Anda di halaman 1dari 7

Pengetahuan Behavioural Finance Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Binomo di

Masyarakat Pulau Belitung


(Studi Kasus Masyarakat Desa Pulau Seliu)

Mas Ajie Aryandanu1 Fahrul Rozi2


1,2
Perbankan Syariah IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
1
Aryandanumasajie03@gmail.com, 2ozifahrozi628@gmail.com

Abstrak

Pengetahuan adalah konsep fundamental yang melibatkan pemahaman, informasi, dan keahlian
yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam suatu bidang tertentu. Dalam jurnal ini akan membahas
tentang pengetahuan yang berkaitan dengan Behavioural finance dalam pengambilan keputusan
berinvestasi. Behavioural finance adalah sebuah bidang yang menggabungkan konsep psikologi dengan
teori keuangan untuk memahami perilaku maunsia dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam
konteks investasi, keputusan yang diambil oleh individu sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor
psikologis yang tidak rasional, sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan investasi tersebut.
Berdasarkan data dari pemerintah desa bahwa masyarakat didaerah belitung khususnya desa pulau ini
merupakan mayortias mata pencahariannya sebagai nelayan dan tambang kapal untuk wisatawan, ini
menunjukkan perputaran keuangan hanya seputaran perlengkapan kelautan, maka dari itu perlu keputusan
mengelola keuangan pada masyarakat pesisir agar keuangan bisa dikelola dengan baik salah satunya
dengan investasi, maraknya trading saat ini membuat para nelayan yang memiliki penghasilan lebih
melakukan investasi trading binomo tanpa mengetahui tingkat keterjaminan invetasi ini sesuai atau tidak
serta memiliki masa dan legalitas yang jelas atau tidak.

1. Pendahuluan
Dalam beberapa dekade terakhir, studi yang membahas tentang perilaku manusia
dalam konteks keuangan telah menjadi perhatian yang signifikan dalam bidang ekonomi
dan keuangan. Idealnya dikenal sebagai keuangan perilaku, menggabungkan prinsip-
prinsip ekonomi tradisional dengan menjelaskan perilaku keuangan yang tidak dapat
dijelaskan oleh teori keuangan klasik. Teori keuangan tradisional didasarkan pada asumsi
bahwa inverstor adalah rasional, memiliki informasi yang sempurna, dan bertindak
semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Akan tetapi, dalam realitasnya
manusia cenderung terpengaruh oleh emosi, bias kognitif, dan pengaruh sosial dalam
pengambilan keputusan keuangan. Behavioral Finance muncul sebagai upaya untuk
menggambarkan serta menjelaskan perilaku ini yang sering kali terlihat sebagai irasional
oleh teori keuangan konvensional.
Pendekatan Behavioral Finance membawa gagasan bahwa ketidakpastian,
kompleksitas, dan ketidakpastian pasar keuangan dapat memicu emosi dan berbagai bias
kognitif pada investor. Bias ini dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan investor,
mengarah pada keputusan investasi yang tidak rasional dan hasil yang tidak optimal.
Dalam jurnal ini, kami akan menjelajahi konsep-konsep utama dalam Behavioral Finance
dan implikasinya terhadap pengambilan keputusan keuangan. Kami akan
memperkenalkan beberapa bias kognitif yang umum, seperti efek pemilihan,
overconfidence, herding dan framing effect, yang sering kali mempengaruhi perilaku
investor. Selain itu, kami juga akan membahas faktor-faktor sosial, seperti kekuatan
pengaruh kelompok dan perilaku kawanan yang dapat mempengaruhi keputusan
investasi. Dalam keseluruhan jurnal ini kami berharap untuk menyajikan gambaran
menyeluruh tentang Behavioral Finance, menyoroti pentingya mempertimbangkan
faktor-faktor perilaku dalam pengambilan keputusan keuangan.

2. Tinjauan Pustaka

Teori Behavior Finance


Berbagai macam konsep teori yang muncul membahas tentang behavior finance salah
satunya memberi penjelasan bagaimana peran psikologi seorang investor dapat untuk
menentukan tindakan keberanian dalam risk taking sebuah keputusan terutama keputusan
investasi. Beberapa macam teori behavioral finance yaitu Decision Affect theory, Mental
Accounting theory, pospect theory, Regret Theory, theory planned behavior (TPB).
1. Prospect theory
Teori ini diperkenalkan oleh D Kahneman & Tversky, 1979, menurut D Kahneman &
Tversky
menyebutkan sebagai model alternative dari expected utility theory. Expected utility
theory disebutkan sebagai sebuah teori yang membahas tentang bagaimana
pembuatan keputusan berisiko di dominasi dengan model normative pilihan yang
rasional serta diterapkan secara luas dalam model diskripsi perilaku ekonomi

2. Regret Theory
Teori ini dikemukakan oleh (Loomes & Sugden, 1982) menjelaskan bahwa
bagaimana seseorang dalam pengambilan keputusan sangat memperhatikan antisipasi
pada pembuatan dan pengambilan keputusan selanjutnya. Antisipasi dilakukan agar
terhindar atau mengurangi risiko yang akan dialaminya yaitu dengan cara
memperhatikan banyak factor sebelum dan sesudah pengambilan keputusan. Salah
satu antisipasi yang perlu dilakukan yaitu emosi diri yang perlu dikelola dengan
sebaik-baiknya. Kenapa emosi harus dikelola dengan baik karena kalau kita dalam
membuat keputusaan dan emosi negative mendominasi perilaku kita maka bisa
berdampak tidak baik saat sekarang maupun di kemudian hari atau dimasa yang akan
datang

3. Decision Affect Theory


Teori ini termasuk kedalam bagian ilmu behavior finance (Mellers, Schwartz, Ho, &
Ritov, 1997) menyatakan bahwa emosi yang muncul diakibatkan karena dari suatu
tindakan yang dilakukan sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian tersebut menunjukkan bahwa emosi seseorang sangat
mempengaruhi apa yang akan kita lakukan apakah dalam bentuk tindakan, pemikiran,
pemahaman, analisis atau evaluasi.

4. Mental Accounting theory


Dalam teori ini R. Thaler, 1985) yang menekankan tindakan kognitif baik dalam
menganalisis, mengevaluasi maupun menjaga kegiatan keuangan. Kognitif yang kita
tahu meliputi tentang pengetahuan dan ilmu yang kita miliki yang digunakan dalam
membuat suatu keputusan. Dengan pengetahuan dan ilmu tersebut akan menentukan
kita dalam menghadapi masalah. Semakin tinggi pengetahuan dan ilmu yang kita
miliki semakin jeli kita dalam memahami suatu masalah dengan seberapa sering
dilakukan evaluasi yang berdasarkan portofolio atau individu

5. Theory of Planned Behavior (TPB)


Theory of Planned Behavior (TPB) pertama kali di pelopori oleh (Ajzen, 1985) dalam
artikel yang diberi judul “ From intention to action: A theory of plan-ned behavior”.
Kemudian TPB ini hasil pengembangkan dari “Theory of Reasoned Action” yang
diperkenalkan oleh (Fishbein & Ajzen, 1975). Teori TPB atau Theory of Planned
Behavior merupakan teori untuk menelaah suatu perilaku yang secara khusus
menghubungkan antara beliefs dan attitudes. Seseorang akan melakukan evaluasi
sikap perilaku yang didasarkan oleh kenyakinan mereka sendiri yang berupa
probabilitas subyektif karena perilaku menghasilkan kepastian hasil (Fishbein &
Ajzen, 1975).

Definisi Investasi
Menurut Van Horne (1998) The investment decisions is the important of the three
decisions when it comes to creation of value. Capital investments the allocation of capital
to investment proposals whose benefits are it a realized in the future. Because the future
benefits are not known with certainly, investment proposals necessary involve risk.
Consequently, they should be evaluated in relation to their expected return and risk.
Investasi juga dapat di artikan sebagai komitmen sejumlah uang atau bisa saja sumber
daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan berkeinginan mendapatkan
manfaat (benefit) di hari yang akan datang (in future).
Dalam dunia praktik , investasi pada hal nya disamakan dengan berbagai aktivitas
apapun yang terkait dengan tindakan penanaman uang atau modal pada berbagai macam
alternatif aset baik itu termasuk ke dalam bagian aset real (real assets), contohna emas,
tanah atau pun benda-benda yang berbentuk aset finansial (finansial assets), misalnya
berbagai macam bentuk surat berharga contohnya obligasi, reksadana ataupun saham.

Tujuan Investasi
Dalam menjelaskan tujuan berinvestasi sederhananya seseorang melakukan
investasi adalah untuk mendapatkan atau menghasilkan sejumlah uang di hari yang akan
datang. Dalam mendefinisikan tujuan investasi secara luasnya ialah untuk meningkatkan
kesejahteraan pelaku investasi yaitu investor. Yang dimaksud kejahteraan disini adalah
kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan menjumlahkan pendapatan saat ini
ditambah nilai saat ini dan pendapatan diperoleh pada masa yang akan datang.
Secara lebih rinci lagi, Eduarus Tandelilin menyebutkan ada beberapa alasan
mengapa seseorang melakukan kegiatan investasi yaitu sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa datang


Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana mening-katkan taraf hidupnya
dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat
pendapatan-nya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2. Mengurangi dampak inflasi


Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain, seseorang
dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya
akibat adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak


Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

3. Hasil dan pembahasan


Keputusan berinvestasi itu didukung oleh pengtahuan dalam berinvestasi
masyarakat pulau seliu yang memiliki kelebihan likuiditas harta atau milik individualis
ini mencoba untuk menginvestasikan harta kekayaannya melalui invstasi binomo yang
pada waktu terakhir ini dikatakan illegal karena tidak termasuk invstasi yang lesgal dan
masuk dalam peraturan per undang undangan yang resmi sehinggan dalam invstasi perlu
pengetahuan tentang investasi, pengetahuan investasi tidak hanya dibutuhkan oleh
kalangan pengusaha ,rakyat kota bahkan mahasiswa saja masyarakat daerah kepulauan
seperti pulau seliu ini perlu adanya pengembangan terakait pengetahuan dalam
berinvstasi serta perlu keputusan yang matang dalam pengambilan investasi tersebut.
Kekuatan pengetahuan invstasi binomo ditentukan oleh nilai investasi masyarakat
yang berkomitmen pada trading binomo tersebut dan jumlah investor domestic khusunya
dipulau seliu Belitung, nilai investasi yang besar hanya dimiliki oleh sedikit orang akan
kurang mendukung peningkatan basis investor domestik, sedangkan ketersediaan
investasi jangka panjang diperlukan untuk menjaga eksistensi dan pertumbuhan pasar
investasi binomo terhadap pengambilan keputusan. Ekonomi dibangka Belitung dari
mulai covid sampai dengan selesai covid dikatkan stabil karena banyak masyarakat yang
masih konsistensi dalam melakukan pekerjaan khususnya nelayan didaerah pesisir
Perikanan adalah salah satu pilar ekonomi pembangunan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, sesuai dengan misi pembangunan Provinsi. dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) daerah. Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 45/MEN/2011 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan di Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik Bangka Belitung (WPP 711) menunjukkan
bahwa potensi sumber daya ikan di wilayah perairan Bangka Belitung sangat besar,
dengan jumlah ikan pelagis kecil sebesar 621,5 ribu ton per tahun dan ikan demersal
sebesar 334,8 ribu ton per tahun. Perikanan diharapkan menjadi salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi khususnya kepekaan terhadap nilai pada investasi khususnya
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena merupakan salah satu sektor utama ekonomi
provinsi. Yang meembuat investasi diprovinsi khususnya diseluruh daerah kepulauan
erikanan diharapkan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung karena merupakan salah satu sektor utama ekonomi
provinsi. Namun, selama beberapa dekade terakhir, pembangunan wilayah telah berfokus
pada sektor non-renewable, yaitu pertambangan. Industri pengolahan, juga dikenal
sebagai smelter, telah menjadi motor penggeraknya. Menurut data yang dirilis oleh BPS
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2020), kontribusi terhadap Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama lima tahun
terakhir berasal dari sektor pertambangan, khususnya industri pengolahan, yang rata-rata
mencapai 19,21%. Pada tahun 2019, sektor perikanan menyumbang 6,5% dari kontribusi
total lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang rata-rata 18,98%. Hal
tersebut menyebabkan kelebihan likuditas keuangan khususnya pengusaha di bangka
Belitung seperti pulau seliu ini sering melakukan investasi tanpa memikirkan apa yang
akan menjadi hambatan apabila keputusan tanpa pengetahuan tersebut meliputi pemikiran
usahawan Belitung khusunya didaerah pesisir seperti desa pulau seliu. Ada beberapa hal
yang perlu menjadi pengetahuan dalam pengambilan keputusan sebagai berikut
1. Pengetahuan Investasi
Pengetahuan investasi adalah pengetahuan penting yang dimiliki untuk
investasi. Menurut Kusumawati (2011), ukuran variabel pengetahuan investasi
adalah Pengetahuan dasar tentang penilaian saham, tingkat risiko, dan tingkat
pengambilan (return) investasi akan membantu seseorang membuat keputusan
investasi yang lebih mudah karena pengetahuan membentuk kekuatan untuk
melakukan apa yang diinginkannya. Pengetahuan yang diperlukan: Seorang
investor harus tahu apa yang mereka investasikan, apa keuntungan dan
risikonya, dan bagaimana mereka telah melakukannya.

dan intuisi bisnis untuk mengevaluasi dampak dari pembelian.


Menurut Kusmawati (2011), indikator penelitian untuk variabel pengetahuan
investasi adalah :

a. Pengetahuan Instrumen pasar modal


dalah pemahaman seseorang tentang sekuritas yang diperdagangkan di
pasar modal, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen derivatif.

b. Pengetahuan risiko investasi


adalah pengetahuan tentang risiko yang dihadapi saat berinvestasi di pasar
modal, termasuk sumber-sumber risiko, risiko yang melekat pada
instrumen pasar modal, dan perhitungan risiko investasi.
c. Pengetahuan tingkat pengembalian (return) investasi
Adalah pengetahuan seseorang mengenai sumber-sumber tingkat
pengembalian (return) yang didapat saat berinvestasi di pasar, return yang
melekat pada instrumen pasar modal, dan perhitungan return yang
diharapkan.
d. Pengetahuan hubungan antara risiko investasi dan tingkat pengembalian
(return)
adalah pemahaman yang dimiliki seseorang tentang cara investasi di pasar
modal berkorelasi dengan tingkat pengembalian, atau return, yang dihasilkan.
e. Pengetahuan umum tentang investasi di pasar modal lainnya
Adalah pengetahuan umum seseorang mengenai investasi di pasar modal,
seperti lembaga penunjang pasar modal, diversifikasi portofolio, teknik
analisis investasi saham, dll.
2. Motivasi Investasi
Motivasi investasi adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk
melakukan hal-hal yang terkait. dengan mengeluarkan uang untuk mencapai
tujuan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.84 Menurut Aini, Maslichah,
dan Junaidi (2019), indikator motivasi terdiri dari:
1) Perubahan yang berkaitan dengan jiwa dan gerakan seseorang;
2) Perubahan dalam tingkah laku seseorang;
3) Niat untuk berinvestasi;
4) Tekad untuk berinvestasi; dan
5) Perubahan dalam perilaku yang mendorong seseorang untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu, motivasi adalah dorongan yang mendorong seseorang
untuk melakukan investasi.
3. Ekspektasi Pendapatan
Ekspektasi pendapatan adalah harapan untuk memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi, sehingga minat masyarakat untuk investasi akan meningkat
seiring dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi. Keinginan untuk
memperoleh pendapatan tak terbatas dianggap dapat menimbulkan minat
investasi. Semakin tinggi ekpektasi pendapatan seseorang maka minat untuk
berinvestasi akan semakin tinggi.86 Secara umum pendapatan adalah uang yang
diterima seseorang selama periode tertentu dalam bentuk gaji, upah, sewa, laba,
dan sebagainya. Ekspektasi pendapatan adalah harapan seseorang atas pendapatan
yang diterimanya baik berupa uang maupun barang guna memenuhi
kehidupannya. Ekspektasi atau harapan atas penghasilan yang lebih baik
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk
berinvestasi.
Dapat dikatakan bahwa masyarkat pesisir tidak hanya brgantung pada
pnglolaan keuangan hanya dengan Kembali membelikan peralatan dan bahan
investasi tetapi juga keputusan berinvestasi trnyata dipengaruhi oleh faktor
pengetahuan dalam pengambilan keputusan selama ini masyarakat Belitung
khusunya daerah pesisir seperti pulau seliu Sebagian besar berinvstasi hanya
memandang kriteria pendapata Kembali atau return itu harus sebanding dengan
apa yang telah diinvestasikan, maka hal yang wajar apabila kmampuan investasi
masyarakat pesisir ini hanya termuat kedalam invstasi serti trading rbot dan
binomo, kebanyakan masyarakat pesisir hanya menilai bahwa investasi seperti ini
banyak digunakan oleh masyarkat sekitar daerah nya tanpa mengetahui sumber
leglitas dan perundang undangan yang berlaku aau regulasi yang pas dalam
melakukan keputuan ber investasi,. Aturan tntang invetasi diatur dalam perundang
undangan atau bisa dilihat dalam praturan oitoritas jasa keuangan agar
kelegalisasiannya terjamin sehinga jangka waktu innvestasi bisa berjalan Panjang
dan konsisten tanpa hambatan baik dari sisi regulasi atau pasar modal yang telah
dirangkum kedalam jeenis investasi selaian saham, trading dan lain lain.
4. Kesimpulan

Secara mudahnya faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan berinvestasi ialah


salah satunya emosi , emosi menunjukkan bahwa ketakutan, emosi dan keserakaan dapat
mempengaruhi proses informasi dan membuat keputusan finansial. Lalu salah satu faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan investasi ialah bias kognitif meliputi pemilihan
konfirmasi informasi yang mendukung keyakinan kita sendiri, overconfidence, efek pemusatan,
dan efek pembenaran diri. Yang terakhir ada Herd behavior dan efek pasar behavioral finance
menyoroti pentingnta perilaku kawanan dalam pengambilan keputusan finansial. Dalam kasus
penelitian ini juga di tekankan bahwa pengetahuan tentang cara mengelolah perilaku keuangan
atau behavior finance sangatlah penting dengan adanya pengetahuan masyarakat harusnya bisa
mengerti dengan tindakan yang mereka ambil dalam melakukan investasi jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai