Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGAMBIL KEPUTUSAN STRATEGIS: MANAJER STRATEGIS & CORAK


MANAJEMEN STRATEGIS

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Khairun Nisa
2. Nabila Khoiri
3. Ratih Syafira
4. Syahgiffa Aulia

JURUSAN AKUNTANSI PRODI DIV AKUNTANSI


POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGAMBIL KEPUTUSAN STRATEGIS: MANAJER STRATEGIS & CORAK
MANAJEMEN STRATEGIS”.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dan ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. penulis menyadari, bahwa makalah ini
tidak akan selesai dengan maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa yang disampaikan dalam makalah ini. Maka dari itu,
penulis dengan berlapang dada menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis bisa
memperbaiki makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa memberi manfaat dan
inspirasi bagi pembaca.

Padang, 23 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................................... 1

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan ............................................................................ 2

2.2 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan ......................................................................... 2

2.3 Hakikat Pengambilan Keputusan ................................................................................. 3

2.4 Proses Pengambilan Keputusan .................................................................................... 4

2.5 Corak Manajemen Strategi ........................................................................................ 4

BAB III...................................................................................................................................... 9

PENUTUP................................................................................................................................. 9

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

3.2 Saran................................................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-
keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman
untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan
dan terus-menerus.

Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan
kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan
karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru
telah tersedia maka harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

Menurut Thomas L.Wheelen –J. David Hunger manajemen strategi adalah


serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /
perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pengambilan keputusan?
2. Apa saja dasar-dasar pengambilan keputusan?
3. Bagaimana hakikat pengambilan keputusan?
4. Apa saja proses pengambilan keputusan?
5. Apa saja corak manajemen strategi?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan
2. Untuk mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui hakikat pengambilan keputusan
4. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan
5. Untuk mengetahui corak manajemen strategi
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan pada umumnya memilih suatu jalur tindakan diantara beberapa
alternatif yang tersedia melalu suatu proses menta; dan berfikir yang logis.Untuk Pengambilan
keputusan yang efektif seseorang harus mampu memprediksi hasil dari setiap pilihan
Keputusan ( Decision ) adalah hasil membuat pilihan diantara beberapa alternatif,
sedangkan istilah pengambilan keputusan ( Decision making ) menunjuk pada proses yang
terjadi sampai keputusan itu tercapai.
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilihan satu penyelesaian dari
beberapa alternatif yang ada.Keputusan yang kita ambil tentunya perlu didukung berbagai
factor yang akan memberikan keyakinan kepada kita sebaagi pengambil Keputusan bahwa
keputusan tersebut telah tepat.Menurut Atmosudirjo(1970) struktur dan system pengambilan
keputusan tergantung pada:
1. Jabatan orang yang berwenang, berkewajiban atau bertanggung jawab untuk
pengambilan keputusan
2. Masalah yang ditemukan atau masalah yang perlu dipecahkan
3. Situasi pengambil keputusan dan masalah
4. Situasi pembuat keputusan
5. Tujuan yang ingin dicapai pada saat pengambilan keputusan
2.2 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan bersifat objektif sehingga
mudah terkena pengaruh
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis. Karena pengalaman seseorang mampu memperkirakan keadaan sesuatu dan dapat
memperhitungkan untung ruginya,baik buruknya Keputusan yang akan dihasilkan
3. Fakta
Pengambilan Keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan Keputusan yang sehat, solid,
dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan Keputusan dapat

2
lebih tinggi sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela
dan lapang dada.

4. Wewenang
Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
5. Rasional
Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai denga napa yang diinginkan.
2.3 Hakikat Pengambilan Keputusan
Dalam beberapa tahun terakhir, pemegang saham dan berbagai kelompok
kepentingan (stakeholders) secara serius mempertanyakan peran dewan direksi dalam
proses tata kelola perusahaan. Dalam jajak pendapat publik percaya bahwa direktur akan
mengabaikan kepentingan pemegang saham saat mempertimbangkan merger,
sementara beberapa juga mengkhawatirkan kurangnya pengetahuan, komitmen,
dan antusiasme anggota non-dewan

Dalam manajemen strategis, dewan dapat melakukannya dengan menjalankan tiga


fungsi utama, yaitu:

1. Monitor

Dengan bertindak melalui dewan, dewan dapat menjaga perkembangan internal


dan eksternal perusahaan, sehingga manajemen dapat memperhatikan perubahan
perusahaan yang mungkin tidak diperhatikan. Selain itu, dewanharus memantau
perkembangan atau kemajuan dalam implementasi rencana strategis perusahaan dan jika perlu,
mendorong untuk mempercepat penyelesaian masalah tersebut.

2. Evaluasi dan pengaruh

Dewan dapat mempertimbangkan proposal, keputusan dan tindakan manajemen,


setuju atau tidak setuju dengan mereka, memberikan saran dan rekomendasi atau
mengusulkan tindakan dari berbagai pilihan.

3
3. Startup dan konfigurasi

Dewan dapat menentukan misi perusahaan dan menentukan opsi strategis untuk
manajemen.

4. Anggota DPRD

Di beberapa perusahaan, anggota komite adalah pihak-pihak yang memiliki


hubungan erat dengan pemegang saham, pihak tersebut sering disebut komite internal,
karena salah satu perannya adalah melindungi kepentingan pemegang saham, pertimbangan
ini tentu dapat dimaklumi. Namun, jika perusahaan diungkapkan kepada publik
dengan pemegang saham yang sangat beragam, sebagai aturan, banyak negara
mengharuskan anggota komite eksternal dipilih serta komite internal. Ruang lingkup
internal organisasi, oleh karena itu, di perusahaan publik, dewan direksi terdiri dari anggota
dewan internal dan eksternal, dan mereka yang bukan perusahaan publik sering memilih
anggota dewan. Dewan hanya dewan internal. Biasanya, pensiunan direktur, akademisi,
konsultan, mantan karyawan, bankir, dll., menjadi komite eksternal.

