Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolaan


Keuangan Generasi Z
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis
Dosen Pengampu : Ardi Gunardi, SE., MSi.

Disusun Oleh :
Regita Dwi Rachmasari 194010215
Anissa Nur Firdaus 194010216
Yulia Widiyanti 194010232
Astri Wulandari 194010237

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya
Hidup Terhadap Pengelolaan Keuangan Generasi Z”. Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak
Ardi Gunardi, SE., MSi selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis
yang sudah membimbing kami dalam pengerjaan proposal ini sehingga dapat selesai tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Ardi
Gunardi, SE., MSi pada mata kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.
Kami sebagai penulis sangat berharap proposal ini dapat berguna bagi semuanya
terutama bagi para pembaca dan dapat berguna bagi penulis sendiri dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam proposal ini terdapat kekurangan
karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan proposal ini.

Bandung, 11 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................1
1.4 Manfaat............................................................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................................3
2.1 Definisi Manajemen.........................................................................................................................3
2.2 Definisi Manajemen Keuangan......................................................................................................3
2.3 Definisi Pengetahuan Keuangan.....................................................................................................3
2.4 Definisi Gaya Hidup........................................................................................................................4
2.5 Pengelolaan Keuangan....................................................................................................................4
2.6 Generasi Z........................................................................................................................................5
2.7 Kerangka Pemikiran.......................................................................................................................9
2.8 Hipotesis.........................................................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................................12
3.1 Jenis Penelitian..............................................................................................................................12
3.2 Metode Pengumpulan Data...........................................................................................................12
3.3 Populasi dan Sampel......................................................................................................................13
3.4 Operasional Variabel.....................................................................................................................13
3.5 Metode Analisis Data.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penduduk Indonesia bertambah 32,05 juta dalam kurun 2010--2020. Dengan penambahan itu, jumlah
populasi Indonesia telah mencapai 270,02 juta jiwa per September 2020. Laju pertumbuhan penduduk
rata-rata ialah 1,25 persen per tahun. Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan penduduk Indonesia
didominasi Generasi Z. Total terdapat 74,93 juta atau 27,94% dari total penduduk Indonesia. Generasi Z
saat ini diperkirakan berusia 8 hingga 23 tahun.
Bukan kabar baru apabila generasi milenial dan generasi Z, yang kini semakin banyak mendominasi
dunia kerja, memiliki gaya pengelolaan keuangan yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.
Hasil riset yang telah dirilis oleh Tirto pada juli 2019 memperlihatkan bahwa generasi Z cenderung lebih
boros, sulit menabung dan tidak terlalu memperdulikan kebutuhan investasi dimasa depan. Alhasil,
generasi Z akan menghadapi risiko financial lebih besar dimasa depan akibat gaya pengelolaan keuangan
dan generasi Z yang kurang sehat. Bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu baby boomers,
generasi x, dan generasi Y terlihat ada generation gap yang memberdakan karakteristik dan gaya hidup
masing-masing generasi. Perbedaan itu tidak terlepas dari karakteristik umum generasi Z yang fasih
teknologi, lebih mudah berinteraksi dengan sosial media, dan multitasking. Berkebalikan dengan baby
boomers dan Generasi X yang relative lebih idealis dan konservatif, termasuk dalam pengelolaan
keuangan.
Penting bagi generasi Z untuk mengetahui pengetahuan keuangan agar dapat lebih bijak dalam
mengambil keputusan. Sebagaimana yang tela dipaparkan oleh Kautsar & asandimitra (2019)
Pengetahuan Keuangan merupakan keahlian individu untuk memahami, mendapatkan dan menyaring
informasi dengan benar untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dampaknya. Setelah
generasi z mengerti pentingnya pengetahuan keuangan dan dapat mengambil keputusan dengan baik
maka generasi Z harus merubah gaya hidup (lifestyle) keuangan. jika gaya hidup seseorang semakin
rendah akan semakin baik dalam mengelola keuangan. Sebaliknya, seseorang dengan gaya hidup yang
tinggi maka perilakunya dalam mengelola keuangan akan semakin rendah dan cenderung buruk (Sari,
2021).
Melihat fenomena Generasi Z diatas, penulis tertarik untuk membuat proposal dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi
Z”

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa besar Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan Generasi Z (secara Parsial)
2. Seberapa besar Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan Generasi Z (secara Simultan)

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa besar Seberapa besar Pengaruh Perilaku Pengetahuan Keuangan dan
Gaya Hidup Terhadap Pengelolaan Keuangan Generasi Z (secara parsial)

1
2. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap
Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi Z (secara simultan)

1.4 Manfaat
1.4.1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
untuk penelitian selanjutnya. Serta memberikan informasi tambahan untuk pengembanganilmu
pengetahuan khususnya dibidang manajemen keuangan yang berkaitan dengan pengetahuan keuangan,
gaya hidup perilaku keuangan, dan pengelolaan keuangan.

