Nama Petugas Staff Lapangan
Bulan
No Kegiatan
Okt Nov Des
1 Penyusunan Bahan dan Pembuatan Peta
Kerja
2 Penyuluhan
3 Bimbingan Teknis
4 Pengambilan Data/Survei Lapangan
5 kendali Mutu
6 Pengolahan Data dan Penyusunan Lapangan
14
Tabel 3. 3 Target PTPR
Jumlah Bidang
Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal
No Nama Petugas Desa Total
13 - 31 01 - 15 16 - 31 01 - 22
Okt Nov Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8
Yepi Kamal
1 Fahmi Sadu 500 377 377 561
2 Rizky Silvandie Sadu 370 377 377 561
Total 870 754 754 1122 3500
Dasep C
1 Sutisna, A.Md Tanjungsari 300 230 230 335
Dery Jati
2 Permana Tanjungsari 225 225 225 330
Total 525 455 455 665 2100
Tabel 3.4 Penulis merupakan Tim Desa Cangkuang yang dipimpin oleh
Bapak Ridwan dan Bapak Rady.Di atas merupakan target yang harus dicapai
selama program PTPR berlangsung.Adapun targetnya yaitu,tanggal 13
Oktober s.d 31 Oktober 750 bidang,tanggal 1 November s.d 15 November
650 bidang,tanggal 16 November s.d 31 November 650 bidang dan tanggal 1
Desember s.d 22 Desember 950 bidang.
15
Mekanisme Pelaksanaan PTPR tahun anggaran 2022 dapat dilaksanakan
dalam duametode sebagai berikut:
1. Pertama adalah melalui kegiatan PTPR tahun anggaran 2021 untuk
dijadikan sebagai Peta Kerja dalam kegiatan PTSL tahun anggaran
2022. Daftar lokasi PTPR 2021 dapat dilihat pada tautan
https://geoportaltematik.atrbpn.go.id/protected/dashboard/ptpr.
Mekanisme pembuatan Peta Kerja dari kegiatan PTPR mengacu
kepada Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tahun
2022. Kegiatan Integrasi ke KKP bidang tanah terverifikasi hasil
kegiatan PTPR tahun anggaran 2021 menjadi bagian tugas pokok dan
fungsi Seksi Survei dan Pemetaan di Kantor Pertanahan untuk
membentuk Desa/Kelurahan lengkap.
2. Kedua adalah melalui kegiatan survei dan pemetaan PTPR di
lapangan untuk memperoleh bidang tanah yang akan diberikan NIS
Tahun anggaran 2022.
Mekanisme:
Dimulai
Inventarisasi data
Penetapan bidang tanah terdaftar Survei Pengolahan Data
Lokasi dan data lainnya
Melengkapi
data
Integrasi dalam KKP
Sehingga membentuk Pemetaan NIS Verifikasi Kontrol Kualitas
Desa/Kelurahan
lengkap
Selesai Upload ke Geoprtal
Bagan 3. 1
Proses dan mekanisme Survei dan Pemetaan PTPR menyesuaikan
dengan Petunjuk Teknis yang berlaku.
16
17
Gambar 3. 1 Langkah Pengisian Informasi Bidang Tanah
18
Gambar 3. 2 Output Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
Gambar 3.2 merupakan hasil akhir yang didapat berupa Peta Tematik Pertanahan dan
Ruang,yang berisi informasi suatu bidang tanah dengan isi tabel atribut seperti,nama
pemilik,NIK,no pajak,luas tanah,pemanfaatan tanah,jenis Hak,dll.
Dalam kegiatan magang ini, penulis mendapatkan hal baru dalam bentuk
bersosialisasi komunikasi, dan kerjasama. Penulis dapat bersosialisasi langsung dan
beradaptasi dengan para staff bidang dan juga pimpinan bidang. Secara tidak
langsung, penulis dapat melatih kepercayaan diri untuk berkomunikasi dengan
banyak orang di lingkungan kerja. Beberapa hal yang menjadi kebutuhan di masa
yang akan datang nantinya dan bisa didapatkan saat magang di MBKM ini yaitu
manajemen waktu, kedisiplinan, rasa tanggung jawab, dan kemampuan analisa
terhadap suatul hal. Beberapa hal tersebut menjadi pembelajaran bagi penulis untuk
lebih mengembangkan dan mengasah hal tersebut secara kritis dan tepat.
19
14 BAB 4
4.1 Kesimpulan
Kegiatan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memiliki manfaat
dan keuntungan bagi penulis dalam bentuk ilmu pembelajaran langsung maupun
secara tidak langsung. Penulis sudah memenuhi kegiatan magang sesuai dengan
bidang keilmuannya sebagai tenaga geospasial di ATR/BPN Kabupaten Bandung.
