Disusun Oleh:
Najwa Salsabilla
43119210034
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Tugas Besar I yang berjudul "Analisis Tingkat Financial literacy dan
Tugas Besar I ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Behavioral Corporate Finance.
Selain itu, Tugas Besar I ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sudjono, M. Acc selaku dosen Mata
Kuliah Behavioral Corporate Finance. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
Penulis menyadari Tugas Besar I ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
Penulis
iii
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Batasan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................................7
Bab II Landasan Teori.............................................................................................................8
2.1 Financial Literacy........................................................................................................8
2.2 Financial Behaviour.....................................................................................................8
2.3 Studi dan Penelitian Terdahulu.................................................................................10
2.4 Pengembangan Hipotesis...........................................................................................10
Bab III Pembahasan..............................................................................................................12
3.1 Penerapan..................................................................................................................12
3.2 Pembahasan...............................................................................................................13
Bab IV Penutup......................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan................................................................................................................15
4.2 Saran..........................................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................................17
iv
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
tetapi kesulitan keuangan dapat terjadi ketika terjadi salah urus keuangan, termasuk
yang sering disebut literasi keuangan menjadi aspek yang harus diperhatikan baik di
keuangan, serta akses terhadap kredit, menjadi dasar bagi individu untuk
meningkatkan literasi keuangannya. Oleh karena itu, agar individu dapat sukses,
uangnya, tetapi lebih untuk memberi masyarakat perspektif yang lebih luas,
keuangan yang efektif sesuai dengan kebutuhan individu (Warsono, 2010). Namun,
laki-laki dan perempuan berbeda dalam persepsi mereka dalam menerima, memahami
2007). Laki-laki memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi (Margaretha dan
Pambudhi, 2015). Ini karena pria cenderung lebih mengandalkan logika daripada
emosi saat mengambil keputusan. Selain jenis kelamin, usia juga dapat mempengaruhi
kemampuan berpikir seseorang (Erfandi, 2009). Oleh karena itu, dapat diartikan
bahwa individu usia dewasa memiliki daya tangkap yang lebih tinggi. Hal ini juga
tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi daripada remaja (Sezer dan Demin, 2015).
gender, usia, tahun angkatan mahasiswa, IPK, serta tingkat financial literacy.
berdasar latar belakang yang terdiri dari gender, usia, tahun angkatan mahasiswa,
umum.
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak
1. Manfaat teoritis
b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu ekonomi yaitu memberi tahu tentang
berhubungan.
8
Bab II
Landasan Teori
2.1 Financial Literacy
Secara sederhana pengertian financial literacy terdiri dari dua bagian yaitu
financial dan literacy. Financial itu berkaitan dengan keuangan, atau uang, dan dapat
kemampuan untuk membaca atau menulis yang diartikan sebagai kemampuan untuk
mengelola sumber daya financial yang dimilikinya dengan membuat keputusan yang
efektif tentang keuangan sehingga kehidupan yang sejahtera dapat tercapai (Cole &
Fernando, 2008).
risiko.
keuangan. Menurut Ricciardi (2000), behavioral finance adalah suatu displin ilmu
yang
9
10
di dalamnya melekat interaksi berbagai displin ilmu dan secara terus menerus
1. Organizing Behaviour
2. Spending Behaviour
membeli barang.
3. Saving Behaviour
4. Squandering Behaviour
setiap bulannya.
11
pikir penelitian yang sekaligus dapat menjadi metode analisis yang kemungkinan
dapat pula digunakan dalam penelitian. Untuk mendukung penelitian ini maka peneliti
Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Rini dan Sri Rahayuningsih (2018)
dan Demografi terhdap Perilaku Konsumtif (Studi pada Mahasiswa Strata I Fakultas
(Shindy dan Kartini, 2018) dengan judul “Analisis Tingkat Financial literacy
dan Financial Behaviour Karyawan RSUD Pare” dengan hasil menunjukkan bahwa
tingkat, dan pengalaman kerja. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat literasi
keuangan dimiliki oleh karyawan akan memberikan dampak positif terhadap perilaku
keuangan mereka.
usia, peringkat kelas, dan IPK, namun penelitian ini tidak menemukan perbedaan
dan program studi, terdapat perbedaan financial literacy, financial behavior, financial
Keputusan investasi ini didasarkan pada dua hal, yaitu portofolio dan
harga yang mengabaikan prinsip penawaran dan permintaan, yang dalam perilaku
berhubungan dengan aplikasi keuangan. Perilaku ekonomi adalah suatu disiplin ilmu
yang didalamnya terdapat interaksi berbagai disiplin ilmu yang tertanam dan terus
2000). Jika Anda ingin mempelajari keuangan perilaku, Anda perlu memahami aspek
psikologi, sosiologi dan keuangan. Economic Behaviour adalah studi yang mengkaji
lingkungan ekonomi.
Pada saat yang sama, Olseon (2014) menawarkan perspektif perilaku ekonomi
sendiri.
digunakan.
13
14
3.2 Pembahasan
Literasi keuangan juga didefinisikan sebagai proses yang digunakan individu
konsekuensi keuangan dari keputusan tersebut (Sanistasya, Raharjo, & Iqbal, 2019).
memahami konsep keuangan utama dan memiliki kemampuan serta kepercayaan diri
untuk mengelola keuangannya sendiri dengan baik dan membuat keputusan keuangan
peristiwa kehidupan dan keadaan keuangan. Menurut Oliveira et al. (2019) Literasi
tersebut.
15
Dari sini dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan tidak hanya memberikan
informasi dasar, tetapi juga memberikan informasi tentang sikap dan perilaku manusia
masa depan.
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
financial literacy mahasiswa FE FEB berada pada kategori sedang. Selanjutnya hasil
berdasarkan gender, usia, tahun angkatan, dan IPK, namun tidak terdapat perbedaan
literacy, dan memiliki keterbatasan waktu dan sampel yang diambil. Oleh karena itu
financial literacy baik dari aspek pengetahuan umum keuangan, tabungan dan
untuk memiliki perilaku keuangan (financial behaviour) yang positif melalui tampilan
mata kuliah maupun program workshop yang berkelanjutan. Selain itu banyak faktor
yang menjadi penyebab perbedaan tingkat financial literacy yang perlu diteliti antara
4.2 Saran
16
17
1. Bagi pihak Universitas dan para edukator untuk secara aktif memberikan
finansial kepada mahasiswa yang akan segera memasuki dunia kerja dan
secara tepat.
lain yang lebih efisien seperti metode survei online dan analisis statistik
inferensi yang biayanya lebih kecil dan waktu yang lebih efisien sebab
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei manual
18
19