Disusun oleh :
1. Venita Candrawati (21/486634/PEK/27886)
2. Bagas Samuel Christiananta Putra (20/465433/PEK/26436)
3. Gita Meilanistiana Herlambang (21/484736/PEK/27479)
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...........................................................................................5
A. ?.................................................................................................................5
B. ?.................................................................................................................5
C. ?.................................................................................................................6
D. ?.................................................................................................................6
E. ?.................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................8
METODE PENELITIAN.....................................................................................8
BAB IV................................................................................................................9
PEMBAHASAN..................................................................................................9
A. Partisipan 1................................................................................................9
B. Partisipan 2..............................................................................................17
C. Partisipan 3..............................................................................................25
D. Partisipan 4..............................................................................................25
E. Partisipan 5..............................................................................................42
F. Partisipan 6..............................................................................................50
G. Diskusi.....................................................................................................59
BAB V................................................................................................................63
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................63
A. Kesimpulan..............................................................................................63
B. Saran........................................................................................................63
REFERENSI.......................................................................................................63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi yang kita ketahui disebut sebagai penanaman modal, kini menjadi
istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Investasi merupakan komitmen
menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada
masa mendatang. Banyaknya keuntungan yang didapat dalam berinvestasi membuat
banyak orang yang mengusahakan untuk melakukan investasi baik dalam bentuk
tabungan di bank, investasi saham, properti, forex trading dan sebagainya. Alasan
seseorang lebih melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
layak di masa yang akan datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk
menghemat pajak.
Perkembangan teknologi dewasa ini memiliki pengaruh yang besar terhadap
kemajuan ekonomi suatu negara dan mendorong sector bisnis menjadi lebih efisien dan
efektif untuk mencapai hasil yang maksimal (Negara dan Hendra, 2020). Sejalan dengan
perkembangan teknologi, kegiatan investasi semakin mudah dilakukan. Investor dapat
memanfaatkan fasilitas online trading. Investor juga dapat mengakses berita, laporan
keuangan dan informasi keuangan dengan cepat dan mudah. Meskipun demikian,
perkembangan teknologi ini belum seimbang dibandingkan dengan literasi keuangan
masyarakat di Indonesia. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-
2025 menyebutkan jika salah satu visinya adalah untuk meningkatkan literasi masyarakat
Indonesia, dengan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang tepat. Hasil
survey yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019 menunjukkan bahwa tingkat literasi
masyarakat masih berada di 38,03% yang berbanding terbalik dengan inklusi keuangan
masyarakat yang telah mencapai 76,19%. Perkembangan teknologi yang tidak diikuti
adanya peningkatan literasi keuangan secara signifikan dapat menyebabkan pengguna
teknologi kurang memperhitungkan risiko yang akan diperoleh dalam investasi tetapi
hanya memikirkan keuntungan yang ingin dicapai.
Literasi keuangan merupakan kunci mencapai kesejahteraan keuangan bagi
masyarakat. Masyarakat dapat terhindar dari kerugian finansial. Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) telah menyediakan sarana agar masyarakat dapat mengetahui informasi dan akses
yang mudah dalam melakukan aktivitas finansial. Lembaga keuangan juga turut berperan
serta dalam menyediakan layanan terpercaya dan aman bagi masyarakat dalam
menyalurkan dana dengan konsep saling menguntungkan.
B. Rumusan Masalah
• Idealnya : Melihat pada literatur penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa literasi
keuangan berpengaruh positif terhadap upaya menganggulangi investasi bodong.
• Literasi keuangan itu penting, mengingat saat ini banyak investasi ilegal merajalela, dan
oknum-oknum affiliator trading yang memanfaatkan kerugian trader lain untuk
kepentingan keuntungan pribadi.
• Masalah : Terdapat kesenjangan literasi yang dimiliki masyarakat pada layanan jasa
keuangan. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan
(SNLK) yang diselenggarakan OJK, yang membuktikanliterasi keuangan di Indonesia
yang masih cukup rendah, dan banyaknya masyarakat yang merugi karena investasi
ilegal dan cenderung mengabaikan literasi keuangan.
C. Pertanyaan Penelitian
Dilihat berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, kami membuat
pertanyaan penelitian, sebagai berikut:
1. “Apa saja factor yang dapat meningkatkan Literasi Financial terhadap upaya
menanggulangi “Investasi Bodong” ?
