Anda di halaman 1dari 14

Tugas Besar 2

BEHAVIORAL FINANCE DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI BERESIKO :

STUDI EKSPERIMEN

Nama : Mario Megananda


NIM : 43120010114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Behavioral
Corporate Finance tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah
SAW yang syafa’at nya kita nantikan Kelak.
Penulisan Makalah Berjudul “Behavioral Finance Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Inestasi” dapat diselesaikan tepat waktu. Saya berharap makalah ini dapat menjadi referensi
bagi semua pihak. Selain itu, saya juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang
baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah “Behavioral Finance Dalam Proses Pengambilan Keputusan Inestasi”
ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Saya menerima segala
bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, Saya memohon maaf. Demikian yang dapat Saya sampaikan.
Akhir kata, semoga “Behavioral Finance Dalam Proses Pengambilan Keputusan Inestasi” ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR ISI

Tugas Besar 2................................................................................................................. 1


Kata Pengantar .............................................................................................................. 2
Daftar Isi.............................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 4
1.2 Batasan Masalah................................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
1.4 Tujuan .................................................................................................................. 5
1.5 Manfaat ................................................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
LANDASAN TEORI ...................................................................................................... 6
1) Grand Theory ........................................................................................................ 6
2) Middle Theory........................................................................................................ 7
3) Operational Theory ................................................................................................ 7
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................................ 7
2.3 Hipotesis ................................................................................................................... 8
BAB III ........................................................................................................................ 10
PEMBAHASAN........................................................................................................... 10
3.1 Penerapan........................................................................................................... 10
BAB IV ........................................................................................................................ 13
PENUTUP ................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan......................................................................................................... 13
4.2 Saran .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Standar teori keuangan yang diajarkan pada perkuliahan mengasumsikan bahwa para

investor adalah rasional, investor digambarkan memiliki kemampuan mengidentifikasi dan

mengolah informasi secara tepat sehingga memperoleh pilihan portofolio yang optimal. Pada

kenyataanya, Setiap individu berkembang dengan memiliki perilaku psikologi yang berbeda-

beda yang mengakibatkan kita melakukan suatu tindakan tertentu terhadap suatu kejadian.

Perilaku ini mempengaruhi cara kita menyaring informasi yang kita dapat setiap

harinya. Perilaku tersebut juga memberikan pengaruh terhadap cara kita menggunakan serta

mengartikan informasi tersebut dalam mengambil keputusan. Kalau perilaku emosi yang

salah terbawa dalam keputusan investasi dampaknya bisa sangat negatif terhadap kekayaan

kita. Pada beberapa tahun terakhir, telah muncul sebuah bukti empiris yang mempercayai

bahwa investor itu melakukan pemilihan portofolio pada mulanya berasal dari perilaku

perkiraan investor itu sendiri. Bukti empiris itu menentang paradigma yang telah

mendominasi pada pasar efisien, yang menganggap bahwa informasi yang relevant selalu

mencerminkan harga atau nilai dari suatu asset keuangan. Cognitive bias mungkin mengubah

persepsi investor dan menyebabkan nilai pasar menyimpang dari nilai fundamental.

Behavioral finance adalah sebuah konsep yang berfokus pada emosi investor

dalam pengambilan keputusan keuangan dan pasar. Investor terkadang mengambil keputusan

pada saat kondisi pasar sedang penuh ketidakpastian. Konsep modal moral

mempertimbangkan berbagai aspek investor memperhitungkan risiko yang terkait dengan


keputusan investasi. Bailard, Biehl & Kaiser (perusahaan investasi di California, AS)

mengatakan ada lima jenis investor di pasar modal: dikenal sebagai sistem lima arah.

Kelompok-kelompok ini terpecah dalam berbagai tipe, yaitu para pengambil risiko yang

merupakan kelompok pelancong dan selebriti; penghindaran risiko dari kelompok individu

dan manajer; dan kelompok yang tidak dapat ditugaskan ke salah satu dari empat kelompok

(panah vertikal)

1.2 Batasan Masalah

Untuk makalah ini mengambil dari beberapa referensi yang masuk ke dalam makalah

ini ialah Behavioral Finance Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Pengambilan

data ini diambil dari beragam jurnal dan berita.

1.3 Rumusan Masalah

1. Hal apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi?

2. Apakah dampak Behavioral Finance pada pengambilan keputusan investasi?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan

investasi?

