Anda di halaman 1dari 15

ADMINISTRASI KEUANGAN

“KEBIJAKAN KEUANGAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – Tugas Mata Kuliah Administrasi


Keuangan

DOSEN PENGAMPU :
ELLYS SIREGAR, S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOM
POK 2

1. ALYA NAJAH ZULINDA ( 7203144002 )


2. EMMI SITANGGANG ( 7203344009 )
3. NENGSI TAMBUNAN ( 7203344017 )
4. PUTRI S. NAPITUPULU ( 7203144001 )
5. RITA D. GULTOM ( 7203144004 )

FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
Administrasi Keuangan yang berjudul “ Kebijakan Keuangan ”

Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan baik
aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi yang disajikan. Semua ini
didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna


sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang.

Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, pengorbanan yang


telah diberikan oleh semua pihak sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa dapat memberikan balasan yang
setimpal serta melimpahkan rahmatnya kepada kita semua.

Medan, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI .........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................1
1.3 Tujuan ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3
2.1 Pengertian Kebijakan Keuangan ..........................................................3
2.2 Jenis – Jenis Kebijakan Keuangan .......................................................4
2.3 Prinsip – Prinsip Kebijakan Keuangan .................................................6
2.4 Manfaat Kebijakan Keuangan Negara..................................................7
2.5 Sumber-Sumber Ekonomi Dalam Keuangan Negara ...........................8
BAB III PENUTUP ...........................................................................................11
3.1 Kesimpulan .........................................................................................11
3.2 Saran ...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah kebijakan keuangan seringkali bermula dari tantangan ekonomi


yang dihadapi suatu negara atau wilayah. Misalnya, dalam situasi di mana
pertumbuhan ekonomi melambat atau inflasi meningkat, pemerintah mungkin
perlu meninjau kebijakan fiskal dan moneter untuk mengambil langkah-langkah
yang tepat. Selain itu, perkembangan global seperti perubahan dalam pasar
keuangan internasional atau krisis ekonomi di negara lain juga dapat
mempengaruhi kebijakan keuangan domestik. Faktor internal seperti struktur
pajak, pengelolaan utang publik, dan efektivitas belanja pemerintah juga menjadi
perhatian utama dalam merumuskan kebijakan keuangan yang efektif.

Di sisi lain, kebijakan keuangan juga dapat dipengaruhi oleh dinamika


politik dan sosial dalam masyarakat. Tuntutan untuk meningkatkan akses terhadap
layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan, serta tekanan dari kelompok-
kelompok kepentingan tertentu, dapat mempengaruhi alokasi anggaran dan desain
kebijakan pajak. Selain itu, perubahan demografis seperti penuaan populasi dan
migrasi juga dapat mendorong perubahan dalam prioritas kebijakan keuangan.
Dengan demikian, latar belakang masalah kebijakan keuangan merupakan hasil
dari interaksi antara faktor ekonomi, politik, sosial, dan demografis yang
kompleks, yang memerlukan pendekatan yang cermat dan holistik dalam
merumuskan kebijakan yang efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Kebijakan Keuangan ?

2. Apa Saja Jenis – Jenis Kebijakan Keuangan ?

3. Apa Saja Prinsip – Prinsip Keuangan ?

1
1.3 Tujuan
1. Agar Dapat Mengetahui Pengertian Dari Kebijakan Keuangan

2. Agar Dapat Mengetahui Jenis – Jenis Kebijakan Keuangan

3. Agar Dapat Mengetahui Prinsip – Prinsip Kebijakan Keuangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan merujuk pada seperangkat langkah, keputusan, dan


strategi yang dibuat oleh suatu entitas, seperti pemerintah, perusahaan, atau
individu, untuk mengelola dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya
keuangan mereka. Kebijakan keuangan mencakup berbagai aspek, termasuk
perencanaan anggaran, pengelolaan utang, investasi, pengelolaan risiko, dan
alokasi modal. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan keuangan jangka
pendek dan jangka panjang dengan cara yang efisien dan efektif.