D. Tujuan Penelitian
Dilihat berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, kami membuat tujuan
penelitian, sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan Literasi Financial terhadap upaya
menanggulangi “Investasi Bodong”.
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis data ZMET.
ZMET didasarkan pada teknik wawancara mendalam semi terstruktur yang berpusat pada
penyelidikan gambar visual yang partisipan bawa dalam wawancara (Jung et al., 2021). ZMET
terdiri dari 10 tahap yaitu :
A. Partisipan 1
Partisipan 1 berinisial N memiliki profil bekerja sebagai Mahasiswa
Kedokteran Hewan usia 22 tahun dan masih lajang. Partisipan bertempat tinggal
di Bogor. Inisial N pernah melakukan investasi di bagian saham dan reksa dana.
Dia melakukan investasi selama 2 tahun terakhir.
No Gambar Keterangan
1 Pada gambar 1 partisipan menjelaskan
mengenai bursa saham. Gambar ini
dipilih karena Investasi identic dengan
adanya naik turunnya harga sehingga
dapat menyebabkan kerugian. Oleh
karena itu, partisipan menghimbau
untuk memantau seluruh pergerakan
saham di IHSG. (bagaimana mereka
belajar)
2 Pada gambar 2 merupakan gambar salah
satu sepatu mahal. Partisipan
menganggap investasi membutuhkan
uang modal yang besar supaya
keuntungan juga besar. Dengan
mengusung konsep high risk high
return. (mengapa harus belajar)
3 Pada gambar 3 dijelaskan bahwa
penggunaan Investasi banyak resiko
hamper seperti judi jika tidak
dioerhatikan dengan baik dan control
maka akan terjadi banyak kerugian yang
didapat. Oleh karena itu partisipan
menggunakan gambar Judi sebagai
representasi dari pemikirannya
( Mengetahui Resiko)
Pada tahap ini partisipan diminta memilih gambar yang dianggap belum
bisa ditemukan atau belum termasuk 8 gambar diatas. Namun pada partisipan N
menganggap semua gambar yang diinginkan sudah dapat ditemukan pada tahap
sebelumnya sehingga tidak ditemukan missing image.
No Kelompok Keterangan
1 Pengelompokan gambar pertama oleh
partisipan didasarkan pada belajar dan
mempelajari tentang investasi.
2 Pengelompokan gambar yang kedua
berdasarkan Pengetahuan tentang
Manfaat Investasi..
3 Pengelompokan gambar yang
ketiga berdasarkan Pengetahuan tentang
Resiko Investasi..
Pada tahap ini partisipan diminta untuk memilih gambar yang dianggap
paling berkaitan dengan Faktor Determinasi Tingkat Literasi Financial Terhadap
Upaya Menanggulangi “Investasi Bodong”. Partisipan memilih gambar 1 yaitu
gambar OJK. Bagi partisipan OJK yang mewakili segala risiko dan pembelajaran
terhadap investasi.
Pada tahap ini partisipan diminta untuk memilih gambar yang dianggap
paling tidak sesuai dengan topik penelitian. Partisipan memilih gambar Sepatu
Mahal. Menurut partisipan gambar ini dianggap paling berkebalikan karena
berapapun modal dan uang yang dia investasikan jika tidak paham dengan konsep,
manfaat dan risiko investasi dan pemilihan investasi akan sama saja tetap dapat
rugi dan kehilangan uang yang dia miliki.
Tahap ini menggunakan gambar yang telah dibawa, partisipan diminta untuk
membangun sebuah kerangka gambar dan menceritakan dan mengaitkan dengan
kerangka berpikir yang terbentuk di tahap sebelumnya. Berikut kerangka gambar
yang dibuat oleh partisipan tersebut.
Berdasarkan kerangka tersebut partisipan menjelaskan supaya mendapatkan cuan
yang harus dipahami adalah bagaimana belajar tentang investasi dan mengerti
semua manfaat,risiko, hak dan kewajiban setiap orang yang melakukan investasi.
