Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

REGULASI, PENGANGGARAN KAPITAL DAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

DOSEN PENGAMPU: Dr. NOVAL NUR, S.E.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6:

1. NILUH PUTU EKAJULI SUPRAPTI (B1B121052)


2. NISSA SANTIKA (B1B121053)
3. NUR AFNI USNIA (B1B121054)
4. NUR CAHYANI (B1B121055)
5. NUR KHALISAH (B1B121056)
6. NUR RESKI AFRILIA (B1B121057)
7. NURHALIZA (B1B121058)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul
"Regulasi, Penganggaran Kapital Dan Manajemen Sektor Publik".

Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah ekonomi manajeial di program
studi manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Universitas Halu Oleo. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak, Dr. Noval, S.E.
selaku dosen mata kuliah ekonomi manajerial dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 5 Desember 2023


Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………..2
C. Tujuan………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN
A. Regulasi Dan AntiTrust…………………………………………………….4
B. Peranan Pemerintah Dalam Peranan Perekonomian………………………10
C. Keputusan Investasi Jangka Panjang……………………………………...12
D. Penganggaran Kapital……………………………………………………..14
E. Analisis Cost Benefit Dan Manajemen Sektor Publik………………....….16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………..21
B. Saran………………………………………………………………………21

DAFTAR PUSTKA…………………………………………………………..….22

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Regulasi adalah aturan-aturan yang mengikat, baik dalam pemerintahan
maupun bisnis. Fungsi regulasi adalah untuk menertibkan perlilaku orang-orang yang
terlibat dalam suatu komunitas dalam batasan-batasan tertentu. Regulasi adalah sesuatu
yang tidak bebas nilai karena di dalam proses pembuatannya pasti terdapat tarik
menarik kepentingan yang kuat antara kepentingan publik, pemilik modal dan
pemerintah. Isu yang kontroversial dalam kebijakan pemerintah khususnya berkaitan
dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran adalah masalah
digitalisasi penyiaran. Undang-Undang sebagai produk hukum tidak berada di “ruang
hampa”. Ia merupakan hasil dari proses politik dan ekonomi sehingga karakternya
diwarnai konfigurasi kekuatan politik dan ekonomi yang melahirkannya. (Masduki,
2007:49). Tujuan regulasi pada umumnya adalah untuk mengendalikan segala hal.
Adanya regulasi memudahkan terciptanya ketertiban, sehingga menciptakan kondisi
yang aman dan tentram. Regulasi tak hanya menyangkut satu aspek kehidupan, namun
seluruhnya yang terkait kehidupan bermasyarakat. Hasilnya suatu tatanan masyarakat
dapat berkembang, terus maju, dan hidup sejahtera.
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama
keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka
dapatmenghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka
panjangnyaPenganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan denganuang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan
sebagai alat untuk menghitungkeuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital
budgeting) bukan hanya sekedar itu saja.Maka dari itu kita harus memahami betul
pengertian dari penganggaran modal (capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya
terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan
berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi perusahaan. Di
suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital
budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam
modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan.
Penganggaran Kapital atau capital budgeting adalah suatu aspek penting bagi
manajer dalam mengambil keputusan investasi. Investasi adalah penempatan dana di

1
masa sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang. Investasi tidak hanya yang berkaitan dengan bidang keuangan saja namun dapat
berupa penggantian, perluasan produk atau pasar yang sudah ada, perluasan ke produk
atau pasar baru, proyek keselamatan dan/atau lingkungan hidup dan lain-lain (Brigham,
2011).
Keputusan dalam berinvestasi harus dipertimbangkan dengan baik karena
perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah yang besar untuk berinvestasi dan dana
yang ditanamkan dalam investasi tidak dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi dapat berakibat fatal bagi suatu
perusahaan atau kegiatan usaha sehingga manajer harus melakukan perhitungan dengan
teliti agar investasi yang dilakukan tidak membawa kerugian bagi perusahaan.
Persaingan antar perusahaan makin ketat sehingga manajer dituntut untuk melakukan
pertimbangan dan perencanaan yang matang agar keputusan investasi yang diambil
tepat sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan dan bahkan dapat
memperluas kegiatan usahanya.
Sektor publik dapat diartikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo, 2002). Sektor publik
mencakup semua lembaga pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun pemerintah
daerah. Aktivitas sektor publik baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertujuan
untuk menarik perhatian publik dalam suatu hal atau isu dalam melayani publik namun
tidak bersifat mencari laba (moneter) atau disebut lembaga non profit.
Perkembangan di era sekarang ini, praktik akuntansi sektor publik lebih banyak
menarik perhatian masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang ingin mengetahui
bagaimana aktivitas pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya secara
tertib, taat perundang-undangan, transparan, efisien, dan memberikan manfaat. Karena
itu pemerintah daerah dituntut dapat menunjukkan performa dalam mempertanggung
jawabkan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa
laporan keuangan yang disusun setiap periode tahun berakhir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Regulasi Dan Anti Trust?
2. Bagaimana Peranan Pemerintah Dalam Peranan Perekonomian?
3. Apa Saja Keputusan Investasi Jangka Panjang?
2
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Penganggaran Kapital?
5. Seperti Apa Analisis Cost Benefit Dan Manajemen Sektor Publik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Devinisi Dari Regulasi Dan Anti Trust.
2. Untuk Menegetahui Peranan Pemerintah Dalam Peranan Perekonomiaan.
3. Untuk Menegetahui Keputusan Investasi Jangka Panjang.
4. Untuk Menegetahui Pengertian Dari Penganggaran Kapital.
5. Untuk Mengetahui Analisis Dari Cost Benefit Dan Manajemen Sektor Publik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Regulasi dan AntiTrust