Kebijakan keuangan negara atau kebijakan anggaran negara merupakan


elemen penting dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Menurut The
National Committee on Governmental Accounting dari Amerika Serikat,
anggaran didefinisikan sebagai "A budget is plan of financial operation
embodying an estimated of proposed expenditures for a given period of time and
the proposed means of financing them" (suatu anggaran merupakan rencana
operasional keuangan yang mencakup suatu estimasi pengeluaran untuk suatu
jangka waktu tertentu dan rincian penerimaan pendapatan untuk membiayainya).
Menurut Yuzwar Zainul Basri dan Mulyadi S (2006), keuangan negara adalah
sesuatu yang menggambarkan strategi pembangunan yang ditempuh oleh
pemerintah dan dapat menjadi indikator dari seberapa besar efektivitas
pelaksanaan pembangunan yang dibiayai oleh anggaran tersebut. Kebijakan
anggaran sendiri merupakan induk dari kebijakan publik serta menjadi mesin
pembangunan.

Para ahli memiliki beragam definisi untuk konsep kebijakan keuangan,


namun umumnya mereka menyepakati bahwa kebijakan keuangan merujuk pada
seperangkat keputusan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengelola
sumber daya keuangan secara efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa
definisi dari para ahli :

3
 Menurut Brigham dan Houston (2012), kebijakan keuangan adalah
"seperangkat keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan struktur
modal, pengelolaan kas, dividen, dan keputusan investasi perusahaan."

 Ross, Westerfield, dan Jaffe (2010) mendefinisikan kebijakan keuangan


sebagai "rencana jangka panjang perusahaan untuk mendanai dan
mengelola asetnya dengan maksud untuk meningkatkan nilai perusahaan
bagi para pemegang saham."

 Van Horne (2002) menyatakan bahwa kebijakan keuangan adalah


"perencanaan dan pengelolaan perusahaan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan dengan memilih tindakan yang optimal dari berbagai
alternatif investasi dan pembiayaan."

 Menurut Pandey (2005), kebijakan keuangan adalah "keseluruhan tujuan,


langkah-langkah, dan tindakan yang terkait dengan perencanaan dan
pengelolaan sumber daya keuangan sebuah perusahaan."

Secara umum, kebijakan keuangan melibatkan pemilihan opsi investasi dan


pendanaan yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan atau entitas
lainnya, seperti pemerintah atau individu.

2.2 Jenis – Jenis Kebijakan Keuangan


Jenis-jenis kebijakan keuangan dapat bervariasi tergantung pada
konteksnya, seperti perusahaan, pemerintah, atau individu. Berikut adalah
beberapa jenis kebijakan keuangan yang umum :
 Kebijakan Investasi: Ini berkaitan dengan keputusan yang diambil untuk
mengalokasikan dana ke dalam berbagai aset investasi, seperti saham,
obligasi, properti, atau instrumen keuangan lainnya. Kebijakan investasi
bertujuan untuk mencapai tingkat pengembalian yang optimal sesuai
dengan tujuan keuangan yang ditetapkan.
 Kebijakan Pendanaan: Ini mencakup langkah-langkah yang diambil
untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk membiayai operasi atau

4
proyek tertentu. Kebijakan pendanaan mencakup pilihan antara
pembiayaan ekuitas (saham) dan pembiayaan utang (pinjaman), serta
struktur modal perusahaan.
 Kebijakan Dividen: Merupakan seperangkat keputusan tentang
bagaimana membagikan laba kepada para pemegang saham. Kebijakan
dividen mencakup apakah perusahaan akan membayar dividen kepada
pemegang saham atau menggunakan laba untuk reinvestasi dalam
perusahaan.
 Kebijakan Pengelolaan Kas: Ini adalah tentang bagaimana perusahaan
mengelola aliran kasnya untuk memenuhi kewajiban pembayaran tepat
waktu, memaksimalkan penghasilan dari investasi kas, dan menjaga
tingkat likuiditas yang optimal.
 Kebijakan Struktur Modal: Merupakan strategi yang menentukan
proporsi antara modal ekuitas dan modal utang dalam struktur keuangan
perusahaan. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat biaya modal yang
optimal sambil mengelola risiko keuangan.
 Kebijakan Pengelolaan Risiko: Ini berkaitan dengan identifikasi,
evaluasi, dan mitigasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan atau entitas
lainnya. Kebijakan pengelolaan risiko meliputi aspek-aspek seperti
asuransi, diversifikasi portofolio, dan instrumen keuangan derivatif.
 Kebijakan Anggaran: Merupakan proses penetapan tujuan keuangan
jangka pendek dan alokasi sumber daya keuangan yang sesuai untuk
mencapai tujuan tersebut. Kebijakan anggaran biasanya melibatkan
perencanaan pengeluaran dan pendapatan dalam suatu periode waktu
tertentu.

