Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH LITERASI FINANSIAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Literasi

Dosen Pengampu:
M. Setyo Wardono, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Alam Arsy Ahmad (42422035)
2. Anfailul Aulia (42422003)
3. Avina Salsabilatun Nabila (42422001)
4. Dinar Mufidatus Sholihah (42422020)
5. Mirda Oktafia (42422049)
6. Rofi'atul isti'anah (42422017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang Maha Kuasa Atas segala sesuatu atas rahmat dan karunia yang senantiasa
tercurah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Literasi
Finansial.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw. Yang menjadi suri tauladan yang baik sepanjang zaman. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak M. Setyo Wardhono M.Pd selaku
dosen Pembelajaran Literasi yang membimbing kami dan telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami tentang Pembelajaran Literasi.
Kami ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam
makalah ini menjelaskan tentang Literasi Finansial mungkin dalam pembuatan
makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami
mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya makalah
yang sempurna.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Literasi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Literasi Finansial baik di Sekolah
Dasar maupun kehidupan sehari-hari. Mungkin dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan
kritik dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Sidoarjo, 26 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 2
1.3 TUJUAN............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


2.1 PENGERTIAN LITERASI FINANSIAL ........................................... 3
2.2 INDIKATOR DAN MANFAAT LITERASI FINANSIAL ................ 4
2.2.1 Indikator Literasi Keuangan ............................................................ 4
2.2.2 Manfaat Literasi Finansial .............................................................. 4
2.3 TEORI LITERASI FINANSIAL ........................................................ 5
2.3.1 Theory of Planned Behavior (TPB) ................................................. 5
2.3.2 Theory of Reasoned Action (TRA) .................................................. 6
2.3.3 Theory Atribusi ............................................................................... 6
2.3.4 Theory Prospect.............................................................................. 7
2.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LITERASI FINANSIAL ...... 8
2.5 IMPLEMENTASI LITERASI FINANSIAL ...................................... 9

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di era globalisasi dan kompleksitas ekonomi saat ini, penting bagi
individu untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam
mengelola keuangan pribadi mereka. Literasi finansial memungkinkan
individu untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana, mengelola
anggaran, berinvestasi dengan cerdas, dan melindungi diri mereka dari
penipuan keuangan. Kurangnya literasi finansial dapat mengakibatkan masalah
keuangan pribadi, seperti utang berlebih, ketidakmampuan untuk mengatur
dana, atau kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Sekolah dan lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam


meningkatkan literasi finansial. Melalui program pendidikan yang tepat,
individu dapat memperoleh pemahaman tentang konsep dasar keuangan,
pengelolaan risiko, investasi, perencanaan keuangan, dan pemahaman tentang
instrumen keuangan seperti pinjaman, kartu kredit, atau hipotek. Pendidikan
literasi finansial yang diberikan secara efektif dapat memberikan dasar yang
kuat bagi individu untuk mengambil keputusan keuangan yang cerdas
sepanjang hidup mereka.

Tingkat literasi finansial yang tinggi dapat memiliki dampak positif


secara luas pada masyarakat. Individu yang paham tentang keuangan pribadi
mereka cenderung lebih mandiri secara finansial, memiliki kemampuan untuk
mengelola risiko, dan dapat memanfaatkan peluang keuangan yang ada. Ini
berkontribusi pada peningkatan stabilitas keuangan individu dan keluarga,
serta pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, literasi
finansial juga membantu dalam melawan ketimpangan ekonomi dan keuangan,
karena individu yang terampil secara finansial mampu memanfaatkan akses ke
layanan keuangan dengan lebih baik.

1
Meskipun pentingnya literasi finansial diakui, ada beberapa tantangan
yang perlu diatasi dalam meningkatkan literasi finansial secara luas. Salah satu
tantangan utama adalah kesenjangan dalam akses pendidikan literasi finansial.
Beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak memiliki akses yang sama ke
sumber daya pendidikan yang diperlukan untuk mengembangkan pemahaman
keuangan yang memadai. Selain itu, kompleksitas produk keuangan, bahasa
yang sulit dipahami, dan kurangnya transparansi juga dapat menjadi hambatan
bagi individu untuk memahami dan mengambil keputusan yang tepat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Literasi Finansial?
2. Apa saja Indikator dan Manfaat Literasi Finansial?
3. Apa saja teori Literasi Finansial?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi Literasi Finansial?
5. Bagaimana implementasi Literasi Finansial?