1.4.2. Kegunaan Praktis


Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
a) Memperdalam pengetahuan dalam bidang keuangan khususnya mengenai pengetahuan
keuangan, gaya hidup, dan perilaku pengelolaan keuangan.
b) Memahami permasalahan yang terjadi pada pengaruh pengetahuan keuangan, gaya hidup,
dan perilaku pengelolaan keuangan.

c) Mengetahui hasil dari pengaruh pengetahuan keuangan, gaya hidup dan perilaku
pengelolaan keuangan.

d) Memahami hasil dari pengaruh pengetahuan keuangan, gaya hidup dan perilaku
pengelolaan keuangan.
2. Bagi Peneliti Lain
a) Sebagai refensi tambahan bagi peneliti lain yang sedang melakukan penelitian dengan
bidang kajian yangsama.
b) Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbandingan untuk penelitian yang
sejenis.
c) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan serta diharapkan dapat
digunakan untuk latihan menerapkan antara teori yang didapatkan saat kuliah dengan
realita yang terjadi di lapangan

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Manajemen


Dalam Encylopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan
3 proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Kemudian George R. Terry
mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain.
Hery (2018:7) mangatakan bahwa manajemen merupakan proses mengkoordinir kegiatan pekerjaan
secara efisien dan efektif, dengan dan melalui orang lain. Mardalena dan Sarinah (2017:7) mengatakan
manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui
orangorang dan sumber daya organisasi lainnya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalia, pengarahan, dan pengawasan anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Fungsi-fungsi manajemen mencakup: perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia,
pengarahan, dan pengawasan. Manajemen harus dilaksanakan dengan efektif, bekerja yang benar
(berorientasi pada input-output), dan efisien, bekerja dengan benar (berorientasi pada cara untuk capai
tujuan).
2.2 Definisi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan penting bagi setiap organisasi untuk memastikan keuangan organisasi tetap
stabil. Tanpa manajemen keuangan yang baik, organisasi atau perusahaan akan kesulitan dalam mencapai
tujuannya dan akan mengalami banyak kerugian yang akan mengarah pada kebangkrutan. Berikut
pengertian manajemen keuangan menurut beberapa ahli.
KD Wilson (2020:1) menjelaskan pengertian manajemen keuangan terutama melibatkan
penggalangan dana dan pemanfaatannya secara efektif dengan tujuan memaksimalkan kekayaan
pemegang saham.
Sedangkan Kariyoto (2018:3) manajemen keuangan merupakan integrase dari science dan art
yang mencermati, dan menganalisa tentang upaya seorang manajer financial dengan menggunakan
seluruh SDM perusahaan untuk mencari funding, mengelola funding, dan membagi funding dengan goal
mampu memberikan laba atau welfare bagi para pemilik saham dan keberkelanjutan (sustainability)
bisnis bagi entitas ekonomi
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen keuangan diatas, peneliti sampai pada pemahaman
bahwa manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi dari manajemen mengenai segala aktivitas
didalam perusahaan yang berhubungan dengan semua kegiatan dalam mencari dana, mengelola dana, dan
membagi dana yang bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi para pemegang saham di perusahaan
tersebut.

2.3 Definisi Pengetahuan Keuangan


Financial knowledge, menurut (Durband, Law, dan Mazzolini, 2019), “Financial knowledge, in
this sense, refers to a basic understanding of financial concepts and procedures as well as the use of this
knowledge to solve financial problems.” memiliki arti Pengetahuan keuangan, dalam pengertian ini,

3
mengacu pada pemahaman dasar tentang konsep dan prosedur keuangan serta penggunaan pengetahuan
ini untuk memecahkan masalah keuangan. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat dimensi yang dapat
digunakan, yaitu pemahaman dasar (basics) dan pemecahan masalah keuangan.
Menurut Herdjiono dan Damanik (2016), pengetahuan keuangan mempunyai hubungan yang erat
dengan financial literacy atau edukasi keuangan, karena financial knowledge merupakan definisi
konseptual dari financial literacy. Financial literacy didefinisikan sebagai pengetahuan dan pemahaman
semua tentang uang, fungsi dan peran dari uang itu sendiri, dari mana uang itu berasal, bagaimana cara
mendapatkannya, dan kemampuan untuk mengelolanya (Takaendengan, 2015).
Literasi keuangan adalah serangkaian kegiatan yang berfungsi untuk meningkatkan wawasan,
keahlian, dan idealisme seseorang untuk mengelola keuangan dengan lebih baik (Roestanto, 2017).
Keterkaitan literasi keuangan dengan perilaku keuangan timbul karena adanya kesadaran seseorang
terkait penggunaan produk jasa keuangan untuk melakukan perencanaan keuangan (Carpena et al., 2011).
Sehingga dengan adanya kesadaran seseorang untuk memiliki literasi keuangan yang baik akan lebih siap
dalam hal menghadapi kesulitan keuangan (Yusnia & Jubaedah, 2019).
2.4 Definisi Gaya Hidup
Menurut (Sampoerno & Asandimitra, 2021) seseorang yang tinggi gaya hidupnya, dapat
berpengaruh pada perilaku pengelolaan keuangannya, karena gaya hidup setiap individu berbeda-beda,
hal ini disebabkan gaya hidup yang bergerak dinamis sehingga tingkat konsumsi menjadi semakin
implusif .Lifestyle merupakan kebutuhan sekunder individu yang dapat berubah sesuai zaman atau
keinginan untuk mengubah gaya hidupnya (Sari, 2021). Dalam penelitiannya, Sari (2021) memeroleh
hasil bahwa lifestyle memengaruhi financial management behavior secara signifikan, sedangkan Efendi
(2021) menyebutkan bahwa lifestyle tidak memengaruhi financial management behavior.
Menurut Sutisna dalam Heru Suprihhadi (2017) gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara
hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang lain menghabiskan waktu mereka (aktivitas) dilihat dari
pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, dan kegiatan sosial serta interest (minat) terdiri dari makanan, mode,
keluarga, rekreasi dan juga opinion (pendapat) terdiri dari mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah
sosial, bisnis, dan produk. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun
kepribadian seseorang.
2.5 Pengelolaan Keuangan
Menurut Purba et al., (2021:114) pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan
pemanfaatan dana usaha.
Sedangkan imenurut Anwar (2019:5) manajemen keuangan adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang pengelolaan keuangan perusahaan baik dari sisi pencarian sumber dana,
pengalokasian dana, maupun pembagian hasil keuntungan perusahaan. Secara harfiah pengelolaan
keuangan (manajemen keuangan) berasal dari kata manajemen yang memiliki arti mengelola dan
keuangan yang berarti hal-hal yang berhubungan dengan uang seperti pembiayaan, investasi dan modal.
Sehingga jika disimpulkan manajemen keuangan dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan bagaimana mengelola keuangan yang dimulai memperoleh sumber pendanaan,
menggunakan dana sebaik mungkin hingga mengalokasikan dana pada sumber-sumber investasi untuk
mencapai tujuan perusahaan (Armereo et al.:2020:1).

4
Menurut Anwar (2019) manajemen keuangan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang pengelolaan keuangan perusahaan baik dari sisi pencarian sumber dana, pengalokasian dana,
maupun pembagian hasil keuntungan perusahaan.
2.6 Generasi Z
Generasi adalah kelompok orang yang sama pengalaman historisnya, umurnya, tahun lahirnya,
dan lokasi yang sama yang berpengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan (Parent Binus, 2018).
Indonesia adalah negara dengan berbagai macam kelompok generasi yang terbagi dalam lima kelompok
generasi dan pengelompokan tersebut dijelaskan pada Tabel 1 berdasarkan tahun kelahiran di mana
dimulai dari generasi yang lahir pada tahun 1946 dengan usia kurang lebih 75 tahun hingga generasi
muda saat ini. Berikut adalah pengelompokan generasi di Indonesia (bps.go.id, 2021).

Generasi Z merupakan generasi yang lahir di era teknologi atau dapat disebut sebagai
“iGeneration” yang selalu terhubung ke dunia maya (merdeka.com, 2020). Hal tersebut menumbuhkan
perilaku konsumtif pada setiap individu tanpa adanya kontrol. Namun tidak semua generasi Z memiliki
tingkat konsumerisme yang tinggi karena ternyata ada beberapa individu yang menyisihkan sebagian
uang sakunya untuk disimpan atau ditabung (Christiani & Ikasari, 2020). Meskipun begitu, ada banyak
sekali masalah financial yang sering kali dihadapi oleh generasi Z karena generasi ini identik dengan kata
boros di mana mereka mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan. Adanya tuntutan gaya hidup yang
tinggi, membuat orang-orang generasi ini ingin selalu menghabiskan uang mereka untuk terus mengikuti
trend yang ada (merdeka.com, 2020). Berdasarkan hal tersebut, pengelolaan keuangan generasi Z adalah
kasus yang bagus untuk dilakukan penelitian dengan melihat dari sudut pandang beberapa ilmu
pengetahuan, salah satunya yaitu ilmu manajemen.
2.6.1 Karakteristik Generasi Z
1.Fasih teknologi
Seperti yang diketahui, sejak kecil gen Z sudah sangat akrab dengan beragam teknologi informasi
sehingga tak heran jika generasi ini fasih menggunakan teknologi atau tech savvy.  Generasi ini
mampu mengoperasikan komputer dan berbagai perangkat lainnya dengan mahir. Dengan demikian,
gen  Z lebih bisa diandalkan dalam hal IPTEK.
2. Suka Berkomunikasi
Karakteristik yang kedua dari gen  Z adalah suka berkomunikasi atau berhubungan sosial dengan
orang lain. Generasi ini gemar berkomunikasi dengan berbagai kalangan dari usia muda hingga tua.
Dengan perkembangan teknologi, gen Z mengembangkan proses komunikasinya melalui internet
dengan menggunakan berbagai macam media sosial.
3. Terbuka 
Keberadaan internet memudahkan siapa saja untuk memperoleh informasi dan memberikan
informasi, termasuk gen  Z.  Kehadiran internet  dan social media seperti angin segar untuk para gen Z

