Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN PORTOFOLIO

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
1. NURUL MUMTAZAH SIMPAJO (105731101721)
2. WIDYA WIRANTI (105731101221)
3. HIDAYATULLAH (105731102121)

DOSEN PENGAMPU :

SITTI ZULAEHA S.Pd M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Portofolio” ini tepat pada

waktunya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah yang berjudul

“Manajemen Portofolio” ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam tugas ini masih banyak kekurangannya, untuk

itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membantu untuk

tugas-tugas selajutnya menjadi lebih baik.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN............................................................................................................iii
1.1. Latar Belakang................................................................................................iii
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................iv
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................iv
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN...............................................................................................................1
2.1 Apa itu Manajemen Portofolio ?.....................................................................1
2.2 Apa tujuan dari manajemen portofolio dalam investasi ?............................2
2.3 Apa saja jenis-jenis portofolio ?......................................................................7
2.4 Bagaimana proses portofolio ?........................................................................9
2.5 Apa yang dimaksud dengan investor individu dan investor institusional ?
11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen portofolio melibatkan serangkaian keputusan dan
tindakan yang harus dilakukan oleh setiap investor baik itu investor
individu ataupun lembaga. Portofolio harus dikelola, apapun metode
pendekatan yang digunakan oleh investor, baik pendekatan sacara aktif
maupun pasif dalam hal memilih dan menyimpan asset keuangan mereka.
Seperti yang kita lihat ketika kita memeriksa teori
portofolio, hubungan di antara berbagai alternative investasi yang
dipegang sebagai portofolio harus dipertimbangkan jika investor
ingin memiliki portofolio yang optimal dan mencapai tujuan investasinya.
Manajemen portofolio dapat dianggap sebagai suatu proses, mempunyai
proses yang jelas didalam pikiran itu sangat penting, agar memungkinkan
investor untuk melanjutkan secara teratur investasinya.
Manajemen portofolio dapat dianggap sebagai suatu proses,
mempunyai proses yang jelas didalam pikiran itu sangat penting, agar
memungkinkan investor untuk melanjutkan secara teratur investasinya.
Dalam bab ini kami, kami menguraikan proses bagaimna manajemen
portofolio itu dilakukan, membuatnya jelas bahwa aliran logis dan teratur
memang ada. Proses ini dapat diterapkan oleh setiap investor dan manajer
investasi. Setiap detail akan mempunyai perbedaan dari klien, tetapi proses
yang dijalankan akan tetap sama.
Permasalah disisi mikro perbankan dan implikasinya terhadap
perilaku manajemen portopolio bank cenderung sulit untuk dianalisi
menggunakan pendekatan makro-agregat. Oleh karena itu diperlukan suatu
model mikro perbankan sebagai alat bantu analisis. Dalam kaitan ini,
Zulferdi et al (2004) telah mengembangkan sebuah model manajemen
portofolio bank berbasis mikroekonomi. Berdasarkan model tersebut

iii
ditemukan indikasi kuat, baik secara analitik maupun hasil simulasi
empirik, bahwa beberapa faktor mikro perbankan, seperti defaul risik yang
tinggi, penurunan elastisitas permintaan kredit, serta penuruna elastisitas
penawaran tabungan dan depositi, telah mengurangi efektivitas transmisi
kebijakan moneter selama penawaran tabungan dan deposito, telah
mengurangi efektivitas transmisi kebijakan moneter selama periode krisis.
Keberadaan faktor-faktor tersebut merupakan jawaban atas sebagian
puzzle, atau yang lebih dikenal sebagai black-box, yang melingkup
transmisi kebijakan moneter di indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen portofolio ?
2. Apa tujuan dari manajemen portofolio dalam investasi ?
3. Apa saja jenis-jenis portofolio ?
4. Bagaimana proses portofolio ?
5. Apa yang dimaksud dengan investor individu dan investor
institusional?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penelitian sehubungan dengan latar belakang serta identifikasi
masalah, maka maksud dari penulisan ini adalah untuk mengkaji
manajemen keuangan pada manajemen portofolio. Mengetahui maksud,
tujuan, jenis-jenis, dan bagaimana memonotoring, serta maksud investor
individu dan invertor institusional itu apa.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Manajemen Portofolio ?


