Anda di halaman 1dari 24

TUGAS BESAR 2

BEHAVIORAL CORPORATE FINANCE

PENGARUH PERILAKU KEUANGAN, LITERASI KEUANGAN, DAN


PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI

LUTFI ALFIANA APRILANI


43120010331

DOSEN PENGAMPU:
Dr. SUDJONO, M.Acc

MANAJEMEN-S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Perilaku Keuangan, Literasi Keuangan,
dan Pendapatan Terhadap Keputusan Investasi tepat waktu.

Makalah Pengaruh Perilaku Keuangan, Literasi Keuangan, dan Pendapatan Terhadap


Keputusan Investasi disusun guna memenuhi tugas besar 2 pada mata kuliah Behavior
Corporate. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Pengaruh Perilaku Keuangan, Literasi Keuangan, dan Pendapatan Terhadap
Keputusan Investasi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Sudjono, M.Scc
selaku dosen mata kuliah Behavioral Corporate Finance. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 24 November 2023

Lutfi Alfiana Aprilani


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Batasan Masalah........................................................................................................................6
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................................................6
1.4 Tujuan.........................................................................................................................................6
1.5 Manfaat......................................................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................................................8
2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory.......................................................8
2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu..............................................................................................11
2.3 Hipotesis...................................................................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................................14
3.1 Penerapan.................................................................................................................................14
3.2 Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek..........................................16
3.3 Pembahasan.............................................................................................................................17
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................21
4.2 Saran.........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mengelola keuangan perlu dilakukan dengan hati-hati mengingat pertumbuhan ekonomi yang
cepat di era globalisasi saat ini. Keputusan terkait penggunaan dana dapat timbul dari proses
pengelolaan keuangan, dan saat ini penting untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang baik dalam mengelola keuangan. Semakin sering seseorang menghadapi masalah
ekonomi dan semakin intens ia menghadapinya, pengetahuan keuangan yang dimilikinya
kemungkinan besar akan menjadi dasar pertimbangan yang baik dalam pengelolaan sumber
keuangannya. Setiap individu perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai
untuk dapat maksimal dalam menggunakan instrumen dan produk keuangan yang ada,
sehingga keputusan yang tepat dapat diambil. Salah satu contohnya adalah melalui kegiatan
investasi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang.

Investasi merupakan tindakan menempatkan modal atau kekayaan pada suatu bentuk,
lembaga, atau pihak lain dalam jangka waktu tertentu dengan harapan mendapatkan
keuntungan atau peningkatan nilai investasi. Produk investasi dapat dibedakan menjadi dua
kategori, yakni investasi dalam sektor riil atau investasi pada produk yang terlihat fisik
seperti menabung emas dan kepemilikan properti. Selain itu, investasi juga dapat dilakukan
dalam sektor aset keuangan, seperti menempatkan deposito di bank, membeli saham di pasar
modal, mengakuisisi surat hutang (obligasi), dan berinvestasi dalam reksadana.

Pemahaman terhadap Keputusan Investasi merupakan langkah penting sebelum seseorang


memilih produk investasi. Keputusan investasi perlu memperhitungkan lima faktor utama,
yaitu keamanan dalam berinvestasi, tingkat keuntungan (return) investasi, risiko dari
investasi, nilai waktu uang, dan tingkat likuiditas. Aspek kunci dalam pengambilan keputusan
investasi melibatkan pemahaman terhadap hubungan antara tingkat return dan tingkat risiko
dari investasi, yang memiliki korelasi positif. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat return,
semakin tinggi pula tingkat risiko yang harus dihadapi oleh investor.
Gambar 1.1 Pertumbuhan SID

Berdasarkan gambar di atas, data dari Laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
terjadi kenaikan invetasi dari tahun ke tahun dari empat insturmen investasi, investasi pasar
modal paling diminati oleh investor. Hasil laporan KSEI demografi investor individu pada
Desember 2021 berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki laki sebanyak 62,53% dan
perempuan sebesar 37,47%, berdasarkan usia didominasi usia dibawah 30 tahun sebesar
58,55% dan berdasarkan pekerjaan pegawai sebesar 32,46% dan pelajar sebesar 27,51%.

Hasil penelitian Indeks Kesehatan Keuangan OCBC NISP menunjukkan bahwa generasi
muda di Indonesia memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Secara rata-rata,
kesehatan finansial generasi muda Indonesia hanya mencapai 37,72 dari skala 100, yang jauh
di bawah pencapaian Singapura yang mencapai 61. Penelitian tersebut bahkan mencatat
bahwa hanya 14,3 persen dari generasi muda terlihat berupaya mencapai kesehatan finansial,
namun kondisi mereka masih jauh dari ideal. Salah satu faktor penyebabnya adalah
pemahaman yang kurang tepat dan komprehensif dari generasi muda terhadap pengelolaan
keuangan.

Di tahun 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Survei Nasional Literasi
dan Inklusi Keuangan (SNLIK). Hasil SNLIK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan
masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03
persen. Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen meningkat
dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen. Hal tersebut
menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16
persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022.

Dari sisi gender, untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi
yakni sebesar 50,33 persen dibanding laki-laki 49,05 persen. Pada tahun 2020 s.d. 2022, OJK
menjadikan perempuan sebagai sasaran prioritas dalam arah strategis literasi keuangan. Di
sisi lain, indeks inklusi keuangan laki–laki lebih tinggi yakni sebesar 86,28 persen, dibanding
indeks inklusi keuangan perempuan di angka 83,88 persen. Pandemi di awal tahun 2020
menjadi salah satu pendorong untuk mengakselerasi transformasi digital dalam edukasi
keuangan yang memungkinkan edukasi keuangan dilakukan secara lebih masif dan
borderless. Bauran strategi edukasi keuangan secara tatap muka (luring) dan daring maupun
penguatan aliansi strategis akan menjadi strategi kunci dalam mengakselerasi peningkatan
literasi dan inklusi keuangan.

1.2 Batasan Masalah

Makalah ini berfokus pada analisis pengaruh dari perilaku keuangan, literasi keuangan, dan
pendapatan terhadap keputusan berinvestasi.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah perilaku keuangan memiliki pengaruh terhadap keputusan berinvestasi?


2. Apakah literasi keuangan memiliki pengaruh terhadap keputusan berinvestasi?
3. Apakah pendapatan individu memiliki pengaruh terhadap keputusan berinvestasi?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh perilaku keuangan terhadap keputusan berinvestasi


2. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan berinvetasi
3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan individu terhadap keputusan berinvestasi

1.5 Manfaat
Bagi Investor

Pemahaman Perilaku Keuangan:

Memberikan wawasan tentang perilaku keuangan investor, termasuk faktor psikologis dan
emosional yang mempengaruhi keputusan investasi. Ini membantu dalam pemahaman
mengapa investor mengambil keputusan tertentu dalam konteks keuangan.
Literasi Keuangan:

Membahas pentingnya literasi keuangan dalam konteks pengambilan keputusan investasi.


Menyajikan informasi tentang tingkat pemahaman investor terhadap instrumen keuangan,
risiko investasi, dan konsep keuangan lainnya.

Pengaruh Pendapatan:

Menganalisis dampak tingkat pendapatan investor terhadap keputusan investasi. Apakah


investor dengan pendapatan tinggi cenderung mengambil risiko lebih besar atau sebaliknya?
Bagaimana pendapatan memengaruhi preferensi investasi?

Bagi Akademisi

Makalah ini dapat memperkaya perspektif akademis tentang bagaimana faktor-faktor


psikologis, ekonomi, dan pengetahuan dapat saling berinteraksi dan memengaruhi keputusan
investasi. Dengan mendalamnya pemahaman terhadap hubungan ini, akademisi dapat
mengembangkan teori-teori baru atau menguji kerangka kerja yang sudah ada, menghasilkan
pemahaman yang lebih kaya tentang perilaku finansial manusia.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory

1. Teori Atribusi

Atribusi teori dapat dipahami sebagai observasi terhadap perilaku individu terkait risiko.
Konsep ini memiliki kemiripan dengan teori utilitas, di mana penelitian ini mengindikasikan
bahwa perilaku seseorang dalam membuat keputusan investasi dapat melibatkan upaya untuk
menghindari risiko (Christanti dan Mahastanti, 2011). Teori ini juga dapat memberikan
pemahaman terhadap perilaku finansial seseorang dalam mengelola keuangan dengan
bijaksana (Yundari dan Artati, 2021).

2. Teori Prospek (Prospect Theory)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Kahneman dan Tversky (1979), teori prospek
menjelaskan bagaimana seseorang (investor) membuat keputusan dibawah kondisi resiko
tertentu atau memilih diantara dua pilihan resiko dalam kondisi ketidakpastian. Teori prospek
berangkat dari analisis mengenai perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan ekonomi
di antara dua pilihan. Tidak seperti kebanyakan teori psikologi lainnya, karena dikembangkan
bersama teori ekonomi, teori prospek memiliki dasar matematika yang kuat. Teori proskpek
berfokus pada bagaimana keputusana nyata diambil. Teori prospek memiliki spesifikasi yaitu
ekonomi berbasis perilaku yang menyatakan bahwa pelaku ekonomi tidaklah selamanya
rasional. Dengan kata lain, dalam memandang pelaku ekonomi tidak hanya dilakukan pada
sisi rasional atau tidak rasional saja melainkan pada aspek-aspek yang lebih luas. Ekonomi
berbasis perilaku menekankan perilaku apa adanya dari pelaku ekonomi.