1.3 TUJUAN
1. Untuk memahami definisi dari Literasi Finansial,
2. Untuk mengetahui Indikator, & Manfaat Literasi Finansial.
3. Untuk memahami apa saja Teori pada Literasi Finansial.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Literasi Finansial.
5. Agar dapat memahami & mengimplementasikan Literasi Finansial.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LITERASI FINANSIAL


Literasi finansial terjadi ketika individu memiliki sekumpulan keahlian
dan kemampuan yang membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan. Huston (2010) menyatakan bahwa
pengetahuan finansial merupakan dimensi yang tidak terpisahkan dari literasi
finansial, Literasi keuangan (Financial Literacy) merupakan suatu keharusan
bagi tiap individu agar terhindar dari masalah keuangan karena individu
seringkali dihadapkan pada trade off yaitu situasi dimana seseorang harus
mengorbankan salah satu kepentingan demi kepentingan lainnya. Menurut
Robb & Woodyard (2011) financial literacy yang cukup akan memberikan
pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang, seperti mengatur atau
mengalokasikan keuangannya dengan tepat.

Secara keseluruhan literasi keuangan dapat diartikan sebagai


pengetahuan atau kemampuan untuk mengelola keuangan (Chen dan Volpe,
1998). Literasi finansial adalah salah satu program literasi yang dicanangkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Literasi
Nasional bersamaan dengan literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains
dan literasi kewargaan. Literasi finansial dapat diartikan sebagai pemahaman
akan keuangan dan mampu mengelolanya sehingga dapat terbebas dari
masalah ekonomi dan kemiskinan (Yushita, 2017). Literasi finansial tidak
hanya menyangkut kemampuan seorang individu dalam menangani
permasalahan keuangannya, namun juga berkaitan dengan sikap finansial.
Sikap finansial adalah sikap yang selalu terbuka dengan informasi keuangan,
mengelola keuangan berorientasi masa depan, tidak impulsif dan konsumtif
serta bertanggung jawab (Widayati, 2012).

3
2.2 INDIKATOR DAN MANFAAT LITERASI FINANSIAL
2.2.1 Indikator Literasi Keuangan
Secara luas variabel literasi keuangan mengukur kemampuan
seseorang berhubungan dengan pemahaman tentang nilai tukar uang,
fitur jasa layanan, pencatatan keuangan, sikap dalam mengeluarkan
keuangan. Australian Securities and Investment Commission
menyatakan, untuk mengetahui berapa besar tingkat literasi keuangan
seseoarang bisa digunakan suatu tolak ukur atau indikator pengetahuan,
antara lain:
a. Pengetahuan seseorang terhadap nilai barang dan skala prioritas
dalam hidupnya.
b. Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang.
c. Pengelolaan kredit.
d. Pentingnya asuransi dan perlindungan terhadap risiko.
e. Dasar Investasi.
f. Perencanaan pension.
g. Penggunaan dari belanja dan membandingkan produk yang mana
harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan
tambahan.
h. Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan (prioritas).

2.2.2 Manfaat Literasi Finansial


Manfaat utama dari literasi finansial adalah menumbuhkan
kesadaran pada masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang
cerdas. Keterampilan seperti cara mengelola uang secara efektif,
pembentukan anggaran yang baik, mengendalikan tabungan dan
pinjaman, serta investasi adalah manfaat dari financial literacy.

Namun, manfaat literasi keuangan itu sangat beragam dan


tergantung pada keadaan ekonomi masing-masing individu. Berikut ini
adalah manfaat kesadaran finansial menurut Opploans dan Investopedia:

4
a. perencanaan tabungan untuk masa pensiun.
b. membentuk dan mempertahankan anggaran yang seimbang.
c. pendanaan untuk membeli rumah.
d. pengetahuan mengenai asuransi untuk berbagai kebutuhan.
e. mengawasi pengeluaran agar tidak membludak.
f. pengetahuan mengenai investasi dan cara mengelolanya.
g. tabungan kendaraan yang lebih tertata.
h. pengelolaan dana untuk jenjang Pendidikan.
i. pengelolaan utang dan pinjaman agar tetap stabil.
j. penggunaan jasa kredit yang tidak berlebihan.
k. pembayaran pajak untuk aset dan penghasilan.

Kesadaran finansial mempengaruhi masyarakat pada semua umur


dan semua tingkat sosial. Kurangnya literasi finansial telah menyebabkan
banyak orang untuk menjadi korban pinjaman kredit, modus penipuan,
dan pinjaman dengan bunga tinggi yang menumpuk. Hal ini berpotensi
untuk mencoreng nama baik seseorang, sejarah peminjaman uang yang
buruk, kebangkrutan, dan penyitaan aset. Minimnya kesadaran finansial
juga menjadi alasan di balik banyak keluarga dan bisnis yang habis dililit
utang dalam jumlah besar. Hal seperti ini mudah untuk dihindari bila
masyarakat mulai memiliki keterampilan literasi keuangan dan membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan tersebut.

2.3 TEORI LITERASI FINANSIAL


2.3.1 Theory of Planned Behavior (TPB)
yaitu Theory of Planned Behavior (TPB) dan memperlihatkan
hubungan dari perilaku-perilaku yang dimunculkan oleh individu untuk
menanggapi sesuatu. Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan
bahwa selain sikap terhadap tingkah laku dan norma-norma subjektif,
individu juga mempertimbangkan kontrol tingkah laku yang
dipersepsikan yaitu kemampuan mereka melakukan tindakan tersebut.

5
teori ini menjelaskan bahwa adanya niat untuk berperilaku dapat
menimbulkan perilaku yang ditampilkan oleh individu (Ajzen, 1991).

Theory of Planned Behavior membagi beberapa macam alasan yang


dapat mempengaruhi tindakan yang diambil oleh individu, Pertama
adalah behavioral belief, yaitu keyakinan akan hasil dari suatu perilaku
dan evaluasi atau penilaian terhadap hasil perilaku tersebut. keyakinan
dan evaluasi atau penelitian terhadap hasil dari suatu perilaku tersebut
kemudian akan membentuk variabel sikap (attitude). Kedua adalah
normative belief, yaitu keyakinan individu terhadap harapan normative
individu atau orang lain yang menjadi referensi seperti keluarga, teman,
atasan, atau konsultan pajak untuk menyetujui atau menolak melakukan
suatu perilaku yang diberikan.

2.3.2 Theory of Reasoned Action (TRA)


Theory of Reasoned Action digunakan sebagai acuan dalam teori
literasi keuangan ini. Teori ini menggambarkan bahwa sikap
memperngaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan (Ajzen &
Fisbhein, 1975). Teori tersebut mengasumsikan juga bahwa manusia
berprilaku dengan sadar dan tidak mempertimbangkan informasi yang
tersedia. Faktor yang dapat dihubungkan oleh teori TRA yaitu sikap,
keyakinan/niat, kehendak dan perilaku dalam pengambilan keputusan.
Teori ini pula diketahui bahwa perilaku dipengaruhi oleh niat berperilaku
individu terhadap perilaku tertentu yang menjadi faktor utama dari
perilaku invidu. Sikap individu terhadap perilaku tersebut, norma
subjektif dan perasaan individu tentang kemampuan mengontrol segala
sesuatu yang mempengaruhi apabila hendak melakukan perilaku
tersebut.

2.3.3 Theory Atribusi


Atribusi teori dapat dijelaskan ketika individu mengamati perilaku
individu terhadap resiko. Teori ini juga tidak jauh beda dengan teori

6
utility, dimana dalam penelitian ini perilaku seseorang dalam melakukan
pengambilan keputusan investasi dapat menghindari terjadinya resiko
(Christanti & Mahastanti, 2011 dalam Arianti, 2020). Teori ini juga
relevan untuk menjelaskan perilaku keuangan seseorang dalam
mengelola keuangan dengan bijak.