Yang disebut manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan
asset untuk mencapai tujuan investasi. Manajemen portofolio adalah
proses membangun dan mengelola aset untuk mencapai tujuan investasi.
Manajemen portofolio dapat dilakukan sendiri, oleh manajer portofolio,
atau konsultan finansial. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui kaitan
antara manajemen portofolio dan investasi!
Pengertian manajemen portofolio adalah proses terintegrasi yang
terdiri atas gabungan beberapa langkah yang diimplementasikan secara
konsisten untuk membuat dan mengelola portofolio aset untuk mencapai
tujuan tertentu dari seorang investor. Untuk menghasilkan manajemen
portofolio yang baik, maka diperlukan adanya perpaduan aset investasi
yang tepat sambil terkadang membuat perubahan dalam portofolio
tersebut.
Tujuan manajemen portofolio yang paling utama adalah untuk
mendatangkan keuntungan bagi investor atau pemilik dana dan
meminimalkan resiko kerugian yang mungkin mereka hadapi nantinya.
Bentuknya pun beragam, seperti properti, saham, obligasi, reksa dana,
maupun instrumen investasi lainnya.
Adapun aset yang tersimpan bisa berupa karya seni, perhiasan, real
estate, atau penanaman modal yang bisa jadi menguntungkan di masa
depan. Dalam portofolionya, seorang investor bisa melakukan diversifikasi
pada produk investasi untuk menghasilkan return maksimal dan risiko
yang minimal. Pada dasarnya investasi yang beragam bisa meminimalisir
kerugian. Risiko yang ditanggung dalam sebuah investasi akan berkurang
karena semua uang tidak dimasukkan ke dalam salah satu investasi saja.

1
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan
sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat
diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito,
properti, atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya.
Dalam dunia usaha, hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai
penghindar risiko (risk aventer) yang artinya tidak mengingini suatu risiko
yang mengakibatkan kerugian atau pengurangan nilai investasi. Namun
dalam kenyataannya, hampir semua bentuk investasi atau usaha
mengandung risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang. Jika seorang
investor menginginkan keuntungan besar maka kemungkinan risiko yang
akan dihadapi dan diterima juga relatif besar, demikian juga sebaliknya.
Masalahnya adalah bagaimana melakukan suatu kegiatan usaha atau
investasi agar risiko yang diterima sekecil mungkin. Untuk itulah
diperlukan diversifikasi investasi dalam bentuk portofolio. Salah satu
contoh yang sangat sederhana, jika seseorang memiliki modal sebesar 5
miliar rupiah disarankan agar jangan hanya menyimpan di salah satu bank
saja. Sebaiknya menyimpan di beberapa bank atau menginvestasikannya
dalam bentuk investasi lain seperti membeli saham di pasar modal.
Apabila seluruh dana ditanam pada satu individu instrumen keuangan
tertentu, risikonya lebih besar dibandingkan jika diinvestasikan dalam
berbagai sekuritas lainnya. Hal yang sama juga dapat ditemukan dalam
dunia bisnis komoditi sehari-hari di tengah masyarakat. Pelaku bisnis yang
pintar dan mengerti strategi berusaha tidak hanya membuka usaha di suatu
tempat saja, bahkan jenis barang atau produk yang dijual juga dibuat
beraneka ragam sesuai dengan prediksi permintaan pasar.