3. Perilaku Keuangan (Behavioral Finance)

Shefrin (2000) mendefinisikan perilaku keuangan sebagai bidang penelitian yang


mengeksplorasi dampak psikologis pada perilaku finansial. Tingkah laku yang ditunjukkan
oleh para pelaku pasar saham ini sering disebut sebagai perilaku para praktisi.
Financial Behavior merujuk pada kemampuan seseorang dalam mengelola dana keuangan
sehari-hari, mencakup perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian, dan penyimpanan dana. Perilaku manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
proses pengambilan keputusan keuangan yang mencakup harmonisasi antara motif individu
dan tujuan perusahaan. Hal ini terkait dengan efektivitas manajemen dana, di mana aliran
dana harus diarahkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Indikator financial behaviour atau perilaku keuangan

 Membayar tagihan tepat waktu


 Membuat anggaran pengeluaran dan belanja
 Mencatat pengeluaran dan belanja (harian, bulanan, dan lain-lain)
 Menyediakan dana untuk pengeluaran tidak terduga
 Menabung secara periodik
 Membandingkan harga antar toko atau swalayan atau supermarket sebelum
memutuskan untuk melakukan pembelian.

4. Literasi Keuangan

Remund (2010) mendefinisikan financial literacy sebagai, ukuran sejauh mana seseorang
memahami kunci konsep keuangan, memiliki kemampuan serta percaya diri untuk mengelola
keuangan pribadi dengan tepat, baik perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang serta sadar terhadap perubahan kondisi ekonomi.

Kecerdasan finansial merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan saat ini.
Kecerdasan finansial adalah kecerdasan dalam mengelola aset pribadi (Widayati, 2012).
Individu harus memiliki suatu pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber
keuangan pribadinya secara efektif demi kesejahteraannya. Selain menetapkan keputusan
keuangan jangka pendek seperti tabungan dan pinjaman, individu juga harus memikirkan
keputusan keuangan jangka panjang seperti perencanaan pensiun dan perencanaan
Pendidikan untuk anak-anaknya.

Literasi keuangan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan keuangan dan


memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara.
Semakin meningkatnya kompleksitas ekonomi, kebutuhan individu dan produk keuangan,
individu harus memiliki literasi keuangan untuk mengatur keuangan pribadinya. Pengetahuan
tentang keuangan sangat penting bagi seorang individu, agar mereka tidak salah dalam
membuat keputusan keuangan mereka. Pengetahuan tentang keuangan yang kurang,
mengakibatkan kerugian bagi individu, baik akibat dari inflasi, penurunan kondisi
perekonomian baik dalam negeri maupun luar negeri, atau berkembangnya sistem
perekonomian. Adanya pengetahuan keuangan dan literasi keuangan akan membantu individu
dalam mengatur perencanaan keuangan pribadi, sehingga individu tersebut bisa
memaksimalkan nilai waktu uang dan keuntungan yang diperoleh oleh individu akan semakin
besar dan akan meningkatkan taraf kehidupannya.

5. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh seseorang dari hasil usaha dan kinerjanya
(Arianti, 2020). Hilgert et al (2003) menyatakan bahwa personal income adalah total
pendapatan kotor tahunan seorang individu yang berasal dari upah, perusahaan bisnis dan
berbagai investasi. Income adalah penghasilan pribadi sebelum pajak. Income diukur
berdasarkan pendapatan dari semua sumber. Komponen terbesar dari total pendapatan adalah
upah dan gaji. Selain itu, ada banyak kategori lain pendapatan, termasuk pendapatan sewa,
pembayaran subsidi pemerintah, pendapatan bunga dan pendapatan dividen. Income adalah
indikator yang baik untuk permintaan konsumen masa depan meskipun tidak sempurna.

Pendapatan merujuk pada jumlah penghasilan yang diterima oleh seseorang selama periode
tertentu, yang didasarkan pada jenis pekerjaan, prestasi, dan durasi bekerja. Kemungkinan
besar individu dengan pendapatan yang lebih tinggi akan menunjukkan perilaku manajemen
keuangan yang lebih bertanggung jawab, karena ketersediaan dana memberi mereka
kesempatan untuk bertindak secara bertanggung jawab.

6. Keputusan Berinvestasi

Christanti & Mahastanti (2011) mengatakan bahwa keputusan investasi seorang individu
selama ini dilihat dari dua sisi yaitu (a) Sejauh mana keputusan dapat memaksimalkan
kekayaan (economic), (b) Behavioral motivation (keputusan investasi berdasarkan aspek
psikologis investor).

Indikator keputusan investasi melibatkan (a) Return (tingkat pengembalian), (b) Risk (risiko),
dan (c) The Time Factor (waktu). Keputusan investasi dapat didefinisikan sebagai kebijakan
manajemen yang menyangkut penggunaan dana perusahaan untuk menginvestasikan pada
suatu aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu
Literasi Keuangan

Dalam penelitian (Rasuma Putri & Rahyuda, 2017) mengatakan tingkat literasi keuangan
pada keputusan invetasi perorangan memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi,
Berbeda dengan penelitian (Pradikasi, 2018) mengatakan literasi keuangan tidak berpengaruh
terhadap keputusan investasi. Penelitian yang dilakukan (Dewi & Purbawangsa, 2018)
mengatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh pada keputusan investasi. Herawati dan
Dewi (2020) mengatakan literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi.
Kemudian Upadana dan Herawati (2020) juga mengatakan bahwa literasi keuangan
berpengaruh terhadap keputusan invetasi.

Perilaku Keuangan

Penelitian Baiq Fitriarianti (2018) mengatakan bahwa perilaku keuangan berpengaruh


terhadap keputusan investasi. Yundari dan Artati (2021) mengatakan bahwa perilaku
keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Kemudian penelitian dari Upadana dan
Herawati (2020) juga mengatakan bahwa perilaku keuangan berpengaruh terhadap keputusan
investasi.

Pendapatan

Penelitian Musdhalifa (2016) mengatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap


keputusan investasi. Kemudian penelitian Yundari dan Artati (2021) juga mengatakan bahwa
pendapatan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Fitriarianti, Baiq (2018) juga
mengatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap keputusan investasi.

2.3 Hipotesis
1. Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investasi

Perilaku keuangan dapat didefinisikan sebagai kondisi mental, pandangan, dan penilaian
seseorang terhadap aspek keuangan. Menurut Rahmayanti dan rekan-rekannya (2019),
perilaku keuangan terkait dengan tanggung jawab keuangan individu dalam mengelola
keuangan mereka. Menurut Prawirasasra & Dialysa, (2015) peran perilaku keuangan ketika
seseorang mengambil keputusan investasi sangat penting karena dalam penelitiannya
ditemukan bahwa aspek psikologis seseorang sangat berpengaruh terhadap keputusan
investasi sejauh mana orang tersebut dapat memaksimalkan keuntungan investasinya. Selain
itu dinyatakan bahwa seseorang sangat sulit untuk berperilaku secara konsisten hal ini
dikarenakan mereka akan membuat setiap asumsi yang berbeda berdasarkan informasi
keuangan dan investasi yang diperoleh.

Penelitian Baiq Fitriarianti (2018) mengatakan bahwa perilaku keuangan berpengaruh


terhadap keputusan investasi. Yundari dan Artati (2021) mengatakan bahwa perilaku
keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Kemudian penelitian dari Upadana dan
Herawati (2020) juga mengatakan bahwa perilaku keuangan berpengaruh terhadap keputusan
investasi. Sehingga hipotesis pertama dapat dibuat bahwa:

H1: Perilaku Keuangan Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi.

2. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keputusan Investasi

Peningkatan literasi keuangan dapat mendorong investor untuk menggunakan aset melalui
pengambilan keputusan investasi. Seiring dengan peningkatan pengetahuan keuangan,
seseorang cenderung menjadi lebih terampil dalam mengelola keuangan mereka. Penelitian
Xu dan Zia (2012) menunjukkan bahwa faktor demografi, ekonomi, sosial dan faktor
psikologis merupakan faktor utama literasi keuangan yang berhubungan dengan keputusan
pelaku usaha untuk berinvestasi, sehingga literasi keuangan berkorelasi positif terhadap
pengambilan keputusan investasi.

Dalam penelitian (Rasuma Putri & Rahyuda, 2017) mengatakan tingkat literasi keuangan
pada keputusan invetasi perorangan memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi,
Berbeda dengan penelitian (Pradikasi, 2018) mengatakan literasi keuangan tidak berpengaruh
terhadap keputusan investasi. Penelitian yang dilakukan (Dewi & Purbawangsa, 2018)
mengatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh pada keputusan investasi. Herawati dan
Dewi (2020) mengatakan literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi.
Kemudian Upadana dan Herawati (2020) juga mengatakan bahwa literasi keuangan
berpengaruh terhadap keputusan invetasi. Sehingga hipotesis kedua dapat dibuat bahwa:

H2: Literasi Keuangan Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi

3. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Investasi


Pendapatan merupakan inflow of assets akibat penjualan barang atau jasa ke dalam
perusahaan. Pada penelitian ini, pendapatan diukur dari persepsi masyarakat terhadap
pengelolaan keuangan untuk melakukan keputusan investasi, karena semakin banyak
pendapatan maka semakin besar pertimbangannya untuk melakukan keputusan investasi dan
tanggung jawab dalam mengelola keuangannya (Yundari dan Artati, 2021).

Penelitian Musdhalifa (2016) mengatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap


keputusan investasi. Kemudian penelitian Yundari dan Artati (2021) juga mengatakan bahwa
pendapatan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Fitriarianti, Baiq (2018) juga
mengatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap keputusan investasi. Sehingga hipotesis
kedua dapat dibuat bahwa:

H3: Pendapatan Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
1) Penerapan Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investasi

Penerapan pengaruh perilaku keuangan terhadap keputusan investasi dapat menjadi kunci
dalam membentuk strategi investasi yang cerdas dan sesuai dengan karakteristik individu.
Sebagai contoh, tingkat toleransi risiko seseorang, yang merupakan bagian dari perilaku
keuangan, akan berdampak langsung pada jenis investasi yang dipilih. Seorang investor yang
memiliki toleransi risiko tinggi mungkin lebih cenderung memilih investasi yang memiliki
potensi return tinggi, meskipun risikonya juga tinggi. Di sisi lain, individu yang lebih
konservatif secara finansial mungkin memilih instrumen investasi yang lebih stabil.

Pemahaman literasi keuangan juga berperan penting dalam keputusan investasi. Seseorang
yang memiliki pemahaman yang baik tentang produk keuangan dan mekanisme pasar akan
lebih mampu membuat keputusan investasi yang terinformasi. Pengetahuan ini dapat
membantu individu dalam mengidentifikasi peluang investasi yang sesuai dengan tujuan
keuangan mereka.

Pengaruh emosional juga memainkan peran dalam keputusan investasi. Sentimen pasar dan
reaksi emosional terhadap perubahan ekonomi atau keuangan dapat memotivasi atau
menghambat keputusan investasi. Kesadaran terhadap faktor-faktor ini dapat membantu
investor mengelola emosi mereka dan membuat keputusan investasi yang lebih rasional.
Selain itu, pengelolaan keuangan pribadi, seperti kebijakan pengelolaan hutang dan
keputusan pengeluaran, akan mempengaruhi ketersediaan dana untuk diinvestasikan. Individu
yang memiliki kebiasaan keuangan yang sehat cenderung memiliki lebih banyak sumber daya
untuk ditanamkan dalam berbagai instrumen investasi.

Dalam konteks ini, perencanaan keuangan pribadi dan penetapan tujuan juga mencerminkan
perilaku keuangan. Sejauh mana individu memiliki rencana keuangan yang jelas dan tujuan
investasi yang terdefinisi akan mempengaruhi strategi investasi mereka. Terakhir, faktor
sosial dan lingkungan juga dapat membentuk keputusan investasi. Opini dan tren yang
berkembang dalam lingkungan sosial seseorang dapat memberikan pengaruh signifikan
terhadap preferensi investasi mereka. Dengan memahami dan mempertimbangkan pengaruh
perilaku keuangan ini, investor dapat mengembangkan pendekatan investasi yang lebih
cerdas, sesuai dengan profil mereka, dan mendukung pencapaian tujuan keuangan jangka
panjang.

2) Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Keputusan Investasi

Pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi sangat penting dalam membentuk
pola pikir dan tindakan investor. Tingkat literasi keuangan seseorang mencerminkan
pemahaman mereka terhadap konsep keuangan, jenis investasi, serta potensi risiko dan
return. Individu yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi cenderung membuat
keputusan investasi yang lebih informasional dan terencana. Mereka mungkin mampu
menganalisis peluang dan risiko dengan lebih baik, sehingga dapat memilih instrumen
investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Selain itu, literasi keuangan juga dapat membantu individu dalam mengembangkan rencana
investasi yang terarah. Dengan pemahaman yang baik, investor dapat menetapkan tujuan
keuangan yang jelas dan merencanakan strategi investasi yang konsisten dengan profil risiko
dan waktu yang dimilikinya. Literasi keuangan juga membuka akses ke berbagai instrumen
investasi, sehingga investor dapat membuat pilihan yang lebih beragam dan sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Di samping itu, literasi keuangan dapat membantu mengatasi ketakutan dan ketidakpastian
yang seringkali terkait dengan investasi. Individu yang paham dengan baik tentang investasi
cenderung lebih tenang menghadapi fluktuasi pasar dan perubahan kondisi ekonomi. Hal ini
dapat mengurangi kemungkinan pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh emosi atau
sentimen pasar yang mungkin kurang rasional.

Dengan demikian, penerapan literasi keuangan tidak hanya meningkatkan pengetahuan


tentang dunia keuangan, tetapi juga berperan dalam membentuk sikap dan perilaku yang
lebih terarah dalam pengambilan keputusan investasi. Literasi keuangan membuka pintu bagi
individu untuk memanfaatkan peluang investasi secara bijak, mengelola risiko dengan lebih
efektif, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka.

3) Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Investasi

Pendapatan memegang peran penting dalam membentuk keputusan investasi seseorang.


Tingkat pendapatan individu dapat mempengaruhi sejauh mana mereka memiliki sumber
daya keuangan yang dapat diinvestasikan. Individu dengan pendapatan yang lebih tinggi
mungkin memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk melakukan investasi, mengingat
ketersediaan dana yang lebih besar. Pemahaman terhadap potensi risiko dan return investasi
juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, karena individu dengan pendapatan yang
lebih besar cenderung memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi.

Pendapatan juga memainkan peran dalam menentukan prioritas keuangan individu. Orang
dengan pendapatan yang stabil mungkin lebih mudah mengalokasikan sebagian dari
pendapatannya untuk investasi jangka panjang. Sebaliknya, individu dengan pendapatan yang
lebih terbatas mungkin perlu membuat keputusan investasi yang lebih cermat,
mempertimbangkan sejumlah faktor seperti kebutuhan sehari-hari dan tanggung jawab
keuangan lainnya.

