Anda di halaman 1dari 17

BEHAVIORAL INVESTOR TYPE DIAGNOSTIC PROCESS

(DIAGNOSIS PROSES PERILAKU INVESTOR)

Untuk Memenuhi Tugas Makalah


Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan
Yang Dibina Oleh Dr. H. Tuhardjo, S.E., M.Si. , Ak

OLEH
IZDIHARNINGRUM GHINA SARY
NIM 170421870513

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S2 AKUNTANSI
SEPTEMBER 2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teori perilaku keuangan dapat diartikan sebagai aplikasi ilmu psikologi


dalam disiplin ilmu keuangan. Perilaku keuangan merupakan analisis berinvestasi
yang menggunakan ilmu psikologi dan ilmu keuangan, yaitu suatu pendekatan
yang menjelaskan bagaimana manusia (investor) melaukan investasi atau
berhubungan dengan keuangan. Perilaku keuangan bermaksud untuk memahami
perilaku investor dalam mengambil keuptusan investasi dan bertindak di pasar
modal yang akan berpengaruh pada market performance.

Perilaku keuangan bermaksud memahami perilaku investor dalam


mengambil keputusan investasi. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses
pemilihan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia dalam pengaruh
situasi yang kompleks. Pengambilan keputusan investasi akan sangat dipengaruhi
informasi yang diterima, juga tingkat kemampuan dan pengetahuan investor
tentang investasi. Bahwa, investor dalam proses pengambilan keputusan investasi
mempertimbangkan informasi akuntansi. Akan tetapi, faktor psikologi investor
yang tercermin sebagai sinyal pribadi lebih mendominasi. . Sinyal pribadi lebih
mendominasi investor sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan
investasi, sebab investor memiliki kecenderungan psikologis untuk lebih
mempertimbangkan sinyal pribadi dibandingkan sinyal publik. Fenomena
psikologis tersebut mengakibatkan harga saham tidak mencerminkan harga (nilai)
wajarnya.

Pertama, penasihat keuangan membutuhkan buku panduan untuk mengajari


mereka dasar-dasar dari bias perilaku apa dan bagaimana mendiagnosis perilaku
irasional klien mereka. Tanpa pemahaman tentang dasar-dasar, keuangan perilaku
tidak akan digunakan. Kedua, bahkan jika penasihat dapat mendiagnosis bias
klien, mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan dengan informasi itu.
Misalnya, dengan serangkaian perilaku tertentu, apakah mereka harus mencoba
mengubah perilaku klien agar sesuai dengan alokasi yang menurut mereka tepat
untuk klien, atau haruskah mereka mengubah alokasi agar sesuai dengan perilaku
klien? Ketiga, industri membutuhkan bahasa keuangan perilaku umum. Bias
perilaku, seperti yang diartikulasikan, tidak ramah pengguna karena tidak ada
bahasa "standar industri" yang diterima secara luas untuk menggambarkan dan
mengkomunikasikan bias ini kepada penasihat lain atau kepada klien.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Model Psikografi dalam Perilaku Investor Keuangan

Model psikografi merupakan sebuah model yang dirancang untuk


mengkategorikan masing-masing individu berdasarkan suatu karakteristik, sifat
atau perilaku seseorang. Pengkategorian dari psikografi ini sangat relevan dengan
mempertimbangkan strategi individu dan toleransi terhadap risiko.

Setiap hari, orang memiliki sedikit kesulitan membuat ratusan keputusan. Ini
karena tindakan sering terlihat jelas dan karena banyak keputusan tidak
menentukan hasil yang cukup signifikan untuk mendapat banyak perhatian.
Terkadang, keputusan kita memiliki konsekuensi yang signifikan.Bahkan di dunia
yang sempurna, ketika pembuat keputusan harus memilih salah satu di antara
sejumlah tindakan yang mungkin, konsekuensi akhir dari masing-masing, jika
tidak, setiap tindakan yang tersedia akan bergantung pada ketidakpastian yang
harus diselesaikan di masa depan. Ketika memutuskan di bawah ketidakpastian,
ada pedoman umum yang diterima yang harus diikuti oleh pembuat keputusan:

1. Ambil inventaris semua opsi yang tersedia untuk mendapatkan semua


informasi, untuk eksperimen dan bertindak.
2. Buat daftar kejadian yang mungiin terjadi
3. Atur informasi terkait pilihan/asumsi
4. Rangkumlah konsekuensi yang dihasilkan dari berbagai tindakan
5. Tentukan probabilitas dari peristiwa yang tidak pasti terjadi

Jika seorang investor menyesuaikan profil psikografi, maka hal ini dapat
digunakan untuk mengenali kecenderungan sifat perilaku yang relevan dari
seseorang sebelum membuat keputusan investasi. Harapan dari pengkategorian
psikografi ini dapat menghasilkan pendapatan investasi yang lebih baik daripada
sebelumnya.

Jika kelompok tertentu dari investor terbukti rentan terhadap bias tertentu,
maka praktisi dapat mengenali kecenderungan perilaku sebelum keputusan
investasi dibuat dan, kemungkinan, menghasilkan hasil investasi yang lebih baik.
Klasifikasi psikografis sangat relevan berkaitan dengan strategi investasi individu
dan toleransi risiko.

Penting untuk dicatat bahwa karena psikologi terlibat, tidak ada diagnosis
yang tepat yang dapat dibuat dari individu atau situasi apa pun. Meskipun ada
keterbatasan untuk jenis analisis ini, jika pelaku pasar keuangan dapat
memperoleh pemahaman tentang kecenderungan perilaku mereka, hasilnya
kemungkinan akan menjadi hasil investasi yang lebih baik.

Model psikografis dirancang untuk mengklasifikasikan individu sesuai


dengan karakteristik, kecenderungan, atau perilaku tertentu. Klasifikasi
psikografis sangat relevan berkaitan dengan strategi individu dan toleransi risiko.
Latar belakang investor dan pengalaman masa lalu dapat memainkan peran
penting dalam keputusan yang dibuat selama proses alokasi aset. Ada dua
penelitian yaitu Barnewall (1987) dan Bailard, Biehl, dan Kaiser (1986) sebuah
model yang berguna dari psikografi investor.

2.2. Barnewall Two-Way Model

Salah satu model psikografi investor yang tertua dan paling umum
digunakan, yaitu dari hasil penelitian Marilyn MacGruder Barnewall. Penelitian
ini dimaksudkan untuk membantu penasihat atau konsultan investasi ketika
berinteraksi dengan klien.

Barnewall membedakan antara dua tipe investor yang relatif sederhana:


investor pasif dan investor aktif. Barnewall mencatat: "Investor pasif"
didefinisikan sebagai investor yang telah menjadi kaya secara pasif misalnya,
oleh warisan atau dengan mempertaruhkan modal orang lain daripada
mempertaruhkan modal mereka sendiri. Investor pasif memiliki kebutuhan
keamanan yang lebih besar daripada mereka memiliki toleransi terhadap risiko.
Semakin kecil sumber daya ekonomi yang dimiliki seorang investor, semakin
besar kemungkinan orang tersebut menjadi investor pasif. Kurangnya sumber
daya memberi individu kebutuhan keamanan yang lebih tinggi dan toleransi yang
lebih rendah terhadap risiko. Jadi, persentase besar kelas sosial ekonomi
menengah dan bawah adalah investor pasif juga.

Kelompok pekerjaan yang termasuk dalam investor pasif adalah:


 Eksekutif atau pimpinan perusahaan
 Pengacara di sebuah perusahaan skala regional yang besar
 Akuntan public bersertifikat di perusahaan akuntan public tersertifikasi
(CPA) yang besar
 Pekerjaan non-ahli bedah medis dan gigi
 Pemilik usaha yang mewarisi usaha
 Politisi, banker, dan jurnalis
"Investor aktif" didefinisikan sebagai orang-orang yang memiliki
memperoleh kekayaan mereka sendiri dalam kehidupan mereka. Mereka telah
aktif terlibat dalam penciptaan kekayaan, dan mereka mempertaruhkan modal
mereka sendiri dalam mencapai tujuan kekayaan mereka. Investor aktif memiliki
toleransi risiko yang lebih tinggi daripada yang mereka butuhkan untuk
keamanan. Maksud dari toleransi risiko yang tinggi adalah mereka, para investor
yang lebih suka mempertahankan kendali atas investasi mereka sendiri. Mereka
senang memegang atau mengontrol kendali sendiri akan investasinya.

Jika mereka terlibat aktif dalam investasi jenis agresif yang tidak mereka
kendalikan sendiri, maka toleransi risiko mereka akan turun dengan cepat.
Mengapa toleransi risiko investor aktif tinggi? Jawabannya sederhana, karena
mereka percaya pada diri mereka sendiri. Selain itu, mereka yang sangat terlibat
pada investasi mereka sendiri akan membuat mereka banyak sekali
mengumpulkan segala informasi terkait investasi. Dengan adanya keterlibatan dan
kontrol dari diri sendiri, mereka merasa bahwa mereka akan mengurangi risiko
pada tingkat yang dapat diterima oleh mereka.

Orang-orang yang tergolong investor aktif, adalah:


 Para entrepreneur
 Pemilik bisnis yang membangun bisnisnya sendiri
 Para professional yang memimpin perusahaannya sendiri
2.3. Tipe Kepribadian Investor Berdasarkan Bailard, Biehl, and Kaiser
(BB&K) Five-Way Model

Tipe kepribadian investor dari Bailard, Biehl dan Kaise (BB&K)


mengutamakan beberapa prinsip dari model Barnewall. Pengklasifikasian
kepribadian investor yang dilakukan yaitu berdasarkan dua sumbu, yaitu tingkat
kepercayaan (sumbu vertikal) dan metode tindakan (sumbu horizontal). Secara
lebih jelas, Thomas Bailard, David Biehl dan Ronald Kaiser menyediakan sebuah
gambaran grafis untuk model mereka, yaitu:

Aspek Pertama
Aspek pertama dari kepribadian berhubungan dengan bagaimana
kepercayaan diri seorang investor berpengaruh kepada kehidupan, entah
kehidupan karier, kehidupan kesehatan atau kehidupan keuangan investor.
Dengan kata lain, seberapa percaya diri seorang investor kepada kehidupannya?
Itu semua sangat penting kepada pilihan emosi. Bagaimana kepercayaan
diri investor terhadap suatu hal? Seberapa banyak investor cenderung khawatir
terhadap investasinya?
Aspek ini juga berbicara kepada diri sendiri tentang pilihan hidup, apakah
investor dengan teguh dan yakin kepada diri sendiri atau malah mengalami
kekhawatiran dan kecemasan?
Aspek Kedua
Aspek kedua berhubungan dengan metode tindakan seorang investor.
Apakah investor itu memiliki sifat metodis (memikirkan segala sesuatu secara
terstuktur), berhati-hati dan analitis dalam kehidupannya? Atau, apakah investor
tersebut memiliki sifat emosional, intuitif dan tidak sabaran?
Kedua aspek dapat dijabarkan ke dalam dua sumbu psikologi individu,
yaitu sumbu vertikal “confident-anxious” dan sumbu horizontal “careful-
impetuous”.
 Sumbu vertikal “confident-anxious” menyatakan tingkat kepercayaan
investor, apakah investor percaya diri atau khawatir
 Sumbu horizontal “careful-impetuous” menyatakan suatu metode
tindakan, apakah tindakan investor bertindak berhati-hati atau tidak
sabaran
Berikut ini sebuah deskripsi dari penelitian BB&K untuk 5 tipe kepribadian
investor dalam sebuah model:
 The Adventure
Adventurer diterjemahkan sebagai petualang atau orang yang suka
berspekulasi (mengadu nasib). Adventurer adalah orang yang ingin
menanamkan semua modal untuk berinvestasi karena mereka adalah tipe
investor yang percaya diri. Mereka adalah orang yang sulit diberikan saran
karena mereka memiliki ide sendiri tentang berinvestasi yang benar.
Mereka juga berani mengambil risiko dan mereka cenderung sering dan
mudah berubah pendirian dari sudut pandang investasinya.
 The Celebrity
Selebriti suka menjadi pusat perhatian. Mereka mungkin memiliki pendapat
tentang beberapa hal, tetapi sampai batas tertentu mengakui keterbatasan
mereka dan mungkin bersedia untuk mencari dan menerima saran tentang
investasi.
 The Individualist
Individu adalah independen dan percaya diri, yang dapat tercermin dalam
pilihan pekerjaan mereka. Mereka suka membuat keputusan sendiri tetapi
hanya setelah analisis yang cermat. Mereka senang memberi saran karena
mereka akan mendengarkan dan memproses informasi secara rasional.
 The Guardian
Para wali berhati-hati dan khawatir tentang masa depan. Seiring
bertambahnya usia dan pensiun, mereka bisa menjadi wali. Mereka khawatir
tentang melindungi aset mereka dan mungkin mencari nasihat dari mereka
yang mereka anggap lebih berpengetahuan dari diri mereka sendiri.
 The Straight Arrow
Straight Arrow adalah orang-orang yang memiliki keseimbangan antara
tingkat kepercayaan diri dan metode tindakan. Mereka tidak dapat
ditempatkan pada suatu kuadran tertentu. Mereka berada di posisi tengah-
tengah kuadran.
Meskipun model ini mungkin berguna, ada kemungkinan bahwa investor
tidak mendekati semua bagian kehidupan mereka dengan kepercayaan atau
kepedulian yang sama. Penting untuk fokus pada pendekatan untuk berinvestasi
daripada menempatkan fokus yang tidak semestinya pada bukti dari aspek lain
dari kehidupan mereka. Selain itu, batasan dari semua skema kategorisasi adalah
bahwa pola perilaku individu dapat berubah atau kurang konsisten.

2.4. THE BEHAVIORAL ALPHA PROCESS: A TOP-DOWN


APPROACH

Pendekatan Perilaku Alpha adalah proses diagnostik multi-langkah yang


menghasilkan klien yang diklasifikasikan menjadi salah satu dari empat jenis
investor perilaku (BIT). Kata "alpha" digunakan karena dua alasan. Pertama,
definisi kamus alpha adalah "pertama" atau "awal". Sebelum program investasi
dibuat untuk klien, penasihat keuangan perlu melakukan inventarisasi perilaku
klien terlebih dahulu - maka perilaku alpha. Kedua, kata alpha telah menjadi
identik dengan menggambarkan kinerja di luar dugaan. Dengan mengambil
inventarisasi perilaku klien sebelum membuat rencana investasi, hasilnya
kemungkinan akan menjadi kinerja yang melebihi harapan klien dan penasihat.

BIT dirancang untuk membantu penasehat melakukan penilaian cepat


namun berwawasan tentang jenis investor apa yang mereka hadapi sebelum
merekomendasikan rencana investasi. Manfaat mendefinisikan jenis investor apa
yang ditangani penasihat di depan adalah bahwa kejutan perilaku klien yang
mengakibatkan klien yang ingin mengubah portofolionya yang timbul akibat
gejolak pasar dapat dikurangi. Jika seorang penasihat dapat membatasi jumlah
traumatis yang pasti terjadi sepanjang proses penasehat dengan memberikan hasil
investasi yang lebih lancar (diharapkan) karena penasihat telah menciptakan
rencana investasi yang disesuaikan dengan perilaku klien, klien yang lebih kuat
hubungan adalah hasilnya. BITs, bagaimanapun, tidak dimaksudkan untuk
menjadi "absolut" melainkan "posting panduan" untuk digunakan saat melakukan
perjalanan dengan klien; berurusan dengan perilaku investor yang tidak rasional
bukanlah ilmu pasti. Sebagai contoh, seorang penasihat dapat menemukan bahwa
ia telah dengan benar mengklasifikasikan klien sebagai BIT tertentu, tetapi
menemukan bahwa klien memiliki sifat (bias) dari yang lain.

