TUGAS BESAR 2
Dengan rendah hati, saya mempersembahkan makalah ini sebagai bagian dari tugas
akhir 2 dalam Mata Kuliah Behavioral Coprorate Finance. Makalah ini membahas topik yang
menarik dan relevan dalam dunia keuangan, yakni "Behavioural Finance dalam Proses
Pengambilan Keputusan Investasi".
Proses penulisan makalah ini memberikan kesempatan bagi saya untuk memahami
lebih dalam tentang peran perilaku manusia dalam pengambilan keputusan investasi. Saya
berusaha menjelaskan secara komprehensif bagaimana faktor psikologis dan perilaku manusia
memengaruhi proses pengambilan keputusan investasi serta dampaknya dalam pasar keuangan.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, dan inspirasi dari
berbagai pihak. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Sudjono, Dr., M.Acc, selaku Dosen Mata Kuliah Behavioral Coprorate Finance yang telah
memberikan arahan, masukan, dan dukungan yang sangat berarti dalam proses penelitian ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan baru serta menjadi kontribusi kecil
dalam pemahaman akan behavioural finance dalam konteks pengambilan keputusan investasi.
Saya menyadari bahwa masih ada ruang untuk perbaikan, dan saya sangat mengharapkan
masukan dan saran yang konstruktif guna pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang tertarik dalam
memahami lebih dalam tentang behavioural finance dalam investasi.
Hormat saya,
C. Hipotesis ..................................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 26
A. Penerapan .................................................................................................... 26
B. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek....................... 26
C. Pembahasan ................................................................................................ 26
C. Saran ........................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu wawasan kunci dari behavioral finance adalah bahwa investor tidak selalu
rasional. Mereka dapat dipengaruhi oleh emosi, bias, dan faktor psikologis lainnya yang dapat
mengakibatkan pengambilan keputusan yang kurang optimal. Misalnya, investor mungkin
rentan terhadap overconfidence, yang dapat mendorong mereka untuk mengambil terlalu
banyak risiko atau mengabaikan informasi penting. Mereka juga mungkin rentan terhadap loss
aversion, yang dapat membuat mereka menahan investasi yang sedang merugi terlalu lama atau
menjual investasi yang sedang menguntungkan terlalu cepat. Dengan memahami bias-bias ini,
investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang mahal.
Aspek penting lain dari behavioral finance adalah pengakuan bahwa investor memiliki
preferensi risiko yang berbeda. Beberapa investor lebih cenderung menghindari risiko daripada
yang lain, sementara yang lain lebih bersedia mengambil risiko demi imbal hasil yang lebih
tinggi. Dengan memahami preferensi ini, investor dapat membangun portofolio yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan individu mereka. Sebagai contoh, investor yang
cenderung menghindari risiko mungkin lebih suka berinvestasi di obligasi atau sekuritas
pendapatan tetap lainnya, sementara investor yang lebih agresif mungkin lebih memilih untuk
berinvestasi di saham atau aset berisiko tinggi lainnya.
Behavioral finance juga mengakui bahwa investor dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
dan budaya. Misalnya, investor mungkin lebih cenderung berinvestasi di perusahaan yang
populer atau terkait dengan tujuan sosial atau politik tertentu. Mereka juga bisa dipengaruhi
oleh pendapat orang lain, seperti penasihat keuangan atau teman dan anggota keluarga. Dengan
memahami faktor-faktor ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dan
menghindari dipengaruhi oleh pengaruh eksternal.
B. Batasan Masalah
1. Penelitian ini terfokus pada dampak Behavioural Finance terhadap proses pengambilan
keputusan investasi.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah Behavioural Finance berdampak pada Proses Pengambilan Keputusan
Investasi?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah Behavioural Finance berdampak pada Proses Pengambilan
Keputusan Investasi.
E. Manfaat
1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
sebagai tambahan pengetahuan, sehingga dapat dijadikan bahan refrensi tambahan
terhadap judul yang diteliti.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Menurut Ritter (2003), Behavioral finance secara spesifik memiliki dua unsur penting
di dalamnya, yaitu cognitive illusions dan limits to arbitrage. Cognitive illusions menjelaskan
bagaimana orang-orang berpikir. Terdapat banyak literatur yang mengindikasikan bahwa
investor membuat kesalahan yang sistematis dalam pola pikir mereka. Sedangkan limits to
arbitrage lebih menjelaskan mengenai memprediksi pada keadaan seperti apa praktek untuk
memperoleh keuntungan dari perbedaan harga yang terjadi di antara dua pasar keuangan akan
menjadi efektif dan tidak efektif.
Menurut Nofsinger (2005), Secara spesifik, behavioral finance adalah studi yang
mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan,
perusahaan, dan pasar keuangan. Menurut Sewell dalam Subash (2007) memberikan
pengertian behavioral finance adalah ilmu yang dipengaruhi oleh psikologi pada perilaku
praktisi keuangan dan efek selanjutnya pada pasar keuangan.
Menurut Ricciardi & Simon (2000), menyatakan bahwa behavioral finance berusaha
untuk menjelaskan dan meningkatkan pemahaman mengenai perilaku investor melibatkan
proses-proses emosional dan sejauh mana hal tersebut mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
Menurut Pompian (2006), membagi behavioral finance menjadi dua sub topik yaitu: (1)
Behavioral Finance Micro yang menguji perilaku-perilaku atau bias-bias dari individual
investor yang membedakannya dari perilaku rasional yang dikemukakan oleh teori ekonomi
klasik, (2) Behavioral Finance Macro mendeteksi dan mendeskripsikan anomali-anomali
dalam hipotesis pasar efisien yang mungkin dapat dijelaskan dengan model behavioral finance.
Penelitian sosial dan budaya dalam Behavioral Finance juga memainkan peran penting
dengan mengeksplorasi bagaimana norma sosial, tren populer, atau faktor budaya dapat
memengaruhi keputusan investasi. Ini membuka pintu untuk pemahaman lebih lanjut tentang
bagaimana pengaruh eksternal dapat membentuk perilaku investor.
C. Hipotesis
Behavioral Finance memiliki dampak signifikan pada proses pengambilan keputusan
investasi. Sebelumnya, investor dianggap sebagai individu yang rasional dalam membuat
keputusan investasi, namun penelitian menunjukkan bahwa keputusan investasi seringkali
dipengaruhi oleh faktor psikologis. Behavioral Finance mempelajari bagaimana emosi, sifat,
kesukaan, dan berbagai macam hal yang ada pada diri manusia sebagai makhluk intelektual
dan social yang akan berinte raksi melandasi munculnya keputusan dalam melakukan tindakan.
PEMBAHASAN
A. Penerapan
Metode penelitian dalam artikel ilmiah ini adalah metode deskriptif, di mana penjelasan singkat
diberikan terhadap hasil pemikiran yang berasal dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Pendekatan penelitian ini juga menggunakan struktur induktif, yang melibatkan penjelasan
gagasan dasar diikuti dengan pengembangan gagasan.
Dalam Behavioral Finance, unsur seperti cognitive illusions dan limits to arbitrage,
seperti yang dijelaskan oleh Ritter (2003), menggambarkan bagaimana psikologi dan
perbedaan harga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Studi dan penelitian terdahulu mengeksplorasi berbagai aspek perilaku manusia dalam
konteks finansial. Overconfidence, loss aversion, dan preferensi risiko telah menjadi fokus
penelitian, memperdalam pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor psikologis
memengaruhi keputusan investasi.
Behavioral Finance dibagi menjadi dua subtopik oleh Pompian (2006): Behavioral
Finance Micro, yang memeriksa perilaku individual investor, dan Behavioral Finance Macro,
yang mencari anomali dalam hipotesis pasar efisien. Ini memberikan pandangan lebih
mendalam tentang bagaimana perilaku manusia memengaruhi keputusan investasi secara
mikro dan makro.
Perbandingan ini menggambarkan evolusi dari teori konvensional pengambilan
keputusan investasi ke Behavioral Finance, yang memasukkan aspek-aspek psikologis dan
perilaku manusia. Praktik investasi yang berpusat pada pemahaman lebih mendalam tentang
perilaku investor dapat menghasilkan strategi investasi yang lebih efektif dan responsif
terhadap kompleksitas pasar keuangan.