1. Regulasi

a. Definisi regulasi
Regulasi adalah kata serapan dari bahasa Inggris, ‘regulation’ yang
artinya aturan. Menurut Collins Dictionary, regulasi adalah aturan yang dibuat
oleh pemerintah atau otoritas lain untuk mengontrol cara sesuatu yang
dilakukan atau cara orang berperilaku. Regulasi adalah istilah yang mungkin
kerap terdengar di bidang pemerintahan dan bisnis.Regulasi pemerintah adalah
perpanjangan alami dari undang-undang, yang mendefinisikan dan mengontrol
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bisnis atau individu untuk mengikuti
hukum.
Sementara itu, regulasi bisnis adalah aturan-aturan yang dikeluarkan
untuk mengendalikan perilaku dalam berbisnis, baik aturan dalam bentuk
batasan hukum oleh pemerintah pusat atau daerah, peraturan asosiasi
perdagangan, regulasi industri, dan aturan lainnya. Regulasi adalah aturan-
aturan yang mengikat, baik dalam pemerintahan maupun bisnis. Fungsi regulasi
adalah untuk menertibkan perlilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu
komunitas dalam batasan-batasan tertentu.
Regulasi dirancang melalui proses-proses tertentu, di mana masyarakat
atau suatu lembaga menyepakati untuk terikat dan mengikuti aturan yang telah
dibuat dalam rangka mencapai tujuan bersama. Biasanya jika ada yang
melanggar regulasi tersebut akan dikenakan sanksi.
b. Fungsi Regulasi
Secara umum, fungsi regulasi adalah sebagai berikut:
1) Sebagai kontrol dan memberikan batasan tertentu.
2) Menciptakan rasa aman dan damai.
3) Memberikan perlindungan hak dan kewajiban.
4) Membuat anggota yang terlibat dalam lingkup regulasi menjadi patuh dan
disiplin.

4
5) Sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
6) Membentuk sistem regulasi yang dapat dijadikan sebagai pengendalian
sosial.
7) Menertibkan seseorang agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan
orang lain.
8) Untuk mencapai tujuan bersama.

c. Jenis-Jenis Regulasi Secara Umum


1) Arbitrary Regulations/Regulasi Arbiter
Regulasi arbiter adalah standar atau aturan yang mewajibkan penggunaan
memilih satu dari beberapa opsi regulasi yang sama-sama valid. Contoh
klasik adalah pilihan mengemudi di sisi kiri atau kanan jalan. Meski tidak
ada bedanya praktis sisi mana yang dipilih, itu menjadi penting ketika semua
orang mematuhi pilihan yang lebih banyak dan umum. Seiring waktu,
biasanya opsi yang paling banyak digunakan akan menang.
2) Good Faith Regulations/Regulasi Iktikad Baik
Regulasi itikad baik adalah peraturan yang menetapkan dasar perilaku di
area tertentu. Misalnya, peraturan kesehatan untuk restoran ada untuk
melindungi konsumen dan meminimalkan risiko hal-hal seperti keracunan
makanan.
Dalam skenario ini, tidak ada pihak yang bertanggung jawab yang akan
keberatan dengan tujuan peraturan yang telah ditetapkan, tetapi argumen
mungkin muncul atas kompleksitas peraturan dan sulitnya kepatuhan.
3) Goal Conflict Regulations/Regulasi Konflik Tujuan
Goal conflict regulations adalah peraturan yang mengakui konflik intrinsik
antara dua tujuan, biasanya tujuan individu versus tujuan masyarakat dan
mengatur untuk kebaikan masyarakat yang lebih besar. Contoh regulasi
konflik tujuan adalah mengamanatkan pemakaian sabuk pengaman dan
batasan konsumsi alkohol saat mengendarai mobil.
4) Process Regulations/Regulasi Proses
Regulasi proses mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, bukan hanya
hasil yang ditentukan atau dilarang. Ini adalah jenis regulasi yang paling
berisiko karena mengorbankan inovasi dan kelincahan untuk memastikan
lebih sedikit variabilitas dalam pengiriman proses.
5
2. Antitrust
a. Definisis AntiTrust
Antitrust merupakan kebijakan pemerintah untuk menangani monopoli.
Undang-undang antitrust bertujuan untuk menghentikan penyalahgunaan
kekuatan pasar oleh perusahaan-perusahaan besar dan, terkadang, untuk
mencegah merger dan akuisisi perusahaan yang akan menciptakan atau
memperkuat monopoli. Ada perbedaan besar dalam kebijakan antitrust baik
antar negara dan dalam negara yang sama dari waktu ke waktu. Hal ini telah
mencerminkan ide yang berbeda tentang apa yang merupakan monopoli dan, di
mana ada satu, macam perilaku yang kasar.
Di Amerika Serikat, kebijakan monopoli telah dibangun di Sherman Act
Antitrust 1890. Kontrak atau konspirasi ini dilarang karena menghambat
perdagangan atau, dalam kata-kata tindakan selanjutnya, untuk memonopoli
perdagangan. Pada awal abad ke-20 hukum ini digunakan untuk mengurangi
kekuatan ekonomi dipegang oleh apa yang disebut “baron perampok”, seperti
JP Morgan dan John D. Rockefeller, yang mendominasi sebagian besar industri
Amerika melalui trust besar yang hak suara perusahaan dikendalikan ‘. Du Pont
kimia, perusahaan kereta api dan Standard Oil Rockefeller, antara lain, yang
dipecah. Pada 1970-an Sherman Act berubah (akhirnya tidak berhasil) melawan
IBM, dan pada 1982 berhasil break-up dari monopili telekomunikasi nasional
oleh AT & T.
Pada 1980-an yang lebih menggunakan pendekatan laissez-faire
diadopsi, didukung oleh teori-teori ekonomi dari sekolah Chicago. Teori ini
mengatakan satu-satunya alasan untuk mengintervensi antitrust karena
kurangnya kompetisi yang merugikan konsumen, dan bukan bahwa perusahaan
telah menjadi, dalam arti tidak jelas, terlalu besar. Beberapa kegiatan monopoli
yang sebelumnya ditargetkan oleh otoritas antitrust, seperti predatory pricing
dan perjanjian pemasaran eksklusif, yang jauh lebih berbahaya bagi konsumen
daripada yang telah diperkirakan pada masa lalu.
Mereka juga mengkritik metode tradisional untuk mengidentifikasi
monopoli, yang didasarkan pada melihat berapa persen dari pasar yang dilayani
oleh perusahaan perusahaan terbesar atau, menggunakan ukuran yang dikenal
sebagai Herfmdahl-Hirschman Index. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa

6
kalau pasar didominasi oleh satu perusahaan tidak perlu menjadi keprihatinan
antitrust, asalkan itu membuat pasar contestable.
Pada 1990-an kebijakan antitrust Amerika menjadi agak lebih
intervensionis. Sebuah gugatan profil tinggi diluncurkan terhadap Microsoft
pada 1998. Perusahaan software raksasa ditemukan bersalah atas perilaku anti-
kompetitif, yang katanya untuk memperlambat laju inovasi. Namun, ketakutan
bahwa perusahaan akan rusak, menandakan kebijakan antitrust Amerika jauh
lebih interventionalist, terbukti salah. Perusahaan ini tidak dihukum berat. Di
Inggris, kebijakan antitrust sudah dinilai sesuai dengan apa yang oleh pembuat
kebijakan diputuskan dalam kepentingan publik. Pada pendekatan ini relatif
permisif terhadap merger dan akuisisi. Namun, pada pertengahan 1980-an di
Inggris mengikuti jejak di Amerika mendasarkan kebijakan antitrust pada
konsumen, apakah perubahan dalam kompetisi dirugikan. Di beberapa negara
besar di Uni Eropa ada mengejar kebijakan guna membangun kekuatan
nasional, perusahaan dimungkinkan untuk memilih menikmati beberapa
kekuatan monopoli di negaranya yang digunakan untuk membuat pesaing
mereka dari luar negeri, lebih efektif. Namun, selama 1990 Komisi Eropa
menjadi semakin aktif dalam kebijakan antitrust, berusaha untuk
mempromosikan kompetisi dalam Uni Eropa. Pada 2000, Uni Eropa terjadi
peristiwa kontroversial dengan memblokir merger antara dua perusahaan
Amerika, GE dan Honeywell, padahal kesepakatan tersebut telah disetujui oleh
regulator antitrust Amerika. Kontroversi itu menyoroti isu penting. Akibat
globalisasi yang meningkat, maka pasar yang relevan untuk menilai apakah
kekuatan pasar ada atau disalahgunakan akan semakin mencakup wilayah yang
jauh lebih dari satu ekonomi tunggal. Itu mengapa ada kebutuhan untuk
membentuk suatu pengawas antitrust global, mungkin di bawah naungan
organisasi perdagangan dunia.

b. Dasar Hukum Antitrust


kongres mengesahkan undang-undang antimonopoli pertama, Undang-
Undang Sherman, pada tahun 1890 sebagai "piagam kebebasan ekonomi
komprehensif yang bertujuan untuk melestarikan persaingan bebas dan tidak
terkekang sebagai aturan perdagangan." Pada tahun 1914, Kongres
mengesahkan dua undang-undang antimonopoli tambahan: Undang-undang

7
Komisi Perdagangan Federal, yang membentuk FTC, dan Undang-undang
Clayton. Dengan beberapa revisi, ini adalah tiga undang-undang inti
antimonopoli federal yang masih berlaku hingga saat ini.
Undang-undang antimonopoli melarang merger dan praktik bisnis yang
melanggar hukum secara umum, sehingga pengadilan dapat memutuskan mana
yang ilegal berdasarkan fakta dari setiap kasus. Pengadilan telah menerapkan
undang-undang antimonopoli pada pasar yang terus berubah, mulai dari zaman
kuda dan kereta hingga era digital saat ini. Namun selama lebih dari 100 tahun,
undang-undang antimonopoli memiliki tujuan dasar yang sama: melindungi
proses persaingan demi kepentingan konsumen, memastikan adanya insentif
yang kuat bagi bisnis untuk beroperasi secara efisien, menjaga harga tetap
rendah, dan menjaga kualitas.

Berikut adalah ikhtisar dari tiga undang-undang inti antimonopoli federal.


Undang-Undang Sherman melarang "setiap kontrak, kombinasi, atau
konspirasi yang membatasi perdagangan," dan segala "monopolisasi, upaya
monopoli, atau konspirasi atau kombinasi untuk memonopoli." Dahulu kala,
Mahkamah Agung memutuskan bahwa Undang-Undang Sherman tidak
melarang segala pembatasan perdagangan, hanya pembatasan yang tidak
masuk akal . Misalnya, dalam beberapa hal, perjanjian antara dua individu
untuk membentuk kemitraan membatasi perdagangan, namun hal tersebut tidak
boleh dilakukan secara tidak wajar, dan dengan demikian mungkin sah
berdasarkan undang-undang antimonopoli. Di sisi lain, tindakan-tindakan
tertentu dianggap sangat merugikan persaingan sehingga hampir selalu
ilegal. Hal ini mencakup pengaturan yang jelas di antara individu atau bisnis
yang bersaing untuk menetapkan harga, membagi pasar, atau mencurangi
penawaran. Tindakan-tindakan ini " per se " merupakan pelanggaran terhadap
Sherman Act; dengan kata lain, tidak ada pembelaan atau pembenaran yang
diperbolehkan.
Hukuman bagi pelanggaran Sherman Act bisa sangat berat. Meskipun
sebagian besar tindakan penegakan hukum bersifat perdata, UU Sherman juga
merupakan hukum pidana, dan individu serta bisnis yang melanggarnya dapat
dituntut oleh Departemen Kehakiman. Penuntutan pidana biasanya terbatas
pada pelanggaran yang disengaja dan jelas seperti ketika pesaing menetapkan
8
harga atau melakukan kecurangan dalam penawaran. Undang-Undang Sherman
mengenakan hukuman pidana hingga $100 juta untuk perusahaan dan $1 juta
untuk individu, serta hukuman penjara hingga 10 tahun. Berdasarkan undang-
undang federal, denda maksimum dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat
jumlah yang diperoleh para konspirator dari tindakan ilegal atau dua kali lipat
uang yang hilang oleh korban kejahatan, jika salah satu dari jumlah tersebut
melebihi $100 juta.
Undang-Undang Komisi Perdagangan Federal melarang “metode
persaingan tidak sehat” dan “tindakan atau praktik yang tidak adil atau
menipu.” Mahkamah Agung telah menyatakan bahwa semua pelanggaran
terhadap Sherman Act juga melanggar UU FTC. Oleh karena itu, meskipun
FTC secara teknis tidak menegakkan Sherman Act, FTC dapat mengajukan
kasus berdasarkan FTC Act terhadap jenis aktivitas yang sama yang melanggar
Sherman Act. Undang-Undang FTC juga mencakup praktik-praktik lain yang
merugikan persaingan usaha, namun hal tersebut mungkin tidak sesuai dengan
kategori perilaku yang secara resmi dilarang oleh Undang-Undang
Sherman. Hanya FTC yang mengajukan kasus berdasarkan UU FTC.
Undang-Undang Clayton membahas praktik-praktik tertentu yang tidak
secara jelas dilarang oleh Undang-Undang Sherman, seperti merger dan
direktorat yang saling terkait (yaitu, orang yang sama mengambil keputusan
bisnis untuk perusahaan pesaing). Bagian 7 dari Undang-Undang Clayton
melarang merger dan akuisisi yang dampaknya "dapat secara substansial
mengurangi persaingan, atau cenderung menciptakan monopoli". Sebagaimana
diubah oleh Undang-Undang Robinson-Patman tahun 1936, Undang-Undang
Clayton juga melarang diskriminasi harga, layanan, dan tunjangan tertentu
dalam transaksi antar pedagang. Undang-Undang Clayton diubah lagi pada
tahun 1976 oleh Undang-Undang Perbaikan Antitrust Hart-Scott-Rodino yang
mengharuskan perusahaan yang merencanakan merger atau akuisisi besar-
besaran untuk memberi tahu pemerintah tentang rencana mereka terlebih
dahulu. Undang-Undang Clayton juga memberi wewenang kepada pihak
swasta untuk menuntut ganti rugi tiga kali lipat ketika mereka dirugikan oleh
tindakan yang melanggar Undang-Undang Sherman atau Clayton dan untuk
mendapatkan perintah pengadilan yang melarang praktik anti persaingan di
masa depan.
9
Selain undang-undang federal ini, sebagian besar negara bagian
memiliki undang-undang antimonopoli yang diberlakukan oleh jaksa agung
negara bagian atau penggugat swasta. Banyak dari undang-undang ini
didasarkan pada undang-undang antimonopoli federal.

B. Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian


Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota
masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran
pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar)
merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi
lainnya.
Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah
diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market
failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta
contohnya pencemaran lingkungan. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa
keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi
penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang
melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja
tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan
dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
Untuk mengatasi kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga,
monopoli, dan eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan
dalam perekonomian suatu negara. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi
secara laungsung maupun tidak langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah secara
langsung dan tidak langsung dalam penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen
atau produsen .
1. Intervensi Pemerintah secara Langsung
a. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh
pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar
pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu
rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang
10
membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal)
yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya
melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar.
Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya
praktik pasar gelap, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga
minimum.
b. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET
dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas
daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan
harga diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di
Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff
angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi
per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga
maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.
2. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
a. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara
mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya
untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif
pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen
membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih murah.
b. Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam
pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya
diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang
kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru
berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap
produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya
pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus
untuk menekan laju inflasi.

11
C. Keputusan Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan yang dilakukan untuk menanamkan asset
dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu tertentu belaku lebih lima tahun. Untuk
mencapai waktu yang maksimal makan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Artinya,investasi jangka panjang menaruh model maupun asset untuk bekerja guna
memperoleh penghasilan pasif. Contoh dari investasi jangka panjang yaitu seperti dana
pendidikan, biaya membeli hunian dan lain sebagainya. Tujuan mempunyai investasi
agar para investor yang sudah menaruh asetnya dalam jangka panjang, bisa mempunyai
penghasilan tetap tanpa harus bekerja atau disebut passive income.
1. Tujuan Investasi Jangka Panjang
Selain untuk dana pendidikan dan membeli rumah atau hunian. Investasi
mempunyai tujuan lain sebagai berikut:
a. Bagi perorangan, investasi ini mempunyai tujuan membentuk keuangan pribadi
untuk kebutuhan penting dalam hidup. Misalnya, biaya umroh atau haji, biaya
pernikahan, biaya pensiun dan lain sebagainya
b. Agar memperoleh pendapatan tetap dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan
tetap contohnya royalti, deviden, bunga, uang sewa hingga kepemilikan saham.

c. Bagi perusahaan, bertujuan sebagai dana khusus untuk membiayai kepentingan


sosial hingga dana untuk perusahaan tersebut.

d. Sebagai pengendali perusahaan terhadap kepemilikan sebuah asset perusahaan.

2. Jenis – jenis Investasi Jangka Panjang

Jenis – jenis investasi jangka panjang sebagai berikut :

1) Saham

Saham adalah surat berharga sebagai bukti pemilik modal menjadi bagian dari
kepemilikan asset ataupun perusahaan yang mengeluarkan saham. Investasi
saham dijalankan hanya dengan modal besar. Seiring berkembangnya teknologi,
investasi saham ini mudah diaplikasikan oleh kalangan muda sekalipun karena
cenderung memberikan profit yang lebih besar dibandingkan instrumen
investasi yang lain. Saham adalah suatu surat berharga yang merupakan bukti
kepemilikan baik Perseroan maupun investor korporat. Laba dari saham yaitu

12
deviden, tetapi investor ekuitas juga dapat menjual serta membeli saham untuk
mendapatkan keuntungan.

2) Reksadana

Reksadana adalah surat berharga yang mewakili suatu aset atau klaim aset.
Keuntungan menggunakan reksadana ada beberapa pilihan antara lain saham,
obligasi dan pasar mata uang yang dapat disesuaikan dengan dana dan risiko.
Investasi reksadana cocok bagi mereka yang terjun di dunia bisnis. Reksadana
juga cocok untuk pemula, karena investasinya dilakukan oleh manajer investasi.
Kita hanya menerima untungnya saja. Selain itu, perlu memperhatikan ETF
sebagai produk investasi yang merupakan gabungan antara unsur reksa dana
dalam pengelolaan dana dengan mekanisme saham sebagai transaksi. ETF
adalah reksa dana yang berbentuk kontak investasi kolektif yang unit
penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Jangka waktu yang ditawarkan
investasi reksadana beragam. Reksadana dengan jangka waktu lama dapat
dijumpai pada produk reksadana saham dengan jangka waktu lima tahun, reksa
dana campuran selama 3-5 tahun dan reksadana pendapatan tetap dengan masa
1-3 tahun.

3) Dana Pensiun

Investasi dana pensiun untuk sekarang belum sepopuler yang lain, tetapi sudah
banyak investor yang mulai tertarik mencobanya karena jaminan hari tua yang
ditawarkan. Return akan diberikan ketika usia sudah tidak produktif lagi,
meskipun return tergolong kecil namun sepadan dengan risiko yang juga kecil.
Besar kecilnya keuntungan tergantung total profit yang dihasilkan oleh
perusahaan asuransi tersebut.

4) Obligasi

Obligasi adalah surat berharga utang dari peminjam kepada pemberi pinjaman.
Investasi ini cocok untuk para pebisnis maupun pengusaha, karena mereka
dapat memperoleh dana untuk meningkatkan usahanya. Jangka waktu yang
ditawarkan pada investasi jenis ini adalah 2 sampai 3 tahun. Nantinya akan
mendapatkan surat utang yang berperan sebagai bukti transaksi antara investor
dengan pihak penerbit obligasi. Keuntungan yang didapatkan dapat

13
membandingkan bunga tahunan yang didapatkan. Karena dijamin oleh negara,
investasi jangka panjang ini sangat rendah. Bahkan sampai sekarang belum ada
kasus pembayaran komisi yang telat ataupun gagal. Sehingga investasi obligasi
cocok untuk investor pemula.

D. Penganggaran Kapital
1. Definisi Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Pengertian modal menurut Brigham & Houston (2006) mengacu kepada
aset-aset jangka panjang yang digunakan dalam produksi. Sedangkan pengertian
anggaran menurut Brigham & Houston (2006) adalah sebuah rencana yang
memerinci proyeksi-proyeksi arus kas masuk dan kas keluar selama suatu perioda
tertentu di masa mendatang.
Mengacu pada pengertian dari modal dan anggaran, maka penganggaran
modal menurut Brigham & Houston (2006) adalah keseluruhan proses menganalisis
proyek dan memutuskan proyek mana yang akan dimasukkan di dalam anggaran
modal. Penganggaran modal merupakan proses perencanaan pengeluaran pada aset-
aset yang arus kasnya diperkirakan akan terjadi lebih dari satu tahun. Penganggaran
modal meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang yang hasil
pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun
(Weston & Copeland, 2010). Oleh karena itu, penganggaran modal dapat dikatakan
juga sebagai proses yang dilakukan dalam menganalisis serta mengelola
perencanaan penggunaan aset yang pengembaliannya terjadi dalam jangka panjang.
2. Klasifikasi Proyek
Perusahaan umumnya menetapkan beberapa kategori proyek yang menentukan
perlakuan analisisnya. Kategori proyek tersebut adalah sebagai berikut (Brigham &
Houston, 2006).
a. Penggantian; pemeliharaan bisnis
Penggantian atau pemeliharaan bisnis terdiri dari penggantian peralatan yang
sudah aus atau rusak yang digunakan dalam proses produksi produk-produk
yang memberikan keuntungan. Satu-satunya permasalahan dalam pemeliharan
bisnis adalah apakah sebaiknya operasi terus dilanjutkan dan apakah kita terus
menggunakan proses produksi yang sama? Jika jawabannya adalah iya, maka
keputusan-keputusan pemeliharan umumnya akan dibuat tanpa harus melalui
proses pengambilan keputusan yang rumit.

14
b. Penggantian; pengurangan biaya
Penggantian dan pengurangan biaya meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk
mengganti peralatan yang sudah usang tetapi masih dapat diperbaiki. Keputusan
ini tentu akan bergantung pada pertimbangan, dan umumnya membutuhkan
suatu analisis yang mendetil karena bertujuan untuk menurunkan biaya tenaga
kerja, bahan baku, dan input lain seperti tenaga listrik.
c. Ekspansi produk atau pasar yang sudah ada
Termasuk dalam ekspansi produk atau pasar yang sudah ada adalah pengeluaran
untuk memperluas jaringan pemasaran atau distribusi dalam pasar yang saat ini
sedang dilayani. Keputusan dalam kategori ini membutuhkan analisis yang
lebih mendetil. Keputusan ini dibuat oleh manajemen puncak untuk membuat
keputusan untuk melanjutkan atau tidak.
d. Ekspansi ke produk atau pasar yang baru
Kategori ini merupakan investasi untuk menghasilkan produk baru atau untuk
memperluas pemasaran ke daerah geografis yang saat ini masih belum dilayani.
Proyek-proyek seperti ini melibatkan keputusan-keputusan strategis yang dapat
saja mengubah sifat bisnis secara fundamental, dan proyek tersebut umumnya
membutuhkan pengeluaran dengan jumlah uang yang besar, dan keputusan
akhir hanya dapat ditetapkan oleh direksi perusahaan.
e. Keselamatan dan/ atau proyek-proyek lingkungan hidup
Kategori ini merupakan pengeluaran yang dibutuhkan untuk memenuhi
peraturan pemerintah, perjanjian serikat kerja, asuransi, dan proyek-proyek
yang tidak menghasilkan pendapatan. Proyek yang kecil akan diperlakukan
hampir sama dengan proyek di kategori penggantian; pemeliharaan bisnis.
f. Lain-lain
Kategori ini meliputi keputusan mengenai bangunan kantor, lahan parkir, atau
pesawat eksekutif. Penanganannya tergantung kebijakan setiap perusahaan.

3. Aturan Keputusan Penganggaran Modal


Terdapat beberapa metoda yang digunakan dalam menilai peringkat
proyek serta memutuskan apakah proyek tersebut layak diterima atau ditolak
dalam anggaran modal (Brigham & Houston, 2006).
a. Pembayaran Kembali
b. Pembayaran kembali yang didiskontokan

15
c. Nilai sekarang bersih (Net Present Value – NPV)
d. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return – IRR)

E. Analisis Cost Benefit Dan Manajemen Sektor Publik


1. Cost Benefit Analysis
a. Konsep Cost Benefit Analysis
Cost Benefit Analysis (CBA) atau Analisis Biaya-Manfaat adalah proses
menggunakan teori, data, dan model untuk menguji produk, pengorbanan, dan
kegiatan untuk menilai tujuan yang relevan dan solusi alternatif (Womer et al.
dalam Rahmiyati et al., 2018). Cost Benefit Analysis sering digunakan untuk
memutuskan apakah suatu proyek atau kebijakan mampu memberikan kontribusi
positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Cost Benefit Analysis ini
dijadikan suatu alat dalam proses pengambilan keputusan guna mengevaluasi
kelayakan suatu proyek atau kebijakan yang akan dilaksanakan dalam suatu
negara, sehingga apabila memberikan kontribusi negatif lebih besar dari pada
kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat, maka hendaknya kelanjutan
proyek atau kebijakan tersebut dapat dipertimbangkan kembali untuk dicarikan
alternatif lain atau bahkan dihapus atau ditolak (Perkins, 1994:3).
Cost Benefit Analysis sosial dari suatu proyek memiliki fungsi yang lebih dari
pada penilaian ekonomi dalam memutuskan proyek manakah yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam menentukan keputusan,
penganalisis tidak hanya memperhatikan besarnya cost dan benefit yang dapat
disumbangkan dari suatu proyek, melainkan harus memperhatikan pula mengenai
siapa yang menerima benefit dan siapa pula yang membayar atau menanggung cost
dari proyek atau kebijakan tersebut. Oleh karena itu, penilaian sosial mencakup
dilema moral dan teoritis, seperti yang diperkenalkan dalam kriteria pilihan Hicks-
Kaldor, bahwa suatu proyek berharga untuk dilaksanakan jika memiliki potensi
untuk menghasilkan suatu Pareto optimality dalam kesejahteraan masyarakat suatu
negara. Suatu kondisi Pareto optimality hanya akan terjadi apabila tidak
ditemukannya kebijakan baru yang dapat membuat kondisi kesejahteraan setiap
individu masyarakat menjadi lebih baik atau sama dengan keadaannya seperti pada
kondisi kebijakan yang lama (Perkins, 1994:50, 327).
b. Manfaat Cost Benefit Analysis (CBA)/Analisis Biaya-Manfaat

16
Cost benefit analysis adalah teknik yang menimbang manfaat dan biaya dari
setiap perlakuan risiko sehingga perusahaan mencapai hasil yang paling
menguntungkan di sisi manfaat, sedangkan perusahaan mencapai tingkat efisiensi
tertentu di sisi biaya.
Penerapan cost benefit analysis dalam bisnis berguna untuk mendukung
proses pengambilan keputusan karena hasil analisis biaya-manfaat memberikan
pandangan agnostik berbasis bukti tentang masalah yang dibahas, tanpa pengaruh
faktor lain seperti pendapat, prasangka, politik, elemen, dan lain-lain.
c. Cara Menghitung Cost Benefit Analysis
Perusahaan dapat menerapkan metode Cost Benefit Analysis (CBA) dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut.
1) Membuat Kerangka Perencanaan
Tahapan pertama dalam cara kerja cost benefit analysis ini ialah membuat
kerangka perencanaan. Pada tahap ini, harus ditetapkan beberapa poin dasar,
pendukung, dan krusial yang perusahaan perlu penuhi guna menunjang proses
analisis.
Selanjutnya, menentukan metrik yang ingin digunakan untuk mengukur serta
membandingkan biaya dan manfaat sebagai indikator untuk menafsirkan hasil
analisis. Untuk membandingkan biaya dan manfaat secara akurat, keduanya
harus diukur dalam nilai mata uang yang sama agar mengurangi risiko
kegagalan dalam proses CBA perusahaan.
2) Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan analisis
biaya manfaat yaitu dengan membuat dua daftar yang berbeda. Daftar pertama
berisi biaya-biaya yang diperkirakan dan daftar kedua berisi manfaat yang akan
diperoleh dari keputusan.
Biaya-biaya yang pada umumnya dihitung dalam cost benefit analysis
formula, yakni:
a) Direct cost (biaya langsung), terdiri dari biaya bahan baku, biaya
manufaktur, biaya pekerja, dan biaya inventaris
b) indirect cost (biaya tidak langsung), terdiri dari biaya air, biaya sewa, biaya
listrik, dan biaya lain yang menyangga operasional perusahaan

17
c) Intangible cost (biaya tidak teraba), biaya ini cukup rumit untuk ditentukan.
Contoh dari biaya tidak teraba ini misalnya kepuasan pelanggan yang
menurun setelah penerapan program layanan baru .
d) Opportunity cost (biaya peluang), jumlah keuntungan yang diperoleh dari
sebuah strategi bisnis dibandingkan dengan strategi yang lain.
Sementara itu, terdapat manfaat yang harus dihitung dalam cost benefit
analysis, antara lain:
a) Direct benefit (manfaat langsung), peningkatan pendapatan dan penjualan
dari produk yang baru dibuat
b) Indirect benefit (manfaat tidak langsung), peningkatan minat konsumen
terhadap brand
c) Intangible benefit (manfaat tidak teraba), moral karyawan yang semakin
membaik karena keuntungan perusahaan meningkat
d) Competitive benefit (manfaat kompetitif), misalnya menjadi pionir dalam
industri yang sedang dijalani.
3) Menentukan Nilai dari Setiap Biaya dan Manfaat yang Ada
Tanpa adanya metrik yang pasti, akan sulit membandingkan antara biaya dan
manfaat dalam cost benefit analysis. Oleh karena itu, dalam setiap item yang
ada, harus ditentukan nilainya dengan mata uang. Dengan demikian, bisa
diperoleh hasil yang lebih akurat.
4) Menghitung dan Membandingkan Hasil dari Perhitungan Cost Benefit Analysis
Setelah setiap biaya dan manfaat memiliki nilai masing-masing dalam mata
uang, tahapan selanjutnya, menghitung dan membandingkan jumlah keduanya.
Jika jumlah manfaat melebihi jumlah biaya, bisa dilanjutkan proses
pengambilan keputusan. Namun, bila jumlah biaya ternyata lebih besar dari
jumlah manfaat, harus mempertimbangakan keputusan yang akan diambil.
Selain membandingkan harga biaya dan manfaatnya, perlu dilihat kerangka
kerja yang telah dibuat di awal. Pasalnya, dari analisis manfaat dan biaya yang
sudah dilakukan sebelumnya, dapat dilihat bahwa keputusan bisa membantu
dalam mencapai kesuksesan atau justru menyebabkan kemunduran bisnis.

2. Manajemen Sektor Publik


a. Pengertian Manajemen

18
Dalam suatu organisasi diperlukan manajemen untuk mengatur proses
penyelenggaraan organisasi hingga tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.
Pada instansi pemerintah khususnya menyangkut soal pelayanan publik,
diperlukan manajemen yang efektif dan efisien dalam proses penyelenggaraan
pelayanan agar tercapainya tujuan dari pelayanan itu sendiri yakni kepuasan
masyarakat.
Menurut Handoko (2009:23) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber.daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah di tetapkan.
Menurut Manulang (Atik & Ratminto, 2012:1) mendefinisikan manajemen
sebagai suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penyusunan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Menurut Stoner dan Freeman (Safroni, 2012:44) manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
b. Sektor Publik
Sektor publik (public sector) adalah wilayah yang menjadi tugas
pemerintah sebagai wakil dari negara untuk memproduksi, mendistribusikan dan
mengalokasikan sumber daya yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dalam proses
produksi, distribusi dan alokasi barang publik dan jasa publik oleh pemerintah baik
pada tingkat nasional, regional atau lokal disebut pelayanan publik.
Menurut Mardiasmo (2002), sektor publik adalah suatu etitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Sektor publik tersebut
meliputi pelayanan seperti polisi, militer, jalan raya dan pelayanan kesehatan untuk
orang yang tidak mampu. Sedangkan menurut Hicks (dalam Hughes, 1994), sektor
publik menyediakan barang dan pelayanan/jasa (services) yang cakupan dan
jenisnya tidak ditentukan oleh keinginan langsung costumer tetapi oleh keputusan
badan-badan pemerintah ataupun badan perwakilan rakyat. Sektor publik tersebut
merupakan hasil dari pengambilan keputusan politik yang tidak melibatkan pasar.

19
Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi
untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga
bagi stakeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih
bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung
jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi
kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
c. Pengertian Manajemen Publik
Pengertian manajemen publik sangatlah penting bagi seseorang yang
sedang mengabil disiplin Ilmu Administrasi Negara atau disiplin ilmu Administrasi
Publik. Alasannya karena dengan mengetahuai pengertian atau defensini
Manajemen Publik tersebutlah sejatinya kita akan mengetahui kedudukan
Manajemen Publik di dalam suatu Negara.
Adapun definisi atau pengertian manajem publik sebenarnya lebih
menekankan pada bentuk implementasi yang berupa penerapan model, teori,
metode, teknik, serta cara untuk mencapai suatu tujuan secara efisien dan efektif.
Pengertian manajemen publik menurut para ahli yang akan disebutkan tergantung
latar belakang pendidikan, pengalaman, atau perspektif yang dianut oleh para ahli
tersebut. Diantaranya;
 Manajemen Publik Menurut Shafritz dan Russel (dalam Keban, 2008:93)
diartikan sebagai upaya seseorang untuk bertanggungjawab dalam
menjalankan suatu organisasi, dan pemanfaatan sumber daya (orang dan
mesin) guna mencapai tujuan organisasi.
 Menurut Donovan dan Jackson (1991:11-12) menejemen publik diartikan
sebagai aktivitas yang dilakukan dengan serangkaian keterampilan (skill).
 Menurut Yeremias T. Keban mengartikan manajemen publik sebagai upaya
untuk menunjuk pada manajemen instansi pemerintah
 Menurut Ott, Hyde dan Shafritz (1990) mengartikan bahwa manajemen
publik adalah upaya untuk memfokuskan pada bagaimana organisasi publik
mengimplementasikan kebijakan publik yang telah disepakati bersama.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara keseluruhan, regulasi berperan penting dalam menata perilaku


masyarakat, baik dalam pemerintahan maupun bisnis. Undang-Undang No. 32 tahun
2002 tentang Penyiaran menciptakan isu kontroversial terkait digitalisasi penyiaran.
Regulasi, sebagai produk hukum, tidak terlepas dari dinamika politik dan ekonomi yang
melibatkan kepentingan publik, pemilik modal, dan pemerintah. Dalam konteks bisnis,
capital budgeting bukan hanya alat perhitungan keuntungan jangka panjang, melainkan
keputusan investasi yang memerlukan pertimbangan matang. Manajer keuangan
memegang peran kunci dalam mengambil keputusan investasi, mengingat dampaknya
terhadap pertumbuhan perusahaan. Di sektor publik, praktik akuntansi semakin
ditekankan untuk mencapai transparansi dan efisiensi. Pemerintah daerah perlu
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan melalui laporan keuangan yang
teratur. Dalam era informasi ini, masyarakat mengharapkan akuntabilitas dan
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan daerah.Secara kesimpulan, regulasi dan
keputusan investasi menjadi pilar utama dalam membentuk tatanan masyarakat dan
kelangsungan bisnis, sementara praktik akuntansi di sektor publik menuntut
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.

B. SARAN

Untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dalam regulasi penyiaran


digital, perlu adanya dialog lintas sektor yang melibatkan pemerintah, industri, dan
masyarakat. Demi keputusan investasi yang optimal, manajer keuangan perlu terus
memperbarui pengetahuan mereka terkait tren pasar dan teknologi. Sementara itu,
pemerintah daerah dapat meningkatkan praktik akuntansi dengan melibatkan partisipasi
publik dalam pengawasan dan evaluasi keuangan daerah. Inovasi dalam regulasi,
keputusan investasi, dan praktik akuntansi akan mendukung pembangunan yang
berkelanjutan dan transparan di berbagai sektor.

21
DAFTAR PUSTAKA

Firdausijah, R Taqwaty, Dkk. (2023). Manajemen Sektor Publik. Padanng: PT Global Eksekutif
Teknologi.

Himma, F. 2023. Cost Benefit Analysis: Pengertian, Rumus, Tujuan. Diakses pada 3 Desember
2023 dari https://majoo.id/solusi/detail/cost-benefit-analysis/

Likke., R, Llewelyn., L, Musianto. 2000. Analisis Cost-Benefit Terhadap Industri Rokok di


Indonesia. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan (Vol. 2, No.2, 68-85)

Rahmiyati, A. L., A. D. Abdillah., Susilowati, & D, Anggraini. 2018. Cost Benefit Analysis
(CBA) Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Susu Pada Karyawan di PT.
Trisula Textile Industries Tbk Cimahi Tahun 2018. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia
(Volume 3, Nomor 1)

Talenta, M. 2023. Cost Benefit Analysis (CBA): Pengertian, Manfaat, Cara Melakukan.
Diakses pada 3 Desember 2023 dari https://www.talenta.co/blog/definisi-cost-benefit-
analysis/

Sihombing, Hidayat. 2013. Kamus Ekonomi: Apa Arti Antitrust. Diakses Pada 6 Desember 2023 Dari
https://m.bisnis.com/amp/read/20130820/9/157641/kamus-ekonomi-apa-arti-antitrust

Yulianto, hanif sri. 2023. Arti Regulasi Beserta Definisi, Fungsi Dan Jenisnya. Diakses Pada 6
Desember 2023 Dari https://www.bola.com/ragam/read/5257978/arti-regulasi-beserta-
definisi-fungsi-dan-jenisnya

Fauziyah, Sosyda Nur. 2021. Investasi Jangka Panjang: Pengertian, Manfaat Tips Dan Contoh.
Diakses Pada 6 Desember 2023. https://www.gramedia.com/best-seller/investasi-jangka-
panjang/penganggaran

Sukasada, Admin. 2019. Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi. Diakses Pada 6
Desember 2023 Dari
https://sukasada.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kebijakan-pemerintah-dalam-
bidang-ekonomi

Agustinus, nico, nico nugraha, dan Daniel sugama Stephanus. 2014. Penganggaran modal.
Diakses pada 6 desember 2023 dari

22
https://danielstephanus.wordpress.com/2021/12/27/penganggaran-modal-capital-
budgeting-3/

23

Anda mungkin juga menyukai