B. Partisipan 2
Partisipan 2 berinisial I memiliki profil bekerja sebagai Mahasiswa Duta
Wacana Fakultas Bioteknologi dan masih lajang. Partisipan bertempat tinggal di
Trenggalek Jawa Timur. Inisial I melakukan investasi masih selama 1 tahun/
Pada tahap ini partisipan diminta memilih gambar yang dianggap belum
bisa ditemukan atau belum termasuk 8 gambar diatas. Namun pada partisipan 2
menganggap semua gambar yang diinginkan sudah dapat ditemukan pada tahap
sebelumnya sehingga tidak ditemukan missing image.
Tahap 3: Sorting Task
No Kelompok Keterangan
1 Pengelompokan gambar pertama
oleh partisipan didasarkan pada
Mengerti Resiko. Partisipan
melakukan
aktifias yang lebih
Berhati hati untuk mengurangi
resiko.
2 Pengelompokan gambar yang kedua
belajar dalam investasi. Bagi partisipan
banyak belajar mengenai investasi
diperlukan untuk mendapat keuntungan
yang lebih besar.
Pada tahap ini partisipan diminta untuk memilih gambar yang dianggap
paling berkaitan dengan Faktor Determinasi Tingkat Literasi Financial Terhadap
Upaya Menanggulangi “Investasi Bodong”. Partisipan memilih gambar 4 yaitu
gambar logo youtube. Bagi partisipan Youtube yang merupakan gambaran dari
seluruh kegiatan mendapatkan pemahaman dan informasi.
Pada tahap ini partisipan diminta untuk memilih gambar yang dianggap
paling tidak sesuai dengan topik penelitian. Partisipan memilih gambar tokoh
terkenal di Indonesia yang ada pada gambar 7. Hal itu menggambarkan platform
yang terkenal dan panyak pengguna sekalipun masih terdapat resiko didalamnya
Tahap 7: Sensory Images
Pada tahap ini partisipan diminta untuk merepresentasikan topik penelitian
dengan menggunakan panca indra. Partisipan mengungkapkan bahwa penggunaan
investasi seperti duri dalam hal indra peraba. Partisipan harus berhati hati dan
ekstra memahami agar tidak tertusuk dan mengalami sakit yang dirasakan.
C. Partisipan 3
Partisipan 3 dengan inisial G memiliki profil sebagai mahasiswa sains manajemen
FEB UGM, dengan status lajang. Partisipan bertempat tinggal di Semarang. Inisial G
melakukan investasi setelah lulus kuliah S1 dan sebelum mengambil kuliah S2 yang
sedang dijalani saat ini (Reksadana).
No Gambar Keterangan
1. Menurut partisipan, sebelum memutuskan
investasi, harus punya anggaran berapa
bagian untuk kebutuhan pokok dan berapa
bagian untuk investasi. Seorang investor
harus punya perencanaan dulu.
2. Menurut partisipan, gambar koin, rumah dan
tanaman tumbuh menunjukkan adanya
harapan investasi yaitu membuat uang
bertambah. Jika sudah cukup mapan,
seseorang bisa investasi di properti.
Sebaliknya, kalau modalnya kecil, seseorang
bisa investasi emas. Gambar ini juga
menunjukkan pilihan investasi tergantung
preferensi orang.
3. Menurut partisipan, preferensi orang dalam
investasi tergantung pada rencana jangka
panjang atau jangka pendek. Misal, jika
seseorang butuh investasi jangka pendek, dia
bisa memilih emas karena saat dia
membutuhkan uang, dia bisa langsung
menjual emasnya (likuid). Jika seseorang
butuh investasi jangka panjang, dia bisa
investasi saham.
4. Menurut partisipan, seorang investor dapat
memilih aplikasi yang mudah dapat
penggunaannya. Partisipan sendiri memilih
aplikasi Bibit karena tidak harus
mengeluarkan uang besar untuk investasi dan
mudah dalam penggunaannya. Partisipan
berusaha memanfaatkan aplikasi yang ada di
smartphone.
5. Menurut partisipan, Gambari ini
menunjukkan aktivitas belajar tentang
investasi. Belajar apapun bisa dari media
apapun. Seseorang perlu memanfaatkan
perangkat yang dimiliki seperti laptop yang
dapat digunakan untuk akses informasi dari
influencer melalui channel YouTube (tentang
keuangan).
6. Menurut partisipan, belajar keuangan bisa
dari teman dan dari guru atau orang yang
lebih berpengalaman. Ada banyak wawasan
baru yang diperoleh ketika bertemu dengan
orang lain.
7. Menurut partisipan, literasi keuangan
membantu orang mengetahui kapan waktu
yang tepat orang harus masuk ke investasi.
Contoh, investasi saham. Ketika harganya
rendah, investor memutuskan untuk membeli
saham yang memiliki peluang
menguntungkan di masa depan.
D. Partisipan 4
Partisipan 4 dengan inisial L memiliki profil bekerja, juga sebagai mahasiswa
Mercu Buana, usia 26 tahun, dengan status lajang. Partisipan bertempat tinggal di
Tangerang. Inisial L melakukan investasi sejak tahun 2021 berupa investasi emas, saham,
reksa dana, P2P Lending Syariah, dan Crypto, .
No Gambar Keterangan
1. Menurut partisipan, langkah memulai
literasi keuangan adalah menetapkan
niat dan tujuan. Seseorang harus
mempertanyakan mengapa butuh
investasi dan mengapa harus belajar
literasi keuangan.
2. Menurut partisipan, seseorang harus
menilik kembali alasan mengapa harus
mulai investasi dan mengapa harus
mulai belajar tentang keuangan. Yang
pasti, halal haram juga
dipertimbangkan. Bagi partisipan
sendiri, alasan dirinya untuk investasi
dikuatkan dengan diskusi dengan
orang tua.
3. Menurut partisipan, gambar ini
merefleksikan diri sendiri bahwa diri
harus jujur. Gambar yang ditampilkan
adalah seseorang yang dilayar hp itu
bukan dirinya sendiri. Seseorang harus
jujur apakah dirinya membutuhkan
investasi atau tidak. Dia harus
mempertanyakan apakah hanya
sedekar ikut-ikutan atau sekedar hanya
ingin mendapatkan keuntungan saja.
Dia harus jujur dengan diri sendiri
benarkah alasan investasi sesuai
dengan niat awal.
4. Menurut partisipan, gambar ini
menunjukkan adanya ungkapan don’t
put all your eggs in one basket.
Investasi berarti menaruh risiko pada
yang dimiliki, seseorang harus
meminimalisir risiko dengan ungkapan
ini. Partisipan pernah mengalami satu
kondisi yaitu suka dengan satu jenis
investasi. Lalu, partisipan jatuh dan
kecewa karena mengalami kerugian
atas risiko yang dihadapi. Menurut
partisipan, jangan taruh semua uang di
satu investasi. Dalam hal ini, yang
pertama dipikirkan adalah risiko,
setelah itu baru rewardnya.
5. Menurut partisipan, gambar ke-lima,
ialah gambar kertas kosong.
Partisipan mengartikannya sebagai
aturan yang tidak tertulis. Dunia
investasi dan literasi keuangan banyak
aturan tidak tertulis. Misal,
1. “Jangan masukkan uang ke satu
jenis investasi”
2. “Jangan mendasarkan keputusan
investasi hanya karena mendengar
orang, tapi karena yakin, riset oleh
diri sendiri”.
6. Menurut partisipan, gambar ke-enam,
ialah gambar yang terinspirasi dari
film The Matrix. Gambar tersebut
menunjukkan adanya pil merah dan pil
biru. Ketika belajar investasi dan
literasi keuangan, seseorang akan
dihadapi berbagai pilihan. Paling tidak
ada 2 pilihan. Kalau pilih pil merah,
artinya risiko rendah, return rendah.
Kalau pil biru, artinya risiko tinggi,
return tinggi. Semua adalah pilihan
yang berkaitan dengan perspektif.
Tidak ada benar dan salah.
7. Menurut partisipan, gambar ini
menunjukkan nilai tukar dollar.
Gambar ini merupakan trigger bagi
partisipan untuk menjaga nilai yang
bisa disimpan. Hal ini tidak terlepas
dari sistem keuangan yang ada. Tidak
bisa dipungkiri bahwa uang kertas ini
nilainya akan terus menurun. Menurut
partisipan, uang itu harusnya emas
perak, bukan kertas. Bisa jadi ada teori
konspirasi yang melatarbelakanginya.
Sistem keuangan didesain untuk
memiskinkan semua yang
menggunakannya sampai pada titik
tidak berharga lagi. Sekarang, negara
lain mengacu ke dollar.
8. Menurut partisipan, gambar ke-
delapan adalah gambar kuadran.
Partisipan menjelaskan tentang kelas
sosial. Partisipan tidak nyaman di sisi
Employee meskipun dia ada diposisi
tersebut.
9. Menurut partisipan, gambar ini
menunjukkan seseorang pada suatu
kondisi dimana pada akhirnya ada hal-
hal yang tidak bisa dikontrol lebih
banyak daripada yang bisa dikontrol.
Partisipan memposisikan diri sebagai
orang tersebut, sehingga menurutnya
kondisi tersebut membuatnya hanya
bisa analisis dan belajar (saat
berinvestasi).
10. Menurut partisipan, gambar ini adalah
topeng. Menurutnya, jangan mudah
percaya dengan kata-kata orang,
cobalah untuk verifikasi sendiri (dalam
konteks investasi).
Menurut partisipan banyak orang yang mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang
terancam oleh adanya sistem keuangan yang berlaku.
Tahap 3 : Sorting Task
Pada tahap ke-tiga partisipan diminta untuk mengelompokan gambar yang
menurut mereka sesuai satu sama lain.
No Kelompok Keterangan
1. Pengelompokan gambar pertama
oleh partisipan dengan tema
“Tujuan, Niat, Dasar”
E. Partisipan 5
Partisipan 5 dengan inisial B memiliki profil bekerja, juga sebagai mahasiswa
FEB UAD, usia 23 tahun, dengan status lajang. Pertisipan bertempat tinggal di Lampung.
Inisial B melakukan investasi sejak tahun 2020 di saham (Ajaib), dan Crypto (Binance,
Tokocrypto).
No Gambar Keterangan
1. Pada gambar pertama, ialah buku partisipan menjelaskan
bahwa sebuah investasi itu seharusnya menggambarkan
leher keatas yang dimana bukan hanya melipatgandakan
aset namun juga bagaimana mengelola aset tersebut
menjadi tak terbatas dan kita dapat melampauinya, buku
adalah jendela dunia dengan membaca kita dapat dengan
mudah menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, karena
untuk melakukan investasi tentunya kita harus menjadi
orang yang berwawasan luas juga update dengan kondisi
dan situasi perekonomian mikro, makro, dan global.
(Partisipan menyadari pentingnya Ilmu dan Pengetahuan
sebagai modal untuk menjadi seorang investor ataupun
trader).
2. Pada gambar yang ke-dua, ialah makanan partisipan
menjelaskan bahwa investasi itu dapat kita ibaratkan sama
dengan makanan, tidak semua yang kita makan dikeluarkan
oleh tubuh, namun ada yang diubah menjadi sebuah energi.
Sama dengan investasi yang mana tidak semua yang kita
miliki harus kita habiskan dengan cara berfoya-foya,
namun terdapat bagian yang harus kita simpan sebagai
tabungan yang dapat kita gunakan ketika kita sedang
mengalami down step financial. Memakan makanan yang
bergizi akan menjadikan tubuh yang sehat dan kuat, begitu
juga investasi dengan pengetahuan akan menjadi semakin
efektif dan menghasilkan. (Partisipan menyadari manfaat
investasi dan pentingnya Ilmu dan Pengetahuan sebagai
modal untuk menjadi investor ataupun trader).
3. Pada gambar ke-tiga, ialah gambar pernikahan partisipan
menjelaskan mengenai investasi itu sama dengan memilih
pasangan, harus memilih yang benar dan tepat, dimana
harus menyesuaikan kualitasnya. Dalam trading sebuah
fundamental yang bagus ialah fundamental yang tepat
apabila terjadi sedikit penyimpangan maka kita akan
memperoleh risiko-risiko yang akan muncul dan harus kita
hadapi, salah satunya adalah kerugian. (Partisipan
menyadari adanya risiko dalam berinvestasi, risiko tersebut
dapat menjadi faktor investor ataupun trader untuk belajar
mengenai ilmu dan pengetahuan pada dunia investasi).
4. Pada gambar ke-empat, ialah gambar secangkir kopi
hangat, partisipan menjelaskan bahwa investasi atau
trading sama dengan kopi yang panas dimana awalnya
pahit dan dapat melukai indra perasa kita, namun setelah
dinikmati berkali-kali akan membuat kita merasa
ketagihan, sehingga menimbulkan rasa yang selalu ingin
menikmatinya, namun ada indra perasa(lidah) yang terluka,
maka untuk mencegah luka tersebut kita harus memiliki
teknik tertentu untuk menikmati secngkir kopi panas,
begitupula dengan investasi kita memerlukan pengetahuan
dan ilmu untuk menentukan teknik investasi yang baik dan
menguntungkan. (Partisipan menyadari bahwa investasi
membutuhkan teknik khusus yang dibekali oleh ilmu dan
pengetahuan).
5. Pada gambar ke-lima, ialah gambar tulisan mantan, dimana
partisipan menjelaskan bahwa, dalam investasi kita perlu
melupakan masalalu seperti mantan agar dapat move on
dengan menjadi lebih baik, sama halnya dengan aset rugpul
yang tidak dinginkan kembali lagi. Dimana kita harus
dapat belajar dari kesalahan, karena kesalahan ialah
motivasi terbaik untuk menjadi lebih baik, move on dengan
belajar dari pengalaman ialah pengetahuan dan ilmu baru
yang dapat dijadikan acuan. (Partisipan menyadari risiko
dalam investasi dapat dijadikan sebagai ilmu dan
pengetahuan).
6. Pada gambar ke-enam, ialah gambar kendaraan. Peneliti
menjelaskan bahwa investasi itu sama seperti kendaraan
tergantung pada drivernya, mau dibawa kemana kendaraan
tersebut. Begitupula dengan investasi tergantung mau
dibawa kemana oleh investornya ataupun tradernya, baik
pada hal yang negatif yang akan memberikan kerugian,
seperti terjebak pada inevstasi bodong, ataupun hal positif
yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi
investor/trader. (partisipan menyadari adanya risiko yang
memberikan dampak negatif maka pentinya ilmu dan
pengetahuan sebagai bekal dan modal sebagai
investor/trader).
7. Gambar ke-tujuh, ialah gambar pemandangan dan gunung,
dimana partisipan menjelaskan bahwa dalam trading
double top ialah sebuah pattern yang memberian
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dengan cara
ordersell, bentuk pattern seperti gunung dan diharapkan
setelah membentuk gunung kedua harga akan turun. Dalam
hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam trading
terdapat istilah-istilan yang dapat memberikan sebuah arti
yang akan menentukan kita dalam mengambil tindakan dan
keputusan, istilah tersebut sangatlah asing bagi orang yang
awam dengan trading, maka pentingnya kita belajar ilmu
dan pengetahuan trading sebagai modal utama sebelum
melakukan investasi. (partisipan menyedari pentingnya
ilmu dan pengetahuan tentang saham, trading, dan
invetasi.)
8. Gambar ke-delapan, ialah gambar tangga, dimana
partisipan menjelaskan bahwa trading memiliki istilah
support dan resisten, seperti anak tangga ketiak resist (anak
tangga) akan memberikan support untuk terus naik keatas
dan akan ada anak tangga sebagai support diatasnya,
sebagai seorang trader harus bisa mengetahui titik dimana
harus melangkah naik atau harus melangkah turun.
(partisipan menyedari pentingnya ilmu dan pengetahuan
tentang saham, trading, dan invetasi sebagai dasar
pengambilan keputusan).
9. Pada gambar ke-sembilan ialah gambar robot transformers,
partisipan menjeleaskan bahwa penciptaan sebuah robot
tentunya akan memberikan manfaat juga dapat
memberikan mudharat, maka sebelum memasuki dunia
investasi kita harus memiliki bekal ilmu dan pengetahuan
agar dapat mengendalikan invetasi dengan baik, bukan kita
yang dikendalikan oleh robot. (partisipan menyedari
pentingnya ilmu dan pengetahuan tentang saham, trading,
dan invetasi sebagai dasar pengambilan keputusan).
10. Pada gambar ke-sepuluh ialah gambar logo youtube,
partisipan menjelaskan bahwa, youtube merupakan sumber
pengetahuan digital yang mudak diakses, dimana youtube
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran selain dengan
membaca buku dan kabar terbaru investasi. Youtube dapat
dikatakan sebagai jendela dunia, untuk mengaksesnya kita
memerlukan ilmu dan pngetahuan agar tidak menyipang.
(partisipan menyedari pentingnya ilmu dan pengetahuan
tentang saham, trading, dan invetasi sebagai dasar
pengambilan keputusan yang tidak menyimpang).
Tahap 2 : Missing Image
Pada tahap ke-dua partisipan diminta untuk memilih gambar yang dianggap
belum dapat ditemukan atau belum termasuk pada 10 gambar diatas. Dan partisipan B
memilih gambar.
Menurut partisipan seseorang yang tidak membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan
untuk terjun pada dunia investasi ataupun trading maka hidupnya tidak akan tenang,
selalu merasa berat dan pikiran semakin kusut.
No Gambar Keterangan
1. Pada gambar pertama, ialah menu sarapan dengan tempe
goreng. Partisipan menyatakan bahwa investasi itu seperti
grengan tempe, tidak ada yang tahu. Maka penting bagi kita
untuk memiliki bekal ilmu dan pengetahuan dalam
menganalisis fundamental dan teknikal, berita dan
informasi terkait dengan perusahaan sebelum kita
melakukan investasi ataupun trading. (Partisipan menyadari
pentingnya Ilmu dan Pengetahuan sebagai modal untuk
menjadi seorang investor ataupun trader).
2. Pada gambar yang ke-dua, ialah koin. Partisipan
menjelaskan bahwa investasi itu sama seperti koin ketika
jatuh dari ketinggian dapat terus berjalan dan tetap
memberikan manfaat juga keuntungan, ataupun ketika jatuh
tidak dapat bergerak hanya stuck dan memberikan risiko
kerugian. (Partisipan menyadari manfaat investasi dan
risiko dalam berinvestasi ataupun trading).
3. Pada gambar ke-tiga, ialah gambar bersepedah dialam
bebas. Partisipan menjelaskan bahwa investasi itu seperti
orang mengayuh sepedah dialam bebas dari kecepatan
rendah kekecepatan tinggi, dengan medan yang terjal curam
dan datar sehingga didalamnya membutuhkan teknik
khusus bersepeda agar dapat mencapai tujuan dengan
selamat dan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi setelah
melewati medan yang sulit. (Partisipan menyadari adanya
risiko dalam berinvestasi, risiko tersebut dapat menjadi
faktor investor ataupun trader untuk belajar mengenai ilmu
dan pengetahuan pada dunia investasi).
4. Pada gambar ke-empat, ialah gambar uang yang banyak,
partisipan menjelaskan bahwa investasi itu seperti uang
banyak seseorang yang menginginkan hasil dari investasi,
namun untuk mendapatkannya tidaklah mudah. Kita harus
bekerja keras untuk memperoleh uang, dan kita harus
bekerja keras untuk berhasil alam berinvestasi dengan
usaha yang dibekali oleh ilmu dan pengetahuan agar apat
memudahkan kita dalam mengambil sebuah keputusan.
(Partisipan menyadari bahwa investasi membutuhkan usaha
dan teknik khusus yang dibekali oleh ilmu dan
pengetahuan).
5. Pada gambar ke-lima, ialah gambar pohon kelapa.
Partisipan menjelaskan bahwa, investasi yang baik seperti
pohon kelapa yang akan memberikan manfaat dari akar
sampai air yang ada didalam buahnya, apabila kita dapat
menerapkan masing-masing komponen dengan tepat.
(Partisipan menyadari manfaat dalam investasi yang dapat
dijadikan sebagai ilmu dan pengetahuan).
6. Pada gambar ke-enam, ialah gambar pondasi bagunan.
Partisipan menjelaskan bahwa, pondasi yang kokoh akan
mempengaruhi kualitas bangunan hingga keatapnya.
Begitupula dengan investasi jika dibekali ilmu dan
pengetahuan yang dijadikan sebagai pondasi yang kokoh
maka akan kuat dalam menghadapi risiko-risiko investasi,
dan membantu kita dalam mengambil keputusan sehingga
memberikan keuntungan yang maksimal. (partisipan
menyadari tingginya risiko untuk memperoleh keuntungan
yang tinggi maka pentinya ilmu dan pengetahuan sebagai
bekal dan modal sebagai investor/trader).
7. Gambar ke-tujuh, ialah gambar rumah yang mewah.
Partisipan menyatakan bahwa hasil investasi diidamkan
setiap orang ialah asset, dan harta yang mewah, namun
dalam prosesnya investasi tidaklah mudah dilakukan.