2.3.4 Theory Prospect


Para ahli cenderung menggunakan ‘utilitas’ untuk menggambarkan
kenikmatan dan berpendapat bahwa kita lebih suka contoh yang
memaksimalkan utilitas kita. Namun, penelitian telah menemukan bahwa
kita tidak benar-benar memproses informasi dalam cara yang rasional.
Kahneman & Tversky (1979) mengemukakan teori prospek. Teori
prospek berangkat dari analisis mengenai perilaku seseorang dalam
pengambilan keputusan ekonomi di antara dua pilihan. Tidak seperti
kebanyakan teori psikologi lainnya, karena dikembangkan bersama teori
ekonomi, teori prospek memiliki dasar matematika yang kuat.

Teori proskpek berfokus pada bagaimana keputusana nyata diambil.


Teori prospek memiliki spesifikasi yaitu ekonomi berbasis perilaku yang
menyatakan bahwa pelaku ekonomi tidaklah selamanya rasional. Dengan
kata lain, dalam memandang pelaku ekonomi tidak hanya dilakukan pada
sisi rasional atau tidak rasional saja melainkan pada aspek-aspek yang
lebih luas. Ekonomi berbasis perilaku menekankan perilaku apa adanya
dari pelaku ekonomi. Kahneman & Tversky memulai penelitian terhadap
perilaku manusia yang dianggap aneh dan kontradiktif dalam mengambil
suatu keputusan dengan memberikan pilihan yang sama kepada dua
subyek penelitian, dan kemudian dua subyek tersebut menunjukkan
perilaku yang berbeda. Hal itu disebut Kahneman & Tversky sebagai
risk-aversion dan riskseeking behavior. Teori prospek menjelaskan
bagaimana seseorang (investor) membuat keputusan dibawah kondisi
resiko tertentu atau memilih diantara dua pilihan resiko dalam kondisi
ketidakpastian.

7
2.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LITERASI FINANSIAL
Dalam menanamkan pendidikan literasi finansial dalam keluarga
tentunya membutuhkan visualisasi baik terhadap transfer ilmu, sehingga
diperlukan alat bantu dan yang terpenting adalah melakukan kegiatan di rumah
yang dapat mengenalkan nilai-nilai literasi keuangan pada anak. Orang tua
menjadi salah satu agen utama dalam melaksanakan proses pembelajaran
khusunya keuangan dan perilaku pengelolaan keuangan dan lingkungan
keluarga. Membentuk karakter sesuai dengan buku panduan gerakan literasi
finansial yang di keluarkan oleh Kemendikbud bahwa indikator literasi
finansial yaitu hidup jujur dan ugahari (moderasi), menabung, berdema,
melakukan wirausaha, pengenalan konsep investasi dan praltik baik lainnya.

Dalam Literasi Finansial juga terdapat beberapa faktor yang


mempengaruhi, Literasi Finansial setiap keluarga juga berbeda-beda
tergantung dari seberapa tinggi tingkat ekonomi keluarga. Dan salah satu yang
mempengaruhi Literasi Finansial adalah tingkat sosial ekonomi dan pengaruh
pendidikan keuangan keluarga sehingga masing-masing akan berdampak pada
aspek perkembangan kognitif dan sikap;
a. Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap literasi finansial
aspek kognitif
Status sosial ekonomi orang tua tidak mempunyai pengaruh
langsung positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif.
Namun, Penelitian Haryono (2008) menyatakan bahwa ada pengaruh
negatif signifikan dari status sosial ekonomi orang tua terhadap
economic literacy siswa dan diindikasikan bahwa pengaruh status
sosial ekonomi orang tua terhadap economic literacy kurang
konsisten. Secara teori, orang tua yang memiliki pendapatan yang
tinggi dapat memfasilitasi anaknya untuk menabung, dan sebagainya.
Secara empiris ternyata ditemukan bahwa status sosial ekonomi orang
tua tidak berpengaruh terhadap literasi finansial aspek kognitif. Tanpa
pengarahan dan bimbingan dari orang tua, status status sosial ekonomi