Setiap jenis kebijakan keuangan memiliki peran penting dalam mengelola


sumber daya keuangan dengan efisien dan mencapai tujuan keuangan yang
ditetapkan.

5
2.4 Prinsip – Prinsip Kebijakan Keuangan
Menurut Soetjipto dan Seno (1987), dalam menyusun anggaran negara,
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, sebagai berikut.
 Keterbukaan: Dalam negara demokrasi, pembahasan anggaran harus
melibatkan rakyat. Dalam hal ini yang terlibat di dalamnya adalah
pemerintah dengan DPR. Keterlibatan DPR adalah bukti keikutsertaan
rakyat melalui wakil-wakilnya dalam nenentukan kebijakan anggaran
negara.
 Prinsip Periodik: sebuah anggaran disusun untuk periode
tertentu.Lazimnya disusun untuk selama 1 tahun.
 Prinsip Fleksibilitas: Pemerintah dimungkinkan untuk mengajukan
rencana tambahan dan perubahan anggaran
 Prinsip Prealabel: Pengajuan anggaran dan persetujuannya oleh DPR
atau legislatif harus mendahului pelaksanaan anggaran.
 Prinsip Kecermatan: Anggaran harus diperkirakan secara cermat dan
teliti.
 Prinsip Kelengkapan (Universalitas): semua pengeluaran dan
penerimaan harus dimuat dalam anggaran.
 Prinsip Komprehensif: Anggaran disusun untuk semuaaktivitas
pemerintah.
 Prinsip Terinci: Setiap anggaran diklasifikasikan pada
kelompokkelompok yangtelah ditentukan agar memudahkan penerapan
azas spesialisasi kuantitatif, yaitu asas tentang masing-masing
kelompok tidak boleh melampaui batas anggarannya, dan digunakan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
 Prinsip Anggaran Berimbang: Pengeluaran harus didukung oleh
penerimaan.
 Prinsip Pendapatan yang Ajeg dan Berkelanjutan: Diusahakan agar
pendapatan rutin dapat menutup belanja rutin, sedangkan pendapatan
pembangunan diperuntukkan bagi belanja pembangunan.
 Prinsip Anggaran yang Setiap Tahun Mengalami Kenaikan:

6
Diusahakan tersedia tabungan pemerintah (pendapatan dalam negeri
dikurangi dengan pengeluaran rutin), serta pendapatan pembangunan
(bantuan program dan bantuan proyek) yang secara relatif cenderung
menurun.
 Pembebanan Anggaran Pengeluaran dan Menguntungkan
Anggaran Penerimaan: Kapan sebuah pengeluaran dibebankan dan
sebuah penerimaan menguntungkan anggaran tergantung pada basis
akuntansi yang dianut.

2.4 Manfaat Kebijakan Keuangan Negara


Pengelolaan keuangan bukan hanya berhubungan dengan dana masuk
serta keluar. Akan tetapi, pengelolaan tersebut juga berkaitan dengan fungsi
distribusi, stabilisasi, hingga alokasi sejumlah sumber keuangan. Nah,
pengelolaan keuangan negara sendiri memiliki tujuan baik untuk keberlangsungan
suatu pemerintahan. Adapun tujuan pengelolaan keuangan negara adalah sebagai
berikut.