Ketika kita berinvestasi untuk niat yang baik sebagai
tabungan dikala kita membutuhkannya bukan untuk hanya
mengejar harta dan kemewahan maka didalamnya kita akan
mendapatkan manfaat yang besar. Karena rumah mewah
tidaklah bermanfaat apabila tidak ada keharmonisan
keluarga didalamnya. Rumah sederhana investasi ada,
keluarga harmonis tentunya akan memberikan manfaat.
Maka dalam berinvestasi kita harus membekali diri dengan
ilmu dan pengetahuan. (partisipan menyedari pentingnya
ilmu dan pengetahuan tentang tujuan investasi.)
8. Gambar ke-delapan, ialah gambar atap yang kokoh.
Partisipan menyatakan bahwa investasi akan melindungi
kita dari badai dan hujan, terik dan panasnya
ketidakstabilan ekonomi baik secara mikro dan makro.
(partisipan menyedari manfaat investasi).
9. Pada gambar ke-sembilan ialah gambar tangan berdoa.
Partisipan menyatakan bahwa sekuat apapun usaha didunia,
tak lupa diiringi dengan doa, ikhtiar dan tawakal untuk
mencapai segala keinginan. Begitupula dengan investasi
tidak akan berhasil jika tidak dibekali dengan ilmu dangan
pengetahuan. (partisipan menyedari pentingnya ilmu dan
pengetahuan sebagai dasar investasi ataupun trading).
10. Pada gambar ke-sepuluh ialah gambar tumpukan sampah
yang menggunung. Partisipan menyatakan bahwa investasi
yang buruk akan sama dengan tumpukan sampah yang
menggunung, atau dapat merugikan diri sendiri dan orang
lain. Untuk menghindari hal tersebut maka kita harus
memiliki ilmu dan pengetahuan juga komunikasi sesama
investor melalui grup diskusi dan lainnya, ketika investasi
tidak dibekali dengan ilmu dan pengetahuan hanya
menggunakan nafsu ingin kekayaan asset yang diperoleh
tentunya akan sama dengan berjudi, ketika kita kalah tanpa
memikirkan penyebab dan lainnya, yang akan membuat
kita berhutang pada orang lain kemudian melakukan
kesalahan yang sama secara berulang. Maka akan
menimbulkan tumpukan hutang, risiko, dan kerugian.
(partisipan menyedari bahaya dan risiko dari investasi yang
salah maka pentingnya ilmu dan pengetahuan sebagai
landasan investasi dan trading ).
G. Diskusi
Tahap 10 : The Vignette
Tujuan akhir dari analisis adalah membangun peta konsensus yang berasal dari
respon seluruh partisipan. Tahap akhir analisis hanya dapat dilakukan apabila seluruh
partisipan sudah diwawancara. Penyusunan consensus map melalui proses sebagai
berikut; kodifikasi – penentuan konstruk besar – peta konsensus
Partisipan Konstruk
1
2
3
4
5
6
Belajar
Manfaat
Risiko Investasi
Keyakinan
Pemahaman
Keputusan Investasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Investasi pada zaman dengan adanya perkembangan teknologi tanpa diimbangi dengan
literasi keuangan masyarakat dapat menyebabkan munculnya investasi illegal. Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan literasi keuangan antara lain 1) tingkat Pendidikan, 2) kemudahan
akses informasi tentang keuangan melalui internet dan sosial media, 3) peran influencer yang
membagi pengalaman tentang keuangan.
B. SARAN
Sosial media adalah wadah yang sangat mudah dijangkau oleh masyarakat sehingga sosial
media menjadi sarana yang sangat besar pengaruhnya dalam penyebaran informasi keuangan
sekaligus sarana mengedukasi masyarakat tentang aktivitas keuangan dan investasi yang
aman. Perkembangan teknologi harus diimbangi dengan meluasnya informasi yang
bermanfaat, khususnya di bidang keuangan, melalui sosial media.
REFERENSI
Negara, A.K. dan Hendra G.F. 2020. Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi dan
Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi Generasi Milenial di Pasar Modal.
Jurnal Business Management Journal. Vol 16, No 2 : 81 – 95.
Bibliographi
Jaffri, S. R. (2008). Gelagat Kepatuhan Zakat Perniagaan: Aplikasi Teori Tindakan Beralasan. UUM
Repository, 50-62.