8
tidak mempengaruhi tingkat literasi finansial mahasiswa secara
kognitif.

b. Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap literasi finansial


aspek sikap
Pengalaman dalam kehidupan ekonomi sehari-hari khususnya
dalam hal keuangan tidak memberikan makna yang berarti bagi
perubahan sikap mahasiswa tentang keuangan. Mahasiswa dengan
status sosial ekonomi orang tua yang tinggi, dapat memiliki sikap
bahwa mereka dapat memperoleh uang dengan mudah dan mereka
dapat memiliki apapun yang mereka inginkan. Mahasiswa yang
memiliki status sosial ekonomi rendah mampu menerapkan hidup
hemat dan lebih berhatihati dalam masalah keuangan.

2.5 IMPLEMENTASI LITERASI FINANSIAL


Pendidikan literasi finansial termasuk dalam gerakan literasi sekolah, hal
ini sesuai dengan kutipan menurut Dikdasmen (2017) yang mengelompokkan
kegiatan literasi menjadi enam aspek literasi dasar antara lain literasi bahasa,
literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi
budaya dan kewarganegaraan. Pendidikan literasi finansial basis kelas
dilakukan berdasarkan adanya kompetensi dasar yang sudah ada dan dimuat
dalam beberapa mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan kutipan menurut
Dikdasmen (2017) pendidikan literasi finansial pada siswa sekolah dasar dapat
dilakukan dengan mengintegrasikan dalam mata pelajaran yang sudah ada dan
penekanannya pada praktik yang disesuaikan pada kompetensi dasar.
Kompetensi dasar ini digunakan sebagai pedoman guru dalam memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk meningkatkan finansial
yang akan dimiliki.

Implementasi pendidikan literasi finansial pada anak khusunya sekolah


dasar dapat memberikan suatu respon positif anak dalam berpartisipasi dalam
beberapa kegiatan seperti produksi dan memotivasi siswa untuk menabung.

9
Melihat hasil angket yang penulis paparkan memang literasi finansial ini sudah
mulai dikenalkan kepada anak sejak dini. Karena peran orang tua dapat
mengajarkan bagaimana literasi finansial yang baik dan benar, sehingga anak
akan semakin paham khusunya merasa bertanggung jawab terhadap
pengelolaan uang yang diberikan kepadanya (Wahyuni, 2020).

Cara untuk bisa membiasakan dan mengenalkan literasi finansial kepada


anak diperlukan alokasi waktu bersama keluarga untuk melakukan aktivitas-
aktivitas bersama yang selalu berkaitan dengan finansial seperti yang diuraikan
oleh buku panduan gerakan literasi diantaranya:
a. Mengaplikasikan konsep dan paraktik literasi finansial dalam aktivitas
sehari-hari di lingkungan rumah.
b. Mengajak anggota keluarga dirumah untuk melakukan aktivitas
ekonomi dengan mempraktikan kehidupan sehari-hari.
c. Membiasakan seluruh anggota keluarga untuk menabung.
d. Membiasakan seluruh anggota untuk berdema.
e. Mendorong beberapa keluarga berwirausaha.
f. Mendorong sebuah anggota keluarga mengelola keungan yang
diterima oleh uang saku dan lain-lain.
g. Mendorong anggota keluarga terutama anak dalam membuat sebuah
perencanaan membeli barang, rencana liburan dan merencanakan
uang jajan.
h. Selalu membiasakan praktik 4R (reduce, reuse, recyle dan recover)
kepada anggota keluarga.
i. Melakukan beberapa permainan dalam literasi keuangan seperti
halnya monopoli dan permainan literasi finansial dan lainnya.

Pendidikan literasi finansial pada anak tidak hanya pengenalan uang


namun lebih luas dari itu, pendidikan literasi finansial sebagai suatu konsep
mengenai pengenalan pengegolaan keuangan secara bijak serta mampu
mengontrol bagaiamana mengatur keuangan agar mempunyai kontrol diri yang
baik. Dalam mengejarkan pendidikan literasi finansial memerlukan kerjasama

10
dan sinergi dari berbagai pihak agar dapat terinternaslisasi dalam perlaku anak-
anak sehari. Selain itu cara orang tua lakukan dalam mendidik anak mengenai
literasi finansial adalah ketedalanan dalam mengelola uang, jika semakin baik
orang tua teladan mengelola uang maka akan semakin bagus pula anak
mengelola uang.