Selain itu, pendapatan juga dapat memengaruhi pilihan instrumen investasi. Individu dengan
pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki akses lebih besar ke berbagai opsi investasi,
termasuk investasi yang mungkin memerlukan modal yang signifikan. Di sisi lain, individu
dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin lebih cenderung memilih opsi investasi yang
membutuhkan modal awal yang lebih kecil atau lebih mudah diakses.

Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa pendapatan tidak hanya menjadi faktor yang
menentukan keputusan investasi, tetapi juga berperan dalam membentuk landasan keuangan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, strategi investasi yang baik harus disesuaikan dengan
tingkat pendapatan, tujuan keuangan, dan toleransi risiko individu untuk memastikan bahwa
keputusan investasi tersebut dapat mendukung kestabilan keuangan jangka panjang.

3.2 Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek

Proses pengambilan keputusan investasi yang kompleks ini menggambarkan dinamika


interaksi antara berbagai faktor yang saling terkait. Teori atribusi, sebagai elemen utama,
memberikan pandangan mendalam tentang cara individu merespon hasil investasi dengan
mengidentifikasi faktor-faktor internal, seperti keterampilan analisis pribadi, dan eksternal,
seperti kondisi pasar. Sejalan dengan itu, teori prospek menambah dimensi emosional dalam
evaluasi potensi investasi dengan menekankan bahwa manusia lebih rentan terhadap perasaan
kerugian daripada keuntungan, yang pada gilirannya dapat memodifikasi penilaian risiko.
Literasi keuangan memperkaya proses ini dengan memberikan dasar pemahaman yang kuat
terkait informasi keuangan, memungkinkan individu untuk secara cerdas mengelola risiko
dan membuat keputusan investasi yang terinformasi. Di samping itu, aspek perilaku
keuangan menyoroti kompleksitas faktor psikologis dan sosial, seperti tingkat ketidakpastian,
kepercayaan diri, dan toleransi risiko, yang turut memengaruhi arah keputusan investasi.

Pendapatan, sebagai unsur ekonomi, memainkan peran krusial dalam menentukan kapasitas
investasi seseorang. Tingkat pendapatan yang lebih tinggi memberikan keuntungan akses
yang lebih besar ke berbagai opsi investasi, menciptakan dinamika yang relevan dalam proses
pengambilan keputusan. Akhirnya, pengalaman praktis dalam dunia investasi memberikan
dimensi waktu pada proses keputusan. Pengalaman masa lalu, baik positif maupun negatif,
menjadi faktor penting dalam membentuk preferensi individu dan mengarahkan keputusan
investasi di masa depan. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah
hasil dari kolaborasi kompleks antara teori atribusi, teori prospek, literasi keuangan, perilaku
keuangan, pendapatan, dan pengalaman praktis yang saling melengkapi dan berinteraksi.

3.3 Pembahasan

Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investasi

Pemahaman tentang perilaku keuangan akan membantu seseorang untuk mengerti apa yang
dipercaya terkait hubungan dirinya dengan uang. Oleh sebab itu, pengertian perilaku
keuangan diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan.
Menurut Rahmayanti dkk., (2019) mengatakan bahwa perilaku keuangan berhubungan
dengan tanggung jawab keuangan seseorang terkait dengan cara pengelolaan keuangan.

Pengaruh perilaku keuangan terhadap keputusan investasi mencerminkan kompleksitas faktor


psikologis yang mempengaruhi pengambilan keputusan finansial. Perilaku keuangan
melibatkan sejumlah aspek, termasuk sikap terhadap risiko, bias keputusan, dan emosi terkait
dengan hasil investasi. Misalnya, investor yang cenderung terpengaruh oleh kekhawatiran
atau optimisme berlebihan dapat membuat keputusan investasi yang tidak seimbang. Selain
itu, adanya bias keputusan seperti efek panggung dan efek kepemilikan sebelumnya dapat
memengaruhi cara investor mengevaluasi peluang investasi. Faktor-faktor ini menciptakan
lingkungan di mana aspek-aspek psikologis mampu menggantikan pertimbangan rasional
dalam pengambilan keputusan finansial.

Perilaku keuangan juga mencakup reaksi terhadap perubahan pasar dan kondisi ekonomi.
Misalnya, investor yang terlalu reaktif terhadap pergerakan pasar harian atau berita ekonomi
seringkali membuat keputusan impulsif yang dapat merugikan portofolio investasinya.
Kesadaran akan perilaku ini dapat memberikan wawasan berharga bagi investor, membantu
mereka mengidentifikasi dan mengelola kecenderungan-kecenderungan tersebut dalam upaya
meningkatkan kualitas keputusan investasi mereka. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
tentang pengaruh perilaku keuangan pada keputusan investasi bukan hanya relevan untuk
investor individu, tetapi juga penting bagi perencana kebijakan dan praktisi keuangan yang
berusaha meningkatkan literasi dan kesadaran finansial di masyarakat.

Pengaruh Literasi Keuangan Keuangan Terhadap Keputusan Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinikasan literasi keuangan atau Financial Literacy
adalah tingkat pengetahuan, keterampilan, keyakinan masyarakat terkait lembaga keuangan
serta produk dan jasanya yang dituangkan dalam parameter ukuran indeks. Pada tahun 2009
Al-Tamimi melakukan penelitian ang berjudul Financial Literacy and Investment Decision of
UAE Investors. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat financial literacy
pada investor UAE yang menginvestasikan di pasar keuangan lokal. Hal ini menguji
hubungan antara financial literacy dan pengaruhnya terhadap faktor yang mempengaruhi
keputusan investasi. Hasil dari penelitian tersebut mengindikasikan bahwa ada hubungan
signifikan antara financial literacy dan keputusan investasi. Dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang semakin tinggi pula individu tersebut
untuk melakukan keputusan investasi.

Literasi keuangan mencakup pemahaman tentang konsep-konsep keuangan dasar,


keterampilan mengelola uang, serta pengetahuan mendalam tentang instrumen keuangan.
Dalam konteks keputusan investasi, literasi keuangan dapat meningkatkan kemampuan
investor untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara lebih efektif.
Investor yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi cenderung membuat keputusan
investasi yang lebih terinformasi dan berbasis pengetahuan. Mereka dapat memahami potensi
risiko dan imbal hasil dari berbagai instrumen investasi, memungkinkan mereka untuk
membuat keputusan yang lebih sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko mereka.

Selain itu, literasi keuangan dapat memberikan investor alat untuk mengatasi tantangan
psikologis yang terkait dengan investasi, seperti ketakutan akan kerugian atau kecenderungan
untuk mengambil risiko berlebihan. Investor yang lebih literat keuangan mungkin lebih
mampu mengelola emosi mereka dan membuat keputusan investasi berdasarkan logika dan
perencanaan yang matang.
Pentingnya literasi keuangan juga dapat dilihat dari dampaknya terhadap inklusivitas pasar
keuangan. Investor yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi mungkin lebih
mampu memanfaatkan peluang investasi dan berpartisipasi secara aktif dalam pasar,
meningkatkan efisiensi dan transparansi pasar secara keseluruhan.

Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang literasi keuangan dapat membantu
membentuk strategi kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan tingkat literasi
keuangan di masyarakat, dengan harapan dapat membawa dampak positif terhadap kualitas
keputusan investasi dan stabilitas pasar keuangan secara keseluruhan.

Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Investasi

Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan seseorang atau
masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat ini mencerminkan kemajuan ekonomi suatu
masyarakat. Indikator pendapatan menurut Siregar dan Ritonga (2018) yaitu: Pendapatan
berupa uang yaitu segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan diterima
biasanya sebagai balas atau kontra prestasi.

Pendapatan keuangan memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan investasi para
investor. Tingkat pendapatan seseorang dapat mempengaruhi sejauh mana mereka memiliki
sumber dana yang dapat diinvestasikan dan juga dapat memengaruhi toleransi risiko mereka.
Investor dengan pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki kemampuan finansial yang
lebih besar untuk melakukan investasi yang signifikan, termasuk diversifikasi portofolio
dengan berbagai instrumen keuangan. Selain itu, pendapatan yang lebih tinggi juga dapat
memungkinkan investor untuk lebih nyaman mengambil risiko, karena mereka mungkin
memiliki sumber daya yang mencukupi untuk menanggulangi potensi kerugian.

Di sisi lain, investor dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin cenderung memiliki
keterbatasan dana yang dapat diinvestasikan. Mereka mungkin lebih fokus pada investasi
yang memberikan keuntungan jangka pendek atau instrumen keuangan yang memerlukan
modal awal yang lebih kecil. Toleransi risiko juga dapat menjadi pertimbangan utama bagi
investor dengan pendapatan rendah, karena kerugian yang signifikan dapat memiliki dampak
yang lebih besar pada situasi keuangan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa tingkat pendapatan juga dapat memengaruhi tujuan keuangan
dan prioritas investasi seseorang. Investor dengan pendapatan tinggi mungkin lebih mampu
mengejar tujuan jangka panjang, seperti persiapan pensiun atau investasi jangka panjang,
sementara investor dengan pendapatan rendah mungkin lebih fokus pada kebutuhan sehari-
hari atau tujuan keuangan yang lebih mendesak.

Dengan memahami pengaruh pendapatan terhadap keputusan investasi, pihak


berkepentingan, termasuk pemerintah dan lembaga keuangan, dapat merancang program dan
kebijakan yang mendukung inklusivitas pasar keuangan, memastikan bahwa investor dari
berbagai lapisan masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan peluang investasi sesuai
dengan situasi keuangan mereka.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Perilaku keuangan memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi

Pengaruh perilaku keuangan terhadap keputusan investasi mencerminkan kompleksitas faktor


psikologis yang mempengaruhi pengambilan keputusan finansial. Perilaku keuangan
melibatkan sejumlah aspek, termasuk sikap terhadap risiko, bias keputusan, dan emosi terkait
dengan hasil investasi. Misalnya, investor yang cenderung terpengaruh oleh kekhawatiran
atau optimisme berlebihan dapat membuat keputusan investasi yang tidak seimbang. Selain
itu, adanya bias keputusan seperti efek panggung dan efek kepemilikan sebelumnya dapat
memengaruhi cara investor mengevaluasi peluang investasi. Faktor-faktor ini menciptakan
lingkungan di mana aspek-aspek psikologis mampu menggantikan pertimbangan rasional
dalam pengambilan keputusan finansial.

Literasi keuangan memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi

Literasi keuangan mencakup pemahaman tentang konsep-konsep keuangan dasar,


keterampilan mengelola uang, serta pengetahuan mendalam tentang instrumen keuangan.
Dalam konteks keputusan investasi, literasi keuangan tidak hanya meningkatkan kemampuan
investor dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara lebih efektif,
tetapi juga memberikan dasar bagi keputusan investasi yang lebih terinformasi. Investor
dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi cenderung memahami potensi risiko dan imbal
hasil dari berbagai instrumen investasi, memungkinkan mereka membuat keputusan yang
lebih sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko. Selain itu, literasi keuangan
memberikan investor alat untuk mengatasi tantangan psikologis terkait investasi, seperti
ketakutan akan kerugian atau kecenderungan untuk mengambil risiko berlebihan, sehingga
meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola emosi dan membuat keputusan investasi
yang lebih rasional.

Pendapatan memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi

Pendapatan keuangan memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan investasi para
investor. Tingkat pendapatan seseorang dapat mempengaruhi sejauh mana mereka memiliki
sumber dana yang dapat diinvestasikan dan juga dapat memengaruhi toleransi risiko mereka.
Investor dengan pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki kemampuan finansial yang
lebih besar untuk melakukan investasi yang signifikan, termasuk diversifikasi portofolio
dengan berbagai instrumen keuangan. Selain itu, pendapatan yang lebih tinggi juga dapat
memungkinkan investor untuk lebih nyaman mengambil risiko, karena mereka mungkin
memiliki sumber daya yang mencukupi untuk menanggulangi potensi kerugian.

4.2 Saran

Pengembangan Program Literasi Keuangan

Untuk pengembangan program literasi keuangan yang dapat meningkatkan pemahaman


investor tentang konsep keuangan, instrumen investasi, dan manajemen risiko. Sebuah
program yang efektif dapat membantu meningkatkan literasi keuangan di kalangan
masyarakat.

Riset Lanjutan

Untuk penelitian lanjutan yang dapat memperdalam pemahaman tentang kompleksitas


hubungan antara perilaku keuangan, literasi keuangan, pendapatan, dan keputusan investasi.
Sarankan aspek-aspek atau variabel tambahan yang dapat dieksplorasi untuk meningkatkan
pemahaman kita tentang fenomena ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, B.F.2018. The Influence of Financial Literacy, Financial Behavior and Income on
Investment Decision. Jurnal Akuntansi Ekonomi. 1 (1): 1-10.

Dinarjito, A. (2023). The Influence Of Financial Behavior On Investment Decisions With


Financial Literacy As A Mediation Variable: Case Study In PKN STAN Learning
Assignment Students. Jurnal Pajak dan Keuangan Negara (PKN), 5(1), 128-143.

Fitriarianti, B. (2018). Pengaruh literasi keuangan, perilaku keuangan dan pendapatan


terhadap keputusan berinvestasi. In Proseding Seminar Nasional Akuntansi (Vol. 1, No.
1, pp. 1-15).

Herawati, N. T., & Dewi, N. W. Y. (2020). The Effect of Financial Literacy, Gender, and
Students’ Income on Investment Intention: The Case of Accounting Students.
394(Icirad 2019), 133–138. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200115.02

Ksei.co.id

Landang, R. D., Widnyana, I. W., & Sukadana, I. W. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan,
Perilaku Keuangan dan Pendapatan Terhadap Keputusan Berinvestasi Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar. EMAS, 2(2).

Ojk.go.id

Putri, W. W., & Hamidi, M. (2019). Pengaruh literasi keuangan, efikasi keuangan, dan faktor
demografi terhadap pengambilan keputusan investasi (studi kasus pada mahasiswa
magister manajemen fakultas ekonomi universitas andalas padang). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 4(1), 210-224.

Sadalia, I., & Butar-Butar, N. A. (2016). Perilaku keuangan: teori dan implementasi.

Safryani, U., Aziz, A., & Triwahyuningtyas, N. (2020). Analisis literasi keuangan, perilaku
keuangan, dan pendapatan terhadap keputusan investasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Kesatuan, 8(3), 319-332.

Upadana, I. W. Y. A., & Herawati, N. T. (2020). Pengaruh literasi keuangan dan perilaku
keuangan terhadap keputusan investasi mahasiswa. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Humanika, 10(2), 126-135.
Yundari, T. (2023). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan dan
Pendapatan Terhadap Keputusan Investasi (Doctoral dissertation, Universitas Putra
Bangsa).

Anda mungkin juga menyukai