Anda di halaman 1dari 21

MENYUSUN ANGGARAN DALAM EVENT

(Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Event Organizer)

Dosen Pengampu
Devin Cumbuan Putri M.Pd

Disusun Oleh
Anju Pratama (2141010007)
Chelsi Cornelia Anggraini (2141010019)
Dita Kharisma (2141010032)

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
rizki dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalwat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai rahmatan lil alamin yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang - benderang seperti saat ini.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan semata - mata atas kehendak-Nya dan
rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur saya atas kemurahan-Nya karena telah
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Saya minta maaf jika dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................................
i KATA PENGANTAR .............................................................................................................
ii DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
iii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Menetapkan tujuan dan rencana keuangan ..................................................................... 3
B. Memahami asumsi - asumsi dalam menyusun anggara .................................................. 4
C. Menyusun dan merealisasikan anggaran .........................................................................4
D. Memahami elemen - elemen yang termasuk pendapatan dan pemasukan ..................... 5
E. Memahami elemen - elemen yang termasuk biaya dan pengeluaran ..............................
7
F. Memahami falsafah keuangan event ............................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................10

iii
BAB I
PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
Dalam arti sempit, event diartikan sebagai pameran, pertunjukan atau festival dengan
syarat ada penyelenggaraan, peserta dan pengunjung. Namun dalam arti luas event diartikan
sebagai suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan
mendatangkan orang – orang ke suatu tempat agar mereka memperoleh informasi atau
pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggaraan .
Menyusun anggaran harus dilakukan untuk setiap event yang akan diselenggarakan
agar sukses, tujuan dan rencana keuangan untuk sebuah event sangat penting untuk
memastikan bahwa event tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa masalah keuangan.
Sumber pendapatan dalam event dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada
skala, jenis, dan tujuan dari event tersebut. Penting untuk merencanakan dengan cermat dan
menilai potensi pendapatan dari setiap sumber untuk mengoptimalkan keberhasilan keuangan
event Anda.

B. Rumusan Masalah
1. Tujuan dan rencana keuangan event
2. Asumsi - asumsi dalam menyusun anggaran
3. Menyusun dan merealisasikan anggaran
4. Pendapatan dan pemasukan dalam event
5. Biaya dan pengeluaran dalam event
6. Falsafah keuangan event

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari pembahasan ini adalah untuk
menetapkan tujuan dan rencana keuangan, memahami asumsi - asumsi dalam menyusun
anggaran, menyusun dan merealisasikan anggaran, memahami elemen - elemen yang
termasuk pendapatan atau pemasukan, memahami elemen - elemen yang termasuk
baiaya atau pengurangan, dan memahami falsafah keuangan event, serta untuk menambah
ilmu dan wawasan agar dapat dipelajari bersama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. TUJUAN DAN RENCANA KEUANGAN EVENT


Tujuan keuangan adalah target atau sasaran finansial yang ingin dicapai dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan keuangan tidak hanya sebatas mengenai uang, melainkan juga
mencakup aspek-aspek kehidupan yang berkaitan dengan keuangan, seperti tabungan,
investasi, pendidikan, pensiun, dan kepemilikan aset. Dalam pengertian yang lebih
luas, tujuan keuangan melibatkan pengaturan dan pengelolaan sumber daya finansial secara
bijak untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai aspirasi hidup. Setiap individu memiliki
tujuan keuangan yang berbeda-beda, tergantung pada situasi, nilai-nilai pribadi, dan prioritas
hidup.1
a) Dasar Menetapkan Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan harus dapat diukur, dicapai, dan dibatasi waktu. Maka dalam
menentukan tujuan keuangan, mula-mula kita perlu mengetahui kondisi keuangan
dengan melakukan financial check-up. Dari hasil financial check up, kita dapat
merumuskan tujuan- tujuan keuangan jangka pendek terlebih dahulu. Kemudian, kita
dapat berangsur-angsur menentukan tujuan jangka menengah dan panjang yang
memungkinkan.2
 Tujuan keuangan adalah fondasi dari rencana keuangan, meliputi tujuan jangka
pendek, menengah, dan panjang.
 Tujuan keuangan harus dirumuskan dengan memperhatikan lima karakteristik, yakni
spesifik, dapat diukur dan dicapai, relevan, dan dibatasi waktu.
b) Manfaat Tujuan Keuangan
Menetapkan tujuan keuangan yang jelas memiliki sejumlah manfaat yang
signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat Anda dapatkan dengan
memiliki tujuan keuangan yang terstruktur:3
1. Mengatur Prioritas, Tujuan keuangan membantu Anda menetapkan prioritas
dalam pengeluaran. Dengan mengetahui apa yang benar-benar penting bagi
Anda, Anda dapat mengalokasikan dana dengan bijak sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan utama Anda.
2. Motivasi Finansial, Dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas, Anda
memiliki motivasi yang kuat untuk mengelola keuangan dengan baik.

1
Blythe, D. Flanders. 2005. Introduction to Budgeting, 4th Edition, Southbank, Vic.:Thomson
2
2
Djamil, Faturrahman.2012.Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di bank Syariah.Jakarta: Sinar Grafika.
3
Jumingan.2011.Analisis laporan Keuangan Cetakan ke-4.Jakarta: PT Bumi Aksara.

3
Tujuan tersebut menjadi pendorong untuk disiplin dalam menabung, berinvestasi, dan
menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
3. Mengurangi Stres Keuangan, Dengan mengetahui tujuan keuangan Anda,
Anda dapat merencanakan keuangan dengan baik dan mengurangi stres terkait
masalah keuangan. Rencana keuangan yang terstruktur memberikan rasa aman dan
mengurangi kekhawatiran mengenai keuangan di masa depan.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup, Tujuan keuangan yang tercapai dapat meningkatkan

kualitas hidup Anda. Dengan memiliki keuangan yang stabil dan terencana, Anda
dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan
impian Anda.4

a) Adapun manfaat tujuan keuangan dalam event antara lain :


Tujuan keuangan dalam perencanaan sebuah acara atau event memiliki manfaat yang
penting dalam memastikan keberhasilan dan keberlanjutannya. Berikut beberapa
manfaat dari tujuan keuangan dalam event:
1. Pengendalian Anggaran:
Tujuan keuangan membantu dalam menetapkan anggaran yang jelas
untuk event tersebut. Ini membantu menghindari pengeluaran yang berlebihan
dan memastikan sumber daya keuangan tersedia sesuai dengan kebutuhan.
2. Perencanaan yang Lebih Baik: Dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas,
Anda dapat merencanakan dengan lebih baik dan mengidentifikasi potensi
risiko keuangan yang mungkin timbul selama event.
3. Pemantauan dan Evaluasi:
Tujuan keuangan memungkinkan Anda untuk memantau kinerja
keuangan event selama persiapan dan pelaksanaan. Ini memungkinkan Anda
untuk mengambil tindakan korektif jika terjadi deviasi dari anggaran.
4. Pengambilan Keputusan:
Tujuan keuangan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Anda dapat memprioritaskan pengeluaran dan alokasi sumber daya keuangan
dengan lebih bijak berdasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan.
5. Pengumpulan Dana:
Jika event tersebut memerlukan pengumpulan dana, tujuan keuangan
membantu dalam menentukan berapa jumlah dana yang perlu dikumpulkan dan
bagaimana cara mengumpulkannya.

4
6. Meningkatkan Kredibilitas:
Dengan memiliki tujuan keuangan yang baik, Anda dapat meningkatkan
kredibilitas acara di mata sponsor, pemberi dana, atau peserta event. Mereka
akan merasa lebih percaya diri bahwa sumber daya mereka akan digunakan
dengan baik.
7. Pengukuran Kesuksesan:
Tujuan keuangan juga membantu dalam mengukur kesuksesan event
setelah pelaksanaannya. Anda dapat membandingkan hasil akhir dengan tujuan
yang telah ditetapkan untuk menentukan sejauh mana event tersebut berhasil
secara finansial.
8. Kontrol Risiko Keuangan:
Dengan merencanakan secara hati-hati dan memiliki tujuan keuangan
yang jelas, Anda dapat mengurangi risiko keuangan yang mungkin timbul
selama event. Ini dapat membantu mencegah kerugian finansial yang tidak
diinginkan.
9. Peningkatan Efisiensi:
Melalui perencanaan dan pemantauan yang baik terhadap tujuan
keuangan, Anda dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya
keuangan dan menghindari pemborosan.
10. Peluang Pertumbuhan:
Tujuan keuangan juga dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang
pertumbuhan finansial di masa depan. Dengan mengevaluasi kinerja keuangan
dari event sebelumnya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk
meningkatkan profitabilitas di masa mendatang.
Dalam rangka mencapai manfaat-manfaat ini, penting untuk merencanakan dengan
cermat, memonitor, dan mengevaluasi tujuan keuangan Anda sepanjang perencanaan
dan pelaksanaan event. Tujuan keuangan yang baik adalah alat yang sangat berharga
dalam mengelola event dengan baik dari segi finansial.
4