1.5 Manfaat
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi para investor dalam pengambilan keputusan

investasi
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory dan Operational Theory

1) Grand Theory
Theory Of Credit (Commercial Loan Theory)

Berbagai pendekatan dalam manajemen dana bank telah dikembangkan dalam

beberapa tahun untuk merespon perubahan secara alami dunia perbankan dan

lingkungannya. Hingga tahun 1920 -an teori yang dominan dalam manajemen dana

khususnya yang menyangkut likuiditas adalah productive theory of credit. Dalam

pendekatan ini memfokuskan pada sisi aset dari suatu neraca yang diadaptasi dari teori abad

28 dalam perbankan Inggris yang dinamakan Commercial Loan Theory. Productive theory of

credit (Commercial Loan Theory) menekankan bahwa likuiditas bank akan terjamin apabila

aktiva produktif (earning assets) disusun dari kredit jangka pendek yang mudah dicairkan

selama bisnis dalam kondisi normal. Doctrine of Asset Shiftability Pada tahun 1920 dunia

perbankan mengembangkan sebuah alternatif commercial loan theory yang disebut

dengan Doktrin Shiftabilitas. Menurut teori likuiditas ini, bank-bank dapat menambah

shiftable loans yaitu kredit yang harus dibayar dengan pemberitahuan satu atau beberapa hari

sebelumnya dengan jaminan surat berharga pasar modal (stock exchange collateral).

Bila bank memerlukan tambahan likuiditas maka dapat menagih kepada peminjam.

Peminjam kemudian akan membayar kembali baik secara langsung maupun tidak

langsung melalui pengalihan kredit ke bank-bank lain. Jika kredit tidak dapat dibayarkan
kembali, maka kredit yang diberikan bank akan dijual melalui jaminan surat berharga pasar

modal untuk mempengaruhi pembayaran kembali atau pelunasannya

2) Middle Theory
Teori keagenan sebagai teori middle menjelaskan hubungan antara pemegang

saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen

adalah pihak yang dikontrak untuk dipekerjakan oleh pemegang saham. Karena

mereka dipilih, maka pihak manajemen harus mempertanggung jawabkan dan

menjunjung tinggi semua pekerjaannya kepada pemegang saham (Jensen, dkk, 1976).

3) Operational Theory
Agency theory atau teori keagenan pertama kali dikemukakan oleh Michael C.

Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976. Teori ini membahas tentang

hubungan antara principal dengan agent. Yang dimaksud dengan principal adalah

pemilik perusahaan atau pemegang saham, sedangkan agent adalah manajer

perusahaan. Hubungan agensi terjadi ketika principal (pemegang saham) memberikan

wewenang kepada agent (manajemen) untuk mengambil keputusan dalam

menjalankan perusahaan. Hubungan antara principal dan agent ini dapat mengarah

pada terjadinya asimetri informasi.

2.2 Penelitian Terdahulu


No Nama Peneliti Tahun Judul

1 Helmi Rahmawati 2022 Faktor Yang

Mempengaruhi
Pengambilan

Keputusan

2 Hery Haryanto, Alice 2022 Dampak


Behavioral Finance
Terhadap Keputusan Investasi
dengan
Persepsi Risiko sebagai
Variab
el Moderasi

3 Ahmad, M. & Shah, S.Z.A. 2020 Overconfidence Heuristic-


Driven Bias in
Investment DecisionMaking
and Performance: Mediating
Effects of Risk Perception
and Moderating Effects
of Financial Literacy
4 Chidambaranathan 2020 Can behavioral Biases Improve the
Financial Capability of
Microfinance Clients in the tribal
state of india

2.3 Hipotesis
Perilaku keuangan adalah teori yang berdasar pada ilmu psikologi yang mencari

kepahaman tentang bagaimana emosi dan penyimpangan kognitif mempengaruhi perilaku

investor. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Bebasari dan Istikomah (2020) pada

variabel perilaku keuangan menunjukkan hasil yang signifikan positif terhadap keputusan

investasi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kebiasaan finansial mengarah ke pemikiran

atas solusi dari permasalahan finansial di masa yang akan datang adalah kunci kesuksesan

dalam pengambilan keputusan, dimulai dengan kebiasaan dalam menyisihkan sebagian

uangnya untuk menabung, memilih untuk membela njakan uangnya atas dasar kebutuhan dan
bukan keinginan dan menunda membeli barang-barang mewah. Penelitian yang dilakukan

oleh Ari anti (2018) juga memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang telah dipaparkan

sebelumnya penelitian ini juga membuktikan teori dari sikap finansial dalam pengambilan

keputusan dimana semakin baik sikap atau mental keuangan maka semakin baik juga

kebiasaan dalam keuangan seseorang dalam mengambil keputusan.

H1: Perilaku Keuangan memiliki pengaruh terhadap Keputusan Investasi


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan
Keputusan atau pengambilan suatu keputusan dapat di artikan sebagai proses memilih

salah satu alternatif diantara banyak alternatif, menurut (siagian,p.24) mendefenisikan

pengambilan keputusan sebagai proses memilih suatu alternative cara bertindak dengan

metode yang efesien seseuai situasi untuk menemukan dan menyelesaikan masalah

organisasi. Sedangkan mennurut Handoko,2011,p.11) mendefenisikan pengambilan

keputusan adalah proses pemilihan serangkaian kegiatan di pilih sebagai penyelesaian suatu

masalah tertentu.