ATR/BPN Kabupaten Bandung memiliki target untuk penulis yaitu 3000 bidang
untuk kegiatan PTPR. Selama 4 bulan penulis berada di kantor ATR/BPN Kabupaten
Bandung dan dilapangan penulis sudah memenuhi tugas atau capaian targetnya
berupa Peta Tematik Pertanahan dan Ruang. Sehingga menghasilkan bidang tanah
terpetakan yang dipetakan pada Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP)
dan menginventarisasi data berupa penguasaan,pemilikan,penggunaan dan
pemanfaatan melalui sensus yang diberikan Nomor Identifikasi Sementara (NIS).
Kegiatan Integrasi ke KKP bidang tanah terverifikasi hasil kegiatan PTPR tahun
anggaran 2022 menjadi bagian tugas pokok dan fungi Seksi Survei dan Pemetaan di
Kantor Pertanahan untuk membentuk Desa/Kelurahan lengkap.
Adapun tugas lain yang sudah dikerjakan penulis dan dapat membantu memudahkan
pekerjaan di bidang Survei Pemetaan diantaranya menjadi asisten untuk melakukan
pengukuran suatu bidang tanah menggunakan alat RTK dan pita ukur.
Dalam kegiatan magang ini, penulis mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru
mengenai dunia kerja serta meningkatkan kemampuan pribadi baik secara hard skills
maupun soft skills. Kemampuan yang didapat menjadi sebuah keuntungan bagi
penulis dikarenakan dapat mengetahui bagaimana suasana dunia kerja sehingga
dapat lebih meningkatkan kembali kemampuannya dikemudian hari. Sehingga dalam
pelaksanaan magang ini dapat penulis bisa mendapatkan wawasan dan ilmu yang
lebih luas melalui capaian target utamanya yang diiringi dengan kesesuaian
beradaptasi dan bersosialisasi dengan banyak orang dalam dunia kerja.
20
4.2 Saran
Saran dari penulis bagi mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan magang Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan dapat mengetahui ilmu dan
pengetahuan dasar mengenai materi perkuliahan karena akan sangat diperlukan di
dunia kerja khususnya dalam kemampuan praktik lapangan dan pengelolaan melalui
software. Adapun kemampuan lainnya berupa soft skills untuk dapat beradaptasi
melalui communication skills yang baik dan pandai dalam bermanajemen khususnya
dalam manajemen waktu yang baik agar dapat memanfaatkan dan mengefisiensikan
waktu dalam proses pengerjaan tugas. Saran lainnya untuk program MBKM ini
diharapkan menjadi lebih baik dan dapat memperbanyak program serta mitra lainnya.
21
16 BAB 5
17 REFLEKSI DIRI
5.1 Relevansi
Penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang MBKM ini karena memahami
beberapa ilmu di perkuliahan yang digunakan di kegiatan magang. Sehingga tugas
yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik berdasarkan dasar ilmu yang sudah
dipelajari.
5.2 Pengalaman
Pengalaman yang diperoleh penulis selama menjalani kegiatan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) antara lain yaitu menambah pengalaman di dunia kerja,
memahami profesi yang dijalani, menambah rasa percaya diri, memperluas relasi dan
koneksi dalam pekerjaan, merasakan bagaimana linkungan di dunia kerja.
22
18 DAFTAR PUSTAKA
23
A. LAMPIRAN
A-1
B.
Lampiran 2. Surat Tugas Kegiatan PTPR
B-2
Lampiran 3. Penilaian Magang
B-3
B-4
Lampiran 4. Kegiatan Magang
➢ Pertemuan Perkenalan Kantor dan Bidang (Penyerahan berkas)
B-5
➢ Kegiatan Pengukuran Bidang Tanah
B-6
➢ Melengkapi Data PTPR
B-7
Lampiran 5. Logbook Magang
LOGBOOK MAGANG
Periode Magang : 10 Oktober 2022- 30 Desember 2023
Paraf
No Tanggal Deskripsi Kegiatan Dokumentasi Pembimbing
Magang
B-8
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
5 14/10/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-9
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
10 21/10/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-10
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
14 27/10/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-11
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
19 03/11/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
Penyuluhan/sosialisasi ke-2
23 09/11/2022
terkait PTPR di Desa Cangkuang
B-12
Membantu Pengukuran terkait
25 11/11/2022
BMN jalan soreang-ciwidey
B-13
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
29 17/11/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-14
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
34 24/11/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-15
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
38 30/11/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-16
Survei Lapangan pengambilan
data untukPTPR Desa
42 06/12/2022
Cangkuang Kec
Cangkuang,Kabupaten Bandung
B-17
47 13/12/2022 Pengolahan Data PTPR
B-18
55 23/12/2022 Pengolahan Data PTPR
B-19
60 30/12/2022 Pengolahan Data PTPR
B-20