5
dalam berkomunikasi, sayangnya sebagian generasi ini menggunakan social media dengan kurang
bijak.
4. Ekspresif dan Lebih Toleran
Karakteristik berikutnya dari generasi ini adalah cenderung lebih ekspresif dan lebih toleran. Dengan
keberagaman kultur dan budaya di Indonesia, sikap toleransi memang sudah sewajarnya untuk
dikembangkan. Dalam hal ini gen Z cenderung lebih toleran dan menerima berbagai perbedaan dengan
lapang dada. Selain itu, generasi ini juga lebih peduli dengan lingkungan dan perubahannya.
5. Penuh Ambisi
Salah satu karakteristik yang cukup menonjol dari generasi ini adalah penuh ambisi. Gen Z punya
ambisi yang kuat dalam mengembangkan diri dan karier, serta mencapai kesuksesan. Sekelompok
orang dalam generasi ini cenderung tidak merasa cepat puas dan ingin terus berkembang.

Penelitian Terdahulu

No Peneliti, Tujuan Riset Metode, Objek, Hasil Persamaan Perbedaan


Tahun, Judul Variabel Riset
Riset
1. Peneliti: Untuk Metode: Kuantitatif Literasi Keuangan Terdapat Pada
Hasbia Rizqi mengetahui Objek: Generasi Z dan Gaya Hidup persamaan penelitian ini
Annisa Sita pengaruh literasi jurusan Manajemen berpengaruh variabel terdapat
Ramadanti, keuangan dan UPN Veteran Jakarta terhadap Perilaku yaitu Gaya variabel lain
Jubaedah gaya hidup Variabel: Keuangan generasi Z Hidup dan yaitu Literasi
Nawir, dan terhadap  Perilaku pada cashless society Perilaku Keuangan
Marlina perilaku Keuangan jurusan Manajemen Keuangan dan Cashless
Tahun: 2021 keuangan (Y) Universitas Society
Judul: Analisis generasi Z pada  Literasi Pembangunan
Perilaku cashless society Keuangan Nasional Veteran
Keuangan (X1) Jakarta
Generasi Z  Gaya Hidup
Pada Cashless (X2)
Society
2. Peneliti: Ade Untuk Metode: Kuantitatif Literasi keuangan Terdapat Pada
Gunawan, menganalisis Objek: Mahasiswa/i tidak berpengaruh persamaan penelitian ini
Wimpi Siski pengaruh literasi Prodi Manajemen secara persial variabel terdapat
Pirari, dan keuangan dan Fakultas Ekonomi terhadap yaitu Gaya variabel lain
Maya Sari gaya dan Bisnis pengelolaan Hidup dan yaitu Literasi
Tahun: 2020 hidup terhadap Universitas keuangan mahasiswa Pengelolaan Keuangan.
Judul: pengelolaan Muhammadiyah prodi manajemen Keuangan
Pengaruh keuangan yang Sumatera Utara Universitas
Literasi dimiliki oleh (UMSU), Muhammadiyah
Keuangan dan mahasiswa Variabel: Sumatera Utara.
Gaya Hidup  Pengelolaan Gaya
Terhadap Keuangan hidup berpengaruh
Pengelolaan (Y) secra parsial
Keuangan  Literasi terhadap
Mahasiswa Keuangan pengelolaan

6
Prodi (X1) keuangan mahasiswa
Manajemen  Gaya Hidup prodi manajemen
Universitas (X2) Universitas
Muhammadiyah Muhammadiyah
Sumatera Utara Sumatera Utara.

3. Peneliti: Untuk gambaran Metode: Kuantitatif  Variabel Terdapat Pada


Alzena Fitriani tingkat menggunakan skala financial persamaan penelitian ini
dan Arry keuangan likert knowledge variabel terdapat
Widodo generasi Z Objek: Generasi Z di mempunyai yaitu variabel lain
Tahun: 2020 Jawa Barat pengaruh Financial yaitu
Judul: Variabel: secara positif Knowledge Financial
Pengaruh  Pengetahuan juga pada Behavior,
Financial Keuangan signifikan Generasi Z dan
Knowledge (Variabel pada Financial
Terhadap Bebas) financial Attitude
Financial  Sikap attitude
Behavior keuangan  Variabel
Dengan (Variabel financial
Financial Intervening) attitude
Attitude  Perilaku mempunyai
Sebagai Keuangan korelasi
Variabel (Variabel secara positif
Intervening Terikat) juga
Pada Generasi signifikan
Z pada
financial
behavior.
 Variabel
financial
knowledge
mempunyai
hubungan
positif dan
signifikan
terhadap
financial
behavior
 Variabel
financial
knowledge
mempunyai
hubungan
positif dan
signifikan
terhadap
financial
behavior
melalui
financial

7
attitude
sebagai
variabel
intervening
4. Peneliti: Tifani Untuk Metode: analisis  Variabel Terdapat Terdapat
Enno menganalisis jalur Pengetahuan persamaan Perbedaan
Pradiningtyas faktor-faktor Objek: Mahasiwa Keuangan variabel Variabel
dan Fitri yang Ekonomi Perguruan Memiliki yaitu yaitu Sikap
Lukiastuti mempengaruhi Tinggi di Kota pengaruh Pengetahuan Keuangan
Tahun: 2019 perilaku Semarang positif Keuangan dan Locus of
Judul: pengelolaan Variabel: terhadap dan Control.
Pengaruh keuangan pada  Pengetahuan Locus of Pengelolaan
Pengetahuan 100 mahasiswa Keuangan Control Keuangan.
Keuangan dan ekonomi (X1)  Variabel
Sikap perguruan tinggi  Sikap sikap
Keuangan swasta Kota Keuangan keuangan
Terhadap Locus Semarang (X2) memiliki
of Control dan  Locus Of pengaruh
Perilaku Control (Y1) positif
Pengelolaan  Perilaku terhadap
Keuangan Pengelolaan Locus of
Mahasiswa Keuangan control.
Ekonomi (Y2)  Variabel
Pengetahuan
Keuangan
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
pengelolaan
keuangan.
 Variabel
Sikap
Keuangan
Memiliki
Pengaruh
Positif
terhadap
Locus of
control.
5. Peneliti: Firda Untuk mengkaji Metode: Sikap keuangan, dan Terdapat Pada
Khoirotun Nisa, perilaku Purposive sampling efikasi diri keuangan persamaan penelitian ini
dan Nadia pengelolaan dan snowball tidak berpengaruh variabel terdapat
Asandimitra keuangan pada sampling terhadap perilaku yaitu variabel lain
Haryono remaja usia 9 Objek: Generasi Z di pengelolaan Financial yaitu
Tahun: 2022 sampai 24 tahun Surabaya keuangan. Knowledge Financial
Judul: atau disebut Variabel: Sedangkan dan Lifestyle Attitude,
Pengaruh sebagai  Independen pengetahuan Financial
Financial Generasi Z. Dan Financial keuangan, Self
Knowledge, penelitian ini Knowledge, pendapatan, locus of Efficiacy,
Financial juga Financial control, dan gaya Income,

8
Attitude, menganalisis Attitude, hidup berpengaruh Locus Of
Financial Self hubungan antara Financial signifikan terhadap Control dan
Efficiacy, pengetahuan Self perilaku pengelolaan Financial
Income, Locus keuangan, sikap Efficiacy, keuangan. Management
Of Control, dan keuangan, Income, Behavior
Lifestyle efikasi diri Locus Of
Terhadap keuangan, Control, dan
Financial pendapatan, Lifestyle
Management locus of control,  Dependen
Behavior dan gaya hidup. Financial
Generasi Z Management
Behavior

2.7 Kerangka Pemikiran


2.7.1 Pengaruh Pengetahuan Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi Z
Pengetahuan Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan.
Permasalahan yang dialami pada anak milenial umumnya adalah belum memiliki pendapatan dan
cadangan dana yang terbatas. Hal tersebut terjadi karena pengelolaan keuangan yang kurang baik dan
adanya kebutuhan-kebutuhan yang mendesak. Pengelolaan keuangan yang tepat harus didukung oleh
Pengetahuan keuangan yang baik. Pengetahuan keuangan juga berhubungan dengan perilaku keuangan
yang positif. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat dan didukung pengetahuan keuangan yang baik,
maka diharapkan taraf kehidupan dapat meningkat. Hal tersebut berlaku untuk setiap tingkat pendapatan.
Berapapun tingginya tingkat pendapatan seseorang, tanpa pengelolaan yang tepat maka keamanan
finansial akan sulit dicapai. Hal ini didukung oleh penelitian Hasbia Rizqi Annisa Sita Ramadanti,
Jubaedah Nawir, dan Marlina (2021) yang menyatakan bahwa pengetahuan keuangan atau iterasi
keuangan berkontribusi positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan
2.7.2 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi Z
Pengelolaan keuangan dipengaruhi secara positif signifikan oleh gaya hidup. Riset ini
mendukung riset Ade Gunawan, Wimpi Siski Pirari, dan Maya Sari (2022) yang menemukan jika tinggi
dan rendahnya perkembangan dalam mengelola keuangan pribadi salah satunya dipengaruhi gaya hidup.
Faktor yang tidak lepas dari aktivitas pengelolaan keuangan pribadi adalah gaya hidup individu. Generasi
muda saat ini mengukur kebahagiaannya tidak hanya pada kepemilikan akan sesuatu, melainkan dengan
cara pengalaman dan memamerkannya pada masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan konsumen generasi
milenial adalah konsumen yang paling haus dengan pengalaman (Yuswohady, 2017 : 1). Bahkan tidak
hanya anak-anak dengan tingkat ekonomi orang tuanya yang cukup yang hanya dapat memamerkan
pengalaman tersebut, anak-anak dengan tingkat ekonomi orang tua yang rendah juga hingga rela
mengumpulkan uang sakunya berhari-hari demi menikmati keinginnanya seperti, jalan-jalan ke mall
bersama teman-temannya, makan di tempat restoran mahal, membeli barang mewah dan branded. Gaya
hidup yang kurang baik ini dapat diatasi dengan melalui peran orang tua terhadap anak, dan juga dapat
mengelola keuangan dengan baik dan bijak.
2.7.3 Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan Generasi Z
Berdasarkan pada penelitian Firda Khoirotun Nisa, dan Nadia Asandimitra Haryono (2020)
diartikan bahwa variabel pengelolaan keuangan pribadi dipengaruhi positif secara simultan oleh variabal
pengetahuan keuangan, dan juga gaya hidup.Tahun 2016 negara Indonesia masih dalam kategori rendah
dalam aspek pengetahuan keuangan. Hal ini perlu dicermati oleh seluruh masyarakat terutama pada

9
generasi milenial untuk merubah pola hidup dalam mengolah keuangan. Danes (dalam Nidar & Bestari,
2012) mengatakan bahwa bagaimana mengelola keuangan adalah termasuk sesuatu yang wajib dimiliki
bagi seseorang. Keadaan atau kondisi ekonomi orang tua juga dapat mempengaruhi alur pengolahan
keuangan pribadi pada anak-anak. Anak-anak dengan orang tua berpendapatan yang cukup akan lebih
banyak peluang ketika mengoptimalkan penataan keuanggannya, hal ini dapat terjadi karena orang tua
dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan anak dengan mudah dibandingkan anak-anak yang status
ekonomi orang tua rendah, anak-anak akan lebih berhati-hati dalam menggunakan dan lebih hemat untuk
memenuhi kebutuhannya. Sebagai anak milenial yang sudah pernah mempelajari ilmu pengetahuan
keuangan di sekolah harus dapat mengelola keuangan pribadinya.
Gaya hidup dapat diartikan sebagai keseluruhan hidup pada seseorang yang berhubungan dengan
lingkungan dan sesamanya (Kaparang, 2013). Gaya hidup mewah tidak hanya diterapkan oleh remaja
yang tingkat ekonominya menengah ke atas. Akan tetapi remaja dengan tingkat ekonomi yang rendah pun
demikian. Mereka hingga rela tidak membelanjakan uang sakunya berhari-hari untuk mengumpulkan
uang demi membeli barang-barang mewah seperti smartphone terbaru, make up mahal, nonton bioskop
hingga konser, dan berjalan ke mall (Parmitasari et al., 2018). Perilaku hidup mewah membuat kebutuhan
individu susah terpenuhi demi memenuhi keinginannya. Hal ini dikarenakan agar mereka terlihat
mengikuti trend dan tidak ketinggalan zaman.Gaya hidup yang kurang baik ini dapat diatasi dengan
melalui peran orang tua terhadap anak, dan juga dapat mengontrol finansial dengan efektif dan penuh
perhitungan

Paradigma Penelitian
Tifani Enno Pradiningtyas dan Fitri Lukiastuti (2019)
Pengetahuan Keuangan

Firda Khoirotun Nisa


Perilaku Pengelolaan
dan Nadia Asandimitra
Haryono (2022)
Keuangan

Gaya Hidup
Ade Gunawan, Wimpi Siskri Pirari dan Maya Sari (2020)

2.8 Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat masih sementara tehadap rumusan
masalah penelitian karena masih perlu diuji kebenarannya. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pemikiran dan paradigma penelitian yang
telah dipaparkan, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
a. Secara Parsial

 Terdapat pengaruh positif antara pengetahuan keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan
generasi z
 Terdapat pengaruh positif antara gaya hidup terhadap perilaku pengelolaan keuangan generasi z

10
b. Secara Simultan

 Terdapat pengaruh positif antara pengetahuan keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku
pengelolaan keuangan generasi z

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang
diperoleh.

11
Menurut Sugiyono (2017:11) metode penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui
keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan variabel itu
sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain.
Menurut Sugiyono (2017: 8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam kelancaran
dan kesuksesan sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan
adalah Angket/Kuesioner.
Menurut Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.
Tipe pertanyaan dalam angket tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang
mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif
jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan
jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup Sugiyono
(2017:143). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu daftar
pernyataan yang disusun secara tertulis yang bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban
para responden. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Menurut Sugiyono (2018: 93) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Skala likert yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu minimum skor 1 dan maksimum skor 5.

Tabel Skor Skala Likert


No. Jawaban Skor
1. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2. Tidak Setuju (TS) 2
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Setuju (S) 4
5. Sangat Setuju (SS) 5

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang
memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti.
Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah Generasi Z Program Studi
Manajemen Universitas Pasundan angakatan 2019. Berdasarkan data jumlah mahasiswa program studi
manajemen angkatan 2019 berjumlah ± 400 orang.
3.3.2 Sampel

12
Sampel Menurut Sugiyono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan
besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik Random Sampling.
Menurut Sugiyono (2018:120) Random sampling dikatakan 35 STIE INDONEISA simple
(sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Menurut Notoatmodjo, 2003 yang disitir oleh Setyarini (2007: 41) untuk mengetahui ukuran
sampel representative yang didapat berdasarkan rumus sederhana adalah sebagai berikut:
N
n= 2
Nd + 1
Dimana:
N : besarnya populasi
n : besarnya sampel
d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan 10%
Dengan rumus tersebut dapat dihitungukuran sampel dari populasi 400 dengan mengambil tingkat
kepercayaan (d) = 10%, sebagai berikut:
N
n=
Nd 2+ 1
400
n=
( 400 ) (0,10)2 +1
400
¿
5
¿ 80
3.4 Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel adalah suatu atribut seseorang atau obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Sugiyono (2017:39).

3.4.1 Variabel Penelitian


Variabel penelitian pada dasarnya ialah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut dan dapat ditarik
kesimpulannya Sugiyono (2017:38).
Pada penelitian ini variabel independen (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi,
dalam hal ini terdiri dari Pengetahuan Keuangan (X1), dan variabel Gaya Hidup (X2). Sedangkan

13
variabel dependen (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi, dalam hal ini yaitu variabel
Pengelolaan Keuangan (Y).
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Metoda Pengolahan Data
Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda yaitu untuk mengukur
besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan
memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen Duwi Priyatno (2012:127).
3.5.2 Metoda Penyajian Data
Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan disajikan dalam bentuk tabel yang
diharapkan akan mempermudah penelitian dalam menganalisis dan memahami data, sehingga data yang
disajikan lebih sistematis.
1. Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian, yang
meliputi mean, mode, median, minimum, maksimum serta standar deviasi yang bertujuan
mengetahui distribusi data yang menjadi sampel penelitian dan memberikan gambaran tentang
variabel penelitian sehingga memudahkan pembaca untuk memahami secara kontekstual.
2. Uji Validitas
Dalam penelitian bisa dikatakan valid apabila ada kesamaan data yang sudah terkumpul
dengan fakta data yang ada pada objek yang diteliti. Valid menunjukkan derajat ketetapan antara
data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan peneliti
Sugiyono (2016:109). Untuk mencari nilai validitas di sebuah item digunakan korelasi antara skor
item dengan total item-item tersebut. Jika koefisiennya sama atau di atas rkritis (0,16) maka item
tersebut dinyatakan valid tetapi jika nilai korelasinya di bawah rkritis (0,16), maka item tersebut
dinyatakan tidak valid.
Korelasi Pearson Product Moment adalah Rumus yang digunakan untuk menguji
validitas instrumen ini yang dirumuskan seperti dibawah ini :

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel (responden)
X = Skor butir yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total butir yang diperoleh dari seluruh item
Dengan demikian berdasarkan dari hasil dari r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan
derajat bebas (n-2). Jika nilai rhitung > rkritis (0,16), yang berarti pernyataan dikatakan valid atau
akurat. Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS).
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

14
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kemudian nilai cronbach
alpha > 0,60, maka instrumen dinyatakan reliable, Ghozali (2014:45-46).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Sperman Brown untuk Uji reliabilitas :

Keterangan :
n = Jumlah anggota sampel
X1 = Total skor butir ganjil
X2 = Total skor butir genap Sugiyono (2014:75) mengungkapkan bahwa instrumen
penelitian dikatakan reliabel apabila cronbach alpha > 0,60 atau ri > 0.60.

3.5.3 Analisis Statistik Data


Untuk menganalisis statistik data tersebut, dilakukan dengan cara menginput data
yangdah didapat melalui jawaban responden yang terdiri dari variabel-variabel Penelitian.
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis koefisien
determinasi baik itu secara parsial berganda dan pengujian hipotesis secara parsial dan
simultan.

1. Analisis koefisien determinasi secara parsial berikut ini :


Koefisien determinasi parsial : Koefisien determinasi parsial digunakan untuk
mengetahui kontribusi pengaruh variabel bebas tertentu terhadap perubahan variabel
terikat.

2. Koefisien determinasi berganda :


Koefisien determinasi berganda berfungsi untuk menggambarkan seberapa besar
pengaruh antar variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel Dependen
(variabel terikat) dalam penelitian ini. Koefisien determinasi tersebut diketahui
dengan rumus :

3.5.4 Uji Hipotesis


Setelah mengevaluasi outer model dan inner model, selanjutnya melakukan uji
hipotesis. Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah

15
penelitian. Kebenaran dari hipotesis harus dibuktikan melalui data yang terkumpul
(Sugiyono, 2017:159).
Suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak secara statistic dapat di lihat dari
besarnya koefisien determinasi yang diperoleh melalui koefisien korelasi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa besarnya koefisien determinasi (%) dengan memperoleh nilai pvalue
lebih kecil dibanding 0,05 (α), maka variabel tersebut dipengaruhi secara signifikan.
Berikut ini yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yaitu:

1. Pengaruh Pengetahuan Keuangan (X1) terhadap Pengelolaan Keuangan (Y)

H0: β1 = 0, Tidak ada pengaruh signifikan Pengetahuan Keuangan terhadap Pengelolaan


Keuangan
Ha : β1 ≠0, Terdapat pengaruh signifikan Pengetahuan Keuangan terhadap Pengelolaan
Keuangan
Kriteria:
a. H0 ditolak atau Ha diterima jika signifikansi < 0,05
b. H0 ditolak atau Ha ditolak jika signifikansi > 0,05

2. Pengaruh Gaya Hidup (X2) terhadap Pengelolaan Keuangan (Y)

H0 : β2 = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan Gaya Hidup terhadap Pengelolaan Keuangan


Ha : β2 ≠0, Terdapat pengaruh signifikan Gaya Hidup terhadap Pengelolaan Keuangan

Kriteria:
a. H0 ditolak atau Ha diterima jika signifikansi < 0,05
b. H0 ditolak atau Ha ditolak jika signifikansi > 0,05

3. Pengaruh Pengetahuan Keuangan (X1) dan Gaya Hidup (X2) terhadap Pengelolaan
Keuangan (Y)

H0 : β1 dan β2 = 0, Tidak terdapat pengaruh secara siimultan antara variabel Pengetahuan


Keuangan, dan Gaya hidup terhadap Pengelolaan Keuangan

Ha : β1 dan β2 ≠ 0, Terdapat pengaruh secara siimultan antara variabel Pengetahuan


Keuangan, dan Gaya hidup terhadap Pengelolaan Keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, R., & Pamungkas, A. S. (2019). Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Lokus Pengendalian Dan
Pendapatan Terhadap Perilaku Keuangan. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan, 1(1).

16
Aulianingrum, R. D., & Rochmawati, R. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan, Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, dan Gaya Hidup Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi Siswa. JURNAL
PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 15(2),
198-206.
Dewi, N. L. P. K., Gama, A. W. S., & Astiti, N. P. Y. (2021). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup
Hedonisme, Dan Pendapatan Terhadap Pengelolaan Keuangan Mahasiswa UNMAS. EMAS, 2(3),
74-86.
Gunawan, A., Pirari, W. S., & Sari, M. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap
Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. Jurnal Humaniora: Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum, 4(2), 23-35.
Herlindawati, D. (2015). Pengaruh kontrol diri, jenis kelamin, dan pendapatan terhadap pengelolaan
keuangan pribadi mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Jurnal ekonomi
pendidikan dan kewirausahaan, 3(2), 158-169.
Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti, F. (2019). Pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan
terhadap locus of control dan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa ekonomi. Jurnal Minds:
Manajemen Ide Dan Inspirasi, 6(1), 96-112.
Pulungan, D. R., & Febriaty, H. (2018). Pengaruh gaya hidup dan literasi keuangan terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa. Jurnal Riset Sains Manajemen, 2(3), 103-110.
Purnama, E. D., & Simarmata, F. E. (2021). Efek Lifestyle dalam Memoderasi Pengaruh Pengetahuan
Keuangan dan Literasi Keuangan terhadap Perencanaan Keuangan. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8),
1567-1574.
Putri, N. A., & Lestari, D. (2019). Pengaruh gaya hidup dan literasi keuangan terhadap pengelolaan
keuangan tenaga kerja muda di Jakarta. Akurasi: Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 1(1), 31-
42.
Rumbianingrum, W., & Wijayangka, C. (2018). Pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan
keuangan UMKM. Almana: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2(3), 156-164.
Sugiharti, H., & Maula, K. A. (2019). Pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pengelolaan
keuangan mahasiswa. Accounthink: Journal of Accounting and Finance, 4(2).
Syuliswati, A. (2020). Pendidikan Pengelolaan Keuangan Keluarga, Gaya Hidup, Pembelajaran Serta
Pengaruhnya Terhadap Literasi Keuangan. Akutansi Bisnis & Manajemen (ABM), 27(1), 53-64.
Utami, L. P., & Marpaung, N. N. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap
Pengelolaan Keuangan Karyawan (Studi di PT. Mulia Boga Raya Tbk). PARAMETER, 7(1), 98-
108.

17

Anda mungkin juga menyukai