4
Harahap.2013.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pres.

5
c) Jenis Tujuan Keuangan
Terdapat beberapa jenis tujuan keuangan yang dapat Anda pertimbangkan. Berikut
adalah tiga kategori utama tujuan keuangan:5
1. Tujuan Keuangan Jangka Pendek adalah tujuan yang ingin Anda capai dalam waktu
yang relatif singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Contoh tujuan keuangan jangka
pendek meliputi pembelian barang konsumen, biaya liburan, atau pembayaran hutang
yang mendesak.
2. Tujuan Keuangan Jangka Menengah adalah tujuan yang ingin Anda capai dalam
jangka waktu beberapa tahun, biasanya antara satu hingga lima tahun. Contoh tujuan
keuangan jangka menengah meliputi membeli mobil, membayar uang muka rumah,
atau mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak.
3. Tujuan Keuangan Jangka Panjang adalah tujuan yang ingin Anda capai dalam jangka
waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari lima tahun. Contoh tujuan keuangan
jangka panjang meliputi persiapan untuk pensiun, investasi jangka panjang, atau
mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak.

d) Cara Menentukan Rencana Tujuan Keuangan


Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menentukan rencana tujuan
keuangan Anda:
1. Identifikasi Keinginan dan Kebutuhan, Mulailah dengan mengidentifikasi apa yang
Anda inginkan dan butuhkan dalam hidup Anda. Pisahkan antara keinginan dan
kebutuhan yang lebih penting bagi Anda.

4
Harahap.2013.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pres.
5
Kasmir.2007.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cet VI.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

6
2. Tentukan Prioritas, Setelah mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan Anda, tentukan
prioritas mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Prioritas ini akan membantu Anda
mengalokasikan sumber daya finansial dengan bijaksana.
3. Buat Tujuan yang Spesifik dan Terukur, Pastikan tujuan keuangan yang Anda
tetapkan spesifik dan terukur. Misalnya, daripada hanya menyebutkan “membeli
rumah”, buatlah tujuan yang lebih spesifik seperti “membeli rumah dengan tiga
kamar tidur dalam waktu tiga tahun”.
4. Tentukan Batas Waktu, Tetapkan batas waktu untuk mencapai setiap tujuan keuangan.
Ini akan memberi Anda tenggat waktu yang jelas dan memotivasi Anda untuk bekerja
menuju tujuan tersebut.
5. Buat Rencana Keuangan, Setelah menentukan tujuan keuangan, buatlah rencana
keuangan yang terperinci untuk mencapainya. Tinjau pendapatan dan pengeluaran
Anda, serta pertimbangkan strategi investasi yang sesuai.6

B. Memahami Asumsi-Asumsi Dalam Menyusun Anggaran


a) Asumsi dalam penyusunan anggaran terdiri dari :
1. Anggaran tetap (fixed budget), adalah anggaran yang dibuat untuk satu
tingkat satu kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat
kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak
memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena sudah tetap.7
2. Anggaran variabel (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat berdasarkan
pada kegiatan tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini adalah bahwa untuk
setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-norma untuk kegiatan yang
dikeluarkan. Norma-norma ini merupakan patokan dari pengeluaran-pengeluaran
yang seharusnya pada masing-masing tingkat kegiatan tersebut. Penyusunan
anggaran ini dilakukan dengan memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.8

7
b) Adapun asumsi dalam menyusun anggaran dalam event adalah :
Terdapat beragam asumsi yang dapat digunakan Saat menyusun anggaran even.
Beberapa diantaranya diuraikan di bawah ini. Apapun asumsi yang digunakan, hal itu
akan berdampak pada jumlah yang diperkirakan baik untuk pos pendapatan maupun
pos biaya pelaksanaan even, misalnya:
1. Asumsi tentang perkiraan dan produksi pemasaran. Asumsi ini terutama digunakan
untuk menyusun anggaran pendapatan, seperti asumsi perkiraan potensi pasar yang
akan merespon tawaran dan disajikan dalam, proyeksi tentang volume penjualan barang
pada saat even berlangsung, dan berapa jumlah pengunjung yang akan hadir atau
jumlah tiket yang diharapkan terjual.
2. Menggunakan data historis sebagai dasar untuk menyusun anggaran baru. Jika even
yang akan diselenggarakan itu sama dengan yang sebelumnya, Maka Eko dapat
menggunakan kembali di atas terus anggaran yang sebelumnya tetapi jambu tersebut
harus disesuaikan dengan asumsi dan besar perubahan yang diperkirakan akan berlaku
dalam situasi perekonomian perkembangan pasar tingkat inflasi atau perubahan dalam
kurs Rupiah terhadap valuta asing.
3. Proyeksi tentang situasi perekonomian di masa yang akan datang. Asumsi yang
digunakan ketaw inflasi, perubahan dalam diri tukar terhadap valuta asing, tingkat
pengangguran, pesatnya tingkat perdagangan eceran juga akan berdampak pada
pergerakan dalam anggaran
4. Asumsi tentang sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai event. Asumsi
tentang sumber dana menjawab pertanyaan apakah menggunakan modal sendiri atau
denda pinjaman? Apapun jarak nada ke digunakan, senantiasa mengandung risiko. Jika
darah itu berupa pinjaman, misalnya, lo harus memperhitungkan biaya tambahan
berupa bunga pinjaman di dalam penyusunan anggaran

1. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu,
umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
6
Jumingan.2011.Analisis laporan Keuangan Cetakan ke-4.Jakarta: PT Bumi Aksara.
7
Blythe, D. Flanders. 2005. Introduction to Budgeting, 4th Edition, Southbank, Vic.:Thomson
8
Luciana, Tanti.2013Pengaruh Risiko Pembiayaan, Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap
Profitabilitas pada Bank Syariah di Indonesia.Jember:Universitas Jember.

8
C. Menyusun dan Merealisasikan Anggaran
a) Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
2. Anggaran kontiniu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat.
Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a) Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini untuk keperluan
modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b) Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang dibuat
untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi
barang modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak harus berupa
anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka pendek.9
Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :
a) Anggaran operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran
laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari: anggaran penjualan, anggaran
biaya pabrik, anggaran beban usaha.
b) Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca.

c) Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang,


anggaran persediaan, anggaran utang, anggaran neraca.
Menurut kemampuan di dalam penyusunan anggaran, terdiri dari :
a) Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
perpaduan dari anggaran operasional dan anggara keuangan yang disusun
secara lengkap.
b) Anggaran parsial, merupakan anggaran yang disusun secara tidak
lengkap.
c) Anggaran yang hanya menyusun bagi anggaran tertentu saja. Misalnya
karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya
anggaran operasional.10

9
b). Adapun susunan realisasi anggaran dalam event adalah :
1. Identifikasi Tujuan dan Kebutuhan
Tentukan tujuan utama event Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan event
ini?
Identifikasi kebutuhan dan komponen utama event, seperti tempat, pengadaan,
peralatan, hiburan, promosi, dll.
2. Tentukan Sumber Pendapatan
Tentukan sumber pendapatan, seperti penjualan tiket, sponsor, donasi, atau dana
internal.
Tetapkan jumlah yang dapat diharapkan dari setiap sumber pendapatan.
3. Perkirakan Pengeluaran
4. Buat daftar lengkap pengeluaran yang diperlukan untuk event. Pisahkan
pengeluaran menjadi beberapa kategori, seperti tempat, dekorasi, catering,
teknis, hiburan, dll.
Berdasarkan pengalaman, penelitian, atau penawaran dari vendor, perkirakan
biaya untuk setiap komponen.
5. Rencanakan Anggaran
Selaraskan sumber pendapatan dan pengeluaran Anda dalam anggaran event.
Pastikan anggaran seimbang dan dapat dicapai. Tentukan alokasi dana untuk
setiap komponen event sesuai dengan prioritas dan kebutuhan.
6. Pemantauan dan Kontrol
Selama pelaksanaan event, pantau pengeluaran secara berkala untuk memastikan
bahwa anggaran terkendali. Buat catatan semua transaksi keuangan yang terjadi
selama event.
7. Fleksibilitas dan Penyesuaian
Bersiap untuk mengatasi perubahan tak terduga yang mungkin terjadi selama
event. Simpan dana cadangan jika memungkinkan. Jika ada perubahan signifikan
dalam anggaran, diskusikan dengan tim manajemen dan tentukan tindakan yang
diperlukan.
8. Merealisasikan Anggaran
Selama event, pastikan bahwa pengeluaran sesuai dengan anggaran yang telah
disetujui. Hindari pengeluaran di luar anggaran tanpa persetujuan yang tepat.

1
0
9. Evaluasi Setelah Event
Setelah event selesai, bandingkan pengeluaran aktual dengan anggaran yang
telah disusun. Evaluasi hasil finansial dari event dan identifikasi pelajaran yang
dapat dipetik untuk event-event mendatang.
10. Pelaporan Keuangan
Buat laporan keuangan akhir yang mencatat semua pendapatan dan pengeluaran.
Berikan laporan tersebut kepada sponsor, pihak terkait, atau pihak yang
berkepentingan.

D. Memahami Elemen-elemen Yang Termasuk Pendapatan Atau Pemasukan


Berikut adalah beberapa elemen penting yang biasanya dicakup dalam
laporan keuangan:11
1
1
1. Aset

9
Harahap.2013.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pres.
10
Djamil, Faturrahman.2012.Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di bank Syariah.Jakarta: Sinar Grafika.
11
Kasmir.2007.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cet VI.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

1
2
Informasi tentang aset perusahaan, seperti uang tunai, piutang, persediaan dan aset tetap
(misalnya properti, pabrik atau peralatan), disajikan dalam laporan
keuangan. Ini membantu para pemangku kepentingan untuk mengetahui nilai dan
likuiditas perusahaan.12
2. Kewajiban
Laporan keuangan juga mencakup informasi tentang kewajiban perusahaan,
seperti utang kepada pemasok, pinjaman bank atau kewajiban jangka panjang lainnya.
Hal ini memberikan gambaran tentang tingkat utang dan tanggung jawab finansial
perusahaan.
3. Ekuitas
Informasi tentang ekuitas atau kepemilikan perusahaan, termasuk modal
saham, laba ditahan, dan transaksi modal lainnya, juga disajikan dalam laporan
keuangan. Ini membantu dalam mengevaluasi tingkat investasi dan kepemilikan
pemilik bisnis.
4. Pendapatan
Laporan keuangan mencatat pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari
penjualan produk atau jasa. Informasi tentang pendapatan membantu dalam
mengevaluasi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan.
5. Biaya
Laporan keuangan juga mencakup informasi tentang biaya operasional
yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti biaya produksi, biaya administrasi
dan biaya pemasaran. Ini membantu dalam menilai efisiensi dan profitabilitas
perusahaan.
6. Arus Kas
Laporan keuangan mencatat arus kas masuk dan keluar perusahaan selama
periode waktu tertentu. Informasi tentang arus kas membantu dalam mengevaluasi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dan mengelola uang tunai. Dengan
menyajikan informasi yang lengkap dan transparan tentang aspek keuangan
perusahaan, laporan keuangan memainkan peran penting dalam pengambilan
keputusan bisnis. Selain itu, laporan ini juga dapat membantu para pemangku
kepentingan dalam memahami kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.13

12
Jumingan.2011.Analisis laporan Keuangan Cetakan ke-4.Jakarta: PT Bumi Aksara.
13
Luciana, Tanti.2013Pengaruh Risiko Pembiayaan, Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap
6
Profitabilitas pada Bank Syariah di Indonesia.Jember:Universitas Jember.

6
E. Memamahi Elemen-elemen Yang Termasuk Biaya Atau Pengeluaran
Berikut adalah elemen-elemen yang termasuk dalam biaya pengeluaran:

1. Bahan baku
Bahan baku spesifik, perangkat keras, elektronik, dan lainnya harus ditentukan.
Ada banyak sekali jenis masing-masing, jadi harga tergantung pada mana yang
memenuhi kriteria.

2. Alat atau mesin


Alat adalah item yang diperlukan dalam pembuatan kustom, tetapi juga sering
kali merupakan salah satu yang paling mahal. Biaya penggunakan alat atau
mesin akan bervariasi berdasarkan desain dan jenis serta volume produksi yang
rencanakan untuk menggunakannya. Alat dapat berupa cetakan injeksi, cetakan
stamping, atau cetakan casting. Alat ini juga dapat mengacu pada alat pengukur
dan perlengkapan lini produksi yang dimaksudkan untuk memastikan kemampuan
manufaktur, efisiensi, dan kualitas.

3. Pengemasan
Ada berbagai macam pilihan untuk pengemasan – bisa sangat mendasar dan
murah, atau bisa memiliki faktor (wow) yang datang dengan label harga tinggi.

4. Volume
Setiap transaksi harus saling menguntungkan bagi pelanggan dan
pemasok/produsen, yang merupakan bagian dari alasan mengapa diskon volume ada.
Umumnya biaya per unit turun saat volume naik. Selain itu, jumlah pesanan minimum
(MOQ) memengaruhi biaya

5. Kesalahan, cacat produksi, dan pengerjaan ulang


Beberapa kelebihan bahan perlu diperhitungkan, untuk kesalahan atau cacat.
Kemungkinan akan ada beberapa bahan yang akan rusak sebagai bagian normal dari
proses. Ini adalah faktor variabel yang dapat mempengaruhi biaya produk secara
dramatis tergantung pada kompleksitas dan desain produk.
6. Tenaga kerja

7
Para pekerja yang mengerahkan upaya mereka untuk menciptakan produk
tentu saja tidak melakukannya secara gratis. Biaya tenaga kerja akan selalu menjadi
faktor biaya. Tetapi seberapa banyak tergantung dari mana tenaga kerja.

F. Memahami Falsafah Keuangan Event


Falsafah adalah nilai-nilai etis yang ditanamkan di organisasi untuk membentuk
perilaku pegawai dan organisasi dan membentuk budaya organisasi yang sering diwujudkan
dalam bentuk slogan atau jargon-jargon. Falsafah tidak terpisah dari visi dan misi di atas,
tetapi merupakan turunannya (derivative). Penetapan falsafah lebih ditujukan untuk
menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam visi dan misi agar dapat dijiwai anggota
organisasi sehingga tercipta perilaku pegawai yang tidak menyimpang dari tujuan yang
hendak dicapai organisasi. Dengan falsafah ini diharapkan tercipta budaya organisasi
(organization culture) yang mengakar kuat pada setiap anggota organisasi. Oleh karena itu,
falsafah sering diwujudkan dengan slogan-slogan agar mudah diingat oleh anggota organisasi
dan semua stakeholders.14

14
Harahap.2013.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pres.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran memperlihatkan bagaimana sumber daya yang diharapkan akan diperoleh
dan dipakai selama periode waktu tertentu. Anggaran juga digunakan untuk mengarahkan
suatu kegiatan dan juga sebagai alat perbandingan dalam mengukur hasil pelaksanaan
kegiatan, sehingga proses pelaksanaan terkendali
Menyusun anggaran harus dilakukan dengan teliti karena dengan itu kita bisa
mengetahui seberapa banyak biaya yang dibutuhkan. Biaya sering kali dapat digunakan
sebagai pedoman kerja, mengingat setiap komponen aktivitas ajang khusus, mulai dari pra-
event sampai pasca-event, memerlukan anggaran tertentu.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan diatas maka penulis sangat membutuhkan
saran-saran dari pembaca, yang mana dari saran tersebut dapat membantu adanya perbaikan
makalah ini. Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan. Dan kami juga
memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Blythe, D. Flanders. 2005. Introduction to Budgeting, 4th Edition, Southbank, Vic.:Thomson

Djamil, Faturrahman.2012.Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di bank


Syariah.Jakarta: Sinar Grafika.

Harahap.2013.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pres.

Jumingan.2011.Analisis laporan Keuangan Cetakan ke-4.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kasmir.2007.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cet VI.Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Luciana, Tanti.2013Pengaruh Risiko Pembiayaan, Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga
Terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah di Indonesia.Jember:Universitas Jember.

10
10

Anda mungkin juga menyukai