Adapun fungsi dari pengambilan keputusan yaitu :

1. Pangkal permulaan dari segala aktifitas manusia yang dasar dan terarah secara individu

atau kelompok

2. Sesuatu yang bersifat futuristik yaitu berkaitan dengan hari depan, masa yang akan datang

yang efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama

Adapun tujuan dari pengambilan keputusan yaitu :

a. Bersifat tunggal yaitu terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu

masalah artinya sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain

b. Tujuan yang bersifat ganda yaitu terjadi apabila keputusan yang di ambil sekaligus

memecahkan dua masalah atau lebih yang berrsifat kontradiktif atau yang tidak kontradikstif
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusanYang berasal dari luar atau ekternal

1. Kedudukan

Jabatan atau kedudukan seseorang dapat dilihat berdasarkan pangkaatnya apakah sebagai

pimpinan atau bawahan, sehingga dapat ditentukan pantas atau tidaknya mengambil suatu

keputusan. Karena jika pimpinan yang mengambil tentu ia telah berpengalaman dalam

mengambil suatu keputusan jika sebaliknya seperti bawahan tentu mereka belum

berpengalaman dan belum lihai dalam mengambil suatu keputusan sehingga jabatan atau

kedudukan ini sangat berperan penting dalam mengambil suatu keputusan.

2. Masalah

Adalah hal yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan yang merupakan penyimpanga

dari hal hal yang diharapkan atau direncanakan.

3. Situasi

Adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain dan secara bersama

sama memencarkan pengaruh terhadap kita dan apa yang akan hendak kita perbuat.

4. Pengaruh dari kelompok lain

Kelompok lain juga dapat berpengaruh terhadap suatu keputusan dikarenakan kelompok lain

atau organisasi mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi

lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan

organisasi serta mementingkan kelompok tersebut.

Faktor Internal yang mempengaruhi pengambilan keputusan meliputi :


1. Kepribadian

Tingkah laku atau karakter seseorang dalam pengambilan suatu keputusan juga sangat

mempengaruhi dimana sifat manusia ini beragam ada yang tergesa gesa dan dan juga yang

berhati hati dalam menetapka suatu pilihan sehingga kepribadian ini juga sangat berpengaruh

terhadap pemgambilan suatu keputusan. Dan juga dalam hal ini yang dibutuhkan adalah

kebijaksanaan dan ketegassan seseorang dalam mengambil suatu keputusan.

Faktor pengalaman

Semakin banyak nya seseorang tersebut mengambil keputusan maka ia akan berani dalam

mengambil keputusan dan hal ini juga berkaitan dengan keahlian yang dimiliki oleh

pemimpin atau skill yang ia miliki karena pengalaman yang pernah dialaminya.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan ini dapat

dipengaruhi oleh faktor baik dari luar maupun dari dalam, adapun faktor dari luar ini seperti

kedudukan ataupun gaya kepemimpinan sangat mengambil andil yang cukup besar dalam

mengambil suatu keputusan dimana orang yang berkedudukan lebih tinggi lah yang akan

menentukan suatu putusan dan juga gaya pemimpin suatu pimpinan harus benar benar di

perhatikan karena gaya kempimpinan ini tiap tiap pemimpin beraneka ragam sehingga tidak

bisa disamakan pempimpin yang satu dengan yang lainnya dan juga faktor dari dalam ini

meliputi kepribadian dan juga ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, orang yang

memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi akan berhati hati dan mempertimbangkan dan juga

memikirkan segala hal yang akan terjadi jika ia memutuskan sesuatu dan benar benar

mengkaji apakah suatu keputusan ini pantas untuk dipilih atau tidak,

4.2 Saran
Diharapkan bagi penulis selanjutnya menambah variabel yang akan di teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. & Shah, S.Z.A. (2020). Overconfidence Heuristic-Driven Bias in Investment

DecisionMaking and Performance: Mediating Effects of Risk Perception and

Moderating Effects of Financial Literacy. Journal of Economic and Administrative

Science, In-press. https:// doi.org/10.1108/JEAS-07-2020-0116

Alice, A., & Haryanto, H. (2022). Dampak behavioral finance terhadap keputusan investasi

dengan persepsi risiko sebagai variabel moderasi pada masyarakat Kota Batam.

MBIA,21(2), 159-173

Budiyana., A., H. (2004). Pengantar Manajemen Yogyakarta : Graha Ilmu

Chidambaranathan, M., & Guha, S. (2020). Can behavioral Biases Improve the Financial

Capability of Microfinance Clients in the Tribal State of India. Strategic Change,

29(5), 589-606. https://doi.org/10.1002/jsc.2367

Rahmawati, H. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan. Universitas

Negeri Padang. https://www. google. com/, diakses, 8.

Rusdiana. (2016). Pengembangan Organisasi Lemabaga Pendidikan Bandung : Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai