MANAJEMEN PORTOFOLIO
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
1. NURUL MUMTAZAH SIMPAJO (105731101721)
2. WIDYA WIRANTI (105731101221)
3. HIDAYATULLAH (105731102121)
DOSEN PENGAMPU :
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan
waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
“Manajemen Portofolio” ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam tugas ini masih banyak kekurangannya, untuk
itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membantu untuk
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN............................................................................................................iii
1.1. Latar Belakang................................................................................................iii
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................iv
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................iv
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN...............................................................................................................1
2.1 Apa itu Manajemen Portofolio ?.....................................................................1
2.2 Apa tujuan dari manajemen portofolio dalam investasi ?............................2
2.3 Apa saja jenis-jenis portofolio ?......................................................................7
2.4 Bagaimana proses portofolio ?........................................................................9
2.5 Apa yang dimaksud dengan investor individu dan investor institusional ?
11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
ditemukan indikasi kuat, baik secara analitik maupun hasil simulasi
empirik, bahwa beberapa faktor mikro perbankan, seperti defaul risik yang
tinggi, penurunan elastisitas permintaan kredit, serta penuruna elastisitas
penawaran tabungan dan depositi, telah mengurangi efektivitas transmisi
kebijakan moneter selama penawaran tabungan dan deposito, telah
mengurangi efektivitas transmisi kebijakan moneter selama periode krisis.
Keberadaan faktor-faktor tersebut merupakan jawaban atas sebagian
puzzle, atau yang lebih dikenal sebagai black-box, yang melingkup
transmisi kebijakan moneter di indonesia.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan
sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat
diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito,
properti, atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya.
Dalam dunia usaha, hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai
penghindar risiko (risk aventer) yang artinya tidak mengingini suatu risiko
yang mengakibatkan kerugian atau pengurangan nilai investasi. Namun
dalam kenyataannya, hampir semua bentuk investasi atau usaha
mengandung risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang. Jika seorang
investor menginginkan keuntungan besar maka kemungkinan risiko yang
akan dihadapi dan diterima juga relatif besar, demikian juga sebaliknya.
Masalahnya adalah bagaimana melakukan suatu kegiatan usaha atau
investasi agar risiko yang diterima sekecil mungkin. Untuk itulah
diperlukan diversifikasi investasi dalam bentuk portofolio. Salah satu
contoh yang sangat sederhana, jika seseorang memiliki modal sebesar 5
miliar rupiah disarankan agar jangan hanya menyimpan di salah satu bank
saja. Sebaiknya menyimpan di beberapa bank atau menginvestasikannya
dalam bentuk investasi lain seperti membeli saham di pasar modal.
Apabila seluruh dana ditanam pada satu individu instrumen keuangan
tertentu, risikonya lebih besar dibandingkan jika diinvestasikan dalam
berbagai sekuritas lainnya. Hal yang sama juga dapat ditemukan dalam
dunia bisnis komoditi sehari-hari di tengah masyarakat. Pelaku bisnis yang
pintar dan mengerti strategi berusaha tidak hanya membuka usaha di suatu
tempat saja, bahkan jenis barang atau produk yang dijual juga dibuat
beraneka ragam sesuai dengan prediksi permintaan pasar.
2
investasi yang kamu miliki. Jadi, kamu bisa memiliki beberapa jenis
saham dalam satu portofolio investasi. Perlu diketahui, diversifikasi aset
merupakan strategi untuk meracik portofolio sehingga kamu bisa
menempatkan berbagai sektor dan saham yang tepat dan berimbang.
Sebagai contoh, jika kamu seorang investor, kamu bisa membeli saham
dari sektor perbankan. Kemudian, kamu juga bisa membeli saham lain dari
sektor konsumer secara bersamaan. Hal ini guna memastikan, jika saham
kamu pada satu sektor menurun maka saham lain tetap stabil.Manajemen
investasi dan portofoli
Keperluan investasi
3
Jangka waktu investasi
Setelah dua unsur itu bisa kamu penuhi maka kamu akan lebih mudah
menentukan produk investasi yang tepat.
4
Contoh portofolio investasi
1.
Pendapatan Tetap
Deposito Rp. 50.000.000Rp.
1. 12,517,5
70.000.000
2.
Obligasi
Non Pendapatan
B.
tetap
1. Rp. 180.000.000Rp.
Saham 37,520
80.000.000
2. 12,5
Reksadana Rp. 50.000.000
3.
Penyertaan
Sub Total B Rp. 280.000.000 70
5
Portofolio investasi dengan satu produk yang berbeda jenis :
6
2.3 Apa saja jenis-jenis portofolio ?
Portofolio adalah hal penting dalam dunia kerja. Memiliki portofolio
adalah hal penting bagi para mahasiswa ataupun para calon karyawan
muda saat ini. Menggunakan portfolio dapat meningkatkan profesionalitas
dan kredibilitas sebagai manusia yang berproses dan memiliki pengalaman
dalam bekerja. Umumnya, portfolio identik dengan persyaratan kerja yang
harus dipenuhi oleh calon karyawan. Namun ternyata, terdapat jenis lain
dari portfolio yang justru penting bagai orang–orang yang sudah memiliki
karir. Lebih lanjut lagi, sebuah perusahaan pun juga memerlukan
portofolio dalam memamerkan hasil kinerja mereka. Sebelum membahas
lebih lanjut terkait fungsi dan manfaat portofolio, perlu diketahui terlebih
dahulu terkait 3 jenis utama portfolio.
1. Portfolio Saham
Dalam dunia bisnis dan investasi, portofolio saham adalah hal yang
tak asing lagi. Jika pada penjelasan sebelumnya kita menjabarkan definisi
portfolio dari sudut pandang suatu individu. Maka individu dalam
portofolio saham ini merujuk pada individu yang lebih besar, yakni
individu sebuah perusahaan atau calon investor bisnis. Hampir sama
dengan portfolio pada umumnya, portofolio saham adalah kumpulan nilai
material yang dimiliki oleh perusahaan. Namun perbedaanya terletak pada
isi dari portfolio tersebut.
Hal ini tentu berbeda dengan Cover Letter atau Resume. Portofolio
kerja berfokus pada informasi siapa identitas individu dan contoh
accomplishment yang telah dicapai oleh individu tersebut. Portofolio kerja
biasanya dikembangkan dan dibuat oleh para pekerja dalam bidang seperti,
perbankan, marketing, pegawai negeri sipil, sales, customer service, dll.
7
3. Portofolio Karya / Portofolio artis
Portofolio karya atau portofolio artis adalah jenis portfolio yang
banyak dimiliki oleh para seniman. Portofolio artis adalah portfolio
berbasis karya. Kata artis dalam hal ini merujuk pada seniman budaya,
seniman rupa, sampai seniman teknologi modern. Pekerjaan seperti penulis
karya sastra, pelukis, desainer grafis, content writer, copywriter, web
designer, fotografer, videografer, sampai animator adalah pekerjaan yang
dituntut untuk memiliki portfolio artis berbasis karya tersebut.
8
memegang alih secara penuh untuk mengelola portofolio investasi ini
sebab kamu akan menerima imbal dan hasil investasi yang stabil tanpa
mengambil risiko yang tinggi.
1. Perencanaan
Membuat perencanaan yang matang adalah langkah paling krusial
guna membentuk fondasi dari seluruh proses yang ada. Proses ini meliputi
identifikasi tujuan dan tantangan, memperhitungkan risiko dan keuntungan
dari berbagai jenis instrumen investasi untuk menekan resiko kerugian,
dan penyusunan strategi alokasi aset yang tepat.
9
2. Eksekusi
Ketika proses perencanaan selesai, maka saatnya untuk mengeksekusi
rencana tersebut menjadi serangkaian tindakan yang nyata.
Dalam tahap eksekusi, ada dua keputusan penting yang harus dibuat:
Pemilihan Portofolio
Memilih aset tertentu untuk dimasukkan ke dalam portofolio
merupakan hasil dari analisa pasar yang akan mempengaruhi pemilihan
aset investasi. Biasanya manajer portofolio menggunakan teknik optimasi
untuk menentukan komposisi portofolio terbaik.
Implementasi Portofolio
Tahap ini adalah perwujudan dari portofolio. Sebelum melakukan
pembelian aset, munculnya biaya-biaya lain juga harus diperhitungkan
mulai dari pajak, komisi, biaya administrasi, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, eksekusi portofolio harus dilakukan di saat yang tepat dan
dikelola dengan benar.
3. Feedback
Feedback adalah tahapan saat manajer portofolio atau investor harus
mengamati dan mengevaluasi paparan risiko terhadap portofolio untuk
memastikan tujuan investasi dapat tercapai. Aspek yang perlu diamati
secara rutin adalah kondisi investor, fundamental perekonomian, dan
kondisi pasar.
10
2.5 Apa yang dimaksud dengan investor individu dan investor
institusional ?
Investor individual merupakan investor yang terdiri dari individu-
individu yang melakukan kegiatan investasi. Sedangkan investor
institusional merupakan investor yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
asuransi, lembaga dana pension, perusahaan investasi, maupun lembaga
penyimpan dana (Tandelilin, 2001).
11
1. Contoh Investor Institusional
Investor institusional umumnya terdiri dari:
Bank Umum
Lembaga Pengelola Dana Abadi
Pengelola Dana Lindung Nilai
Pengelola Dana Pensiun
Reksa Dana
Perusahaan Asuransi
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Portofolio adalah kompilasi material dan nilai terafirmasi dari hasil
kinerja, keterampilan, pendidikan, serta pengalaman suatu individu untuk
meningkatkan profesionalitasnya dalam dunia kerja. Isi dari portfolio
umumnya berupa kumpulan keterangan karya, pengalaman, skill, serta
pendidikan suatu individu. Memiliki portfolio adalah hal penting bagi para
mahasiswa ataupun para calon karyawan muda saat ini. Menggunakan
portfolio dapat meningkatkan profesionalitas dan kredibilitas sebagai
manusia yang berproses dan memiliki pengalaman dalam bekerja.
3.2 Saran
Dalam melakukan investasi di saham sebaiknya para investor
melakukan investasi di beberapa jenis perusahaan, hal ini berguna untuk
mengurangi risiko yang besar (Mendiversifikasi risiko) dengan cara
membentuk portofolio.
13
DAFTAR PUSTAKA
Pariang Siagian, (2003), Model Manajemen Portofolio, Laporan Teknis Berkala
Komputerisasi Akuntansi, Vol. 11 No. 3, Sept. 2003.
Elthon, Edwin J., and Gruber, Martin J, (2003), Modern Portfolio Theory and
Investment Analysis, 6thEd, John Wiley & Sons.
Pariang Siagian, (2003), Model Manajemen Portofolio, Laporan Teknis Berkala
Komputerisasi Akuntansi, Vol. 11 No. 3, Sept. 2003
Husnan, Suad, (2002), Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi
ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
14