Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PERILAKU KEUANGAN, DAN PENDAPATAN

TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI

TUGAS BESAR II

NAMA : AMELIYA RUPIYANTI


NIM : 43120010489

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Besar 2 ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada Bapak Dr.
Sudjono, M.Acc selaku dosen Behavioral Corporate Finance yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang ajaran perbankan syariah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 25 November 2023

Ameliya Rupiyanti

2
DAFTAR PUSAKA

Kata Pengantar..............................................................................................................................2
Daftar Pusaka.................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
Latar Belakang.................................................................................................................................4
a) Rumusan Masalah................................................................................................................5
b) Tujuan..................................................................................................................................5
c) Manfaat................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................7
Landasan Teori................................................................................................................................7
Penelitian terdahulu.........................................................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................10
Pembahasan dan hasil ...................................................................................................................11
kesimpulan ....................................................................................................................................11
Daftar Pusaka.................................................................................................................................11

3
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan


tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang (Haming
dan Basalamah, 2010). Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah
investasi adalah modal atau dana. Sumber dana dapat berasal dari pinjaman atau dana
peribadi. Selain pengetahuan tentang keuangan, pendapatan dan pengalaman dalam
berinvestasi juga mempengaruhi dalam keputusan investasi, semakin banyak pendapatan
yang dimiliki dan pengalaman seseorang dalam mengelola keuangan tersebut, semakin
baik cara pengelolaan keuangannya untuk masa depan dengan mempertimbangkan resiko
yang akan terjadi dan memberikan toleransi pada resiko tersebut (Nababan dan Sadalia,
2013).
Investasi menurut Otoritas Jasa Keuangan adalah penanaman modal, biasanya
dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan. Menurut Gitman & Joehnk (2005) dalam
bukunya Fundamentals of Investing mendefinisikan investasi sebagai berikut:
“Investment is any vehicle into which funds can be placed with expectation that it will
generate positive income and/or preserve or increase its value.” Investasi adalah suatu
sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal tersebut akan menghasilkan
pendapatan positif dan atau menjaga atau meningkatkan nilainya. Berdasarkan pengertian
tersebut, masyarakat pada masa kini dituntut untuk berani berinvestasi di pasar modal
agar dapat meningkatkan sumber pemasukan yang berkelanjutan.Untuk menghindari
adanya kerugian dalam berinvestasi, masyarakat perlu adanya sebuah perencanaan.
Karena dalam dunia investasi perlu dilakukan sebuah perencanaan. Perencanaan investasi
merupakan hal utama dalam mengelola keuangan karena dengan memilih investasi yang
tepat akan dapat memberikan keuntungan yang berkelanjutan bagi individu (Susdiani
2017 dalam Pertiwi, 2018).
Dengan adanya perencanaan dalam pengambilan keputusan investasi, seseorang
tidak lagi bimbang sebab keputusan investasi yang dibuat akan lebih matang dan dapat
menghindari kerugian. Ketika seseorang merencanakan untuk investasi maka orang
tersebut harus memiliki pengetahuan keuangan atau literasi keuangan yang baik agar
keputusan yang dibuat memiliki arah yang jelas dan tepat (Putri & Rahyuda, 2017).
perencanaan investasi pada keuangan peribadi merupakan hal yang penting, karena hal
tersebut merupakan proses belajar mandiri untuk mengaur keuangan di masa sekarang
dan masa yang akan datang (Pritazahara,2015). Agar sebuah perencanaan berjalan
dengan lancar dan memiliki arah yang jelas, maka setiap individu harus mampu
meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan mulai dari usia dini hingga dewasa
sehingga pembuatan rencana keuangan akan semakin baik untuk mencapai kesejahteraan
di saat usia tidak produktif lagi dan dapat menjaga stabilitas keuangan nasional.

4
Literasi keuangan berkaitan dengan kompetensi seseorang untuk mengelola
keuangan. Literasi finansial didefinisikan sebagai berikut (Huston, 2010): “The ability to
read, analyzes, manage and communicate about the personal financial condition that
affect material well-being. It includes the ability to discern financial choices, discuss
money and financial issues without (or despite) discomfort, plan for the future and
respond competently to life events that affect everyday financial decisions, including
events in the general economy”.
Literasi keuangan (financial literacy)juga dapat dipahami sebagai pengetahuan
dan kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.
Sedangkan personal financial literacy didefenisikan sebagai pengetahuan mengenai
konsep-konsep keuangan. Personal financial literacy mencakup pengetahuan dasar
mengenai keuangan pribadi (basic personal finance), pengetahuan mengenai manajemen
uang (cash management), pengetahuan mengenai kredit dan utang, pengetahuan
mengenai tabungan dan investasi serta pengetahuan mengenai risiko.
Sikap konsumerisme yang menjadi kebiasaan saat ini membuat masyarakat
kurang memiliki budaya menabung misalnya dalam hal berinvestasi. Masih banyak
masyarakat yang belum menyadari pentingnya mempunyai manajemen keuangan di
dalam kehidupan pribadinya karena masyarakat masih beranggapan bahwa perencanaan
investasi keuangan pribadi hanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki pendapatan
tinggi saja. Namun di sisi lain, masih terdapat juga individu yang memiliki pendapatan
tinggi tetapi tidak mempunyai perencanaan investasi terhadap keuangan pribadinya
(Pritazahara, 2015). Menurut Masassya (2006) menyatakan bahwa kebanyakan
pengalokasian dana ditujukan pada beberapa hal yaitu, investasi, tabungan dan konsumsi.
Diantara tiga hal tersebut, jenis pengalokasian yang paling memberikan manfaat dimasa
depan adalah investasi. Perencanaan investasi pada keuangan pribadi merupakan hal yang
penting, karena hal tersebut merupakan proses belajar mandiri untuk mengatur keuangan
di masa sekarang dan masa yang akan datang (Pritazahara, 2015).

B. RUMUSAN MASALAH

Apa pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan, dan pendapatan terhadap keputusan
berinventasi?

C. TUJUAN

Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan, dan pendapatan


terhadap keputusan berinvestasi

D. Manfaat

5
 Manfaat bagi perusahaan
Dapat dijadikan referensi Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

 Manfaat bagi investor


Dapat dijadikan referensi sebagai pertimbangan dalam membeli saham perbankan
syariah

 Manfaat penulis selanjutnya


Dapat dijadikan referensi untuk menulis makalah selanjutnya dengan tema yang
sama.

6
BAB II

A. LANDASAN TEORI

I. Definisi Teori

Menurut Dougherty & Pfaltzgraff (1990: 15-16), Teori adalah alat intelektual
yang berfungsi:
 membantu menyusun pengetahuan kita, menanyakan pertanyaan-pertanyaan
penting, dan memandu perumusan prioritas dalam penelitian dan menyeleksi
metode yang digunakan dalam penelitian;
 membantu menghubungkan pengetahuan di satu bidang dengan bidang yang lain;
dan
 memberikan kerangka untuk mengevaluasi rekomendasi kebijakan, baik eksplisit
maupun implisit, yang ada dalam ilmu-ilmu sosial.

II. Grand Teori, Middle Teori dan Applied Teori

 Grand Teori merupakan dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level.
Disebut makro karena teori-teori ini berada pada level makro
 Middle Teori merupakan teori yang berada pada level mezo/menengah dimana
fokus kajiannya makro dan mikro.
 Applied Teori merupakan teori yang berada di level mikro dan siap diaplikasikan
dalam konseptualisasi (Dougherty & Pfaltzgraff 1990, 10-11)

Penulis mengidentifikasi Grand Teori, Middle Teori dan Applied Teori untuk
diterapkan pada penulisan karya tulis ini.

a. Behavioral Corporate Finance

Sejarah behavioral finance sudah diawali pada tahun 1950 an, pada saat yang
hampir bersamaan dengan teori Portfolio dari Markowitz. Pada masa itu Burrell (1951)
yang kemudian dilanjutkan oleh Bauman (1967) telah mencoba untuk memasukkan unsur
psikologi ke dalam penelitian keuangan yang mereka lakukan.Solvic (1969 dan 1972)
mengemukakan aspek psikologi pada investasi dan stockbroker Tversky dan Kahneman
(1974) menyampaikan penilaian pada kondisi ketidakpastian yang bisa menghasilkan
heuristik atau bias.Kahneman dan Tversky (1979) dengan teori prospek dan dilanjutkan

7
dengan pada tahun 1992 tentang Teori prospek Lanjutan.Thaler (1985) tentang Mental
Accounting; Shefrin (1985, 2000) dengan berbagai tulisan untuk pengembangan perilaku
keuangan dan sebuah buku Beyond Greed and Fear.Bondt (1998) menguraikan Potrait
investor individu.Statman (1995), Golberg dan Nitzsch (1999) dan Forbes (2009) tentang
Perilaku Keuangan.

b. Literasi Keuangan

Menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK (2014), Literasi Keuangan adalah


pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan, yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka
mencapai kesejahteraan. Jadi pemahaman dari Literasi keuangan dapat membatu kita
dalam pengelolaan keuangan agar dapat mengatur keuangan secara baik dan bertanggung
jawab, maka dari itu diharapkan dari pemahaman tentang literasi keuangan dapat
terciptanya taraf berkehidupan masyarakat yang diinginkan akan meningkat, karena
sebarap banayak atau tinggin tingkat penghasilan seseorang tapi tanpa kemampuan
seseorang dalam mengelola keuangan yang tepat, keselamatan dalam finansial pasti akan
sulit tercapai. Banyaknya masyarakat yang tidak memahami tentang keuangan
mengakibatkan mereka mengalami kerugian, baik itu diakibat penurunan kondisi
perekonomian atau inflasi maupun karena berkembangnya sistem ekonomi yang
cenderung boros disebabkan karena masyarakat semakin konsumtif. Contohnya didalam
masyarakat banyak yang memanfaatkan kredit rumah dan kartu kredit, tetapi karena
pengetahuannya minim, tidak sedikit yang mengalami kerugian atau sering terjadi
perbedaan perhitungan antara konsumen dan bank.

c. Investasi

Investasi atau penanaman modal merupakan salah satu Faktor strategis dalam
kegiatan perekonomian suatu negara/daerah. Besar kecilnya investasi yang direalisasikan
dalam suatu negara dapat berpengaruh pada besar kecilnya pada peningkatan
pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Menurut Dornbusch (1986:236), investasi
adalah pengeluaran yang disediakan untuk meningkatkan atau mempertahankan
komponen-komponen barang modal. Barang modal (capital stock) itu terdiri dari pabrik,
mesin, kantor, dan produk-produk tahan lama yang digunakan dalam proses produksi.
Dalam neraca pendapatan nasional, pengeluaran investasi terdiri dari pengeluaran untuk
pabrik dan peralatan baru, investasi persediaan, dan pembangunan rumah tinggal.
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau penanaman modal bagi
perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan produksi barang/jasa dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang
modal memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang/jasa di

8
masa akan datang. Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah suku
bunga, ekspektasi mengenai kegiatan ekonomi di masa depan, dan kemajuan
teknologi (Sukirno, 2000:106).

III. Penelitian terdahulu


Pada penelitian yang dilakukan oleh Baiq (2018) tentang pengaruh literasi keuangan, perilaku
keuangan dan pendapatan terhadap keputusan berinvestasi mengatakan bahwa pengaruh literasi
keuangan, perilaku keuangan dan pendapatan terhadap keputusan berinvestasi berpengaruh
secara signifikan. Dan begitu pun pada penelitian yang dilakukan oleh landang (2021 tentang
pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan dan pendapatan terhadap keputusan berinvestasi
mengatakan bahwa pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan dan pendapatan terhadap
keputusan berinvestasi berpengaruh secara signifikan.
B.

9
BAB III

A. HASIL DAN PEMBAHASAN

Investasi (investment) didefinisikan oleh Black Law Dictionary sebagai: an expenditure


to acquire property or assets to produce revenue; a capital outlay.Menurut Kamus Bahasa
Indonesia, investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau
proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Sornarajah merumuskan penanaman modal
sebagai: the transfer of tangible or intangible assets from one country into another for the
purpose of their use in that country to guarantee wealth under the total or partial control of the
owner of the asset. Investasi memiliki pengertian yang sangat luas karena mencakup investasi
langsung (direct investment) maupun investasi tidak langsung (indirect investment) atau yang
dikenal dengan portfolio investment. Perbedaan mendasar antara investasi langsung dan tidak
langsung, terutama terletak pada pengelolaan dan pengawasan perusahaan serta kepemilikan
saham di dalam perusahaan.4 Pada investasi tidak langsung, ada pemisahan pengelolaan dan
pengawasan yang dilakukan oleh investor, dengan kata lain investor tidak melakukan
pengelolaan dan pengawasan di dalam perusahaan secara langsung. Adapun pada investasi
langsung, investor ikut serta melakukan pengelolaan dan pengawasan perusahaan. Selain itu,
pada investasi langsung, investasi dilakukan dengan melakukan kegiatan usaha, atau pendirian
perusahaan/pabrik, dan/atau mengerjakan proyek. Adapun pada investasi tidak langsung
dilakukan dengan membeli surat berharga atau portofolio seperti saham atau obligasi.
Berdasarkan PISA 2012: Financial Literacy Assessment Framework (OECD INFE,
2012), dirumuskan bahwa literasi keuangan merupakan faktor yang fundamental untuk
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Dari sudut pandang konsumen, literasi keuangan
yang baik akan memunculkan keputusan pembelanjaan yang mengedepankan kualitas. Hal ini
akan berakibat pada kompetisi di industri yang menjadi sehat dan kompetisi akan
mengedepankan inovasi dalam barang dan jasa yang ditawarkan ke konsumen. Selain itu, dengan
literasi keuangan yang baik juga bisa meminimalkan terjadinya keputusan yang salah terhadap
isu ekonomi dan keuangan yang muncul. Dari sudut pandang penyedia jasa keuangan, literasi
keuangan yang baik akan memberikan informasi yang memadai mengenai produk, pemahaman
resiko pada pelanggan dan efisiensi biaya. Sedangkan dari sudut pandang pemerintah, dengan
adanya literasi keuangan yang baik pada masyarakat maka pemerintah dapat memperoleh
pemasukan pajak dengan maksimal untuk pengembangan infrastruktur dan fasilitas pelayanan
publik.
Literasi Keuangan terhadap Keputusan Investasi Hasil analisis data menunjukkan bahwa
literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Literasi keuangan berkorelasi engan
pengambilan keputusan investasi, dimana literasi keuangan memberikan pemehaman dan
pilihan-pilhan untuk melakukan investasi (Hastings & Mitchell, 2020). Pengetahuan yang
dimiliki seseorang mengenai keuangan akan berdampak pada keputusan investasi yang lebih

10
baik, karena sudah memahami bentuk-bentuk dari investasi yang akan dipilih. Penelitian yang
dilakukan oleh (Perwito et al., 2020) dan (Faalih, 2020) menyatakan bahwa literasi keuangan
berpengaruh terhadap keputusan investasi, dimana semakin tinggi tingkat literasi keuangan,
maka keputusan investasi juga akan semakin baik.Perilaku Keuangan terhadap Keputusan
Investasi Hasil analisis data menunjukkan bahwa perilaku keuangan berpengaruh terhadap
keputusan investasi. Kesejahteraan finansial dapat ditingkatkan dengan investasi. Investasi
adalah pengorbanan dalam bentuk finansial dan non finansial untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih di masa yanga akan datang. Komitmen yang dilakukan seseorang untuk investasi
dalam jangka panjang perlu untuk membentik sikap perilaku keuangannya agar keputusan
investasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar (Perwito et al., 2020). Penelitian yang
dilakukan oleh (Upadana & Herawati, 2020)menyatakan bahwa Perilaku keuangan berpengaruh
terhadap keputusan investasi.

B. KESIMPULAN
Literasi keuangan, perilaku keuangan, dan pendapatan berpengaruh terhadap keputusan
berinvestasi

C. DAFTAR PUSAKA
Akmal, H., & Saputra, Y. E. (2016). Analisis tingkat literasi keuangan. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam, 1(2), 235-244.
Aditama, R. R., & Nurkhin, A. (2020). Pengaruh pelatihan pasar modal terhadap minat investasi
mahasiswa di pasar modal dengan pengetahuan investasi dan manfaat investasi sebagai variabel
intervening. Business and Accounting Education Journal, 1(1), 27-42.
Sisbintari, I. (2018). Sekilas Tentang Behavioral Finance. Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis Dan
Inovasi, 1(2), 88-101.
Azizah, N. S. (2020). Pengaruh literasi keuangan, gaya hidup pada perilaku keuangan pada
generasi milenial. Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(2), 92-101.
Rumbianingrum, W., & Wijayangka, C. (2018). Pengaruh literasi keuangan terhadap
pengelolaan keuangan UMKM. Almana: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2(3), 156-164.
Fatihudin, D. (2019). Membedah Investasi Manuai Geliat Ekonomi. Deepublish.
Fitriarianti, B. (2018). Pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan dan pendapatan terhadap
keputusan berinvestasi. In Proseding Seminar Nasional Akuntansi (Vol. 1, No. 1, pp. 1-15).
Landang, R. D., Widnyana, I. W., & Sukadana, I. W. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan,
Perilaku Keuangan dan Pendapatan Terhadap Keputusan Berinvestasi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar. EMAS, 2(2).

11
Upadana, I. W. Y. A., & Herawati, N. T. (2020). Pengaruh literasi keuangan dan perilaku
keuangan terhadap keputusan investasi mahasiswa. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Humanika, 10(2), 126-135.
Yundari, T. (2023). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan dan Pendapatan
Terhadap Keputusan Investasi (Doctoral dissertation, Universitas Putra Bangsa).
Putri, L. P. (2021, August). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keputusan Investasi Melalui
Perilaku Keuangan Sebagai Variabel Moderating. In Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial
Dan Humaniora (Vol. 1, No. 1, pp. 772-778).
Rahmah, M. (2020). Hukum Investasi.
Aribawa, D. (2016). Pengaruh literasi keuangan terhadap kinerja dan keberlangsungan UMKM
di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 20(1), 1-13.

12

Anda mungkin juga menyukai