Ada empat tipe investor perilaku: Preservers, Followers, Independents, dan


Accumulators. Setiap BIT ditandai oleh jenis bias yang mendominasi kepribadian
investor. Salah satu penasihat konsep yang paling penting harus diingat ketika
mereka melalui artikel ini adalah bahwa BIT paling toleran risiko dan BIT paling
toleran risiko didorong oleh bias emosional, sementara dua BITS di antara dua
ekstrem ini terutama dipengaruhi oleh kognitif. bias. Klien emosional cenderung
menjadi klien yang lebih sulit untuk bekerja dengan dan penasihat yang dapat
mengenali jenis klien yang mereka hadapi sebelum membuat rekomendasi
investasi akan jauh lebih siap untuk menghadapi perilaku irasional ketika muncul.

2.5. THE BIT IDENTIFICATION PROCESS

Langkah 1: Identifikasi Sifat Aktif atau Pasif Klien


Sebagian besar penasihat memulai proses perencanaan dengan wawancara klien,
yang terutama terdiri dari sesi tanya-jawab yang dimaksudkan untuk mendapatkan
pemahaman mengenai tujuan, kendala, dan praktik investasi masa lalu klien.
Bagian dari proses ini harus mencakup penasehat yang menentukan apakah klien
adalah investor aktif atau pasif. Melalui proses ini Anda mencoba untuk
menentukan apakah klien telah di masa lalu (atau saat ini) menempatkan modal
mereka pada risiko untuk membangun kekayaan.
Langkah 2: Berikan Kuesioner Toleransi Risiko
Setelah penasihat mengklasifikasikan investor sebagai aktif atau pasif, langkah
berikutnya adalah mengelola kuesioner toleransi risiko tradisional untuk memulai
proses mengidentifikasi salah satu dari empat kategori tipe perilaku investor yang
jatuh ke klien. Untuk menjaga artikel ini agar panjangnya masuk akal, saya belum
memasukkan kuesioner toleransi risiko, tetapi ini sudah tersedia. Tugas penasihat
pada titik ini adalah untuk menentukan di mana klien jatuh pada skala risiko
dalam kaitannya dengan tempat klien jatuh pada skala aktif /pasif.

Langkah 3: Uji Bias Perilaku


Langkah ketiga dalam proses ini adalah untuk mengkonfirmasi harapan bahwa
bias perilaku tertentu akan dikaitkan dengan tipe investor perilaku unik. Sebagai
contoh, jika seorang investor pasif, dan kuesioner toleransi risiko mengungkapkan
toleransi risiko yang sangat rendah, investor cenderung menjadi Preserver dan
penasihat dapat menguji bias perilaku yang mungkin terkait dengan Preserver
BITs.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Investor (calon investor) perlu mempertimbangkan informasi secara jelas


atas suatu peristiwa ekonomi jika akan melakukan pengambilan keputusan
investasi. Pertimbangan tersebut dilakukan untuk dapat memperkirakan
keterkaitan informasi tersebut dengan perubahan harga saham. Pasar menyajikan
beragam informasi dan seharusnya investor menganalisis beragam informasi
tersebut. Sebelum pada tahapan pemanfaatan informasi untuk mengambil
keputusan, investor akan terlebih dahulu melakukan pencarian informasi secara
aktif dan terus-menerus.
DAFTAR PUSTAKA

Pompian, Michael M. and Longo. 2005. Incorporating Behavioral Finance Into


Your Practice. Journal of Financial Planning. March 2005: 58–63
Pompian, Michael M., 2013. Behavioral Finance and Wealth Management second
edition. New Jersey: John Wiley and Sons.
REVIEW JURNAL
Judul : BB&K Five-way Model and Investment Behaviour of Individual
Investors (Evidence From India)
Penulis : T.C. Thomas & G. Rajendran
Afiliasi : Rajalakshmi Engineering College, Chennai, India dan
Anna University, Chennai India

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hubungan antara model
yang dikembangkan oleh Thomas Bailard, David Biehl dan Ronald Kaiser (BB &
K) model lima arah dan pilihan investasi individu investor. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa semua lima dimensi dari Model BB & K secara signifikan
terkait dengan preferensi investasi dibuat oleh berbagai investor. Pilihan investasi
sesuai BB & K lima model cara diturunkan menggunakan teknik Delphi. Semua
lima BB & K seperti Adventurer, Celebrity, Individualist, Guardian dan Straight
Arrow telah menunjukkan perilaku mereka masing-masing sesuai BB & K model
dalam keputusan investasi.

LATAR BELAKANG

Banyak teori keuangan didasarkan pada gagasan bahwa individu bertindak


secara rasional dan mempertimbangkan semua informasi yang tersedia dalam
proses pengambilan keputusan. Namun, para peneliti telah menemukan sejumlah
besar bukti bahwa ini tidak benar sebagian besar kali. Studi sebelumnya bias
perilaku dalam keputusan investasi dari investor ritel fokus pada pemilihan
investasi. Kepribadian individu memainkan peran penting dalam pilihan investasi
investor. Menurut Daniel Kahneman, individu tidak akan berperilaku konsisten
dengan teori ekonomi rasional, terutama karena kompleksitas proses pengambilan
keputusan di dunia nyata dan kapasitas kognitif yang terbatas. BB & K Lima
Investor Tipe kepribadian yang dikembangkan oleh Thomas Bailard, David Biehl
dan Ronald Kaiser mengklasifikasikan kepribadian investor di sepanjang dua
tingkat kepercayaan dan metode aksi.
RUMUSAN MASALAH

Dalam jurnal ini, yang menjadi rumusan masalahnya adalah Bagaimana model
BB&K Five-way Model dikembangkan investor di India?

PENELITIAN TERDAHULU

Pendekatan utilitas yang diharapkan dari Von Neumann dan Morgenstern


(1947) telah memberikan landasan bagi pandangan utama risiko dalam ekonomi
dan keuangan selama bertahun-tahun. Konsep utama dalam model ini adalah
bahwa memaksimalkan utilitas yang diharapkan adalah faktor tunggal dalam
mengambil keputusan. Markowitz (1952) mengusulkan pendekatan dua kriteria
ketika seorang investor dihadapkan dengan keinginan untuk hasil yang lebih
tinggi tetapi tidak menginginkan ketidakpastian pengembalian, yang dianggap
oleh investor sebagai risiko.

Meskipun susunan yang menarik dari karakteristik demografi telah


digunakan untuk menjelaskan apa yang mendorong perilaku investasi individu,
diskusi berlanjut dalam literatur tentang mendahului psikologis yang akan
menyertai perilaku manusia ini.

Barber dan Odean (2001), Hallahan, Faff dan McKenzie (2004),


Bajtelsmit dan Bernasek (1996), Worthington (2006), Felton, Gibson dan
Sanbonmatsu (2003), Bajtelsmit, Bernasek dan Jinakoplos (1999), Hariharan,
Chapman dan Domian (2000) dan Oslen dan Cox (2001) menyimpulkan bahwa
gender memainkan peran kunci dalam penghindaran risiko. Filbeck, Hatfield dan
Horvath (2005) menggunakan Myers-Briggs Type Indicator untuk menilai
perbedaan toleransi risiko antara orang-orang dengan karakteristik kepribadian
yang berbeda.

Model Bailard, Biehl Dan Kaiser Five-Way Model adalah model yang
mendefinisikan lima jenis atau kategori investor yang berbeda, pertama kali
dikembangkan oleh ekonom dan manajer dana terkenal Tom Bailard, Larry Biehl
dan Ron Kaiser. Model Lima Arah Bailard, Biehl dan Kaiser (BB & K)
mendefinisikan kepribadian investor berdasarkan tingkat kepercayaan diri mereka
dan metode tindakan yang disukai. Model ini tumbuh dari Model Dua Arah
Barnewall tipe investor, yang dikategorikan investor sebagai orientasi aktif atau
pasif.

Tinjauan literatur juga mengatakan bahwa biasanya investor tidak rasional


dan sebagian besar waktu perilaku investasi mereka tunduk pada berbagai bias
perilaku. Untuk memahami pola perilaku investasi tidak ada penelitian yang
dilakukan di India untuk menguji hubungan antara model BB & K dan perilaku
investasi. Jadi celah dalam tinjauan literatur ditemukan, untuk memenuhi
kesenjangan ini penelitian ini dilakukan untuk memahami hubungan antara model
BB & K dan pola investasi di India.

METODE PENELITIAN

Studi ini dibuat dari dua bagian; yang pertama adalah membangun
hipotesis pilihan investasi menggunakan metode Delphi melalui pilihan investasi
yang dihipotesiskan di antara berbagai investor diidentifikasi. Pada bagian kedua,
data primer dikumpulkan melalui kuesioner di kota Chennai, India untuk
memahami hubungan antara jenis pilihan investasi dan tipe kepribadian lima arah
BB & K

HASIL DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Analisis reliabilitas dilakukan pada masing-masing dimensi kepribadian


yang memberikan skor alpha Cronbach di atas 0,5. Diharapkan bahwa responden
yang dominan pada dimensi tertentu BB & K tipe investor lima arah lebih
memilih jenis investasi tertentu. Analisis faktor eksploratori dilakukan pada skala
yang telah dikonstruksi untuk menyelesaikan dimensi independen.

Analisis regresi dilakukan untuk menganalisis kekuatan hubungan antara


BB & K lima tipe kepribadian dan pilihan investasi. Tipe kepribadian BB & K
diambil sebagai variabel independen, dan setiap pilihan investasi diambil sebagai
variabel dependen. Untuk menguji hipotesis pertama, dimensi model kepribadian
lima arah BB & K digunakan sebagai variabel independen, dan setiap pilihan
investasi digunakan sebagai variabel dependen dalam persamaan terpisah untuk
menguji hipotesis. Analisis regresi dilakukan untuk menguji hubungan antara
pilihan investasi dan kepribadian investor BB & K.

Dari hasil dapat diketahui bahwa dimensi kepribadian BB & K Petualang


(p <0,05) dan panah lurus (p <0,01) mendorong preferensi untuk pilihan investasi
Tipe I, sedangkan preferensi preferensi selebriti (p <0,05) untuk pilihan investasi
Tipe II. Preferensi gerakan individualis (p <0,005) dan panah lurus (p <0,01)
untuk pilihan investasi Tipe III. Guardian (p <0,01) menunjukkan preferensi untuk
pilihan investasi Tipe IV dan panah Lurus (p <0,001) preferensi berkendara untuk
jenis investasi Tipe V.

KESIMPULAN

Jurnal ini telah menggunakan teori-teori psikologi untuk mempelajari


hubungan antara perilaku investor dan pilihan investasi. Temuan dari penelitian
ini menyarankan bahwa kepribadian investor memengaruhi pola dan jenis
investasi yang dilakukan. Studi ini menetapkan berbagai pola investasi investor
perorangan. Selama bertahun-tahun sektor jasa keuangan telah mendidik investor
individu menuju menciptakan kekayaan dan karenanya memberikan keamanan
finansial. Studi terbaru dalam keuangan perilaku termasuk yang satu ini
menunjukkan bahwa sektor keuangan dan perantaranya harus bertujuan untuk
pola investasi menurut tingkah laku investor. Untuk memahami perilaku investor,
kita harus mempelajari kepribadian investor, sebelum membuat rencana investasi.
Temuan tersebut menawarkan potensi cara untuk memahami pilihan investor pada
jenis investasi lainnya termasuk komoditas. Penelitian selanjutnya dapat
menyoroti efek berbagai perilaku bias pada investor individu.

Anda mungkin juga menyukai