C. Pembahasan
Penelitian ini membahas pentingnya behavioral finance dalam konteks pengambilan keputusan
investasi. Dengan merinci konsep yang diperkenalkan oleh Tversky, Shiller, dan Kahneman,
penelitian ini menekankan bagaimana faktor psikologis, bias, dan preferensi risiko berperan
dalam pengambilan keputusan finansial. Metode deskriptif dan struktur induktif digunakan
untuk menyajikan landasan teori tentang pengambilan keputusan investasi dan behavioral
finance.
Studi terdahulu membuka jendela pada aspek-aspek kunci seperti overconfidence, loss
aversion, dan preferensi risiko, serta mengeksplorasi pengaruh faktor sosial dan budaya.
Analisis ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perilaku manusia
memengaruhi keputusan investasi pada tingkat individual maupun pasar secara keseluruhan.
Dalam konteks praktis, penelitian ini menyoroti bahwa pemahaman yang lebih baik terhadap
behavioral finance dapat membantu pembentukan strategi investasi yang lebih efektif. Investor
yang memahami dan mengakomodasi bias psikologis dalam pengambilan keputusan mereka
dapat membangun portofolio yang lebih sesuai dengan tujuan jangka panjang. Kesimpulan
penelitian menggarisbawahi bahwa behavioral finance memiliki dampak signifikan pada
proses pengambilan keputusan investasi, memberikan dasar bagi perencana keuangan dan
investor untuk mengoptimalkan kinerja portofolio mereka dengan memahami dinamika
psikologis yang terlibat.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menegaskan bahwa behavioral finance memainkan peran penting dalam proses
pengambilan keputusan investasi. Dengan menyoroti dampak psikologis, bias, dan preferensi
risiko investor, studi ini memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan finansial. Metode deskriptif dan struktur induktif digunakan untuk
menyajikan landasan teori, dengan penekanan khusus pada overconfidence, loss aversion,
preferensi risiko, dan pengaruh faktor sosial dan budaya.
Kesimpulan utama adalah bahwa behavioral finance memiliki dampak signifikan dalam
membentuk keputusan investasi. Pemahaman mendalam terhadap aspek-aspek psikologis ini
dapat menjadi kunci untuk membantu investor membangun portofolio yang lebih sesuai
dengan tujuan jangka panjang mereka. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip behavioral
finance, investor dapat meningkatkan kualitas keputusan investasi mereka dan mengurangi
potensi kesalahan yang dapat memengaruhi hasil portofolio.
B. Saran
Pendidikan dan Kesadaran: Mengingat dampak positif behavioral finance, disarankan untuk
meningkatkan pendidikan dan kesadaran investor terkait konsep ini. Ini dapat dilakukan
melalui seminar, pelatihan, atau materi edukatif yang mudah dipahami.
Konsultasi dengan Ahli: Investor dapat diarahkan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan
yang memahami behavioral finance. Konsultasi ini dapat membantu mereka lebih memahami
profil risiko pribadi dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin, 1996, Dasar-dasar Manajemen Investasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Norfinger, John F, 2001, Investment Madness:How Psychology Affects Your Investing and
What To Do About It, Prentice Hall, New Jersey.
Pompian, Michael M., 2006, Behavioral Finance And Wealth Management: How to Build
Optimal Portfolios that Account for Investor Biases, John Wiley & Sons, New Jersey.
Puspitaningtyas, Zarah dan Agung W Kurniawan, 2012, Prediksi Tingkat Pengembalian
Investasi Berupa Devidend Yield Berdasarkan Analisis Financial Ratio. Majalah
EKONOMI: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, Vol. 16, No. 1, hal. 89-98.
Ricciardi, Victor dan Helen K. Simon, 2000, What is Behavioral Finance?, Business, Education
& Technology Journal, Vol. 2, No. 2, hal 1-9.
Ritter, Jay. R, 2003, Behavioral Finance, Pasific-Basin Finance Journal, Vol. 11, No. 4, hal
429-437.
Srivastava, Aman, 2007, An Analysis of Behaviour of Investors in India. ICFAI Journal of
Behavioural Finance, June 4.2 (2007): 43-52.
https://www.investopedia.com/terms/b/behavioralfinance.asp
https://investorplace.com/3-behavioral-finance-strategies-keep-emotions-in-check/