Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Analisis Tingkat Financial Literacy dan Financial Behaviour Mahasiswa


Jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana Jatisampurna

Disusun Guna Memenuhi Tugas Besar I Behavioral Finance Corporate

Dosen Pengampu: Dr. Sudjono, M. Acc

Disusun Oleh:

Najwa Salsabilla

43119210034

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mercu Buana


2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Tugas Besar I yang berjudul "Analisis Tingkat Financial literacy dan

Financial Behaviour Mahasiswa Jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana

Jatisampurna" dengan tepat waktu.

Tugas Besar I ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Behavioral Corporate Finance.

Selain itu, Tugas Besar I ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi

penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sudjono, M. Acc selaku dosen Mata

Kuliah Behavioral Corporate Finance. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua

pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari Tugas Besar I ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan

kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan Tugas Besar I ini.

Bogor, November 2022

Penulis

iii
iv

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Batasan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................................7
Bab II Landasan Teori.............................................................................................................8
2.1 Financial Literacy........................................................................................................8
2.2 Financial Behaviour.....................................................................................................8
2.3 Studi dan Penelitian Terdahulu.................................................................................10
2.4 Pengembangan Hipotesis...........................................................................................10
Bab III Pembahasan..............................................................................................................12
3.1 Penerapan..................................................................................................................12
3.2 Pembahasan...............................................................................................................13
Bab IV Penutup......................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan................................................................................................................15
4.2 Saran..........................................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................................17

iv
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Literasi keuangan didefinisikan sebagai pengetahuan keuangan yang bertujuan

untuk mencapai kesejahteraan (Lusardi et al, 2009). Literasi keuangan individu

dimaksudkan untuk membantu individu menghindari kegagalan dalam masalah

keuangan. Kesulitan keuangan bukan merupakan fungsi dari pendapatan semata,

tetapi kesulitan keuangan dapat terjadi ketika terjadi salah urus keuangan, termasuk

penyalahgunaan kredit dan kurangnya perencanaan keuangan (Rasyid, 2012).

Dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan individu berkembang secara

kompleks. Pesatnya pertumbuhan pasar keuangan membuat literasi keuangan atau

yang sering disebut literasi keuangan menjadi aspek yang harus diperhatikan baik di

negara maju maupun negara berkembang. Berbagai persoalan keuangan, seperti

kecanggihan produk keuangan, perkembangan teknologi produk dan layanan

keuangan, serta akses terhadap kredit, menjadi dasar bagi individu untuk

meningkatkan literasi keuangannya. Oleh karena itu, agar individu dapat sukses,

mereka membutuhkan pengetahuan keuangan dasar agar dapat bertindak efektif

dalam mengambil keputusan keuangan.

Pada dasarnya, keberadaan literasi keuangan tidak dimaksudkan untuk

melarang atau mempersulit orang untuk menikmati hidup dan membelanjakan

uangnya, tetapi lebih untuk memberi masyarakat perspektif yang lebih luas,

Tujuannya adalah untuk membuat sumber daya tersedia. Menyediakan sumber

keuangan yang efektif sesuai dengan kebutuhan individu (Warsono, 2010). Namun,

laki-laki dan perempuan berbeda dalam persepsi mereka dalam menerima, memahami

dan mengevaluasi informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan (Mosse,


6

2007). Laki-laki memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi (Margaretha dan

Pambudhi, 2015). Ini karena pria cenderung lebih mengandalkan logika daripada

emosi saat mengambil keputusan. Selain jenis kelamin, usia juga dapat mempengaruhi

kemampuan berpikir seseorang (Erfandi, 2009). Oleh karena itu, dapat diartikan

bahwa individu usia dewasa memiliki daya tangkap yang lebih tinggi. Hal ini juga

dapat mempengaruhi keputusan keuangan. Individu yang dewasa mungkin memiliki

tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi daripada remaja (Sezer dan Demin, 2015).

Faktor lain yang mempengaruhi literasi keuangan adalah pendidikan. Karena

pendidikan meningkatkan kesadaran dan membantu orang menemukan produk dan

layanan yang tepat yang mereka butuhkan.

1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan operasional penelitian ini adalah pada mahasiswa jurusan

Manajemen S1 Universitas Mercu Buana Jatisampurrna yang bertujuan melihat

gambaran personal financial literacy dan financial behaviour mahasiswa berdasarkan

gender, usia, tahun angkatan mahasiswa, IPK, serta tingkat financial literacy.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang maka dirumuskan penelitian ini

sebagai berikut: “bagaimana gambaran umum tingkat financial literacy mahasiswa

jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana Jatisampurna secara umum dan

berdasar latar belakang yang terdiri dari gender, usia, tahun angkatan mahasiswa,

IPK, serta tingkat financial literacy yang dimilkinya?”


