STUDI EKSPERIMEN
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Behavioral
Corporate Finance tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah
SAW yang syafa’at nya kita nantikan Kelak.
Penulisan Makalah Berjudul “Behavioral Finance Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Inestasi” dapat diselesaikan tepat waktu. Saya berharap makalah ini dapat menjadi referensi
bagi semua pihak. Selain itu, saya juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang
baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah “Behavioral Finance Dalam Proses Pengambilan Keputusan Inestasi”
ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Saya menerima segala
bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, Saya memohon maaf. Demikian yang dapat Saya sampaikan.
Akhir kata, semoga “Behavioral Finance Dalam Proses Pengambilan Keputusan Inestasi” ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Standar teori keuangan yang diajarkan pada perkuliahan mengasumsikan bahwa para
mengolah informasi secara tepat sehingga memperoleh pilihan portofolio yang optimal. Pada
kenyataanya, Setiap individu berkembang dengan memiliki perilaku psikologi yang berbeda-
beda yang mengakibatkan kita melakukan suatu tindakan tertentu terhadap suatu kejadian.
Perilaku ini mempengaruhi cara kita menyaring informasi yang kita dapat setiap
harinya. Perilaku tersebut juga memberikan pengaruh terhadap cara kita menggunakan serta
mengartikan informasi tersebut dalam mengambil keputusan. Kalau perilaku emosi yang
salah terbawa dalam keputusan investasi dampaknya bisa sangat negatif terhadap kekayaan
kita. Pada beberapa tahun terakhir, telah muncul sebuah bukti empiris yang mempercayai
bahwa investor itu melakukan pemilihan portofolio pada mulanya berasal dari perilaku
perkiraan investor itu sendiri. Bukti empiris itu menentang paradigma yang telah
mendominasi pada pasar efisien, yang menganggap bahwa informasi yang relevant selalu
mencerminkan harga atau nilai dari suatu asset keuangan. Cognitive bias mungkin mengubah
persepsi investor dan menyebabkan nilai pasar menyimpang dari nilai fundamental.
Behavioral finance adalah sebuah konsep yang berfokus pada emosi investor
dalam pengambilan keputusan keuangan dan pasar. Investor terkadang mengambil keputusan
pada saat kondisi pasar sedang penuh ketidakpastian. Konsep modal moral
mengatakan ada lima jenis investor di pasar modal: dikenal sebagai sistem lima arah.
Kelompok-kelompok ini terpecah dalam berbagai tipe, yaitu para pengambil risiko yang
merupakan kelompok pelancong dan selebriti; penghindaran risiko dari kelompok individu
dan manajer; dan kelompok yang tidak dapat ditugaskan ke salah satu dari empat kelompok
(panah vertikal)
Untuk makalah ini mengambil dari beberapa referensi yang masuk ke dalam makalah
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
investasi?
1.5 Manfaat
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi para investor dalam pengambilan keputusan
investasi
BAB II
LANDASAN TEORI
1) Grand Theory
Theory Of Credit (Commercial Loan Theory)
beberapa tahun untuk merespon perubahan secara alami dunia perbankan dan
lingkungannya. Hingga tahun 1920 -an teori yang dominan dalam manajemen dana
pendekatan ini memfokuskan pada sisi aset dari suatu neraca yang diadaptasi dari teori abad
28 dalam perbankan Inggris yang dinamakan Commercial Loan Theory. Productive theory of
credit (Commercial Loan Theory) menekankan bahwa likuiditas bank akan terjamin apabila
aktiva produktif (earning assets) disusun dari kredit jangka pendek yang mudah dicairkan
selama bisnis dalam kondisi normal. Doctrine of Asset Shiftability Pada tahun 1920 dunia
dengan Doktrin Shiftabilitas. Menurut teori likuiditas ini, bank-bank dapat menambah
shiftable loans yaitu kredit yang harus dibayar dengan pemberitahuan satu atau beberapa hari
sebelumnya dengan jaminan surat berharga pasar modal (stock exchange collateral).
Bila bank memerlukan tambahan likuiditas maka dapat menagih kepada peminjam.
Peminjam kemudian akan membayar kembali baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui pengalihan kredit ke bank-bank lain. Jika kredit tidak dapat dibayarkan
kembali, maka kredit yang diberikan bank akan dijual melalui jaminan surat berharga pasar
2) Middle Theory
Teori keagenan sebagai teori middle menjelaskan hubungan antara pemegang
adalah pihak yang dikontrak untuk dipekerjakan oleh pemegang saham. Karena
menjunjung tinggi semua pekerjaannya kepada pemegang saham (Jensen, dkk, 1976).
3) Operational Theory
Agency theory atau teori keagenan pertama kali dikemukakan oleh Michael C.
Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976. Teori ini membahas tentang
hubungan antara principal dengan agent. Yang dimaksud dengan principal adalah
menjalankan perusahaan. Hubungan antara principal dan agent ini dapat mengarah
Mempengaruhi
Pengambilan
Keputusan
2.3 Hipotesis
Perilaku keuangan adalah teori yang berdasar pada ilmu psikologi yang mencari
investor. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Bebasari dan Istikomah (2020) pada
variabel perilaku keuangan menunjukkan hasil yang signifikan positif terhadap keputusan
atas solusi dari permasalahan finansial di masa yang akan datang adalah kunci kesuksesan
uangnya untuk menabung, memilih untuk membela njakan uangnya atas dasar kebutuhan dan
bukan keinginan dan menunda membeli barang-barang mewah. Penelitian yang dilakukan
oleh Ari anti (2018) juga memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang telah dipaparkan
sebelumnya penelitian ini juga membuktikan teori dari sikap finansial dalam pengambilan
keputusan dimana semakin baik sikap atau mental keuangan maka semakin baik juga
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Keputusan atau pengambilan suatu keputusan dapat di artikan sebagai proses memilih
pengambilan keputusan sebagai proses memilih suatu alternative cara bertindak dengan
metode yang efesien seseuai situasi untuk menemukan dan menyelesaikan masalah
keputusan adalah proses pemilihan serangkaian kegiatan di pilih sebagai penyelesaian suatu
masalah tertentu.
1. Pangkal permulaan dari segala aktifitas manusia yang dasar dan terarah secara individu
atau kelompok
2. Sesuatu yang bersifat futuristik yaitu berkaitan dengan hari depan, masa yang akan datang
a. Bersifat tunggal yaitu terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu
masalah artinya sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain
b. Tujuan yang bersifat ganda yaitu terjadi apabila keputusan yang di ambil sekaligus
memecahkan dua masalah atau lebih yang berrsifat kontradiktif atau yang tidak kontradikstif
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusanYang berasal dari luar atau ekternal
1. Kedudukan
Jabatan atau kedudukan seseorang dapat dilihat berdasarkan pangkaatnya apakah sebagai
pimpinan atau bawahan, sehingga dapat ditentukan pantas atau tidaknya mengambil suatu
keputusan. Karena jika pimpinan yang mengambil tentu ia telah berpengalaman dalam
mengambil suatu keputusan jika sebaliknya seperti bawahan tentu mereka belum
berpengalaman dan belum lihai dalam mengambil suatu keputusan sehingga jabatan atau
2. Masalah
Adalah hal yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan yang merupakan penyimpanga
3. Situasi
Adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain dan secara bersama
sama memencarkan pengaruh terhadap kita dan apa yang akan hendak kita perbuat.
Kelompok lain juga dapat berpengaruh terhadap suatu keputusan dikarenakan kelompok lain
atau organisasi mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi
lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan
Tingkah laku atau karakter seseorang dalam pengambilan suatu keputusan juga sangat
mempengaruhi dimana sifat manusia ini beragam ada yang tergesa gesa dan dan juga yang
berhati hati dalam menetapka suatu pilihan sehingga kepribadian ini juga sangat berpengaruh
terhadap pemgambilan suatu keputusan. Dan juga dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
Faktor pengalaman
Semakin banyak nya seseorang tersebut mengambil keputusan maka ia akan berani dalam
mengambil keputusan dan hal ini juga berkaitan dengan keahlian yang dimiliki oleh
pemimpin atau skill yang ia miliki karena pengalaman yang pernah dialaminya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan ini dapat
dipengaruhi oleh faktor baik dari luar maupun dari dalam, adapun faktor dari luar ini seperti
kedudukan ataupun gaya kepemimpinan sangat mengambil andil yang cukup besar dalam
mengambil suatu keputusan dimana orang yang berkedudukan lebih tinggi lah yang akan
menentukan suatu putusan dan juga gaya pemimpin suatu pimpinan harus benar benar di
perhatikan karena gaya kempimpinan ini tiap tiap pemimpin beraneka ragam sehingga tidak
bisa disamakan pempimpin yang satu dengan yang lainnya dan juga faktor dari dalam ini
meliputi kepribadian dan juga ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, orang yang
memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi akan berhati hati dan mempertimbangkan dan juga
memikirkan segala hal yang akan terjadi jika ia memutuskan sesuatu dan benar benar
mengkaji apakah suatu keputusan ini pantas untuk dipilih atau tidak,
4.2 Saran
Diharapkan bagi penulis selanjutnya menambah variabel yang akan di teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Alice, A., & Haryanto, H. (2022). Dampak behavioral finance terhadap keputusan investasi
dengan persepsi risiko sebagai variabel moderasi pada masyarakat Kota Batam.
MBIA,21(2), 159-173
Chidambaranathan, M., & Guha, S. (2020). Can behavioral Biases Improve the Financial