Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ADMINISTRASI KEUANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


Smdig
Guru Pembimbing : Ibu Sudiyanti

Disusun Oleh :
1. Dwi Anggi Aprilliani Raaj
2. Muna Dalfa
3. Linda Rusmelasari
4. Risky Cahya
5. Rian Firmansyah
6. Indra Lesmana

Kelas XI OTKP 3

SMK IGASAR PINDAD TASIKMALAYA


2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Administrasi Keuangan”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang turut memberikan dukungan dan kepercayaan yang
begitu besar. Penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Tasikmalaya, November 2020


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Pengertian Administrasi keuangan....................................................... 3
B. Fase Perencanaan Keuangan................................................................. 3
C. Fase Pelaksanaan Keuangan................................................................. 4
D. Fase pertanggungjawaban keuangan.................................................... 4
E. Konsep Pembiayaan Pendidikan........................................................... 6
F. Penganggaran biaya pendidikan........................................................... 8
G. Kebijakan biaya pendidikan................................................................. 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH


Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula di
lembaga pendidikan. Soal-soal yang menyangkut keuangan di sekolah pada garis besarnya
berkisar pada: uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personil
dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti
perbaikan sarana dan sebagainya.
            Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara
menyeluruh dan professional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan.
Salah satu sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam pendidikan adalah masalah
keuangan. Dalam konteks ini, keuangan merupakan sumber dana yang sangat diperlukan
sekolah sebagai alat untuk melengkapkkan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran di
sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan pelaksanaan program supervisi.
            Berdasarkan masalah diatas, penulis akan mengangkatnya dalam makalah yang
berjudul: Administrasi Pembiayaan atau Administrasi Keuangan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan Administrasi Keuangan ?
2.      Apa saja fase-fase yang ada dalam administrasi keuangan ?
3.      Apa saja kelengkapan administrasi keuangan ?
4.      Apa konsep pembiayaan pendidikan ?
5.      Bagaimana kebijakan pembiayaan pendidikan ?
6.      Bagaimana pengganggaran biaya pendidikan ?

C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui arti administrasi keuangan
2.      Untuk mengetahui fase-fase yang ada dalam administrasi keuangan 
3.      Untuk mengetahui kelengkapan administrasi keuangan
4.      Untuk mengetahui konsep pembiayaan pendidikan
5.      Untuk mngetahui dan memahami penggaran pembiayaan pendidikan
6.      Untuk mengetahui kebijakan pembiayaan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Administrasi Keuangan


Penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan adanya dana. Pemimpin pendidikan
perlu mengetahui dan mempelajari peraturan – peraturan yang berlaku mengenai
penggunaan, pertanggungjawaban, cara-cara penyimpanan, pembukuan dan banyak lagi
aspek lainnya mengenai keuangan. Administrasi keuangan dapat dilihat dalam dua
pengertian :
1. Administrasi keuangan dalam arti sempit, yaitu segala pencatatan masuk dan keluarnya
keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa tata usaha atau
tata pembukuan keuangan.
2. Administrasi keuangan dalam arti luas, yaitu kebijakan dalam pengadaan dan
penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa
kegiatan perencanaan, pengaturan , pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan.
Penyusunan anggaran disusun dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) di tingkat pusat dan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk
tingkat wilayah atau daerah. APBN terdiri atas dua jenis anggaran , yaitu anggaran rutin dan
anggaran pembangunan. Anggaran ruti adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi
kegiatan rutin. Kegiatan rutin ini meliputi kegiatan yang berlangsung setiap tahun, seperti
gaji, biaya kanor, biaya telepon, biaya pemeliharaan gedung, dan sebagainya.
Anggaran adalah suatu rencana keuangan yang disusun untuk perencanaan suatu
kegiatan dalam jangka waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun. Perputaran tahun anggaran
disebut budget cyclus . Prosesnya meliputi fase perencanaan, fase pelaksanaan, dan fase
pertanggungjawaban.
 
B.     Fase Perencanaan Keuangan
1. Usulan anggaran dari semua lembaga kependidikan dihimpun  oleh instansi
induknya dalam bentuk Daftar Usaha Proyek (DUP) yang diperuntukkan dalam
kegiatan yang bersifat pembangunan dan Daftar Usulan Kegiatan (DUK) untuk
pembiayaan yang bersifat rutin.
2. Penyusunan RAPBN semua DUP dari departemen dihimpun oleh Direktorat
Anggaran Departemen Keuangan, sedangkan dalam penyusunan RAPBD panitia
membentuk panitia anggaran eksekutif.
3. RAPBN disampaikan kepada DPR untuk dimusyawarahkan dan disyahkan dengan
peraturan daerah.

C.     Fase Pelaksanaan Keuangan


1. Setelah menjadi APBN atau APBD berarti sudah dapat dilakukan kegiatan
administrartif untuk mengeluarkan dana sesuai dengan mata anggaran dan sejumlah
yang telah ditetapkan dengan melakukan proses sebagai berikut :
a) Instansi atau lembaga yang bersangkutan mengajukan pengesahan Daftar Isian
Proyek (DIP) dan Daftar Isian Kegiatan (DIK).
b) Sesuai dengan likuiditas keuangan Negara, daerah dan prioritas, menteri keuangan
2. Kegiatan harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam SKO dan dilaksanakan baik
oleh instansi yang bersangkutan maupun melalui pihak ketiga.
3. Beberapa dana rutin sering dikeluarkan sebagai uang untuk dipertanggungjawabkan
(UUDP) yang dikeluarkan sebelum kegiatan dilaksanakan.
4. Kegiatan bendaharawan dalam administrasi keuangan dalam arti sempit (tata usaha
keuangan) diwujudkan berupa penerimaan, penyimpanan, penggunaan, atau
pembayaran dan pertanggungjawaban.

D.    Fase Pertanggungjawaban Keuangan


1. Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, pemeriksaan keuangan, dan dilakukan
pemeriksaan pelaksanaan kegiatan oleh aparat yang berwenang.
2. Pemeriksaan dilakukan terhadap bendaharawan yang bertugas menerima,
menyimpan,membukukan, mengeluarkan uang, dan membuat surat
pertanggungjawaban.
3. Pemeriksaan pada bendaharawan berarti juga pemeriksaan kepada atasan atau
pimpinan proyek yang menjadi atasannnya dalam kegiatan pembangunan.
Dalam administrasi keuangan , ada pemisahan tugas dan pemisahan fungsi
antara otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi
wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran
uang. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan
pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang
ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan,
penyimpanan, dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai
dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
      Penanggung jawab administrasi biaya pendidikan di sekolahadalah kepala sekolah.
Adinistrasi keuangan biasanya dikelola oleh bendaharawan yang melakukan pembukuan
sesuai dengan aturan yang berlaku. Administrasi keuangan ini ada di tangan urusan
administrasi atas wewenang pimpinan / kepala sekolah. Sedangkan bendaharawan ditunjuk
sesuai dengan aturan yang berlaku. (Afifuddin,dkk,2004:186)
Kelengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan administrasi keuangan di sekolah
antara lain :
1. Kutipan Daftar Isian Kegiatan (DIK), yang berisi rincian biaya bagi sekolah yang
terinci menurut jenis pengeluaran/mata anggaran.
2. Buku SPMU (Surat Perintah Membayar Uang)
a) SPMU diterbitkan oleh KPKN
b) Pembayaran SPMU harus melalui bendaharawan dan dibukukan dalam buku kas
umum.
3. Buku pembantu/buku harian, untuk mencatat pengeluaran dan penerimaan yang
dilakukan setiap hari.
4.      Buku kas umum
5.      Daftar penerimaan gaji dan uang lembur
6.      Buku setoran ke Bank/KPKN
7.      Arsip bukti pengeluaran
8.      Laporan keuangan (SPJ) mencakup bulanan, triwulan dan tahunan
9.      Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
Pelaksanaan pembukuan keuangan harus berpegang pada ketentuan yang berlaku. Dalam
pengamanan keuangan perlu diperhatikan: penyediaan brankas untuk penyimpanan surat
berharga, dan tindakan preventif pada waktu pengambilan uang di Bank.

E.     Konsep Pembiayaan Pendidikan


Menurut Supriadi biaya pendidikan merupakan saah satu komponen masukan
instrumentas yang sangat penting daam penyelenggaraan pendidikan (di sekoah). Dalam
setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif
maupun kuailitatif biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan.
Menurut Tilaar biaya merupakan keseluruhan dana dan upaya yang diserahkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan merupakan bentuk dari pelayanan masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan adalah beban masyarakat
dalam perluasan dan fungsi dari sistem pendidikan. Menurut para pakar yang dikutip oleh
Mulyono, ada tujuh konsep penting terkait dengan pembiayaan yang meliputi:
a.       Objek biaya
Menurut Blocher: Objek biaya adalah sesuatu akumulasi biaya dari berbagai aktivitas. Beliau
mengemukakan ada empat biaya yaitu:
1)      Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan.
2)      Jasa.
3)      Departemen (Departemen teknis, departemen sumber daya manusia).
4)      Proyek. Seperti penelitian, promosi pemasaran, atau usaha jasa komunikasi.
b.      Informasi Manajemen Biaya
Manajemen biaya adalah suatu aktivitas pengelolaan biaya agar dapat berfungsi sebagai alat
perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol. Menurut Blocher, bahwa informasi
manajemen biaya merupakan suatu konsep yang luas, yakni mencakup segala informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola secara aktif suatu organisasi. Baik berupa informasi keuangan
tentang biaya maupun informasi nonkeuangan yang ada kaitannya dengan produktivitas,
kualitas dan factor kunci sukses lainnya untuk suatu organisasi. Ada empat perlunya
informasi manajemen biaya yaitu:
1) Manajemen strategis, yaitu untuk membuat keputusan-keputusan strategis yang tepat
untuk pemilihan produk, metode proses, teknik, saluran pemasaran, dan hal-hal yang
bersifat jangka panjang.
2) Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mendukung keputusan yang terus
menerus dilakukan dalam kaitannya dengan pemindahan peralatan, pengelolaan aliran
kas, pembelian bahan, dan penjadwalan.
3) Pengendalian manajemen dan operasional.
4) Penyusunan laporan keuangan. 
c.       Pembiayaan (financing)
Pembiayaan adalah bagaimana mencari dana atau sumber dana, dan bagaimana
menggunakan dana itu dengan memanfaatkan rencana biaya standar, memperbesar modal
kerja dan merencanakan kebutuhan masa yang datang akan uang. Sementara biaya
pendidikan adalah seluruh usaha yang dicurahkan oleh pemerintah dan masyarakat
pendidikan berupa uang maupun nonmoneter, biaya memerlukan penginventarisasian yang
jelas. Maka itu, pembiayaan merupakan fungsi penyediaan dana yang diperlukan untuk
melaksanakan usaha.
d.      Keuangan (finance)
Keuangan adalah seni untuk mendapatkan alat pembayaran. Oleh karena itu, untuk lembaga
pendidikan, masalah keuangan tidak saja mencakup uang pembayaran yang sah, akan tetapi
juga kredit bank, yang dapat membantu proses kelancaran dari pendidikan.
e.       Anggaran (budget)           
Anggaran merupakan suatu instrument yang dirancang untuk memfasilitasi perencanaan.
Anggaran menjadi dokumen yang meringkaskan keputusan yang direncanakan dan dapat
bertindak sebagai alat untuk memastikan penggunaan dana masyarakat secara jujur dan hati-
hati.
f.       Biaya (cost)
Biaya adalah jumlah uang yang disediakan atau dialokasikan dan digunakan untuk
terlaksananya berbagai fungsi atau kegiatan guna mencapai suatu tujuan dan sasaran-sasaran
dalam rangka proses manajemen.
g.      Pemicu Biaya (cost driver)
Pemicu Biaya (cost driver) menurut Blocher adalah faktor yang memberi dampak pada
perubahan biaya total. Identifikasi dari analisis terhadap pemicu biaya merupakan lankah
penting dalam analisis strategis dan manajemen biaya pada suatu organisasi.

F.      Penganggaran Biaya Pendidikan


1.      Pengertian Anggaran
Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran merupakan suatu instrument yang dirancang
untuk memfasilitasi perencanaan. Anggaran menjadi dokumen yang meringkaskan
keputusan yang direncanakan dan dapat bertindak sebagai alat untuk memastikan
penggunaan dana masyarakat secara jujur dan hati-hati.
2.      Karakteristik Anggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran
sebagai penjelasan berikut:
a. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh besarnya dana yang diterima
oleh lembaga dari setiap sumber dana.
b. Sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen
yang harus dibiayai.
3.      Fungsi Anggaran
c. Sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian.
d. Sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan
organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah.
e. Sebagai tolok ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
f. Sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi pimpinan dan karyawan untuk
bertindak efisien dalam mencapai sasarn-sasaran lembaga.
4.      Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran
a. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem
manajemen dan organisasi.
b. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
c. Adanya penelitian dan analisis untuk kinerja organisasi.
Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.
(Maisah,2013: 99-101)

G.    Kebijakan Pembiayaan Pendidikan


Di Amerika dan Inggris pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an menurut
Psacharopoulus (1987) telah dilakukan kajian khusus mengenai hubungan antara pendidikan
dan ekonomi. Sejak saat itu terjadi perkembangan yang pesat dalam riset dan publikasi
ekonomi pendidikan, meliputi topik-topik kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, peran dari tenaga kerja terdidik dalam pembangunan ekonomi, biaya dan
pembiayaan dalam pembangunan pendidikan serta studi-studi lain yang relevan.
Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi, sehingga sebagian
besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat digunakan untuk menganalisis
masalah-masalah pendidikan.
Konsep human capital menurut Psacharopoulus (1987) berkaitan dengan fakta ahwa pada
dasarnya manusia akan menanamkan investasi dalam dirinya melalui pendidikan, pelatihan,
dan aktivitas lain yang akan meningkatkan pendapatan mereka di masa depan melalui
peningkatan “life time earnings”. Pembentukan human capital melalui pendidikan kemudian
merupakan agenda dari para ahli ekonomi untuk melakukan penelitian, karena disadari
bahwa dampak dari pendidikan terhadap ekonomi sangatlah besar. (Syaiful Sagal,2009:135)
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Administrasi keuangan yaitu kebijakan dalam pengadaan dan penggunaan keuangan
untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja yang berupa kegiatan perencanaan,
pengaturan , pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
Ada tiga fase dalam penyusunan anggaran :
1.      Fase Perencanaan Keuangan
2.      Fase Pelaksanaan Keuangan
3.      Fase Pertanggungjawaban Keuangan
Ada tujuh konsep penting terkait dengan pembiayaan yang meliputi:
1.      Objek Biaya
2.      Informasi Manajemen Biaya
3.      Pembiayaan (financing)
4.      Keuangan (finance)
5.       Anggaran (budget)
6.      Biaya (cost)
7.      Pemicu Biaya (cost driver)
Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan
anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran merupakan suatu instrument yang dirancang
untuk memfasilitasi perencanaan.
Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip ekonomi, sehingga sebagian
besar analisis ekonomi baik mikro maupun makro dapat digunakan untuk menganalisis
masalah-masalah pendidikan.
Pendidikan kemudian merupakan agenda dari para ahli ekonomi untuk melakukan
penelitian, karena disadari bahwa dampak dari pendidikan terhadap ekonomi sangatlah
besar.
B.     SARAN
Makalah ini mungkin belum mencapai kesempurnaan dan masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mohon  masukan dan saran dari pembaca, untuk memperbaiki makalah
ini dan makalah selanjutnya. kami juga menyarankan pada pembaca untuk membaca buku-
buku referensi yang kami pakai. semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Badrudin.2014.Administrasi Pendidikan.Bandung:
Afifuddin,dkk.Administrasi Pendidikan.Bandung: Insan Mandiri
Sagala,Syaiful.2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabeta
Maisah.2013.Manajemen Pendidikan.Jambi:Referens

Anda mungkin juga menyukai