1. Menjaga Kestabilan Ekonomi


Salah satu tujuan pengelolaan keuangan negara adalah membantu
menjaga kestabilan ekonomi. Pada dasarnya, agar anggaran negara tetap
seimbang, maka penerimaan dan pengeluarannya juga harus sama. Di sisi
lain, apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua hal tersebut, maka
bisa berdampak pada penurunan perekonomian negara dan meningkatkan
angka pengangguran.Itulah mengapa, tujuan pengelolaan keuangan
negara bukan sekadar mengamankan dana pemerintah, tetapi juga
berhubungan dengan kestabilan ekonomi.

2. Membantu Pertumbuhan Perekonomian


Tujuan pengelolaan keuangan negara berikutnya adalah untuk membantu
pertumbuhan perekonomian.Hal ini berhubungan dengan kegiatan
pengeluaran serta penerimaan negara yang memengaruhi harga
pasar.Maka dari itu, apabila pemerintah melakukan pengelolaan keuangan

7
dengan menjaga keseimbangan penerimaan dan pengeluarannya, maka
harga pasar pun akan lebih stabil. Dengan begini, proses pengelolaan
keuangan yang dilakukan pemerintah bisa membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

3. Mendorong Kenaikan Retribusi Pendapatan Pemerintah


Tujuan pengelolaan keuangan negara yang lainnya adalah mendorong
kenaikan retribusi pendapatan pemerintah.Nah, hal ini berhubungan
dengan peran pemerintah dalam mengatur kebijakan fiskal agar tidak
terjadi kesenjangan antara masyarakat kelas bawah dan atas.Untuk
mencapai tujuan pengelolaan keuangan negara ini, pemerintah bisa
menetapkan pajak lebih tinggi bagi masyarakat kelas atas, meratakan
distribusi sumber daya ekonomi, hingga memberikan bantuan pada orang-
orang yang kurang mampu.

4. Realokasi Sumber-Sumber Ekonomi


Terakhir, tujuan pengelolaan keuangan negara adalah realokasi sumber-
sumber ekonomi. Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan
sumber-sumber ekonomi yang terbatas, seperti penerimaan pajak.Di
samping itu, realokasi ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
seluruh masyarakat dan menjaga kestabilan keuangan Negar

2.5 Sumber-Sumber Ekonomi Dalam Keuangan Negara

Setelah mengetahui tujuan pengelolaan keuangan negara, Sobat OCBC


NISP juga harus memahami sumber-sumber ekonominya.Nah, dana yang dikelola
oleh pemerintah ini memiliki beberapa sumber. Adapun sumber-sumber ekonomi
dalam keuangan negara adalah sebagai berikut.

1) Keuntungan BUMN atau BUMD


Salah satu sumber ekonomi dalam keuangan negara adalah keuntungan
atau laba dari perusahaan BUMN serta BUMD. Pasalnya, BUMN dan
BUMD sendiri dinaungi oleh pemerintah pusat serta daerah.

8
Akibatnya, pemerintah pun akan memperoleh pemasukan dari
perusahaan tersebut.

Pajak
Sumber ekonomi pada keuangan negara berikutnya adalah pajak, yaitu
pungutan yang perlu dibayar oleh masyarakat berdasarkan ketentuan
dalam Undang-Undang.Pada dasarnya, pajak adalah kewajiban
masyarakat yang memiliki jumlah kekayaan tertentu. Jadi, apabila
tidak membayarnya, para wajib pajak bisa dikenai denda.

2) Pencetakan Uang
Pencetakan uang juga termasuk salah satu sumber pendapatan negara
yang diperoleh ketika terjadi defisit anggaran.Pada dasarnya,
pencetakan uang ini akan dilakukan oleh pemerintah apabila tidak
terdapat cara lainnya.Di samping itu, jumlah uang yang dicetak pun
juga harus direncanakan dengan tepat agar tak terjadi inflasi.

3) Pinjaman
Sumber ekonomi dalam keuangan negara lainnya adalah pinjaman.
Sumber ekonomi ini termasuk sebagai penerimaan negara yang terjadi
akibat kekurangan dana. Di kemudian hari, pemerintah pun juga harus
membayar pinjaman tersebut dengan bunga tertentu.

4) Sumbangan, Hadiah, Hibah


Sumber pendapatan negara lainnya adalah sumbangan, hadiah, serta
hibah. Hal ini bisa diperoleh dari suatu individu, institusi, maupun
pemerintah dalam dan luar negeri.Nah, saat menerimanya, pemerintah
pun tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan sumbangan,
hadiah, hibah tersebut. Di samping itu, sumber dana ini tergolong jenis
penerimaan tidak pasti.

9
5) Cukai
Cukai juga termasuk sumber dana pemerintah yang berasal dari pajak
terhadap barang-barang tertentu.Biasanya, barang yang dikenai cukai
memiliki sifat terbatas dan terdapat pengawasan pada proses produksi
serta penyebarannya.

6) Denda dan Sita


Sumber ekonomi dalam keuangan negara berikutnya adalah denda dan
penyitaan aset warga yang telah melakukan kejahatan.Misalnya adalah
masyarakat yang melanggar aturan pemerintah akan dikenakan denda
atau penyitaan aset. Dengan begitu, denda dan penyitaan tersebut
menjadi milik pemerintah.

7) Penyelenggaraan Undian Berhadiah


Terakhir, sumber dana pemerintah juga berasal dari penyelenggaraan
undian berhadiah pada suatu instansi.Pada umumnya, dana yang akan
diterima pemerintah adalah selisih dari total penerimaan uang hasil
undian dikurangi biaya operasional dan jumlah hadiah.Demikian
sederet informasi mengenai apa tujuan pengelolaan keuangan negara,
hingga sumber dana yang diperoleh pemerintah.Seperti yang telah
disinggung sebelumnya, pengelolaan keuangan adalah hal penting,
baik bagi individu maupun pemerintah.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keuangan adalah semua hak milik organisasi,lembaga atau instansi yang
dapat dinilai uang, termasuk didalamnya barang yang dapat dinilai dengan uang
dan alat alat pembayaran Negara. Manajemen keuangan merupakan salah satu
substansi manajamen yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan dalam
suatu substansi. Administrasi Keuangan adalah upaya pengelolaan mencakup
semua aktivitas yang berhubungan erat dengan semua system keuangan untuk
mencapai tujuan tiap perusahaanatau organisasi. kebijakan dalam pengadaan dan
penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa
kegiatan perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan. Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka diperlukan adanya proses
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengawasi, dan melaporkan kegiatan bidang keuangan agar tujuan perusahaan
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam menajeman keuangan terdapat
rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perencanaan, yaitu merencanakan
program kegiatan dan memperkirakan, serta menetapkan anggaran pendapatan
keuangan, penggunaan anggaran sesuai dengan perencanaan, pengawasan atau
pengendalian penggunaan keuangan, dan pertanggungjawaban penggunaan, serta
pelaporannya.

3.2 Saran

Kebijakan keuangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah dalam


mendukung percepatan pembangunan ekonomi. Perekonomian yang rendah
disebabkan oleh rasio ketergantungan. Lambatnya pembangunan ekonomi di
Indonesia mungkin salah satunya akibat ledakan jumlah penduduk serta defisit
fiskal yang terjadi karena negara mengalami utang terus menerus. Maka melalui
kebijakan keuangan pemerintah dapat melakukan peningkatan pengeluaran yang
menyebabkan anggaran defisit karena pendapatan daerah tidak cukup menutupi
pengeluaran pemerintah akibat tidak ada perubahan tarif pajak daerah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Noviyanti. Gamaputra, Gading. 2020. Administrasi Keuangan Negara. Surabaya:


Unesa University Press.

https://fh.unpatti.ac.id/tinjauan-terhadap-anggaran-negara-dan-kebijakan-fiskal-
dalam-penggelolaan-keuangan-negara/

https://www.bpkp.go.id/berita/readunit/31/22628/75/Pengawasan-

12

Anda mungkin juga menyukai