2.2 Apa tujuan dari manajemen portofolio dalam investasi ?


Tujuan portofolio investasi agar investor memiliki kesempatan untuk
melakukan diversifikasi sehingga resiko mengalami kerugian semakin
kecil. Pasalnya, kamu bisa membuat portofolio di dalam portofolio

2
investasi yang kamu miliki. Jadi, kamu bisa memiliki beberapa jenis
saham dalam satu portofolio investasi. Perlu diketahui, diversifikasi aset
merupakan strategi untuk meracik portofolio sehingga kamu bisa
menempatkan berbagai sektor dan saham yang tepat dan berimbang.
Sebagai contoh, jika kamu seorang investor, kamu bisa membeli saham
dari sektor perbankan. Kemudian, kamu juga bisa membeli saham lain dari
sektor konsumer secara bersamaan. Hal ini guna memastikan, jika saham
kamu pada satu sektor menurun maka saham lain tetap stabil.Manajemen
investasi dan portofoli

Manajemen portofolio merupakan proses terintegrasi untuk


mengelola portofolio atau aset secara tersusun untuk tujuan tertentu dari
seseorang atau investor. Untuk menghasilkan manajemen portofolio
investasi yang baik maka diperlukan adanya perpaduan atau ragam aset
investasi yang tepat. Tujuan dan jangka waktu investasi Membuat portfolio
investasi harus detail dan secara sadar. Maka dari itu, sebaiknya kamu
memastikan tujuan portofolio investasi yang kamu lakukan. Misal, untuk
biaya pendidikan anak. Dikenal ada beberapa motivasi pemodal untuk
melakukan investasi dalam bentuk portofolio, yakni growth oriented
portofolio, yaitu orientasi utama adalah pertumbuhan nilai modal
khususnya dalam kurun waktu jangka panjang dan income oriented
portofolio, yaitu mengharapkan keuntungan dalam bentuk bunga atau
dividen yang akan diterima. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi
portofolio sebaiknya terlebih dahulu diketahui kedua tujuan tersebut sebab
sangat berpengaruh terhadap besarnya dampak risiko dan keuntungan yang
akan diterima kemudian.

Dengan demikian kamu bisa menentukan jangka waktu yang


diperlukan.

Pastikan kamu menentukan dua hal ini:

 Keperluan investasi

3
 Jangka waktu investasi
Setelah dua unsur itu bisa kamu penuhi maka kamu akan lebih mudah
menentukan produk investasi yang tepat.

4
Contoh portofolio investasi

Portofolio investasi ada 2 macam, yakni portofolio dengan berbagai


macam produk investasi dan portofolio hanya dengan 1 macam produk
investasi. Namun demikian keduanya memiliki jenis berbeda.

Portofolio investasi dengan diversifikasi produk

Pada investasi jenis ini, kamu bisa melakukan investasi kepada


beberapa jenis produk investasi baik saham, reksadana, obligasi, dan
instrumen lainnya dalam investasi. Sebagaimana contoh berikut.

Portofolio Investasi PT ABCD Tahun 2021


No Uraian  Nominal  Persentase

1.
Pendapatan Tetap
Deposito Rp. 50.000.000Rp.
1. 12,517,5
70.000.000
2.
Obligasi

Sub Total A Rp. 120.000.000 30

Non Pendapatan
B.
tetap
1. Rp. 180.000.000Rp.
Saham 37,520
80.000.000
2. 12,5
Reksadana Rp. 50.000.000
3.
Penyertaan
Sub Total B Rp. 280.000.000 70

Total A+B Rp. 400.000.000 100

5
Portofolio investasi dengan satu produk yang berbeda jenis :

Sedangkan jenis portofolio ini menunjukan jika perusahaan


melakukan investasi pada beberapa jenis perusahan namun dalam satu
produk yakni saham.

Portofolio saham PT AIUEO Tahun 2021

No Saham  Karakter Beta Investasi (Rp) Harga (Rp) Lot

1. PTPP Moderat 0,6 10.000.000 5000 50

2. WSKT Moderat 0,5 20.000.000 6000 50

3. LPPF Moderat 0,7 20.000.000 7000 50

4. PTBA Agresif 2,4 25.000.000 10000 100

5. BRPT Agresif 2,2 25.000.000 10000 100

*Beta dan harga adalah rata-rata 1,28* 100.000.000 7600* 350

Tips dari Lifepal! 

Tentukan tujuan investasi kamu dan jangka waktu yang diperlukan.


Setelah itu pilih instrumen investasi yang tepat sebelum
membuat portfolio  investasi. Pastikan kamu juga mencari semua sumber
informasi penting terkait dengan investasi yang kamu lakukan.

6
2.3 Apa saja jenis-jenis portofolio ?
Portofolio adalah hal penting dalam dunia kerja. Memiliki portofolio
adalah hal penting bagi para mahasiswa ataupun para calon karyawan
muda saat ini. Menggunakan portfolio dapat meningkatkan profesionalitas
dan kredibilitas sebagai manusia yang berproses dan memiliki pengalaman
dalam bekerja. Umumnya, portfolio identik dengan persyaratan kerja yang
harus dipenuhi oleh calon karyawan. Namun ternyata, terdapat jenis lain
dari portfolio yang justru penting bagai orang–orang yang sudah memiliki
karir. Lebih lanjut lagi, sebuah perusahaan pun juga memerlukan
portofolio dalam memamerkan hasil kinerja mereka. Sebelum membahas
lebih lanjut terkait fungsi dan manfaat portofolio, perlu diketahui terlebih
dahulu terkait 3 jenis utama portfolio.

Berikut 3 jenis utama portofolio adalah:

1. Portfolio Saham
Dalam dunia bisnis dan investasi, portofolio saham adalah hal yang
tak asing lagi. Jika pada penjelasan sebelumnya kita menjabarkan definisi
portfolio dari sudut pandang suatu individu. Maka individu dalam
portofolio saham ini merujuk pada individu yang lebih besar, yakni
individu sebuah perusahaan atau calon investor bisnis. Hampir sama
dengan portfolio pada umumnya, portofolio saham adalah kumpulan nilai
material yang dimiliki oleh perusahaan. Namun perbedaanya terletak pada
isi dari portfolio tersebut.

2. Portofolio kerja/ portofolio karir.

Hal ini tentu berbeda dengan Cover Letter atau Resume. Portofolio
kerja berfokus pada informasi siapa identitas individu dan contoh
accomplishment yang telah dicapai oleh individu tersebut. Portofolio kerja
biasanya dikembangkan dan dibuat oleh para pekerja dalam bidang seperti,
perbankan, marketing, pegawai negeri sipil, sales, customer service, dll.

7
3. Portofolio Karya / Portofolio artis
Portofolio karya atau portofolio artis adalah jenis portfolio yang
banyak dimiliki oleh para seniman. Portofolio artis adalah portfolio
berbasis karya. Kata artis dalam hal ini merujuk pada seniman budaya,
seniman rupa, sampai seniman teknologi modern. Pekerjaan seperti penulis
karya sastra, pelukis, desainer grafis, content writer, copywriter, web
designer, fotografer, videografer, sampai animator adalah pekerjaan yang
dituntut untuk memiliki portfolio artis berbasis karya tersebut.

Tujuan utama dari portofolio artis adalah menunjukkan hasil karya


mereka demi meningkatkan nilai kreativitas, profesionalitas, dan
kredibilitas mereka sebagai seniman. Jika pada sebelumnya portofolio
karir hanya berisi deskripsi accomplishment kerja ataupun pengalaman
kerja, portofolio artis bisa memiliki deskripsi konten lebih kompleks
daripada itu. Dalam portofolio artis, sang seniman bisa menceritakan
segala hal menarik dibalik karya yang ia buat, nilai dari karya tersebut,
sampai penghargaan apa saja yang mereka terima dari karya tersebut.

1. Manajemen portofolio aktif


Pada manajemen portofolio aktif, kamu biasanya akan melakukan
aktivitas jual beli atau trading yang intens agar bisa mengungguli
pasar.Meski demikian, perlakuan aktif ini selain mendapatkan return yang
jauh lebih tinggi, risiko yang ditanggung pun juga relatif lebih besar.Untuk
menjadi aktif, kamu harus secara aktif mengikuti berita terkini seputar tren
pasar, perubahan ekonomi, dunia politik, dan faktor pemengaruh lainnya
dalam finansial dan saham.

2. Manajemen portofolio pasif


Manajemen portofolio pasif biasanya disebut manajemen reksa dana
indeks. Kamu bisa menghasilkan keuntungan yang sama dengan indeks
tertentu sebagai acuan.Biasanya, strategi pasif ini tidak memerlukan tim
khusus dalam proses pengambilan keputusan.Kamu sebagai investor bisa

8
memegang alih secara penuh untuk mengelola portofolio investasi ini
sebab kamu akan menerima imbal dan hasil investasi yang stabil tanpa
mengambil risiko yang tinggi.

3. Manajemen portofolio diskresi (discretionary portfolio management)


Manajemen jenis ini merupakan bentuk manajemen portofolio ketika
investor sebagai pemilik dana memberikan kepercayaan dan kuasa penuh
kepada manajer investasi.Selanjutnya, manajer investasi akan melakukan
investasi sesuai dengan instruksi dan tujuan investor. Dalam hal ini,
manajer portofolio akan mengurus seluruh aspek termasuk kebutuhan
investasi, dokumentasi, dan lain sebagainya Lindungi keuanganmu dari
pengeluaran yang terlalu membebani akibat mahalnya biaya berobat di
rumah sakit dengan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan akan
memberimu pertanggungan biaya medis hingga puluhan dan bahkan
ratusan juta.

4. Manajemen portofolio nondiskresi (Non-discretionary portfolio


management)
Untuk manajemen portofolio nondiskresi, manajer investasi bertugas
memberikan saran kepada klien atau investor sehubungan dengan portfolio
investasi mereka.Namun demikian, manajer investasi tidak memiliki kuasa
penuh atas hasil akhir. Keputusan akhir tetap berada di tangan kamu
sebagai investor.

2.4 Bagaimana proses portofolio ?


Secara umum, proses manajemen portofolio melibatkan tiga langkah
utama, yaitu:

1. Perencanaan
Membuat perencanaan yang matang adalah langkah paling krusial
guna membentuk fondasi dari seluruh proses yang ada. Proses ini meliputi
identifikasi tujuan dan tantangan, memperhitungkan risiko dan keuntungan
dari berbagai jenis instrumen investasi untuk menekan resiko kerugian,
dan penyusunan strategi alokasi aset yang tepat.

9
2. Eksekusi
Ketika proses perencanaan selesai, maka saatnya untuk mengeksekusi
rencana tersebut menjadi serangkaian tindakan yang nyata.

Dalam tahap eksekusi, ada dua keputusan penting yang harus dibuat:
 Pemilihan Portofolio
Memilih aset tertentu untuk dimasukkan ke dalam portofolio
merupakan hasil dari analisa pasar yang akan mempengaruhi pemilihan
aset investasi. Biasanya manajer portofolio menggunakan teknik optimasi
untuk menentukan komposisi portofolio terbaik.

 Implementasi Portofolio
Tahap ini adalah perwujudan dari portofolio. Sebelum melakukan
pembelian aset, munculnya biaya-biaya lain juga harus diperhitungkan
mulai dari pajak, komisi, biaya administrasi, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, eksekusi portofolio harus dilakukan di saat yang tepat dan
dikelola dengan benar.

3. Feedback
Feedback adalah tahapan saat manajer portofolio atau investor harus
mengamati dan mengevaluasi paparan risiko terhadap portofolio untuk
memastikan tujuan investasi dapat tercapai. Aspek yang perlu diamati
secara rutin adalah kondisi investor, fundamental perekonomian, dan
kondisi pasar.

Selain itu, evaluasi terhadap performa investasi juga harus dilakukan


secara rutin untuk mengukur pencapaian tujuan investasi seorang investor
dan mengukur keterampilan dari manajer investasi tersebut. Setelah
memahami pengertian manajemen portofolio, tujuan, dan jenisnya, maka
kamu bisa coba menerapkannya dalam investasi kamu sendiri. Jenis aset
investasi yang bisa kamu pilih sangat banyak, salah satunya adalah aset
kripto.

10
2.5 Apa yang dimaksud dengan investor individu dan investor
institusional ?
Investor individual merupakan investor yang terdiri dari individu-
individu yang melakukan kegiatan investasi. Sedangkan investor
institusional merupakan investor yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
asuransi, lembaga dana pension, perusahaan investasi, maupun lembaga
penyimpan dana (Tandelilin, 2001).

Sedangkan Investor institusional adalah orang atau organisasi non-


bank yang memperdagangkan sekuritas dalam jumlah saham atau jumlah
dolar yang cukup besar yang memenuhi syarat untuk perlakuan istimewa
dan komisi yang lebih rendah. Investor institusi menghadapi lebih sedikit
peraturan perlindungan karena diasumsikan mereka lebih berpengetahuan
dan lebih mampu melindungi diri mereka sendiri.

Umumnya ada enam jenis investor institusi: dana abadi, bank


komersial, reksa dana, dana lindung nilai, dana pensiun, dan perusahaan
asuransi. Karena institusi adalah kekuatan terbesar di belakang penawaran
dan permintaan di pasar sekuritas, mereka melakukan sebagian besar
perdagangan di bursa utama dan sangat mempengaruhi harga sekuritas.
Untuk alasan ini, investor ritel sering meneliti pengajuan peraturan
investor institusi dengan Securities and Exchange Commission (SEC)
untuk menentukan sekuritas mana yang harus dibeli oleh investor ritel
secara pribadi. Investor ritel biasanya tidak berinvestasi dalam sekuritas
yang sama dengan investor institusi untuk menghindari membayar harga
yang lebih tinggi untuk sekuritas.

11
1. Contoh Investor Institusional
 Investor institusional umumnya terdiri dari:
 Bank Umum
 Lembaga Pengelola Dana Abadi
 Pengelola Dana Lindung Nilai
 Pengelola Dana Pensiun
 Reksa Dana
 Perusahaan Asuransi

Sebagai contohnya, perusahaan asuransi menawarkan berbagai produk


seperti asuransi kesehatan, pendidikan, kepemilikan rumah, mobil, dan lain
sebagainya. Perusahaan asuransi membantu nasabahnya untuk memberi
perlindungan atas harta benda yang mereka miliki. Karena itu perusahaan
asuransi membantu investasi atas nama orang lain.

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Portofolio adalah kompilasi material dan nilai terafirmasi dari hasil
kinerja, keterampilan, pendidikan, serta pengalaman suatu individu untuk
meningkatkan profesionalitasnya dalam dunia kerja. Isi dari portfolio
umumnya berupa kumpulan keterangan karya, pengalaman, skill, serta
pendidikan suatu individu. Memiliki portfolio adalah hal penting bagi para
mahasiswa ataupun para calon karyawan muda saat ini. Menggunakan
portfolio dapat meningkatkan profesionalitas dan kredibilitas sebagai
manusia yang berproses dan memiliki pengalaman dalam bekerja.

3.2 Saran
Dalam melakukan investasi di saham sebaiknya para investor
melakukan investasi di beberapa jenis perusahaan, hal ini berguna untuk
mengurangi risiko yang besar (Mendiversifikasi risiko) dengan cara
membentuk portofolio.

13
DAFTAR PUSTAKA
Pariang Siagian, (2003), Model Manajemen Portofolio, Laporan Teknis Berkala
Komputerisasi Akuntansi, Vol. 11 No. 3, Sept. 2003.
Elthon, Edwin J., and Gruber, Martin J, (2003), Modern Portfolio Theory and
Investment Analysis, 6thEd, John Wiley & Sons.
Pariang Siagian, (2003), Model Manajemen Portofolio, Laporan Teknis Berkala
Komputerisasi Akuntansi, Vol. 11 No. 3, Sept. 2003

Husnan, Suad, (2002), Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi
ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Tandelilin, Eduardus, (2010), Analysis Investasi dan Manajemen Portofolio, edisi


pertama, BPFE-Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai