Dosen Pengampu:
M. Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Alam Arsy Ahmad (42422035)
2. Anfailul Aulia (42422003)
3. Avina Salsabilatun Nabila (42422001)
4. Dinar Mufidatus Sholihah (42422020)
5. Mirda Oktafia (42422049)
6. Rofi'atul isti'anah (42422017)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Meskipun pentingnya literasi finansial diakui, ada beberapa tantangan
yang perlu diatasi dalam meningkatkan literasi finansial secara luas. Salah satu
tantangan utama adalah kesenjangan dalam akses pendidikan literasi finansial.
Beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak memiliki akses yang sama ke
sumber daya pendidikan yang diperlukan untuk mengembangkan pemahaman
keuangan yang memadai. Selain itu, kompleksitas produk keuangan, bahasa
yang sulit dipahami, dan kurangnya transparansi juga dapat menjadi hambatan
bagi individu untuk memahami dan mengambil keputusan yang tepat.
1.3 TUJUAN
1. Untuk memahami definisi dari Literasi Finansial,
2. Untuk mengetahui Indikator, & Manfaat Literasi Finansial.
3. Untuk memahami apa saja Teori pada Literasi Finansial.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Literasi Finansial.
5. Agar dapat memahami & mengimplementasikan Literasi Finansial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 INDIKATOR DAN MANFAAT LITERASI FINANSIAL
2.2.1 Indikator Literasi Keuangan
Secara luas variabel literasi keuangan mengukur kemampuan
seseorang berhubungan dengan pemahaman tentang nilai tukar uang,
fitur jasa layanan, pencatatan keuangan, sikap dalam mengeluarkan
keuangan. Australian Securities and Investment Commission
menyatakan, untuk mengetahui berapa besar tingkat literasi keuangan
seseoarang bisa digunakan suatu tolak ukur atau indikator pengetahuan,
antara lain:
a. Pengetahuan seseorang terhadap nilai barang dan skala prioritas
dalam hidupnya.
b. Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang.
c. Pengelolaan kredit.
d. Pentingnya asuransi dan perlindungan terhadap risiko.
e. Dasar Investasi.
f. Perencanaan pension.
g. Penggunaan dari belanja dan membandingkan produk yang mana
harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan
tambahan.
h. Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan (prioritas).
4
a. perencanaan tabungan untuk masa pensiun.
b. membentuk dan mempertahankan anggaran yang seimbang.
c. pendanaan untuk membeli rumah.
d. pengetahuan mengenai asuransi untuk berbagai kebutuhan.
e. mengawasi pengeluaran agar tidak membludak.
f. pengetahuan mengenai investasi dan cara mengelolanya.
g. tabungan kendaraan yang lebih tertata.
h. pengelolaan dana untuk jenjang Pendidikan.
i. pengelolaan utang dan pinjaman agar tetap stabil.
j. penggunaan jasa kredit yang tidak berlebihan.
k. pembayaran pajak untuk aset dan penghasilan.
5
teori ini menjelaskan bahwa adanya niat untuk berperilaku dapat
menimbulkan perilaku yang ditampilkan oleh individu (Ajzen, 1991).
6
utility, dimana dalam penelitian ini perilaku seseorang dalam melakukan
pengambilan keputusan investasi dapat menghindari terjadinya resiko
(Christanti & Mahastanti, 2011 dalam Arianti, 2020). Teori ini juga
relevan untuk menjelaskan perilaku keuangan seseorang dalam
mengelola keuangan dengan bijak.
7
2.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LITERASI FINANSIAL
Dalam menanamkan pendidikan literasi finansial dalam keluarga
tentunya membutuhkan visualisasi baik terhadap transfer ilmu, sehingga
diperlukan alat bantu dan yang terpenting adalah melakukan kegiatan di rumah
yang dapat mengenalkan nilai-nilai literasi keuangan pada anak. Orang tua
menjadi salah satu agen utama dalam melaksanakan proses pembelajaran
khusunya keuangan dan perilaku pengelolaan keuangan dan lingkungan
keluarga. Membentuk karakter sesuai dengan buku panduan gerakan literasi
finansial yang di keluarkan oleh Kemendikbud bahwa indikator literasi
finansial yaitu hidup jujur dan ugahari (moderasi), menabung, berdema,
melakukan wirausaha, pengenalan konsep investasi dan praltik baik lainnya.
8
tidak mempengaruhi tingkat literasi finansial mahasiswa secara
kognitif.
9
Melihat hasil angket yang penulis paparkan memang literasi finansial ini sudah
mulai dikenalkan kepada anak sejak dini. Karena peran orang tua dapat
mengajarkan bagaimana literasi finansial yang baik dan benar, sehingga anak
akan semakin paham khusunya merasa bertanggung jawab terhadap
pengelolaan uang yang diberikan kepadanya (Wahyuni, 2020).
10
dan sinergi dari berbagai pihak agar dapat terinternaslisasi dalam perlaku anak-
anak sehari. Selain itu cara orang tua lakukan dalam mendidik anak mengenai
literasi finansial adalah ketedalanan dalam mengelola uang, jika semakin baik
orang tua teladan mengelola uang maka akan semakin bagus pula anak
mengelola uang.
Maka dari itu anak akan melakukan hal yang sama dengan meniru
kebiasaan orang tuanya (Sina, 2008). Jika diimplementasikan dalam bentuk
kegiatan seperti pengenalan transasksi bisa dengan kegiatan:
a. Mengenalkan nominal uang.
b. Melakukan kegiatan bermain peran.
c. Melakukan transasksi secara langsung.
d. Melakukan bazar, jika dalam pengenalan sumber pendapatan bisa
dikenalkan dengan bentuk kegiatan Melakukan kunjungan ke bank,
Melakukan kunjungan ke pasar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Literasi finansial adalah salah satu program literasi yang dicanangkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Literasi
Nasional bersamaan dengan literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains
dan literasi kewargaan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Widyansari, I. E. (2017). Arti Penting Literasi Finansial dalam Perekonomian
Modern.
14