Maka dari itu anak akan melakukan hal yang sama dengan meniru
kebiasaan orang tuanya (Sina, 2008). Jika diimplementasikan dalam bentuk
kegiatan seperti pengenalan transasksi bisa dengan kegiatan:
a. Mengenalkan nominal uang.
b. Melakukan kegiatan bermain peran.
c. Melakukan transasksi secara langsung.
d. Melakukan bazar, jika dalam pengenalan sumber pendapatan bisa
dikenalkan dengan bentuk kegiatan Melakukan kunjungan ke bank,
Melakukan kunjungan ke pasar.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Literasi finansial adalah salah satu program literasi yang dicanangkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Literasi
Nasional bersamaan dengan literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains
dan literasi kewargaan.

Pendidikan literasi finansial sebagai suatu konsep mengenai pengenalan


pengegolaan keuangan secara bijak serta mampu mengontrol bagaiamana
mengatur keuangan agar mempunyai kontrol diri yang baik.

Tingkat literasi finansial yang tinggi dapat memiliki dampak positif


secara luas pada masyarakat. Individu yang paham tentang keuangan pribadi
mereka cenderung lebih mandiri secara finansial, memiliki kemampuan untuk
mengelola risiko, dan dapat memanfaatkan peluang keuangan yang ada. Ini
berkontribusi pada peningkatan stabilitas keuangan individu dan keluarga,
serta pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

229197655. (2016). 2015(September 2015).


Baiq Fitri Arianti. (2021). Literasi Keuangan (Teori Dan Implementasinya) Baiq
Fitri Arianti Penerbit Cv. Pena Persada. Thesis Common, 251.
https://doi.org/10.31237/osf.io/t9szm
Fianto, F., Prismayani, R., Wijaya, N. I., Miftahussururi, Hanifah, N., Nento, M.
N., Akbari, Q. S., & Adryansyah, N. (2017). Materi Pendukung Literasi
Finansial. Gerakan Literasi Nasional, 1–41.
Jing, L. H. (2009). (E)-3-(4-Fluoro-phen-yl)-1-phenyl-2-propen-1-one. Acta
Crystallographica Section E: Structure Reports Online, 65(10), 89–99.
https://doi.org/10.1107/S1600536809037635
Kemendikbudristek. (2021). Modul Literasi Finansial Di Sekolah Dasar.
Direktorat Sekolah Dasar, 1.
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/upload/filemanager/2021/06/5 Modul Literasi
Finansial.pdf
Krisdayanthi, A., Wisnu, I. K., & Wijaya, B. (2023). Menumbuhkembangkan
Literasi Finansial Siswa Sekolah Dasar. 6(2), 319–326.
Laila, V., Hadi, S., & Subanji, S. (2019). Pelaksanaan Pendidikan Literasi Finansial
pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan
Pengembangan, 4(11), 1491. https://doi.org/10.17977/jptpp.v4i11.13016
Mustikaati, W., Fajrussalam, H., & Sanny, A. (2021). Efektivitas Pelaksanaan
Literasi Finansial untuk Anak di Lingkungan Keluarga pada Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Al-Qiyam, 2(2), 149–155.
https://doi.org/10.33648/alqiyam.v2i2.160
Setiawan, A. R. (2020). Pendidikan Literasi Finansial Melalui Pembelajaran Fiqh
Mu’Āmalāt Berbasis Kitab Kuning. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1),
138–159. https://doi.org/10.31538/nzh.v3i1.522
Setiawan, A. R. (2021). Pembelajaran Literasi Finansial Untuk Tingkat Dasar.
Alobatnic Research Society (ΛRS), Februari 2021, 1–11.
https://thesiscommons.org/xnb36/

13
Widyansari, I. E. (2017). Arti Penting Literasi Finansial dalam Perekonomian
Modern.

14

Anda mungkin juga menyukai