7

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain:

1. Untuk menganalisis secara deskriptif tingkat personal financial literacy

mahasiswa jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana Jatisampurna secara

umum.

2. Untuk menganalisis secara deskriptif gambaran personal financial literacy

mahasiswa jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana Jatisampurna

berdasarkan gender, usia, tahun angkatan mahasiswa dan IPK.

3. Untuk menganalisis secara deskriptif financial literacy mahasiswa jurusan

Manajemen S1 Universitas Mercu Buana Jatisampurna berdasarkan tingkat

personal financial literacy yang dimilikinya.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapa bermanfaat yaitu:

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaca dan penulis.

b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu ekonomi yaitu memberi tahu tentang

financial literacy dan financial behaviour.

c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan.
8

Bab II
Landasan Teori
2.1 Financial Literacy

Secara sederhana pengertian financial literacy terdiri dari dua bagian yaitu

financial dan literacy. Financial itu berkaitan dengan keuangan, atau uang, dan dapat

diartikan sebagai ilmu mengelola uang. Sedangkan Literacy diinterpretasikan sebagai

kemampuan untuk membaca atau menulis yang diartikan sebagai kemampuan untuk

memahami dan mempraktekan. Sehingga financial literacy dapat diartikan sebagai

kemampuan yang dimiliki untuk seseorang memahami dan mempraktekkan berbagai

aspek mengenai keuangan, yaitu meliputi pengetahuan umum tentang keuangan,

tabungan, pinjaman, asuransi, investasi, perencanaan keuangan sehingga mampu

mengelola sumber daya financial yang dimilikinya dengan membuat keputusan yang

efektif tentang keuangan sehingga kehidupan yang sejahtera dapat tercapai (Cole &

Fernando, 2008).

Personal financial literacy didefenisikan sebagai pengetahuan mengenai

konsep-konsep keuangan (Lusardi, 2008). Personal financial literacy mencakup

pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi (basic personal finance), pengetahuan

mengenai manajemen uang (cash management), pengetahuan mengenai kredit dan

utang, pengetahuan mengenai tabungan dan investasi serta pengetahuan mengenai

risiko.

2.2 Financial Behaviour


Behavior finance adalah suatu perilaku yang berkaitan dengan aplikasi

keuangan. Menurut Ricciardi (2000), behavioral finance adalah suatu displin ilmu

yang

9
10

di dalamnya melekat interaksi berbagai displin ilmu dan secara terus menerus

berintegrasi sehingga pembahasannya tidak dilakukan isolasi. 3 aspek yang

mempengaruhi financial behavior seseorang adalah psikologi, sosiologi, dan

keuangan. Seseorang yang ingin mempelajari perilaku keuangan harus memiliki

pengertian mengenai aspek psikologi, sosiologi, dan keuangan.

Financial Management Behaviour seorang individu dapat dilihat dari empat

hal (Marsh, et al, 2018:129), yaitu:

1. Organizing Behaviour

Organizing behaviour digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang

indivi dapat mengelola penganggaran keuangan mereka dengan baik.

2. Spending Behaviour

Spending behaviour digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang

individu sapat mengatur pengeluarannya, mulai dari ketepatan membayar

tagihan hingga pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan saat akan

membeli barang.

3. Saving Behaviour

Saving behaviour digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang

individu dapat melakukan penghematan uang.

4. Squandering Behaviour

Squandering behaviour digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang

individu menggunakan uangnya, seperti membayar tagihan kartu kredit

setiap bulannya.
11

2.3 Studi dan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dijadikan untuk mendapatkan gambaran dan kerangka

pikir penelitian yang sekaligus dapat menjadi metode analisis yang kemungkinan

dapat pula digunakan dalam penelitian. Untuk mendukung penelitian ini maka peneliti

menyajikan data pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai landasan.

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Rini dan Sri Rahayuningsih (2018)

dengan judul “Pengaruh Financial Literacy, Financial Behaviour, Financial Attitude,

dan Demografi terhdap Perilaku Konsumtif (Studi pada Mahasiswa Strata I Fakultas

Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)” dengan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa literasi keuangan secara signifikan berpengaruh negatif terhadap

perilaku konsumtif, perilaku keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap

perilaku konsumtif, sikap keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif

dan demografi berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswa

Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

(Shindy dan Kartini, 2018) dengan judul “Analisis Tingkat Financial literacy

dan Financial Behaviour Karyawan RSUD Pare” dengan hasil menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan literasi keuangan berdasarkan jenis kelamin, usia, Pendidikan

tingkat, dan pengalaman kerja. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat literasi

keuangan dimiliki oleh karyawan akan memberikan dampak positif terhadap perilaku

keuangan mereka.

2.4 Pengembangan Hipotesis

Menurut Yashica (2017) Hasil pengujian mengungkapkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan perbedaan literasi keuangan berdasarkan jenis kelamin,


12

usia, peringkat kelas, dan IPK, namun penelitian ini tidak menemukan perbedaan

perilaku keuangan siswa berdasarkan tingkat literasi keuangan mereka.

H1: Terdapat perbedaan financial literacy berdasarkan gender, usia, peringkat

kelas dan IPK.

Menurut Sinta (2018) berdasarkan penelitian nya menunjukkan bahwa jenis

kelamin tidak berpengaruh terhdap financial literacy, sedangkan IPK berpengaruh

terhadap financial literacy.

H2: Terdapat pengaruh IPK pada financial literacy.

Muhammad (2017) Hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat perbedaan

financial literacy, financial behavior, financial attitude berdasarkan jenis kelamin,

dan program studi, terdapat perbedaan financial literacy, financial behavior, financial

attitude berdasarkan stambuk dan IPK.

H3: Terdapat tidak ada perbedaan financial literacy, financial behaviour,

financial attitude berdasarkan jenis kelamin


Bab III
Pembahasan
3.1 Penerapan

Keputusan investasi ini didasarkan pada dua hal, yaitu portofolio dan

profitabilitas (keuntungan). Portofolio itu sendiri membeli saham dengan momentum

harga yang mengabaikan prinsip penawaran dan permintaan, yang dalam perilaku

ekonomi dikenal sebagai paralelisme. Perilaku keuangan adalah perilaku yang

berhubungan dengan aplikasi keuangan. Perilaku ekonomi adalah suatu disiplin ilmu

yang didalamnya terdapat interaksi berbagai disiplin ilmu yang tertanam dan terus

menerus terintegrasi sehingga pembahasannya tidak menjadi terisolasi (Ricciardi,

2000). Jika Anda ingin mempelajari keuangan perilaku, Anda perlu memahami aspek

psikologi, sosiologi dan keuangan. Economic Behaviour adalah studi yang mengkaji

bagaimana fenomena psikologis mempengaruhi perilaku ekonomi (Shefrin, 2005).

Perilaku ekonomi mengkaji bagaimana orang benar-benar berperilaku dalam

lingkungan ekonomi.

Pada saat yang sama, Olseon (2014) menawarkan perspektif perilaku ekonomi

pada proses pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Preferensi pembuat keputusan ekonomi biasanya kompleks, terbuka untuk

berubah dan sering terbentuk selama proses pengambilan keputusan itu

sendiri.

b. Pengambil keputusan keuangan adalah pemuas dan bukan pengoptimal.

c. Pengambilan keputusan keuangan adaptif berarti bahwa jenis keputusan dan

lingkungan di mana keputusan itu dibuat mempengaruhi proses yang

digunakan.

13
14

d. Pengambil keputusan keuangan cenderung secara neurologis memasukkan

pengaruh (emosi) dalam proses pengambilan keputusan.

Behavioral finance sendiri juga berasal dari ekonomi neoklasik, homo

economicus adalah model sederhana perilaku ekonomi manusia yang mensyaratkan

bahwa prinsip-prinsip kepentingan pribadi yang sempurna, rasionalitas yang

sempurna dan pengetahuan yang sempurna memandu keputusan ekonomi individu

(Michael M. Pompian, 2006).

3.2 Pembahasan
Literasi keuangan juga didefinisikan sebagai proses yang digunakan individu

sebagai kombinasi keterampilan, sumber daya, dan pengetahuan kontekstual untuk

memproses informasi dan membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan

konsekuensi keuangan dari keputusan tersebut (Sanistasya, Raharjo, & Iqbal, 2019).

Menurut Esiebugie (2018), literasi keuangan mengukur sejauh mana seseorang

memahami konsep keuangan utama dan memiliki kemampuan serta kepercayaan diri

untuk mengelola keuangannya sendiri dengan baik dan membuat keputusan keuangan

yang baik, seperti berinvestasi dalam dana.

Pengetahuan tentang asuransi dan dana pensiun. Anda dapat memperhatikan

peristiwa kehidupan dan keadaan keuangan. Menurut Oliveira et al. (2019) Literasi

keuangan adalah kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan penilaian dan

membuat keputusan yang efektif tentang penggunaan dan pengelolaan uang.

Dwiastanti (2015) berpendapat bahwa pendidikan keuangan merupakan alat yang

dapat membantu wirausahawan menjalankan usahanya dan memberikan pengetahuan

keuangan untuk mengambil keputusan tentang konsekuensi keuangan dari keputusan

tersebut.
15

Dari sini dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan tidak hanya memberikan

informasi dasar, tetapi juga memberikan informasi tentang sikap dan perilaku manusia

ketika bertindak setelah keputusan keuangan individu dalam merencanakan ekonomi

masa depan.
Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis financial literacy dan financial

behaviour mahasiswa FE UMB. Hasil pengkategorian menunjukkan bahwa tingkat

financial literacy mahasiswa FE FEB berada pada kategori sedang. Selanjutnya hasil

analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat financial literacy mahasiswa

berdasarkan gender, usia, tahun angkatan, dan IPK, namun tidak terdapat perbedaan

financial behaviour berdasarkan tingkat financial literacy.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain peneliti hanya

menggunakan 4 faktor untuk mengetahui penyebab perbedaan tingkat financial

literacy, dan memiliki keterbatasan waktu dan sampel yang diambil. Oleh karena itu

studi mendatang perlu meningkatkan inisiatif untuk mencari informasi tentang

financial literacy baik dari aspek pengetahuan umum keuangan, tabungan dan

pinjaman, asuransi, maupun investasi.

Selain itu pihak universitas dan pihak-pihak educator mendorong mahasiswa

untuk memiliki perilaku keuangan (financial behaviour) yang positif melalui tampilan

mata kuliah maupun program workshop yang berkelanjutan. Selain itu banyak faktor

yang menjadi penyebab perbedaan tingkat financial literacy yang perlu diteliti antara

lain latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, dan pendapatan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap

mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Mercu Buana, maka saran-saran yang

dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

16
17

1. Bagi pihak Universitas dan para edukator untuk secara aktif memberikan

pendidikan di bidang personal finance serta mendorong mahasiswa untuk

memiliki perilaku keuangan (financial behavior) yang positif, karena

kuliah adalah momentum yang paling tepat untuk memberikan edukasi

finansial kepada mahasiswa yang akan segera memasuki dunia kerja dan

diharapkan menjadi alumni yang cerdas dan mampu mengelola keuangan

secara tepat.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode survei

lain yang lebih efisien seperti metode survei online dan analisis statistik

inferensi yang biayanya lebih kecil dan waktu yang lebih efisien sebab

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei manual

dengan analisis deskriptif yang menggunakan banyak waktu dan biaya.

Selain itu, dalam mendesain kuesioner disarankan untuk menggunakan

lebih banyak pertanyaan untuk mengidentifikasi financial behavior dengan

bantuan para ahli untuk mendapatkan pertanyaan yang mampu

memberikan gambaran yang lebih akurat.


Daftar Pustaka

Budiono, E. (2020). ANALISIS FINANCIAL KNOWLEDGE, FINANCIAL ATTITUDE,


INCOME, LOCUS OF CONTROL, FINANCIAL MANAGEMENT BEHAVIOR
MASYARAKAT KOTA KEDIRI. Jurnal Ilmu Manajemen.
Budiono, T. (n.d.). KETERKAITAN FINANCIAL ATTITUDE, FINANCIAL BEHAVIOR
& FINANCIAL KNOWLEDGE PADA MAHASISWA STRATA 1 UNIVERSITAS
ATMAJAYA YOGYAKARTA .
Kartini, & Nuansari, S. D. (2018). ANALISIS TINGKAT FINANCIAL LITERACY DAN
FINANCIAL BEHAVIOUR KARYAWAN RSUD PARE. JURNAL RISET
MANAJEMEN.
Mandell, L., & Klein, L. S. (20019). The Impact of Financial literacy Education. Journal of
Financial Counseling and Planning.
Nababan, D., & Sadalia, I. (n.d.). ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN
FINANCIAL BEHAVIOR MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
Petra, K. I. (2014). ANALISIS FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR
PADA MAHASISWA RANTAU PAPUA DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.
Prihastuty, D. R., & Rahayuningsih, S. (2018). Pengaruh Financial Literacy, Financial
Behavior, Financial Attitude, Dan Demografi Terhadap Perilaku Konsumtif ( Studi
Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ).
Jurnal Hasil Penelitian LPPM.
Pusparani, A., & Krisnawati, A. (2019). ANALISIS PENGARUH FINANCIAL
LITERACYDAN FINANCIAL ATTITUDE TERHADAP FINANCIAL
BEHAVIORPADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA
BANDUNG. Jurnal Mitra Manajemen.
Ramadhan, M. I. (2017). Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial
Attitude Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Rizkiana, Y. P., & Kartini. (2017). ANALISIS TINGKAT FINANCIAL LITERACY DAN
FINANCIAL BEHAVIOR MAHASISWA S-1 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA.
Supriadi, T., & Santi, F. (2021). PENGARUH FINANCIAL LITERACY, MONEY ETHICS,
DAN TIME PREFERENCE TERHADAP FINANCIAL BEHAVIOR SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KOTA BENGKULU. Jurnal Manajemen
dan Bisnis, 111-127.
Vitriani, S. (2018). ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL
BEHAVIOR MAHASISWA MANAJEMEN STRATA 1 FAKULTAS EKONOMI
DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU.

18
19

Anda mungkin juga menyukai