2.4 Proses Pengambilan Keputusan


Kata proses pada dasarnya berkaitan dengan urutan Langkah yang mengarah pada hasil
tertentu, sehingga didalam proses pengambilan Keputusan tidak akan lepas dari:
1. Intelligence (Penyelidikan) yaitu pencarian kondisi yang memerlukan Keputusan
2. Design (Rancangan) yaitu dengan pengembangan dan analisis terhadap berbagai
kemungkinan Tindakan
3. Choice (Pemilihan) yaitu berkenaan dengan pemilihan Tindakan yang sesungguhnya

2.5 Corak Manajemen Strategi


Dalam corak manajemen puncak,manager yang berada pada tingkatan
manajemen ini disebut top manager. Top Manager (TM) tugas-tugasnya lebih banyak pada
fungsi perencanaan (planning) dan pengelolaan (organizing), karena sifat pekerjaanya adalah
kerja 'pikir' yaitu merencanakan,mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun
TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan kebijakan apa yang di
tempuh untuk mencapai tujuan.
Menurut Prof.Dr.Sondang Siagian, MPA, kulifikasi atau kebutuhan manajerial
perusahaan atas top manager dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Keterampilan manajerial

4
Keterampilan manajerial dibedakan atas sisi human skills dan techinal skills. Menurut
Robbins (2003), Human Skills menunjukkan kemampuan bekerja dengan memahami dan
memotivasi orang lain, baik secara individu maupun kelompok sedangkan techincal skills
merupakan kemampuan teknis untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan
atau keahlian khusus

Dari gambar di atas maka bagi top manager, keterampilan manajerian yang dibutuhkan
lebih kearah sisi human skills daripada technical skills. Meskipun tidak dalam skala yang persis
terlihat pada gambar di atas, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam jenjang kepemimpinan dalam suatu perusahaan, keterampilan teknisnya
semakin tidak relevan dan sebaliknya human skills-nya semakin dominan.
2. Cara berpikir manajerial
Cara berpikir manajerial dibedakan atas cara berpikir holistik dan atomik. Cara berpikir
holistik adalah cara berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek
yang mungkin mempengaruhi perusahaan sedangkan cara berpikir atomik adalah cara
berpikir yang terbatas pada bagian-bagian tertentu dalam perusahaan meskipun
keterikatannya pada organisasi sebagai keseluruhan tetap dipertahankan.

5
Gambar di atas menunjukkan bahwa cara berpikir yang dituntut pada top manager ialah
cara berpikir holistik dibandingkan atomik, dikarenakan tugas mereka yang berkaitan
dengan kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
3. kerangka konseptual manajerial
kerangka konseptual manajerial dibagi menjadi 3 yaitu strategik, taktik, serta teknis dan
operasional.

6
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa kerangka konseptual yang digunakan oleh top
manager adalah yang bersifat strategik dan taktik, memusatkan perhatian pada perencanaan,
pengimplementasian strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan taktik-
taktik yang diperlukan guna strategi tersebut berhasil dilaksanakan.
4. Sifat pengetahuan manajerial.
Sifat pengetahuan manajerial yang diperlukan oleh para manajer dalam mengemudikan
perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu sifat generalis dan spesialis. Mirip seperti keterampilan
manajerial, sifat pengetahuan generalis adalah sifat pengetahuan yang mencakup keseluruhan
pelaksanaan berbagai kegiatan operasional perusahaan sedangkan sifat pengetahuan spesialis
adalah sifat yang lebih mengarah pada bagian- bagian yang ditangani dalam pelaksanaan
berbagai kegiatan operasional.

7
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa top manager dituntut memiliki pengetahuan
yang bersifat generalis dibandingkan spesialis. Kesimpulannya adalah corak manajemen
puncak mencakup keseluruhan kegiatan perusahaan di mana pendekatan human skills dan
cara berpikir holistik digunakan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja, serta dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan kerangka konseptual strategik yang bersifat generalis.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan pada umumnya memilih suatu jalur tindakan diantara beberapa
alternatif yang tersedia melalu suatu proses menta; dan berfikir yang logis.Untuk Pengambilan
keputusan yang efektif seseorang harus mampu memprediksi hasil dari setiap pilihan
Menurut George R Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Intuisi
2. Pengalaman
3. Fakta
4. Wewenang
5. Rasional
Hakikat pengambilam keputusan daalam manajemen strategis, dewan dapat
melakukannya dengan menjalankan tiga fungsi utama, yaitu:

1. Monitor
2. Evaluasi dan Pengaruh
3. Startup dan Konfigurasi
4. Anggota DPRP

Proses pengambilan keputusan memiliki langkah yang mengarah pada hasil tertentu,
sehingga didalam proses pengambilan Keputusan tidak akan lepas dari: Intelligence
(Penyelidikan), Design (Rancangan), Choice (Pemilihan)
Pada corak manajemen strategi memiliki kulifikasi atau kebutuhan manajerial
perusahaan atas top manager dibedakan menjadi 4 yaitu: Keterampilan manajerial, Cara
berfikir manajerial, Kerangka konseptual manajerial, Sifat pengetahuan manajerial.

3.2 Saran.
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyususnan makalah di atas masih
banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca

Anda mungkin juga menyukai