Abstrak
Pengetahuan adalah konsep fundamental yang melibatkan pemahaman, informasi, dan keahlian
yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam suatu bidang tertentu. Dalam jurnal ini akan membahas
tentang pengetahuan yang berkaitan dengan Behavioural finance dalam pengambilan keputusan
berinvestasi. Behavioural finance adalah sebuah bidang yang menggabungkan konsep psikologi dengan
teori keuangan untuk memahami perilaku maunsia dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam
konteks investasi, keputusan yang diambil oleh individu sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor
psikologis yang tidak rasional, sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan investasi tersebut.
Berdasarkan data dari pemerintah desa bahwa masyarakat didaerah belitung khususnya desa pulau ini
merupakan mayortias mata pencahariannya sebagai nelayan dan tambang kapal untuk wisatawan, ini
menunjukkan perputaran keuangan hanya seputaran perlengkapan kelautan, maka dari itu perlu keputusan
mengelola keuangan pada masyarakat pesisir agar keuangan bisa dikelola dengan baik salah satunya
dengan investasi, maraknya trading saat ini membuat para nelayan yang memiliki penghasilan lebih
melakukan investasi trading binomo tanpa mengetahui tingkat keterjaminan invetasi ini sesuai atau tidak
serta memiliki masa dan legalitas yang jelas atau tidak.
1. Pendahuluan
Dalam beberapa dekade terakhir, studi yang membahas tentang perilaku manusia
dalam konteks keuangan telah menjadi perhatian yang signifikan dalam bidang ekonomi
dan keuangan. Idealnya dikenal sebagai keuangan perilaku, menggabungkan prinsip-
prinsip ekonomi tradisional dengan menjelaskan perilaku keuangan yang tidak dapat
dijelaskan oleh teori keuangan klasik. Teori keuangan tradisional didasarkan pada asumsi
bahwa inverstor adalah rasional, memiliki informasi yang sempurna, dan bertindak
semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Akan tetapi, dalam realitasnya
manusia cenderung terpengaruh oleh emosi, bias kognitif, dan pengaruh sosial dalam
pengambilan keputusan keuangan. Behavioral Finance muncul sebagai upaya untuk
menggambarkan serta menjelaskan perilaku ini yang sering kali terlihat sebagai irasional
oleh teori keuangan konvensional.
Pendekatan Behavioral Finance membawa gagasan bahwa ketidakpastian,
kompleksitas, dan ketidakpastian pasar keuangan dapat memicu emosi dan berbagai bias
kognitif pada investor. Bias ini dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan investor,
mengarah pada keputusan investasi yang tidak rasional dan hasil yang tidak optimal.
Dalam jurnal ini, kami akan menjelajahi konsep-konsep utama dalam Behavioral Finance
dan implikasinya terhadap pengambilan keputusan keuangan. Kami akan
memperkenalkan beberapa bias kognitif yang umum, seperti efek pemilihan,
overconfidence, herding dan framing effect, yang sering kali mempengaruhi perilaku
investor. Selain itu, kami juga akan membahas faktor-faktor sosial, seperti kekuatan
pengaruh kelompok dan perilaku kawanan yang dapat mempengaruhi keputusan
investasi. Dalam keseluruhan jurnal ini kami berharap untuk menyajikan gambaran
menyeluruh tentang Behavioral Finance, menyoroti pentingya mempertimbangkan
faktor-faktor perilaku dalam pengambilan keputusan keuangan.
2. Tinjauan Pustaka
2. Regret Theory
Teori ini dikemukakan oleh (Loomes & Sugden, 1982) menjelaskan bahwa
bagaimana seseorang dalam pengambilan keputusan sangat memperhatikan antisipasi
pada pembuatan dan pengambilan keputusan selanjutnya. Antisipasi dilakukan agar
terhindar atau mengurangi risiko yang akan dialaminya yaitu dengan cara
memperhatikan banyak factor sebelum dan sesudah pengambilan keputusan. Salah
satu antisipasi yang perlu dilakukan yaitu emosi diri yang perlu dikelola dengan
sebaik-baiknya. Kenapa emosi harus dikelola dengan baik karena kalau kita dalam
membuat keputusaan dan emosi negative mendominasi perilaku kita maka bisa
berdampak tidak baik saat sekarang maupun di kemudian hari atau dimasa yang akan
datang
Definisi Investasi
Menurut Van Horne (1998) The investment decisions is the important of the three
decisions when it comes to creation of value. Capital investments the allocation of capital
to investment proposals whose benefits are it a realized in the future. Because the future
benefits are not known with certainly, investment proposals necessary involve risk.
Consequently, they should be evaluated in relation to their expected return and risk.
Investasi juga dapat di artikan sebagai komitmen sejumlah uang atau bisa saja sumber
daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan berkeinginan mendapatkan
manfaat (benefit) di hari yang akan datang (in future).
Dalam dunia praktik , investasi pada hal nya disamakan dengan berbagai aktivitas
apapun yang terkait dengan tindakan penanaman uang atau modal pada berbagai macam
alternatif aset baik itu termasuk ke dalam bagian aset real (real assets), contohna emas,
tanah atau pun benda-benda yang berbentuk aset finansial (finansial assets), misalnya
berbagai macam bentuk surat berharga contohnya obligasi, reksadana ataupun saham.
Tujuan Investasi
Dalam menjelaskan tujuan berinvestasi sederhananya seseorang melakukan
investasi adalah untuk mendapatkan atau menghasilkan sejumlah uang di hari yang akan
datang. Dalam mendefinisikan tujuan investasi secara luasnya ialah untuk meningkatkan
kesejahteraan pelaku investasi yaitu investor. Yang dimaksud kejahteraan disini adalah
kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan menjumlahkan pendapatan saat ini
ditambah nilai saat ini dan pendapatan diperoleh pada masa yang akan datang.
Secara lebih rinci lagi, Eduarus Tandelilin menyebutkan ada beberapa alasan
mengapa seseorang melakukan kegiatan investasi yaitu sebagai berikut.